Anda di halaman 1dari 3

Hai teman-teman, salam sejahtera untuk kita semua.

Kembali lagi bersama saya Tude

Pada kesempatan kali ini saya mau berbagi pengalaman saya nih seputar “bagaimana cara
saya mengelola keuangan”.

Oke, gak usah terlalu lama kita langsung aja ke pembahasannya.

Kalo bicara tentang mengelola keuangan sepertinya masih banyak kita jumpai anak-anak
muda jaman sekarang yang belum paham dan belum bisa mengelola keuangannya dengan
baik. Termasuk saya (dulu) hehe..

Dulu saya bisa dibilang boros banget dah, setiap ingin membeli sesuatu gak bisa ditahan,
kapan saya ingin membeli disitu juga saya harus membelinya dan pada akhirnya menyesal
ketika diakhir bulan kantong menipis.

Hal semacam itu hampir saya lakukan selama setahun dan membuat saya tidak memiliki
tabungan sama sekali selama hampir 1 tahun bekerja. Kebetulan saya sangat menyukai
hobby otomotif atau memodifikasi part/bagian dari motor. Hobby saya ini membuat saya
harus mengeluarkan banyak uang untuk membeli part dari motor tersebut. Awalnya
memang tidak terlalu berat mengeluarkan uang dalam jumlah banyak karena ketika saya
sudah membeli part dari motor tersebut saya mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan
tersendiri.

Namun, lama kelamaan seiring berjalannya waktu saya berfikir kalau hobby saya
memodifikasi motor ini terus dilakukan maka saya tidak akan memiliki tabungan sepeser
pun dan harga barang seperti kendaraan atau motor saya ini harganya tidak akan pernah
naik yang ada malah turun. Kecuali motor vespa yang mungkin bisa naik.

Dari situlah saya mulai melirik-lirik bagaimana sih cara mengelola keuangan yang baik.
Setelah melirik-lirik beberapa blog dan media social yang membahas tentang keuangan
saya mendapat satu konten yang merubah hidup saya sehingga bisa seperti sekarang.
Dalam konten itu dijelaskan bagaimana cara nya kita mengelola keuangan dengan baik.
Jawabannya adalah dengan membagi uang yang kita miliki ke dalam pos pos atau membagi
ke dalam beberapa bagian seperti misalnya uang untuk kebutuhan sehari-hari, uang untuk
tabungan/dana darurat, uang untuk investasi serta masih banyak lagi.

Semenjak saat itu saya mulai rutin membaca dan melihat-lihat di platform media social
yang membahas tentang pengelolaan keuangan. Awalnya saya sempat bingung bagaimana
cara membagi gaji yang saya miliki ke dalam pos pos tersebut, namun berkat pemahaman
yang saya dapat setelah membaca blog dan bergabung dalam sebuah grup perencanaan
keuangan saya menjadi tau kemana seharusnya saya mengalokasikan uang yang saya
miliki.

Berikut ini adalah hasil corat coret tentang pos pos pengeluaran yang saya miliki :

Hehehe…

Ini dia hasil corat coret saya. Itupun masih belum tahap sempurna karena masih ada
beberapa keraguan dan penyesuaian untuk pengeluarannya seperti investasi emas
yang saya coret dikarenakan saya sudah berhenti untuk investasi emas (dana nya
sudah diambil semua hehe)
Semenjak saya menerapkan pembagian pos pos pengeluaran keuangan ini saya jadi
semakin bisa menahan diri saya untuk tidak terlalu banyak membuang buang uang
untuk hal yang tidak begitu penting. Lebih banyak pertimbangan aja gitu jadinya
hahaha..

Karena ada sebuah kalimat yang mengatakan “beli lah karena butuh, bukan karena
ingin”

Artinya kalau membeli barang itu diusahakan karena emang butuh barang tersebut
bukan karena ingin, kalau misal liat teman pakai jam baru dan kalian ingin ikut
membeli jam tersebut padahal dirumah kalian masih banyak jam yang layak pakai itu
lah yang disebut membeli karena keinginan. Ujung ujungnya jam tersebut nasibnya
bakalan sama kaya jam yang lain yang gak kepake. Jadilah pemborosan uang.

Oke sebelum saya mengakhiri pengalaman singkat saya ini, saya ingin mengucapkan
terimakasih kepada beberapa platform media social dan juga teman teman grup
finansial keuangan yang sudah memberikan saya pemahaman dan penjelasan tentang
pentingnya pengelolaan keuangan itu. Alhasil saya sekarang sudah memiliki tabungan
dan juga pendapatan pasif yang didapat dari investasi di bibit walaupun gak banyak
tetapi setidak nya uang saya bertumbuh dan saya menjadi lebih doyan
membelanjakan uang saya di instrument investasi daripada membelanjakan uang saya
untuk nongkrong atau sekedar ngopi ngopi.

Oke temen-temen mungkin cuma segitu pengalaman yang bisa saya bagikan, semoga
pengalaman saya ini bisa bermanfaat buat temen-temen yang memiliki kesamaan
dengan saya dulu yaitu BOROS hehe..

Jika masih ada yang ingin ditanyakan bisa komen dibawah atau dm saya via Instagram,
sekian terimakasihh…

Anda mungkin juga menyukai