Anda di halaman 1dari 13

AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER

DAYA MANUSIA
(Studi Kasus Pada PT. Astra Internasional Tbk- Toyota Auto 2000 Cabang
Malang Sutoyo)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Dan
Bisnis Program Studi Akuntansi

Disusun oleh:
Azaria Ramadhana
NIM. 115020307111023

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015
AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER
DAYA MANUSIA
(Studi Kasus Pada PT. Astra Internasional Tbk- Toyota Auto 2000 Cabang
Malang Sutoyo)

Oleh:
Azaria Ramadhana

Dosen Pembimbing:
Dr. M. Achsin.,SE.,SH.,MM.,M.Kn.,M.Ec.Dev.,Ak.,CA.,CPA

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan fungsi sumber


daya manusia yang ada di PT. Astra Internasional Tbk- Toyota Auto 2000
Cabang Malang Sutoyo. Ruang lingkup penelitian adalah sepuluh fungsi sumber
daya manusia yang terdiri dari : fungsi perencanaan SDM, fungsi rekrutmen,
fungsi seleksi dan penempatan, fungsi pelatihan dan pengembangan, fungsi
penilaian kinerja, fungsi perencanaan dan pengembangan karir, fungsi
kompensasi dan balas jasa, fungsi keselamatan dan kesehatan kerja, fungsi
pemeliharaan hubungan dengan karyawan, fungsi pemutusan hubungan kerja
dan pemensiunan. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data
dari penelitian ini diperoleh dengan cara wawancara, observasi, serta
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan, dari 10 fungsi sumber daya
manusia, terdapat 1 fungsi sumber daya manusia yang tidak efektif, yaitu
perencanaan sumber daya manusia disebabkan karena tidak fleksibelnya sistem
yang terdapat pada fungsi perencanaan SDM.

Kata kunci: Audit operasional, fungsi, sumber daya manusia, efektivitas,


Rekomendasi.
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya dunia usaha yang semakin komplek,
maka suatu perusahaan sebagai suatu entitas harus bersaing secara kompetitif
agar perusahaan dapat melanjutkan keberlangsungan usahanya.
Berkembangnya kondisi ekonomi dan bisnis dalam era globalisasi,
mengaharuskan perusahaan untuk dapat menyesuaikan diri dengan keinginan
masyarakat. Oleh karena itu, para pengusaha berlomba-lomba dalam
memajukan aktivitas usaha mereka dan perusahaan harus dapat melakukan
perencanaan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Perencanaan
tersebut dapat terpenuhi tidak terlepas dari pentingnya sumber daya manusia
yang baik untuk meningkatkan efektivitas dalam perusahaan. Efektifitas dapat
dipahami sebagai derajat keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam
usahannya untuk mencapai apa yang menjadi tujuan organisasi atau perusahaan
tersebut (Johny Setiawan, 1988). Adanya pengelolaan sumber daya manusia
yang tepat dapat menunjukan bahwa perusahaan bisa mendapatkan,
mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi dan memelihara karyawan
dalam segi kuantitas atau jumlah dan tipe atau kualitas yang tepat dalam satu
bidang yang sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan guna mencapai tujuan
perusahaan (Handoko, 2000: 4 dalam Pramono, 2012). Pengelolaan sumber
daya manusia diharapkan mampu menyelenggarakan semua fungsinya sehingga
aktivitas sumber daya manusia yang ada dapat mendukung strategi yang telah
diterapkan oleh perusahaan secara efektif dan efesien.
Audit operasional dapat memberikan gambaran mengenai kondisi
perusahaan, baik kelemahan maupun keunggulan perusahaan saat ini. Audit
operasional juga berfungsi untuk memberikan petunjuk bagaimana memperbaiki
kelemahan-kelemahan tersebut sehingga efektifitas dan efisiensi perusahaan
dapat dilaksanakan dengan maksimal. Kadang-kadang audit jenis ini disebut juga
audit manajemen atau audit kinerja. Sampai saat ini audit operasional memang
masih jarang dilakukan oleh perusahaan. Penyebabnya mungkin karena belum
ada peraturan yang mewajibkan perusahaan untuk menerapkan audit
manajemen dalam kegiatan operasional bisnisnya. Biasanya audit ini akan
dilakukan jika muncul beberapa permasalahan yang menuntut perusahaan untuk
melakukan. Misalnya, turn over karyawan sangat tinggi, penurunan kinerja
karyawan, dan sebagainya.
Audit fungsi sumber daya manusia dapat dilakukan pada semua fungsi-
fungsi operasionalnya yaitu: perencanaan, seleksi, penerimaan, pelatihan dan
pengembangan, penilaian kinerja, sistem kompensasi, hubungan karyawan dan
fungsi pemutusan kinerja (Pangkey, 2007). Audit operasional membantu
aktivitas-aktivitas sumber daya manusia dalam menyeleksi dan menilai tenaga
kerja yang ditempatkan dalam perusahaan. Selain itu, audit operasional mampu
menseragamkan fungsi manajemen secara sentralisasi maupun desentralisasi
menurut job description masing-masing divisi atau departemennya.
Pelaksanaanya bisa oleh pihak perusahaan sendiri maupun pihak luar (Pramono,
2012).
AUTO 2000 Cabang Malang Sutoyo merupakan perusahaan yang
berorientasi pada peningkatan volume penjualan. AUTO 2000 Cabang Malang
Sutoyo merupakan dealer resmi Toyota terbesar di Kota Malang dengan
penjualan mencapai lebih dari 100 miliar rupiah per tahunnya. Di samping itu,
AUTO 2000 Cabang Malang Sutoyo tidak hanya melayani penjualan mobil
Toyota, tetapi juga melayani penjualan suku cadang asli Toyota. Selain itu,
AUTO 2000 Cabang Malang Sutoyo juga melayani berbagai macam service
seperti Toyota Home Service (THS), Booking Service, dan lain-lain yang juga
semakin memanjakan pelanggan yang membeli mobil bermerek Toyota tersebut.
Sebagai perusahaan yang mememiliki tujuan tersebut, perusahaan harus
didukung oleh sumber daya yang baik sehingga perusahaan dapat mencapai
tujuannya.
Audit operasional fungsi sumber daya manusia disini bukan dimaksud
untuk mencari-cari kesalahan dari bagian yang bertanggungjawab, namun dapat
digunakan oleh pihak manajemen dalam mengambil keputusan yang strategis
dan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Berdasarkan uraian di atas serta latar belakang mengenai pentingnya
audit operasional untuk menilai efektivitas fungsi sumber daya manusia pada
sebuah perusahaan atau organisasi, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian di PT. Astra Internasional Tbk – Toyota Auto 2000 Cabang Malang
Sutoyo, dengan judul : “AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI
EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (STUDI KASUS PADA PT.
ASTRA INTERNASIONAL TBK- TOYOTA AUTO 2000 CABANG MALANG
SUTOYO)”

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Audit Operasional


Beberapa pendapat mendefinisikan audit operasional sering juga disebut
dengan audit manajemen. Pengertian sederhana dari audit manajemen adalah
investigasi dari suatu organisasi dalam semua aspek kegiatan manajemen dari
yang paling tinggi sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit
mengenai efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan
bisnisnya. Sedangkan pengertian sederhana audit operasional yaitu uraian
aktivitas perusahaan yang sistematis dalam hubungannya dengan tujuan untuk
melihat, mengidentifikasikan peluang perbaikan, atau mengembangkan
rekomendasi untuk perbaikan. Jelas pengertian serupa karena pemeriksaan
manajemen dilakukan pada saat manajemen beroperasi (Latifatul Arifa, 2013).
Para ahli mendefinisikan audit operasional identik dengan audit
manajemen, diantaranya adalah: Menurut Boynton, Johnson dan Kell
(2006:498) mendefinisikan audit operasional adalah:
“Suatu proses sistematis yang mengevaluasi efektifitas, efisiensi dan
kehematan operasi organisasi yang berada dalam pengendalian
manajemen serta melaporkan kepada orang-orang yang tepat hasil-hasil
evaluasi tersebut beserta rekomendasi perbaikan”.
Menurut Bayangkara (2013:2), mendefinisikan audit manajemen adalah:
“Pengevaluasian efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan, yang
dikatakan manajemen disini adalah seluruh operasi internal perusahaan
yang harus dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki
wewenang lebih tinggi. ”
Menurut Tunggal, (2007:24), audit operasional dapat didefinisikan
sebagai:
“Menyatakan bahwa pemeriksaan operasional merupakan suatu penilaian
dari organisasi manajerial dan efisiensi dari dari suatu perusahaan,
departemen, atau setiap entitas dan subentitas yang dapat di audit. Hal
ini digunakan untuk mencapai efisiensi yang lebih besar, efektifitas dan
ekonomisasi dalam usaha dan organisasi lain.
Dari beberapa definisi yang telah disebutkan diatas, peneliti menarik kesimpulan
bahwa audit manajemen maupun audit operasional memiliki makna yang sama,
yaitu proses pengevaluasian secara sistematis tentang kondisi manajemen agar
dapat mencapai efektifitas, efisiensi dan ekonomisasi, obyek yang diperiksa
dalam perusahaan mengenai operasi suatu fungsi atau unit dengan bukti-bukti
yang ditemukan dan membandingkan hasilnya dengan kebijakan yang telah
ditetapkan sebagai acuan serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan
dimasa yang akan datang.
Ruang Lingkup Audit Operasional
Ruang lingkup audit operasional lebih luas daripada audit keuangan, hal
ini disebabkan karena seluruh aspek penting dari kegiatan organisasi, badan
usaha, atau instansi baik berupa seluruh kegiatan atau bagian kegiatan, program
atau aktivitas, tidak terbatas pada masalah akuntansi, catatan, dan dokumen.
Ruang lingkup audit operasional menurut bayangkara (2013:23-24).
Ruang lingkup audit menunjukkan luas (area) dari tujuan audit. Beberapa hal
penting yang merupakan keinginan dari pemberi tugas harus diperhatikan dalam
menentukan ruang lingkup audit. Di samping itu, penentuan ruang lingkup audit
harus mengacu pada tujuan audit yang telah ditetapkan.
Sedangkan ruang lingkup audit operasional menurut Tunggal (2003;72),
bisa ditentukan dengan menggunakan pedoman-pedoman sebagai berikut :
a. Luas lingkup suatu audit operasional harus sesuai dengan objektif yang
ingin dicapai.
b. Tujuan suatu audit operasional harus jelas untuk memungkinkan
dibuatnya rencana audit yang memadai.
c. Audit harus dibatasi pada bidang-bidang dimana hasil-hasil yang spesifik
akan dapat disusun dan dilaporkan.
d. Audit harus dibatasi pada usaha penilaian prestasi daripada penilaian
kapasitas individual karena hal-hal yang memiliki arti ekonomis saja yang
akan diaudit dan hal-hal tersebut sangat jarang timbul sebagai usaha dari
seorang.
Jadi dapat dikatakan bahwa ruang lingkup audit operasional adalah
tinjauan kebijakan operasinya, perencanaan, praktek (kinerja) hasil dari kegiatan
dalam mencapai tujuan perusahaan.
Tahap-tahap Audit Operasional
Seperti jenis audit yang lainnya, audit operasional dilaksanakan melalui
tahap-tahap yang terperinci. Bayangkara (2013:10) dalam bukunya menulis
tahap-tahap suatu audit operasional secara garis besar, yaitu:
1. Tahap Audit Pendahuluan
Tujuan audit pendahuluan adalah untuk mendapatkan informasi umum
dan latar belakang terhadap obyek yang diaudit.
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Pada tahapan ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap
pengendalian manajemen obyek audit, dengan tujuan untuk menilai
efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian
tujuan perusahaan.
3. Audit Terinci
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan
kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan. Pada
tahap ini juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari
keterkaitan antara satu temuan dengan temuan yang lain dalam menguji
permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit.
4. Pelaporan
Tahapan ini bertujuan untuk mengomunikasikan hasil audit termasuk
rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan.
5. Tindak Lanjut
Sebagai tahap terakhir dari audit manajemen, tindak lanjut bertujuan
untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan
tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.
Berdasarkan penjelasan tahap-tahap diatas dapat dikelompokan secara
garis besar terdapat lima tahapan pelaksanaan audit operasional. Saat
melakukan audit operasional perusahaan memerlukan tahapan pelaksanaan
sebagai dasar untuk melakukan audit operasional.
Konsep Dasar Efektivitas
Secara singkat efektivitas merupakan salah satu kriteria penilaian kinerja
berbagai fungsi dalam perusahaan. Efektivitas menunjukkan tingkat keberhasilan
suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya (Bayangkara, 2013:14).
Efektivitas diartikan sebagai perbandingan masukan keluaran dalam
berbagai kegiatan sampai dengan pencapaian tujuan yang ditetapkan, baik
ditinjau dari kuantitas atau volume hasil kerja kualitas hasil kerja maupun batas
waktu yang ditargetkan (Agoes, 2004:8). Hal ini berlaku dalam semua fungsi
yang ada di perusahaan.
Berdasarkan definisi yang telah dijelaskan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa konsep efektivitas adalah merupakan tingkat keberhasilan
suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Terdapat berbagai macam departemen di dalam perusahaan. Salah satu
departemen didalam perusahaan yang paling vital untuk menunjang kinerja
perusahaan adalah departemen SDM. Menurut Noe (2011) Departemen SDM
adalah departemen yang bertanggung jawab penuh terhadap masalah
pelayanan yang disediakan bagi karaywan yang habis masa kontrak kerjanya,
kepatuhan terhadap hukum ketenagakerjaan, pencatatan, pengujian pemberian
kompensasi kepada pengangguran, dan beberapa aspek administrasi tunjangan.
Departemen SDM dapat bergabung dengan departemen yang lain dalam
hal wawancara kerja, manajemen kinerja dan kedisiplinan, serta berbagai usaha
untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Bogdan


dan Taylor (Moleong, 2010:4) mengemukakan bahwa metodelogi kualitatif
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, maka penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menilai efektivitas
penerapan audit operasional terhadap fungsi sumber daya manusia. Jenis
penelitian yang digunakan adalah studi kasus, karena penelitian ini hanya
dilakukan di suatu perusahaan tertentu. Penelitian studi kasus menurut Robert K.
Yin adalah sebuah metode yang mengacu pada penelitian yang mempunyai
unsur how dan why pada pertanyaan utama penelitiannya dan meneliti masalah-
masalah kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata serta
sedikitnya peluang peneliti dalam mengontrol peritiswa (kasus) yang ditelitinya.
Obyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan obyek Fungsi Sumber Daya Manusia
pada PT. Astra Internasional Tbk – Toyota Auto 2000 Cabang Malang Sutoyo.
Perusahaan ini bergerak dalam bidang otomotif, usahanya disamping penjualan
unit mobil baru, juga tedapat dua kegiatan usaha lainnya yaitu penjualan
sparepart dan jasa servise kendaraan.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Astra Internasional Tbk –
Toyota Auto 2000 Cabang Malang Sutoyo yang terletak di Jalan Letjen Sutoyo
no.25 Malang 65141.
Sumber Data
Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi
pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data yang
dikumpulkan oleh peneliti ada dua, yaitu :
1. Data Primer
Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama
oleh peneliti (Sekaran, 2006:60). Yang dimaksud dengan tangan pertama
adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya tanpa
perantara, diamati, dan dicatat sendiri oleh peneliti. Data primer yang
dibutuhkan peneliti antara lain, hasil wawancara.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dan dicatat oleh pihak
lain, secara tidak langsung (melalui media perantara). Data ini diperoleh
dengan cara dokumentasi. Adapun dokumen yang dibutuhkan pada
penelitian ini:
- Sejarah perusahaan
- Tujuan perusahaan
- Struktur perusahaan
- Kegiatan usaha
- Jumlah karyawan perusahaan
Dokumentasi ini diperoleh dengan melihat dan mengambil file dari bagian
SDM yang diberikan oleh manajer SDM.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejarah Singkat Perusahaan


AUTO 2000 saat ini memiliki Cabang yang tersebar di seluruh Indonesia,
kecuali Sulawesi, Maluku, Papua, Jambi, Riau, Bengkulu, Jawa Tengah, dan
Yogyakarta. Selain Cabang-Cabang AUTO 2000 yang berjumlah 72 outlet
dealer. AUTO 2000 juga memiliki dealer yang tersebar di seluruh Indonesia
(disebut indirect) yang totalnya mencapai 73 outlet dealer. Dengan demikian,
total yang ada mencapai 145 Cabang yang menjadi perwakilan AUTO 2000
dalam penjualan mobil Toyota, termasuk AUTO 2000 Cabang Malang Sutoyo ini.
Di samping itu, juga terdapat 48 bengkel milik AUTO 2000 yang merupakan
bengkel terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara. Di samping itu pula, AUTO
2000 juga memiliki 596 Partshop di seluruh Indonesia untuk menjamin keaslian
suku cadang produk Toyota.
AUTO 2000 Cabang Malang Sutoyo adalah dealer resmi Toyota yang
didirikan pada tahun 1987. AUTO 2000 Cabang Malang Sutoyo merupakan
dealer resmi Toyota terbesar di Kota Malang dengan penjualan mencapai lebih
dari 100 miliar rupiah per tahunnya. Di samping itu, AUTO 2000 Cabang Malang
Sutoyo tidak hanya melayani penjualan mobil Toyota, tetapi juga melayani
penjualan suku cadang asli Toyota. Selain itu, AUTO 2000 Cabang Malang
Sutoyo juga melayani berbagai macam servis seperti Toyota Home Service
(THS), Booking Service, dan lain-lain yang juga semakin memanjakan pelanggan
yang membeli mobil bermerek Toyota tersebut.
Program Audit Operasional SDM pada PT. Astra Internasional Tbk- Toyota
Auto 2000 Cabang Malang Sutoyo
Program audit operasional SDM yang digunakan penulis dalam penelitian
ini mencakup dua tahapan utama, yaitu tahap audit pendahuluan dan tahap audit
mendalam. Tahap audit pendahuluan dilakukan dengan cara wawancara dengan
Manajer bagian SDM, memberikan kuesioner kepada Manajer SDM, melakukan
pengamatan terhadap aktivitas atau fungsi SDM . tujuan pelaksanaan tahap audit
pendahuluan ini adalah untuk mendapatkan informasi yang berguna berkaitan
dengan aktivitas yang dijalakan oleh bagian SDM.
Tahap audit mendalam dilakukan dengan mengumpulkan data-data
secara lebih spesifik dengan wawancara lebih khusus dengan pihak manajemen
dalam hal ini adalah manajer bagian SDM, dan melakukan observasi pada
lingkungan kerja. Pada tahap ini dilakukan analisis atas data-data yang telah
dikumpulkan dengan membandingkan antara kriteria dengan aktivitas aktual
yang pada masing-masing fungsi spesifik yang ada pada bagian SDM. Kemudian
dievaluasi dan dinilai efektivitasnya, yang diakhiri dengan pemberian
rekomendasi guna meningkatkan efektivitas fungsi SDM pada PT. Astra
Internasional Tbk- Toyota Auto 2000 Cabang Malang Sutoyo.
Hasil Analisis
Fungsi Perencanaan SDM
PT. Astra Internasional Tbk- Toyota Auto 2000 Cabang Malang Sutoyo
telah melakukan proses perencanaan SDM sesuai dengan peraturan atau
prosedur yang telah ditetapkan. AUTO 2000 Cabang Malang Sutoyo harus
melibatkan karyawan yang berkompeten dibidangnya dalam perencanaan SDM
agar pemenuhan perencanaan SDM benar-benar bisa sesuai dengan kebutuhan
perusahaan cabang. Seringkali saat membutuhkan tenaga kerja perusahaan
cabang tidak dapat begitu saja melakukan proses rekrutmen. Untuk melakukan
perencanaan karyawan dan rekrutmen, perusahaan cabang harus membuat
annual plan terlebih dahulu untuk tahun berikutnya. Dengan melihat UU no 13
tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 4 bahwa perusahaan harus
memberdayakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi, tetapi apabia
melihat pada kasus diatas, maka dapat disimpulkan bahwa prosedur
perencanaan SDM sangatlah bertolak belakang dengan Undang-undang yang
sudah diatur.
Peneliti disini merekomendasikan agar perusahaan mereview atau
mempelajari ulang hal tersebut sehingga prosedur perencanaan dapat berjalan
lebih tertata sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga tidak memberatkan
kepada karyawan bagian penjualan. Dari analisis di atas yang membandingkan
antara kriteria, penyebab, dan akibat, maka penulis menyimpulkan bahwa fungsi
perencanaan SDM pada PT. Astra Internasional Tbk- Toyota Auto 2000 Cabang
Malang Sutoyo tidak berjalan secara efektif.
Fungsi Rekrutmen SDM
PT. Astra Internasional Tbk- Toyota Auto 2000 Cabang Malang Sutoyo
telah melakukan proses rekrutmen SDM secara baik yang sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang diterapkan oleh kantor pusat. Hal ini menunjukkan
bahwa fungsi SDM telah berjalan sesuai dengan aturan dan menunjukkan effect
yang positif, yang mendapatkan karyawan berkualitas dan sesuai dengan
kebutuhan. Rekrutmen harus dilakukan seoptimal mungkin menyesuaikan
kualifikasi pelamar dengan persyaratan yang dibutuhkan secara spesifik untuk
masing-masing jenis pekerjaan yang ditawarkan. Dari analisis di atas yang
membandingkan antara kriteria, penyebab, dan akibat, maka penulis
menyimpulkan bahwa fungsi rekrutmen SDM berjalan secara efektif.
Fungsi Seleksi dan Penempatan SDM
Dari analisis di atas yang membandingkan antara kriteria, penyebab, dan
akibat, maka penulis menyimpulkan bahwa fungsi seleksi dan penempatan SDM
berjalan secara efektif sesuai dengan tujuannya, yaitu memperoleh tenaga kerja
yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Perusahaan
melakukan dengan baik sesuai dengan SOP yang berlaku pada perusahaan.
Walaupun AUTO 2000 Cabang Malang Sutoyo memiliki SOP dan panitia seleksi
yang berkompeten, tetapi sebaiknya perusahaan mengevaluasi seleksi SDM
secara berkala agar tetap berjalan sesuai dengan harapan dan tujuan
perusahaan.
Fungsi Pelatihan dan Pengembangan SDM
PT. Astra Internasional Tbk- Toyota Auto 2000 Cabang Malang Sutoyo
telah melakukan pelatihan dan pengembangan SDM sesuai dengan standar
operasional prosedur (SOP) yang diberlakukan. Tetapi penulis disini ingin
merekomendasikan perusahaan untuk memberikan wadah kepada karyawan
terkait dengan program pelatihan dan pengembangan SDM dalam menyalurkan
saran dan perbaikan. Proses evaluasi juga dilakukan lebih baik lagi sehingga
dapat menilai efektivitas dari pelatihan yang dilakukan. Dari analisis di atas yang
membandingkan antara kriteria, penyebab, dan akbat, maka penulis
menyimpulkan bahwa fungsi pelatihan dan pengembangan SDM berjalan secara
efektif.
Fungsi Penilaian Kinerja SDM
Perusahaan telah memiliki standar penilaian kinerja yang terstruktur dan
terdokumentasikan dengan baik sehingga dapat digunakan sebagai pedoman
baku untuk masing-masing karyawan pada setiap jenjang pekerjaan, karena
bukan hanya saja karyawan yang merasakan dampak dari program ini, tetapi
juga perusahaan. Penulis merekomendasikan untuk tetap mempertahankan
program ini karena dapat membangun motivasi karyawan. Dari analisis di atas
yang membandingkan antara kriteria, penyebab, dan akibat, maka penulis
menyimpulkan bahwa fungsi penilaian kinerja SDM berjalan secara efektif.
Fungsi Perencanaan dan Pengembangan Karir
PT. Astra Internasional Tbk- Toyota Auto 2000 Cabang Malang Sutoyo
telah memiliki program perencanaan dan pengembangan karir yang baik,
didokumentasikan dan dievaluasi secara periodik. Penulis merekomendasikan
untuk tetap mempertahankan program ini karena dapat membangun motivasi
karyawan, dan tetap terbuka dalam keterlibatan kesempatan pengembangan
karir. Dari analisis di atas yang membandingkan antara kriteria, penyebab, dan
akibat, maka penulis menyimpulkan bahwa fungsi perencanaan dan
pengembangan karir berjalan secara efektif.
Fungsi Kompensasi dan Balas Jasa
PT. Astra Internasional Tbk- Toyota Auto 2000 Cabang Malang Sutoyo
telah memiliki program kompensasi dan balas jasa dengan baik, karena
diadakannya program ini membuat karyawan semakin termotivasi bekerja lebih
baik. Kepuasan karyawan dalam bekerja dan timbal balik yang diterima karyawan
merupakan faktor penting untuk meningkatkan kualitas dan mutu perusahaan.
Penulis merekomendasikan untuk tetap mempertahankan program ini karena
agar karyawan tetap termotivasi dalam bekerja sehingga mampu medukung
upaya pencapaian tujuan perusahaan. Dari analisis di atas yang membandingkan
antara kriteria, penyebab, dan akibat, maka penulis menyimpulkan bahwa fungsi
kompensasi dan balas jasa sudah berjalan secara efektif.
Fungsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PT. Astra Internasional Tbk- Toyota Auto 2000 Cabang Malang Sutoyo
telah memiliki program keselamatan dan kesehatan kerja yang baik, program
yang telah diatur oleh pemerintah di dalam PP no. 50 tahun 2012 dimana
pemerintah mengatur setiap perusahaan untuk menjamin kesehatan dan
keselamatan kerja dalam rangka sebagai penunjang efektifitas perusahaan.
Program kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu program yang
harus dipertahankan dan ditingkatkan. Program ini dapat memberikan rasa aman
bagi karyawannya dalam bekerja sehingga dapat fokus dalam pekerjaan. Penulis
merekomendasikan agar perusahaan memberikan penyuluhan kebersihan dan
kesehatan secara berkala kepada karyawan, dengan tujuan untuk meningkatkan
kesadaran karyawan akan kebersihan dan kesehatan khususnya dilingkungan
kerja. Dari analisis di atas yang membandingkan antara kriteria, penyebab, dan
akibat, maka penulis menyimpulkan bahwa fungsi keselamatan dan kesehatan
kerja berjalan secara efektif.
Fungsi Pemeliharaan Hubungan Dengan Karyawan
PT. Astra Internasional Tbk- Toyota Auto 2000 Cabang Malang Sutoyo
telah memiliki program pemeliharaan hubungan dengan karyawan yang baik,
karena perusahaan telah mempunyai IK (Ikatan Karyawan) AUTO 2000 Cabang
Malang Sutoyo. Penulis disini ingin merekomendasikan agar perusahaan
memberikan wadah karyawan berbicara agar lebih dianggap untuk berpendapat
tentang atasan mereka, karena pendapat bawahan untuk atasan mungkin
penting bagi kelangsungan kerja dan kepentingan perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Dari analisis di atas yang membandingkan antara kriteria, penyebab,
dan akibat, maka penulis menyimpulkan bahwa fungsi pemeliharaan hubungan
dengan karyawan sudah berjalan secara efektif.
Fungsi Pemutusan Hubungan Kerja dan Pemensiunan
Penulis merekomendasikan, perusahaan juga harus mengevaluasi sistem
dan peraturan secara berkala prosedur pemutusan hubungan kerja dan
pemensiunan sehingga peraturan tersebut tetap sesuai dengan perkembangan
zaman. Kebijakan yang mengatur pemutusan hubungan kerja dengan karyawan
termasuk pemensiunan serta peraturan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan
karyawan mengarah pada tindakan pemutusan hubungan kerja. Hal ini
dimaksudkan agar kebijakan dan prosedur yang ada sesuai dengan perubahan
situasi dan kondisi perusahaan maupun peraturan pemerintahan. Dari analisis di
atas yang membandingkan antara kriteria, penyebab, dan akibat, maka penulis
menyimpulkan bahwa fungsi pemutusan hubungan kerja dan pemensiunan
berjalan secara efektif.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Sebagai hasil akhir penulisan skripsi ini, berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan bab-bab sebelumnya, peneliti menyusun kesimpulan terkait
penyelenggaraan sumber daya manusia (SDM) pada PT. Astra Internasional
Tbk- Toyota Auto 2000 Cabang Malang Sutoyo. Audit operasional pada fungsi
sumber daya manusia dianalisis dengan cara membandingkan antara kriteria,
penyebab, dan akibat sehingga dapat diketahui nilai positif maupun negatif pada
setiap program yang dijalankan AUTO 2000 Cabang Malang Sutoyo.
Dari 10 Fungsi SDM yang diteliti 1 diantaranya, yakni perencanaan SDM
tidak berjalan efektif disebabkan karena tidak fleksibelnya sistem yang terdapat
pada fungsi perencanaan SDM. Untuk mencapai tujuannya, terutama dibagian
sales, perusahaan harus mampu mempunyai tenaga kerja yang sesuai dengan
target penjualan yang akan ditetapkan, tetapi kenyataannya yang terjadi pada
fungsi perencanaan SDM AUTO 2000 Cabang Malang Sutoyo selalu dipersulit
apabila bagian penjualan kekurangan SDM dan ingin menambahnya. Saat
membutuhkan tenaga kerja perusahaan cabang tidak dapat begitu saja
melakukan proses rekrutmen. Untuk melakukan perencanaan karyawan dan
rekrutmen, perusahaan cabang harus membuat annual plan, yang dimana
annual plan merupakan proposal tahunan yang dibuat untuk tahun berikutnya
atau 1 tahun sekali terkait dengan kebutuhan perusahaan. Prosedur panjang
yang ada pada perencanaan SDM menyebabkan bagian penjualan diharuskan
bertahan pada situasi yang dimana mereka harus kejar target yang tinggi
dibandingkan dengan tenaga kerja yang mereka miliki, sehingga mereka harus
bekerja keras dan kesibukan karyawan bagian sales menjadi lebih tinggi. Hal itu
tentu saja membuat kondisi kesehatan karyawan terpengaruh. Sedangkan 9
fungsi SDM yang berjalan efektif yakni fungsi rekrutmen, fungsi seleksi dan
penempatan, fungsi pelatihan dan pengembangan, fungsi penilaian kinerja,
fungsi perencanaan dan pengembangan karir, fungsi kompensasi dan balas jasa,
fungsi keselamatan dan kesehatan kerja, fungsi pemeliharaan hubungan dengan
karyawan, fungsi pemutusan hubungan kerja dan pemensiunan.
Saran
Berdasarkan hasil audit fungsi sumber daya manusia pada PT. Astra
Internasional Tbk- Toyota Auto 2000 Cabang Malang Sutoyo, peneliti
memberikan beberapa saran untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
ada guna dapat meningkatkan kualitas penelitian dengan pokok bahasan yang
serupa di masa mendatang. Adapun saran-saran yang dapat diberikan peneliti,
yakni antara lain:
1. Bagi peniliti selanjutnya waktu penelitian diperpanjang. Dalam penelitian
kualitatif, peneliti merupakan faktor yang penting sehingga akan lebih baik
jika peneliti terlibat langsung dalam pelaksanaan aktivitas yang terdapat
pada fungsi SDM, sehingga data yang diperoleh lebih akurat.
2. Bagi peneliti selanjutnya dalam tahapan wawancara, tidak hanya pada
bagian sumber daya manusia saja, melainkan dengan bagian lain yang
terkait maupun dengan karyawan bawah sehingga akan dihasilkan data
yang lebih akurat.
3. Data-data yang bersifat kuantitatif, seperti anggaran, penilaian level gaji
maupun laporan keuangan sedapat mungkin diperoleh karena dapat
dijadikan dasar untuk mendapatkan data yang lebih objektif.
Sedangkan saran yang peneliti berikan kepada perusahaan. Perusahaan
harus mereview atau mempelajari ulang program perencanaan SDM agar dapat
berjalan lebih tertata sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga tidak
memberatkan kepada karyawan bagian penjualan. Prosedur perencanaan SDM
yang panjang itu menyebabkan bagian penjualan diharuskan bertahan pada
situasi yang dimana mereka harus kejar target yang tinggi dibandingkan dengan
tenaga yang mereka miliki, sehingga mereka harus bekerja keras dan kesibukan
karyawan bagian sales menjadi lebih tinggi. Hal itu tentu saja membuat kondisi
kesehatan karyawan terpengaruh.
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, penelitian efektivitas didasarkan pada data-data dan
bukti-bukti yang diperoleh selama melakukan kegiatan penelitian, akan tetapi
terdapat berbagai keterbatasan dalam pelaksanaannya, antara lain:
1. Keterbatasan waktu dan tenaga serta luasnya lingkup fungsi sumber daya
manusia mengakibatkan adanya kemungkinan informasi penting tidak
dapat diteliti secara mendalam.
2. Data-data yang bersifat rahasia terkait dengan anggaran, penilaian level
gaji, dan laporan keuangan tidak dapat diperoleh oleh peneliti. Dengan
demikian dampak dari penelitian ini tidak bisa mengetahui lebih dalam
bagaimana sistem penggajian yang ada pada perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan


Publik. Edisi 3. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.

Arrens, dan Loebbecke. 2003. Auditing Pendekatan Terpadu. Buku pertama,


Edisi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Bayangkara, IBK. 2013. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Cetakan


Ketujuh. Jakarta: Salemba Empat.

Boython.w. C., Ziegler, R. E., & Kell W.G. 2006. Modern auditing jilid 1 dan 2
(Edisi 7). (Alih bahasa Ichsan, S.B., Herman, B.). Jakarta: Erlangga.

Dessler, Gary, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 9. Jilid 1,


Kelompok Gramedia, Jakarta.

Hariyanto, Resa. 2013. Audit Manajemen Sebagai Sarana Untuk Menilai


Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. Bank Rakyat
Indonesia Cabang Pasuruan. Skripsi. Malang: Program Strata 1
Universitas Brawijaya.

Latifatul Arifa, Siti. 2013. Audit Operasional Untuk Menilai Efektivitas Fungsi
Sumber Daya Manusia pada Pabrik kertas PT. Setia Kawan Makmur
Sejahtera. Skripsi. Malang: Program Strata 1 Universitas Brawijaya.

Meleong. 2010. Metode penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Narbuko, C dan Achmadi, A. 2007. Metode Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.

Noe, Raymond dkk. 2011. Manajemen Sumber Daya manusia. Edisi Indonesia.
Cetakan kedua. Jakarta : Salemba empat.

Pangkey, Max. Audit SDM dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Kerja


Karyawan. Jurnal Ilmu Administrasi. (Volume 3, Nomor 1, April 2007).

Pramono, Yogi. 2012. Audit Manajemen Sebagai Upaya Untuk Menilai


Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. PLN (Persero) Area
Pelayanan dan jaringan malang. Skripsi. Malang: Program Strata 1
Universitas Brawijaya.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta : Salemba


empat.

Setiawan, Johny. 1988. Pemeriksaan Kinerja (Performance Auditing).


Yogyakarta: BPFE.

Siagian, Sondang P. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia.


Jakarta: Bumi Aksara.
Susilo, Willy. 2002. Audit SDM Panduan Komprehensif Auditor & Praktisi
Manajemen SDM serta Pimpinan Organisasi / Perusahaan.
Jakarta: PT Vorqistatama Binamega.

Tunggal, Amin Widjaja. 2003 . Manajemen Audit Kontemporer.


Edisi Revisi. Jakarta: Harvarindo.

Tunggal, Amin Widjaja. 2007. Dasar-dasar Audit Manajemen.


Jakarta:Harvarindo.

Undang-undang Republik Indonesia No 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan.

YIN, Robert K. 2013. Studi Kasus: Desain dan Metode. Edisi 1 Cetakan ke-12.
Jakarta: Rajawali Pers.

http://www.astra.co.id/index.php/profile/detail/11 (diakses pada tanggal


15 Februari 2015)

http://www.astra.co.id/index.php/profile/detail/2 (diakses pada tanggal


15 Februari 2015)

http://auto2000.co.id/page/sekilas_auto2000 (diakses pada tanggal


15 Februari 2015)

http://auto2000.co.id/page/visi-misi/ (diakses pada tanggal


15 Februari 2015)

Anda mungkin juga menyukai