DAYA MANUSIA
(Studi kasus pada PT. Shaftindo Energi)
Anindita Prastuti
Universitas Brawijaya, Jl. M.T. Haryono 165, Malang
ABSTRACT
Management audit of human resource at PT. Shaftindo Energi aims to know how
effective the development of human resource function and identify weaknesses and
give recommendation or improvement alternative to reach the effective human
resource development. This research used descriptive research method. The datas
got from field studies, those are by interview, observation, documentation, and
questionnaire. Data analyzing process used a qualitative analysis method by
compared three elements which is criteria, cause, and effect to know how succeed
the management develop the human resource. The problem boundary is
effectiveness assessment of human resource function at PT. Shaftindo Energi. The
functions are (1) human resource planning (2) human resource recruitment (3)
human resource selection and orientation (4) manpower training and development
(5) work assessment (6) compensation (7) manpower protection (8) company and
employee relationship (9) termination of employment. Based on the result of the
research, most of the function already effective, they are human resource planning,
manpower training and development, work assessment, compensation management,
manpower protection, and termination of employment. While human resource
recruitment, human resource selection and orientation, and company & employee
relationship are ineffective. Based on the weakness were found on the function, the
author gives some recommendations and improvement alternatives to be used by
PT. Shaftindo Energi as feedback in future human resource development.
Audit Manajemen
Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi
perusahaan. Dalam konteks audit manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi
internal perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang
memiliki wewenang yang lebih tinggi. Audit manajemen dirancang secara
sistematis untuk mengaudit aktivitas, program-program yang diselenggarakan, atau
sebagian dari entitas yang bias diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah
sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien serta apakah tujuan dari
program dan aktivitas yang telah drencanakan dapat tercapai dan tidak melanggar
ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan (Bayangkara,
2008:2). Sedangkan definisi audit manajemen menurut Agoes (2004:175) adalah
suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan
akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk
mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien,
dan ekonomis.
Dalam buku Tunggal (1992:4), audit manajemen merupakan suatu penilaian
dari organisasi manajerial dan efisiensi dari suatu perusahaan, departemen, atau
setiap entitas dan subentitas yang dapat diaudit. Penekanannya adalah untuk
mencapai efisiensi yang lebih besar, efektivitas, dan ekonomisasi dalam usaha dan
organisasi yang lain. Selain itu dikatakan juga di dalam bukunya bahwa audit
manajemen dapat didefinisikan sebagai penilaian sistem manajemen perusahaan,
apakah sistem tersebut beroperasi secara efektif dan risiko apa yang mungkin timbul
apabila sistem tersebut tidak beroperasi secara efisien.
Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi kasus terhadap
objek penelitian. Studi Kasus merupakan penelitian dengan karakteristik masalah
yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dan subyek yang diteliti
serta interaksinya dengan lingkungan. Sedangkan metode deskriptif adalah
penelitian yang mengukur dan menggambarkan tentang suatu fenomena sosial
tertentu dengan cara menghimpun fakta, tetapi tanpa melakukan pengujian hipotesis
(Arikunto: 1995, 310). Studi Kasus merupakan penelitian dengan karakteristik
masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dan subyek yang
diteliti serta interaksinya dengan lingkungan. Sedangkan penelitian deskriptif adalah
penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi
(Bambang Sopomo dan Nur Indrianto, 1999).
Objek Penelitian
Penelitian mengenai audit manajemen pada fungsi sumber daya manusia dilakukan
pada PT. Shaftindo Energi. PT. Shaftindo Energi adalah perusahaan Engineering,
Procurement, and Construction(EPC) dan pipeline construction yang pusat
administrasinya berada di jalan Malaka Raya no. 174, Duren Sawit, Jakarta Timur
13440.
Sumber Data
Untuk menunjang kelancaran berlangsungnya penelitian ini, maka penulis
membutuhkan berbagai sumber data. Jenis data yang digunakan dalam penelitan ini
adalah data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka yang merupakan
landasan pemikiran toretis dan berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data-
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Menurut Sugiyono (2009:137) menjelaskan bahwa sumber data primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer
adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya tanpa perantara,
diamati, dan dicatat sendiri oleh peneliti. Data primer yang dibutuhkan peneliti
antara lain:
1) Hasil dari wawancara dengan manajer dan karyawan bagian SDM
2) Kuisioner yang dibagikan pada beberapa karyawan PT. Shaftindo Energi
3) Sejarah perusahaan
4) Tujuan Perusahaan
5) Struktur perusahaan
6) Kegiatan usaha
7) Jumlah karyawan perusahaan
Dokumentasi ini diperoleh dengan melihat dan mengambil file yang diberikan
oleh manajer pada fungsi SDM
Kriteria (criteria)
Kriteria adalah norma atau standar yang menunjukkan bagaimana seharusnya
para individu dalam suatu organisasi melaksanakan aktivitas sebagai
pertanggungjawaban atas wewenang yang dilimpahkan. Jadi apa yang tertulis dalam
kriteria yang seharusnya dilaksanakan oleh para individu yang memikul tanggung
jawab dan kriteria ini akan dipergunakan oleh pemeriksa untuk mengukur kinerja
para individu yang bertanggung jawab.
Penyebab (cause)
Penyebab atau cause, merupakan pelaksanaan program-program SDM dalam
organisasi yang menyebabkan terjadinya kondisi SDM yang ada saat ini. Hal ini
termasuk tindakan-tindakan yang seharusnya dilakukan untuk memenuhi criteria
tetapi tidak dilakukan oleh manajemen atau karyawan dari suatu entitas sehingga
dapat menimbulkan kondisi yang menyimpang dari kriteria.
Akibat (effect)
Akibat adalah hasil pengukuran dan perbandingan antara penyebab dengan
kriteria yang berhubungan dengan penyebab tersebut. Apabila kriteria yang
ditemukan telah dilaksanakan maka fungsi tersebut dinyatakan efektif dan apabila
kriteria yang ditetapkan tidak dapat tercapai maka belum efektif.
HASIL ANALISIS
b. Cause
1) PT. Shaftindo Energi telah memiliki program penilaian kinerja karyawan.
Program penilaian kinerja karyawan tersebut dilakukan secara berkala setiap
3 bulan sekali kepada seluruh karyawan perusahaan. Penilaian kinerja
dilakukan secara vertikal. Penilaian ini dilakukan oleh masing-masing
manajer divisi kepada staffnya. Hasil penilaian ini dijadikan sebagai evaluasi
setiap karyawan agar ke depannya dapat melakukan perbaikan. Hasil
penilaian kinerja karyawan ini juga digunakan untuk memberikan reward
secara periodic kepada karyawan yang berprestasi. Adapun kriteria
pemberian reward adalah sebagai berikut:
KPI Terbaik
Kriteria ini diberikan khusus untuk karyawan/karyawati yang berprestasi
dalam pencapaian target sesuai dengan “Key Performance Indicator”
(KPI) Individu dalam 3 (tiga) bulan terakhir atau 1 (satu) kuartal.
Karyawan Teladan
Kriteria ini diberikan khusus untuk karyawan/karyawati yang berprestasi
dalam pencapaian disiplin dan waktu yaitu: tidak pernah absen dan
tidak datang terlambat dalam 3 bulan terakhir atau 1 (satu) kuartal.
2) Penilaian kinerja karyawan juga dijadikan sebagai dasar pengambilan
keputusan bagi manajer untuk memberikan promosi kenaikan jabatan bagi
karyawan atau perpanjangan kontrak bagi man power.
c. Effect
1) Pemberian reward kepada karyawan yang berprestasi dapat dijadikan
sebagai dorongan kepada karyawan untuk berprestasi dan mendapatkan
reward tersebut setiap tiga bulan sekali.
2) Penilaian kinerja digunakan sebagai dasar untuk memberikan promosi
kenaikan jabatan kepada karyawan maupun perpanjangan kontrak untuk man
power dapat menguntungkan perusahaan. Karena dengan pengangkatan
karyawan maupun perpanjangan kontrak man power, maka perusahaan tidak
perlu melakukan rekrutmen untuk pihak eksternal yang pasti akan memakan
waktu dan biaya lebih banyak.
d. Rekomendasi
Penilaian kinerja karyawan sebaiknya dijadikan sebagai dasar atau acuan
dalam pengambilan keputusan untuk melaksanakan program training untuk
karyawan yang masih memiliki kekurangan agar karyawan tersebut mendapatkan
pengetahuan lebih untuk mengembangkan skillsnya.
KESIMPULAN
Dari 9 fungsi yang diaudit oleh penulis, terdapat 6 fungsi yang telah berjalan
efektif dan 3 fungsi yang tidak efektif. Fungsi yang telah berjalan efektif antara lain
perencanaan SDM, pelatihan dan pengembangan karyawan, penilaian kinerja,
manajemen kompensasi, perlindungan tenaga kerja, dan pemutusan hubungan kerja.
Sedangkan fungsi yang tidak efektif antara lain perekrutan SDM, seleksi dan
orientasi, serta pemeliharaan hubungan dengan karyawan.
Dari pengembangan criteria, cause, effect dari masing-masing fungsi
ditemukan beberapa kelemahan antara lain perencanaan SDM tidak terdapat
keterangan mengenai subjek pelaksana dari setiap rincian perencanaan SDM yang
tertulis dalam “Target dan Sasaran HRD 2013” sehingga tidak ada pihak yang
merasa bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan perencanaan tersebut.
Publikasi rekruitmen tidak memberi keterangan secara lengkap untuk persyaratan.
Seleksi man power tidak melibatkan klien, tanpa ada proses penilaian cara kerja
dalam tim, karyawan baru dalam masa orientasi hanya dibekali prosedur tertulis.
Pemberian kompensasi kepada man power melalui supervisor sangat rawan terkena
tindakan fraud.
Rekomendasi yang dapat penulis berikan kepada PT. Shaftindo Energi adalah
sebaiknya perencanaan SDM tahunan dibuat secara lengkap dan lebih rinci dengan
mencantumkan pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan perencanaan
tersebut, perusahaan hendaknya mempertimbangkan untuk melibatkan klien dalam
proses seleksi karyawan yang akan bekerja pada proyeknya, perusahaan juga perlu
lebih mengoptimalisasikan fungsi media internet berupa website perusahaan sebagai
media untuk menginformasikan lowongan pekerjaan agar informasi tersebut dapat
diketahui oleh lebih banyak pihak. Perusahaan sebaiknya melibatkan klien dalam
seleksi man power baru agar calon man power yang direkrut dapat sesuai dengan
permintaan klien. Program pelatihan dan pengembangan karyawan dibuat baik
untuk karyawan manajerial maupun man power. Penilaian kinerja karyawan
sebaiknya dijadikan sebagai dasar atau acuan dalam pengambilan keputusan untuk
melaksanakan program training untuk karyawan yang masih memiliki kekurangan
agar karyawan tersebut mendapatkan pengetahuan lebih untuk mengembangkan
skillsnya. Perusahaan sebaiknya membuat sistem pengisian job time ticket secara
online. Dengan begitu, PT. Shaftindo Energi dapat mengakses rekap job time ticket
dari berbagai tempat, khususnya dari kantor utama di Jakarta. Apabila terdapat
karyawan yang mengundurkan diri, sebaiknya perusahaan segera melakukan
rekruitmen dan melaksanakan prosesnya dengan cepat agar tidak terjadi kekosongan
posisi serta pembebanan tanggung jawab yang berlebihan pada karyawan lain.
Saran
Beberapa saran yang dapat penulis berikan berkaitan dengan pengelolaan
sumber daya manusia yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
memperbaiki permasalahan yang ada, antara lain :
a. PT. Shaftindo Energi hendaknya dapat menjadikan hasil audit sebagai bahan
koreksi demi mencapai perbaikan dalam pengelolaan sumber daya manusia.
b. Rekomendasi yang diberikan penulis hendaknya dipertimbangkan untuk
dilakukan tidak lanjut perbaikan.
c. PT. Shaftindo Energi diharapkan dapat melakukan perbaikan-perbaikan dari
kelemahan yang ada untuk menciptakan pengelolaan manajemen sumber daya
manusia yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan
Publik. Edisi Ketiga. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.
Arikunto, S. 1995. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta
Arrens, dan Loebbecke. 1996. Auditing (Pendekatan Terpadu). Buku pertama. Edisi
Indonesia. Jakarta: Salemba Empat
Bayangkara,IBK. 2011. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Cetakan
keenam. Jakarta: Salemba Empat
Dessler,Garry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Prenhallindo
Handoko, T. Hani. 1994. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Mangkuprawira. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta:
Ghalia
Manullang,M. 1976. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia
Narbuko, C dan Achmadi,A . 2007. Metode Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara
Nazir, Moh. 1988. Metodologi Penelitian. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat
Setiawan, Johny. 1988. Pemeriksaan Kinerja (Performance Auditing). Yogyakarta:
BPFE
Siagian, Sondang P. 1997. Audit Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
Siagian, Sondang P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-
sembilan. Jakarta: Bumi Aksara
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV.
Alfabeta
Tunggal, Amin Widjaja. 1992. Management Audit Kontemporer. Edisi Revisi.
Jakarta: Harvarindo
Tunggal, Amin Widjaja. 2000. Management Audit Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka
Cipta.