25 Desember 2022
Narator : Kala itu bangsa Yahudi sedang dijajah oleh Bangsa Romawi. Orang-orang Yahudi
percaya bahwa Tuhan Allah akan memberikan seorang penolong yang disebut Mesias. Mesias inilah
yang nantinya akan membebaskan mereka dari penjajahan.
Narator : Akan tetapi, tidak banyak yang tahu bahwa Mesias itu akan lahir dari seorang gadis
sederhana Bernama Maria. (Maria Masuk dan membersihkan rumah)
Narator : Bulan keenam Maria dikunjungi oleh seorang Malaikat Bernama Gabriel. (Malaikat
masuk)
Kata Gabriel : “Jangan takut Maria, ketahuilah, Allah telah memilihmu. Engkau akan mengandung
dan melahirkan seorang anak laki-laki. Hendaklah engkau menamai dia Yesus. Dialah yang nanti akan
menjadi Sang Mesias.
Narator : Maria bingung karena ia belum menikah. Bagaimana mungkin orang yang belum
menikah bisa melahirkan anak? (ekpresi bingung dan tidak percaya)
Narator : Tetapi Maria sangat percaya kepada Allah, maka ia menjawab, “Terjadilah padaku
menurut kehendakmu.”
Narator : Setelah itu, malaikat Gabriel pun pergi. (Malaikat dan Maria keluar)
(Elisabeth masuk)
Narator : Tidak lama kemudian, Maria berangkat ke luar kota untuk menjenguk saudaranya,
Elisabeth. Elisabeth kini sedang hamil dan akan melahirkan seorang anak.
(Maria masuk)
Narator : Ketika mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya. Lalu
dengan suara nyaring Elisabeth berseru, "Diberkatilah engkau diantara semua perempuan dan
diberkatilah buah rahimmu."
Narator : Lalu Maria membalas ucapan Elisabeth dengan menyampaikan sebuah kidung yang
kita kenal dengan Kidung Maria (Maria & Elisabeth Keluar)
---Penampilan PUISI KIDUNG MARIA--- dari lingkungan St. Fransiskus (Ilona, Natha, Candrasari)
Narator : Di Nazaret, ada seorang tukang kayu bernama Yusuf. Ia berasal dari keturunan
Raja Daud. Yusuf seorang laki-laki yang jujur, baik dan tulus hatinya. Ia mencintai Maria dan Maria
pun mencintainya. (Yusuf masuk dan berjalan di atas panggung)
Narator : Pada suatu saat, Yusuf mengetahui bahwa Maria mengandung. Ia pun menjadi
ragu dan bimbang. (Yusuf ekspresi ragu dan bimbang)
Narator : Pada suatu malam ketika sedang tidur (Yusuf tidur posisi duduk bersandar di
tembok)
Narator : Yusuf bermimpi didatangi seorang Malaikat. (Malaikat masuk, Yusuf tetap posisi
duduk dan menutup mata).
Narator : Malaikat itu berkata, "Yusuf, janganlah kamu ragu dan bimbang. Ambillah Maria
sebagai istrimu. Ia sedang mengandung atas kehendak Allah. Ia akan melahirkan seorang anak laki-
laki. Berilah Dia nama Yesus. Ia akan menyelamatkan orang dari dosa." (Malaikat keluar sambil
menyebarkan pernak pernik putih)
Narator : Setelah itu, Yusuf tidak ragu dan bimbang lagi. (Yusuf berdiri dengan ekspresi
penuh keyakinan)
Narator : Ia segera melaksanakan apa yang diperintahkan Allah melalui Malaikat itu. Ia
kemudian menerima maria sebagai istrinya (Yusuf keluar lewat pintu samipng).
(Prajurit masuk lewat pintu samping tengah bangsal berjalan ke arah panggung)
Narator : Pada waktu itu penguasa Romawai yaitu Kaisar Agustus mengadakan sensus
penduduk. Ia memerintahkan agar semua orang Yahudi mendaftarkan diri di tanah asal mereka.
Narator : Yusuf berasal dari Bethlehem, maka ia pun membawa Maria yang sedang
mengandung besar pergi ke sana. Jarak yang harus mereka tempuh cukup jauh. (Yusuf dan Maria
masuk lewat pintu samping tengah bangsal, adegan berjalan. Yusuf menuntun Maria, Maria
mengelus-elus perut yang besar).
Narator : (di depan panggung ) Ketika mereka tiba di Bethlehem, Maria merasa bahwa ia
akan segera melahirkan. (Maria merasakan kesakitan, Yusuf berusaha menenangkan) (jeda)
Narator : Karena mereka belum sampai rumah yang dituju, merekapun harus mencari
penginapan. (3 orang pemilik penginapan secara bergantian masuk. Penginapan 1 : Pojok kanan
bawah patung Bunda Maria, Penginapan 2 : berjalan di tengah depan panggung, penginapan 3 di
pojokan dekat organ)
Narator : Sayangnya, tidak ada tempat penginapan bagi mereka. (jeda) (Yusuf frustrasi)
Narator : Untunglah, ada seseorang yang menawarkan tempat kepada mereka (pemilik
penginapan 3 kembali masuk ke panggung dan menghampiri Yusuf)
Narator : hai kamu, aku punya sebuah tempat berteduh tapi tempat itu bukanlah sebuah
kamar, melainkan sebuah kandang hewan. (Yusuf dan Maria ke belakang panggung mengikuti
Pemilik penginapan ke 3 yg menunjukkan tempatnya).
Narator : Akhirnya, begitulah malam itu Yusuf dan Maria beristirahat di dalam kandang.
(Pemilik penginapan keluar, Yusuf dan Maria menunggu di belakang panggung dan keluar saat
malam kudus sedang tampil. Penampil malam kudus masuk)
Narator : Tidak lama kemudian, ketika hari mulai malam terdengar jeritan tangis seorang
bayi (suara bayi menangis). Ya Yesus tlah lahir! (penampil Gloria masuk)
(3 orang majus masuk dari 3 penjuru bangsal: pintu tengah depan, pintu samping kiri, pintu samping
kanan berjalan menuju panggung depan)
Narator : Pada waktu Yesus lahir, ada sebuah bintang yang bersinar terang. Cahaya itu
terlihat sampai ke Persia. Ada 3 orang dari Persia yang melihat bintang itu. Mereka pandai dan
bijaksana, mereka dikenal sebagai Orang Majus. Ketiga orang majus ini percaya bahwa bintang itu
merupakan tanda lahirnya seorang raja. Maka pergilah mereka mengikuti arah bintang itu hingga
akhirnya mereka tiba di Yerusalem.
Narator : Di Yerusalem mereka menghadap Herodes yaitu raja yang berkuasa di daerah
Israel. (Herodes masuk lewat pintu samping panggung dikawal 2 prajuritnya).
Orang majus 1 : "Menyelam sambil minum es, Salam Raja Herodes" (3 orang majus hormat
membungkukkan badan)
Herodes : "Oh orang Majus, ada perlu apa kalian datang kemari ?"
Orang Majus 3 : "Ikan merah ikan mujair, dimanakah Raja yg baru lahir?"
Herodes : "Raja yang baru lahir katamu ?" (Ekpresi bingung dan ketakutan), sebentar
sebentar kalian tunggu disini dulu".
Narator : Herodes ketakutan, Ia pun meminta nasihat kepada imam-imam dan ahli taurat.
Penasehat : (masuk dari pintu samping panggung, acting berdialog dengan Herodes)
Herodes : “Oke, kamu boleh kembali” (penasehat kembali masuk ke samping panggung).
Herodes : “Jadi begini 3 orang majus, Menurut ramalan, raja itu lahir di Bethlehem. Pergilah
kalian ke Bethlehem, Carilah raja itu disana, setelah kalian menemuinya, kembalilah ke istanaku dan
beri tahu aku dimana tempat kelahiran-Nya. Aku pun ingin menyembahnya."
Orang majus 1 : “Pergi ke sawah membawa buluh, oke raja kita berangkat dulu” (Pergi
meninggalkan panggung)
Narator : Demikianlah Herodes menyuruh 3 orang majus itu pergi, padahal di dalam hatinya
Herodes ingin membunuh raja yang baru lahir itu. Setelah 3 orang majus itu pergi, Herodes
memerintahkan prajuritnya untuk membunuh semua anak laki-laki di Bethlehem yang berumur di
bawah 2 tahun. (Herodes memperagakan adegan menyuruh prajurit untuk membunuh lalu keluar
panggung).
Narator : Malaikat itu berkata, "Jangan takut, hai gembala. Ada sebuah kabar gembira. Sang
Penyelamat Dunia telah lahir malam ini. Carilah dan Temuilah Dia yang terbungkus kain lampin
dalam sebuah palungan."
Narator : Setelah itu tampaklah sepasukan Malaikat yang gegap gempita menyanyikan puji-
pujian bagi Allah. (penampil GEMBALA PERGILAH CEPAT-CEPAT masuk, gembala meninggalkan
panggung kembali ke samping panggung).
KANDANG DOMBA
Narator : Sampailah para gembala di sebuah kandang berbentuk gua. Ketika mereka masuk
ke dalamnya terlihatlah seorang bayi mungil sedang tertidur lelap dalam bungkusan kain lampin.
Narator : Tiga orang majus pun datang dan menemui bayi Yesus. Sambil berlutut di
palungan, ketiga orang majus itu mempersembahkan berbagai macam hadiah untuk bayi Yesus.
Orang yang pertama memberikan perhiasan emas yang indah, orang kedua memberikan wewangian,
dan orang ketiga memberikan dupa yang harum baunya.
Narator : Mereka semua sangat berbahagia bisa berjumpa dengan Yesus Sang Raja.