Anda di halaman 1dari 24

02

Bahan ke:

TEKNIK REKAYASA JALAN


Perencanaan Jalan

Jurusan
D IV
TRANSPORTASI
DARAT
PTDI - STTD
1. Studi/Kajian Sistem Jaringan Jalan  kebutuhan penanganan
jalan
2. Pra Studi Kelayakan Jalan  alternatif jalur jalan dan indikasi awal
prediksi permintaan perjalanan
3. Studi Kelayakan Jalan (Feasibility Study)  pemilihan jalur jalan
dan kelayakan jalan aspek teknis, ekonomi, finansial, lingkungan
4. Detail Engineering Design (DED) desain dan gambar rencana
jalan, rencana anggaran biaya dan pematokan sepanjang jalur
jalan
5. Pembebasan Lahan  pembebasan lahan sesuai trase jalan
6. Pembangunan Konstruksi  pembangunan jalan sesuai hasil
desain
7. Pemeliharaan  pemeliharaan jalan baik rutin, berkala dan
rehabilitasi
2
Aspek Penjelasan
Kedudukan Studi kelayakan merupakan bagian akhir dari
studi kelayakan tahapan evaluasi kelayakan proyek, untuk
menindaklanjuti hasil proses seleksi proyek jalan
dan jembatan dengan indikasi kelayakan yang
tinggi, yang telah dihasilkan dalam pra studi
kelayakan
Fungsi studi Kegiatan studi kelayakan adalah untuk menilai
kelayakan tingkat kelayakan suatu alinyemen pada
koridor yang terpilih pada pra studi kelayakan,
dan untuk menajamkan analisis kelayakan
bagi satu atau lebih alternatif solusi yang
unggul. Apabila tahapan pra studi kelayakan
belum dilaksanakan, maka fungsi kegiatan untuk
mengidentifikasi alternatif solusi dengan menilai
tingkat kelayakan, dan membandingkan kinerja
ekonomis suatu alternatif terhadap alternatif yang
lain tetap dilakukan.
Hubungan Studi kelayakan merupakan kelanjutan dari
antara pra studi kegiatan pra studi kelayakan untuk menganalisis
kelayakan secara lebih rinci beberapa alternatif rute
dengan studi terpilih yang diusulkan. Untuk proyek-proyek
kelayakan yang hanya melakukan studi kelayakan, lingkup
kegiatannya meliputi gabungan dari kedua studi
tersebut

Sumber: Pedoman Studi Kelayakan Proyek Jalan dan Jembatan Pd T-19-2005-B


• Rencana Tata Ruang Wilayah
• Rencana Pengembangan Transportasi
• Pola Permintaan Perjalanan dan Prediksi Perjalanan
• Kondisi Eksisting Jalan
• Kinerja Pelayanan Jalan
• Kebutuhan Penanganan Jalan:
– Penanganan jalan yang sudah ada  berdasarkan hasil
pembebanan lalu lintas dan kinerja pelayanan jalan (VCR >
0,75 pelebaran jalan) dan kondisi perkerasan jalan (jalan
rusak direhabilitasi, jalan kondisi rusak di perkerasan
ulang/overlay)
– Penanganan jalan baru  berdasarkan hasil pembebanan
lalu lintas (volume lalu lintas) 4
PKL
PKL Teluk
Kronjo Naga
PKN
4 Bandar 5
a Soeta

3 1
PKN PKN
Serang & PKN Kota DKI
Cilegon PKL Tangerang Jakarta
Balaraja
2
RUAS ARTERI PRIMER:
(1): Jl. Daan Mogot (AP) a
(2): Jakarta – Tangerang (TOL)
6
PKL
(3): JORR II (Serpong-Kunciran-Bandara)
Tigaraks
(TOL) rencana
a
(4): JORR II (Batu Ceper – Teluk Naga – Kamal)
(TOL) rencana b
PKN Kota
(5): Jl. Dr. Sedyatmo (TOL)
(6): Jl. Sudirman (AP)- Jl. M.H. Thamrin (AP) TangSel

RUAS KOLEKTOR PRIMER: c


(a): JL. Hasyim Ashari – Jl. HOS Cokroaminoto – Jl. Raden Fatah – Jl. Jombang Raya (KP2)
(b): JL. Serpong Raya (KP2)
(c): JL. Puspitek Raya (Ciputat) (KP2)
Keterangan:
Sumber: diolah dari RTRW Nasional dan AP: Arteri Primer
RTRW Provinsi Banten KP: Kolektor Primer
Rute Jalan Kodefika
si KAMAL-
Jl. Prabu Siliwangi 1 CENGKARENG
Jl. Moch. Hatta–Jl. Otista–Jl. KS 2 dsk
Tubun
Jl. Pembangunan 3–Jl. Cadas 3
Kedaung
Jl. Halim Perdanakusuma–Jl. 4
RAJEG-KOTA
Husen Satranegara–Jl. AMD
BUMI dsk
Jl. Tembus KS Tubun-Lio Baru–Jl. 5 4
Buroq/Lio Baru–Jl. Sisi Selatan
Saluran Mookervart 6
Jl. Daan Mogot 6 PASAR
Jl. Benteng Betawi 7 KAMIS dsk 3 5
Jl. Hasyim Ashari–Jl. Raden Fatah 8
2 KALIDERES-
Jl. Jl HOS Cokroaminoto 9 DAAN MOGOT
dsk
14 7
Jl. Sudirman- Jl. M.H. Thamrin 10 DURI
Jl. Teuku Umar–Jl. Proklamasi 11 1 KOSAMBI-
Jl. Imam Bonjol 12 TANGERANG GROGOL dsk
Jl. Pajajaran–Jln Tembus 13 11
Siliwangi-Pajajaran 8
Jl. Prabu Kiansantang 14 15
Jl. Merdeka–Jl. Gatot Subroto 15 13
12 10

Keterangan: TIGA RAKSA


dsk
LIPPO KEBAYORAN
Kawasan Perkotaan
KARAWACI LAMA dsk
BINTARO-
KELAPA DUA -
- CURUG dsk BSD dsk CIPUTAT
LEGOK dsk
dsk
Sumber: diolah dari RTRW Kota Tangerang
• Kawasan Primer adalah Kawasan perkotaan dengan
kriteria memiliki fungsi pelayanan untuk kawasan
perkotaan dan kawasan wilayah diluarnya (konteks wilayah
Jabodetabek dan Banten)
2 • Kawasan Sekunder = Kawasan perkotaan dengan kriteria
memiliki fungsi pelayanan seluruh wilayah kawasan
3 perkotaan yang bersangkutan (Kota Tangerang)
2 Kawasan Primer Kawasan Sekunder (KS)
2 KP Pusat Perdagangan dan Jasa KS dalam Pusat
1 1
Pelayanan Kota
3 2 KP Kawasan Industri (PPK)
2 2
2
2 3 3 KP Bandara Soekarno Hatta KS dalam Sub Pusat
2 Pelayanan Kota
1 2 4 KP Simpul Transportasi 3 (SPPK)
1 4 (Terminal Tipe A dan Stasiun)
1 KS dalam Pusat
3 Lingkungan (PL)
2 3 2 1
2
2 2
4 3
1 1
1
2
2
3

Sumber: diolah dari RTRW Kota Tangerang


KAMAL-
CENGKARENG
dsk
KS 2
KP
Jalan STA 11
RAJEG-KOTA BUMI
dsk KP

KS 3 KP
PASAR KAMIS Jalan Daan Mogot
dsk
KALIDERES-DAAN
KP KP KS 3 MOGOT dsk
KS 2
DURI
KP
KS 1 KOSAMBI-
KP GROGOL dsk
KS 3 TANGERANG TOL JAKARTA - MERAK
KS 3 KP KS 1
KP

KP KS 3 Keterangan:
KP KP
Kawasan Perkotaan

KP KP Kawasan Primer
KS 1
KS 1 KS 2 KS 1 Kawasan Sekunder 1
KP4
KS 2 Kawasan Sekunder 2
KS 3
KS 3 Kawasan Sekunder 3
TIGA RAKSA
dsk
KEBAYORAN Keterangan:
LIPPO = Jalan Tol
KARAWACI - LAMA dsk = Jalan Arteri Primer
BINTARO-
CURUG dsk KELAPA DUA - = Jalan Kolektor Primer
BSD dsk CIPUTAT dsk = Jalan Arteri Sekunder
LEGOK dsk
= Jalan Kolektor Sekunder
Sumber: diolah dari RTRW Kota Tangerang
Jl. Daan Mogot Jl. Maulana
Jl. Agus Salim Hasanudin

Jl. Sudirman

Jl. Benteng Betawi

Rencana Jalan Sejajar


Rel
1307 smp/jam

9
Peta Rencana Pengembangan Jalan sekitar Lokasi Studi
(sesuai RTRW Kota Tangerang dan Studi Kebijakan Pengembangan Jaringan Jalan Kota Tangerang)

Jl. Sudirman

Identifikasi Rencana Pengembangan Jalan sekitar Lokasi Studi


Jl. Sudirman

Rencana
TOD Poris
Plawad
• Alternatif jalur jalan dan indikasi awal prediksi
permintaan perjalanan
• Sesuai Rencana
Tata Ruang
Wilayah (RTRW)
Usulan Trase
Pelabuhan • Sesuai Rencana
Pengembangan
Jalan
Usulan
Trase
Jalan 1 • Sesuai usulan
stakeholders
Usulan Trase
Jalan 1

11
• Pemilihan alternatif jalur jalan untuk memperoleh trase jalan optimal,
kriteria:
– Kondisi topografi  dipilih trase jalan dengan kondisi topografi landai
– Kondisi geologi/geoteknik  dipilih trase jalan dengan kondisi geologi
baik (misal tidak lewat patahan, gempa) dan kondisi geoteknik (misal
tidak lewat lahan gambut, lahan kritis, lahan tanah lembek)
– Kondisi hambatan alam dan rawan bencana  dipilih trase jalan yang
seminimal mungkin melewati sungai, lembah, kawasan rawan bencana
(banjir, longsor)
– Kondisi tata guna lahan  dipilih trase jalan yang tidak banyak
melewati tata guna lahan yang sulit untuk dibebaskan seperti kawasan
permukimanm, pusat perdagangan
– Potensi demand dan integrasi simpul transportasi  dipilih trase jalan
yang melewati kawasan pusat kegiatan seperti pasar, perdagangan dan
integasi dengan terminal, bandara, pelabuhan
12
13
14
• Prediksi permintaan perjalanan:
– Hasil pembebanan volume lalu lintas (kendaraan/jam atau smp/jam, komposisi
kendaraa)
• Pra desain jalan
• Klasifikasi fungsi jalan
• Kebutuhan ROW jalan, penampang melintang jalan, lebar jalan, lebar bahu, lebar
saluran
• Kebutuhan tebal perkerasan jalan
• Kajian kelayakan jalan:
– Aspek teknis  apakah secara struktur, jalan dapat dibangun?
– Aspek ekonomi  apakah dengan dibangunnya jalan memberikan manfaat bagi
masyarakat (manfaat adanya penghematan waktu perjalanan dan biaya perjalanan)
– Aspek finansial  apakah dengan dibangunnya jalan memberikan keuntungan bagi
investor (biasanya untuk jalan tol dengan adanya pendapatan dari tarif tol)
– Aspek lingkungan  pembangunan jalan tidak boleh mengganggu lingkungan sekitar
(flora, fauna, hutan lindung, polusi udara, polusi suara dlsb)
– Aspek sosial budaya  pembangunan jalan tidak boleh mengganggu tatanan
kehidupan masyakarat sekitar
15
• Pelaksanaan survey lapangan (survey topografi, survey
geoteknik, survey hidrologi, survey volume lalu lintas, survey
lingkungan)
• Perencanaan geometrik jalan
• Perencanaan struktur perkerasan jalan
• Perencanaan drainase jalan
• Perencanaan jembatan
• Perencanaan overpass/fly over, underpass, terowongan
• Perencanaan bangunan pelengkap jalan (trotoar, saluran,
taman)
• Perencanaan gambar rencana jalan
• Penyusunan rencana anggaran biaya
• Pematokan sepanjang jalur jalan 16
17
18
 Fungsi Jalan: Kolektor Sekunder
 ROW: 20 meter
 Panjang trase koridor jalan : 4,950 km
 Rencana tipe jalan: 2 lajur dengan lebar perkerasan jalan minimal 7 m
 Lebar trotoar dan saluran tepi jalan: 2 m
 Lebar ambang pengaman: 4,25 m
 Kemiringan perkerasan jalan: 2%
 Kemiringan bahu jalan: 4%
 Superelevasi paling besar: 8%
 Kelandaian paling besar: 6%
2,5 m 2m 2m 7m 2m 2m 2,5 m
1. Perkerasan Jalan direncanakan 2 pilihan perkerasan lentur dan kaku
2. Peraturan Perancangan:
 Manual Desain Perkerasan Jalan, Ditjen Bina Marga no. 02/M/BM/2013
 Perekerasan Lentur Metode Bina Marga Pt. T-01-2002-B
 Perkerasan Kaku Metode Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah Pd T-14-2003
Perancangan Perkerasan Lentur
Koridor Jalan STA 11-Semanan
Lapisan Perkerasan Rencana Tebal Lapisan
(cm)
Lapis Permukaan Lapis AC-WC 4
Lapis AC-BC 6
Lapis AC Base 8
Lapis Pondasi Batu Pecah Kelas A 15
Lapis Pondasi Batu Pecah Kelas B 35
Bawah

Perancangan Perkerasan Kaku


Koridor Jalan STA 11-Semanan
 Lapis Pondasi (dengan Bahan pengikat) setebal 125
mm
 Pelat Beton Tanpa Tulangan dengan tebal 220 mm
Sumber: hasil analisis, 2015
JENIS PEKERJAAN BIAYA TOTAL BIAYA
DIVISI 1: PERSIAPAN Rp 80.000.000
DIVISI II : DRAINASE Rp 2.065.382.429
DIVISI III : PEKERJAAN TANAH Rp 13.602.850.780
DIVISI IV : PELEBARAN DAN PERKERASAN BAHU JALAN Rp -
DIVISI V : PERKERASAN BERBUTIR Rp 4.829.588.888
DIVISI VI : PERKERASAN ASPAL Rp 19.363.807.025
DIVISI VII : STRUKTUR Rp -
DIVISI VIII : PENGEMBALIAN KONDISI Rp -
DIVISI IX : PEKERJAAN HARIAN Rp -
DIVISI X: PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN Rp -
DIVISI XI: PERLENGKAPAN JALAN DAN UTILITAS Rp 6.068.943.866
(A) Jumlah Harga Pekerjaan Rp 46.010.572.986
(B) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) = 10% X (A) Rp 4.601.057.299
(C) Jumlah Total Harga Pekerjaan = (A) + (B) Rp 50.611.630.285
(D) Jumlah Total Harga Pekerjaan Dibulatkan Rp 50.611.630.000
TERBILANG : Lima Puluh Miliar Enam Ratus Sebelas Juta Enam Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah

Anda mungkin juga menyukai