Perencanaan Jalan
Perencanaan Jalan
Bahan ke:
Jurusan
D IV
TRANSPORTASI
DARAT
PTDI - STTD
1. Studi/Kajian Sistem Jaringan Jalan kebutuhan penanganan
jalan
2. Pra Studi Kelayakan Jalan alternatif jalur jalan dan indikasi awal
prediksi permintaan perjalanan
3. Studi Kelayakan Jalan (Feasibility Study) pemilihan jalur jalan
dan kelayakan jalan aspek teknis, ekonomi, finansial, lingkungan
4. Detail Engineering Design (DED) desain dan gambar rencana
jalan, rencana anggaran biaya dan pematokan sepanjang jalur
jalan
5. Pembebasan Lahan pembebasan lahan sesuai trase jalan
6. Pembangunan Konstruksi pembangunan jalan sesuai hasil
desain
7. Pemeliharaan pemeliharaan jalan baik rutin, berkala dan
rehabilitasi
2
Aspek Penjelasan
Kedudukan Studi kelayakan merupakan bagian akhir dari
studi kelayakan tahapan evaluasi kelayakan proyek, untuk
menindaklanjuti hasil proses seleksi proyek jalan
dan jembatan dengan indikasi kelayakan yang
tinggi, yang telah dihasilkan dalam pra studi
kelayakan
Fungsi studi Kegiatan studi kelayakan adalah untuk menilai
kelayakan tingkat kelayakan suatu alinyemen pada
koridor yang terpilih pada pra studi kelayakan,
dan untuk menajamkan analisis kelayakan
bagi satu atau lebih alternatif solusi yang
unggul. Apabila tahapan pra studi kelayakan
belum dilaksanakan, maka fungsi kegiatan untuk
mengidentifikasi alternatif solusi dengan menilai
tingkat kelayakan, dan membandingkan kinerja
ekonomis suatu alternatif terhadap alternatif yang
lain tetap dilakukan.
Hubungan Studi kelayakan merupakan kelanjutan dari
antara pra studi kegiatan pra studi kelayakan untuk menganalisis
kelayakan secara lebih rinci beberapa alternatif rute
dengan studi terpilih yang diusulkan. Untuk proyek-proyek
kelayakan yang hanya melakukan studi kelayakan, lingkup
kegiatannya meliputi gabungan dari kedua studi
tersebut
3 1
PKN PKN
Serang & PKN Kota DKI
Cilegon PKL Tangerang Jakarta
Balaraja
2
RUAS ARTERI PRIMER:
(1): Jl. Daan Mogot (AP) a
(2): Jakarta – Tangerang (TOL)
6
PKL
(3): JORR II (Serpong-Kunciran-Bandara)
Tigaraks
(TOL) rencana
a
(4): JORR II (Batu Ceper – Teluk Naga – Kamal)
(TOL) rencana b
PKN Kota
(5): Jl. Dr. Sedyatmo (TOL)
(6): Jl. Sudirman (AP)- Jl. M.H. Thamrin (AP) TangSel
KS 3 KP
PASAR KAMIS Jalan Daan Mogot
dsk
KALIDERES-DAAN
KP KP KS 3 MOGOT dsk
KS 2
DURI
KP
KS 1 KOSAMBI-
KP GROGOL dsk
KS 3 TANGERANG TOL JAKARTA - MERAK
KS 3 KP KS 1
KP
KP KS 3 Keterangan:
KP KP
Kawasan Perkotaan
KP KP Kawasan Primer
KS 1
KS 1 KS 2 KS 1 Kawasan Sekunder 1
KP4
KS 2 Kawasan Sekunder 2
KS 3
KS 3 Kawasan Sekunder 3
TIGA RAKSA
dsk
KEBAYORAN Keterangan:
LIPPO = Jalan Tol
KARAWACI - LAMA dsk = Jalan Arteri Primer
BINTARO-
CURUG dsk KELAPA DUA - = Jalan Kolektor Primer
BSD dsk CIPUTAT dsk = Jalan Arteri Sekunder
LEGOK dsk
= Jalan Kolektor Sekunder
Sumber: diolah dari RTRW Kota Tangerang
Jl. Daan Mogot Jl. Maulana
Jl. Agus Salim Hasanudin
Jl. Sudirman
9
Peta Rencana Pengembangan Jalan sekitar Lokasi Studi
(sesuai RTRW Kota Tangerang dan Studi Kebijakan Pengembangan Jaringan Jalan Kota Tangerang)
Jl. Sudirman
Rencana
TOD Poris
Plawad
• Alternatif jalur jalan dan indikasi awal prediksi
permintaan perjalanan
• Sesuai Rencana
Tata Ruang
Wilayah (RTRW)
Usulan Trase
Pelabuhan • Sesuai Rencana
Pengembangan
Jalan
Usulan
Trase
Jalan 1 • Sesuai usulan
stakeholders
Usulan Trase
Jalan 1
11
• Pemilihan alternatif jalur jalan untuk memperoleh trase jalan optimal,
kriteria:
– Kondisi topografi dipilih trase jalan dengan kondisi topografi landai
– Kondisi geologi/geoteknik dipilih trase jalan dengan kondisi geologi
baik (misal tidak lewat patahan, gempa) dan kondisi geoteknik (misal
tidak lewat lahan gambut, lahan kritis, lahan tanah lembek)
– Kondisi hambatan alam dan rawan bencana dipilih trase jalan yang
seminimal mungkin melewati sungai, lembah, kawasan rawan bencana
(banjir, longsor)
– Kondisi tata guna lahan dipilih trase jalan yang tidak banyak
melewati tata guna lahan yang sulit untuk dibebaskan seperti kawasan
permukimanm, pusat perdagangan
– Potensi demand dan integrasi simpul transportasi dipilih trase jalan
yang melewati kawasan pusat kegiatan seperti pasar, perdagangan dan
integasi dengan terminal, bandara, pelabuhan
12
13
14
• Prediksi permintaan perjalanan:
– Hasil pembebanan volume lalu lintas (kendaraan/jam atau smp/jam, komposisi
kendaraa)
• Pra desain jalan
• Klasifikasi fungsi jalan
• Kebutuhan ROW jalan, penampang melintang jalan, lebar jalan, lebar bahu, lebar
saluran
• Kebutuhan tebal perkerasan jalan
• Kajian kelayakan jalan:
– Aspek teknis apakah secara struktur, jalan dapat dibangun?
– Aspek ekonomi apakah dengan dibangunnya jalan memberikan manfaat bagi
masyarakat (manfaat adanya penghematan waktu perjalanan dan biaya perjalanan)
– Aspek finansial apakah dengan dibangunnya jalan memberikan keuntungan bagi
investor (biasanya untuk jalan tol dengan adanya pendapatan dari tarif tol)
– Aspek lingkungan pembangunan jalan tidak boleh mengganggu lingkungan sekitar
(flora, fauna, hutan lindung, polusi udara, polusi suara dlsb)
– Aspek sosial budaya pembangunan jalan tidak boleh mengganggu tatanan
kehidupan masyakarat sekitar
15
• Pelaksanaan survey lapangan (survey topografi, survey
geoteknik, survey hidrologi, survey volume lalu lintas, survey
lingkungan)
• Perencanaan geometrik jalan
• Perencanaan struktur perkerasan jalan
• Perencanaan drainase jalan
• Perencanaan jembatan
• Perencanaan overpass/fly over, underpass, terowongan
• Perencanaan bangunan pelengkap jalan (trotoar, saluran,
taman)
• Perencanaan gambar rencana jalan
• Penyusunan rencana anggaran biaya
• Pematokan sepanjang jalur jalan 16
17
18
Fungsi Jalan: Kolektor Sekunder
ROW: 20 meter
Panjang trase koridor jalan : 4,950 km
Rencana tipe jalan: 2 lajur dengan lebar perkerasan jalan minimal 7 m
Lebar trotoar dan saluran tepi jalan: 2 m
Lebar ambang pengaman: 4,25 m
Kemiringan perkerasan jalan: 2%
Kemiringan bahu jalan: 4%
Superelevasi paling besar: 8%
Kelandaian paling besar: 6%
2,5 m 2m 2m 7m 2m 2m 2,5 m
1. Perkerasan Jalan direncanakan 2 pilihan perkerasan lentur dan kaku
2. Peraturan Perancangan:
Manual Desain Perkerasan Jalan, Ditjen Bina Marga no. 02/M/BM/2013
Perekerasan Lentur Metode Bina Marga Pt. T-01-2002-B
Perkerasan Kaku Metode Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah Pd T-14-2003
Perancangan Perkerasan Lentur
Koridor Jalan STA 11-Semanan
Lapisan Perkerasan Rencana Tebal Lapisan
(cm)
Lapis Permukaan Lapis AC-WC 4
Lapis AC-BC 6
Lapis AC Base 8
Lapis Pondasi Batu Pecah Kelas A 15
Lapis Pondasi Batu Pecah Kelas B 35
Bawah