Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN AKHIR

BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. UMUM
Survey Penyelidikan Tanah ini merupakan bagian dari Laporan
Geoteknik Pekerjaan Perencanaan.

4.2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data cross section digunakan untuk mencari


ketinggian tanah untuk daerah Setempat, yang nantinya
digunakan untuk mengetahui Cross Section kemiringan
perencanaan, Alat yang digunakan adalah alat ukur meter.

4.2.1 Pengumpulan Data Curah Hujan

Data curah hujan yang digunakan selama 17 tahun dari


tahun 1991 hingga tahun2007. Data curah hujan yang didapat
merupakan data curah hujan maksimum harian dari Stasiun
terdekat, yang terletak di sekitar lokasi perumahan. Data
hujan yang diambil adalah hujan terbesar pada setiap
tahun pengamatan dengan C = 0,31; 0,36; dan 0,33. Data
tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini:
LAPORAN AKHIR

Tabel 4.1 Data curah hujan

Sta 1 (mm) Sta 2 (mm) S


Tahun
C = 0,31 C = 0,36 t
1991 19,5 15,0 a
75,0

1 145,0 126,0 58,0


9
1 118,0 186,0 127,0
9
1 85,0 95,0 69,0
9
1 83,0 84,0 75,0
9
1 70,0 92,0 51,0
9
1 48,0 125,0 95,0
9
1 135,0 69,0 56,0
9
1 69,0 86,0 40,0
9
2 165,0 120,0 159,0
0
2 80,0 50,0 52,0
0
2 90,0 54,0 75,0
0
2 85,0 53,0 58,0
0
2 120,0 46,0 46,0
0
2 66,0 53,0 68,0
0
2 42,0 61,0 85,0
0
2 74,0 61,0 64,0
0
Sumber : Aceh Barat

4.2.2. Pengolahan Data Curah Hujan

Dari data curah hujan yang didapat, kemudian dicari hujan


maksimum harian rata- rata pada setaip tahunnya. Contoh
perhitungan pada tahun 1991: Hujan maksimum harian rata-rata
= (19.5 x 0,31) + (15 x 0,36) + (75 x 0,33)= 36,19 mm Hasil
perhitungan pada tahun yang lainnya dapat dilihat :
LAPORAN AKHIR

pada Tabel 4.2 di bawah ini:


Tabel 4.2 Rekapitulasi Hujan Maksimum Harian Rata-rata
Hujan
Sta 1 (mm) Sta 2 (mm) Sta 3 (mm) maksimum
Tahun
C = 0,31 C = 0,36 C = 0,33 harian rata-rata
(mm)
1991 19,5 15,0 75,0
36,2
1992 145,0 126,0 58,0
109,4
1993 118,0 186,0 127,0
145,4
1994 85,0 95,0 69,0
83,3
1995 83,0 84,0 75,0
80,72
1996 70,0 92,0 51,0
71,6
1997 48,0 125,0 95,0
91,2
1998 135,0 69,0 56,0
85,2
1999 69,0 86,0 40,0
65,5
2000 165,0 120,0 159,0
146,8
2001 80,0 50,0 52,0
60,0
2002 90,0 54,0 75,0
72,0
2003 85,0 53,0 58,0 64,6

2004 120,0 46,0 46,0


69
2005 66,0 53,0 68,0
62
2006 42,0 61,0 85,0
63
2007 74,0 61,0 64,0
66

Dari perhitungan di atas didapat nilai Cs = 1,320 dan Ck = 4,987, maka dapat
disimpulkan bahwa sesuai dengan Tabel 2.7, persamaan distribusi yang dipakai dalam
analisis data curah hujan adalah distribusi Log Normal. Hujan maksimum harian rata-
rata yang telah diperoleh diurutkan dari besar ke kecil, kemudian dianalisis
berdasarkan distribusi yang dipilih untuk mendapatkan hujan dengan periode ulang
tertentu. Seperti Tabel 4.4 berikut

IV - 1
LAPORAN AKHIR

Tabel 4.4 Nilai-nilai pada Persamaan Distribusi Log Normal :

No Tahun X Y=log X Y - Y  Y - Y  2

1
2000 146.8 2.16673 0.283669 0.080468
2
1993 145.4 2.16256 0.279508 0.078125
3
1992 109.4 2.03902 0.155961 0.024324
4
1997 91.2 1.95999 0.076938 0.005919
5
1998 85.2 1.93044 0.047383 0.002245
6
1994 83.3 1.92065 0.037588 0.001413
7
1995 80.7 1.90687 0.023817 0.000567
8
2002 72 1.85733 -0.02572 0.000662
9
1996 71.6 1.85491 -0.02814 0.000792
10
2004 69 1.83885 -0.04421 0.001954
11
2007 66 1.81954 -0.06351 0.004034
12
1999 65.5 1.81624 -0.06682 0.004464
13
2003 64.6 1.81023 -0.07282 0.005303
14
2006 63 1.79934 -0.08372 0.007008
15
2005 62 1.79239 -0.09067 0.00822
16
2001 60 1.77815 -0.10491 0.011005
17
1991 36.2 1.55871 -0.32435 0.105202
Jumlah
1371.9 32.012 0.341706

4.3. Kesimpulannya
Kondisi medan sepanjang Perencanaan Teknis, sebagai berikut :

 Untuk Pekarjaan niormalisasi, agar lebih teliti agar


dilakukan analisis masing – masing Tentang bagian Kegiatan
Pembangunan.

IV - 2

Anda mungkin juga menyukai