NIM : 210106061
Kelas : 3C
Desinfeksi Alat
Tindakan desinfeksi ini dilakukan pada peralatan yang telah dipakai tindakan, baik
yang telah kontak langsung dengan pasien, maupun yang hanya terkena cairan tubuh pasien.
Peralatan yang dibersihkan dapat berupa kain, kasa, atau alat medis yang terbuat dari logam,
sehingga dapat digunakan kembali. Tujuan utama melakukan desinfeksi pada alat medis yaitu
untuk mencegah terjadinya infeksi silang atau infeksi nasokomial, dan memelihara peralatan
dalam keadaan siap pakai.
Macam-Macam Desinfeksi
- Tangan.
Cuci tangan dan bersihkan dengan sabun atau basahi dengan alkohol 70%.
- Luka.
- Kulit.
Cuci kulit atau jaringan tubuh yang dioperasi dengan larutan iodium tinktur 3% dan
dilanjutkan dengan alkohol.
- Vulva.
- Luka.
- Tangan.
- Peralatan.
Merendam peralatan perawatan atau kedokteran setelah dipakai dalam larutan lisol 3% - 5%
sekurang-kurangnya 2 jam.
- Alat tenun.
Rendam alat tenun setelah dipakai oleh pasien penyakit menular dalam larutan lisol 3% -5%
sekurang-kurangnya 24 jam.
- Jemur kasur, bantal dan tempat tidur sekurang-kurangnya 2 jam setiap permukaan.
Desinfektan dengan bahan kimia adalah penggunaan bahan kimia atau pengaruh fisika
digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan
virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit
lainnya.
Desinfeksi alat medis dengan bahan kimia suatu kegiatan untuk mensucihamakan
alat-alat medis yang digunakan pada saat pelaksanaan asuhan keperawatan dengan
menggunakan bahan kimia. Indikasi desinfeksi dengan bahan kimia adalah alat-alat medis
yang digunakan saat pelaksanaan asuhan keperawatan. Tujuan desinfeksi dengan bahan kimia
adalah mencegah infeksi nosokomial yang berasal dari alat-alat medis.
Persiapan Tempat dan Alat
Persiapan Pasien
⇒ Menjauhkan pasien dari desinfektan berbahan kimia, supaya tidak membahayakan klien.
Persiapan Lingkungan
⇒ Desinfektan berbahan kimia tersedia, tersediannya ruangan dan alat khusus untuk
mendesinfektan dengan bahan kimia dan tersimpan dalam tempat yang aman.
1. Peralatan yang sudah dipakai, direndam dalam larutan desinfektan (lisol 0,5%) selama
2 jam.
2. Kemudian dicuci bersih.
1. Peralatan yang bisa didesinfeksi dengan larutan kimia, yaitu peralatan dari plastik atau
kaca.
2. Kemudian peralatan dimasukkan dalam larutan desinfektan yang sudah dipersiapkan
(klorin 1% dalam aquabidest, glutaraldehid 2% dalam alkohol 90%), kemudian
ditunggu sampai 90 menit.
3. Peralatan dicuci dalam air steril (aquabidest) dengan menggunakan korentang steril.
4. Peralatan ditempatkan dalam bak instrumen dan bisa digunakan.
1. Peralatan yang bisa didesinfeksi dengan formalin, yaitu kassa dan sarung tangan,
tetapi karena sifatnya iritatif, perlu dipertimbangkan bila mengenai pasien secara
langsung.
2. Peralatan dimasukkan dalam dessing drum yang sudah diberikan formalin yang
sebelumnya dibungkus kassa.
3. Dressing drum ditutup pori-porinya dan diberi label tanggal dan jam proses dimulai.
4. Ditunggu sampai 24 jam, baru bisa digunakan.
Macam Metode Atau Cara Sterilisasi Alat Kesehatan
1. Pemanasan
Salah satu cara yang banyak digunakan dalam proses sterilisasi adalah dengan
pemanasan. Pemanasan ini termasuk ke dalam metode fisika. Termasuk juga untuk peralatan
medis. Dapat disterilkan dengan menggunakan metode pemanasan. Metode ini juga terbagi
menjadi beberapa jenis.
• Panas Kering
Panas kering adalah metode sterilisasi dengan menggunakan panas secara oksidasi
atau radiasi. Metode panas kering itu sendiri bisa dilakukan dengan beberapa cara.
1. Pemijaran : Metode ini dilakukan dengan cara memanaskan peraltan langsung di atas
api. Metode ini sangat simple dan hanya menggunakan Bunsen atau dikenal dengan
istilah lampu spirtus
2. Pembakaran : Sekilas metode ini hampir sama dengan metode pemijaran. Namun
berbeda, metode ini dilakukan dengan sama seperti pada pemijaran namun tidak
sampai “memijar”. Metode ini umumnya digunakan pada peralatan medis yang
berbahan logam atau kaca. Contohnya : Memanaskan pinset diatas Bunsen sebelum
digunakan.
3. Dry Heat Sterilization atau Hot Air Oven : Sterilisasi ini digunakan sebuah alat
khusus yang umum dinamakan dengan sterilisator kering. Alat yang digunakan untuk
sterilisasi jenis ini mirip dengan Oven dan didalamnya terdapat penghasil panas
radiasi yang dapat mencapai suhu 160 °C atau lebih. Tidak semua alat dapat
disterilkan menggunakan metode ini seperti bahan yang terbuat dari plastic atau karet.
Metode ini digunakan untuk mensterilkan peralatan medis yang terbuat dari bahan
logam atau kaca.
• Panas Basah
Metode atau cara sterilisasi alat kesehatan berikutnya yaitu dengan menggunakan
Panas Basah. Apa itu panas basah ? Yakni satu metode sterilisasi fisik dengan pemanasan
yang dihasilkan dari uap basah alam tekanan tertutup. Metode sterilisasi ini dilakukan dengan
menggunakan alat yang disebut Autoclave. Terdapat dua macam model Autoclave yang bisa
digunakan dalam proses sterilisasi pemanasan basah atau uap.
1. Autoclave Manual : Proses sterilisasi dengan autoklaf manual dilakukan dalam waktu
15 menit pada suhu tertentu. Ketika suhu sudah mencapai 1200 °C, maka Autoclave
harus dimatikan.
2. Autoclave Otomatis : Proses sterilisasi dengan Autoclave Digital sama saja, hanya
dilengkapi dengan pengatur suhu dan timer otomatis. Dalam hal ini kita dapat
mengatur penggunaan sterilisasi untuk berbagai macam media yang memiliki tingkat
ketahanan panas yang berbeda- beda dalam waktu tertentu.
2. Radiasi Sinar Gamma
Metode sterilisasi peralatan medis dan kedokteran bisa juga dilakukan dengan menggunakan
Radiasi Ionisasi. Biasanya alat yang digunakan berupa microwave khusus yang dapat
memancarkan gelombang pendek dan sinar Gamma dengan energi tinggi.
3. Filtrasi (Penyaringan)
Metode ini digolongkan pada metode sterilisasi mekanik. Metode ini hanya dilakukan pada
media – media tertentu yaitu cairan dan juga udara. Contohnya :
4. Desinfeksi
Desinfeksi merupakan metode Kimiawi yang dilakukan untuk mensterilkan peralatan medis
menggunakan bahan – bahan kimia yang bersifat desinfektan seperti :