OLEH:
DJOHAR MURDIYANTO REDJEB
NIM. 20801016
Tomohon, 2022
Ketua Unit Penjamin Mutu
Program Pascasarjana UNIMA
1
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA (S2)
Kampus Pascasarjana UNIMA Tomohon Telp, (0431)822335 Fax.(0431)822335
Website :pps-unima.ac.id email : unimapascasarjana@gmail.com
Kami yang bertanda tangan di bawah ini, Tim Perumus Seminar Tahap II
Penelitian Tesis Program Studi (S2) Administrasi Negara Program Pascasarjana
Universitas Negeri Manado menerangkan bahwa:
No
Nama Tanda Tangan Tanggal
.
2
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA (S2)
Kampus Pascasarjana UNIMA Tomohon Telp, (0431)822335 Fax.(0431)822335
Website :pps-unima.ac.id email : unimapascasarjana@gmail.com
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan akan memperbaiki Tesis saya, jika hasil plagiat
melebihi 20% serta didapati tidak memperbaiki Tesis dan terdapat dalam hasil Uji
Plagiat melebihi 20% maka saya bersedia untuk dibatalkan.
Demikian pernyataan ini saya buat dan dapat dipertanggungjawabkan.
3
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
di esok hari”
(Al-Baqarah:153)
Allah SWT
4
ABSTRAK
5
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih
dan anugerah, serta tuntunan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini
dengan baik yang berjudul Akuntabilitas Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Dinas
Maksud dan tujuan dari penulisan Tesis ini adalah untuk memenuhi persyaratan
memberikan masukan yang membangun serta manfaat bagi setiap pembaca, untuk
Saat proses penyelesaian Tesis ini banyak tantangan dan Rintangan yang
penulis hadapi, namun atas bantuan dan dorongan dari Allah SWT dalam proses
kehidupan ini, serta motivasi dan bimbingan yang telah diberikan berbagai pihak
6
M.Teol, M.Pd, dan Asisten Direktur Dr. Olivia Lalamentik, M.Si. yang
5. Dr. Fitri H. Mamonto, S.Ag, MAP selaku Dosen Pembimbing II. Penulis
6. Prof. Dr. J.L.L. Lombok, SH., M.Si, Dr. Jeffry S. Lengkong, M.Pd, dan
Dr. Jeanne Langkai, M.Si selaku dosen penguji Penelitian Tesis yang telah
dalam penulisan Tesis ini agar boleh tersusun secara baik dan benar.
ada di Prodi S2-Administrasi Negara yang telah berjasa memberi ilmu dan
8. Tak lupa juga peneliti mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sam
Sachrul Mamonto, S.Sos., M.Si, Ibu Ciendy M.I Mongkaren, MH, Bapak
7
Moh. Rezhah Mamonto, S.Kom dan Bapak Hendra Tangel, SH untuk
11. Seluruh informan yang sudah bersedia untuk memberikan waktu, data,
ini.
dan tak terhingga untuk keluarga tercinta kepada Ayahanda tercinta Alm.
Adinda Evilia A.R. Redjeb. yang selama ini selalu menemani, mendukung,
8
13. Secara khusus Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
Kepada dua Wanita hebat Ibunda tercinta Hj. Sumian Kharie dan ibu
16. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu per satu, yang sudah banyak
Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa yang adalah sumber hidup
bimbingan dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis selama dalam proses
kesalahan dalam penulisan dan semoga Tesis ini dapat berguna bagi peningkatan
9
DAFTAR ISI
REKOMENDASI ...........................................................................................
BUKTI PENGESAHAN DAN PERBAIKAN TESIS..................................
SURAT PERNYATAAN................................................................................ i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. ii
ABSTRAK....................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.......................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................ 4
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Relevansi Administrasi Publik dengan Akuntabilitas Kinerja............ 5
2.2 Akuntabilitas Publik............................................................................. 7
2.3 Kinerja Pegawai.................................................................................... 15
2.4 Pegawai Negara Sipil (PNS)…………………………......................... 18
2.5 Penelitian Terdahulu............................................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian........................................................................... 24
3.2 Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian.................................................. 24
3.3 Lokasi Penelitian.................................................................................. 25
3.4 Instrumen Penelitian dan Sumber Data................................................ 25
3.5 Teknik Pengumpulan Data................................................................... 26
3.6 Teknik Analisis Data............................................................................ 27
3.7 Teknik Keabsahan Data........................................................................ 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian..................................................... 31
10
4.1.1 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Bolaang Mongondow Timur..................................................... 31
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian..................................................................... 34
4.2.1 Akuntabilitas Kinerja Pegawai Negara Sipil di Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur...................................................................... 34
4.2.2 Faktor-faktor yang Menyebabkan Lemahnya Akuntabilitas
Kinerja PNS di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Bolaang Mongondow Timur............................ 66
4.3 Pembahasan.......................................................................................... 76
4.3.1 Akuntabilitas Kinerja Pegawai Negara Sipil di Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur...................................................................... 76
4.3.2 Faktor-faktor yang Menyebabkan Lemahnya Akuntabilitas
Kinerja PNS pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Bolaang Mongondow Timur............................ 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan........................................................................................... 95
5.1.1 Akuntabilitas Kinerja Pegawai Negara Sipil di Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur.... 95
5.1.2 Faktor-faktor yang Menyebabkan Lemahnya
Akuntabilitas Kinerja PNS di Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Bolaang Mongondow
Timur......................................................................................... 96
5.2 Saran..................................................................................................... 97
5.2.1 Saran Praktis.............................................................................. 97
5.2.2 Saran Akademis......................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 99
LAMPIRAN.................................................................................................... 101
11
BAB I
PENDAHULUAN
Pegawai Negeri Sipil adalah suatu proses sistematis yang terdiri dari perencanaan
Sasaran Kinerja Pegawai adalah rencana Kinerja dan target yang akan dicapai
oleh seorang PNS yang harus dicapai setiap tahun, sedangkan kinerja adalah hasil
kerja yang dicapai oleh setiap PNS, berdasar keberhasilan Kinerja yang dicapai
berdasar hasil kerja yang akan dicapai dari setiap pelaksanaaan rencana Kinerja.
Perilaku Kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh
PNS atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai dengan
dan sasaran instansi/ unit kerja/ atasan langsung ke dalam SKP; b. melakukan
menentukan tindak lanjut hasil penilaian Kinerja. Sistem Manajemen Kinerja PNS
12
Perilaku Kerja yang di nilai meliputi aspek: a. orientasi pelayanan; b.
kerja pada setiap aspek perilaku kerja merupakan level yang dipersyaratkan sesuai
(PNS) dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Untuk jelasnya dapat
dilihat pada struktur organisasi dan data jumlah pegawai di Dinas Pemberdayaan
13
Berdasarkan hasil observasi awal di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
permasalahan yang berkaitan dengan Akuntabilitas Kinerja PNS yakni: a). belum
sebagai Pegawai Negara Sipil (PNS), b). melaksanakan tugas secara lamban atau
belum tepat waktu, c). menghindar dari tugas dan tanggung jawab yang telah
diberikan, sering terlambat masuk kantor dan pulang sebelum jam kerja berakhir,
d). hanya mengisi daftar hadir dan pulang, e). belum memenuhi tupoksi yang
negeri sipil pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur.
Mongondow Timur?
14
1.3 Tujuan Penelitian
Kinerja PNS.
1) Manfaat Teoritis
2) Manfaat Praktis
Mongondow Timur.
15
BAB II
KAJIAN TEORI
Administrasi publik sebetulnya sudah ada sejak dahulu kala. Dalam catatan
Mesir Kuno, sudah terdapat suatu sistem penataan pemerintahan yang kemudian
sudah dikenal oleh negara Mesir, Arab, dan Cina. Hal ini ditandai dengan
penggunaan kertas dari daun papyrus di Mesir, kulit domba di Arab, dan mesin
tulis di Cina.
yang dilakukan oleh seorang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah
dengan aparat pemerintah yang mengerti akan tugas dan tanggung jawabnya maka
sumber daya manusia yang mampu menunjukkan kinerja yang baik, disamping itu
16
juga aparat pemerintahan mampu memberikan pelayanan publik yang maksimal
kepada masyarakat.
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap
tentang perilaku PNS yang menjadi kebiasaan (“how things are done around
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
17
Akuntabilitas merupakan aktivitas untuk memberikan penjelasan dan
ini memberikan pemahaman yang lebih luas tentang makna akuntabilitas. Artinya,
tindakan yang telah dilakukan, namun juga mencakup kegiatan melakukan koreksi
terhadap tindakan yang dinilai salah atau tidak tepat. Dengan demikian,
akuntabilitas pada hakikatnya Iebih sebagai siklus (cycle) yang terdiri atas
tindakannya itu kepada publik, baik tindakan yang berhasil terlebih lagi tindakan
pimpinan dan seluruh staf instansi untuk melakukan pengelolaan pelaksanaan misi
agar akuntabel (b). Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin
undangan yang berlaku. (c). Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan
dan sasaran yang ditetapkan. (d). Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi
serta hasil dan manfaat yang diperoleh. (e). Harus jujur, objektif, transparan dan
18
metode dan teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan akuntabilitas
bahwa akuntabilitas paling tidak memiliki lima dimensi penting, yaitu: (1) ada
akuntabilitas dilaksanakan kepada siapa; (4) ada ukuran atau standar dalam
meniIai pelaksanakan akuntabilitas; dan (5) ada nilai-nilai yang terkandung dalam
accountability for probity and legality (akuntabilitas hukum dan peraturan); (2)
and legality), yaitu akuntabilitas yang terkait dengan jaminan adanya kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan lain yang diisyaratkan dalam penggunaan sumber
yang terkait dengan prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas apakah
sudah cukup baik. Jenis akuntabilitas ini dapat diwujudkan melalui pemberian
19
dapat dicapai dengan baik, atau apakah pemerintah daerah telah
terhadap DPRD sebagai legislatif dan masyarakat luas. Ini artinya, perlu adanya
Sheila Elwood dalam Mardiasmo (2002) diatas, maka pejabat publik didalam
menurut hukum atau peraturan, juga dalam proses pelaksanaan tugas dan
Dalam sebuah organisasi, yang menjadi tugas pokok pegawai atau karyawan
adalah bekerja agar tujuan organisasi dapat tercapai seefisien dan seefektif
mungkin. Hal ini juga berlaku bagi organisasi pemerintah sebagai pelayan publik.
Menurut Fajri dan Senja (2003:470), kinerja adalah sesuatu yang dicapai,
20
organisasi. Sedangkan menurut Pace dan Fanks (Siagian, 1998:398) mengatakan
bahwa kegiatan yang paling lazim dinilai dalam suatu organisasi adalah kinerja
Oleh karena sifat dan karakteristiknya yang unik, maka organisasi sektor
publik memerlukan ukuran penilaian kinerja yang lebih luas, tidak hanya tingkat
laba, tidak hanya efisiensi dan juga tidak hanya ukuran finansial.
(input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat
yang jelas, koordinasi yang baik, kreatif dalam menjalankan pekerjaan, dan
periode tertentu.
menjelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi pemerintah. Pasal 10 Pegawai ASN berfungsi sebagai:
21
a. pelaksana kebijakan publik;
yang sah;
berwenang;
Indonesia.
22
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil telah disebutkan disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban
negara;
kompetensi; dan
i. menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi
undangan.
Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil menjelaskan Kinerja PNS adalah hasil
23
kerja yang dicapai oleh setiap PNS pada organisasi/unit sesuai dengan SKP dan
menjamin objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan pada sistem prestasi dan
Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara
kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang
24
akuntabilitas kinerja Dinas PerhubunganKota Pekanbaru dan faktor-faktor
terkait kinerja.
Kantor Lurah Padang Lambe Kota Palopo oleh Arif Ferdian. Tahun 2021.
25
kelurahan mash banyaik keluhan dalam pelayanan khususnya akuntabel
dapat dikerjakan 1 hari dapat menjadi 2 hari namun hal ini masih dapat
banyak.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
1.
2.
3.
kinerja PNS pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur
Sipil dan Faktor-faktor yang Menyebabkan lemahnya kinerja PNS pada Dinas
PNS adalah pegawai Negeri Sipil yang ditetapkan melalui keputusan pemerintah
101
Orientasi pelayanan, Komitmen, Inisiatif kerja, Kerja sama, dan Kepemimpinan.
Fokus kedua yakni Faktor-faktor yang Menyebabkan lemahnya kinerja PNS pada
Timur akan diuraikan setelah Peneliti sudah mendapatkan data wawancara kepada
para informan.
penelitian tersebut mudah dijangkau baik dari segi geografis maupun dari
kemudahan akses data dan informasi oleh peneliti, selain itu penelitian yang tidak
dalam waktu yang lama membuat lokasi ini menjadi pilihan, selain tujuan inti
Dalam penelitian ini instrument penelitian yang utama adalah peneliti itu
data dan menganalisis data. Penelitian ini dibantu dengan alat-alat, untuk
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,
masalah dan fokus penelitian ini, maka sumber data adalah sebagai berikut:
102
1. Informan, sebagai informan awal yang dipilih secara purposif (purposive
3. Dokumen yang relevan dengan masalah dan fokus penelitian, seperti data
lapangan empiris dalam upaya membangun teori dari data bergerak dari lapangan
empiris dalam upaya membangun teori dari data. Proses pengumpulan data ini
informal dengan subjek penelitian. Dalam proses ini peneliti telag berusaha
103
untuk memperoleh informasi selengkapnya serta menangkap intisasi dari
berbagai informasi yang diperoleh tersebut sesuai dengan fokus yang telah
ditetapkan.
3. Mengumpulkan data
Pada tahap ini peneliti mengemukakan dua teknik pengumpulan data yaitu :
(1992:339) kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara
bersamaan yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau
1. Reduksi Data
Data yang telah didapatkan oleh peneliti dari beberapa informan catatan-
104
tersebut telah disusun secara sistematis dan didapatkan gambaran yang relevan
2. Penyajian data
dari penelitian.
3. Menarik kesimpulan
berlangsung yaitu sejak awal memasuki lokasi penelitian dan selama proses
pengumpulan data. Peneliti telah berusaha untuk menganalisis dan mencari makna
dari data yang dikumpulkan yaitu mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-
hal yang sering timbul, dan sebagainya yang dituangkan dalam kesimpulan yang
masih bersifat tentatif, akan tetapi dengan bertambahnya data melalui proses
berikut :
105
Pengumpulan Data Penyajian Data :
- Interview Deskriptif Data
Observasi Kualitatif
Dokumentasi
Guba (2011) yang dalam pemeriksaan data menggunakan empat kriteria yaitu
sebagai berikut:
berfungsi untuk :
2. Keteralihan (Transferability)
106
maka peneliti berusaha mencari dan mengumpulkan data kejadian empiris
yang reliabel maka akan dapat diperoleh data yang valid. Alat utama
penelitian ini adalah peneliti sendiri dan pembimbing, oleh karena itu untuk
107
BAB IV
Mongondow Timur
Masyarakat dan Desa sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Bupati Bolaang
dibidang Pemerintahan dan Desa. Hal ini didasarkan pada Peraturan Bupati
108
Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas PMD Kabupaten Bolaang
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas
dan fungsi.
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Daerah, telah
1. Kepala Dinas;
2. Sekretaris;
Setiap jabatan dipimpin oleh seorang kepala yang penjabaran tugas masing-
masing jabatan tersebut disajikan seperti pada gambar struktur organisasi dibawah ini:
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
OLFA BUNTUAN, SE., MM
NIP. 19680311 200012 2 001
SUB BAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN SUB BAGIAN KEUANGAN, UMUM DAN
HELLEN WOKAS, SE KEUANGAN
NIP. 19800714 201001 2 013 YUNIA RAHMA SUYUDI, SE
NIP. 19840612 201001 2 012
109
BIDANG PEMDES DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN DESA BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PENINGKATAN UEM DAN TTG
SUBHAN WAKID, S.STP YUSNANI AGOW, SE
NIP. 19880301 201010 1 001 NIP. 19780601 200212 2 009
SEKSI PENGUATAN APARATUR,PENINGKATAN SDM SEKSI PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
DAN ADM PEMDES DAN KELUARGA
KUYAANDI MATDSUAMEL ____________________________
NIP. 19840905 201001 1 009 NIP. 19860320 201201 2 001
SEKSI PENGUATAN, PENINGKATAN SDM KELEMBAGAAN DESA SEKSI FASILITAS SARANA PRASARANA DAN BANTUAN PENGEMBANGAN
DJOHAR MURDIYANTO REDJEB, S.STP PEDESAAN
NIP. 19960806 201808 1 001 TUTI LOGOR, ST
NIP. 19811118 201001 2 007
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas PMD Kabupaten
Bolaang Mongondow Timur didukung oleh sumber daya manusia. Sumber daya
Ditinjau dari sisi jabatan maka pegawai di lingkungan Dinas PMD terbagi dalam
berikut.
110
2) Bidang Pemdes Dan Penguatan Kelembagaan Desa
Timur adalah :
Berkembang dan,
111
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
pertanggungjawaban.
tindakannya itu kepada publik, baik tindakan yang berhasil terlebih lagi tindakan
pimpinan dan seluruh staf instansi untuk melakukan pengelolaan pelaksanaan misi
agar akuntabel (b). Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin
undangan yang berlaku. (c). Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan
dan sasaran yang ditetapkan. (d). Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi
serta hasil dan manfaat yang diperoleh. (e). Harus jujur, objektif, transparan dan
112
Kinerja Pegawai Negeri Sipil menetapkan bahwa Sistem Manajemen Kinerja
Pegawai Negeri Sipil adalah suatu proses sistematis yang terdiri dari perencanaan
Perilaku Kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh
PNS atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai dengan
Pegawai Negara Sipil (PNS) pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Mongondow Timur. Berikut ini hasil wawancara penelitian yang didapatkan oleh
masyarakat, atasan, rekan kerja, unit kerja terkait, dan/atau instansi lain. Dari hal
Fokus I
113
Akuntabilitas Kinerja Pegawai Negara Sipil di Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
Indikator Temuan
1. Masih ada pimpinan yang juga sebagai
4.2.1.2. Komitmen
dan/atau golongan.
Berikut ini tabel temuan yang telah peneliti dapatkan dari data hasil wawancara:
114
Tabel Temuan 4.2.2
Fokus I
Akuntabilitas Kinerja Pegawai Negara Sipil di Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
Indikator Temuan
1. Masih ada pegawai yang lambat dan
tugas kerjanya.
baru, cara-cara baru untuk peningkatan kerja, kemauan untuk membantu rekan
ancaman, kemauan untuk bekerja menjadi lebih baik setiap hari, serta penuh
115
semangat dan antusiasme, aspek inisiatif kerja juga termasuk inovasi yang
peneliti dari hasil wawancara yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel
Fokus I
Akuntabilitas Kinerja Pegawai Negara Sipil di Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
Indikator Temuan
yang diberikan
116
para pegawai Dinas PMD Kabupaten
Boltim.
dengan rekan kerja, atasan, bawahan dalam unit kerjanya serta instansi lain dalam
Fokus I
Akuntabilitas Kinerja Pegawai Negara Sipil di Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
Indikator Temuan
Kerja Sama 1. Koordinasi antara pimpinan dan
117
pegawai yang ada tetapi masih saja ada
dengan target.
4.2.1.5. Kepemimpinan
memotivasi dan mempengaruhi bawahan atau orang lain yang berkaitan dengan
Fokus I
Akuntabilitas Kinerja Pegawai Negara Sipil di Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
Indikator Temuan
1. Pembagian tugas yang diberikan oleh
Kepemimpinan
pimpinan kepada PNS sudah sangat jelas.
118
yang telah melanggar aturan.
ini memberikan pemahaman yang lebih luas tentang makna akuntabilitas. Artinya,
tindakan yang telah dilakukan, namun juga mencakup kegiatan melakukan koreksi
beberapa informan yang disudah dilakukan dan dianalisis oleh peneliti dalam
kinerja PNS pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur. Berikut ini tabel temuan yang telah didapatkan dari hasil
Fokus II Temuan
119
Akuntabilitas Kinerja PNS di aturan yang terbaru terkait dengan
Dinas Pemberdayaan
Kinerja PNS.
Masyarakat dan Desa
2. Kurangnya insentif yang diberikan
Kabupaten Bolaang Mongondow
Timur untuk para pegawai dan
Boltim.
waktu kerja.
kepentingan organisasi.
4.3. Pembahasan
120
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah: 1) Mampu mengambil pilihan yang
tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik
pemerintahan.
pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja pegawai dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada yang dilayani antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan kerja,
Indikator perilaku kerja yang harus dilakukan PNS pada aspek orientasi
121
4.3.1.2. Komitmen
kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan sikap dan tindakan pegawai untuk
kemauan dan kemampuan untuk melahirkan ide-ide baru, cara-cara baru untuk
bekerja menjadi lebih baik setiap hari, serta penuh semangat dan antusiasme,
aspek inisiatif kerja juga termasuk inovasi yang dilakukan oleh pegawai.
Dalam aturan juga dijelaskan bahwa perilaku kerja PNS terkait aspek
inisiatif kerja yakni berupa 1) memahami apa yang harus dilakukan dalam
kemauan untuk mencoba hal baru dan membangun jejaring. Mampu bertindak
122
bertindak proaktif pada situasi kritis, terbuka terhadap pendekatan baru, dan
kemauan dan kemampuan pegawai untuk bekerjasama dengan rekan kerja, atasan,
bawahan dalam unit kerjanya serta instansi lain dalam menyelesaikan suatu tugas
dan tanggung jawab yang ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil
Perilaku kerja yang harus ditunjukkan oleh PNS berkaitan dengan aspek
Kerja Sama yakni 1) memahami peran dalam tim dan menunjukkan sikap positif
anggota tim yang lebih besar dan beragam; 6) membangun semangat kelompok
123
besar dan nilai tambah dalam pelaksanaan tugas; 7) secara aktif menjaga motivasi
4.3.1.5. Kepemimpinan
Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 yaitu
bawahan atau orang lain yang berkaitan dengan bidang tugasnya demi tercapainya
tujuan organisasi.
Ada beberapa perilaku kerja yang harus dilakukan oleh PNS terkait dengan
aspek Kepemimpinan sesuai dengan aturan Permen PAN & RB No.8 Tahun 2021
untuk mengambil risiko; 5) menunjukkan kepercayaan diri serta sikap yang adil
dan profesional dalam segala situasi, serta bersedia untuk mengambil resiko; 6)
124
4.3.2. Faktor-faktor yang Menyebabkan Lemahnya Akuntabilitas Kinerja
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
suatu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam
hukum, dan sesuai dengan moral etika. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
menjelaskan Kinerja PNS adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap PNS pada
125
BAB V
5.1. Kesimpulan
dianalisis, dan pembahasan hasil penelitian yang sudah diuraikan pada bab
1) Orientasi Pelayanan: Masih ada pimpinan yang juga sebagai PNS belum
kepada masyarakat, tetapi para PNS di dinas sudah menyadari dan paham
2) Komitmen: Ada pegawai yang masih lambat dan kurang responsive dalam
126
secara pasti prosedur atau SOP yang digunakan dalam melaksanakan
tupoksi, tetapi juga ada PNS yang ada di dinas sudah mampu menghadapi
3) Inisiatif Kerja: Masih ada pegawai yang kurang tanggap ketika menerima
tugas yang diberikan oleh para pimpinan atau dinas, bahkan kinerja yang
dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, tetapi sudah ada
dengan baik, tetapi belum ada penghargaan secara materi atau material
PNS sudah sangat jelas. Tetapi pada kenyataannya masih ada satu sampai
127
Akuntabilitas Kinerja PNS pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
fungsi;
4) Beberapa pegawai yang ada di dinas masih saja ada yang belum disiplin
5) Ada pegawai yang tidak mengerjakan tugas yang sudah diberikan dan
5.2. Saran
pengetahuan terkait tugas pokok dan fungsi sebagai seorang PNS atau
128
5) Harus ada sikap kepedulian terhadap para pegawai yang telah melanggar
6) Para PNS yang ada di Dinas PMD Kabupaten Boltim harus lebih
7) Perhatian dan kepedulian terkait waktu kerja harus lebih ditingkatkan oleh
8) Pelaksanaan kerja oleh para PNS harus berdasarkan aturan yang sudah
diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam terkait
Akuntabilitas Kinerja Pegawai Negara Sipil (PNS) atau penelitian yang sejenis
dan dengan penekanan fokus yang berbeda yang pastinya harus sesuai dengan
aturan, dan juga bisa melakukan penelitian dengan lokus yang lebih besar seperti
dipusat, jadi lokusnya tidak lagi pada dinas jadi boleh pada instansi yang lebih
besar lagi dan bisa menggunakan metode penelitian yang lain dengan harapan
pemerintah Indonesia.
129
DAFTAR PUSTAKA
Buku
EM Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,
Edisi Revisi, Cet. 3, Semarang: Difa Publishers.
Inu Kencana Syafiie. 2006. Ilmu Administrasi Publik, Jakarta: Rineka Cipta.
LAN & BPKP. 2000. Akuntabilitas dan Good Governance. Jakarta: Lembaga.
Administrasi Negara.
130
Ruky. 2002. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Spencer, Lyle & Signe M. Spencer. 2008. Competence at Work, Models For
Superior. Performance. Canada : John Wiley & Sons, Inc.
Kamus
Jurnal
Regulasi/Peraturan
131
LAMPIRAN
132
(Foto Wawancara dengan informan AM selaku Kepala Seksi Fasilitas
133
(Foto Wawancara dengan informan YA Selaku Kepala Bidang Pemberdayaan
134
Gambaran Umum Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
di antara 124° 19' 15" - 124° 51' 14" Bujur Timur dan 0° 25' 40" - 0° 57' 40"
Lintang Utara dan merupakan daerah beriklim basah dan suhu udaranya berkisar
Timur :
104
Gambar 4.1.
desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 84.440 jiwa dengan luas
Kode
Jumlah Daftar
Kemendagr Kecamatan
Desa Desa/Kelurahan
i
71.10.02 Kotabunan 15 Bukaka
Bulawan
Bulawan Dua
Bulawan Satu
Buyat
Buyat I
105
Buyat II
Buyat Barat
Buyat Selatan
Buyat Tengah
Kotabunan
Kotabunan Barat
Kotabunan Selatan
Paret
Paret Timur
71.10.04 Modayag 14 Badaro
Buyandi
Candi Rejo
Lanut
Liberia
Liberia Timur
Modayag
Modayag II
Modayag III
Purworejo
Purworejo Timur
Purworejo Timur
Sumber Rejo
Tobongon
71.10.05 Modayag Barat 10 Bangunan Wuwuk
Bangunan Wuwuk Timur
Bongkudai
Bongkudai Barat
Moyongkota
Moyongkota Baru
Moonow
Inaton
Pinonobatuan
Tangaton
71.10.07 Mooat 10 Bongkudai Baru
Bongkudai Selatan
Bongkudai Timur
Bongkudai Utara
Guaan
Kokapoi
Kokapoi Timur
Mokitompia
Mooat
106
Mototompian
71.10.06 Motongkad 11 Atoga
Atoga Timur
Jiko
Jiko Utara
Molobog
Molobog Barat
Molobog Timur
Motongkad
Motongkad Selatan
Motongkad Tengah
Motongkad Utara
71.10.03 Nuangan 11 Bai
Idumun
Iyok
Jiko Belanga
Loyow
Matabulu
Matabulu Timur
Nuangan
Nuangan I
Nuangan Barat
Nuangan Selatan
71.10.01 Tutuyan 10 Dodap
Dodop Pantai
Dodop Mikasa
Kayumoyondi
Togid
Tombolikat
Tombolikat Timur
Tutuyan
Tutuyan II
Tutuyan III
TOTAL 81
107
Tabel 1. Jumlah Pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Bolaang Mongondow Timur
PANGKAT/
NO. NAMA JABATAN
GOLONGAN
1 2 3 4
HENDRA TANGEL, SH
1 KEPALA DINAS PEMBINA TKT I/Ivb
NIP. 19700419 200012 1 002
OLFA BUNTUAN, SE.,MM
2 SEKRETARIS DINAS PENATA TKT I/IIId
NIP. 19680311 200012 2 001
SUBHAN WAKID, S.STP KABID PEMDES DAN PENGUATAN
3 PENATA / IIIc
NIP. 19880301 201010 1 001 KELEMBAGAAN DESA
HEILEN WOKAS, SE
5 KASUBAG PROGRAM DAN PELAPORAN PENATA TKT I/IIId
NIP. 19800714 201001 2 013
YUNIA RAHMA SUYUDI, SE KASUBAG KEUANGAN, UMUM DAN
6 PENATA TKT I/IIId
NIP. 19840612 201001 2 012 KEPEGAWAIAN
BIONDY MONGILONG
16 STAF PENGATUR / IIc
NIP. 19880627 201201 1 001
NIRWANTO MAMONTO PENGATUR MUDA /
17 STAF
NIP. 19850724 201408 1 001 IIb
WEDI FRANDIKA DAMOPOLII,
18 A.Md STAF PENGATUR / IIc
NIP. 19870701 202012 1 007
MAYA IRA I. RATUWALANGON,
19 A.Md STAF PENGATUR / IIc
NIP. 19890517 202012 2 011
FINDI LATODJO, A.Md.Ak
20 STAF PENGATUR / IIc
NIP. 19970107 201903 1 001
DORNARIA PINGGIAN
21 STAF PENATA MUDA / IIIa
NIP.19910113 202203 2 004
WIKLIF J LOMBOAN
22 STAF PENATA MUDA IIIa
NIP. 19980410 202203 1 009
NOFLIN DOKAL
23 STAF PENATA MUDA IIIa
NIP. 19891113 202203 2 005
108
Jabatan Pangkat/Gol
No Jumlah Jumlah Pendidikan Jumlah
Struktural Ruang
Pembina Tk
1 Kepala Dinas 1 1 S1 1
I, IV/b
Sekretaris Penata Tk I/
2 1 1 S2 1
Dinas III/d
Kepala
3 2 Penata, III/c 2 S1 2
Bidang
Penata Tk I,
3 S1 3
III/d
Penata
1 S1 1
Muda, III/a
Penata
4 S1 4
Muda, III/a
Pengatur Tk
1 SMA 1
I, II/d
5 Pelaksana 11 S1 1
Pengatur,
5 D3 3
II/c
SMA 1
Pengatur
1 SMA 1
Muda, II/b
TOTAL 22
109