Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FIQIH MUAMALAH

KHIYAR

Makalah Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Fiqih Muamalah” yang diampu
oleh K.H. Mukromin.,Alh.,M.Ag

Oleh:

Roudhotul Ma’rifah (2021010028)

Doni Juwarno (2021010139)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN JAWA TENGAH

DI WONOSOBO
2022

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah ini
dengan baik. Semua ini semata-mata karena Allah SWT.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas yang telah di berikan oleh dosen,sebagai
salah satu bahan pembelajaran yang kami terima di semester genap ini.Makalah kami
berjudul “Konsep Khiyar” . Semoga makalah ini dapat membantu dan bermanfaat dalam
proses pembelajaran yang saat ini kita tempuh.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Khiyar

Macam-Macam Khiyar

Hikmah Khiyar

BAB III KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk sosial yang diciptakan Allah SWT yang saling membutuhkan satu
dengan yang lain tak lepas dalam urusan jual beli guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Jual
beli juga merupakan aktivitas sehari-hari setiap orang untuk memenuhi kebutuhan
kehidupannya, dan setiap orang yang terjun dalam bidang jual beli harus mengetahui hukum
jual beli agar jual beli tersebut tidak ada yang dirugikan, yang sesuai dengan syariat islam.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaiamana Pengertian Khiyar?

2. Apa saja macam-macam Khiyar?

3. Apa saja Hikmah Khiyar?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian khiyar

2. Untuk mengetahui macam-macam khiyar

3. Untuk mengetahui hikmah khiyar


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Khiyar

Khiyar menurut bahasa atau etimologi adalah pilihan atau pilih-pilih . Para ulama’ Fiqh
mendefinisikan pengertian khiyar secara teminologi adalah hak pilih-pilih bagi salah satu
atau kedua belah pihak yang melakukan transaksi untuk melangsungkan atau membatalkan
transaksi yang disepakati sesuai dengan kondisi masing-masing pihak yang melakukan
transaksi artinya khiyarialah mencari kebaikan dari dua perkara , yaitu membatalkan atau
melangsungkan .

Dengan kata lain khiyar merupakan sesuatu yang diperbolehkan dalam melakukan transaksi ,
agar tidak dirugikan dalam transaksi yang dilakukan, sehingga kemaslahatan yang dituju
dalam suatu transaksi tercapai dengan sebaik-baiknya. Artinya suatu transaksi baru dianggap
sah apabila kedua belah pihak yang melaksanakan akad telah berpisah badan atau salah
seorang diantara mereka telah melakukan pilihan untuk menjual dan atau membeli, barang
diserahkan kepada pembeli dan harga barang diserahkan kepada penjual.

B. Macam-Macam Khiyar

1. Khiyar Majlis

Adalah khiyar yang memberikan kelonggaran kepada penjual dan pembeli untuk meneruskan
atau membatalkan jual belinya, selama mereka berdua belum meninggalkan majlis (tempat)
mereka melakukan transaksi.
Khiyar Majlis mempunyai syarat-syarat yang harus diperhatikan:

a) Pilihan hendaknya hanya terdapat sebanyak-banyaknya 3 barang saja

b) Barang-barang yang akan dipilih berbeda-beda satu dari yang lain dan harganya pun
harus diketahui dengan pasti.

c) Waktu khiyar supaya dibatasi agar pihak penjual dapat jelas kapan akad mempunyai
kepastian, dan barang-barang yang tidak dipilih segera kembali untuk kemudian dapat
dilakukan oleh penjual.

Khiyar majlis dipandang telah batal apabila pembeli telah menentukan pilihan secara jelas
barang tertentu yang dibeli, atau pembeli telah memperlakukan barang-barang yang
diperjualbelikan dengan cara yang menunjukkan bahwa ia telah memilih dan menentukannya.
Bila sebelum menentukan pilihan, salah satu barangnya rusak ditangan pembeli setelah
menerimanya, barang yang rusak itu merupakan barang yang menjadi objek akad, dan
pembeli harus menyerahkan harganya. Berbeda halnya jika rusaknya barang ditangan
penjual, yang menjadi objek khiyar adalah barang yang tidak rusak.

Jika pembeli meninggal sebelum habis waktu khiyar, maka hak itu dilanjutkan oleh ahli
warisnya sebab hak khiyar majlis dapat diwariskan.

2. Khiyar Syarat

Adalah hak bagi penjual dan pembeli untuk meneruskan akad atau membatalkannya setelah
disepakatinya syarat- syarat tertentu dalam transaksi. Misalnya, akad jual beli perkarangan
disertai khiyar syarat selama satu bulan. Dalam jangka waktu satu bulan, masing-masing
pihak berhak melangsungkan atau membatalkan akad yang telah mereka adakan.

Khiyar syarat boleh dilakukan dalam segala macam jual beli, kecuali barang yang barang-
barang riba. Masa khiyar syarat paling lama hanya tiga hari tiga malam, terhitung dari waktu
akad. Sabda Rasulullah Saw:

Artinya :“Engkau boleh khiyar pada segala barang yang telah engkau beli selama tiga hari
tiga malam.” ( Riwayat baihaqi dan Ibnu Majah ).

Hak khiyar syarat, menurut pendapat ulama-ulama mazhab Hanafi, Hambali, dan Syafii,
dapat pula diberikan kepada orang ketiga , atas persetujuan pihak-pihak yang bersangkutan,
terutama penjual. Misalnya, seorang istri memintakan hak khiyar bagi suami atas barang-
barang yang dibeli dari seseorang , dan orang ini mengabulkannya.

Khiyar syarat berlaku terhadap akad yang tidak mengikat secara pasti, yaitu akad yang dapat
di fasakh, seperti talak tebus, tidak boleh kemasukkan khiyar syarat.

3. Khiyar Aibi

Adalah khiyar yang dilakukan karena adanya cacat pada benda yang diperjual belikan.
Misalnya, objek akad tidak diketahui atu dinyatakan cacat tiba-tiba setelah pembeli menerima
barang terlihat adanya cacat asal, pembeli mempunyai hak khiyar, memilih antara
melangsungkan atau mengurungkan akad yang pernah diadakan atas dasar cacat pada barang.
Dalam hubungan ini hadits Nabi mengajarkan bahwa orang muslim tidak halal menjual
barang cacat kepada saudaranya tanpa menerang kan cacatnya.

Perkara yang menghalangi untuk mengembalikan barang yang cacat tidak boleh
dikembalikan karena adanya hal – hal sebagai berikut :

1. Rida setelah mengetahui adanya cacat

2. Menggugurkan khiyar

3. Barang rusak karena perbuatan pembeli

4. Adanya tambahan pada barang yang bersatu dengan barang tersebut dan bukan berasal dari
aslinya atau terpisah dari barangnya.

4. Khiyar Rukyat

Ada kemungkinan suatu akad jual beli terjadi tanpa terlebih dahulu barangnya diketahui oleh
pembeli , tetapi hanya disebutkan sifat-sifatnya. Setelah akad terjadi, jika tiba-tiba barang
bersangkutan dilihat oleh pembelinya tidak memenuhi sifat-sifat yang dikatakan oleh
penjualnya, pembeli berhak melangsungkan atau mengurungkan akad yang telah dibuatnya
itu.
Hak khiyar yang dipunyai pembeli karena melihat barang setelah akad terjadi itu disebut
khiyar rukyat ( khiyar penglihatan mata atau khiyar setelah melihat barangnya ).

C. Hikmah Khiyar

i. Dapat menghindari adanya penyesalan dikemudian hari bagi salah satu pihak, penjual
atau pembeli dapat memilih dengan bebas apakah transaksi akan terus dilanjutkan
atau dibatalkan.
ii. Akad jual beli berlangsung menurut prinsip ajaran islam, yaitu antara dim minkum,
suka sama suka antara kedua belah pihak
iii. Pembeli mendapatkan barang yang baik dan sesuai dengan seleranya
iv. Penjual mendapatkan uang yang sesuai dengan nilai harga dan keuntungannya
v. Penjual tidak sembarangan manjual barang dagangan kepada pembeli.
vi. Dapat menjalin hubungan silaturahmi bagi keduanya

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Khiyar menurut bahasa artinya memilih, sedangkan menurut syara’ adalah memilih antara
meneruskan akad jual beli atau akan membatalkannya, disebabakan adanya pertimbangan dan
kemaslahatan bersama, agar tidak terjadi penyesalan dan penipuan dikemudian hari.
Hukumnya boleh sepanjang terpenuhi syarat- syarat yang telah ditentukan.

Macam khiyar ada tiga yaitu khiyar Majlis, syarat, aibi, dan rukyat. Segala sesuatu pasti ada
hikmahnya begitu juga dengan khiyar.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis
berharap bisa mendapatkan kritik dan saran yang membangun agar bisa menjadi lebih baik
kedepannya. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Azhar Basyir. 2004. Asas-Asas Hukum Muammalat (Hukum Perdata Islam).
Yogyakarta: UII Press

Babudin. 2004. Belajar Efektif Fiqih. Jakarta:

Mulyadi, ahmad. 2006. Fiqih 3 Kelas IX. Bandung: Titian Ilmu

Anda mungkin juga menyukai