Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS KINERJA SIMPANG TIGA BERSINYAL PADA

RUAS JALAN HARAPAN INDAH – UJUNG MENTENG KOTA


BEKASI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Lulus


Mata Kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik Sipil S1

Oleh:
YUSTIYO ARIYADI MANDALA PUTRA
41187011190005

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI
2022
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS KINERJA SIMPANG TIGA BERSINYAL PADA


RUAS JALAN HARAPAN INDAH – UJUNG MENTENG KOTA
BEKASI

Dipersiapkan dan disusun oleh:

Yustiyo Ariyadi Mandala Putra


41187011190005

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada tanggal………..

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

………………………… …………………………

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


untuk memperoleh gelar Sarjana
Bekasi, ……………

Sri Nuryati, S.T., M.T.


Ketua Program Stud

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Dipertahankan di depan tim dewan penguji siding skripsi dan di terima sebagai
bagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam “45” Bekasi.

ANALISIS KINERJA SIMPANG TIGA BERSINYAL PADA


RUAS JALAN HARAPAN INDAH – UJUNG MENTENG KOTA
BEKASI

Nama : Yustiyo Ariyadi Mandala Putra


NPM : 41187011190005
Program Studi : Teknik Sipil
Fakultas : Teknik

Bekasi, …............

Tim Pengujui

Anggota Dewan Penguji :

Nama Tanda tangan

1. ………………………… : …………………………………..

2. ………………………… : …………………………………..

3. ………………………… : …………………………………..

ii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Yustiyo Ariyadi Mandala Putra
NPM : 4187011190005
Program Studi : Teknik Sipil
Fakultas : Teknik
Email : yustiyo.ariyadi@gmail.com
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penelitian saya yang
berjudul “ANALISIS KINERJA SIMPANG TIGA BERSINYAL PADA
RUAS JALAN HARAPAN INDAH – UJUNG MENTENG KOTA BEKASI”
bebas dari plagiarisme. Rujukan penulisan sudah sesuai dengan teknik penulisan
karya ilmiah yang berlaku umum.

Apabila di kemudian hari dapat dibuktikan adanya unsur plagiarisme tersebut,


saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.

Bekasi, …………………….
Yang membuat pernyataan

Yustiyo Ariyadi mandala Putra

iii
KATA PENGANTAR

iv
ABSTRAK

v
DAFTAR ISI

vi
DAFTAR GAMBAR

vii
DAFTAR TABEL

viii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Kota Bekasi merupakan bagian dari wilayah Jabodetabek yang dimana
menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2008, Kota Bekasi
memiliki jumlah penduduk 2.436.577 dengan luas wilayah 21.050 Ha.
Dengan banyaknya jumlah penduduk di Kota Bekasi dibutuhkannya sarana
dan prasarana transportasi yang memadai untuk menghubungkan antara
tempat satu dengan tempat yang lain, sistem prasarana transportasi yang
baik adalah kemampuan kinerja jalan, khususnya kinerja simpang sebagai
salah satu bagian dari sistem jalan secara keseluruhan. Salah satu
permasalahan di Kota Bekasi adalah kemacetan, dimana terdapat kemacetan
dan antrian pada persimpangan jalan yang hampir terjadi setiap harinya.
Persimpangan merupakan tempat pertemuan dua atau lebih jalan yang
bergabung untuk pergerakan lalulintas kendaraan. Volume lalu lintas yang
terus meningkat akan menyebabkan persimpangan yang merupakan titik
kritis dari sistem lalu lintas kendaraan yang bertemu dari berbagai arah tidak
mampu melayani kebutuhan yang meningkat tersebut. Salah satu
persimpangan jalan yang sering mengalami kemacetan adalah Jalan Raya
Bekasi salah satu jalan yang menghubungkan Kota Bekasi dengan Kota
Jakarta. Jalan Raya Bekasi merupakan jalan arteri primer kelas I dengan tipe
jalan 4 lajur 2 arah.
Transportasi merupakan salah satu masalah yang besar yang kita
hadapi. Bagaimana tidak, fasilitas-fasilitas yang ada sudah tidak mendukung
lagi karena para pengguna kendaraan sudah semakin banyak. Bagian jalan
yang sering menimbulkan permasalahan lalu lintas biasanya terjadi pada
persimpangan yang merupakan tempat sumber konflik lalu lintas yang
rawan terhadap kecelakaan dikarenakan terdapat pergerakan lalu lintas
menerus dan saling memotong kendaraan dengan kendaraan lainnya dan

1
mencakup pergerakan perputaran yang mengakibatkan terjadinya gangguan
lalu lintas.
Bedasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini bermaksud
untuk mengevaluasi dampak yang diakibatkan oleh volume kendaraan yang
terus meningkat pada Jalan Raya Bekasi dengan cara menganalisa data yang
didapatkan melalui survey secara langsung di lapangan. Adapun data yang
didapatkan berupa data geometrik jalan dan data volume lalu lintas, dengan
berpedoman pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, Metodenya
menggunakan software PTV Vissim. PTV Vissim adalah perangkat lunak
aliran mikroskopis untuk pemodelan lalu lintas yang dapat memudahkan
dalam mengevaluasi simpang bersinyal secara keseluruhan dikarenakan
dapat memberi gambaran simulasi 2D/3D mengenai kondisi di lapangan.
Untuk itu diperlukan adanya kajian terhadap kinerja simpang dan analisis
kinerja ruas jalan disekitarnya sehingga untuk kedepannya bisa dilakukan
langkah penanganan agar dapat mengurangi kemacetan dan membuat ruas
Jalan Raya Bekasi menjadi lebih optimal.

I.2 Rumusan Masalah


Bedasarkan latar belakang penelitian yang telah ditemukan, dapat
diidentifikasi permasalahan yang timbul sebagai berikut:
1. Berapa besar volume kendaraan pada simpang Jl. Raya Bekasi - Jl. Sri
Sultan Hamengkubuwono IX?
2. Bagaimana mensimulasikan kondisi arus lalu lintas pada simpang Jl.
Raya Bekasi - Jl. Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dengan perilaku
pengemudi menggunakan software PTV Vissim?
3. Bagaimana fase lalu lintas dan waktu siklus APILL pada simpang Jl.
Raya Bekasi - Jl. Sri Sultan Hamengkubuwono IX menggunakan
software PTV Vissim?

2
I.3 Tujuan Penelitian
Bedasarkan latar belakang penelitian, tujuan penelitian dari peneletian
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui jumlah volume kendaraan pada simpang Jl. Raya
Bekasi - Jl. Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
2. Untuk mengetahui kondisi kinerja lalu lintas pada simpang Jl. Raya
Bekasi - Jl. Sri Sultan Hamengkubuwono IX apakah sudah memenuhi
standar MKJI tahun 1997 dan menggunakan software PTV Vissim.
3. Untuk mengetahui evaluasi volume lalu lintas dan waktu siklus APILL
pada simpang Jl. Raya Bekasi - Jl. Sri Sultan Hamengkubuwono IX
dengan menggunakan software PTV Vissim.

I.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai
berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan
bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk memenuhi kebijakan
program pembangunan tata ruang di Kota Bekasi.
2. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan volume kendaraan lalu lintas
pada simpang Jl. Raya Bekasi - Jl. Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
3. Untuk memberi referensi baru pada mahasiswa teknik sipil dan peneliti
yang akan melakukan penelitian tentang tingkat pertumbuhan volume
kendaraan.

I.5 Batasan Masalah


Mengingat luasnya permasalahan yang akan timbul pada penelitian
ini, maka dibuatlah batasan-batasan masalah agar tidak meluas dan lebih
terarah, antara lain:
1. Penelitian ini dilakukan disimpang bersinyal Jl. Raya Bekasi dan Jl. Sri
Sultan Hamengkubuwono IX Kota Bekasi.

3
2. Pengambilan data berdasarkan survei langsung dilapangan dengan waktu
3 hari (2 hari kerja dan 1 hari libur) yaitu pada jam sibuk pagi pukul
06.00 - 09.00 WIB, siang pukul 11.00 - 13.00 WIB, dan jam sibuk sore
pukul 15.00 - 18.00 WIB.
3. Pengambilan data berupa:
a. Penentuan geometrik simpang dilakukan dengan mengukur langsung
di lapangan.
b. Menghitung langsung volume kendaraan (LHR) dilapangan.
c. Menghitung langsung waktu siklus APILL pada simpang Jl. Raya
Bekasi - Jl. Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
4. Tidak meninjau kendaraan asal dan tujuan yang melewati simpang Jl.
Raya Bekasi - Jl. Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
5. Kendaraan yang disurvei, antara lain:
a. Kendaraan ringan atau light vehicle (LV).
b. Kendaraan berat atau height vehicle (HV).
c. Sepeda motor atau motor cycle (MC).
d. Kendaraan tak bermotor atau unmotorised (UM).
6. Pedoman perhitungan, analisis menggunakan metode Manual Kapasitas
Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997 tentang jalan perkotaan, dan
menggunakan software PTV Vissim.

I.6 Sistematis Penulisan


Tahapan-tahapan dalam Menyusun penelitian ini dijabarkan dalam
beberapa bab, antara lain:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan
masalah, dan sistematis penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi uraian mengenai penelitian terdahulu dan
ladasan teori yang menjadi acuan dalam melakukan penelitian ini.

4
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang uraian mengenai metodologi penelitian
yang akan dilakukan seperti jenis penelitian, waktu dan tempat
penelitian, alur penelitian, tahap analisis data dan jadwal
penelitian.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang hasil dan pembahasan mengenai
perhitungan dari penelitian yang telah dilakukan.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang saran dan kesimpulan dari penelitian
yang dilakukan.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Tinjauan Pustaka


Berikut ini adalah beberapa referensi penelitian sebelumnya yang
berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, antara lain:
Tabel 2.1 Referensi Tinjauan Pustaka
Nama
No Judul Skripsi Hasil Penelitian
Peneliti
.
Pada penelitian ini, perhitungan yang
dilakukan berpedoman pada MKJI
1997. Karakteristik jalan yang diteliti
termasuk jalan dengan tipe 2/2 UD.
Volume kendaraan terbesar terjadi
pada Analisis hari Senin pukul 16.00-
17.00 WIB dengan Kemacetan
Lalulintas jumlah 1633 smp/jam.
ANALISIS
Kemudian didapatkan Fuad, Y, 2017
KEMACETAN Lintas Di Ruas hasil untuk hambatan
1. Yassir, F, LALULINTAS DI samping tertinggi terjadi Jalan
2017 RUAS JALAN Marelan pada hari Senin jam 08.00-
MARELAN RAYA 09.00 WIB sebesar Jaya 600 smp/jam
dikategorikan sebagai tinggi (H) dan
kecepatan arus bebas sebesar 33.3
km/jam serta untuk kapasitas jalan
sebesar 2028 smp/jam. Derajat
kejenuhan sebesar 0.81 dengan tingkat
pelayanan jalan kategori D.
simpang jalan Mandala pada hari
Senin pukul 17.00 – 18.00 WIB
ANALISA dengan nilai tundaan sebesar 467,11
PERHITUNGAN det/smp dan tingkat kinerja pelayanan
LAMPU LALU jalannya F (buruk sekali). Derajat
LINTAS PADA kejenuhan yang terjadi di simpang
2. Gulo, Y, jalan Mandala untuk masing-masing
2019 PERSIMPANGAN
pendekat utara, barat, selatan, dan
TERHADAP TITIK timur adalah 1,54 > 0,75 untuk semua
KONFLIK pendekat, sehingga di dapat nilai
KENDARAAN Derajat kejenuhannya (DS) = 0,95.
Tundaan rata-rata simpangnya didapat

6
sebesar 15,08 det/smp dengan
tingkat pelayanannya C (sedang).
ada penelitian ini berpedoman pada
MKJI 1997 Analisa dan didapatkan
hasil bahwa karakteristik jalan
Pengaruh termasuk tipe 2/2 UD
dengan volume kendaraan
Hambatan maksimum sebesar
Analisa Pengaruh 1835.1 smp/jam terjadi pada
Hambatan Samping Rudyansah, G, Samping hari Sabtu
3. Rudyansah, Terhadap Efektivitas pukul 12.00-13.00 WIB. Kemudian
G, 2020 Pengguna Jalan Letjen 2020 Terhadap untuk hambatan
Suprapto Kota Tegal samping tertinggi hari Sabtu
Efektivitas pukul 15.00-16.00 WIB
sebesar 358.2 kejljam Pengguna
Jalan dan kecepatan arus bebasnya
adalah 51.4 Letjen Suprapto km/jam
serta untuk kapasitas jalan sebesar
2090 Kota Tegal smp/jam. Derajat
kejenuhan sebesar 0.88 dengan
tingkat pelayanan jalan kategori D.
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
karakteristik jalan termasuk tipe 4/2
D. Perhitungan berpedoman pada
MKJI 1997, untuk volume
kendaraan Evaluasi Kinerja
maksimum pukul 17.00-18.00
sebesar 1301.50 Jalan Akibat
4. Faturachman, Evaluasi Kinerja Jalan
smp/jam arah barat ke timur dan
A, 2021 Akibat Hambatan arah timur ke Faturachman,
Samping Di Jalan Ir. H. Hambatan barat 1108.50 smp/jam
Juanda Kota Bekasi dan untuk hambatan 5 A, 2021
Samping Di samping tertinggi pada
hari kerja arah barat ke Jalan Ir. H.
timur sebesar 1201.1 kej/jam
termasuk dalam kategori Kota kelas
sangat tinggi (VH) dan pada hari
libur arah Bekasi timur ke barat
sebesar 1174.6 kej/jam kelas sangat
tinggi (VH). Kecepatan arus bebas
44.2 km/jam dan kapasitas jalan
sebesar 2873.2 smp/jam serta untuk
derajat kejenuhan sebesar 0.51
termasuk tingkat pelayanan C.

7
Berdasarkan metode MKJI 1997,
ANALISIS
memiliki Karakteristik jalan tipe 2/2
EFEKTIVITAS
UD, waktu fase lampu lalu lintas
LAMPU LALU
pada jalan Ki Maja arah utara dan
5. Fajrian, C, LINTAS PADA
selatan memiliki waktu siklus hijau
PERSIMPANGAN
2022 31 detik, fase kuning 3 detik, dan
JALAN KI MAJA
fase merah 84 detik. Sedangkan
KOTA BANDAR
pada jalan 45 Sultan Agung arah
LAMPUNG DENGAN
barat dan timur memiliki waktu
MENGGUNAKAN
siklus hijau 84 detik, fase kuning 3
METODE MKJI 1997
detik, fase merah 31 detik. Dengan
total waktu siklus dari kedua jalan
tersebut yaitu 119 detik, Pada
Analisis hari Senin waktu sibuk
pukul 08.30 WIB – 10.30 WIB pada
jalan Ki Maja arah utara sebesar
2450,97 smp/jam dan pada arah
selatan sebesar 1103,55 smp/jam
kapasitas jalan sebesar 1560 smp
/jam, dikategorikan sebagai tinggi
(H), pada simpang Ki Maja-Sultan
Agung mendapatkan nilai “E”.

Bedasarkan penelitian diatas, yang membedakan penelitian ini adalah


mengenai tipe jalan, lokasi penelitian dan mensimulasikan menggunakan
software PTV Vissim. Untuk lokasi penelitian ini di Jl. Raya Bekasi yang
merupakan jalan arteri primer kelas I dengan tipe jalan 4 lajur 2 arah Kota
Jakarta dengan Kota Bekasi, dimana persimpangan ini menjadi salah satu
titik konflik kemacetan karena bertemunya dua ruas jalan atau lebih yang
ramai dilewati kendaraan untuk melakukan kegiatan perekonomian.

II.2 Persimpangan
Menurut Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (1995), simpang adalah tempat berbelok atau
bercabang dari yang lurus. Persimpangan adalah simpul dalam jaringan
transportasi dimana dua atau lebih ruas jalan bertemu, disini arus lalu lintas
mengalami konflik. Untuk mengendalikan konflik ini ditetapkan aturan lalu
lintas untuk menetapkan siapa saja yang mempunyai hak terlebih dahulu

8
untuk menggunakan persimpangan tersebut (Wikipedia). Simpang bersinyal
adalah simpang yang terdapat sinyal atau sistem lampu lalu lintas yang
berfungsi untuk mengatur lalu lintas disuatu persimpangan untuk
menghindari terjadinya konfil dan tempat kemacetan karena bertemunya dua
arus jalan atau lebih. Karena tempat terjadinya titik konflik dan kemacetan
untuk itu maka perlu dilakukan pengaturan dan pemodelan pada daerah
simpang ini guna menghindari dan meminimalisirkan terjadinya kemacetan
yang mungkin timbul dipersimpangan. Di daerah perkotaan biasanya
banyak memiliki persimpangan, dimana pengemudi harus memutuskan
untuk berjalan lurus atau berbelok berpindah ruas jalan untuk mencapai
tujuan.

Sumber: Departemen PU, 1997


Gambar 2.1. Titik Konflik Simpang Bersinyal

Pada gambar 2.1 Titik Konflik Simpang Bersinyal terdapat beberapa


jenis-jenis konflik pada pergerakan arus lalu lintas yang menggunakan
persimpangan bersinyal, yaitu:
1. Konflik pergerakan kendaraan (Primer)
2. Konflik pergerakan kendaraan yang memisah (Sekunder)
3. Konflik pergerakan kendaraan yang bergabung (Arus Kendaraan)
4. Konflik pegerakan pajalan kaki (Arus Pejalan Kaki)

9
II.3 Jenis-Jenis Persimpangan Jalan
Dengan adanya persimpangan jalan bersinyal volume arus lalu lintas
yang relatif tinggi menjadi efektif dan menghilangkan titik konflik pada
persimpangan jalan. Terdapat dua jenis persimpangan Jalan, yaitu
persimpangan jalan sebidang dan persimpangan jalan tidak sebidang.
1. Persimpangan Jalan Sebidang
Persimpangan jalan sebidang adalah persimpangan yang dimana
pertemuan dua arus jalan atau lebih secara sebidang tidak saling
bersusun tujuannya adalah untuk mengalirkan atau melewatkan lalu
lintas dengan lancar.

Sumber: Rekayasa Lalu Lintas, 2005


Gambar 2.2. Persimpangan Jalan Sebidang

2. Persimpangan Jalan Tidak Sebidang


Persimpangan jalan tidak sebidang adalah persimpangan yang dimana
pertemuan dua ruas jalan atau lebih saling bertemu tidak dalam satu
bidang tetapi salah satu ruas jalan berada diatas atau dibawah ruas jalan
lain.

10
Sumber:
Rekayasa Lalu Lintas, 2005
Gambar 2.3. Persimpangan Jalan Tidak Sebidang

11

Anda mungkin juga menyukai