Anda di halaman 1dari 10

PROTOTYPE KONTROL BIOGAS PADA KOTORAN

SAPI BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT)


Gugun Adiguna1, Agus Ismangil2*, Prihastuti Harsani3
1,2,3
Program Study Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pakuan
Bogor, Jl. Pakuan, Tegallega. Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Jawa Barat 16143
*Coresponden: a.ismangil.physics@gmail.com

Abstrak
Biogas merupakan senyawa kimia dengan rumusan NH3 ammonia yang salah satunya dapat dihasilkan
oleh kotoran sapi, apabila kotoran sapi tidak diurus dengan benar maka dapat menyebarkan racun yang
dapat mengganggu kesehatan pada manusia seperti iritasi hebat pada mata (keraktitis), sesak nafas
(Dyspnea), Bronchospasem, nyeri dada, sembab paru, batuk darah, bronchitis dan pneumonia. Untuk itu
dibutuhkan suatu penampungan kotoran yang dapat mengantisipasi penyebaran gas ammonia yang
dihasilkan oleh kotoran kemudian penampungan tersebut di kontrol menggunakan teknologi yang
sedang trending dikalangan masyarakat. Pembuatan alat ini menggunakan sensor tekanan gas MPX
5700 untuk mendeteksi tekangan gas, sensor kadar gas MQ-137 untuk mendeteksi kadar gas lalu
menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04 yang dikombinasikan dengan alarm active buzzer untuk
mendeteksi tingkat kepenuhan pada saat pengisian. Untuk pemrosesan data menggunakan arduino uno
dan Node MCU esp8266 sebagai penghubung ke dalam jaringan internet agar mempermudah dalam
mengirimkan data. Kemudian hasilnya ditampilkan pada website dan LCD. Komponen solenoid valve
berfungsi untuk membuka tutup saluran gas dan saluran pembuangan kotoran.
Kata-kata kunci: biogas kotoran sapi; prototype control biogas; internet of things.

Abstract
Biogas is a chemical compound with the formulation of NH3 ammonia, one of which can be produced
by cow dung, if cow dung is not treated properly, it can spread toxins that can interfere with human
health such as severe eye irritation (keraktitis), shortness of breath (dyspnea), bronchospasm, chest pain,
puffy lungs, coughing up blood, bronchitis and pneumonia. For this reason, a sewage reservoir is needed
that can anticipate the spread of ammonia gas produced by the sewage and then the shelter is controlled
using technology that is trending among the community. The manufacture of this tool uses the MPX
5700 gas pressure sensor to detect gas pressure, the MQ-137 gas level sensor to detect gas levels and
then uses the HC-SR04 ultrasonic sensor combined with an active buzzer alarm to detect the fullness
level at the time of filling. For data processing using Arduino Uno and Node MCU esp8266 as a link to
the internet network to make it easier to transmit data. Then the results are displayed on the website and
LCD. The solenoid valve component serves to unscrew the gas line and the sewer line.
Keywords: cow dung biogas; prototype control biogas; internet of things.
I. PENDAHULUAN internet of things agar mempermudah
melakukan kontrol biogas yang dihasilkan
Peternakan sapi merupakan salah satu oleh kotoran sapi.
tempat yang banyak digunakan untuk
melakukan penelitian tentang biogas, karena II. METODE PENELITIAN
kotoran sapi merupakan salah satu sumber
utama untuk membentuk biogas [1]. Selain itu Metode yang digunakan dalam
limbah biogas yang berupa lumpur dari melaksanakan penelitian ini menggunakan
efluent atau outlet digester biogas yang metode Hardware Programming, yang dimana
berwujud cairan ini merupakan Pupuk metode ini memberikan kemudahan bagi
Organik Cair (POC) yang sangat kaya akan penulis dan pembaca tentang proses sebuah
unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman sistem berjalan. Untuk gambaran alur dari
s[2]. Selain dapat berguna sebagai pupuk metode hardware programming dapat dilihat
organik untuk tanaman, kelebihan biogas di pada gambar berikut:
suatu lingkungan dapat menimbulkan
beberapa efek negatif. Start
A B

Diantaranya biogas dari kotoran sapi dapat


PERENCANAAN
mencemari lingkungan disekitar, tidak hanya DESAIN SOFTWARE DESAIN MEKANIK

terhadap lingkungan bahkan terhadap STUDI REFERENSI IMPLEMENTASI


IMPLEMENTASI MEKANIK
kehidupan manusia. Apabila peternakan tidak SOFTWARE

dibersihkan secara rutin setiap hari baunya DESAIN ELEKTRIK


UJI SOFTWARE
NO
INTEGRASI
NO
dapat menyebar kemana-mana mengikuti arah
angin bahkan bisa masuk kedalam rumah PENGADAAN KOMPONEN
UJI KESELURUHAN

masyarakat sekitar [3]. Departemen Pertanian PENGUJIAN KOMPONEN


NO
UJI BERHASIL?

telah menyadari hal tersebut dengan UJI BERHASIL?

mengeluarkan peraturan menteri melalui SK YES

Mentan No. 237/1991 dan SK Mentan No. UJI BERHASIL? B YES

752/1994, yang menyatakan bahwa usaha APLIKASI

peternakan dengan populasi tertentu perlu YES

IMPLEMENTASI
dilengkapi dengan pengelolaan dan ELEKTRIK
END

pemantauan lingkungan.
A
Cara terbaik untuk menghindari
penyebaran virus yang dihasilkan oleh kotoran Gambar 1. Metode Hardware Programming
sapi adalah dengan membuat suatu
penampungan yang dapat menampung kotoran Pada tahap awal penelitian dilakukan tahap
sapi sekaligus menampung biogas yang perencanaan penelitian yang meliputi:
dihasilkan oleh kotoran sapi, tidak hanya itu 1. Kerangka awal penelitian
penampungan tersebut harus di monitoring 2. Estimasi kebutuhan alat dan bahan
setiap hari perkembangannya agar tidak 3. Estimasi anggaran
terjadi kebocoran atau lebih parahnya lagi 4. Perangkat lain
penampungan meledak lalu menyebarkan 5. Kemungkinan penerapan dari sistem
racun dilingkungan masyarakat. yang dirancang.
Pada penelitian sebelumnya telah membuat Kemudian setelah itu dilakukan studi
beberapa alat penampungan yang dapat referensi. Setelah studi referensi selesai masuk
menampung kotoran sapi sekaligus dengan ke tahap desain elektrik, Dalam tahap desain
biogas yang telah dihasilkan oleh kotoran sistem elektrik terdapat beberapa hal yang
sapi, akan tetapi alat tersebut tidak dilengkapi harus diperhatikan, antara lain:
dengan kontrol buka tutup katup saluran gas 1. Sumber catu daya dan pembagian
dan saluran pembuangan kotoran, untuk itu di daya untuk masing-masing komponen
penelitian kali ini akan dilengkapi dengan 2. kebutuhan daya mikrokontroller dan
kontrol saluran pembuangan gas dan saluran sensor
pembuangan kotoran menggunakansolenoid
valve dan di kontrol dari jarak jauh secara real
time melalui website menggunakan teknologi
Node MCU esp8266 Active Buzzer Arduino UNO Relay
3. desain skema rangkaian yang akan
dibuat Untuk gambar desain elektrik Sensor
Kabel Jumper MPX5700

dapat dilihat pada gambar berikut:


Sol enoi d val ve

Papan PCB
Acti ve Buzz er

Sensor
Rel ay
Ultrasonik HC-
SR04
Solenoid Valve

Sensor MQ-137
LCD

Sol enoi d val ve

LCD

Gambar 4. implementasi elektrik


Gambar 2. Desain Elektrik
Selanjutnya masuk ke tahap desain
Setelah tahap desain elektrik selesai masuk software, Dalam desain perangkat lunak yang
ke tahap Pengadaan komponen. Tahap ini digunakan dalam penelitian ini menggunakan
tahap persiapan pengumpulan komponen- perangkat lunak MS. Office, Google Chrom,
komponen yang akan di pakai nantinya agar Edrw Max 7.9, Paint 3D, Fritzing, Arduino
pada saat proses perakitan tidak terhenti IDE 1.8.10, Visual Studio Code dan Adobe
karena kekurangan komponen. Setelah itu Photoshop untuk Bahasa pemrograman yang
masuk ke tahap pengujian komponen, Dalam digunakan yaitu pemrograman Bahasa C.
tahap ini dilakukan pengetesan alat terhadap Untuk gamabaran desain software dapat
fungsi kerja komponen berdasarkan kebutuhan dilihat pada gambar berikut:
sistem yang akan dibuat. Agar alat dapat Monitoring
Gas
berjalan sebagaimana semestinya. Untuk Button Button

gambaran pengujian komponen dapat dilihat


pada gambar berikut: Grafik kadar Gas Grafik Tekanan Gas

Tabel hasil deteksi sensor

Gambar 5. Desain Software

setelah itu masuk ke tahap implementasi


software atau pengimplementasian dari
gambaran desain software yang telah di buat
sebelumnya. Untuk gambaran implementasi
software dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3. Pengujian Komponen

Kemudian masuk ke tahap implementasi


elektrik, atau pengimplementasian dari
gambaran rangkaian desain listrik yang telah
dibuat sebelumnya. Untuk gambaran
implementasi elektrik dapat dilihat pada
gambar berikut: Gambar 6. Implementasi Software

Kemudian setelah pengimplementasian


software selesai di lanjut ke tahap uji
software. Pengujian software dilakukan agar
desain yang telah dibuat sebelumnya sesuai Gambar 8. Desain Mekanik
dengan yang di inginkan sehingga pada saat
penelitain bisa berfungsi dengan baik. Uji Selanjutnya masuk ke tahap Implementasi
software meliputi uji struktural, uji fungsional mekanik atau tahap pengimplementasian dari
dan uji validasi. Untuk uji software dapat desain mekanik sebelumnya. Setelah
dilihat pada gambar berikut. pengimplementasian mekanik selesai
START A
dilanjutkan ke tahap intregasi atau perakitan
alat. Untuk gambar perakitan dapat dilihat
B
IMPLEMENTASI
SO FTWARE UJI FUNGSIO NAL pada gambar berikut:
UJI STUKTURAL
BERHASIL? NO B

BERHASIL? NO B YES

UJI VALIDASI
YES

A
BERHASIL? NO B

YES

END

Gambar 7. Uji Software

Selanjutnya masuk ke tahap Desain


mekanik, Pada umumnya kebutuhan aplikasi
terhadap desain mekanik antara lain:
1. Bentuk dan ukuran PCB (Printed
Gambar 9. Integrasi
Circuit Board) PCB ini berfungsi
untuk membuat jalur pembagian daya
Setelah itu masuk ke tahap uji keseluruhan
ke setiap komponen dan sebagai alas
sistem, Pengetesan ini bertujuan untuk
peletakkan komponen.
mengetahui apakah sistem yang dibuat sesuai
2. Ketahanan dan fleksibilitas terhadap
dengan rancangannya atau tidak. Bila ada
lingkungan
sistem yang tidak dapat bekerja dengan baik
3. Penempatan modul-modul elektronik
maka harus dilakukan proses perakitan ulang
Penempatan modul-modul elektronik
pada setiap desain sistemnya. Untuk uji
yang telah dirangkai akan diletakkan
keseluruhan dapat dilihat pada gambar
di saluran gas, dibawah tutup
berikut.
penampungan dan di atas tutup
START
penampungan.
4. Pengetesan sistem mekanik yang telah
A INTEGRASI
di rancang. Pengetesan dilakukan uji
coba alat agar meminimalisir
UJI FUNGSIO NAL
terjadinya kesalahan atau error pada
saaat alat berjalan.
5. Bentuk desain ukuran interface BERHASIL? NO A

hardware. Untuk gambaran desain YES


mekanik dapat dilihat pada gambar
UJI VALIDASI
berikut:
Tutup Penampungan
Sensor MQ-137
Ultrasonik HC-SR04
BERHASIL? NO A
LCD

Tekanan gas
Solenoid
Papan PCB
YES

APLIKASI

Tinggi 21 cm Node MCUesp8266


Sensor MPX5700
Active Buzzer
Arduino Uno
Relay
END

Diameter 15 cm
Solenoid Saluran
Pembuangan
Gambar 10. Uji Keseluruhan
Kemudian masuk ke tahap akhir dari metode
penelitian Hardware Programming yaitu tahap
Aplikasi atau tahap Pengoptimalan untuk
meningkatkan performa dari aplikasi yang
telah dirancang agar penggunaan lebih
maksimal dan tidak terjadi error.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini telah menyelesaikan


beberapa hal yang menjadi acuan referensi
untuk mendapatkan hasil yang maksimal Gambar 12. Model Dasain Keseluruhan Nampak Atas.
dengan desain model sesimpel mungkin.
Model dalam penelitian ini adalah 3.1 Uji Keseluruhan
memonitoring tekanan gas dan kadar gas dari Tahapan ini dilakukan pengujian
kotoran sapi yang di simpan dalam seluruh fungsi sistem, mulai dari pengujian
penampungan lalu di ukur jarak pengisiannya. hardware program, user interface website,
Kemudian diimplementasikan menggunakan notifikasi pada website dan tampilan pada
modul-modul elektronik yang berukuran kecil LCD. Jika ada sistem yang tidak bisa
sehingga dalam penempatan komponen berfungsi sebagaimana mestinya maka
elektronik tidak banyak memakan tempat. akan dilakukan proses implementasi
untuk Sensor dan komponen lainnya dipasang mekanik pada sistem. Uji keseluruhan
dibagian atas tutup penampungan agar sensor meliputi uji fungsional, dan uji validasi.
tidak tertindih oleh kotoran sapi pada saat 3.1.1 Uji Fungsional
pengisian yang dapat menyebakan sensor Pengujian fungsional bertujuan untuk
error atau rusak. mengetahui apakah aliran tegangan yang
masuk pada sirkuit sudah sesuai dengan
kebutuhan atau tidak sengingga pengujian
ini dilakukukan agar dapat berfungsi
dengan baik sebagimana semetinya. pada
proses pengujian ini dilakuan dengan
menguji output tegangan masing-masing
komponen dengan menggunakan
multimeter dan program alat.
3.1.1.1 Pengujian Keseluruhan Sistem
Adapun beberapa pengujian yang
dilakukan pada sistem keseluruhan antara lain:
1. Pengujian pengecekan dari alat pada
serial monitor pada Arduino IDE,
pengecekan terhadap konektivitas dari
esp8266, apakah terkoneksi dengan
jaringan sekitar sehingga
mendapatkan IP dinamis yang
Gambar 11. Model desain Keseluruhan.
kemudian dapat dipanggil untuk
melakukan koneksi dengan interface
monitoring, seperti gambar dibawah:
4. Pada tampilan website selanjutnya
akan menampilkan data dari nilai
parameter sensor MPX5700, sensor
MQ-137 dan sensor ultrasonik HC-
SR04 dalam bentuk tabel. Untuk
tampilannya dapat dilihat pada
gambar berikut:

Gambar 13. Pengujian Konektivitas


ESP8266
2. Pengujian dilakukan pada saat alat
pertama kali diaktifkan dan semua
komponen yang digunakan telah
berfungsi sesuai yang dibutuhkan
seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 16. Tampilan Tabel User


Interface

5. Ketika tekanan gas dan kadar gas


melewati batas maksimal maka akan
muncul notifikasi pemberitahuan
seperti pada gambar-gambar berikut:

Gambar 14. Pengujian Model Alat

3. Dalam pengujian user interface akan


menampilkan dua tampilan yaitu
tampilan dalam bentuk grafik dan Gambar 17. Pengujian
Notifikasi Pemberitahuan Tekanan
tabel hasil deteksi sensor. Dibagian Gas berbahaya
atas grafik terdapat button katup
tekanan gas dan saluran pembuangan.
Pengujian user interface sistem
monitoring bisa diakses melalui link
http://skripsi.sariroselaundry.id/
Tampilan gambarnya dapat dilihat
pada berikut. Untuk tampilan gambar
dari Tampilan Grafik User Interface
dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 18. Pengujian Notifikasi


Pemberitahuan Kadar Gas berbahaya

3.1.2 Uji Validasi


Pengujian ini dilakukan dengan cara
menguji dari nilai kemungkinan
kesalahan yang dapat terjadi pada
Gambar 15. Tampilan Grafik User Interface komponen-komponen yang
Sensor
diimplementasikan model penelitian Tekanan Kadar
Jarak
Pengujian dari Posisi Saluran
ini. Dari hasil perbandingan tersebut Ke Gas
MPX5700
Gas
MQ-137
tutup ke
Status
katup pembuangan
kotoran
(ppm)
akan didapatkan selisih dan 1.
(kPa)
30.5 0.6
(cm)
4 Buzzer Aktif Tertutup Terbuka
merupakan error dari alat yang telah 2. 29.65 1.12 6 Buzzer Aktif Tertutup Terbuka
3. 29.55 1.07 5 Buzzer Aktif Tertutup Terbuka
dibuat. Untuk mendapatkan nilai error 4. 31.3 1.50 3 Buzzer Aktif Tertutup Terbuka
5. 28.70 1.90 2 Buzzer Aktif Tertutup Terbuka
digunakan persamaan relative error 6. 110.050 1.12 9 Tekanan Gas Berbahaya Terbuka Tertutup
7. 112.070 1.27 10 Tekanan Gas Berbahaya Terbuka Tertutup
berikut: 8. 120.001 1.54 12 Tekanan Gas Berbahaya Terbuka Tertutup
9. 150.020 1.32 8 Tekanan Gas Berbahaya Terbuka Tertutup
10. 200.001 1.40 11 Tekanan Gas Berbahaya Terbuka Tertutup
11. 37.51 31 9 Kadar Gas Berbahaya Tertutup Tertutup
12. 40.12 34 9 Kadar Gas Berbahaya Tertutup Tertutup

%error : Presentasi Error 13.


14.
54.32
60.03
37
33
12
10
Kadar Gas Berbahaya
Kadar Gas Berbahaya
Tertutup
Tertutup
Tertutup
Tertutup
Dari Sensor 15. 27.35 30 8 Kadar Gas Berbahaya Tertutup Tertutup

X : Nilai Baca Sensor


Y :Nilai Baca Alat Ukur Tabel 2. Gambar Tabel Pengujian Seluruh
No
Sensor
Penggaris (cm) Persentasi Error (%)
Sensor
Ultrasonik (cm)
1 4 4 0
2 11 10 0,1
Dalam pengujian sensor diatas telah
3 5 5 0
4 14 12 0,17 membuktikan bahwa sensor ultrasonik yang
5 12 11 0,09 akan digunakan mampuh melewati batas jarak
6 9 9 0
7 cm dari tutup tabung ke kotoran sapi pada
7 14 13 0,077
8 10 9 0,11 saat pengisian sehingga buzzer aktif jika
9 11 11 0 buzzer aktif saluran pembuangan dapat
10 15 12 0,25
dibuka, sensor tekana gas MPX5700 mampu
Rata-Rata Error (%) 0,078
mendeteksi tekanan gas lebih dari 102,070
Tabel 1. Gambar Tabel Pengujian Sensor kPa batas maksimal sehingga status tekanan
Ultrasonik gas menjadi berbahaya kemudian katup gas
dapat dibuka. dan sesnsor kadar gas MQ-137
Berdasarkan hasil pengujian jarak mampu mendeteksi kadar gas lebih dari 25
(cm) dari sensor ultrasonik dan ppm batas standar penyebaran kadar gas
penggaris pada tabel di atas ammonia di udara sehingga status kadar gas
menyatakan bahwa perbedaan tidak menjadi berbahaya yang menyebabkan katup
jauh berbeda, yang diuji dengan gas dan saluran pembuangan tertutup tidak
mengukur ketinggian air akuarium. boleh dibuka karena berbahaya jika di buka
Mendapatkan hasil rata-rata 8%. Hasil dapat menyebarkan bau racun kemana-mana.
tersebut dapat disimpulkan bahwa kemudian selanjutnya dilakukan uji validasi
sensor ultrasonik dapat bekerja pengujian alat. Uji validasi ini dilakukan
mengukur ketinggian pengisian dengan cara memasukan kotoran sapi kedalam
kotoran sapi didalam penampungan penampungan lalu di tutup rapat lalu disimpan
secara otomats. Setelah pengujian selama 30 hari sambil di monitoring setiap
sensor ultrasonik dilakukan tahap hari perkembangannya. Pada pengujian kali
selanjutnya adalah pengujian seluruh ini alat dinyalakan selama 10 menit dan
sensor yang telah di pasang sehingga dilakukan pada tiga waktu yang berbeda yaitu
menjadi alat keseluruhan untuk hasil pada pagi, siang, dan sore hari. Pengujian ini
pengujian seluruh sensor dapat dilihat dilakukan untuk mengetahui kondisi
pada gambar tabel berikut: penampungan diwaktu yang berbeda-beda.
Pengujian ini dilakukan agar bisa
menggambarkan hasil yang optimal. Untuk
tabel uji validasi prngujian alat dapat dilihat
pada gambar tabel berikut:
Input Kadar Gas (ppm) Tekanan Gas (kPa)
Sensor Tekanan MPX 5700 (kPa) Sensor Kadar MQ-137 (ppm) Jarak Percobaan Selisih Error
Hasil Percobaan Di Hasil Percobaan Di Selisih Error
dari Ke (%)
Pengujian Status Model Peternakan Model Peternakan (%)
Ke- tutup Buzze
Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore 1 0.06 0.64 0.91 29.65 6.87 3.32
ke
(07:00) (12:00) (16:00) (07:00) (12:00) (16:00)
kotoran 2 1.27 0.6 1.12 29.65 7.63 2.89
(cm)
1. 29.65 29.65 29.65 0.06 0.68 1.26 9 Tidak
3 0.99 0.59 0.68 29.65 7.63 2.89
2. 29.65 29.65 29.65 1.27 1.15 1.07 9 Tidak 4 0.88 0.43 1.05 28.89 8.37 2.45
3. 29.65 28.13 28.13 0.99 0.93 0.89 9 Tidak 5 0.84 0.41 1.05 28.89 8.37 2.45
4. 28.89 28.13 28.13 0.88 0.86 0.85 9 Tidak 6 0.84 0.4 1.10 28.89 7.63 2.79
5. 28.89 28.84 28.86 0.84 0.86 0.88 9 Tidak 7 0.83 0.39 1.13 28.13 8.37 2.36
6. 28.89 28.13 28.13 0.84 0.83 0.83 9 Tidak 8 0.83 0.42 0.98 28.13 8.39 2.35
7. 28.13 28.89 28.13 0.83 0.83 0.83 9 Tidak 9 0.84 0.43 0.95 28.89 10.66 1.71
8. 28.13 28.13 28.13 0.83 0.83 0.83 9 Tidak 10 5.71 0.44 11.98 28.13 12.94 1.17
9. 28.89 28.13 28.13 0.84 0.84 0.84 9 Tidak Selisih Rata-Rata Error (%) 1.91 Selisih Rata-Rata Error (%) 2.44
10. 28.13 26.61 23.58 5.71 6.17 4.09 9 Tidak
11. 25.1 25.1 25.1 4.83 4.68 4.54 9 Tidak
12. 25.1 25.1 25.1 4.54 4.61 4.54 9 Tidak
13. 25.1 24.34 24.34 4.54 4.54 4.47 9 Tidak Tabel 4. Gambar Tabel Uji Validasi Perbandingan Hasil
14. 25.1 25.1 25.86 4.47 4.47 4.47 9 Tidak
15. 25.1 25.1 24.34 4.47 4.41 4.41 9 Tidak Percobaan Di Pemodelan Dan Di Peternakan
16. 24.34 24.34 25.1 4.41 4.34 4.34 9 Tidak
17. 25.1 25.1 25.1 4.34 4.34 4.34 9 Tidak
18. 25.1 25.1 25.1 4.28 4.28 4.28 9 Tidak
19.
20.
25.1
24.34
25.1
24.34
25.1
24.34
4.21
4.21
4.21
4.28
4.21
4.21
9
9
Tidak
Tidak
Uji validasi ini dilakukan dengan cara
21.
22.
24.34
23.58
23.58
24.34
24.34
23.58
4.21
4.09
4.15
4.62
4.15
7.65
9
9
Tidak
Tidak
menyimpan alat atau sensor diatas
23.
24.
23.58
23.58
23.58
23.58
22.82
23.58
9.23
6.87
8.02
5.08
6.87
5.45
9
9
Tidak
Tidak
penampungan peternakan lalu alat dinyalakan
25.
26.
27.37
28.89
25.1
28.89
28.13
28.89
5.29
5.37
5.05
5.45
5.21
5.45
9
9
Tidak
Tidak
selama 10 menit untuk mendapatkan sample
27.
28.
29.65
31.17
29.65
30.41
29.65
29.65
5.54
5.62
5.54
5.62
5.62
5.62
9
9
Tidak
Tidak
data dari kotoran sapi yang dilakukan pada
29.
30.
29.65
29.65
29.65
29.65
29.65
29.65
5.62
5.02
5.42
4.62
5.03
4.3
9
9
Tidak
Tidak
tiga waktu yang berbeda yaitu pada pagi,
Rata-Rata 26.99466667 26.71466667 26.6646667 3.808333333 3.723666667 3.717666667 siang, dan sore hari. Setelah itu hasilnya di
bandingkan dengan hasil deteksi dari
Tabel 3. Gambar Tabel Uji Validasi Pengujian Alat pemodelan alat.

IV. KESIMPULAN
Pada saat pengisian penampungan terisi 9 cm
tidak melewati batas 7 cm dari kotoran ke
Berdasarkan hasil percobaan tabel
tutup penampungan sehingga active buzzer
perbandingan diatas yang dilakukan di dalam
tidak berbunyi. Kemudian tekanan gas yang
pemodelan dan di peternakan menggunakan
dihasilkan masih dibawah batas maksimal
sensor MPX5700 dan sensor MQ-137
102,070 kPa sehingga saluran gas tidak perlu
menyatakan bahwa perbedaan hasil deteksi
dibuka, berbeda dengan kadar gas yang telah
kadar gas dan tekanan gas tidak jauh berbeda
dihasilkan walaupun kadar gas-nya terus naik
hasilnya. Ukuran penyimpanan di peternakan
setiap hari tapi tidak berbahaya atau masih
yaitu 2×3 meter dengan posisi penyimpanan
dibatas maksimal 25 ppm sehingga saluran
terbuka sedangkan untuk pemodelan 21×15
pembuangan dapat dibuka. Berdasarkan tabel
cm posisi tertutup. Walaupun dari segi ukuran
pengujian diatas dapat dilihat bahwa proses
jauh berbeda akan tetapi hasil deteksi dari
penurunan tekanan gas tidak mempengaruhi
sensor menunjukan nilai deteksi tidak jauh
kadar gas yang terus naik setiap harinya. Ini
berbeda, ini menujukan bahwa kedua sensor
membuktikan bahwa sangat berbahaya-nya
tersebut dapat berfungsi dengan baik. Dengan
kotoran sapi jika tidak di tangani dengan
selisih rata-rata error mencapai 1.91% untuk
benar karena dapat mencemari lingkungan.
kadar gas dan selisih rata-rata error untuk
Setelah uji validasi pengujian alat selesai
tekanan gas mencapai 2,44%. Hasil tersebut
maka tahap selanjutnya yaitu uji validasi
dapat disimpulkan bahwa kedua sensor yang
perbandingan hasil percobaan di pemodelan
digunakan dapat berfungsi dengan benar
dan di peternakan. Untuk melihat hasil
sehingga alat ini dapat berfungsi sesuai
perbandingan percobaan penelitian tekanan
dengan tujuan awal dari penelitian.
gas (kPa) dan kadar gas (ppm) yang dilakukan
di tempat pemodelan dan di peternakan dapat
dilihat pada gambar tabel berikut:
DAFTAR PUSTAKA Teknik Elektro Institut Teknologi
Sumatera.
[1.] Alicya Putri1, Nur Sultan Salahuddin, [8.] Kiki Fatmawati, Eka Sabna, Muhardi,
Marliza Ganefi Gumay. (2018) Sistem Yuda Irawan (2020). Rancang bangun
Pemantau Suhu dan Tekanan Biogas tempat sampah pintar menggunakan
pada Biodigester Berbasiskan Android. sensor jarak berbasis mikrokontroler
Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Arduino. Riau Journal of Computer
Ilmu Komputer dan Teknologi Science Vol.06 No.02. Teknik
Informasi, Universitas Gunadarma. Informatika, STMIK Hang Tuah
[2.] Aulia Tiffani, Doddy Ichwana Putra, Pekanbaru.
Tati Erlina. (2017) Sistem Monitoring [9.] La Raufun, Sandi Ardiasyah. (2018)
Suhu, Kelembaban Dan Gas Amonia prototype pengontrol pengisian tandon
Pada Kandang Sapi Perah Berbasis air secara paralel menggunakan
Teknologi Internet Of Things (Iot). solenoid valve berbasis atmega 2560.
Journal of Information Technology and Jurnal Informatika. Universitas Dayanu
Computer Engineering, Universitas Ikhsanuddin Baubau Sulawesi
Andalas Limau Manis, Padang. Tenggara.
[3.] Arluky Novandy. (2019) Evaluasi Uji [10.] Mirval Adetia, Dr. Ery Djunaedy, S.T.,
Density Metode ASTM D1298 dan M.Sc., Dr. Eng. Amaliyah, R.I.U., S.T.,
D6822. Forum Teknologi PPSDM M.Si., Dr. Abrar Ismardi, S.Si., M.Sc.
Migas Cepu. Volume 9 No 1 tahun (2020) pengaruh kotoran sapi dan abu
2019. sekam padi sebagai bahan campuran
[4.] Diah Ajeng Setiawati1, Guyup terhadap sifat mekanik batu bata.
Mahardhian Dwi Putra, Kristian Wahyu Fakultas Teknik Elektro, Universitas
Sugandi. (2017) Uji Kinerja Sistem Telkom.
Pemantauan Volume Biogas Berbasis [11.] Muhammad Ihza Fachreizy (2021)
Mikrokontroler Arduino Pada Sistem Monitoring Isi Tabung Gas
Biodigester Tipe Floating Drum. Jurnal Dengan Sensor Tekanan Menggunakan
Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Iot Berbasis Mikrokontroler Atmega
Biosistem, Universitas Mataram. 328. Program Studi Fisika Ekstensi
[5.] EPIPHANIAS R.J.S (2018) Fakultas Matematika Dan Pengetahuan
perancangan pendeteksi amonia Alam Universitas Sumatera Utara
menggunakan sensor mq-137 dengan Medan. Skripsi.
software visual basic berbasis [12.] Ronald Cahya Sugiwijoyo Sugiarto
mikrokontroller atmega 8535. Skripsi. Putra, Dr. Achmad Rizal, S.T., M.T.,
Program studi fisika fakultas Dr.Eng.Willy Anugrah
matematika dan ilmu pengetahuan alam Cahyadi,S.T.,M.T. (2021) Design Of
universitas sumatera utara medan. Meat Freshness Detection System
[6.] Gusde Wahyu Krisna Suputra, I Putu Based On Odor And Color. Teknik
Sampurna, Tjokorda Sari Nindhia, Elektro, Fakultas Teknik Elektro,
Kadek Karang Agustina (2019) Universitas Telkom.
Klasterisasi Manajemen Perkandangan [13.] Raja Chairul Jannah Wydmann, Riki
Sapi Bali pada Simantri di Kabupaten Mukhaiyar, (2020) Augmented Reality
Badung Bali. Fakultas Kedokteran dalam Penggunaan Alat Rumah Tangga
Hewan, Universitas Udayana. Bali Berbasis Internet Of Things. JTEIN:
Indonesia. Jurnal Teknik Elektro Indonesia.
[7.] Imam Arifin, Syamsyarief Baqaruzi, [14.] Ratna Ika Putri, M. Sarosa, Heli
Reynaldo Zoro, (2021) analisis sistem Tistiana, Sri Rulianah. (2014)
kendali dua posisi pada solenoid valve Pendeteksi Gas Metan Pada Sistem
untuk produk biogas control and Biogas Berbasis Mikrokontroler. Jurnal
monitoring (common-bigot) from ELTEK, Vol 12 No 01, ISSN 1693-
animal waste. Indonesian Journal of 4024.
Mechanical Engineering Vocational. [15.] Suhadi, Ramdani, Tomi Yolanda
Rahmad, (2019) rancang bangun alat
ukur pengisi bahan bakar minyak (bbm)
berbasis arduino uno menggunakan
liquid crystal display (LCD), Jurnal
Gerbang, VOLUME 9 No. 1. Teknik
Informatika STMIK Bani Saleh.
[16.] Tatik Juwariyah, Sugeng Prayitno,
Akalily Mardhiyya, (2018) Perancangan
Sistem Deteksi Dini Pencegah
Kebakaran Rumah Brbasis Esp8266 dan
Blynk. Jurnal Transistor Elektro dan
Informatika (TRANSISTOR EI), Vol. 3,
No. 2, Juni 2018, pp. 120~126,
Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jakarta.
[17.] Wahyu Hidayat, Wirawan Piseno,
Damawidjaya Biksono, Asifa Asri,
Yusman H Putra (2020). Analisis
Optimalisasi Produki Biogas dari
Kotoran Sapi dan Jerami dengan
Menggunakan Energi Termal. Prosiding
Simposium Nasional
Multidisiplin,Universitas
Muhammadiyah Tangerang.

Anda mungkin juga menyukai