Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256

Vol. 4 No. 2 Tahun 2021

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia ke Posyandu


Lansia dimasa New Normal Covid-19

Firda Hayati, Lilisa Murni *


Universitas Perintis Indonesia
Email : lilisamurni64@gmail.com

ABSTRAK
Posyandu lansia merupakan salah satu wadah pencegahan penularan Covid-19 melalui upaya tindakan
promotif dan preventif bagi lansia yang merupakan kelompok paling rentan tertular dan memiliki
angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Kunjungan lansia ke Posyandu idealnya makin meningkat
di masa pandemi Covid-19 sebagai upaya terhindar dari paparan virus Covid-19. Sebaliknya Lansia
belum memanfaatkan secara maksimal layanan Posyandu dan kondisi ini tentu menjadi hal yang
urgen untuk dicermati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kunjungan lansia ke Posyandu Kp.Caniago dimasa New Normal Covid-19 di wilayah kerja
Puskesmas Bonjol, Propinsi Sumatera Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner
yang dirancang sendiri s. Data dianalisis dengan uji statistik chi square. Sampel berjumlah sebanyak
57 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan p =
0,048 (p < 0,05) dan fasilitas kesehatan p = 0,031 (p < 0,05) dengan kunjungan lansia ke posyandu
lansia dimasa new normal Covid-19 dan tidak ada hubungan signifikan antara sikap petugas dengan
kunjungan lansia ke Posyandu lansia dimasa new normal Covid-19 p = 0,204 (p > 0,05). Faktor-
Faktor yang berhubungan dengan kunjungan lansia ke Posyandu Kp Caniago dimasa new normal
Covid-19 adalah pengetahuan dan fasilitas kesehatan. Diharapkan pihak terkait dan keluarga dapat
memberikan edukasi dan motivasi kepada lansia untuk lebih aktif mengikuti posyandu lansia.

Kata Kunci: Covid-19, Pengetahuan, Fasilitas Kesehatan, Posyandu Lansia, Sikap Petugas

ABSTRACT
The Posyandu for the elderly is a place to prevent the transmission of Covid-19 through promotive
and preventive measures for the elderly, who are the group most susceptible to infection and have
high morbidity and mortality rates. Ideally, elderly visits to Posyandu will increase during the Covid-
19 pandemic as an effort to avoid exposure to the Covid-19 virus. On the other hand, the elderly have
not taken full advantage of Posyandu services and this condition is certainly an urgent matter to be
observed. This study aims to determine the factors related to the visit of the elderly to the Posyandu
kp.caniago during the new normal Covid-19 in the working area of the Bonjol Public Health Center,
Pasaman Regency. The method used in this research is analytic observational with cross sectional
design. The instrument used in this research is a questionnaire. The data collected were analyzed by
chi square statistical test. The sample in this study were 57 people. The results showed that there was
a significant relationship between knowledge of p = 0.048 (p < 0.05) and health facilities p = 0.031
(p < 0.05) with elderly visits to the elderly posyandu during the new normal Covid-19 and there was
no significant relationship between attitude of officers with elderly visits to the elderly posyandu
during the new normal Covid-19 p = 0.204 (p > 0.05). Factors related to elderly visits to Posyandu
kp caniago during the new normal Covid-19 are knowledge and health facilities. It is hoped that all
parties can provide motivation for the elderly to be more active in participating in the elderly
posyandu.

Keywords: Attitude of Officers, Covid-19, Elderly Posyandu, Health Facilities, Knowledge.

129
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 4 No. 2 Tahun 2021

PENDAHULUAN populasi usia 60-69 tahun sebesar 3,6 %, pada


Pada bulan Desember 2019, wabah usia 70-79 tahun sebesar 8% dan pada usia lebih
Pneumonia yang disebabkan oleh virus corona dari 80 tahun sebanyak 14,8%. Indonesia juga
terjadi di Wuhan, Propinsi Hubei, dan telah memiliki angka mortalitas yang tinggi seiring
menyebar dengan cepat ke seluruh Cina dan dengan meningkatnya usia, yaitu pada populasi
dunia. Wabah ini diberi nama Corona Virus usia 45-54 tahun adalah 8%, usia 55-56 tahun
Disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan 14% dan umur 65 tahun keatas 22% (Direktorat
oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Jenderal Kesehatan Masyarakat, 2020)
Coronavirus-2(SARS-CoV-2). Pemerintah Di Indonesia jumlah lansia meningkat
mengumum-kan secara resmi kasus COVID-19 sekitar dua kali lipat (1971-2020), yakni
pertama di Indonesia pada tanggal 2 maret mencapai 9,92 persen (26 juta-an) dimana lansia
2020. Keberadaan virus ini sangat meresahkan perempuan sekitar satu persen lebih banyak
karena menimbulkan kekhawatiran masyarakat dibandingkan lansia laki-laki (10,43 persen
dan dampak bagi kehidupan (Moch Halim dibanding 9,42 persen). Dari seluruh lansia yang
Sukur,Dkk 2020). ada di indonesia lansia muda (60-69 tahun)
Dampak virus corona ini memberi banyak 64,29 persen, selanjutnya diikuti oleh lansia
pelajaran terkait pentingnya usaha pencegahan. madya (70-79 tahun) dan lansia tua (80+ tahun)
Penerapan tindakan preventif menjadi bekal dengan besaran masing-masing 27,23 persen
menghadapi berbagai penyakit lain di masa dan 8,49 persen. Di Sumatera Barat jumlah
mendatang. Dampak negatif virus lansia mencapai 10,07 persen dan termasuk
corona hingga saat ini sedang dialami hampir salah satu dari enam provinsi yang telah
tiap negara termasuk Indonesia. Virus corona memasuki fase sruktur penduduk tua di
Tak hanya berdampak pada kesehatan tapi juga Indonesia (Nindya dkk, 2020:8)
berbagai aspek kehidupan lainnya, seperti Menurut Kemenkes (2011), posyandu
pendidikan, perekonomian. Ketidakpastian lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk
dalam mengetahui kapan wabah akan berakhir masyarakat lanjut usia di suatu wilayah tertentu
membuat banyak golongan masyarakat terutama yang sudah disepakati, dan di gerakkan oleh
golongan menengah ke bawah bingung masyarakat agar lanjut usia mendapatkan
memikirkan nasib mereka. Kehidupan yang pelayanan kesehatan yang memadai dan
berjalan seperti biasa tanpa adanya mata merupakan kebijakan pemerintah untuk
pencaharian membuat mereka kesulitan pengembangan pelayanan kesehatan bagi lansia
memenuhi kebutuhan (Taylor, 2019). yang penyelenggaraannya melalui program
Di Indonesia data terbaru menunjukkan puskesmas dengan melibatkan peran serta
jumlah kasus Covid-19 secara global mencapai lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan
127.877.462 kasus dengan 2.796.596 kematian organisasi sosial (Sulistyorini & Dkk, 2010).
(cfr 2,2 %) di 222 negara terjangkit dan 190 Posyandu lansia sangat penting bagi
negara transmisi lokal. Di Indonesia kasus kesehatan lansia tujuan diadakannya posyandu
kumulatif covid-19 mencapai 1.511.712, jumlah lansia yaitu untuk meningkatkan pengetahuan,
kasus sembuh 1.348.330 dan kasus meninggal sikap, perilaku positif, serta meningkatkan mutu
dunia mencapai 40.858 kasus, sedangkan di dan derajat kesehatan lansia. (Suseno, 2012).
Sumatera Barat jumlah kasus covid-19 Lansia yang tidak aktif berkunjung ke
mencapai 31.602 kasus (Kemenkes 2020) posyandu lansia maka akan berdampak terhadap
dengan persentase jumlah positif covid bagi kondisi kesehatan, mereka tidak dapat terpantau
lansia di Sumatra Barat ialah usia 50-59 tahun dengan baik sehingga apabila mereka
sebanyak 12,16 %, usia 60-69 tahun sebanyak mengalami suatu risiko penyakit akibat
10,14 %, usia 70-79 sebanyak 3,38 %, dan usia penurunan kondisi tubuh dan proses penuaan
80-89 tahun 1,35 % (FKM UNAND). dikhawatirkan dapat berakibat fatal dan
Kelompok lanjut usia merupakan salah satu mengancam jiwa mereka. Untuk itu setiap lansia
kelompok rentan yang memiliki morbilitas dan harus memanfaatkan posyandu lansia sebagai
mortalitas yang tinggi dimasa pandemi Covid sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan
19. Data mortalitas akibat covid 19 dibeberapa lansia (Kemenkes RI, 2013). Perilaku aktif
negara lain menunjukkan peningkatan seiring dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia dapat
dengan meningkatnya usia, jumlah kematian meminimalkan permasalahan kesehatan lansia

130
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 4 No. 2 Tahun 2021

yang muncul akibat proses penuaan, karena petugas kesehatan, yang terwujud dalam
penyakit dapat dideteksi secara dini. Selain itu pengetahuan, sikap dan penggunaan fasilitas
aktif mengikuti posyandu lansia juga dapat (Notoatmodjo, 2011).
meningkatkan derajat kesehatan serta usia Menurut Green dalam (Notoatmodjo, 2014)
harapan hidup (Mamik, 2013). perilaku individu dipengaruhi oleh 3 faktor,
Menurut Kemenkes RI (2012) manfaat yaitu: pertama, faktor predisposisi
yang didapatkan jika aktif menghadiri posyandu (predisposing), yaitu faktor yang mempermudah
lansia adalah kesehatan fisik lanjut usia dapat atau mempredisposisi terjadinya perilaku
dipertahankan tetap bugar, kesehatan rekreasi seseorang. Faktor ini terwujud dalam
tetap terpelihara, dapat menyalurkan minat dan pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai-nilai dan
bakat untuk mengisi waktu luang, pengetahuan sebagainya. Kedua, faktor pemungkin
lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar (enabling), yaitu faktor-faktor yang
pembentukan sikap dan dapat mendorong minat memungkinkan atau yang memfasilitasi
lansia sehingga lebih percaya diri dihari tuanya individu untuk berperilaku. Faktor ini terwujud
sehingga diperlukan kemauan yang kuat bagi dalam ketersediaan sarana dan prasarana atau
lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu. fasilitas untuk terjadinya perilaku sehat.
Pelayanan posyandu lansia di masa new Ketiadaan fasilitas dapat menurunkan niat
normal sudah mulai diadakan kembali dengan individu untuk berperilaku sehat. Ketiga, faktor
memperhatikan protokol kesehatan yang telah penguat (reinforcing), yaitu faktor-faktor yang
ditetapkan oleh pemerintah dengan penerepan mendorong atau mendukung dan memperkuat
protokol pencegahan penularan Covid-19, terjadinya perilaku. Faktor ini terwujud dalam
dimana lansia sebagai kelompok yang rentan adanya dukungan sosial, sikap dan perilaku
terkena Covid-19 merasa berhati-hati untuk petugas kesehatan serta adanya referensi dari
mengunjungi tempat keramaian sehingga lansia pribadi yang dipercaya.
yang mengunjungi posyandu pada masa new Jumlah posyandu lansia yang berada
normal ini mengalami penurunan karena mereka diwilayah kerja Puskesmas Bonjol adalah
masih merasa takut akan terserang virus Covid- sebanyak 13 Posyandu. Jumlah lansia adalah
19 (Wawancara dengan kader posyandu). 128 orang terdiri dari 60 orang berjenis kelamin
Pada masa pandemi Covid-19 ini, laki-laki dan 68 orang perempuan. Setelah
pelayanan kesehatan tersebut tetap harus dilakukan wawancara dengan petugas kesehatan
dilaksanakan dengan menyesuaikan dan sebagai penanggung jawab posyandu lansia
beradaptasi dengan kondisi pandemi, atau didapatkan data kunjungan lansia pada bulan
disebut sebagai “Tatanan Hidup Baru Pelayanan Desember 2018 sebelum pandemi covid-19
Kesehatan Esensial Di Era Pandemi Covid-19”. mencapai 45 orang dari 109 lansia dan data
Pelayanan di fasilitas kesehatan dilakukan kunjungan lansia pada masa new normal pada
sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO) maret 2021 hanya 20 orang dari 128 lansia yang
pelayanan yang berlaku dengan pengaturan / mengunjungi pos pelayanan terpadu.
modifikasi untuk mencegah penularan Covid-19 Dari wawancara yang dilakukan terhadap
bagi tenaga kesehatan maupun lansia. Lansia 10 lansia secara acak didapatkan bahwa lansia
harus memakai masker, menjaga jarak fisik, rata-rata tidak rutin hadir dengan alasan takut
meminimalkan yang berkunjung ke puskesmas, terpapar virus dimasa pandemi ini, jarak rumah
memperhatikan jadwal pelayanan khusus lansia yang jauh dan tidak ada yang mengantar
dan jam kehadiran (Kemenkes, 2020). Hal ini menjadi alasan lansia tidak mau ke posyandu
berkaitkan dengan perilaku kesehatan dari lansia pada masa pandemi ini menjadi alasan utama
sendiri. akan terpapar virus saat di perjalanan, kadang
Perilaku kesehatan adalah suatu respons tidak nyaman dengan pelayanan di posyandu
seseorang (organisme) terhadap stimulus yang sejak masa new normal. Penelitian ini bertujuan
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem untuk mengetahui faktor-faktor yang
pelayanan kesehatan, makanan, serta berhubungan dengan kunjungan lansia ke
lingkungan. Perilaku terhadap sistem pelayanan Posyandu dimasa New Normal Covid-19
kesehatan adalah respons seseorang terhadap
sistem pelayanan kesehatan modern maupun METODE PENELITIAN
tradisional. Perilaku ini menyangkut respons Metode penelitian yang digunakan yaitu
terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, observasional analitik dengan rancangan cross

131
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 4 No. 2 Tahun 2021

sectional. Populasi dalam penelitian ini. keingintahuan dan pengetahuan masyarakat


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tentang COVID-19, baik apa yang dimaksud
lansia berumur 60+ tahun yang berjumlah 128 dengan COVID-19 itu sendiri, bagaimana
penyebaran, indikasi, gejala, dan proses transisi
lansia. Teknik pengambilan sampel yaitu simple
virus serta langkah – langkah terbaik dalam
random sampling dengan menggunakan rumus pencegahan penularannya. Pengetahuan yang
Slovin dan berdasarkan hasil penghitungan baik dapat didukung oleh penerimaan terhadap
diperoleh jumlah sampel sebanyak 57 orang. informasi yang beredar di masyarakat tentang
Instrumen yang digunakan berupa kuesioner COVID-19 (Purnamasari & Raharyani, 2020).
yang dirancang sendiri yang dirujuk dari teori Penelitian terkait yang dilakukan oleh Edel
yang ada pada kajian teoritik. Hasil uji validitas Bertus Tentang Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Tingkat Kunjungan
menyatakan semua butir instrument penelitian
Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit S.K Lerik
dinyatakan valid dengan nilai uji validitas dan Kota Kupang Pada Masa Pandemi COVID-19,
reabilitas adalah r= 0,844 . Data yang terkumpul hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari
dianalisis dengan menggunakan uji statistik chi separuh responden (54,0%) memiliki
square. pengetahuan baik.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN yang dilakukan Putri Mayasari, Ikalius, Wahyu
Karakteristik responden yang diteliti Indah Dewi Aurora tentang Faktor-Faktor Yang
diuraikan berdasarkan pengetahuan, fasilitas Berhubungan Dengan Perilaku masyarakat
pelayanan, sikap petugas dapat dilihat pada Dalam Pencegahan Covid-19 Di Wilayah Kerja
taebl 1. Puskesmas Kenali Besar Kecamatan Alam
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa dari Barajookta Pada penelitian ini diperoleh hasil
57 (lima puluh tujuh) responden, lebih dari bahwa tidak ada hubungan yang bermakna
separoh, tepatnya 66,67 % memiliki antara pengetahuan dengan prilaku pencegahan
pengetahuan tinggi, lebih dari separoh ebih Covid-19 dengan nilai P sebesar 0,320
71,93% menyatakan fasilitas kesehatan (P>0,05).
lengkap, lebih dari separoh yaitu 68,42 % Dari hasil temuan penelitian ini selaras
menyatakan sikap petugas baik, lebih dari dengan temuan penelitian Edel Bertus artinya
separoh yakni 54,39 %) menyatakan kunjungan bahwa baiknya pengetahuan yang dimiliki oleh
lansia teratur. masyarakat akan berkaitan erat dengan
Pengetahuan masyarakat khususnya dalam kunjungan ke Posyandu sebagai upaya
mencegah transmisi penyebaran virus COVID- pencegahan Covid-19. Berbeda dengan hasil
19 sangat berguna dalam menekan penularan penelitian Putri Mayasari namun pengetahuan
virus tersebut. Dalam masa pandemik ini salah yang baik sangat memegang peranan penting
satu yang sangat penting adalah meningkatkan dalam pembentukan perilaku kesehatan.
Menurut Ismawati, dkk (2017) sarana
Tabel 1. Karakteristik responden prasarana termasuk fasilitas bantuan bagi
berdasarkan pengetahuan, fasilitas instansi dan tenaga kesehatan dalam
pelayanan, sikap petugas (n=57) menyelenggarakan pelayanan kepada lansia di
posyandu lansia, keadaan sarana prasarana yang
Variabel f % memadai akan membantu terhadap
Pengetahuan penyelenggaraan pelayanan kepada lansia.
Tinggi 38 66,67 Apabila suatu posyandu mempunyai sarana
Rendah 19 33,33 prasarana yang memadai sehingga dapat
Fasilitas kesehatan memudahkan lansia dalam menggunakan sarana
Lengkap 41 71,93 yang tersedia. Semakin lengkap sarana
Tidak Lengkap 16 28,07 prasarana yang disediakan di posyandu maka
Sikap petugas akan semakin puas lansia dan akan terus datang
Baik 39 68,42 untuk mengontrol kesehatannya setiap posyandu
Tidak Baik 18 31,58 diadakan. Apabila sarana prasanara tidak
Kunjungan lansia memadai dapat menyebabkan kegiatan tidak
Teratur 31 54,39 bisa berjalan optimal sebaliknya bila sarana
Tidak Teratur 26 45,61

132
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 4 No. 2 Tahun 2021

prasarana yang dimiliki Posyandu Lansia memberikan pelayanan kepada pasien akan
mencukupi akan menjadi daya tarik untuk meningkatkan kunjungan ke Posyandu Lansia.
menarik minat lansia berkunjung ke Posyandu Pada masa pandemi Covid-19 ini,
dan jumlah kunjungan lansia ke Posyandu pelayanan kesehatan tersebut tetap harus
Menjadi meningkat, untuk memperlancar dilaksanakan dengan menyesuaikan dan
pelaksanaan kegiatan di posyandu lansia, beradaptasi dengan kondisi pandemi, atau
dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang disebut sebagai “Tatanan Hidup Baru Pelayanan
yang memadai, yaitu : tempat kegiatan, meja, Kesehatan Esensial Di Era Pandemi Covid-19”.
kursi, alat tulis, buku pencatatan, kegiatan, Pelayanan di fasilitas kesehatan dilakukan
timbangan dewasa, meteran pengukuran tunggi sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO)
badan, stetoskop, tensimeter, peralatan lab pelayanan yang berlaku dengan
sederhana, termometer, dan kartu menuju sehat pengaturan/modifikasi untuk mencegah
(KMS) lansia. penularan Covid-19 bagi tenaga kesehatan
Penelitian ini berkaitan dengan penelitian maupun lansia. Lansia harus memakai masker,
yang dilakukan Amaliya Irmayanti Faktor yang menjaga jarak fisik, meminimalkan yang
berhubungan dengan kecemasan terinfeksi berkunjung ke puskesmas, memperhatikan
COVID-19 pada tenaga kesehatan di Puskesmas jadwal pelayanan khusus lansia dan jam
Kota Pontianak terdapat Segi kelengkapan kehadiran (Kemenkes, 2020).
fasilitas alat pelindung diri (APD) yang Penelitian terkait yang dilakukan oleh hasil
digunakan tenaga kesehatan di 23 puskesmas penelitian Edel Bertus Tentang Faktor-Faktor
kota Pontianak masuk dalam kategori tidak Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kunjungan
lengkap yaitu sebesar (50,6%). Hasil penelitian Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit S.K Lerik
ini selaras dengan hasil penelitian Amaliya yang Kota Kupang Pada Masa Pandemi Covid-19,
secara substansi mensyaratkan kelengkapan menunjukan karakteristik responden
sarana dan prasarana di pelayanan Kesehatan berdasarkan pemanfaatan layanan kesehatan
Puskesmas agar kunjungan ke Puskesmas terjadi selama Pandemi COVID-19 Di Rumah Sakit
peningkatan. S.K Lerik Kupang mayoritas memanfaatkan
Petugas kesehatan mempunyai peran layanan kesehatan baik yaitu 91 orang (72,2%)
yang penting untuk memberikan pengetahuan dan tidak memanfaatkan sebanyak 35 orang
terkait dengan pentingnya berkunjung ke (27,8 %).
posyandu lansia. Dengan peran petugas Hasil temuan penelitian ini menunjukkan
kesehatan ini diharapkan lansia akan bahwa keteraturan kunjungan lansia ke
memiliki pengetahuan yang baik tentang pelayanan kesehatan di masa Pandemi Covid-19
pentingnya untuk pergi ke posyandu lansia. ditentukan oleh penerapan Standart Prosedure
Dengan ini maka akan menumbuhkan Operational (SPO) yang baik selaras dengan
keaktifan lansia semakin tinggi untuk pergi hasil penelitian Edel Bertus yang menunjukkan
ke posyandu lansia (Nugraha, 2016). bahwa karakteristik pasien yang baik
Penelitian terkait yang dilakukan Lilian menentukan terhadap pemanfaatan layanan
Advent Christian Nugroho , Suherni , Dyah kesehatan.
Noviawati Dengan Judul Faktor-Faktor Yang Berdasarkan tabel 2 diperoleh informasi
Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia bahwa diantara 38 responden yang menyatakan
Di Wilayah Puskesmas Kokap Ii Kabupaten pengetahuan tinggi, terdapat 22 responden (57,9
Kulonprogo Yogyakarta Tahun 2020. Hasil %) yang berkunjung teratur. Diantara 19
Penelitian menunjukkan sebagian besar responden yang menyatakan pengetahuan
responden memiliki pelayanan tenaga kesehatan rendah terdapat 9 responden ( 47,4%) yang
baik dimasa pandemik sebanyak 14 orang berkunjung secara teratur. Hasil uji statistic chi-
(93,3%) dan selebihnya responden dengan square diperoleh p = 0,048 ( p < 0,05 ) artinya
pemanfaatan posyandu tidak aktif dengan Ha diterima. Disimpulkan bahwa ada hubungan
pelayanan tenaga kesehatan kurang baik. pengetahuan dengan kunjungan Lansia ke
Hasil penelitian ini selaras hasil penelitian POsyandu Lansia Kp. Chaniago di masa New
Lilian Advent Christian Nugroho , Suherni , Normal Covid 19 di Wilayah kerja Puskesmas
Dyah Noviawati yang menunjukkan bahwa Bonjol Tahun 2021 dimana nila OR : 1,528
sikap tenaga kesehatan yang baik dalam artinya responden yang memiliki pengetahuan

133
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 4 No. 2 Tahun 2021

Tabel 2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia


dimasa New Normal Covid 19

Kunjungan Lansia Jumlah


Teratur Tidak
Variabel P value OR (95% CI)
Teratur n %
n % n %
Pengetahuan
Tinggi 22 57,9 16 42,1 38 100 1,528 (0,505-4,622)
0,048
Rendah 9 47,4 10 52,6 19 100
Fasilitas kesehatan
Lengkap 22 53,7 19 46,3 41 100 0,031 0,901 (0,281-2,881)
Tidak Lengkap 9 56,2 7 43,8 16 100
Sikap Petugas
Baik 22 56,4 17 43,6 39 100 0,204 1,294 (0,422-3,966)
Tidak Baik 9 50 9 50 18 100

yang tinggi akan memiliki peluang sebesar virus serta langkah – langkah terbaik dalam
1,528 kali dibandingkan dengan responden yang pencegahan penularannya. Pengetahuan yang
pengetahuan rendah baik dapat didukung oleh penerimaan terhadap
Penelitian terkait yang dilakukan oleh hasil informasi yang beredar di masyarakat tentang
penelitian Edel Bertus Tentang Faktor-Faktor COVID-19 (Purnamasari & Raharyani, 2020).
Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kunjungan Dari hasil temuan penelitian ini hasilnya
Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit S.K Lerik selaras dengan hasil penelitian Edel Bertus
Kota Kupang Pada Masa Pandemi Covid-19, dalam hal korelasi hubungan pengetahuan
menunjukan karakteristik responden dengan pemanfaatan layanan Kesehatan.
berdasarkan pemanfaatan layanan kesehatan Pengetahuan merupakan dasar pembentukan
selama Pandemi Covid-19 Di Rumah Sakit S.K perilaku hidup sehat dan perilaku yang
Lerik hasil uji statistik chi square menunjukan didasarkan pada pengetahuan akan bersifat
nilai p-value =0,000 maka dapat disimpulkan langgeng. Adanya perbedaan hasil penelitian
adanya hubungan signifikan antara pengetahuan dengan Putri Mayasari, bagaimanapun juga
tentang masa pandemi covid dengan individu berperilaku sesuai dengan pengetahuan
pemanfaatan pelayanan kesehatan dimasa yang dimilikinya
pandemi Covid-19. Berdasarkan tabel 2 diperoleh informasi
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian bahwa diantara 41 responden yang menyatakan
yang dilakukan Putri Mayasari, Ikalius, Wahyu fasilitas kesehatan lengkap, terdapat 22
Indah Dewi Aurora tentang Faktor-Faktor Yang responden (53,7 %) yang berkunjung teratur.
Berhubungan Dengan Perilaku masyarakat Diantara 16 responden yang menyatakan
Dalam Pencegahan Covid-19 Di Wilayah Kerja fasilitas kesehatan tidak lengkap, terdapat 9
Puskesmas Kenali Besar Kecamatan Alam responden (56,2 %) yang berkunjung teratur.
Barajookta. Pada penelitian ini diperoleh hasil Hasil uji statistik chi-square didapat p = 0,031
bahwa tidak ada hubungan yang bermakna (p < 0,05) artinya Ha diterima. Dapat
antara pengetahuan dengan prilaku pencegahan disimpulkan ada hubungan fasilitas kesehatan
Covid-19 dengan nilai P sebesar 0,320 dengan kunjungan lansia ke posyandu lansia kp.
(P>0,05). Caniago dimasa New Normal Covid 19 di
Pengetahuan masyarakat khususnya dalam wilayah kerja Puskesmas Bonjol tahun 2021
mencegah transmisi penyebaran virus COVID- dimana nilai OR : 0,901 artinya responden yang
19 sangat berguna dalam menekan penularan menyatakan fasilitas kesehatan lengkap akan
virus tersebut. Dalam masa pandemik ini salah memiliki peluang sebesar 0,901 kali
satu yang sangat penting adalah meningkatkan dibandingkan dengan responden yang
keingintahuan dan pengetahuan masyarakat mengatakan fasilitas kesehatan tidak lengkap.
tentang COVID-19, baik apa yang dimaksud Hal ini tidak sama dengan penelitian yang
dengan COVID-19 itu sendiri, bagaimana dilakukan oleh Yesita Kurniawati Hubungan
penyebaran, indikasi, gejala, dan proses transisi Kunjungan Lansia Ke Posyandu Dengan

134
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 4 No. 2 Tahun 2021

Peningkatan Derajat Kesehatannya Di dibandingkan responden yang mengatakan sikap


Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu Tahun petugas tidak baik.
2019 Berdasarkan hasil penelitian yang Penelitian terkait yang dilakukan oleh hasil
dilakukan didapatkan bahwa tidak ada penelitian Lilian Advent Christian Nugroho ,
hubungan signifikan antara sarana prasarana Suherni , Dyah Noviawati Dengan Judul Faktor-
dengan derajat kesehatan lansia dengan nilai p Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan
value = 0.069 (<0,05) dengan tingkat Posyandu Lansia Di Wilayah Puskesmas Kokap
kepercayaan 95%. II Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta Tahun
Menurut Ismawati, dkk (2017) sarana 2020. Berdasarkan perhitungan chi-square nilai
prasarana termasuk fasilitas bantuan bagi signifikansi pvalue sebesar 0,289 (p>0,05).
instansi dan tenaga kesehatan dalam Artinya tidak ada pengaruh antara pelayanan
menyelenggarakan pelayanan kepada lansia di tenaga kesehatan dengan pemanfaatan
posyandu lansia, keadaan sarana prasarana yang ponsyandu lansia. Hal ini disebabkan lansia
memadai akan membantu terhadap yang aktif maupun tidak aktif dalam pelayanan
penyelenggaraan pelayanan kepada lansia. posyandu lansia cenderung tetap mendapatkan
Apabila suatu posyandu mempunyai sarana pelayanan kesehatan yang baik dari tenaga
prasarana yang memadai sehingga dapat kesehatan.
memudahkan lansia dalam menggunakan sarana Penelitian terkait yang dilakukan oleh Sefti
yang tersedia. Semakin lengkap sarana Yollanda Uli Pandiangan tentang Hubungan
prasarana yang disediakan di posyandu maka Antara Dukungan Keluarga Dan Pelayanan
akan semakin puas lansia dan akan terus datang enaga Kesehatan Dengan Kunjungan Lansia Ke
untuk mengontrol kesehatannya setiap posyandu Posyandu Lansia Di Puskesmas Sempaja 2020.
diadakan. Apabila sarana prasanara tidak Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara
memadai dapat menyebabkan kegiatan tidak Pelayanan tenaga kesehatan dengan
bisa berjalan optimal sebaliknya bila sarana kunjungan lansia dengan nilai p-value 0,545
prasarana yang dimiliki Posyandu Lansia > 0,05. Menurut teori Green mengatakan tenaga
mencukupi akan menjadi daya tarik untuk kesehatan menjadi hal yang sangat penting
menarik minat lansia berkunjung ke Posyandu dalam membentuk perilaku kesehatan lansia
dan jumlah kunjungan lansia ke Posyandu (Notoatmodjo, 2010). Hal ini bisa terjadi karena
menjadi meningkat, untuk memperlancar keaktifan lansia dapat dipengaruhi oleh faktor -
pelaksanaan kegiatan di posyandu lansia, faktor lain yang dapat membuat lansia tidak
dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang aktif dalam mengunjungi posyandu lansia.
yang memadai, yaitu : tempat kegiatan, meja, faktor umur dimana lansia dapat terjadi
kursi, alat tulis, buku pencatatan, kegiatan, penurunan fisik yang membuat lansia tidak
timbangan dewasa, meteran pengukuran tunggi dapat hadir ke posyandu, pengetahuan lansia
badan, stetoskop, tensimeter, peralatan lab yang kurang menyebabkan lansia kurang dalam
sederhana, termometer, dan kartu menuju sehat mendapatkan informasi yang disampaikan
(KMS) lansia. oleh kader atau petugas kesehatan terkait
Berdasarkan tabel 2 diperoleh informasi jadwal posyandu tempat dilaksanakannya
bahwa diantara 39 responden yang menyatakan posyandu serta kegiatan posyandu lansia
sikap petugas baik, terdapat 22 responden (56,4 Gestinarwati (2016).
%) yang berkunjung teratur. Diantara 18
responden yang menyatakan sikap petugas tidak KESIMPULAN
baik, terdapat 9 responden (50 %) yang Faktor-Faktor yang berhubungan dengan
berkunjung teratur. Hasil uji statistik chi-square kunjungan lansia ke Posyandu Kp Caniago
didapat p = 0,204 (p > 0,05) artinya Ha ditolak. dimasa new normal Covid-19 adalah
Dapat disimpulkan tidak ada hubungan sikap pengetahuan dan fasilitas kesehatan
petugas dengan kunjungan lansia ke posyandu
lansia kp. Caniago dimasa New Normal Covid REFERENSI
19 di wilayah kerja Puskesmas Bonjol tahun Sukur, Moch Halim, Bayu Kurniadi, Haris, Ray
2021 dimana nilai OR: 1,294 artinya responden Faradillahisari N. (2020). Penanganan
yang mengatakan sikap petugas baik akan Pelayanan Kesehatan Di Masa Pandemi
memiliki peluang sebesar 1,294 kali Covid-19 Dalam Perspektif Hukum

135
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 4 No. 2 Tahun 2021

Kesehatan. Jurnal Inicio Legis 1 Nomor 1 Gestinarwati, A., Ilyas, H., & Manurung, I.
Oktober, 1-16. (2016). Hubungan Dukungan Keluarga
FKM Unand. (2020). Rentan Usia Pasien dengan Kunjungan Lansia ke Posyandu
Positif Corona. Sumatra Barat. Lansia. Jurnal Keperawatan, Volume XII,
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. No. 2, Oktober 2016
(2020). Pelayanan Kesehatan Latsia Pada Nugraha, N. A. (2016). Hubungan Antara Jarak
Era Pandemi Covid-19. Jakarta : dengan Kualitas Pelayanan dengan
Kementerian Kesehatan RI. Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah
Kementerian Kesehatan. (2011). Pedoman Kerja Puskesmas Jatipuro Karanganyar.
Pelaksanaan Posyandu Lansia. Jakarta: Artikel ilmiah , 3
Sekjen Kementerian Kesehatan Ri Sefti Yollanda Uli Pandiangan (2020).
Dewi, Sofia Rhosma. (2014). Keperawatan Hubungan antara Dukungan Keluarga dan
Gerontik. Yogyakarta: Cv Budi Usia. Pelayanan Tenaga Kesehatan dengan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia di
(2019). Kesehatan Lanjut Usia. Jakarta. Puskesmas Sempaja. Borneo Student
Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku Research eISSN: 2721-5725, Vol 2, No 1,
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2020
Sulistyorini . (2010). Posyandu Dan Desa Yesita Kurniawati Soep (2019).Hubungan
Siaga. Jogjakarta: Nuha Medika. Kunjungan Lansia Ke Posyandu Dengan
ASuseno, Dian Maharani. (2012). Faktor- Peningkatan Derajat Kesehatannya Di
Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu
Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan Tahun 2019. Jurusan Keperawatan
Posyandu Lansia Di Desa Kauman Poltekkes Kemenkes Medan
Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. Edel Bertus, (2021) Faktor-Faktor Yang
Kementerian Kesehatan Republik Indoesia. Berhubungan Dengan Tigkat Kunjungan
(2020). Panduan Pelayanan Kesehatan Pasien Rawat Jalan Dirumah Sakit S.K
Lanjut Usia Pada Era Pandemi Covid-19. Lerik Kota Kupang Pada Masa Pandemi
Taylor. (2019). The Psycology Of Pandemics. Covid-19. Program Studi Ners Fakultas
Notoatmojdo. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Universitas Citra Bangsa
Keseatan. Jakarta: Rineka Cipta. Kupang.

136

Anda mungkin juga menyukai