Anda di halaman 1dari 8

Pengembangan materi Ajar

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah pembelajaran pergaulan bebas dan zina adalah dilarang agama (C) siswa
mampu (A) Membenarkan (A3) pergaulan bebas dan zina adalah dilarang Agama (B)
dengan benar (D)
2. Setelah pembelajaran pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai pengalaman Q.S.
Al Isra’/17: 17 serta hadist terkait (C) siswa mampu (A) membenarkan (A3)
pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai pengamalan Q.S. al-Isra’/17: 32 serta
Hadis terkait (B) dengan benar (D)
3. Setelah pembelajaran Q.S. Al -Isra’/17: 32 tentang larangan pergaulan bebas dan
perbuatan zina serta hadits terkait (C) siswa mampu (A) menguraikan (C4) Q.S. Al -
Isra’/17: 32 serta Hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina (B)
dengan tepat (D)
4. Setelah pembelajaran Q.S. Al-Isra’/17: 32 tentang larangan pergaulan bebas dan
perbuatan zina serta hadits terkait (C) Siswa mampu (A) mengintegrasikan (P4) Q.S.
Al-Isra’/17: 32 tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina serta hadits
terkait (B) dengan benar (D)

B. POKOK-POKOK MATERI

1. Memahami makna larangan pergaulan bebas


2. Hukum zina
3. Perbuatan yang mendekati Zina
4. Ayat-ayat Al Qur’an dan hadist tentang larangan mendekati zina

C. Metode pembelajaran
Pendekatan : saintifik
Model : Problem based learning
Metode : tanya jawab dan diskusi

D. Langkah-langkah

Langkah Persiapan :
1. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum
maupun tujuan khusus.
2. Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. 
3. Menetapkan masalah yang akan dibahas. 
4. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis
pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya,
petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis dan tim perumus
manakala diperlukan
5. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk aktif dalam proses
pembelajaran, dan memberikan hadiah setelah proses pembelajaran
(Motivasi)
6. Guru membagikan LKPD kepada peserta didik dan memberi penjelasan
tentang penggunaan LKPD tersebut
7. Guru membagi siswa menjadi 4-5 kelompok

E. MATERI PEMBELAJARAN

a. Memahami makna laranga pergaulan bebas dan zina

Cermatilah wacana yang ada di buku Ananda pada halaman 173

Setelah kalian baca wacana tersebut maka apakah yang menyebabkan seseorang
terjerumus pada pergaulan bebas?

Tuliskan jawaban kalian?.....................................................................................................

……………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………..

Pergaulan bebas yang dimaksud pada bagian ini adalah pergaulan yang tidak
dibatasi oleh aturan agama maupun susila. Menurut KBBI pergaulan bebas
adalah pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat yang bersifat lepas atau
tidak terikat. Salah satu dampak negatif dari pergaulan bebas adalah perilaku
yang sangat dilarang oleh agama Islam, yaitu zina.

Artinya: “dan janganlah kamu mendekati zina. (zina) itu sungguh suatu
perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk” (Q.S Al isra ayat 32)
Kandungan Q.S. Al Isra ayat 32
1. Larangan mendekati zina sekaligus himbauan agar tidak terjebak dalam
pergaulan bebas. Perbuatan zina ini hukumnya haram dan termasuk dari
salah satu dosa besar, zina adalah segala susuatu yang dapat memicu
nafsu syahwat seseorang sehingga terdorong untuk berbuat zina, diantara
perbuatan yang dapat mendekati zina adalah
a. melihat atau memperlihatkan aurat terhadap perempuan atau laki-laki
yang bukan mahram. Mahrom berarti orang yang tidak halal untuk
dinikahi, yaitu: ibu, nenek, kakek, anak, cucu, saudara perempuan
sekandung, saudara laki-laki sekandung, saudara perempuan dari bapak,
saudara perempuan dari ibu, anak perempuan dari saudara laki-laki
(keponakan) anak perempuan dari saudara perempuan (keponakan) ibu
yang menyusui saudara perempuan sesusuan, mertua, anak tiri, anak
menantu dan saudara perempuan istri.
b. menyentuh atau memegang lawan jenis yang bukan mahram dengan
sengaja
dalam islam hukumnya memegang atau menyentuh yang lawan jenis
hukumnya haram karena hal itu akan menimbulkan syahwat yang
mengarah kepada perzinahan, sebagaimana dalam hadist yang artinya:
“ sungguh jika kepala seorang laki-laki ditusuk dengan jarum dari besi
lebih baik daripada menyentuh seorang perempuan yang tidak halal
baginya (HR Tabrani)

Perbuatan ini akan menimbulkan banyak keburukan dan kerusakan besar, seperti
menyentuh yang bukan mahram, bertemunya laki-laki dan perempuan yang bukan
mahram, berkenalan, berjabat tangan, berteman dekat dan berpacaran. Dan tentu
saja semua hubungan yang tidak halal ini bisa mengantarkan kepada perbuatan zina
dan penyimpangan akhlak lainnya, na’dzu billahi min dzaalik.

mam Ibnul Qayyim berkata: “Tidak diragukan lagi bahwa membiarkan kaum
perempuan bercampur (bergaul) bebas dengan kaum laki-laki adalah biang segala
bencana dan kerusakan, bahkan ini termasuk penyebab (utama) terjadinya berbagai
melapetaka yang merata. Sebagaimana ini juga termasuk penyebab (timbulnya)
kerusakan dalam semua perkara yang umum maupun khusus. Pergaulan bebas
merupakan sebab berkembangpesatnya perbuatan keji dan zina, yang ini termasuk
sebab kebinasan massal (umat manusia) dan wabah penyakit-penyakit menular
yang berkepanjangan, Seperti penyakit AIDS dan penyakit-penyakit kelamin
berbahaya lainnya.

c. membayangkan sesuatu yang dapat memancing timbulnya syahwat


orang yang berfantasi sesuatu yang dapat memancing timbulnya syahwat
hukumnya haram karena termsuk kedalam zina hati, sebagaimana dalam
hadist dijelaskan yang artinya:
“sesungguhnya Alloh menetapkan jatah zina untuk setiap manusia dia
akan mendapatkan dan tidak bisa dihindari, zina mata dengan mata, zina
lisan dengan ucapan, dan zina hati dengan membayangkan dan gejolak
syahwat (H.R Bukhari)”
d. melakukan sesuatu terhdapdirinya yang dapat menimbulkan syahwat
dalam hal ini onani dan maturbasi adalah salah satu contoh perbuatan
yang haram dilakukan oleh seorang muslim karena dapat mendekatkan
diri pada perbuatan zina. Dalam hadits diterangkan bahwa Alloh melaknat
orang yang melakukan mastur basi. Bahkan Alloh tidak memandangnya
Ketika hari kiamat jika ia tidak bertobat dan menyesali perbuatanya
sebagaimana sabda Rasululoh SAW. Yang artinya:
Artinya, “Ada tujuh golongan yang tidak akan dilihat (diperhatikan) Allah pada
hari Kiamat, tidak akan dibersihkan, juga tidak akan dikumpulkan dengan
makhluk-makhluk lain, bahkan mereka akan dimasukkan pertama kali ke neraka,
kecuali jika mereka bertobat, kecuali mereka bertobat, kecuali mereka bertobat.
Siapa saja yang bertobat, Allah akan menerima tobatnya. Satu dari tujuh
golongan itu adalah orang yang menikah dengan tangannya (onani).” (HR
Baihaqi)

Artinya, “Orang yang menikah dengan tangannya akan datang pada hari Kiamat
dalam keadaan tangan terikat,” (HR al-Baihaqi).

b. Penyebab pergaulan bebas


1. Broken home
2. Minimnya tingkat Pendidikan keluarga
3. Kondisi lingkungan
4. Factor ekonomi keluarga
5. Penyalah gunaan internet
c. Dampak negative pergaulan bebas
1. Kenakan remana
2. Gangguan Kesehatan akibat konsumsi makanan dan minuman terlarang
3. Seks bebas
4. Pendidikan akan terhambat
5. Renggangnya hubungan anak dan keluarga
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah : SMAN 1 Unaaha


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Nama Guru : Kasimun, S.Pd.I
Waktu : 3 x 45 Meni
Kelas/ Semester : X/1

JUDUL

Larangan pergaulan bebas dan perbuatan Zina

A. KOMPETENSI DASAR

1.4 Meyakini bahwa pergaulan bebas dan zina adalah dilarang agama.
2.4 Menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai pengamalan
Q.S. al-Isra’/17: 32, serta Hadis terkait.
3.4 Menganalisis Q.S. Al -Isra’/17: 32 serta Hadis tentang larangan pergaulan bebas dan
perbuatan zina.
4.4 Menyajikan keterkaitan antara pergaulan bebas sesuai pesan Q.S. Al-Isra’/17: 32

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1.4.1 Membenarkan bahwa pergaulan bebas dan zina adalah dilarang agama. (A3)
2.4.1 Membenarkan pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai pengamalan Q.S. al-
Isra’/17: 32 serta Hadis terkait. (A3)
3.4.1 Menguraikan Q.S. Al -Isra’/17: 32 serta Hadis tentang larangan pergaulan bebas dan
perbuatan zina.(C4)
4.4.1 Mengintegrasikan Q.S. Al-Isra’/17: 32 tentang larangan pergaulan bebas dan
perbuatan zina serta hadits terkait (P4)

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah pembelajaran pergaulan bebas dan zina adalah dilarang agama (C) siswa
mampu (A) Membenarkan (A3) pergaulan bebas dan zina adalah dilarang Agama (B)
dengan benar (D)
2. Setelah pembelajaran pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai pengalaman Q.S.
Al Isra’/17: 17 serta hadist terkait (C) siswa mampu (A) membenarkan (A3)
pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai pengamalan Q.S. al-Isra’/17: 32 serta
Hadis terkait (B) dengan benar (D)
3. Setelah pembelajaran Q.S. Al -Isra’/17: 32 tentang larangan pergaulan bebas dan
perbuatan zina serta hadits terkait (C) siswa mampu (A) menguraikan (C4) Q.S. Al -
Isra’/17: 32 serta Hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina (B)
dengan tepat (D)
4. Setelah pembelajaran Q.S. Al-Isra’/17: 32 tentang larangan pergaulan bebas dan
perbuatan zina serta hadits terkait (C) Siswa mampu (A) mengintegrasikan (P4) Q.S.
Al-Isra’/17: 32 tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina serta hadits
terkait (B) dengan benar (D)

1. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN

1. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun
tujuan khusus.
2. Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. 
3. Menetapkan masalah yang akan dibahas.
4. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi,
misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti
moderator, notulis dan tim perumus manakala diperlukan
5. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk aktif dalam proses
pembelajaran, dan memberikan hadiah setelah proses pembelajaran (Motivasi)
6. Guru membagikan LKPD kepada peserta didik dan memberi penjelasan tentang
penggunaan LKPD tersebut
7. Guru membagi siswa menjadi 5-6 kelompok

Tabel 1. Amati Tulis komentar


disini ia

N Amati Uraikan
O

1
2

………………………………………………………
…...

Anda mungkin juga menyukai