Topik Wirandi - 1101619006
Topik Wirandi - 1101619006
Topik Wirandi
1101619006
SKRIPSI
Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam
Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Masalah
1
https://ilmuseni.com diakses pada kamis 8 desember 2022
5
2
Buku Pedoman Organisasi UKM UNJ Revisi V (Badan Pengurus Harian Unit Kesenian
Mahasiswa UNJ,2022),h.38
6
3
Laporan Pertanggungjawaban Ketua Umum UKM UNJ Periode 2021
7
4
Laporan Pertanggungjawaban Ketua Subunit S2R2 UKM UNJ Periode 2021
5
Bidang yang mengurusi pengembangan sumber daya anggota konsentrasi kesenian
pada Unit Kesenian Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.
8
6
Anggota Aktif merupakan sebutan yang diberikan kepada anggota UKM UNJ yang masih
berstatus sebagai mahasiswa UNJ.
9
akan tetapi terkendala oleh jarak dan waktu, karena pembinaan S2R2 ini
dilaksanakan secara sinkronus bertempat di sekretariat UKM UNJ dan
atau melalui Zoom Cloud Meeting Cloud Meeting/Google Meet. Karena
tidak dapat melakukan pembinaan secara sinkron bersama anggota lain,
akhirnya mereka yang terkendala untuk hadir belajar seni rupa secara
mandiri melalui Internet. Namun, untuk menambah wawasan serta
praktik menciptakan karya seni rupa, referensi masih sukar dicari oleh
orang yang baru belajar seni rupa. Banyak video di YouTube, jurnal
maupun artikel yang tersebar di internet atau buku seni rupa yang ada di
toko buku yang menjelaskan tentang teori dan praktik dalam berkarya
seni rupa. Namun sebagai orang awam, dengan banyaknya video dan
referensi yang tersedia tentulah bingung harus memulai darimana. Di
samping itu ketika belajar secara mandiri terdapat kekurangan, yaitu
tidak ada penugasan yang dapat menambah semangat dan motivasi
berkarya kepada pemelajar.
7
Cecep Kustandi dan Daddy Darmawan, Pengembangan Media Pembelajaran (Jakarta:
Kencana, 2020), h. 4-5.
8
Ibid, h. 16.
9
Ibid, h. 21.
10
Ibid, h. 72.
11
11
Ibid, h. 160.
12
daya adaptif tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi , dan yang
terakhir adalah user-friendly artinya bersahabat dengan pemakainya
(Rayandra Asyhar, 2011). Sama halnya dengan yang dikemukakan oleh
B.P. Sitepu (2006) bahwa modul memiliki 5 karakteristik umum, yaitu
belajar mandiri, utuh, berdiri sendiri, adaptif, dan akrab dengan
pemakainya. 12
Modul berbeda dengan buku teks, atau bahan ajar tertulis lain
yang biasa digunakan untuk pembelajaran, modul diperuntukan untuk
belajar mandiri yang menuntut pemelajar untuk lebih aktif dan kreatif
dalam mempelajarinya. Teknik penulisan dalam modul tentulah
menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti
penggunanya. Pemilihan modul juga harus disesuaikan dengan
kebutuhan belajar, artinya modul ini tidak harus berbentuk cetak bisa
juga berbentuk digital, demikian sebaliknya modul tidak harus berbentuk
digital karena mengikuti perkembangan zaman melainkan bisa juga
berbentuk cetak, hal ini disesuikan dengan kebutuhan materi dan
kebutuhan si pemelajar itu sendiri. Materi yang akan terkandung lebih
efektif menggunakan modul cetakan atau modul digital? atau yang
menjadi sasaran untuk menggunakan modul ini siapa? apakah anak
kecil, remaja, atau kalangan dewasa.
Dalam hal ini modul untuk subunit S2R2 berisikan materi dasar
pembinaan S2R2 yang hampir selalu ada dalam kurun waktu 5 periode
terakhir. Materi-materi tersebut antara lain, (1) Teori Dasar Seni Rupa;
(2) Gambar bentuk, (3) Gambar Model, (4) Lukis. Berikut ini merupakan
tabel materi pembinaan subunit S2R2 UKM UNJ selama 5 periode
terakhir:
12
Ibid, h. 161.
13
Materi Pembinaan
NO
Perode Periode Periode Periode Periode
2017 2018 2019 2020 2021
1 Teori Dasar Teori Dasar Teori Dasar Teori Dasar Teori Dasar
Seni Rupa Seni Rupa Seni Rupa Seni Rupa Seni Rupa
dan
Manajemen
pamern
7 Clay Patung
8 Kerajinan
Tangan
14
B. Identifikasi Masalah
C. Ruang Lingkup
D. Tujuan Pengembangan
E. Kegunaan Pengembangan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
13
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 24
14
Dewi. S. Prawiradilaga, Prinsip Disain Pembelajaran (Jakarta: Prenadamedia Group,
2007), hlm. 15
18
b. Definisi Pembelajaran
15
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2002 (BPK RI, 2002)
16
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran “Mengembangkan Kompetensi Guru”
(Bandung: Rosdakarya, 2005), hlm. 24
19
17
M. Atwi Suparman. Desain Instruksional Modern. (Jakarta: Erlangga, 2014) hal.12
18
Wiranta Afif, “Pengembangan Pembelajaran Berbasis Web Matakuliah Sistem Belajar
Terbuka Untuk Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta”,
No.1 (2018)
20
19
Cecep Kustandi, Deddy Darmawan, Pengembangan Media Pembelajaran, (Jakarta:
Kencana, 2021), hlm 103-104
26
d. Model Pengembangan 4D
Model 4D merupakan salah satu model
pengembangan R&D (Research and Develop) yang
digunakan untuk bentuk mengembangkan sebuah media
pembelajaran. Model 4D ini dikemukakan oleh Thiagarajan.
Model ini terdiri dari 4 tahap yaitu, define (pendefinisian),
design (desain), develop (pengembangan) dan disseminate
(penyebaran). Adapun pada model ini juga langkah-
langkahnya tersusun secara sistematik sehingga dapat
memudahkan pengembangan dalam mengikuti setiap
langkah-langkah tersebut guna untuk dapat mengembangkan
produk yang akan dikembangkan. Oleh karena itu, berikut
adalah langkah-langkah pengembangan dari model 4D
yaitu:20
20
Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M. I.Instructional Development for Training
Teachers of Expectional Children. Minneapolis, (Minnesota: Leadership Training
Institute/Special Education, University of Minnesota.1974) hlm. 6
27
21
Cepi Riyana, Media Pembelajaran (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2007),
hlm. 10
31
1) Teknologi Cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau
menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis
terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis.
Materi cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan
penggunaan kebanyakan materi pembelajaran lainnya. Teknologi
Ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak.
2) Teknologi Audiovisual
Teknologi audiovisual yaitu cara menghasilkan atau
menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin
mekanik dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan
visual.
3) Teknologi Berbasis Komputer
22
Ibid,h.5
23
Ibid,h.6
32
24
Ibid, h.72-73
33
C. Kajian Modul
1. Definisi
Menurut Asyar (155) modul adalah salah satu bahan ajar
berbasis cetakan yang dirancang untuk belajar secara mandiri oleh
peserta pembelajaran. Dalam hal ini, peserta didik dapat melakukan
kegiatan belajar secara mandiri tanpa kehadiran pengajar secara
langsung.
Prawiradilaga (2006) dalam modul yang berjudul Penulisan
Modul untuk Peneliti menjelaskan bahwa modul adalah suatu proses
pembelajaran mengenai satuan bahasan tertentu yang disusun
secara sistematis, operasional dan terarah untuk digunakan oleh
peserta didik, disertai dengan pedoman penggunanya untuk para
guru.
B.P. Sitepu (2006) dalam bukunya Penyusunan Buku
Pelajaran, ia mengatakan bahwa modul ialah media yang dapat
25
Ibid, h.16
34
26
Ibid, h.158
27
Ibid, h.159
35
3. Ciri-Ciri Modul
Sebagai bahan ajar yang digunakan untuk belajar secara
mandiri, modul memiliki ciri-ciri yang membedakan modul dengan
buku cetak pada umumnya. Berikut adalah ciri-ciri modul:
28
Ibid, h.160
36
1) Belajar Mandiri
Modul disusun sedemikian rupa agar pemelajar dapat
memahaminya tanpa atau sedikit mungkin bantuan dari orang
lain.
2) Utuh
Yang dimaksud utuh adalah seluruh materi
pembelajaran dari satu unit kompetensi atau sub-kompetensi
yang dipelajari terdapat di dalam satu modul secara utuh.
Tujuan dari prinsip ini adalah memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mempelajari pembelajaran yang tuntas,
karena materi dikemas ke dalam satu kesatuan yang utuh.
3) Berdiri Sendiri
Berdiri sendiri berarti modul yang dikembangkan tidak
bergantung pada media lain atau tidak harus digunakan
bersama sama dengan media lain . Dalam menggunakan
modul , siswa tidak tergantung dan harus menggunakan
media yang lain untuk mempelajari dan /atau mengerjakan
tugas pada modul tersebut. Walaupun demikian, jika
dikehendaki, siswa dapat juga menggunakan sumber belajar
yang lain sebagai bahan pengayaan.
4) Adaptif
Modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi
terhadap perkembangan ilmu dan teknologi . Dikatakan
adaptif jika media tersebut dapat menyesuaikan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
perkembangan kurun waktu tertentu (up-to-date) serta
fleksibel digunakan.
5) Akrab dengan Pemakainya
Modul hendaknya mudah digunakan, media yang
digunakan mudah dioperasikan, instruksi yang disampaikan
mudah dimengerti dan mudah ditanggapi pemelajar, bahasa
37
a) Gaya Belajar
Karakteristik anggota S2R2 yang mengikuti
pembinaan adalah memiliki gaya belajar visual.
Kecenderungan memahami susuatu dari visual lebih
kuat daripada melalui teks/verbal. Tidak heran anggota
S2R2 ini memiliki kemampuan menginterpretasikan
sebuah lukisan atau visual ke dalam bentuk verbal,
ataupun sebaliknya.
b) Sikap
Sikap atau kecendurungan untuk bergaul
anggota S2R2 UKM UNJ dapat dibilang banyak yang
29
Ibid, h.162
30
Anggota aktif adalah seluruh anggota UKM UNJ yang masih berstatus menjadi
mahasiswa UNJ.
31
Satu tahun awal anggota setelah dikukuhkan, terhitung sejak dikukuhkan menjadi
anggota UKM UNJ.
38
La Ode Pria Pri Satria digedung Bur Anwar dan diresmikan melalui
surat keputusan PR III No 001/BKK.1983 menjadi Lembaga
Kemahasiswaan di tanggal 12 februari 1983. Keberadaan UKM UNJ
ditujukan sebagai fasilitator dan akomodator bagi para mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta yang berminat dalam meningkatkan
apresiasi seni dan mengembangkan bakat kesenian serta
meningkatkan kemampuan berorganisasi.
F. Penelitian Relevan
Penelitian relevan digunakan sebagai acuan, perbandingan, atau
penambah referensi sebagi rujukan untuk melakukan sebuah penelitian.
Berikut terdapat beberapa penelitian yang relevan terhadap produk yang
akan dikembangkan:
41
BAB III
PROSEDUR PENGEMBANGAN
A. Tujuan Khusus
Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan umum, yaitu untuk
menghasilkan modul hypercontent untuk pembinaan kesenian pada sub
unit S2R2 UKM UNJ.
B. Prosedur Pengembangan
Tabel 3. 1 Prosedur Pengembangan
1. Analisis
Tahap pertama pada model pengembangan ADDIE adalah
analisis, analisis yang dilakukan meliputi analisis tujuan
pengembangan produk, analisis karakteristik peserta didik, dan
analisi materi yang akan dijadikan media pembelajaran.
a) Analisis Tujuan Pengembangan Produk
43
32
Bidang pengembangan sumber daya anggota konsentrasi kesenian yang ada di UKM UNJ
33
Laporan yang ditulis untuk diakhir kepengurusan untuk mempertanggungjawabkan program
umum dan program khusus yang sudah disahkan pada rapat kerja UKM UNJ.
44
2. Desain
Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap beberapa hal
yang perlu dipersiapkan sebelum memulai proses produksi modul
hypercontent untuk pembinaan kesenian di sub unit S2R2 UKM UNJ,
yaitu:
a) Merancang GBIM
GBIM atau garis-garis besar isi media adalah kerangka
acuan atau petunjuk yang dijadikan pedoman dalam
menuangkan ide-ide pada media yang akan
dikembangkan. Pada GBIM terdapat beberapa isi
seperti tujuan media, judul media yang akan
dikembangkan, sasaran media, pokok materi, dan
komponen lainnya yang perlu dicantumkan untuk
kepentingan pengembangan media. GBIM terlampir
pada lampiran. Saat merancang GBIM, pengembang
dibantu oleh ahli materi yaitu …..
b) Merancang Jabaran Materi
Jabaran materi merupakan uraian dari pokok-pokok
materi yang berada di GBIM. Materi yang akan
dikembangkan menjadi media, dijelaskan dalam
jabaran materi ini, beserta sumber materi tersebut.
3. Development
Tahap development atau pengembangan produk merupakan
tahap merealisasikan rancangan yang telah dibuat sebelumnya.
Pada tahap ini dilakukan beberapa tahap lanjutan seperti membuat
desain cover untuk modul, membuat icon-icon yang akan digunakan
pada modul, membuat ilustrasi yang sesuai dengan materi, dan
menggabungkan beberapa referensi atau video pembelajaran
kedalam materi pada modul serta melakukan cross check pada
modul yang telah dikembangkan.
4. Implementation
46
a. Review Ahli
Review Ahli akan dilakukan oleh dua ahli yaitu, ahli
materi dan ahli media.
b. Uji Coba one to one
Uji coba one to one akan dilakukan terhadap 3 orang
peserta pembinaan sub unit S2R2 UKM dengan kemampuan
yang berbeda. Tahap uji coba akan dilaksanakan secara
langsung dengan memberikan modul hypercontent yang telah
dikembangkan.
c. Uji Coba Small Group
Uji coba small group akan dilakukan terhadap 9 orang
peserta pembinaan sub unit S2R2 UKM, dan membaginya ke
dalam 3 kelompok berdasarkan kemampuan mereka.
Penilaian akan dilakukan secara daring dengan menyebarkan
google form
d. Uji Coba Field Test Tes
Evaluasi hasil belajar dilakukan dengan memberikan
sejumlah soal kepada Peserta Uji Coba modul hypercontent
pembinaan kesenian sub unit S2R2 UKM UNJ.
5. Evaluasi
a. Reviev ahli
Pada tahap ini, pengembang menyerahkan prototype
Modul Hypercontent Pembinaan Kesenian yang
dikembangan kepada ahli media dan ahli materi. Ahli media
dan ahli materi diberikan instrumen yang sudah dibuat
sebelumnya berdasarkan kisi-kisi instrumen. Tujuan dari
review ahli untuk melakukan review awal terhadap prototype
Modul Hypercontent Pembinaan Kesenian yang hasil review
tersebut digunakan sebagai bahan masukkan terhadap isi
Modul Hypercontent Pembinaan Kesenian sebelum
diujicobakan kepada peserta pembinaan secara umum.
b. Uji coba one to one
Tahap uji coba one to one akan diujicobakan kepada 3
orang peserta pembinaan sub unit S2R2 UKM. Pemilihan
peserta pembinaan dikategorikan berdasarkan tingkat
pemahaman yang berbeda. Pada tahap ini ditujukkan untuk
melihat tanggapan dari peserta didik yang memiliki
kemampuan berbeda, sehingga menjadi masukan bagi
peneliti terhadap komik yang dikembangkan.
c. Uji Coba small group
Pada uji coba small group dipilih 9 peserta pembinaan
kesenian sub unit S2R2 UKM UNJ dan dibagi ke dalam 3
kelompok. Kelompok yang dibuat dikategorikan berdasarkan
tingkat pemahaman peserta didik. Uji coba small group
memiliki tujuan yang sama dengan uji coba one to one yaitu
dengan mengumpulkan beberapa peserta didik yang memiliki
kemampuan berbeda, sehingga dapat mengumpulkan
pendapat peserta didik terhadap Modul Hypercontent yang
48
SKOR PENILAIAN
JAWABAN SKOR
YA 1
TIDAK 0
Pada tahap test evaluasi hasil belajar dilaksanakan dengan
memberikan kuis berupa pilihan ganda. Hasil dari tahap ini dihitung dengan
rumus sederhana yaitu:
< 70 = D
70-79 = C
80-89 = B
90-100 =
50
DAFTAR PUSTAKA
UNJ, U. (2022). Buku Pedoman Organisasi UKM UNJ (Vol. IV). Jakarta:
UKM UNJ.