Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM KERJA HIV-AIDS DI RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH ST.

KHADIJAH PINRANG

A. PENDAHULUAN
Masalah HIV-AIDS bukan lagi masalah kesehatan semata akan tetapi telah
menjadi masalah sosial yang sangat kompleks. Upaya pencegahan dan
penanggulangannya memerlukan pendekatan dan diselenggarakan oleh berbagai pihak.
Pemerintah berperan sebagai pemimpin upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-
AIDS baik di pusat maupun di daerah. Menyelenggarakan upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV-AIDS ini, mengharuskannya adanya koordinasi yang baik sejak
perencanaan sampai evaluasinya. Memperhatikan kecenderungan epedemi HIV-AIDS dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya, upaya pencegahan dan penanggulangan di
Indonesia akanmemakan waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV-AIDS harus dapat dijamin kesinambungannya sangat ditentukan oleh
komitmen politik, kepemimpinan yang kuat dan tersedianya dana yang terus-menerus,
perawatan sarana dan prasarana yang digunakan. manajemen secara terarah dan
terorganisir, guna kelancaran tugas dan optimalisasi kerja dalam upaya meningkatan mutu
pelayanan rumah sakit terutama setiap unit pelayanan maka diperlukan suatu program
kerja atau kerangka acuan program kerja penanggungjawab program. Di mana suatu
kegiatan yang terprogram, terinci dan berstrategi dalam setiap kegiatan yang dipimpin
dapat mencapai tujuan umum dan khusus sesuai dengan program kerja tersebut.

B. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan salah satu sarana untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat sebagai tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang
optimal, oleh karena itu rumah sakit dituntun untuk memberikan pelayanan yang bermutu
sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dengan memberikan pelayanan VCT, PMTCT dan
penunjang di rumah sakit. Tenaga yang professional mempunyai kedudukan yang penting
dalam menghasilkan kualitas pelayanan kesehatan. Memberikan pelayanan berdasarkan
pendekatan bio-psiko-sosial-spiritual merupakan pelayanan yang dilaksanakan secara
berkala dan berkesinambungan. Kinerja merupakan implementasi dari rencana yang telah
disusun, implementasi kinerja dilakukan dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi, dan pentingan. Penurunan kinerja
pelaksanaakan mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan. Di dalam organisasi rumah
sakit pengelola program adalah pimpinan yang langsung membawahi pelaksana, yang
merupakan suatu unsur proses dalam manajemen rumah sakit. Pimpinan program sebagai
manajerial harus dapat menjamin mutu pelayanan yang diberikan oleh pelaksana dalam
memberikan pelayanan dan mementingkan kenyamanan pasien. Kemampuan manajerial
yang harus dimiliki oleh pimpinan program antara lain: Perencanaan, pengorganisasian,
pengerakan dan pelaksanaan, pengawasan serta pengendalian dan evaluasi. Dari
beberapa fungsi manajerial pimpinan program yang harus dijalankan adalah bagaimana
melakukan suatu perencanaan yang dituangkan ke dalam program kerja pimpinan program
dalam usaha meningkatkan kwalitas dan mutu pelayanan dalam pencapaian target
program.

C. TUJUAN
Tujuan umum:
Tercapainya usaha pencegahan dan mengurangi resiko penularan HIV dan AIDS,
meningkatkan kualitas hidup ODHA, dengan memberikan pelayanan VCT dan PMTCT.
Tujuan khusus:
1. Memberikan konseling dan testing secara rahasia
2. Melaksanakan pemeriksaan laboraturium
3. Membuat pencatatan dan pelaporan
4. Mengevaluasi program

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok Menyusun program kerja tahunan
1. Mengadakan pertemuan rutin
2. Mengusulkan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan SDM
3. Menyusun dan merencanakan kebutuhan tenaga sarana dan prasarana
4. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dalam usaha penanggulangan HIV-AIDS

Rincian kegiatan
1. Menyusun program kerja
a. Membuatan anggaran dan pembiayaan
b. Membuat laporan setiap bulan
c. Membuat jadwal kegiatan konselor

2. Mengadakan pertemuan rutin dua bulanan


a. Mengadakan rapat bersama Tim guna membahas masalah yang ada terkait
dengan pelaksanaan tugas
b. Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi, analisa serta tindak lanjut dari
masalah yang ditemukan

3. Mengusulkan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan SDM


a. Membuat rekapitulasi tenaga berdasarkan teknis pelatihan yang pernah diikuti
serta tahun terakhir mengikuti.
b. Membuat daftar pengajuan calon-calonnama yang akan mengikuti pendidikan
atau pelatihan berdasarkan tugas masing-masing.

4. Menyusun dan merencanakan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana


a. Membuat kebutuhan tenaga tiap tahun
b. Membuat kebutuhan sarana dan prasarana setiap tahun

5. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dalam usaha pencegahan dan


penanggulangan HIV dan AIDS
a. Mengontrol dan melihat secara langsung pelaksanaan kegiatan tugas masing-
masing tim tiap 6 bulan.
b. Mengadakan evaluasi Program

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Membuat TIM Penangulangan HIV-AIDS
2. Rapat TIM
3. Menyusun kegiatan yang direncanakan
4. Melaksanakan kegiatan dan evaluasi
5. Melakukan audit

F. SASARAN
1. Menyusun Program kerja 100% pencatatan dan pelaporan pada bulan Desember
2020
2. Mengadakan pertemuan Rutin bulanan 75% pencatatan dan pelaporan pada bulan
Desember 2020
3. Mengusulkan pendidikan dan pelatihan untuk SDM 50% pencatatan dan pelaporan
pada bulan Desember 2020
4. Mengusulkan dan merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana

G. SKEDUL ( JADWAL ) PELAKSANAAN KEGIATAN

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Pembuatan evaluasi kegiatan penyelenggaraan penangulangan HIV/AIDS dilakukan
setiap tahun.
2. Pelaporan kasus HIV direkap setiap bulan dengan melaporkan secara online ke
SIHA (Sistem Informasi HIV/AIDS

I. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Laporan setiap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulannya ke bagian
Pelayanan Medis.
2. Laporan hasil evaluasi kegiatan dilakukan di akhir tahun

Anda mungkin juga menyukai