Anda di halaman 1dari 19

PERATURAN

PERUNDANG -
UNDANGAN
DI BIDANG INDUSTRI
MAKANAN TERNAK

!"#$%&'&()*%(+&+(,(+&-+(+(
)./&.$0*,(.(%&1$)0(%23%(%&1$-$4%(.(%
-(/&565785655
INDUSTRI PAKAN DI
INDONESIA
• Industri pakan ternak merupakan salah satu
industri strategis dan vital. Hal tersebut
karena hasil ternak merupakan sumber pangan
bagi rakyat Indonesia.
• Tercatat, 13,8 juta ton pakan terserap
dalam industri unggas pada tahun 2013.
Jika dirinci kembali, alokasi pakan terbagi
menjadi 46% pakan broiler, 40% layer,
11% breeder, dan 3% pakan lainnya.
PERMASALAHAN INDUSTRI
PAKAN
• Kebijakan larangan penggunaan antibiotics growth promoter (AGP)
untuk pakan ternak di Indonesia oleh pemerintah beberapa waktu
lalu, memang harus didukung. Hanya saja, perlu dipikirkan
penyediaan bahan pengganti AGP, yang selama ini belum
bisa diproduksi dalam skala besar.
• Pabrik pakan membutuhkan beragam bahan baku. Dengan komposisi
yang tepat, pakan jadi yang siap dikonsumsi ayam diharapkan sesuai
dengan kebutuhan nutrisi berdasarkan tingkat kebutuhannya, untuk
pedaging atau petelur. Dengan begitu, hasil yang diperoleh sesuai
dengan harapan. Di sinilah letak kritisnya ketersediaan bahan
pakan yang berkualitas.
• Ketersediaan bahan baku dalam negeri belum bisa
mencukupi kebutuhan total pabrik pakan.
• Kualitas bahan pakan, di mana bahan pakan lokal tidak
memenuhi syarat. Misalnya kandungan air di atas standar,
mencapai 25—40%, sehingga bahan pakan cepat rusak.
DASAR HUKUM INDUSTRI
PAKAN DI INDONESIA
• Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-
undang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan
dan Kesehatan Hewan
• Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor 22/PERMENTAN/PK.110/6/2017 Tentang
Pendaftaran dan Peredaran Pakan
• Keputusan Menteri Pertanian
No.240/Kpts/OT.210/4/2013 tentang Pedoman Cara
Pembuatan Pakan yang Baik
• Standar Nasional Indonesia (SNI)
PENTINGNYA DASAR HUKUM
DI INDUSTRI PAKAN
• Kebijakan pemerintah ini bertujuan untuk menjamin mutu dan
keamanan pakan, dalam rangka melindungi konsumen dari
kerugian akibat pakan yang dihasilkan bermutu rendah.
• Pakan yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) atau
Persyaratan Teknis Minimal (PTM), dapat mengakibatkan
kerugian terhadap peternak karena produksi dan
produktivitas ternak yang diharapkan tidak dapat tercapai
secara optimal.
• Peran pemerintah dalam pengawasan sangat diperlukan dalam
proses pembuatan pakan secara menyeluruh sebagai suatu sistem
manajemen mutu (pengadaan bahan pakan, penyiapan bahan
pakan, penyimpanan bahan pakan, penggilingan, pencampuran,
pembuatan pellet (pelleting), pengemasan, pelabelan,
penyimpanan pakan dan pengeluaran pakan/pendistribusian).
I. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 41 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Undang-undang Nomor
18 Tahun 2009 Tentang Peternakan
dan Kesehatan Hewan
• Pakan adalah bahan makanan tunggal atau
campuran baik yang diolah maupun yang tidak
diolah, yang diberikan kepada hewan untuk
kelangsungan hidup, bereproduksi, dan
berkembang biak
• Bahan pakan adalah bahan hasil pertanian,
perikanan, peternakan, atau bahan lain serta yang
layak dipergunakan sebagai pakan, baik yang telah
diolah maupun yang belum diolah
Dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009
tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-
undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009
tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Pasal
22 ayat (4) huruf c, bahwa setiap orang
dilarang menggunakan pakan yang
dicampur hormon tertentu dan/atau
antibiotik imbuhan pakan. Ketentuan
tentang pelarangan penggunaan pakan
yang dicampur hormon tertentu dan/atau
antibiotik imbuhan pakan telah diatur dalam
Permentan Nomor 14 Tahun 2017.
II. Peraturan Menteri Pertanian Republik
Indonesia Nomor: 22/Permentan/
PK.110/6/2017 Tentang Pendaftaran
dan Peredaran Pakan
• Kebijakan tersebut bertujuan agar pakan
yang beredar harus sudah memiliki
Nomor Pendaftaran Pakan atau NPP
• Menggantikan Permentan Nomor:
19/Permentan/OT.140/4/2009 tentang
Syarat dan tata Cara Pendaftaran Pakan
yang tidak sesuai dengan perkembangan
imu pengetahuan dan teknologi
• Pendaftaran pakan adalah serangkaian kegiatan untuk
memperoleh nomor pendaftaran pakan agar pakan yang dibuat
dapat diedarkan
• Peredaran pakan adalah kegiatan penyaluran pakan di dalam
negeri atau pengeluaran pakan ke luar negeri baik yang
diperdagangkan maupun yang tidak diperdagangkan
• Nomor pendaftaran pakan (NPP) adalah surat keterangan yang
memuat huruf dan angka yang menerangkan identitas pakan yang
berfungsi sebagai tanda keabsahan pakan untuk diedarkan
• Pengujian mutu dan keamanan pakan adalah serangkaian
kegiatan dan tata cara menguji sample pakan untuk mengetahui
mutu dan keamanan pakan
• Sertifikat mutu dan keamanan pakan adalah keterangan
tertulis yang dikeluarkan oleh pejabat berwenang yang menyatakan
bahwa pakan yang di daftarkan telah lulus uji dan keamanan
pangan
• Persyaratan teknis minimal pakan (PTM) adalah persyaratan
teknis mutu dan keamanan pakan yang ditetapkan oleh Menteri
pertanian
BAB II. PENDAFTARAN PAKAN
• Pakan yang dibuat untuk diedarkan wajib
memiliki NPP (Nomor Pendaftaran Pakan)
• Pelaku usaha harus mempunyai sertifikat Mutu dan
Keamanan Pakan yang diperoleh dengan
melakukan pengujian mutu dan keamananan
pakan
• Pelaku usaha harus memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis
• Tidak menggunakan Meat Bone Meal,
Hormon sintetik, Antibiotic Growth Promotor
(AGP)
BAB III. PEREDARAN PAKAN
Pakan yang beredar harus memenuhi
persyaratan cara pembuatan pakan
yang baik, kemasan, dan label
BAB IV. PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
• Pembinaan terhadap pelaku usaha
dilakukan oleh Menteri, Gubernur, dan/atau
Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenangannya
• Pelaku usaha wajib melaporkan
laporan triwulan dan akan dicabut
NPPnya jika tidak menyampaikan
selama 3 triwulan berturut-turut
III. Keputusan Menteri Pertanian
No.240/Kpts/OT.210/4/2003
tentang Pedoman Cara Pembuatan
Pakan yang Baik
• Pedoman ini mengatur pembuatan pakan
olahan/konsentrat yang baik, atau disebut dengan
Cara Pembuatan Pakan Yang Baik yang
selanjutnya disingkat CPPB.
• CPPB menyangkut seluruh aspek produksi dan
pengendalian mutu pakan yang bertujuan untuk
menjamin agar pakan yang dibuat untuk
diedarkan memenuhi standar mutu dan
tujuan penggunaannya, dalam rangka
melindungi konsumen dari kerugian akibat pakan
yang dihasilkan bermutu rendah.
HAL-HAL YANG DIATUR
DALAM CPPB
1. Bahan baku pakan
2. Lokasi
3. Bangunan
4. Personalia
5. Higiene dan Sanitasi
6. Produksi pakan
7. Inspeksi Internal
8. Tatacara Inspeksi Internal
9. Penanganan terhadap hasil pengamatan,
keluhan, dan penarikan kembali pakan yang
beredar
IV. Standar Nasional Indonesia
(SNI) Pakan
• Standar Nasional Indonesia merupakan satu-satunya standar yang berlaku
secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknsi dan
ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN).
• SNI disusun sesuai dengan WTO Code of good practice, yaitu :
a. Openess (Keterbukaan), semua stakeholde yang berkepentingan dapat
berpartisipasi dalam pengembangan SNI
b. Transparency (transparansi), semua stakeholder yang berkepentingan dapat
mengikuti perkembangan SNI mulai dari tahap pemrograman dan
perumusan sampai ke tahap penetapan dan dapat dengan mudah
memperoleh informasi berkaitan dengan pengembangan SNI
c. Consensus and impartiality (konsensus dan tidak memihak), semua dapat
menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil
d. Effectiveness and relevance, memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
e. Coherence, perkembangan pasar nasional tidak terisolasi dari
perkembangan pasar global dan memperlancar perdagangan internasional
f. Development dimension (dimensi pembangunan), memperhaikan
kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya
saing perekonomian nasional
Website: https://www.bsn.go.id
• SNI 01-3905-2006 : PAKAN ANAK PUYUH
• SNI 01-3906-2006 : PAKAN PUYUH DARA
• SNI 01-3907-2006 : PAKAN PUYUH BERTELUR
• SNI 01-3908-2006 : PAKAN MERI
• SNI 01-3909-2006 : PAKAN ITIK DARA
• SNI 01-3910-2006 : PAKAN ITIK BERTELUR
• SNI 01-3911-2006 : PAKAN ANAK BABI PRASAPIH
• SNI 01-3912-2006 : PAKAN ANAK BABI SAPIHAN
Standar SNI • SNI 01-3913-2006 : PAKAN BABI PEMBESARAN

Pakan Ternak
• SNI 01-3914-2006 : PAKAN BABI PENGGEMUKAN
• SNI 01-3915.1-2006: PAKAN BABI BUNTING
• SNI 01-3915.2-2006: PAKAN BABI MENYUSUI
• SNI 01-3916-2006 : PAKAN BABI PEJANTAN
• SNI 01-3927-2006 : PAKAN ANAK AYAM RAS PETELUR
• SNI 01-3928-2006 : PAKAN AYAM RAS PETELUR DARA
• SNI 01-3929-2006 : PAKAN AYAM RAS PETELUR
• SNI 01-3930-2006 : PAKAN ANAK AYAM RAS PEDAGING
• SNI 01-3931-2006 : PAKAN AYAM RAS PEDAGING
SNI 01-3930-2006
PAKAN ANAK AYAM RAS PEDAGING
SAFE FEED FOR SAFE FOOD

Anda mungkin juga menyukai