Anda di halaman 1dari 15

Volume: 4 .

Edisi: 1 (Februari 2022) | 23

Pemetaan Pendidikan Bidang Desain Komunikasi Visual


Jenjang Pendidikan Menengah Kejuruan

Abdu Zikrillah1, Irfansyah 2, Naomi Haswanto 3


IAIN Syekh Nurjati Cirebon1, Institut Teknologi Bandung2,3
Cirebon1, Bandung2,3, Indonesia
abdu051191zikrillah@gmail.com1, fandkv@yahoo.co.id2, naomidkv@yahoo.co.id3

Abstrak — Bidang DKV saat ini mengalami perkembangan yang pesat, baik dalam bidang profesi maupun bidang pendidikan.
Perkembangan profesi dan pendidikan DKV di Indonesia menunjukkan situasi yang cukup kompleks. Adanya permasalahan di
dalam penyelenggaraan pendidikan DKV jenjang Pendidikan Menengah Kejuruan, adalah belum tercapainya link and match
antara sekolah kejuruan dengan industrinya, dan belum terfokusnya luaran dari setiap kompetensi keahlian bidang DKV. Metode
penelitian menggunakan metode kualitatif yang menekankan kepada observasi lapangan dan wawancara, yang kemudian
dilanjutkan dengan metode competency mapping dalam mempetakan kompetensi keahlian yang ada berdasarkan keilmuan Desain
Komunikasi Visual. Pemetaan ini juga menghubungkan industri kreatif terkait bidang Desain Komunikasi Visual dengan
kompetensi keahlian yang ada pada Pendidikan Menengah Kejuruan. Sehingga didapatkan suatu link and match antara
Pendidikan Desain Komunikasi Visual jenjang Pendidikan Menengah Kejuruan dengan industri kreatif. Ditemukan tujuh
kompetensi keahlian yang memiliki keilmuan terkait bidang Desain Komunikasi Visual, yaitu Desain Grafika, Produksi Grafika,
Desain Komunikasi Visual, Animasi, Multimedia, Produksi dan Siaran Program Televisi, dan Produksi Film dan Program Televisi.
Industri kreatif dari kompetensi keahlian tersebut adalah Periklanan, Desain, Film, Video, Fotografi, Permainan Interaktif,
Penerbitan, Percetakan, dan Televisi.

Kata kunci — Desain Komunikasi Visual, Industri Kreatif, Pemetaan, Pendidikan Menengah Kejuruan

Abstract—Visual Communication Design field currently experiencing rapid development, both of in the field of profession and
education. The development of Visual Communication Design profession and education in Indonesia shows a quite complex
situation. The existence of problems in the implementation of Visual Communication Design education in Vocational High School
level, are not yet achieved the link and match between vocational schools with the industry, and has not focused on the outcomes
of each competence in the field of Visual Communication Design expertise. The research method used qualitative method that
emphasize to field observation and interview, and then continued with competency mapping method in mapping competency
expertise that exist based on Visual Communication Design. This mapping also connects the creative industries related to the field
of Visual Communication Design with the competence of existing skills in vocational education. So obtained a link and match
between Visual Communication Design education in Vocational High School level with creative industries. Found seven
competences of expertise that have related science in Visual Communication Design field, they are Graphic Design, Graphic
Production, Visual Communication Design, Animation, Multimedia, Production and Broadcast of Television Program, Film
Production and Television Program. The creative industries of such competence are Advertising, Design, Film, Video,
Photography, Interactive Games, Publishing, Printing, and Television.

Keywords— Creative Industry, Mapping, Visual Communication Design, Vocational High School.

I. PENDAHULUAN Perkembangan bidang DKV ini bukan hanya


dirasakan oleh industri sebagai wadah pelaku kreatif
Bidang Desain Komunikasi Visual (DKV) di dalam berkarya saja, tetapi pada ranah pendidikannya
Indonesia saat ini telah berkembang pesat seiring pun mulai berkembang dan bertambah banyak.
dengan kemajuan teknologi digital , mudahnya akses Khususnya pada jenjang Pendidikan Menengah
internet, dan semakin banyaknya industri kreatif Kejuruan (PMK), tentu memiliki kompetensi keahlian
bidang DKV. Terdapat 6 bidang industri dari industri yang memiliki kaitan dengan bidang DKV.
kreatif yang menjadi tempat bekerja bagi profesi di
bidang DKV yaitu, periklanan, desain, Bila melihat dari jenjang pendidikan Sarjana dan
film/video/fotografi, permainan interaktif, penerbitan Diploma, terdapat beberapa jurusan atau peminatan
dan percetakan, serta televisi [1]. yang berkaitan dengan bidang DKV, yaitu Desain
Grafis, Visual Periklanan, Multimedia, Animasi,
Grafika, dan Broadcasting (Penyiaran Televisi). Pada

Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya


Volume: 4 . Edisi: 1 (Februari 2022) | 24

Pendidikan DKV jenjang PMK juga kurang lebih kompetensi keahlian tersebut berada pada bidang
hampir sama. Terdapat beberapa kompetensi keahlian keahlian DKV.
yang berkaitan dengan bidang DKV, yaitu seperti
Penelitian ini membuat suatu pemetaan terhadap
Desain Grafika, Produksi Grafika, Desain Komunikasi
pendidikan DKV jenjang PMK yang sesuai dengan
Visual, Multimedia, Animasi, Produksi dan Siaran kebutuhan industri dan keilmuan DKV yang bertujuan
Televisi, serta Produksi Film dan Program Televisi. memberikan solusi terhadap pendidikan DKV jenjang
Bidang DKV saat ini memiliki cakupan yang PMK agar memiliki fokus terhadap hasil luaran dari
cukup luas dan memiliki hubungan dengan bidang kompetensi keahliannya, dapat memenuhi kompetensi
lainnya seperti Teknologi Informasi, Ekonomi, yang dibutuhkan oleh industri kreatif, dan dapat
Pendidikan, Sosial, bahkan Keagamaan. Dari memberikan pemahaman tentang keilmuan pada sub-
bidang yang berkaitan dengan bidang DKV dan
hubungan dengan bidang yang lain ini menghasilkan
industrinya.
beberapa ragam jenis karya dan profesi yang dapat
dikerjakan oleh pelaku kreatif bidang DKV. Dari II. LANDASAN TEORITIK
keberagaman jenis karya dan profesinya, tentunya
A. Disiplin Keilmuan DKV
semakin beragam pula industrinya. Hal tersebut
menjelaskan bahwa dari banyaknya kompetensi Bidang Desain Komunikasi Visual dilihat dari
keahlian yang ada pada pendidikan DKV jenjang sejarahnya berawal dari Desain Grafis. Bidang desain
PMK harus sesuai dan memenuhi kebutuhan grafis tidak lepas dari produk visual yang dicetak dan
industrinya. bertujuan untuk menyampaikan pesan/informasi.
Perkembangan desain grafis dipengaruhi oleh
Dari hal yang telah dipaparkan tersebut terdapat
kemajuan teknologi, yang mana telah ditemukannya
permasalahan yang muncul pada pendidikan DKV
mesin cetak oleh Johann Gutenberg (1400-1468).
jenjang PMK, yaitu dari beberapa kompetensi
Berkat jasa Gutenberg inilah penyampaian
keahlian yang ada belum sesuai dan memenuhi
pesan/informasi semakin beragam, hingga lahirlah
kebutuhan industrinya. Contohnya terdapat
berbagai macam produk cetak seperti buku, poster,
permasalahan adanya lulusan pendidikan DKV
majalah, koran, dan sebagainya [2].
kompetensi keahlian Animasi yang bekerja di industri
percetakan, yang mana seharusnya bekerja di industri Akhir abad ke-19 desain grafis semakin
animasi, karena terdapat kompetensi keahlian desain berkembang sejalan dengan teknologi old media
grafika dan produksi grafika yang dikhususkan untuk (cetak) yang digunakan, yaitu media sebelum era
bekerja di industri percetakan. komputer dan internet muncul. Hingga pada akhirnya
media baru muncul yang mengutamakan teknologi
Permasalahan yang lain terdapat pada kurikulum
komputer dan internet. Efek munculnya media baru
pendidikan DKV jenjang PMK, terdapat kompetensi
(new media) pada bidang Desain Grafis melahirkan
keahlian yang bersifat general (mempelajari berbagai
produk visual yang baru. Penyampaian informasinya
sub-bidang DKV) yaitu kompetensi keahlian
bukan hanya secara visual melainkan secara audio-
multimedia. Dalam kurikulumnya mempelajari
visual seperti contohnya film, animasi, dan motion
tentang desain grafis percetakan, Animasi, dan
graphic.
broadcasting. Bila melihat dari kurikulum yang ada,
bahwa materi pembelajaran tentang desain grafis Munculnya media baru ini melahirkan istilah baru
percetakan terdapat pada kompetensi keahlian Desain yaitu Desain Komunikasi Visual. Istilah ini dianggap
dan Produksi Grafika, materi pembelajaran animasi lebih dapat menampung perkembangan Desain Grafis
terdapat pada kompetensi keahlian Animasi, dan yang semakin luas, tidak terbatas pada penggunaan
materi pembelajaran broadcasting terdapat pada unsur-unsur grafis [2]. Desain Komunikasi Visual
kompetensi keahlian Produksi dan Siaran Televisi dan (DKV) merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki
Produksi Film dan Program Televisi. tujuan untuk mempelajari konsep-konsep komunikasi
serta ungkapan kreatif melalui berbagai media yang
Permasalahan yang lain adalah adanya perbedaan
bertujuan untuk menyampaikan peasan dan gagasan
bidang keahlian dari setiap kompetensi keahlian yang
secara visual dengan cara mengelola elemen-elemen
ada pada spektrum pendidikan DKV jenjang PMK.
grafis seperti bentuk dan gambar, tatanan huruf,
Contohnya kompetensi keahlian Desain Grafika
komposisi warna serta layout [3].
berada dalam bidang keahlian Teknologi dan
Rekayasa, sedangkan kompetensi keahlian Animasi Kemunculan media baru yang memunculkan
berada dalam bidang keahlian Seni dan Industri istilah DKV tidak mengubah tujuan desainer grafis
Kreatif. Hal ini perlu dikaji karena adanya perbedaan sebagai penyampai informasi melalui bentuk visual
materi pembelajaran untuk dasar bidang keahliannya, dengan cara yang menarik dan relevan. Perubahan
karena bila melihat dari dasar keilmuannya kedua tersebut hanya terjadi pada area praktik atau

Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya


Volume: 4 . Edisi: 1 (Februari 2022) | 25

profesinya seiring meluasnya penggunaan teknologi


komputer dan internet. Desain grafis media baru (new-
media) itu pada dasarnya adalah tentang bagaimana
memahami, mengorganisasi, dan menafsirkan konten
agar informasi dapat diakses dengan mudah dan
bermakna bagi khalayak [4].
Beberapa area praktik yang muncul karena
perkembangan teknologi pada bidang DKV yang
termasuk pada new media yaitu web design,
computergames, illustration and animation, motion
graphics, information visualization, photography,
esperience design, dan music graphic [4]. Sedangkan
area praktik yang sudah lama ada, dapat disebut old
media mencakup pekerjaan book design, tipografi,
advertising, editorial design, corporate design, dan
environment design. Kusrianto [3] menyebutkan
bahwa cabang-cabang dari ilmu DKV banyak sekali, Gambar 1. Kerangka Berpikir Pengembangan SKL di PMK
(Sumber: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2017)
diantaranya meliputi ilustrasi, fotografi, tipografi, 3
dimensi, multimedia, AVI/elektronik media, computer
graphic, animasi, periklanan, percetakan/penerbitan, Fungsi dan tujuan dari SKL adalah sebagai berikut:
desain identitas, dan lainnya. 1) Sebagai acuan utama pengembangan Standar
B. Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan Isi, Standar Proses, Standar Penilaian
(PMK) Pendidikan, Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana,
Pendidikian kejuruan merupakan suatu bentuk Standar Pengelolaan, dan Standar
pengembangan bakat, pendidikan dasar keterampilan Pembiayaan.
dan kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia
kerja yang dipandang sebagai latihan keterampilan [5]. 2) Untuk meningkatkan kecerdasan,
Pendidikan kejuruan ini merupakan suatu program pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
pendidikan yang bertujuan untuk menyiapkan individu serta keterampilan untuk bekerja dan
peserta didik menjadi tenaga kerja yang professional berwirausaha, serta dapat mengikuti
[5]. pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
kejuruannya.
Proses pembelajaran di PMK memiliki Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) sebagai acuan dasar untuk Kompetensi kejuruan/kelompok program
memenuhi tujuan pembelajaran di PMK yang peminatan hasil adopsi dari standar kompetensi kerja
mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan, dan (Nasional/Internasional) yang berlaku diadaptasi
pada bagian kompetensi dasar/standar kompetensi menjadi rumusan kompetensi yang memenuhi standar
pada spektrum keahlian PMK mengacu pada standar rumusan proses dan hasil belajar, kemudian ditata
kompetensi yang berlaku di dunia kerja. berdasarkan taksonomi dan hirarkhi pembelajaran
Pengembangan SKL didasari oleh tingkatan jenjang kompetensi, serta dilengkapi dengan beberapa
profesi 2 dan 3 pada KKNI dan Standar Kompetensi kemampuan prasyarat dan kemampuan pendukung
Kerja (Nasional/Internasional). yang diperlukan. Kelompok kompetensi
kejuruan/kelompok program peminatan yang telah
tersusun menyesuaikan kepada standar kompetensi
kerja dinamakan Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan.
Terdapat beberapa tahapan dalam penataan
Spektrum Kurikulum PMK [6]. Tahap pertama adalah
menganalisis kompetensi keahlian yang ada
berdasarkan beberapa hal, yaitu mengkaji keberadaan
suatu kompetensi keahlian tersebut masih dibutuhkan
dan layak berdiri sendiri, dari hal tersebut dilihat
kesempatan kerja bagi peserta didik setelah lulus dan
kecenderungan perkembangannya, kemudian dilihat

Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya


Volume: 4 . Edisi: 1 (Februari 2022) | 26

kelayakan sebagai program pendidikan 3 atau 4 tahun, tentang spektrum Pendidikan Menengah Kejuran
dan memiliki perbedaan KD minimal 35% secara keseluruhan yang mana setiap sekolah memiliki
dibandingkan kompetensi keahlian lainnya dalam satu informasi yang sama, yang berasal dari BNSP ataupun
program keahlian. DITPSMK. Mendapatkan informasi tentang
pembelajaran bidang DKV di SMK, dalam hal ini
Tahap kedua adalah melakukan penamaan
kompetensi keahlian DKV dan Animasi yang menjadi
kompetensi keahlian. Beberapa nama kompetensi
sorotan utama. Selain itu informasi tentang tempat
keahlian yang ada saat ini ada yang dinilai kurang
bekerja bagi lulusan DKV dan siswa PRAKERIN
menjual, dan dinilai merendahkan martabat sehingga
(Praktek Kerja Industri). Pengambilan sempel yang
tidak meumbuhkan kebanggaan. Hal tersebut dikaji
lain adalah industri kreatif bidang DKV yang ada di
ulang berdasarkan kajian empiris dan kajian akademis.
sekitar wilayah Kota dan Kabupaten Bandung. Hal ini
Kajian empiris yaitu terkait pengakuan dunia kerja
untuk mengetahui kebutuhan industri kreatif saat ini,
dalam rangka pemasaran lulusan, pandangan
khususnya bagi lulusan jenjang PMK.
masyarakat, serta mewakili kompetensi kejuruan yang
terkandung di dalamnya. Kajian akademis berupa Pemetaan pendidikan DKV jenjang PMK ini
nama-nama kompetensi keahlian yang dimaksud dibagi menjadi tiga tahap, yang pertama memetakan
secara akademis dapat dipertanggungjawabkan. fungsi kunci (berupa kompetensi keahlian khusus),
kedua memetakan fungsi utama (berupa program
Tahap ketiga adalah penempatan kompetensi
keahlian), dan ketiga memetakan fungsi dasar (berupa
keahlian pada program keahlian. Keberadaan suatu
bidang keahlian), cara tersebut mengikuti pola peta
kompetensi keahlian yang terdapat pada program
kompetensi pada SKKNI. Dalam proses mendapatkan
keahlian dan bidang keahlian bila dinilai kurang tepat
data yang dibutuhkan menggunakan interviews kepada
dapat dipindah tempatkan dengan alasan secara
guru dan siswa SMK bidang DKV, asosiasi bidang
akademis dan empiris yang dapat
DKV, dan beberapa industri kreatif bidang DKV.
dipertanggungjawabkan.
Dari data yang didapatkan dan dari permasalahan
Tahap keempat adalah penataan Spektrum
yang ada, kemudian dilakukan suatu proses
keahlian PMK menggunakan format kajian Spektrum
pemecahan masalah secara kritis (critical incident).
Keahlian. Tahap terakhir adalah penentuan program
Teknik ini digunakan sebagai pemicu bagi peneliti
pendidikan 3 dan 4 tahun.
untuk memecahkan permasalahan berdasarkan
pengalaman mengajar di pendidikan DKV jenjang
PMK. Hal yang ingin didapatkan berupa performance
III. METODOLOGI PENELITIAN standard (keahlian/kompetensi umum yang dimiliki
Penelitian ini memetakan pendidikan DKV jenjang lulusan SMK bidang DKV), dan performance
PMK dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan dimensing (keahlian/kompetensi secara khusus dari
dengan metode competency mapping. Pemetaan ini setiap kompetensi keahlian bidang DKV). Dari kedua
dilihat dari kompetensi keahlian yang ada pada hal tersebut dapat ditemukan values, skills, dan
spektrum pendidikan DKV jenjang PMK yang behaviors yang dibutuhkan untuk pendidikan DKV
disesuaikan dengan industri dan keilmuannya. jenjang PMK.
Competency Mapping merupakan proses identifikasi
kunci kompetensi untuk perusahaan, pekerjaan, serta
fungsi yang menyertainya [7]. Metode ini digunakan IV. ANALISIS PENELITIAN
untuk mengidentifikasi kunci kompetensi dari setiap Perkembangan bidang DKV diawali dari
kompetensi keahlian pada pendidikan DKV jenjang perkembangan desain grafis, yang ditandai
PMK beserta fungsinya. Unsur-unsur kompetensi ditemukannya mesin cetak oleh Johann Gutenberg
dapat diidentifikasi dengan dua cara, yaitu dengan (1400-1468) untuk memperbanyak media informasi.
mempelajari pekerjaan, proses, dan lingkungannya, Penyampaian informasi melalui media cetak pada saat
dan dengan cara mempelajari atribut dari pekerjaan itu didominasi oleh teks. Gambar yang dibuat oleh
terbaik dalam suatu pekerjaan [8]. ilustrator hanya sebagai penjelas dari ide yang
terekspresikan dalam teks.
Sampel yang diambil adalah SMK Negeri 14
Pada awal abad ke-19, desain grafis identik dengan
bandung (Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki traditional media, yaitu media sebelum era komputer
kompetensi keahlian DKV pertama di Jawa barat) dan dan internet muncul, media berbasis kertas, film,
SMK Bakti Nusantara 666 (sekolah yang pernah
televisi, dan radio. Pada era inilah istilah desain grafis
menjuarai Lomba Kompetensi Siswa tingkat nasional
muncul. Istilah ini dikreditkan kepada W.A.
bidang Design Graphic Technology tahun 2016).
Dwinggins, seorang desainer lettering, kaligrafi, buku
Pengambilan sempel ini untuk mendapatkan informasi
dan iklan yang pada tahun 1922 mengusulkan istilah

Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya


Volume: 4 . Edisi: 1 (Februari 2022) | 27

itu sebagai definisi aktifitas profesionalnya yang digunakan. Media baru yang tidak lepas dari peran
beragam (Sperka dan Stolar 2005). Pada era ini komputer dan internet memunculkan produk-produk
teknologi mesin cetak semakin canggih dan dapat desain grafis yang baru. Bukan hanya sekedar
memproduksi berbagai macam jenis produk cetak menyampaikan informasi secara visual, namun juga
seperti majalah, poster, dan packaging, gambar secara audio-visual seperti contohnya film animasi.
semakin banyak digunakan beserta teks untuk Banyak yang beranggapan bahwa desain grafis new-
menyampaikan informasi atau memberikan instruksi media ini memiliki hasil gambar yang dangkal dan
kepada khalayak, ataupun untuk mempromosikan tidak bermakna, hanya sekedar memotong dan
produk dan kegiatan [2]. Hingga akhir abad 19 profesi menempel gambar pada template yang telah
bidang desain grafis saat itu masih terbatas dan belum disediakan. Desain grafis new-media itu pada dasarnya
banyak. Profesi desainer grafis pada zaman traditional adalah tentang bagaimana memahami,
media mencakup pekerjaan book design, tipografi, mengorganisasi, dan menafsirkan konten agar
advertising, editorial design, corporate design, dan informasi dapat diakses dengan mudah dan bermakna
environment design. bagi khalayak [4].
Desain grafis yang mencakup pekerjaan book Berkembangnya keilmuan DKV berdampak
design, editorial design, dan tipografi termasuk dalam kepada semakin berkembangnya pendidikan di bidang
bagian desain grafis percetakan (desain grafika). DKV. Pendidikan DKV di Indonesia semakin banyak
Wilayah pekerjaannya terdapat di industri percetakan bermunculan dari berbagai jenjang pendidikan setiap
dan penerbitan, dan proses produksinya tidak lepas tahunnya, hal ini seiring dengan kebutuhan industri
dari desain tata letak buku, majalah, koran, dan kreatif pada khususnya yang membutuhkan sumber
sebagainya. Selain hal tersebut sub-bidang ini daya manusia yang unggul dan professional
berhubungan dengan teknik dan proses mencetak dibidangnya. Berdasarkan keilmuan DKV yang
(percetakan). Proses percetakan terdapat tiga fase memiliki cabang ilmu yang sangat luas dan munculnya
besar di dalamya, yaitu pracetak (prepress), cetak media baru, didapatkan tujuh kompetensi keahlian
(press) dan finishing (postpress) [10]. yang berkaitan dengan bidang DKV pada spektrum
Desain grafis advertising merupakan bidang kurikulum PMK. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1,
desain grafis yang mengutamakan informasi ataupun terdapat tujuh kompetensi keahlian beserta jumlah
pesan untuk disampaikan kepada khalayak. Menurut sekolahnya yang ada di Indonesia saat ini.
pengertiannya (Moriarty, Mitchell, dan Wells 2012)
advertising adalah bentuk komunikasi yang kompleks Kompetensi Keahlian Jumlah Sekolah
yang beroperasi untuk mengejar tujuan dan Desain Grafika 67
Produksi Grafika 43
menggunakan strategi untuk memengaruhi pikiran, Multimedia 2935
perasaan, dan tindakan konsumen. Kritikus media, Desain Komunikasi Visual 99
Everette Dennis mendefinisikan iklan sebagai segala Animasi 108
bentuk presentasi non-personal dan promosi ide, Produksi dan Siaran Program Televisi 127
barang, dan layanan oleh sponsor yang diidentifikasi Produksi Film dan Program Televisi 60
[12]. Industri Advertising merupakan industri besar Tabel 1. Kompetensi Keahlian Terkait Bidang Dkv Dan Jumlah Sekolahnya di Indonesia
(Sumber: datapokok.ditpsmk.net)
yang sudah ada sejak beberapa ratus tahun yang lalu.
Perkembangannya hingga kini seiring dengan
berkembangnya teknologi modern. Setidaknya ada A. Pendidikan DKV Jenjang PMK
empat peran advertising, yaitu peran marketing, peran Pendidikan DKV jenjang PMK saat ini mengacu
komunikasi, peran ekonomi, dan peran kepada kurikulum terbaru, yaitu kurikulum 2013 revisi
kemasyarakatan. Advertising juga memiliki beberapa (K13). Dalam kurikulum ini terdapat jenis-jenis
tipe yang memiliki peran yang saling berbeda. program pendidikan serta rambu-rambu
Terdapat tujuh tipe advertising [11] yaitu brand, retail penyelenggaraan program pendidikan pada
atau iklan lokal, direct-response advertising, business- SMK/MAK yang dapat disebut spektrum keahlian
to-business advertising, advertising institusional PMK. Jenis-jenis program pendidikan pada spektrum
(advertising korporat), advertising nirlaba, dan iklan keahlian ini diorganisasikan dalam bentuk Bidang
layanan publik. Keahlian, Program Keahlian, dan Kompetensi
Berkembangnya teknologi yang ditandai Keahlian. Spektrum tersebut dilengkapi dengan
munculnya era komputer dan internet, memberikan struktur kurikulum serta ruang lingkup kompetensi
dampak yang signifikan terhadap desain grafis. untuk masing-masing kompetensi keahlian.
Hingga akhirnya muncul istilah Desain Komunikasi
Visual (DKV) yang awalnya dari desain grafis. Hal ini Kompetensi keahlian terkait bidang DKV yang
terjadi pada dasarnya hanya sebatas kebutuhan terdapat pada spektrum keahlian PMK, berada pada
industri yang semakin maju dengan media baru yang bidang keahlian dan program keahlian yang berbeda-

Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya


Volume: 4 . Edisi: 1 (Februari 2022) | 28

beda. Sehingga materi pembelajaran (mata pelajaran) Struktur kurikulum bermula dari Standar Kompetensi
dasar bidang keahlian dan program keahliannya Lulusan (SKL) yang memiliki landasan dari kesiapan
berbeda pula. Seperti yang tercantum pada tabel 2 dan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan
tabel 3. kebutuhan pembangunan [6]. Pada struktur kurikulum
tersebut, setiap jenis program pendidikan memiliki
Jenis-jenis program pendidikan berupa Bidang
mata pelajarannya masing-masing. Berikut ini tabel
Keahlian, Program Keahlian, dan Kompetensi
mata pelajaran dari setiap jenis program pendidikan
Keahlian dalam struktur kurikulum merupakan hasil
pada kompetensi keahlian yang terkait bidang DKV.
pengembangan Dokumen Kurikulum Nasional.

No. Kompetensi Keahlian Progran Keahlian Bidang Keahlian


1 Desain Grafika Teknik Grafika Teknologi dan Rekayasa
2 Produksi Grafika Teknik Grafika Teknologi dan Rekayasa
Teknik Komputer dan
3 Multimedia Teknologi Informasi dan Komunikasi
Informatika
Desain Komunikasi
4 Seni Rupa Seni dan Industri Kreatif
Visual
5 Animasi Seni Rupa Seni dan Industri Kreatif
Produksi dan Siaran
6 Seni Broadcasting dan Film Seni dan Industri Kreatif
Program Televisi
Produksi Film dan
7 Seni Broadcasting dan Film Seni dan Industri Kreatif
Program Televisi
Tabel 2. Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan Bidang Dkv
(Sumber: Surat Keputusan Spektrum Keahlian PMK 2016)

Kompetensi Program Bidang


No. Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran
Keahlian Keahlian Keahlian

Perwajahan; Dasar-dasar
Simulasi dan
Desain Grafis; Kegrafikaan;
Komunikasi
Susunan Huruf Kalkulasi Grafika;
Teknologi dan Digital;
1 Desain Grafika Komputer; Teknik Grafika Pengolahan
Rekayasa Fisika;
Foto Reproduksi dan Limbah Industri
Kimia
Acuan Cetak Percetakan

Dasar-dasar
Simulasi dan
Teknik Cetak; Kegrafikaan;
Komunikasi
Proses Cetak; Kalkulasi Grafika;
Teknologi dan Digital;
2 Produksi Grafika Penyelesaian Grafika; Teknik Grafika Pengolahan
Rekayasa Fisika;
Perencanaan dan Limbah Industri
Kimia
Pengendalian Produksi Percetakan

Desain Grafis
Komputer dan Simulasi dan
Percetakan;
Jaringan Dasar; Komunikasi
Desain Media Teknologi
Teknik Komputer Pemrograman Digital;
3 Multimedia Interaktif; Informasi dan
dan Informatika Dasar; Fisika;
Animasi 2D dan 3D; Komunikasi
Dasar Desain Kimia
Teknik Pengolahan
Grafis
Audio dan Video
Simulasi dan
Desain Publikasi; Dasar-Dasar Seni Komunikasi
Desain
Komputer Grafis; Rupa; Seni dan Industri Digital;
4 Komunikasi Seni Rupa
Fotografi; Gambar; Kreatif Tinjauan Seni;
Visual
Videografi Sketsa Dasar-Dasar
Kreativitas
Dasar-Dasar Seni Simulasi dan
Videografi;
Rupa; Seni dan Industri Komunikasi
5 Animasi Produksi Animasi 2 Seni Rupa
Gambar; Kreatif Digital;
Dimensi;
Sketsa Tinjauan Seni;

Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya


Volume: 4 . Edisi: 1 (Februari 2022) | 24

Kompetensi Program Bidang


No. Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran
Keahlian Keahlian Keahlian

Produksi Animasi 3 Dasar-Dasar


Dimensi; Kreativitas
Digital Processing

Manajemen Produksi,
Penulisan Naskah, dan
Komunikasi Simulasi dan
Penyutradaraan;
Massa; Komunikasi
Produksi dan Kamera, Pencahayaan,
Seni Broadcasting Dasar Seni Audio Seni dan Industri Digital;
6 Siaran Program dan Tata Suara;
dan Film Visual; Kreatif Tinjauan Seni;
Televisi Tata Artistik;
Produksi Audio Dasar-Dasar
Editing Audio dan
Visual Kreativitas
Video

Komunikasi Simulasi dan


Penulisan Naskah;
Massa; Komunikasi
Produksi Film Manajemen Produksi;
Seni Broadcasting Dasar Seni Audio Seni dan Industri Digital;
7 dan Program Kamera dan Tata
dan Film Visual; Kreatif Tinjauan Seni;
Televisi Cahaya;
Produksi Audio Dasar-Dasar
Tata Suara
Visual Kreativitas
Tabel 3. Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pmk Bidang Dkv
(Sumber: Lampiran SK Dirjen Struktur Kurikulum PMK)

Kurikulum 2013 edisi revisi ini sudah berjalan 5 Melihat dari tujuan pendidikan DKV jenjang PMK
tahun, terutama di SMK Bakti Nusantara 666. tentunya berhubungan erat dengan industri kreatif
Sebelumnya kurikulum yang digunakan adalah KTSP, bidang DKV. Lulusan dari pendidikan DKV jenjang
dan setiap mata pelajaran dari kedua kurikulum ini PMK ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
memiliki perbedaan khususnya pada mata pelajaran industri kreatif tersebut sesuai dengan bidang keahlian
kejuruannya. Pembelajaran DKV di SMK Bakti maupun kompetensi keahliannya.
Nusantara 666 untuk kelas XI dan XI masih
B. Kebutuhan Industri Kreatif Bidang DKV
menggunakan KTSP, sedangkan untuk kelas X sudah
mulai menggunakan kurikulum 2013. Pembelajaran Industri kreatif merupakan tujuan bagi lulusan
DKV di SMK Negeri 14 Bandung sudah pendidikan DKV jenjang PMK untuk bekerja,
menggunakan kurikulum 2013 lebih awal, meskipun sebagaimana yang tercantum dalam visi-misi ataupun
pada awalnya merupakan kurikulum 2013 sebelum tujuan pembelajaran DKV di sekolah. Pihak institusi
direvisi. pendidikan tentunya harus dapat menyesuaikan
kurikulum yang dipakai dengan apa yang dibutuhkan
Pembelajaran DKV di sekolah kejuruan ini lebih
industri terhadap sumber daya manusia (skill)
mengutamakan kompetensi keterampilannya
khususnya pada industri kreatif bidang DKV.
dibandingkan dengan pengetahuan. Sekitar tujuh
puluh persen pembelajaran bersifat praktik. Kebutuhan-kebutuhan ini perlu diakomodir
Kompetensi yang dipelajari secara umum adalah dengan baik, sehingga dalam prosesnya terdapat link
menggambar (nirmana, sketsa, ilustrasi), fotografi dan and match antara pihak penyelenggara pendidikan
videografi, komputerisasi digital menggunakan DKV jenjang PMK dengan industrinya. Selain itu
software grafis (Adobe Photoshop, Adobe InDesign, perlu diketahui beberapa hal yang menjadi value dan
Adobe Illustrator, Corel Draw, dan sebagainya), dan behavior yang terdapat di industri.
pembuatan grafis animasi. Hal ini sejalan dengan
Industri desain, dalam hal ini merujuk kepada
tujuan pembelajarannya, salah satunya adalah menjadi
tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi studio desain yang menghasilkan produk jasa. Jenis
kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini pekerjaan yang ada di studio desain adalah desainer
grafis (berbagai tingkatan level) dan ilustrator.
maupun masa yang akan datang dalam keahlian DKV
Contohnya pada studio desain ALF Solution yang
(Tujuan Paket Keahlian DKV SMK Negeri 14
terletak di daerah Cibiru-Kota Bandung. Di studio ini
Bandung), dan menghasilkan tamatan yang memiliki
membutuhkan desainer grafis level junior (muda),
kompetensi tinggi, mampu bersaing di pasar tenaga
kerja Nasional dan Internasional di bidang DKV di tugas yang diberikan adalah membuat desain logo,
tahun 2020 (Visi-Misi Program Keahlian DKV SMK corporate identity, maskot, bahkan packaging
(kemasan). Kompetensi yang dibutuhkan adalah
Bakti Nusantara 666).
mampu mengoperasikan software grafis (Corel
Draw/Adobe Illustrator), mampu memahami brief

Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya


Volume: 4 . Edisi: 1 (Februari 2022) | 25

yang diberikan klien, dan memahami tentang proses Industri animasi, di Indonesia industri ini sudah
pembuatan karya DKV. mulai berkembang pesat. Produk yang dibuat lebih
condong kepada dunia perfilman. Film animasi
Industri percetakan, di Indonesia khususnya
Indonesia mulai bersaing dengan film animasi dari
daerah Bandung, industri ini bukan hanya sekedar
luar negeri. Industri ini banyak sekali membutuhkan
menerima pekerjaan untuk mencetak karya grafis saja,
tenaga kerja dengan berbagai macam kompetensi.
namun juga menerima jasa pembuatan advertising
Pekerjaan di industri animasi ini secara horizontal
(periklanan). Oleh sebab itu biasanya ada dua jenis
terbagi menjadi dua ranah keterampilan, yaitu
pekerjaan, yaitu sebagai desainer dan operator
technical skill dan art skill. Secara vertikal terbagi dua
cetak/produksi. Seperti contohnya pada percetakan
jenjang karir, yaitu operational carrer dan managerial
PERFECT Digital Printing and Design, MAP Digital
carrer. Dalam industri animasi hal tersebut disebut
Printing, EXECOM Printing, SINERGI Printing, dan
quadrant occupation. Untuk lulusan jenjang PMK
ISILLO Digital Printing.
biasanya berada pada jenjang operational carrer,
Tugas yang dilakukan di industri percetakan ini dengan kemampuan pilihan berupa technical skill
berupa mendesain dan mencetak media publikasi ataupun artskill.
indoor/outdoor (spanduk, brosur, banner, baliho,
Darmawan (dalam panel discussion “Sinkronisasi
poster, kartu nama), corporate identity, buku (buku
Kurikulum Animasi”, BIAF 2017) memberikan
pelajaran, majalah, booklet, buku profil perusahaan,
pemaparan tentang empat ranah bidang pekerjaan
dan lainnya), membuat pin dan mug, kemasan
pada occupation map, yaitu technical, visual, motion,
makanan, bahkan ada yang menerima jasa pembuatan
dan editorial. Empat ranah bidang tersebut merupakan
desain website dan media interaktif.
pembagian bidang kerja dalam pembuatan produk
Industri penerbitan, pada industri ini jenis animasi. ranah bidang motion adalah ranah bidang
pekerjaan yang ada adalah sebagai desainer grafis. pekerjaan yang paling banyak membutuhkan sumber
Lulusan dan siswa PMK yang sedang melaksanakan daya manusia. Untuk lulusan PMK khususnya
Praktek Kerja Industri diberi tugas untuk membuat kompetensi keahlian animasi cukup memiliki
desain berupa sampul buku, mendesain layout isi kemampuan atau kompetensi dari salah satu ranah
buku, dan mendesain layout majalah. Dalam bidang pekerjaan di industri animasi, baik dari ranah
prosesnya, masih dalam pengawasan desainer utama technical, visual, motion, ataupun editorial.
karena lulusan PMK berada pada tingkatan level
C. Standar Kompetensi Pendidikan DKV Jenjang
desainer yang berbeda. Kompetensi yang harus
PMK
dimiliki adalah mampu mengoperasikan software
grafis (Photoshop dan InDesign), mampu mendesain Proses pembelajaran di PMK mengarah kepada
dengan baik, memahami prinsip dalam pembuatan penguasaan keterampilan dan sarana pembiasaan diri
majalah, dan memahami cara mendesain layout buku. untuk dunia kerja. oleh sebab itu demi tercapainya
tujuan dari pendidikan kejuruan maka dibuatlah
Industri bidang fotografi, dalam hal ini merujuk
Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi tolak ukur
kepada studio foto seperti Jhonas Photo dan
atau sebagai kriteria minimal tentang kualifikasi
Edelweiss. Jenis pekerjaan yang dilakukan bagi
kemampuan lulusan PMK yang mencakup domain
lulusan PMK pada umumnya adalah editing foto.
afektif, kognitif, dan psikomotor.
Tugasnya adalah melakukan editing dan finishing
foto, yaitu seperti melakukan retouch, selection, edit Tujuan pendidikan kejuruan ini dapat terwujud dan
lighting, dan digital imaging. Kompetensi yang harus akan sesuai dengan kebutuhan industrinya, jika
dimiliki bagi editor foto adalah mampu mengacu kepada jenis-jenis bidang pekerjaan atau
mengoperasikan software grafis khusus foto seperti keahlian yang telah berkembang dan dibutuhkan di
Adobe Photoshop, memiliki jiwa seni dalam industri. Telah disebutkan sebelumnya bahwa
merekayasa (editing) foto, dan mampu membuat beberapa industri kreatif yang terkait bidang DKV
pengaturan action untuk memudahkan proses editing adalah periklanan, desain, film/video/fotografi,
foto. Selain ditugaskan sebagai editor foto, ada pula permainan interaktif, penerbitan dan percetakan, serta
yang diberi kepercayaan sebagai fotografer studio. televisi.
Kompetensi yang harus dimiliki adalah mampu
Sarana untuk mengakomodasi kebutuhan dunia
mengoperasikan kamera digital, memahami teknik
kerja dari industri tersebut dibuat dalam bentuk
lighting, mampu mengarahkan gaya kepada objek
spektrum keahlian pada pendidikan kejuruan yang
yang difoto, dan memiliki kemampuan dalam
mana diorganisasikan ke dalam tiga bagian, yaitu
menentukan angle foto yang baik.
Bidang keahlian, Program Keahlian, dan Kompetensi
Keahlian. Bila melihat dari struktur akademik yang

Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya


Volume: 4 . Edisi: 1 (Februari 2022) | 26

terdapat pada perguruan tinggi, spektrum keahlian berbagai produk cetak, hingga kegiatan produksi
tersebut sama halnya seperti Fakultas, Program Studi, cetak. Keilmuan DKV yang dipelajari pada
dan Jalur Peminatan. kompetensi keahlian Produksi Grafika adalah dasar-
dasar desain grafis, pengetahuan alat dan bahan cetak,
Spektrum keahlian pada PMK yang memiliki
desain grafis percetakan, teknik cetak, dan finishing
keterkaitan dengan bidang DKV seperti yang telah
produk cetak.
disebutkan sebelumnya adalah Desain Grafika,
Produksi Grafika, Desain Komunikasi Visual, Penempatan spektrum keahlian pada kedua
Animasi, Multimedia, Produksi dan Siaran Televisi, kompetensi keahlian Desain Grafika dan Produksi
dan Produksi Film dan Program Televisi. Grafika ini dirasa kurang tepat berada pada bidang
keahlian Teknologi dan Rekayasa. Meskipun di
Pada kompetensi keahlian Desain Grafika berada
industrinya (Percetakan/Penerbitan) pada kedua
pada bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa,
kompetensi keahlian ini identik dengan penggunaan
memiliki mata pelajaran dasar bidang keahlian seperti
teknologi cetak, namun kompetensi dasar yang
Simulasi Digital, Fisika, dan Kimia. Bila melihat dari
dipelajari di pendidikan DKV program keahlian
sudut pandang keilmuan DKV, kompetensi keahlian
Teknik Grafika ini tidak mempelajari tentang
Desain Grafika memiliki dasar bidang DKV, karena
teknologi cetaknya (dalam hal ini mempelajari
kompetensi keahlian ini menghasilkan produk visual
struktur dan pembuatan mesin cetak), namun lebih
yang dicetak, sebagaimana kompetensi yang terdapat
kepada penggunaan, proses, dan teknik mencetak yang
pada mata pelajaran program keahlian (Teknik
baik dan benar, serta proses produksi dalam industri
Grafika) dan kompetensi keahliannya (Desain
Percetakan /Penerbitan.
Grafika).
Kompetensi keahlian Desain Komunikasi Visual
Pada mata pelajaran program keahlian Teknik
(DKV) berada pada program keahlian Seni Rupa dan
Grafika memiliki kompetensi dasar yang berhubungan
bidang keahlian Seni dan Industri Kreatif. Penggunaan
dengan layout (tata letak/perwajahan), montase, cetak
istilah DKV pada nomenklatur kompetensi keahlian
offset/saring/tinggi, klasifikasi perusahaan
ini dirasa kurang tepat, karena luasnya keilmuan DKV
percetakan, proses produksi cetak, bahan dan mesin
itu sendiri yang mencakup beberapa bidang yang lain.
cetak, dan pengolahan limbah cetak. Mata pelajaran
Bila dilihat dari mata pelajaran yang terdapat pada
yang terdapat pada kompetensi keahliannya memiliki
kompetensi keahlian DKV ini (Desain Publikasi,
kompetensi yang berhubungan dengan prinsip layout,
Komputer Grafis, Fotografi, dan Videografi),
ilustrasi, desain sampul buku/flyer/brosur, desain
kompetensi dasar pada mata pelajaran tersebut
grafis, dan susunan huruf komputer/ilmu tipografi.
mempelajari tentang prinsip dasar desain media
Oleh karena itu keilmuan DKV yang ada pada
pubilkasi, menganalisis client brief, menerapkan
kompetensi ini meliputi dasar desain grafis, editorial
konsep desain (komersial, publikasi, label produk,
design, tipografi dan teknik cetak.
kemasan produk, publikasi multi pages, dan branding),
Kompetensi keahlian Produksi Grafika berada penggunaan software grafis, memahami prinsip-
pada bidang keahlian dan program keahlian yang sama prinsip desain (stationery kit, corporate identity, iklan
dengan kompetensi keahlian Desain Grafika, begitu media cetak), memahami Hak Atas Kekayaan
pula dengan mata pelajarannya, yang membedakan Intelektual (HAKI) terhadap karya desain, fotografi
adalah kompetensi dasar pada kompetensi (penggunaan alat, pencahayaan, pemotretan objek,
keahliannya. Kompetensi Desain Grafika lebih kepada editing dan finishing foto), dan videografi
pra produksi pembuatan karya DKV di industri (penggunaan alat, sudut pengambilan gambar,
percetakan/penerbitan, karena berfokus kepada prosedur videografi, dan editing video).
perancangan desain. Pada kompetensi keahlian
Berdasarkan dari apa yang dipelajari pada mata
Produksi Grafika lebih kepada proses produksi dan
pelajarannya, kompetensi keahlian DKV lebih
pasca produksinya.
condong kepada pembuatan karya desain grafis
Kompetensi dasar yang terdapat pada kompetensi advertising (periklanan) dan corporate design. Oleh
keahlian ini mencakup tentang teknik mencetak, karena itu lebih baik penamaan pada kompetensi
prosedur mencetak, penyelesaian grafika (proses keahlian DKV ini dirubah, disesuaikan dengan
finishing), serta perencanaan dan pengendalian kompetensi lulusan yang diharapkan, seperti
produksi. Di dalamnya mempelajari tentang alat dan contohnya menjadi Desain Grafis Periklanan atau
bahan mencetak, pembuatan acuan cetak dengan Visual Periklanan.
berbagai teknik, proses pencampuran tinta cetak,
Bidang keahlian pada kompetensi keahlian DKV
prosedur perawatan mesin cetak, evaluasi hasil
ini adalah Seni dan Industri Kreatif. Mata pelajaran
produksi mesin cetak, proses penyelesaian akhir
bidang keahliannya adalah Simulasi dan Komunikasi

Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya


Volume: 4 . Edisi: 1 (Februari 2022) | 27

Digital, Tinjauan Seni, dan Dasar-Dasar Kreativitas. Animasi termasuk dalam kategori new-media
Melihat dari keilmuan yang ada pada kompetensi (media baru), karena dalam pembuatannya identik
keahlian ini tentunya berada pada ranah bidang DKV. dengan penggunaan teknologi baru yang canggih pada
Namun bisa saja dasar bidang keahlian pada saat ini. Pada kenyataannya saat ini segala hal terkait
kompetensi ini berada di ranah Seni dan Industri bidang DKV tidak lepas dari teknologi baru seperti
Kreatif, karena desain memiliki kesamaan dengan seni komputer.
meskipun pada hakikatnya sangatlah berbeda, dan
Berbeda dengan bidang DKV lain seperti Grafika
juga hasil dari lulusan pada kompetensi keahlian ini
dan Periklanan Cetak, bidang Animasi ini bukan
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan industri kreatif.
hanya menggunakan komputer sebagai alat
Alangkah lebih baiknya kompetensi keahlian DKV ini
produksinya tetapi dalam publikasi atau luaran hasil
berubah nama menjadi Visual Periklanan dan berada
produknya banyak menggunakan media baru baik
di ranah bidang keahlian DKV, sehingga mata
berupa televisi maupun internet (web). Bidang
pelajarannya berhubungan dengan dasar bidang DKV
Animasi pada masa kini bukan hanya sebatas film saja,
seperti Tinjauan DKV, Dasar-Dasar Desain,
namun merambat kepada industri game, information
Komunikasi Visual dan Sejarah DKV.
visualization, bahkan berhubungan dengan visualisasi
Selain dasar bidang keahliannya, perlu dirubah musik.
pula program keahliannya menjadi sub-bidang dari
Kurikulum pembelajaran pada kompetensi
bidang DKV, karena pada program keahliannya saat
keahlian Animasi jenjang PMK, memiliki mata
ini berada pada program keahlian Seni Rupa.
pelajaran berupa Videografi, Produksi Animasi 2
Mengambil contoh dari pembagian ranah fakultas dan
Dimensi, Produksi Animasi 3 Dimensi, dan Digital
jurusan yang terdapat pada jenjang pendidikan
Processing. Kompetensi dasar dari mata pelajaran
Perguruan Tinggi, bahwa Seni Rupa dan Desain telah
tersebut berkaitan dengan proses produksi animasi,
dibedakan. Seni Rupa memiliki sub-bidang seperti
yaitu dasar-dasar dan proses videografi, alur tahapan
Seni Lukis, Seni patung, dan Seni Kriya. Sedangkan
produksi Animasi 2D/3D dan perkembangan software
Desain memiliki sub-bidang tersendiri seperti Desain
Animasi 2D/3D, proses pembuatan Animasi 2D
Interior, Desain Produk, dan Desain Komunikasi
(pembuatan karakter, pembuatan latar, pembuatan
Visual.
property, membuat keyframe, dan membuat
Bila program keahliannya dirubah, tentunya mata inbetween), proses pembuatan Animasi 3D
pelajaran yang ada di dalamnya berubah pula. Pada (modelling, pemberian material, rigging, skinning,
program keahlian Seni Rupa, mata pelajarannya pembuatan motion, pembuatan uv mapping, texturing,
adalah Dasar-Dasar Seni Rupa, Gambar, dan Sketsa. dan sebagainya).
Bila dirubah menjadi program keahlian Desain Grafis,
Kompetensi keahlian Multimedia berada pada
maka mata pelajaran yang muncul harus berkaitan
bidang keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi
dengan keilmuan Desain Grafis seperti Gambar dan
serta program keahlian Teknik Komputer dan
Sketsa, Komputer Grafis, dan Teori Desain Grafis.
Informatika. Mata pelajaran bidang keahliannya
Kompetensi keahlian Animasi, sama halnya pada adalah Simulasi dan Komunikasi Digital, Fisika, dan
kompetensi keahlian DKV yang berada pada bidang Kimia. Mata pelajaran tersebut sama dengan yang ada
keahlian Seni dan Industri Kreatif juga program pada bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa.
keahlian Seni Rupa. Maka dari itu mata pelajaran atau Sedangkan mata pelajaran program keahliannya
kompetensi dasar yang terdapat pada bidang dan adalah Komputer dan Jaringan Dasar, Pemrograman
program keahliannya sama dengan kompetensi Dasar, dan Dasar Desain Grafis. Hal tersebut berbeda
keahlian DKV. dengan kompetensi keahlian Desain Grafika, Produksi
Grafika, DKV, dan Animasi karena berada pada
Sebelumnya telah dipaparkan bahwa kompetensi
program keahlian yang berbeda.
keahlian DKV lebih condong kepada bidang
periklanan, sedangkan kompetensi keahlian Animasi Meski demikian pada kompetensi dasar/mata
ini identik dengan pembuatan film Animasi. pelajaran kompetensi keahliannya memiliki
Kompetensi keahlian Animasi ini merupakan salah kemiripan materi dengan kompetensi keahlian Desain
satu cabang keilmuan DKV yang mempelajari dan Grafika, Produksi Grafika, DKV, maupun Animasi.
menghasilkan karya dalam bentuk visual maupun Mata pelajaran kompetensi keahliannya adalah Desain
audio-visual. Selain itu karyanya digunakan untuk Grafis Percetakan (sama dengan kompetensi keahlian
mengkomunikasikan sesuatu melalui visual/audio- Desain dan Produksi Grafika), Desain Media
visual. Interaktif, Animasi 2D dan 3D (sama dengan
kompetensi keahlian Animasi), Teknik Pengolahan
Audio dan Video (sama dengan kompetensi keahlian

Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya


Volume: 4 . Edisi: 1 (Februari 2022) | 28

DKV serta Produksi dan Siaran Televisi). Oleh sebab berbeda, sehingga mata pelajaran untuk program
itu kompetensi keahlian Multimedia dianggap keahliannya juga berbeda yaitu 1) Manajemen
memiliki kompetensi yang general, karena Produksi, Penulisan Naskah, dan Penyutradaraan; 2)
mempelajari berbagai keilmuan yang ada pada bidang Kamera, Pencahayaan, dan Tata Suara; serta 3)
DKV. Editing Audio dan Video.
Penamaan kompetensi keahlian Multimedia pada Kompetensi keahlian Produksi dan Siaran Televisi
spektrum keahlian PMK sepertinya perlu dirubah memiliki bentuk produk yang hampir sama dengan
menjadi Desain Grafis Multimedia. Penambahan kata kompetensi keahlian Animasi dan Multimedia, yaitu
Desain Grafis dimaksudkan agar memberikan bentuk produk berupa karya visual dengan tambahan
pemahaman kepada masyarakat bahwa kompetensi audio yang dipublikasikan melalui media non cetak.
keahlian ini memiliki kaitan dengan bidang DKV, Meski sama dari segi bentuk produknya, namun dari
karena selama ini berada pada bidang keahlian segi fungsi dan jenis produknya terdapat beberapa
teknologi dan rekayasa. Pertimbangan ini didasari dari perbedaan.
hasil karya pada kompetensi keahlian Multimedia
Kompetensi keahlian Produksi dan Siaran Televisi
berupa karya visual dan audio-visual yang memiliki
memiliki fokus kepada penyiaran media massa
tujuan untuk menyampaikan suatu informasi melalui
melalui televisi maupun media internet. Kompetensi
berbagai macam media secara dinamis dan interaktif.
lulusan yang diharapkan adalah mampu memahami
Hal tersebut sejalan dengan keilmuan dan karya yang
dan menjalankan prosedur produksi program televisi,
dihasilkan oleh bidang DKV.
yang mana di dalam proses pembelajaran mempelajari
Kompetensi keahlian Multimedia pada spektrum tentang manajemen produksi, penulisan naskah,
PMK perlu diarahkan kepada hasil karya visual yang penyutradaraan, penggunaan kamera, tata
berfokus ke media informasi interaktif, seperti pencahayaan, suara dan artistik, serta editing audio
tampilan halaman web, tampilan pada media dan video. Karena kompetensi keahlian ini berada
elektronik (user interface), dan permainan interaktif pada program keahlian Broadcast oleh sebab itu mata
(game design). Hal tersebut bertujuan agar pada pelajaran dasar program keahliannya adalah
kompetensi keahlian ini tidak berbenturan secara Komunikasi Massa, Dasar Seni Audio Visual, dan
materi pengetahuan dan keterampilan dengan Produksi Audio Visual. Mata pelajaran tersebut dapat
kompetensi keahlian lain seperti Desain Grafika, dikatakan saling mendukung dengan mata pelajaran
Desain Grafis Periklanan, dan Animasi. yang terdapat pada kompetensi keahliannya.
Berdasarkan penjelasan di atas seharusnya Selain itu kompetensi keahlian ini berada pada
kompetensi keahlian Multimedia memiliki mata bidang keahlian Seni dan Industri Kreatif. Penempatan
pelajaran dan kompetensi dasar tentang desain grafis bidang keahlian ini pada dasarnya dapat diterima,
user interface, desain grafis web, desain media namun lebih baik bila melihat kepada keterkaitan pada
interaktif, dan desain permainan edukasi. Dengan keilmuan DKV yang mana memiliki fungsi dan tujuan
demikian dasar keilmuan DKV yang ada di dalamnya sama sebagai media komunikasi secara visual,
berupa dasar desain grafis (unsur dan prinsip desain seharusnya kompetensi keahlian ini memiliki dasar
grafis, teori warna, dsb), user interface/user experience bidang keahlian DKV. Sehingga dasar keilmuannya
design, tipografi, tata letak (layout), dan ilustrasi. berupa keilmuan tentang desain, komunikasi, dan
visual. Hal tersebut sejalan dengan mata pelajaran
Kompetensi keahlian Produksi dan Siaran
yang terdapat pada dasar program keahliannya.
Televisi, kompetensi keahlian ini tentunya memiliki
kaitan dengan bidang DKV karena siaran televisi Kompetensi keahlian yang terkait bidang DKV
merupakan suatu bentuk atau wadah dalam lainnya adalah kompetensi keahlian Produksi Film dan
penyampaian komunikasi secara visual. Dalam Program Televisi. Kompetensi keahlian ini memiliki
spektrum kurikulum PMK, kompetensi keahlian ini kemiripan dengan kompetensi keahlian Produksi dan
berada pada program keahlian Seni Broadcasting dan Siaran Televisi dari segi kompetensi dasar kejuruan
Film, dan berada pada bidang keahlian Seni dan yang diharapkan. Dasar bidang keahlian dan dasar
Industri Kreatif. program keahliannya berada pada tempat yang sama,
sehingga mata pelajarannya pun sama. Hal yang
Berada pada bidang keahlian yang sama dengan
membedakan adalah nama mata pelajaran pada
kompetensi keahlian DKV dan Animasi, membuat
kompetensi keahliannya yaitu Penulisan Naskah,
kompetensi keahlian ini mempelajari mata pelajaran
Manajemen Produksi, Kamera dan Tata Cahaya, serta
Simulasi dan Komunikasi Digital, Tinjauan Seni, dan
Tata Suara. Bila diperhatikan secara penamaan mata
Dasar-Dasar Kreativitas. Meski demikian kompetensi
pelajaran pada dasarnya tidak ada perbedaan yang
keahlian ini berada pada program keahlian yang
cukup signifikan antara mata pelajaran yang terdapat

Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya


Volume: 4 . Edisi: 1 (Februari 2022) | 29

pada kompetensi keahlian Produksi dan Siaran Program Kompetensi


Produk
Televisi dengan kompetensi keahlian Produksi Film Keahlian Keahlian
dan Program Televisi. Namun di sini ada perbedaan Produk Cetak: Buku,
Desain Grafika
peruntukkan atau produk yang akan diproduksi, pada Majalah, Koran,
(Percetakan)
Tabloid, Buletin.
kompetensi keahlian Produksi dan Siaran Televisi
Grafika
lebih kepada teknis dalam produksi dan menyiarkan Produk Cetak: Buku,
Produksi Grafika
beberapa program atau produk siaran televisi, (Percetakan)
Majalah, Koran,
sedangkan kompetensi keahlian Produksi Film dan Tabloid, Buletin.
Program Televisi lebih kepada produksi karyanya
yang berupa Film maupun Program Televisi. Media Promosi dan
Publikasi: Baligo,
Seperti halnya kompetensi keahlian Program dan Banner, Spanduk,
Siaran Televisi, kompetensi keahlian Produksi Film Poster, Brosur, Iklan
Visual Periklanan Televisi, dsb.
dan Program Televisi lebih baik memiliki dasar bidang (Advertising)
keahlian DKV dengan pertimbangan dari segi Corporate Identity:
keilmuan yang memiliki hubungan yang sangat erat Desain Grafis Logo, Kop Surat, Kartu
dengan keilmuan komunikasi secara visual. Karena Nama, dsb.
karya yang dihasilkan adalah karya yang bertujuan
untuk komunikasi dalam bentuk visual dengan Desain Web, Desain
tambahan audio di dalamnya. Grafis Multimedia Interface, Media
(Grafis Media Interaktif, Game
D. Pemetaan Pendidikan DKV Jenjang PMK Interaktif) Design.

Berdasarkan dari apa yang telah dipaparkan


Film Animasi 2D dan
sebelumnya terdapat tujuh kompetensi keahlian pada Animasi Produksi Animasi 3D, Motion Graphic,
spektum pendidikan DKV jenjang PMK yang Game Design.
memiliki kaitan dari segi keilmuan dan produk dengan
bidang DKV. kompetensi keahlian tersebut adalah
Produksi dan Siaran Film, dan Program
Desain Grafika, Produksi Grafika, Multimedia, Desain Program Televisi Televisi.
Komunikasi Visual, Animasi, Produksi dan Siaran Film dan
Program
Program Televisi, dan Produksi Film dan program Televisi
Televisi. Produksi Film dan Film, dan Program
Program Televisi Televisi.
Dari hasil anilisis yang telah dipaparkan
Tabel 4. Hasil Produk Dkv Dari Setiap Kompetensi Keahlian
sebelumnya, terdapat beberapa kompetensi keahlian
yang perlu dirubah penamaannya (Nomenklatur) serta
penempatan pada program keahlian dan bidang Penambahan bidang keahlian DKV ini membuat
keahliannya. Hal tersebut juga berdampak pada materi beberapa program keahlian dan kompetensi keahlian
pembelajaran atau kompetensi dasar dari beberapa berpindah bidang keahliannya menjadi DKV, seperti
kompetensi keahlian yang perlu disusun ulang program keahlian Grafika yang bermula berada pada
sehingga Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa. Selain itu
kompetensi keahlian memiliki fokus terhadap bidang muncul beberapa program keahlian baru seperti
yang telah ditentukan. Desain Grafis, Animasi (perubahan dari kompetensi
keahlian menjadi program keahlian), serta Film dan
Oleh sebab itu spektrum Pendidikan Menengah
Program Televisi. Di dalam program keahlian tersebut
Kejuruan perlu ada perubahan, yaitu dengan
terdapat kompetensi keahlian yang memang
menambahkan bidang keahlian baru yaitu Desain
sebelumnya sudah ada dan kompetensi keahlian yang
Komunkasi Visual (DKV). Hal ini didasari
diusulkan perubahan nomenklaturnya (Visual
berdasarkan studi secara keilmuan bahwasanya dari
Periklanan, Grafis Multimedia, dan Produksi
ketujuh kompetensi keahlian yang telah dianalisis
Animasi).
memiliki dasar keilmuan DKV, hal yang membedakan
dari setiap kompetensi keahlian adalah produk yang
dihasilkan dan media yang digunakan. Nomenklatur Nomenklatur
Kompetensi Kompetensi
No. Keterangan
Keahlian Keahlian
Lama Baru

Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya


Volume: 4 . Edisi: 1 (Februari 2022) | 30

1 Desain Visual Kompetensi Kompetensi


keahlian ini lebih No. Industri
Komunikasi Periklanan Keahlian
condong kepada 1 Desain Grafika Percetakan, Penerbitan, dan
Visual pembuatan visual (Desain Grafis Media massa (Tabloid, Majalah,
periklanan Percetakan) Koran).
2 Multimedia Grafis Penambahan kata 2 Produksi Grafika Percetakan, Penerbitan, dan
“grafis” Media massa (Tabloid, Majalah,
Multimedia
menegaskan Koran).
bahwa produk
yang dibuat
3 Visual Periklanan Periklanan (Advertising), Studio
berupa karya
Desain (Corporate Design),
visual
Fotografi, Videografi.
3 Animasi Produksi Jenjang PMK
4 Grafis Telekomunikasi dan Informatika
lebih menekankan
Animasi Multimedia (Web Design, User Interface, dan
kepada bagian
User Experince), dan Game
produksi animasi
Design.
Tabel 5. Usulan Perubahan Nomenklatur Kompetensi Keahlian Pada Spektrum Keahlian
PMK 5 Produksi Animasi Animasi, Game Design,
Videografi, Film.

Bidang Kompetensi 6 Produksi dan Broadcasting (Televisi, Siaran


Program Keahlian Siaran Program Online), dan Videografi, dan
Keahlian Keahlian
Televisi Film.
Desain Grafika
(Percetakan) 7 Produksi Film Broadcasting (Televisi, Siaran
Grafika dan Program Online), Videografi, dan Film.
Produksi Grafika
(Percetakan) Televisi
Tabel 7. Hubungan Antara Kompetensi Keahlian Pada Pendidikan Dkv Jenjang PMK
Visual Periklanan dengan Industri Kreatif
(Advertising)
Desain Desain Grafis Grafis Multimedia Perubahan struktur bidang keahlian dan program
Komunikasi (Grafis Media keahlian pada spektrum pendidikan DKV jenjang
Interaktif)
Visual PMK, serta perubahan nomenklatur pada beberapa
Animasi Produksi Animasi kompetensi keahlian, dengan begitu materi
pembelajaran atau mata pelajaran yang seharusnya
Produksi dan Siaran
Program Televisi dipelajari juga ikut berubah. Hal ini dikarenakan agar
Film dan Program
Televisi terjadinya kesesuaian materi ajar dengan
Produksi Film dan
Program Televisi kompetensinya serta tidak ada lagi benturan dari segi
Tabel 6. Usulan Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan Bidang Keahlian Desain kompetensi lulusan antara kompetensi keahlian satu
Komunikasi Visual
dengan yang lainnya.
Pada proses pembelajaran PMK terdapat prinsip Terlihat pada gambar 2 yang merupakan spektrum
khusus yang mana salah satunya adalah iklim belajar awal dari pendidikan DKV jenjang PMK yang di
merupakan simulasi dari lingkungan kerja di Dunia dalamnya terdapat beberapa kesamaan mata pelajaran
Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Oleh karena itu pada kompetensi keahliannya. Hasil analisis
pembelajaran DKV pada jenjang PMK tidak lepas dari memberikan suatu usulan, bahwa adanya perubahan
peran Dunia Usaha dan Dunia Industri sebagai acuan pada bidang keahlian, program keahlian, dan
kompetensi dan tujuan akhir (bekerja) dari proses kompetensi keahlian dari segi nomenklatur, dan fokus
pembelajaran. Berikut ini adalah hubungan antara bahasan atau kompetensi yang dipelajari dari setiap
kompetensi keahlian yang terdapat pada spektrum kompetensi keahlian. Sehingga spektrum pendidikan
pendidikan dengan industri kreatif bidang DKV. DKV jenjang PMK kurang lebih seperti pada gambar
3. Terlihat di dalamnya terdapat mata pelajaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi
keahliannya.

Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya


Volume: 4 . Edisi: 1 (Februari 2022) | 31

Bidang Keahlian Kompetensi Keahlian

Program Keahlian Mata Pelajaran

Gambar 2. Spektrum Pendidikan DKV Jenjang PMK Pada Kurikulum 2013


(Sumber: Direktorat Pembinaan SMK)

Bidang Keahlian Kompetensi Keahlian

Program Keahlian Mata Pelajaran

Gambar 3 Usulan Spektrum Pendidikan DKV Jenjang PMK

Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya


Volume: 4 . Edisi: 1 (Februari 2022) | 32

V. KESIMPULAN [9] M. Sperka and A. Stolar, “Graphic Design in


the Age of Interactive Media,” 3rd Int. Symp.
Bidang DKV yang memiliki keilmuan yang sangat
Interact. Media Des., 2005.
luas serta memiliki hubungan dengan keilmuan di
[10] A. Dameria, Basic Printing. Jakarta: Link &
bidang lain menjadikan bidang keahlian ini sangat
Match Graphic, 2008.
dibutuhkan dan menjadi popular, sehingga pada
[11] S. Moriarty, N. Mitchell, and W. D. Wells,
bidang pendidikan setingkat Pendidikan Menengah
Advertising & IMC: Principles and Practice,
Kejuruan terdapat di dalamnya kompetensi keahlian
9th ed. Pearson, 2012.
yang memiliki kaitan dengan bidang DKV.
[12] P. M. Lester, Visual Communication: Images
Kompetensi keahlian ini berada pada bidang keahlian
with Messages. Wadsworth: Wadsworth,
yang berbeda-beda, namun perbedaan ini terlihat
1997.
kurang sesuai, belum memiliki fokus terhadap capaian
lulusan di industri dan dinilai saling bertabrakan antara
kompetensi keahlian yang satu dengan yang lainnya
karena adanya materi pembelajaran (kompetensi
dasar) yang sama.
Perlu ada perubahan pada spektrum pendidikan
jenjang PMK khususnya kompetensi keahlian yang
memiliki kaitan dengan bidang DKV. Pemerintah
sebagai pemangku kebijakan khususnya Direktorat
Pembinaan SMK perlu mengkaji kembali usulan yang
diberikan terkait pendidikan DKV yang selama ini
belum tertata dengan baik dari segi kompetensi dasar
tiap kompetensi keahlian, spektrum pendidikan hingga
link and match dengan industrinya.
Peta pendidikan DKV jenjang PMK ini diharapkan
dapat membantu pihak pemerintah dalam memutuskan
kebijakan terhadap pendidikan DKV jenjang PMK,
dan memudahkan sekolah-sekolah kejuruan dalam
menentukan Standar Kompetensi Lulusan serta
industri yang dapat bekerjasama dengan kompetensi
keahlian yang ada di sekolah kejuruan.

DAFTAR PUSTAKA
[1] M. E. Pangestu, Pengembangan Ekonomi
Kreatif Indonesia 2025. 2008.
[2] R. Supriyono, Desain Komunikasi Visual
Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: ANDI, 2010.
[3] A. Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi
Visual. Yogyakarta, 2007.
[4] T. Austin and R. Doust, New Media Design.
London: Laurence King Publishing, 2007.
[5] Rasto, Pendidikan Kejuruan. Bandung: UPI,
2012.
[6] Direktorat Pembinaan SMK, Pedoman
Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK.
Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK, 2017.
[7] R. Yuvaraj, “Competency Mapping-A Drive
for Indian Industries,” Int. J. Sci. Eng. Res.,
vol. 2, no. 8, 2011.
[8] M. Kotwal, Model, and Method for
Competency Mapping and Assessment.
Mumbai: SunRise Management Consulting
Services, 2006.

Jurnal Seni dan Desain Serta Pembelajarannya

Anda mungkin juga menyukai