Anda di halaman 1dari 11

1

PERANCANGAN PANDUAN MEDITASI SINGKAT


UNTUK UMAT BUDDHA THERAVADA

Chandra Monica Santoso1, P. Gogor Bangsa, S.Sn., M.Sn.2, Hen Dian Yudani, S.T.3
Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra,
Jalan Siwalankerto 121-131, Surabaya, Indonesia
Email: mei_xiank@yahoo.com

Abstrak
Perancangan ini merupakan sebuah panduan yang dibuat karena melihat permasalahan kurangnya minat umat
Buddha Theravada sekarang terhadap meditasi. Meditasi adalah salah satu cara beribadah dalam agama Buddha
yang juga memiliki banyak manfaat bagi kehidupan. Umat Buddha sekarang seringkali mengabaikan meditasi
dengan banyak alasan, apalagi dengan mobilitas masyarakatnya yang tinggi sekarang ini. Untuk mengatasi hal
tersebut, dibuatlah perancangan ini. Perancangan ini berupa digital card yang dibagikan secara periodik lewat
media sosial online, yaitu Facebook dan Twitter dengan melihat banyaknya masyarakat sekarang termasuk umat
Buddha yang sangat dekat dengan internet dan sosial media online. Desain dibuat dengan warna, huruf dan
layout yang lembut untuk menunjang suasana meditasi. Rangkaian digital card ini berjudul Soulution (Solusi
untuk mencapai batin yang sehat).

Kata kunci: meditasi, panduan, digital card.

Abstract
Title: The Design of Meditation Guide for Theravada Buddhism People

This design is a guide which was made because of viewing problem to lack of interest of Theravada Buddhism
people now against meditation. Meditation is a way to worshiping in Buddha religion which also has many
benefits for life. Buddhist people these day often ignoring the meditation with lots of reasons, moreover with the
high mobility of people now. To overcoming this problem, this design has created. This design is some digital
cards which is uploaded periodically through the online social media, Facebook and Twitter to see how many
people these day are very close to the internet and online social media. Design created with soft color, font, and
layout to support meditation atmosphere. This digital cards is titled Soulution (Solution for achieving a healthy
mind).

Keywords: meditation, guide, digital card.

Pendahuluan Meditasi adalah cara untuk melepas dunia luar yang


ruwet untuk meraih kedamaian batin yang mantap.
Dalam semua mistisme dan pelbagai tradisi spiritual,
Dalam Agama Buddha, terdapat beberapa jenis cara meditasi adalah jalan menuju pikiran yang murni dan
beribadah, salah satu bagiannya adalah meditasi. kokoh. Meditasi dapat dilakukan oleh semua orang
Namun, meditasi tidak hanya dilakukan sebagai salah secara universal tanpa batasan umur tertentu. Dengan
satu cara beribadah, juga untuk melatih pikiran, melalui meditasi seseorang dapat meringankan beban-
kesabaran dan konsentrasi. Meditasi merupakan salah beban kehidupan, mengendalikan diri, melatih
satu ciri khas dalam Agama Buddha yang dapat kesabaran serta meningkatkan konsentrasi (Brahm x).
dilakukan oleh semua orang tanpa batasan umur
tertentu. Meditasi dalam Buddha Theravada dapat Meditasi sangat bermanfaat untuk semua orang baik
diartikan sebagai perenungan kebenaran dengan bagi anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang
pemusatan pikiran atau perasaan pada sebuah objek memiliki banyak beban kehidupan untuk menambah
tertentu. daya konsentrasi dan pikiran mereka dalam
menghadapi permasalahan hidup. Meditasi perlu
dilakukan oleh umat Buddha Theravada karena
2

meditasi ini mengajarkan untuk melatih kesabaran dan


meningkatkan konsentrasi. Manfaat tersebut sangat Data primer merupakan data yang diperoleh langsung
menunjang aktivitas umat Buddha Theravada agar dari objek penelitian perorangan, kelompok, ataupun
tidak mudah stres dan lebih menikmati kehidupannya. organisasi.
• Metode Wawancara
Umat Buddha Theravada seringkali mengabaikan Wawancara merupakan salah satu metode
meditasi. Banyak hal yang menjadi alasan mereka pengumpulan data dengan cara bertanya
untuk tidak melakukan meditasi, terutama karena langsung melalui suatu proses interaksi dan
alasan aktivitas mereka yang padat, baik karena komunikasi langsung dengan responden.
bekerja, kuliah, sekolah dan aktivitas lainnya. Wawancara dilakukan kepada narasumber yang
Aktivitas-aktivitas tersebut membuat mereka lelah berkaitan secara langsung dengan meditasi
secara fisik maupun batin dan kehilangan banyak Buddha Theravada (ahli meditasi dan sasaran
waktu, sehingga mereka lebih memilih memanfaatkan perancangan, yaitu umat Buddha Theravada)
waktu luang untuk beristirahat dan tidak melakukan untuk memperoleh informasi dengan reliabilitas
meditasi. Sebagian malas mempraktekkan meditasi dan validitas setinggi mungkin.
karena menganggap bahwa praktek meditasi sulit, • Observasi Lapangan
membosankan, membuang-buang waktu dan tidak Observasi merupakan kegiatan menghimpun
bermanfaat. data dengan pengamatan langsung pada objek
penelitian. Observasi dilakukan di tempat-tempat
Umat Buddha Theravada seharusnya diberikan meditasi, Vihara Buddha Theravada, serta
pemahaman tentang manfaat meditasi serta cara mengamati proses jalannya meditasi.
efektif melakukan meditasi yang tidak membuang
banyak waktu, sehingga mereka dapat meluangkan Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam
waktunya untuk melakukan meditasi singkat yang bentuk yang tersedia melalui publikasi dan informasi
akan memberi manfaat yang besar bagi mereka yang dikeluarkan di berbagai organisasi atau
apabila dilakukan secara rutin. perusahaan termasuk majalah jurnal.
• Studi Literatur
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis Studi literatur merupakan studi pendahuluan
di beberapa Vihara Theravada di Surabaya, umat yang bertujuan untuk mencari data tentang
Buddha Theravada yang mengikuti acara meditasi masalah penelitian melalui observasi studi
tidak sebanyak dibandingkan apabila diadakan acara kepustakaan dan buku-buku ilmiah pengantar.
puja bhakti atau acara besar keagamaan lainnya. Studi ini merupakan salah satu tahap penting
Antusiasme umat Buddha Theravada terhadap untuk memperoleh data sebagai landasan teori
meditasi dan manfaatnya yang akan mereka dapatkan guna menyusun kerangka teoritis yang berperan
sangat kurang. Ketika ditanyai penyebabnya, para dalam proses pemecahan masalah. Studi literatur
umat Buddha Theravada tersebut mengaku berupa buku atau dokumen tentang pengertian,
menganggap tidak memiliki waktu untuk bermeditasi, manfaat, dan cara melakukan meditasi untuk
malas karena menganggap meditasi membuang-buang umat Buddha Theravada.
waktu dan tenaga, serta berbagai alasan lainnya. • Internet
Data melalui media internet berupa artikel,
Agar umat Buddha Theravada dapat memahami cara gambaran, komentar seseorang yang ahli dalam
melakukan meditasi yang singkat dan bermanfaat, sebuah bidang tentang kajian yang diteliti. Data
maka dibutuhkan sebuah media yang tepat bagi internet berupa informasi tentang meditasi dari
mereka. Media yang paling tepat adalah panduan para ahli dan praktisi meditasi, serta umat
meditasi singkat Buddha Theravada. Selain membantu Buddha Theravada.
umat Buddha Theravada untuk lebih memahami cara
bermeditasi singkat, panduan ini juga dapat menjadi Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif
hiburan tersendiri bagi mereka. kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode
yang digunakan dalam meneliti status, sekelompok
manusia, suatu obyek, kondisi, dan sistem pemikiran.
Metode Penelitian Metode kualitatif adalah satu metode penelitian ilmiah
yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena
Dalam mengumpulkan data yang diperlukan, penulis serta hubungan-hubungannya. Wawancara sebagai
melakukan penelitian dengan menggunakan metode dalam mengembangkan penelitian dengan
pendekatan kualitatif. Data diperoleh langsung dari orang-orang yang bersangkutan atau mengenal
objek penelitian perorangan maupun kelompok. tentang perancangan ini.
Sebagai awal untuk merancang karya komunikasi
visual, sebuah panduan meditasi singkat untuk umat
Buddha Theravada, penulis membutuhkan banyak
referensi dan data.
3

Ilustrasi Di negara Barat, meditasi telah dikenal dan diteliti


oleh para ahli sejak dekade 1960-an. Meditasi berasal
Ketika kita membicarakan gambar dalam konteks dari Bahasa Inggris “meditation” dan memiliki
ilustrasi berarti memperbincangkan gambar dalam pengertian sebagai focus conciouness “on one thing”,
bingkai fungsi. Sisi fungsi sangat melekat dalam kata atau upaya pemusatan secara serius terhadap obyek
‘Ilustrasi’. Hal ini terjadi karena dalam sejarahnya tertentu. Dalam istilah yoga disebut dengan dhyana,
kata “Illustrate” muncul akibat pembagian tugas dalam tradisi Cina disebut dengan siu lian, sedangkan
fungsional antara teks dan gambar. Dari etimologinya dalam bahasa Sanskerta disebut dengan samadhi
Illustrate berasal dari kata ‘Lustrate’ bahasa Latin (semedi).
yang berarti memurnikan atau menerangi. Sedangkan
kata ‘Lustrate’ sendiri merupakan turunan kata dari Meditasi diidentikkan dengan hening, diam, tidak ada
leuk- (bahasa Indo-Eropa) yang berarti ‘cahaya’. gerakan, tidak ada ambisi, mata terpejam, dan lain-
Dalam konteks ini ilustrasi adalah gambar yang lain. Itulah gambaran dari seseorang yang melakukan
dihadirkan untuk memperjelas sesuatu yang bersifat pemusatan konsentrasi pada saat bermeditasi, yang
tekstual (Wiratmo, par. 1). jelas bukan tidur. Meditasi merupakan proses saat
energi memasuki kondisi yang terbaik, paling utuh,
Fungsi memperjelas sebuah teks atau bahkan memberi dan sempurna, tetapi tetap terpelihara tingkat
sentuhan dekorasi pada lembar-lembar teks memberi kesadaran yang tinggi (Sukmono 1-4).
gambaran bahwa saat itu gambar (ilustrasi) adalah
subordinan dari teks. Gambar adalah pelengkap teks. Dalam bahasa Pali atau Sanskerta, meditasi disebut
Gambar hanyalah wahana untuk mengantarkan sebagai samadhi. Kata samadhi dinyatakan Sang
pemahaman secara lebih utuh dari sebuah teks. Buddha dalam khotbah pertama, Dhammacakka-
Seorang Ilustrator harus dapat memahami isi teks dan pavatthana Sutta. Kata tersebut disebut dalam Samma
kemudian mengilustrasi-kannya dalam bentuk Samadhi. Kata samadhi berasal dari akar kata sam-a-
gambar. Kemampuan mentranslasikan dari sesuatu dha yang artinya menyatukan atau konsentrasi, yang
yang tekstual ke dalam bentuk yang visual menjadi berkaitan dengan keadaan batin tertentu. Jadi samadhi
poin penting sebagai seorang Ilustrator. Ilustrator artinya memusatkan atau mengkonsentrasikan pikiran
berperan sebagai penerjemah (interpreter) kepada atau batin (Aryasuryacandra 32).
pembaca dari sesuatu yang abstrak (wilayah
bahasa/tekstual) ke dalam sesuatu yang konkret Istilah meditasi dalam Agama Buddha sebagaimana
sifatnya (wilayah rupa). Tuntutan kepiawaiannya diterangkan di dalam sutta-sutta sebagai keadaan
tidak berhenti pada tataran olah rupa (visualisasi) saja, pikiran yang ditujukan pada suatu obyek dalam arti
tetapi juga mencakup wawasan (pemahaman terhadap kata yang luas, diartikan sebagai suatu tingkat tertentu
teks) dan olah komunikasinya (bagaimana cara dari pemusatan pikiran dan bersatu yang tidak dapat
menyampaikan kepada pembacanya melalui rupa). dipisahkan sama sekali dengan unsur-unsur kesadaran
Posisi Ilustrator dalam hal ini adalah sebagai visual (Buddhagosacariya 13). Meditasi Buddhis yang
interpreter. Secara fungsional Ilustrator berada di dimaksudkan di sini adalah meditasi yang benar.
posisi antara (in between) penulis dan pembacanya. Di Meditasi yang benar adalah pemusatan pikiran pada
sisi lain posisi seorang Ilustrator adalah sebagai obyek yang dapat menghilangkan kotoran batin
seorang visual decorator. Menyiapkan iluminasi tatkala pikiran bersatu dengan bentuk-bentuk karma
sebagai bingkai penghias ataupun mengisi ruang- yang baik. Sedangkan meditasi yang salah adalah
ruang kosong dalam sebuah manuskrip. Era sebagai pemusatan pikiran pada obyek yang dapat
illuminated manuscript ini berakhir ketika gambar menimbulkan kotoran batin tatkala pikiran bersatu
yang sebelumnya dieksekusi melalui teknik manual, dengan bentuk-bentuk karma yang tidak baik
mulai dicetak dengan teknik woodcut (Wiratmo, par. (Mattadewi 4).
2-3).
Meditasi Buddhis dilakukan dengan pikiran. Melalui
meditasi seseorang berlatih agar terbiasa
Meditasi mengendalikan diri sendiri dengan menyucikan
pikiran dari berbagai macam kilesa
Meditasi secara umum adalah pemfokusan pikiran (kotoran/ketidakmurnian) yang muncul dari pikiran.
menuju status “kesadaran” dan kebahagiaan. Kita Pikiran ini yang merupakan pengikat kilesa yang
akan mendapatkan suatu stimulus (rangsangan) yang berada di dalamnya, sehingga hal ini akan
membuat nilai kontrol pada kesadaran kita. Kondisi menyebabkan pikiran menjadi keruh dan kotor.
meditasi menunjukkan suatu keadaan konsentrasi Ketika pikiran menyaksikan kerugian dan bahaya dari
yang fokus. Keadaan ini merupakan tahap awal dalam kilesa itu maka pikiran akan berusaha melepaskan dan
bermeditasi, yang akan menempatkan perhatian kita membuang semua kilesa keluar, sehingga pikiran
terhadap fokus tertinggi dan memusat. akan menjadi bersih dan cemerlang (Desarangsi 11).
Oleh sebab itu, meditasi dalam Agama Buddha
dipahami sebagai keadaan pikiran yang suci, awal
4

yang diperlukan untuk mencapai kemajuan yang lebih dan memusatkan perhatiannya pada salah satu
tinggi menuju kesucian sempurna, yaitu tingkat wujud yang berupa benda dari sepuluh wujud
arahat (Rasyid 6). benda yang ada pada objek meditasi kasina,
yaitu:
Menurut Buddha, untuk mencapai kesempurnaan 1. Pathavi kasina, yaitu wujud tanah.
tidak perlu menggantungkan diri pada upacara- 2. Apo kasina, yaitu wujud air.
upacara, kebaktian-kebaktian, dewa dan makhluk- 3. Tejo kasina, yaitu tujud api.
makhluk agung. Dia harus secara langsung 4. Vayo kasina, yaitu wujud udara atau angin.
memperhatikan gerak- gerik badan jasmani, ucapan 5. Nila kasina, yaitu wujud warna biru.
dan pikiran, serta berusaha sekuat tenaga untuk 3. Pita kasina, yaitu wujud warna kuning.
menyingkirkan kotoran-kotoran batin dalam dirinya, 4. Lohita kasina, yaitu wujud warna merah.
untuk memunculkan pandangan terang (Buddhadasa 5. Odata kasina, yaitu wujud warna putih.
13). 6. Aloka kasina, yaitu wujud cahaya.
7. Akasa kasina, yaitu wujud ruangan
Macam-Macam Meditasi terbatas.
Meditasi dalam Agama Buddha dibagi menjadi 2, b. Sepuluh asubha (sepuluh wujud kekotoran)
yaitu: Dalam wujud ini seorang meditator
a. Meditasi Samatha (Samatha Bhavana) membayangkan sepuluh wujud kekotoran yang
Meditasi Samatha yaitu suatu tingkat awal berasal dari badan jasmani ketika meninggal dan
(lokiya/duniawi) untuk mencapai ketenangan merenungkan keadaan tubuh sehingga dapat
jasmani dan batin melalui tercapainya pemusatan menarik kesimpulan bahwa dari tubuh juga
pikiran pada satu obyek. Dalam meditasi mempunyai sifat-sifat yang tidak bisa dihindari,
samatha rintangan-rintangan batin tidak dapat kesepuluh asubha adalah:
dilenyapkan secara menyeluruh, akan tetapi 1. Udhumataka, yaitu wujud mayat yang
hanya dapat mencapai tingkat-tingkat membengkak.
konsentrasi yang disebut jhana-jhana dan 2. Vinilika, yaitu wujud mayat yang berwarna
mencapai berbagai kekuatan batin. Ketenangan kebiru-biruan.
pikiran yang dihasilkan hanyalah salah satu 3. Vipubbaka, yaitu wujud mayat yang
keadaan yang diperlukan untuk mengembangkan bernanah.
pandangan terang (Buddhagosacariya 13). 4. Vicchiddaka, yaitu wujud mayat yang
Samatha Bhavana berasal dari kata samatha dan terbelah di tengahnya.
bhavana. Samatha berarti ketenangan, 5. Vikkhahayitaka, yaitu wujud mayat yang
sedangkan bhavana berarti mengembangkan. digerogoti binatang-binatang.
Jadi Samatha Bhavana berarti mengembangkan 6. Vikkhittaka, yaitu wujud mayat yang telah
ketenangan (Tim Penyusun 43). hancur lebur.
b. Meditasi Vipassana (Vipassana Bhavana) 7. Hatavikkittaka, yaitu wujud mayat yang
Vipassana artinya melihat ke dalam, busuk dan hancur.
kebijaksanaan, pandangan terang. Dalam 8. Lohitaka, yaitu wujud mayat yang
kaitannya dengan meditasi, Vipassana Bhavana berlumuran darah.
lebih dikenal dengan meditasi pandangan terang. 9. Puluvaka, yaitu wujud mayat yang
Meditasi Vipassana yaitu meditasi tingkat akhir dierubungi belatung.
(lokuttara/di atas duniawi) yang tujuannya agar 10. Atthika, yaitu wujud tengkorak.
dapat mencapai pandangan terang untuk dapat c. Sepuluh anussati (sepuluh macam perenungan)
melihat dengan jelas dan terang tentang proses Pada objek meditasi anusatti sesorang dapat
kehidupan yang selalu berubah tanpa henti merenungkan sifat-sifat Buddha, sifat-sifat
(anicca) dan selalu dicengkram oleh penderitaan Dhamma, dan segala anggota tubuh dengan
(dukkha) sehingga bisa menembus (anatta) tanpa kesadaran dan konsentrasi, kesepuluh anussati
aku/konsep yaitu nirwana (Buddhagosacariya adalah:
41). a. Buddhanussati, yaitu perenungan terhadap
Buddha.
Objek-Objek Meditasi b. Dhammanussati, yaitu perenungan
Setiap orang yang akan melaksanakan meditasi terhadap Dhamma.
membutuhkan objek sebagai alat bantu mengarahkan c. Sanghanussati, yaitu perenungan terhadap
pikiran agar cepat terpusat, sehingga kemajuan batin Sangha.
dapat berproses dengan baik. Objek meditasi yang d. Silanussati, yaitu perenungan terhadap sila.
digunakan harus sesuai dengan watak (carita) agar e. Caganussati, yaitu perenungan terhadap
lebih mudah untuk memusatkan pikiran. Ada 40 objek kebajikan.
meditasi yang dapat digunakan oleh umat Buddha: f. Devatanussati, yaitu perenungan terhadap
a. Sepuluh kasina (sepuluh wujud benda). makhluk-makhluk agung atau para dewa.
Disini seorang meditator dapat membayangkan g. Maranussati, yaitu perenungan terhadap
5

kematian. dari tidak adanya lima rintangan batin (Nivarana),


h. Kayagatasati, yaitu perenungan terhadap apakah untuk sementara waktu saja atau untuk waktu
badan jasmani. yang lebih lama seperti yang diinginkan. Konsentrasi
i. Anapanasati,yaitu perenungan terhadap permulaan akan tercapai ketika rintangan batin lenyap
pernapasan. sama sekali, dan faktor jhana belum mapan. Pada
j. Upasamanussati, yaitu perenungan tahap ini muncul penampakan gambaran batin
terhadap nirwana. (uggaha-nimitta). Jika gambaran batin dapat
d. Empat appamana (empat keadaan yang tidak dipertahankan dan menjadi objek samadhi hingga
terbatas) semua faktor jhana berkembang, pada tahap lanjut
Dalam objek meditasi ini seorang meditator gambaran batin terkendali (patibhaga-nimitta)
bermeditasi dengan merenungkan sifat-sifat menjadi objek samadhi. Konsentrasi penuh tercapai
yang ingin dipancarkan kepada dirinya sendiri, apabila gambaran batin dapat terkendali, dapat
semua orang dan bahkan semua makhluk tanpa dipertahankan dan dan semua faktor jhana telah
batasan. Disini seorang meditator dapat mapan.
membayangkan sifat-sifat tersebut dalam
imajinasinya, keempat appamana yaitu: Konsentrasi penuh, pemusatan pikiran yang kuat
1. Metta, yaitu cinta kasih yang universal, memegang objek pada tingkat pertama disebut
tanpa pamrih. sebagai Rupa Jhana I, setelah mencapai jhana
2. Karuna, yaitu belas kasihan. pertama kali, seorang meditator harus melatih dirinya
3. Mudita, yaitu perasaan simpati. hingga mahir (vasi). Pencapaian jhana pertama kali
4. Upekkha, yaitu keseimbangan batin. tidak menjamin bahwa keadaan itu akan dapat dicapai
e. Satu aharapatikulasanna (satu perenungan kembali dengan mudah. Tanpa latihan lebih lanjut
terhadap makanan yang menjijikan) jhana akan merosot. Meditator yang mahir (vasi) akan
Dalam aharapatikulasanna direnungkan bahwa terampil mengarahkan pikiran pada objek, terampil
makanan adalah barang yang menjijikan bila masuk dan keluar jhana, melacak kembali
telah berada di dalam perut, direnungkan bahwa pencapaiannya dari tingkatan yang satu ke yang lain,
apapun yang telah dimakan, diminum, dikunyah, atau meditator tersebut dapat berada dalam jhana
semuanya akan berakhir sebagai kotoran. selama waktu yang ia mau. Tingkatan jhana
f. Satu catudhatuvavattthana (satu analisa terhadap berikutnya dinamakan Rupa Jhana II-III-IV,
keempat unsur yang ada di dalam badan berkelanjut dengan Arupa Jhana I-II-III-IV.
jasmani)
Dalam objek meditasi catudhatuvavattthana Tidak semua objek meditasi dapat menghasilkan
meditator merenungkan unsur-unsur yang konsentrasi penuh. Objek meditasi yang berbentuk
terdapat pada badan jasmani yaitu unsur tanah konkret menghasilkan pencapaian konsentrasi lebih
(pathavi-dathu), unsur air (apo-dathu), api (tejo- tinggi. Objek meditasi yang memerlukan suatu latihan
dhatu), dan udara (vayo-dhatu). pikiran ide, seperti perenungan terhadap sifat-sifat
g. Empat arupa (empat perenungan tanpa materi) mulia sang Buddha tidak memberikan hasil demikian.
Dalam objek meditasi ini seorang meditator Sedangkan inti perenungan dari meditasi vipassana
merenungkan keadaan tanpa materi atau adalah pikiran dan jasmani (nama-rupa) atau panca-
kekosongan, empat arupa yaitu: khanda, yaitu memperhatikan gerakan pikiran dan
1. Kasinagaghatimakasapannatti, yaitu objek jasmani secara terus menerus sehingga dapat melihat
ruangan yang sudah keluar dari obyek dengan nyata bahwa pikiran dan jasmani itu terikat
meditasi kasina. oleh ketidakkekalan (anicca), penderitaan (dukkha),
2. Akasanancayatana-citta, yaitu objek dan tanpa aku (anatta) (Rasyid 15-17).
kesadaran tanpa batas.
3. Nattibhavapannatti, yaitu objek Tata Cara Meditasi
kekosongan. Agar meditasi yang dilakukan oleh seorang meditator
4. Akincannayatana-citta, yaitu objek berhasil, ada beberapa persyaratan yang harus
penerapan. dipenuhi baik faktor internal maupun eksternal. Ada 8
persyaratan internal yang harus dipenuhi sebelum
Ketika ketenangan fisik dan mental tercapai melakukan meditasi, diantaranya adalah :
sepenuhnya, secara lahir dan batin akan benar-benar 1. Memiliki moral (sila), yaitu tidak melakukan
merasa bahagia, dan selanjutnya memasuki keadaan perbuatan buruk dan melaksanakan tugas atau
konsentrasi, ada 3 tingkatan konsentrasi yaitu: kebajikan, sehingga membuat hati harmonis,
1. Konsentrasi sesaat (Khanika-samadhi) mendukung dan mempertahankan sifat-sifat
2. Konsentrasi permulaan (Upacara-samadhi) baik.
3. Konsentrasi penuh (Appana-samadhi) 2. Menghilangkan berbagai rintangan fisik
(palibodha) yaitu kekhawatiran yang
Ketiga tingkatan konsentrasi dianggap sebagai wujud menyangkut keterikatan pada tempat tinggal,
dari kesucian pikiran (Citta-visuddhi), karena dikenali orang yang bertanggung jawab terhadap
6

keluarga dan pembantunya, pertimbangan Lidah menyentuh langit-langit mulut dengan lebar dan
duniawi, tanggung jawab sosial terhadap teman bibir terkatup rapat. Agar terasa nyaman, tubuh harus
dan pengikut, pekerjaan yang tertinggal, bersih dan berpakaian longgar (Dale 307).
kepedulian pada keluarga, kemungkinan
menderita penyakit. Manfaat Meditasi
3. Mendekati guru dengan cara yang benar, hormat Meditasi yang dilakukan dengan cara yang benar akan
dan percaya terhadap guru, memberitahukan apa menghasilkan kemajuan spiritual yang membuat
yang kita inginkan darinya. hidup menjadi lebih baik, mengendalikan konsentrasi,
4. Mempelajari subyek meditasi (Kammatthana) melenyapkan ketegangan, dan mengendalikan emosi.
dengan baik, subjek yang bersifat umum sesuai Pada dasarnya dengan meditasi akan menimbulkan
dengan watak meditator dan subjek yang sifat yang sabar, tenang dan damai pada seseorang
spesifik sesuai dengan kebutuhan. yang melakukan meditasi, hal tersebut juga
5. Memilih tempat atau lingkungan untuk latihan berdampak pada keseimbangan batin, keharmonisan
meditasi, sesuai dengan watak meditator. pada fisik, mental dan spiritual, sehingga mampu
6. Memiliki objek meditasi yang sesuai dengan untuk berpikir jernih dan cerdas.
watak masing-masing yang dominan.
7. Melenyapkan rintangan-rintangan kecil, Meditasi juga berpengaruh pada fungsi-fungsi organ
misalnya janji yang balum dipenuhi, simpanan tubuh yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti
makanan, hal-hal yang menyangkut jasmani peningkatan kebugaran dan daya tahan tubuh hingga
seperti rambut, jenggot, dan lain-lain. penyembuhan sejumlah penyakit. Dengan bermeditasi
selama bertahun- tahun dapat membuat kebiasaan
Dalam pelaksanaan meditasi, yang lebih penting lagi hidup menjadi lebih terarah, terstruktur, membuat
menimbulkan atau mempertahankan gambaran batin. kepribadian menjadi lebih sabar, tahan terhadap
Adapun persyaratan eksternal yang harus berbagai macam kesulitan, lebih bersedia berkorban
diperhatikan oleh meditator, yaitu : dan tidak menggantungkan dirinya kepada orang lain.
1. Tempat tinggal yang pantas, misalnya jauh dari Dalam kehidupan bermasyarakat juga dapat lebih
keramaian, bebas dari gangguan dan memberi memperhatikan norma etika dan moral, dapat
kemudahan. mengenal cara hidup dimasyarakat lebih bijaksana
2. Wilayah yang mendukung, khususnya sebagai dalam hal berperilaku sehingga tidak sewenang-
sumber pendapatan makanan. wenang, dan dapat memberi bimbingan spiritual
3. Pembicaraan yang baik dan berguna, kepada lingkungannya (Krishnanda 218-20).
menimbulkan motivasi dan menambah
pengertian tentang meditasi. Di negara-negara modern, meditasi Buddhis diakui
4. Orang-orang yang pantas, yaitu guru yang bisa menurunkan tekanan darah, meningkatkan
memberi petunjuk, teman-teman yang baik yang kekebalan kita terhadap penyakit, dan menurunkan
dapat diajak berbicara mengenai Dhamma, orang kadar kolesterol kita. Seorang profesor dari Harvard
yang memberi sokongan sehingga kebutuhannya baru-baru ini menemukan bahwa meditasi
terpenuhi. meningkatkan ukuran otak manusia, membuat kita
5. Makanan yang bermanfaat sesuai dengan watak berpotensi menjadi lebih cerdas. Juga, meditasi
meditator, yang sehat, dan melindungi jasmani Buddhis membuat Anda lebih bahagia; dan bahagia
dari penyakit. merupakan penyebab sukses dalam hidup (Brahm v).
6. Iklim yang baik, tidak terlalu panas atau dingin,
yang nyaman sedikitnya selama jangka waktu Meditasi sebenarnya merupakan cara yang paling
tertentu dan ada udara yang baik. aman untuk menyembuhkan ketidakseimbangan
kimiawi tubuh pada kasus-kasus depresi. Dengan
Buddha mengajarkan empat cara bermeditasi. Empat adanya pemecahan masalah lewat kegiatan meditasi
cara tersebut adalah dengan duduk, berdiri, berjalan, ini, seseorang akan lebih tenang, lebih bijak, punya
dan berbaring. Untuk pemula biasanya memilih posisi kesadaran penuh, dan terkontrol. Dengan bermeditasi,
meditasi dengan cara duduk bersila di lantai yang seseorang dapat lebih kuat dan lebih tahan
beralas, dengan meletakkan kaki kanan di atas kiri menghadapi berbagai macam persoalan hidup yang
atau dalam posisi setengah sila, dengan kaki dilipat ke dihadapi (Sukmono 102).
samping. Kedudukan badan tegak lurus, tetapi tidak
kaku dan tidak bersandar pada belakang kursi atau Manfaat-manfaat meditasi yang dapat dirasakan
pada dinding. Hidung dan pusar terletak pada satu dalam kehidupan sehari-hari oleh seseorang yang
garis yang tegak lurus terhadap lantai. Kedua tangan melaksakan meditasi, antara lain:
diletakan dengan santai diatas pangkuan, tangan 1. Meditasi dapat membebaskan diri dari
kanan diatas tangan kiri, bertumpu dengan ibu jari ketegangan relaksasi atau pelemasan.
saling menyentuh. Mata terbuka sedikit, memandang 2. Meditasi dapat membantu untuk menenangkan
santai pada ujung hidung hingga jarak kaki ke depan, diri dari kebingungan dan mendapatkan
atau dipejamkan sepanjang kantuk tidak menyerang. ketenangan yang bersifat sementara maupun
7

yang bersifat tetap. bertujuan untuk mencapai kesucian. Meditasi


3. Meditasi dapat menumbuhkan kepercayaan pada memiliki banyak manfaat dari segi fisik maupun
diri sendiri yang sangat dibutuhkannya. batin, diantaranya kesehatan, kedamaian pikiran,
4. Meditasi dapat membantu untuk memberikan hingga mencapai kebahagiaan.
pengertian terhadap keadaan atau sifat yang
sebenarnya dari hal-hal yang menyebabkan takut Meditasi ini penting dilaksanakan oleh umat Buddha,
dan selanjutnya dapat mengatasi takut dalam karena meditasi merupakan bagian penting dalam
pikiran yang berasal dari diri sendiri. Buddhisme. Panduan meditasi kali ini dibuat dengan
5. Meditasi dapat memberikan perubahan dan menggunakan media yang berupa digital card. Digital
perkembangan yang menuju pada kepuasan hati. card merupakan media digital yang bersambung dari
6. Meditasi dapat menghilangkan keragu-raguan halaman satu ke halaman lainnya. Digital card ini
dan dapat mengetahui nilai-nilai yang praktis membantu menjangkau sasaran perancangan yang
dalam bimbingan agama. dekat dengan teknologi.
7. Meditasi dapat membantu menguatkan ingatan
sehingga dapat belajar lebih seksama dan lebih Di masa sekarang ini, teknologi semakin maju dan
efisien. masyarakat cenderung lebih dekat dengan teknologi
8. Meditasi dapat menunjukan sifat dan kegunaan berupa digital dan internet untuk memperoleh
dari kekayaan yang diperolehnya, bagaimana informasi, sehingga media ini menjadi semakin efektif
cara menggunakan harta tersebut untuk untuk menjangkau sasaran perancangan. Demikian
kebahagiaan dirinya sendiri dan kebahagiaan pula halnya umat Buddha sebagai bagian dari
orang lain. masyarakat modern juga sangat dekat dengan
9. Meditasi dapat membantu untuk memiliki rasa teknologi, terutaman internet dan media sosial. Digital
puas dan ketenangan serta tidak melampiaskan card panduan meditasi ini digunakan untuk
rasa iri hati terhadap orang lain yang lebih menjangkau umat Buddha yang dekat dengan
mampu dari padanya. teknologi digital dan aktif dalam media sosial online.
10. Meditasi dapat memberikan pengertian yang
lebih mendalam mengenai kehidupan, dan Digital card merupakan serangkaian kartu digital
pengertian tersebut akan memberi kelegaan dan yang berisi teks dan dilengkapi dengan ilustrasi
kebebasan dari penderitaan serta pahit getirnya pendukung yang sesuai agar mudah dimengerti oleh
kehidupan. yang melihatnya. Dalam perancangan ini, digital card
11. Meditasi dapat membantu untuk belajar dibuat sebagai alternatif media panduan meditasi
menguasai nafsu-nafsu dan keinginan. singkat untuk umat Buddha Theravada, yang berisi
12. Meditasi dapat mengembangkan pengetahuan- informasi tentang meditasi dan didukung ilustrasi
pengetahuan yang sangat berguna untuk yang sesuai. Fungsi digital card ini adalah memandu
kesejahteraan diri sendiri dan kehidupan. umat Buddha Theravada untuk melakukan meditasi
13. Meditasi dapat memberikan kesadaran dan singkat sendiri di rumah ataupun di tempat lain yang
melihat bagaimana caranya mengatasi kebiasaan sesuai untuk melakukan meditasi. Digital card ini
yang berbahaya yang memperbudak dan dibuat untuk lebih menjangkau lingkungan sasaran
mengikat diri sendiri. perancangan ini, yaitu internet, terutama melalui
media sosial berupa Facebook dan Twitter.

Pembahasan Peranan digital card sebagai media menyampaikan


pesan adalah memenuhi kebutuhan media panduan
Digital card ini akan memaparkan secara singkat meditasi singkat yang tepat dan jelas melalui media
pengetahuan (pengertian, tujuan, dan manfaat) yang dekat dengan lingkungan sasaran perancangan.
mengenai meditasi Buddha Theravada, kemudian Di era kemajuan teknologi, masyarakat sangat dekat
menjelaskan cara bermeditasi singkat yang tepat dengan media internet untuk memperoleh informasi
untuk dipraktekkan sendiri secara rutin di rumah apapun terutama media sosial, termasuk umat Buddha
maupun di tempat kerja. Setiap digital card akan Theravada. Media yang berupa cetak sudah mulai
dirancang berupa teks singkat yang dilengkapi dengan ditinggalkan, sehingga media panduan yang tepat
ilustrasi pendukung yang sesuai. Meditasi merupakan menjangkau umat Buddha Theravada adalah digital
sebuah bagian yang menjadi ciri khas agama Buddha. card yang akan dibagikan secara periodik di media
sosial online, yaitu Facebook dan Twitter.
Meditasi dalam agama Buddha dilaksanakan sebagai
salah satu penerapan ajaran Sang Buddha, yang dalam Tujuan Kreatif
sejarahnya dilakukan oleh Sang Buddha sendiri untuk Digital card ini merupakan sebuah media panduan
mencapai penerangan sempurna. Meditasi dalam meditasi singkat untuk umat Buddha Theravada,
agama Buddha ada 2 macam sesuai dengan tujuannya, dengan tujuan dapat mempengaruhi umat Buddha
yaitu Samatha Bhavana yang bertujuan untuk mene- yang jarang melakukan meditasi menjadi lebih
nangkan batin; dan Vipassana Bhavana yang meningkatkan frekuensi meditasinya. Digital card ini
8

menjadi media alternatif yang dapat menjangkau umat Spesifikasi Digital Card
Buddha modern yang dekat dengan teknologi digital Digital card yang dirancang berbentuk persegi
dan internet, terutama media sosial online. Panduan panjang berukuran 300 mm x 200 mm, dengan format
meditasi yang telah ada kebanyakan berupa buku, file jpg (yang akan dibagikan melalui media sosial
yang dengan mobilitas umat Buddha yang tinggi online). Isi yang dibahas dalam digital card adalah
menjadi tidak terjangkau karena tidak memiliki waktu panduan tentang meditasi singkat dalam agama
yang cukup untuk membaca buku. Dengan demikian, Buddha Theravada, meliputi pengertian meditasi,
penggunaan media digital card diharapkan mampu tujuan meditasi, manfaat meditasi, cara-cara meditasi
mengatasi masalah media panduan yang kurang yang benar, objek meditasi yang sering digunakan
menjangkau umat Buddha dan menjadi sebuah (anapanasati (pernapasan) dan metta (cinta kasih)),
panduan meditasi yang lebih efektif dan berdampak dan tips-tips agar sukses melakukan meditasi.
positif.
Teks dibuat dengan bahasa yang persuasif dan
Menurut hasil wawancara terhadap beberapa umat memberi petunjuk dan panduan cara bermeditasi
Buddha, mereka rata-rata mengetahui tentang dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
meditasi dan manfaatnya bagi diri mereka. Namun, digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya
mereka tetap jarang melaksanakan meditasi dengan adalah agar bahasa lebih mudah dimengerti dan
berbagai alasan. Digital card ini diharapkan mampu efektif bagi sasaran perancangan. Gaya visual yang
memberi pengertian yang lebih dalam dan digunakan dalam digital card ini adalah menggunakan
meyakinkan pentingnya meditasi dalam kehidupan vector art dengan warna-warna lembut dan
sehari-hari, juga menjadi media panduan cara menenangkan, diwarnai dengan teknik blok dan
melakukan meditasi yang benar sehingga umat beberapa warna penunjang (bayangan dan highlight),
Buddha yang jarang melakukan meditasi menjadi lebih detail, serta tanpa menggunakan outline pada
lebih rajin dan bersemangat untuk melakukan ilustrasi untuk memberi kesan dewasa. Teknik
meditasi. visualisasi dengan menggunakan ilustrasi digital
berupa vector art dengan Adobe Illustrator sebagai
Target Audience gambar dan background untuk memperjelas teks
• Demografis panduan. Media yang digunakan dalam
- Orang dewasa pria dan wanita. menyampaikan digital card ini adalah media sosial
- Berusia 17-40 tahun. online, yaitu Facebook dan Twitter. Media berupa
- Profesi pelajar, mahasiswa, maupun bekerja. Facebook page dan akun Twitter yang dinamakan
- Berasal dari berbagai golongan ekonomi. Meditation Talk. Digital card dalam kedua media
- Beragama Buddha. tersebut akan dibagikan secara berkala 3 hari sekali
• Geografis untuk memberi waktu bagi sasaran untuk
- Tinggal di berbagai daerah di Indonesia yang mempraktekkan panduan tahap demi tahap.
terjangkau oleh internet.
- Memiliki akun media sosial online Facebook Program Kreatif
dan atau Twitter. Judul rangkaian digital card ini adalah “Soulution”
• Psikologis dengan sub-headline “Solusi untuk mencapai batin
- Umat Buddha dewasa yang jarang yang sehat” untuk memberi kesan persuasif dan
melakukan meditasi. menarik umat Buddha untuk mengikuti panduan
- Umat Buddha dewasa yang kurang tertarik meditasi singkat ini serta mempraktekkan meditasi
melakukan meditasi. sebagai akibatnya. Jumlah digital card yang
- Umat Buddha dewasa yang kurang dirancang adalah sebanyak 25 digital card dan 1
memahami cara melakukan meditasi yang teaser sebagai penarik dan pemberitahu informasi
benar. tentang adanya rangkaian digital card ini. Materi yang
- Umat Buddha dewasa yang aktif dalam akan dibahas dalam digital card ini adalah diawali
media sosial online Facebook dan atau dengan menjelaskan tentang pengertian meditasi
Twitter. Buddha Theravada, menginformasikan tujuan dari
• Behavioral meditasi dan meyakinkan umat Buddha akan manfaat
- Aktif dalam media sosial online Facebook yang mereka dapatkan bila sering melakukan
dan atau Twitter. meditasi, objek yang sering digunakan dalam meditasi
- Aktif melihat informasi melalui internet dan sehari-hari dan cara bermeditasi (dari postur tubuh,
media sosial. posisi tangan dan kaki, dan sebagainya), serta diselipi
- Tertarik pada hal-hal religius dan dengan tips-tips agar sukses melakukan meditasi.
berperangai yang baik. Warna yang digunakan dalam digital card adalah
- Memiliki niat untuk mempelajari meditasi. warna-warna yang dapat menimbulkan ketenangan
dan kelembutan sehingga dapat menimbulkan niat dan
menunjang suasana meditasi. Pewarnaan akan
9

dilakukan dengan teknik blok untuk menimbulkan


kesan dewasa dan sesuai dengan sasaran perancangan.

Background digital card dibuat menarik namun


sederhana untuk menjaga agar ilustrasi utama dan teks
menjadi lebih terlihat sehingga dapat dengan mudah
dimengerti. Tipografi yang digunakan dalam digital
card adalah typeface yang luwes dan santai namun
tetap formal dan terjaga tingkat keterbacaannya
(untuk mencapai tujuan utamanya, yaitu memandu).
Design style yang digunakan adalah Simplicity yang
minim ukiran dan langsung pada inti yang akan
disampaikan, sehingga ilustrasi dan teks panduan
lebih jelas dan menjadi objek utama yang langsung
dilihat oleh orang yang melihatnya. Teks juga akan Gambar 3. Digital card 9-12
mengikuti design style ini, yang akan dibuat singkat
namun tetap jelas.

Gambar 4. Digital card 13-16

Gambar 1. Digital Card 1-4

Gambar 5. Digital card 17-20

Gambar 2. Digital card 5-8


11

6. Bapak Cons. Tri Handoko, S.Sn., M.Hum., Desarangsi, Theit. (1991). Pengantar Phra
selaku Koordinator Tugas Akhir yang telah Nirodharangsi dalam Acharn, Meditasi Buddha,
memberikan informasi untuk kelengkapan karya Malang: Yayasan Dhammadipa Arama.
tugas akhir ini.
7. Ibu Elisabeth Christine Yuwono, S.Sn., selaku Mattadewi W. (2004). Bhavana (Pengembangan
dosen penguji Sidang Tugas Akhir yang telah Batin). Jakarta: Akademi Buddhis Nalanda.
banyak memberikan kritik dan saran dalam
proses pembuatan karya tugas akhir ini. Rasyid, Teja S.M. (1993). Samadhi, Materi Pokok
8. Segenap dosen dan staff pengajar di Jurusan Program Penyetaraan D II GBAB-SD DEPAG,
Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen Jakarta: Ditjen Bimas Hindu dan Budha dan
Petra Surabaya. Universitas Terbuka.
9. Orang tua dan kakak tercinta yang telah
mendukung dengan cinta kasih, baik moril Rasyid, S.M, Teja. (1993). Samadhi II. Jakarta: Ditjen
maupun materiil. Bimas Hindu dan Budha dan Universitas Terbuka.
10. Yuliana Effendy yang telah meminjamkan
banyak buku sebagai referensi dalam pembuatan Sukmono, Rizki Joko. (2011). Mendongkrak
karya tugas akhir ini. Kecerdasan Otak dengan Meditasi. Jakarta:
11. Teman-teman DKV U.K. Petra yang telah Visimedia.
memberikan kritik dan saran dalam proses
pembuatan karya tugas akhir ini.
12. Stephanie Hoesny yang telah membantu dalam
hal pencarian data wawancara terhadap beberapa
narasumber tentang meditasi.
13. Para narasumber YM. Bhikkhu Uttamo
Mahathera, YM. Sukhito, dan Suryo Hariono
yang banyak memberikan materi dalam
perancangan karya tugas akhir ini.
14. Pihak-pihak lain yang telah memberikan bantuan
secara langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan karya tugas akhir ini yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.

Semoga jurnal ilmiah dari karya tugas akhir ini dapat


berguna bagi kepentingan akademik maupun non-
akademik, kepentingan masyarakat dan berguna bagi
rekan-rekan mahasiswa dalam pengerjaan jurnal
ilmiah berikutnya.

Daftar Pustaka

Aryasuryacandra. (1995). Buku Pelajaran Agama


Buddha untuk Kelas 3 SMP. Jakarta: Departemen
Agama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Hindu dan Budha.

Brahm, Ajahn. (2010). Superpower Mindfulness.


Jakarta: Ehipassiko Foundation.

Buddhadasa, Phra. (1998). Vipassana Dhura,


Sasanacariya, Jakarta.

Buddhagosacariya, Somdet Phra. (2002).


Mahasatipathanasutta dan Girimananda Sutta, Terj.
Goey Tek Jong, Samadhi, Jakarta: Metta Youth.

Dale Canon. (2002). Six Ways of Being Religious.


Trans. Djam’annuri. Enam Cara Beragama. Jakarta:
Dipertais DEPAG RI.

Anda mungkin juga menyukai