Anda di halaman 1dari 5

PENYULUHAN AGAMA HINDU

Penyuluhan Agama Hindu adalah suatu kegiatan memberi sesuluh atau penjelasan ajaran
agama Hindu dalam rangka pembinaan umat agar dapat memahami, menghayati dan
mengamalkan ajaran agama Hindu dengan kualitas dan kwantitas yang lebih baik. Seorang
penyuluh dapat berfungsi untuk menginformasikan, mendidik, menghibur dan
mempengaruhi. Tugas pokok dari seorang penyuluh agama yaitu melaksanakan penyuluhan
untuk membina mental, moral dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, pembentukan
budi pekerti luhur, sebagai landasan hidup beragama, berbangsa dan bernegara. Melalui
penyuluhan juga harus diupayakan tidak terciptanya ketergantungan masyarakat kepada
penyuluhnya. Penyuluh hanya sekedar fasilitator dan dinamisator untuk memperlancar proses
pembangunan yang direncanakan. Pada hakikatnya penyuluhan Agama Hindu merupakan
proses pendidikan yang bertujuan untuk mengubah kesadaran dan perilaku(pengetahuan,
sikap dan ketrampilan) manusia ke arah yang lebih baik, yang bersumber dari kitab suci
Weda.
Pembinaan umat akan berhasil dan sukses apabila metodepembinaan berhasil
menanamkan nilai-nilai agama Hindu menjadi bagian yang intregal ke dalam diri pribadi
umat hindu. Di dalam Penyuluhan Agama Hindu terdapat beberapa metode yang menunjang
keberhasilan suatu penyuluhan yaitu:
1. Dharma Sadhana
Sadhana berarti latihan atau pengalaman. Jadi Dharma Sadhana adalah mewacanakan
dharma dengan latihan atau praktek pengalaman ajaran dharma atau agama. Pelaksanannya
melalui Catur Marga yaitu: Bhakti Marga, Karma Marga, Jnana Marga dan Raja Yoga.
2. Dharmagita
Dharmagita berasal dari bahasa Sansekerta yaitu dari dua kata Dharma dan Gita. Dharma
adalah kata benda maskulin yang artinya kebenaran, kebajikan dan agama. Sedangkan Gita
adalah bahasa Sansekerta dalam bentuk perfect passive participle, jenis kelamin netrum yang
berarti nyanyian atau lagu. Dharmagita adalah nyanyian-nyanyian kebenaran.
3. Dharma Yatra
Dharma Yatra selalu identik dengan tirtha yatra. Yatra artinya perjalanan atai Ziarah. Jadi
Dharma Yatra adalah perjalanan dalam melaksanakan dharma seperti berkunjung ke pura
untuk bersembahyang bersama, semadhi ngayah (kerja bhakti) dan sebagainya guna
meningkatkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama.
4. Dharma Tula
Dharma Tula adalah suatu metode pendalaman ajaran agama Hindu melalui diskusi
agama. Diskusi agama sangat berbeda dengan diskusi ilmu pengetahuan. Memahami agama
berangkat dari sraddha dan bhakti.

5. Dharma santi

Dharma Santi adalah suatu kegiatan dalam rangka melaksanakan kewajiban suci atau
dharma sebagai upaya menciptakan kehidupan bersama yang rukun dan damai. Biasanya
Dhrma santi dilaksanakan dalam rangka menyambut tahun baru Isaka. Dharma santi adalah
metode pendalaman rokhani umat Hindu dengan jalan komunikasi lewat upacara-upacara
keagamaan atau pada saat piodalan di tempat-tempat pemujaan

6. Dharma Wacana

Dharma Wacana adalah metode ceramah agama yang dapat diberikan oleh para
cendekiawan Hindu untuk meningkatkan dan memperluas wawasan umat Hindu tentang
agama Hindu yang dianutnya

2.2. Prinsip-Prinsip Penyuluhan Agama Hindu

Seorang Penyuluh Agama Hindu hendaknya memahami beberapa prinsip-prinsip dasar


penyuluhan agama Hindu, karena hsl ini akan sangat membantu dalam melakukan
penyuluhan kepada umatnya. Prinsip-prinsip dasar penyuluhan agama Hindu meliputi:

1) Prinsip membidik

Prinsip membidik adalah prinsip yang dalam penyajiannya membidik sasaran yang tepat
atau hanya satu objek saja yang dilayani.
2) Prinsip roda

Prinsip roda adalah memberikan materi penyuluhan dengan berbicara seputar apa yang
dibicarakan dan tidak menyimpang atau keluar dari materi yang disuluhkan.

3) Prinsip akar

Prinsip akar adalah satu poin di dalam meteri suluh dijabarkan secara meluas.

4) Prinsip menuang air

Prinsip menuang air adalah suatu cara penyampaian materi dengan cara menyampaikan
secara sedikit demi sedikit namun materi tersebut akan disampaikan secara penuh kepada
audience.

5) Prinsip membungkus

Prinsip membungkus adalah penyampaian materi oleh seorang penyuluh yang pada akhir
penyajiannya akan membungkus/merangkum atau memberikan kesimpulan disertai
permohonan maaf yang dilakukan secara rasional.

Penampilan seorang penyuluh memegang peranan penting di dalam pergaulan dan


hubungan penyuluh dengan orang yang diberi penyuluhan. Penampilan yang baik akan
mempercepat perkembangan keakraban dan saling percaya dengan orang lain. Sebaliknya
penampilan yang tidak baik akan mempengaruhi dan menghambat suasana hubungan pribadi
dan komunikasi.

Selain memperhatikan penampilan, seorang penyuluh hendaknya memperhatikan tentang


unsur-unsur yang mempengaruhi keberhasilan dalam pelaksanaan penyuluhan agama Hindu.
Unsur-unsur tersebut terdri dari:

1) Penyuluh

Penyuluh merupakan orang yang mempunyai inisiatif untuk memberikan penyuluhan


kepada masyarakat luas.

2) Materi suluh
Materi suluh adalah materi-materi atau bahan-bahan yang akan digunakan oleh seorang
penyuluh sebagai bahan penyuluhan.

3) Media penyuluhan

Media penyuluhan merupakan alat-alat yang akan dipakai yang dapat membantu
penyuluhan.

4) Objek penyuluhan

Objek penyuluhan adalah seseorang atau kelompok yang menjadi sasaran dalam
melakukan penyuluhan.

5) Akibat penyuluhan

Akibat penyuluhan adalah hasil-hasil yang diperoleh melalui proses-proses dalam


penyuluhan.

6) Gangguan penyuluhan

Gangguan penyuluhan bisa disebabkan oleh komunikator, komunikan, semantik


(gangguan yang disebabkan pemakaian bahasa yang tidak sesuai).

Sebelum melakukan penyuluhan agama Hindu, penyuluh hendaknya memiliki strategi.


Strategi pada hakikatnya adalah suatu perencanaan (planning) dan manajemen (management)
untuk mencapai suatu tujuan. Strategi dalam penyuluhan sangat penting, karena berhasil
tidaknya kegiatan penyuluhan secara efektif banyak ditentukan oleh strategi yang
digunakannya. Strategi yang dimaksud adalah

a. Metode penyuluhan

Metode yang dipergunakan dalam penyuluhan dapat dipilih cara yang terbaik, dilihat dari
suatu kondisi masyarakatnya. Dapat dipilih salah satu atau dipadukan diantara metode yang
ada yakni Dharma Wacana, Dharma Tula, Dharma Gita, Dharma Yatra, Dharma Sadana dan
Dharma Santhi.
b. Materi penyuluhan

Penyuluh hendaknya mampu memilih materi yang menarik, yang dapat menyentuh hati
nurani masyarakat yang disajikan sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakatnya.

c. Persiapan diri

Persiapan diri dalam penyuluhan diperlukan adanya penguasaan terhadap beberapa syarat
pembinaan yaitu:

 Menguasai materi yang akan disajikan


 Menguasai ilmu jiwa masyarakat ( mengetahui apa yang diinginkan oleh
masyarakat serta masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat)
 Menguasai rethorika kemampuan berkomunikasi (berceramah)

Anda mungkin juga menyukai