Anda di halaman 1dari 16

SOAL PILIHAN GANDA

PILIHLAH JAWABAN YANG PALING BENAR

1. Bagaimana cara memperlakukan mesin di ruang produksi agar keselamatan


kerja dapat terjaga?
A. Bila terjadi kerusakan mesin saat kegiatan produksi, operator mesin
seharusnya langsung memperbaikinya
B. Untuk efisiensi waktu, penyetelan dilakukan saat mesin dijalankan
C. Mesin produksi yang sedang bergerak perlahan, bila perlu dihentikan
sesaat bisa dilakukan dengan menahannya dengan tangan
D. Untuk mempercepat waktu produksi, mesin bisa dinaikkan tekanan dan
temperaturnya sampai batas tertinggi
E. Semua benda-benda yang bergerak dan yang menonjol keluar harus
dilindungi dengan penutup

2. Di bawah ini adalah tahapan pembuatan sediaan salep dengan metode


peleburan:
1. Penimbangan bahan-bahan yang dibutuhkan
2. Pengadukan yang konstan sampai mengental
3. Penambahan zat yang mudah menguap
4. Peleburan bahan-bahan untuk mencampur
5. Penambahan komponen yang tidak dilebur
Urutan pembuatan sediaan salep yang benar adalah:
A. 1-2-4-3-5
B. 1-3-5-2-4
C. 1-4-2-5-3
D. 1-4-5-2-3
E. 1-5-2-4-3

3. Di atas meja kerja terdapat alat gelas berikut :

(1) (2) (3)

(4) (5)
Jika akan melakukan pembuatan sediaan larutan baku primer atau sekunder,
alat gelas yang akan dipilih untuk mendapatkan konsentrasi zat yang tepat
adalah nomor....
A. 5
B. 4
C. 3
D. 2
E. 1

4. Di bawah ini adalah beberapa alat pelindung diri yang sering digunakan
untuk melindungi kepala ....

(1) (2) (3)

(4) (5)
Untuk menghindari kejatuhan benda yang disimpan di rak penyimpanan atas,
alat pelindung diri manakah yang lebih tepat digunakan oleh petugas gudang
obat jadi?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

5. Seorang karyawan tiba–tiba pingsan setelah melakukan penyalutan tablet.


Pertolongan yang benar pada kasus tersebut adalah....
A. Diberi pernafasan bantuan di lokasi kejadian
B. Digosok minyak angin dan diberi minum
C. Dibawa ke tempat yang terang dan bersih
D. Dikompres air hangat dan dipijat-pijat kepalanya
E. Dilonggarkan pakaiannya, diberi ruang udara
6. Tanaman obat yang sering digunakan untuk membantu penyembuhan
penyakit di antaranya: kunyit, mengkudu, brotowali, daun sambiloto,
mahkota dewa, jahe, bunga rosella, seledri, bawang merah.
Manakah di antara tanaman obat tersebut yang berkhasiat sebagai obat asam
urat?
A. Kunyit, mengkudu, brotowali
B. Daun sambiloto, mahkota dewa, jahe
C. Jahe, bunga rosella, seledri
D. Seledri, bawang merah, kunyit
E. Mahkota dewa, bawang merah, daun sambiloto

7. Metode Luff Schoorl untuk uji kuantitatif secara kimia kadar karbohidrat
dalam sampel adalah sebagai berikut:
o Masukkan sampel sebanyak 5 ml ke dalam wadah kemudian
tambahkan 35 ml aquades dan 10 ml larutan luff. 
o Panaskan sampai mendidih 
o Dinginkan dalam wadah berisi air. 
o Tambahkan 10 ml larutan KI 25% dan 17 ml H2SO4 6N perlahan-
lahan lewat dinding. 
o Tambahkan 2 ml amilum, amati perubahan warna yang terjadi (biru
tua). 
o Titrasi dengan larutan Natrium tiosulfat 0,005N sampai warna biru tua
hilang. 
o Catat volume titrasinya. 

Untuk melakukan metode uji kuantitatif di atas, peralatan yang perlu


disiapkan adalah...
A. Labu takar, beker glas, buret
B. Pipet tetes, buret, erlenmeyer
C. Gelas ukur, beker glas, erlenmeyer
D. Pipet volume, erlenmeyer, buret
E. Gelas ukur, buret, erlenmeyer

8. Di antara simplisia tanaman obat di bawah ini, manakah yang berkhasiat


sebagai penambaah nafsu makan?
A. Psidii folium
B. Tinospora caulis
C. Curcuma xanthoriza rhizoma
D. Zingiberis rhizoma
E. Kaemferiae rhizoma

9. Di manakah tempat penyimpanan obat jadi yang mendekati kadaluwarsa


yang didapat dari rantai distribusi?
A. Gudang bahan baku
B. Gudang produk antara
C. Gudang produk ruahan
D. Gudang produk jadi
E. Gudang produk kembalian

10.Perhatikan formula berikut :


Betametazone 0,5 %
Emulgide 15 %
Ol. Sesami 15 %
Aquadest ad 100 gram
Berdasarkan data formulasi tersebut, maka bentuk sediaan produk formula
ini adalah....
A. Linimenta
B. Pasta
C. Cream
D. Gel
E. Salep

11.Penentuan kadar parasetamol dengan metode nitrimetri dilakukan sebagai


berikut:
o Serbuk sampel parasetamol ditimbang seksama sebanyak 250 mg
o Masukkan ke dalam wadah 250 ml, ditambahkan 30 ml HCl 4 M
o Refluks selama 35 menit.
o Dinginkan dan tambahkan 10 ml aqua dan 10 ml HCl pekat
o Kocok dan dinginkan sampai suhu kurang dari 15°C
o Titrasi dengan natrium nitrit 0,1 M. Titik akhir titrasi ditetapkan
dengan  menggunakan pasta kanji iodida yeng telah dioleskan pada
porselen. Titik akhir tercapai apabila terbentuk warna biru seketika
ketika pertama kali digoreskan dan didiamkan selama 2 menit, dan
digoreskan lagi akan memberikan warna biru.
Untuk melakukan metode pengujian di atas, peralatan yang dipakai di
antaranya....
A. Beker glass dan gelas ukur
B. Gelas ukur dan spektrofotometer
C. Erlenmeyer dan buret
D. Pipet volume dan beker glass
E. Labu takar dan spektrofotometer

12.Dari Farmakope Indonesia ditemukan data kelarutan dari tiap 1 gram zat
adalah sebagai berikut :
1) Calamin praktis tidak larut
2) Camphora larut dalam 700 ml air
Maka prosedur pembuatan sediaan lotio 60 ml untuk 2,4 gram Calamin dan
60mg Camphora yang tepat adalah….
A. Calamin dan camphora dilarutkan dalam air dengan pemanasan
agar kelarutannya meningkat.
B. Calamin dan camphora masing-masing ditetesi etanol lalu
dilarutkan dalam air
C. Camphora diemulsikan dengan gom arab lalu ditambahkan calamin
D. Camphora dan calamin dilarutkan dalam campuran air dan etanol
dalam perbandingan sama
E. Camphora ditetesi etanol kemudian ditambahkan calamin dan
digerus dengan suspending agent.

13.Pada evaluasi kecepatan aliran granul dari 5 formulasi yang berbeda


diperoleh data sebagai berikut :
Kecepatan aliran granul
Formula (gram/ detik) Sudut istirahat
Uji 1 Uji 2 Uji 3
I 8,6 8,4 8,7 35o
II 5,3 5,1 5,2 40o
III 7,6 7,4 7,2 28o
IV 12,1 11,9 12,3 20o
V 10,4 10,2 10,1 27o
Granul yang memiliki kemampuan mengalir terbaik dan siap dikempa
dihasilkan oleh formula.…
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V

14.Formula dasar tetes mata sebagai berikut :


Fisostigmina Sulfat 1%
NaCl qs
Aquadest ad 100 ml
Untuk menghasilkan sediaan yang nyaman digunakan, dibuat variasi jumlah
NaCl.

Formula I II III IV V

Fisostigmina 1% 1% 1% 1% 1%
Sulfat
NaCl 7,74g 23,23g 20,15g 18,32g 15,48g
Aquadest 2000 ml 2000 ml 2000 ml 2000 ml 2000 ml

Jika diketahui ptb Fisostigmina Sulfat = 0,074 dan ptb NaCl = 0,576,
formula manakah yang akan memberikan hasil terbaik?
A. I
B.II
C.III
D. IV
E. V

15.Untuk melihat stabilitas fisik sediaan suspensi parasetamol, dilakukan


pengamatan volume sedimentasi selama 7 hari. Dibuat 5 formula sediaan
suspensi parasetamol dan semua diperlakukan sama. Data yang diperoleh
adalah sebagai berikut:

Formula Hari ke-/volume (ml)


0 1 2 3 4 5 6 7
I 60 58,5 58,3 57 57 56,4 56 55,5
II 60 58 57,5 57,3 57 56,6 56 55,6
III 60 59 58,5 57 56 55,5 55 55
IV 60 59,5 59 58,5 58 57,7 57,4 57
V 60 57 56,5 56,3 55,6 55 54,3 54
Bila diinginkan volume sedimentasi pada hari ke-7 masih mendekati 1,
formula manakah yang dipilih?
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
16.Prosedur penimbangan bahan dengan neraca analitik:
- Lepaskan tombol pengunci dalam posisi setengah terkunci
- Dengan tombol satuan gram cari berat kasar dari beban
- Kalau beban lebih besar dari 10 gram, gunakan tombol puluhan gram
sampai terlihat skala bergerak bebas
- Kembalikan tombol pengunci ke posisi terkunci. Setelah berhenti
sejenak, lepaskan tombol pengunci pada posisi bebas penuh
- Setelah skala berhenti, pembacaan yang tepat diatur oleh mikrometer
- Jumlah gram langsung dibaca di sebelah kiri tanda titik dan angka di
sebelah kanan, titik dibaca dengan nonius atau dengan cara lain
tergantung jenis timbangan. Ada yang sampai empat angka di
belakang titik

Berdasarkan SOP di atas, manakah pernyataan di bawah ini yang paling


sesuai?
A. Tombol puluhan gram digunakan untuk menimbang benda < 10g
B. Setiap benda yang akan ditimbang harus ditentukan berat kasarnya
C. Beban diletakkan pada saat tombol pengunci pada posisi bebas
D. Jumlah gram beban dibaca dari angka di sebelah kanan tanda titik
E. Pembacaan jumlah beban harus dilakukan pada saat tombol pengunci
pada posisi terkunci

17.Prosedur pembuatan suppositoria:

o Timbang semua bahan


o Campurkan paracetamol dengan 1/3 oleum cacao dalam mortir panas
lalu digerus ad homogen (campuran I)
o Lebur cera flava di atas penangas dan setelah lebur ditambahkan 2/3
oleum cacao diaduk ad homogen (campuran II)
o Diturunkan campuran II dari penangas lalu ditambahkan campuran I
aduk ad homogen, Selagi masih mencair masukkan ke dalam cetakan.
o Dinginkan, diratakan lalu dikemas.
Pada pembuatan sediaan suppositoria di atas, digunakan campuran basis
oleum cacao dengan cera flava. Tujuan penambahan cera flava sebagai basis
adalah...
A. Memperbaiki penampilan suppositoria yang dibuat
B. Menaikkan titik lebur oleum cacao
C. Meningkatkan kelarutan zat aktif dalam sediaan
D. Membantu pencampuran zat aktif dengan basis
E. Mengurangi efek samping yang ditimbulkan oleum cacao
18.Alat untuk mengambil sampel bahan awal berbentuk serbuk yang disimpan
dalam wadah kecil adalah.....
A. Sekop (scoop)
B. Tabung pencelup (dip tubes)
C. Wadah pemberat (weighted container)
D. Simple bag-sampling spear
E. Pompa penyedot

19.Pengujian bahan baku obat:


1. Pengambilan sampel
2. Pengujian bahan awal
3. Penimbangan bahan uji
4. Penerimaan bahan awal
5. Pencatatan hasil
Berdasarkan data di atas, tahapan yang benar dalam pengelolaan sampel
adalah...
A. 4-2-3-1-5
B. 1-3-2-4-5
C. 4-1-2-3-5
D. 4-1-3-2-5
E. 3-2-1-4-5

20.Data bahan baku awal yang masuk ke gudang adalah sebagai berikut :
Parasetamol A : 229 wadah
Parasetamol B : 250 wadah
Parasetamol C : 250 wadah
Maka jumlah yang harus diambil untuk sampling adalah….
A. 20 wadah
B. 22 wadah
C. 24 wadah
D. 26 wadah
E. 28 wadah

21.Untuk menganalisis secara kualitatif terhadap Chlorpheniramin Maleat,


dapat dilakukan uji..
A. Pembentukan warna ungu ketika direaksikan dengan iodium
B. Pemijaran serbuk
C. Pembentukan warna larutan hijau dan endapan merah bata ketika
direaksikan dengan Fehling A
D. Pembentukan warna biru hijau yang berangsur menjadi biru kotor dan
kemudian jadi coklat ketika direaksikan dengan FeCl3
E. Pembentukan warna biru hijau ketika direaksikandengan NaCl daan
CuSO4

22.Perhatikan alur produksi tablet di bawah ini:

Dari alur pembuatan sediaan tablet di atas, tahap manakah yang berperan
menentukan kekerasan tablet....
A. Granulasi
B. Pencampuran akhir
C. Pencetakan tablet
D. Pengayakan kering
E. Pengeringan granul

23.Data di gudang produk kembalian, tercantum beberapa produk kadaluarsa


yang harus dimusnahkan.
BENTUK
NAMA OBAT JUMLAH
SEDIAAN
Amoksisilin Tablet 30.000 tablet
Parasetamol Suspensi 4000 botol
Vitamin C Injeksi 10.000 ampul
Rifampisin Tablet 1.000 tablet
Untuk memusnahkan tablet amoksisilin yang sudah kadaluarsa, metode
yang dipilih adalah....
A. Dilarutkan dalam air kemudian kemudian dibuang
B. Dibakar di lubang dalam tanah kemudian ditimbun
C. Langsung ditimbun dalam tanah
D. Dibuang ke aliran sungai supaya cepat larut
E. Dihancurkan dengan cara dibakar dalam insinelator

24.Sampel obat tablet yang mengandung Bromazepam 3 mg akan ditetapkan


kadarnya dengan menggunakan metode spektrofotometri UV. Bagaimana
perlakuan terhadap sampel agar didapatkan data pengukuran yang akurat?
A. Ambil sejumlah tablet kemudian ditumbuk halus. Timbang serbuk tablet
6 mg, masukkan ke dalam labu takar 50 ml, tambahkan dengan NaOH
0,1N sampai tanda, kocok. Ambil 1 ml larutan dan masukkan ke dalam
labu takar 25 ml, encerkan dengan NaOH 0,1 N sampai tanda
B. Ambil sejumlah tablet kemudian ditumbuk halus. Timbang serbuk tablet
sekitar 6 mg, masukkan ke dalam labu takar dan tambahkan NaOH 0,1 N,
kocok. Ambil 1ml larutan dan masukkan ke dalam labu takar 25 ml,
encerkan dengan aquades sampai tanda.
C. 20 tablet ditimbang dan ditumbuk halus dan homogen. Timbang serbuk
tablet setara 6 mg bromazepam, masukkan ke dalam labu takar 50 ml,
tambah 30 ml NaOH 0,1 N kocok 10 menit, encerkan dengan NaOH 0,1
N sampai tanda, saring. Ambil 1ml larutan dengan pipet ukur, masukkan
ke dalam labu takar 25 ml, encerkan dengan NaOH 0,1 N sampai tanda.
D. 10 tablet ditimbang kemudian ditumbuk halus dan homogen. Timbang
serbuk tablet sebanyak 6 mg, masukkan ke dalam labu takar 50ml,
tambah NaOH 0,1 N sampai tanda kemudian saring. Ambil 1ml larutan
dengan gelas ukur, masukkan ke dalam labu takar 25 ml, encerkan
dengan NaOH 0,1N sampai tanda.
E. Timbang sampel tablet, masukkan ke dalam labu takar 25 ml, tambahkan
NaOH 0,1 N sampai tanda, kocok. Ambil 1 ml larutan, masukkan ke
dalam labu takar 25 ml encerkan dengan NaOH sampai tanda.

25.Prosedur kerja yang dapat dilakukan untuk pemusnahan obat yang


kadaluarsa adalah sebagai berikut:
1. Melarutkan tablet dalam air
2. Mengeluarkan tablet dari kemasannya
3. Mencatat data obat kadaluarsa
4. Membuat berita acara pemusnahan
5. Mengencerkan obat dengan air
6. Mengeluarkan cairan obat dari botol
7. Memasukkan obat ke dalam insinerator
8. Menghancurkan kemasan/wadah obat
9. Menandatangani berita acara pemusnahan
10. Mengubur cairan obat dan kemasan yang sudah dirusak
Bila obat kadaluarsa yang akan dimusnahkan adalah tablet Amoksisilin
sebanyak 10box@100tablet, rancangan prosedur pemusnahan yang dipilih
adalah...
A. 3, 4, 2, 1, 8, 10, dan 9
B. 3, 4, 5, 6, 8, 10, dan 9
C. 3, 4, 7 dan 9
D. 3, 4, 1, 8, 7 dan 9
E. 3, 4, 5, 10 dan 9

26.Pengertian yang paling tepat dari bahan aktif obat adalah....


A. Setiap  bahan  atau campuran bahan yang akan digunakan dalam
pembuatan sediaan farmasi
B. Unsur aktif yang digunakan sebagai pendukung bahan obat lain untuk
membantu penyembuhan penyakit
C. Senyawa  kimia  murni  tunggal  yang bisa diberikan  langsung 
sebagai sediaan obat.
D. Bahan  yang  ditujukan untuk  menghasilkan  khasiat  dalam  diagnosis, 
penyembuhan atau pencegahan penyakit
E. Bahan yang digunakan untuk menstabilkan sediaan farmasi yang dibuat
agar efektif dalam pengobatan penyakit

27.Disiapkan bahan baku obat dengan identitas di wadahnya:


1. Ibuprofen
2. Dekstrometorfan
3. Gliseril guaiakolat
4. Pseudoefedrin
5. Klorfeniramin maleat
Bila akan dibuat sediaan obat dengan tujuan sebagai dekongestan oral,
sesuai dengan data di Farmakope Indonesia edisi ke-3, bahan baku obat
yang akan dipilih adalah....
A. Dekstrometorfan
B. Pseudoefedrin
C. Klorfeniramin maleat
D. Gliseril guaikolat
E. Ibuprofen
28.Formulasi sediaan tetes mata:
Tiap 7,5 ml mengandung
Timolol maleat 0,25%
Benzalkonium klorida 0,1%
Na2EDTA 0,1%
Povidone 2%
NaCl 0,56%
NaH2PO4 0,384%
Na2HPO4 0,1805%
Aqua proinjeksi ad 7,5 ml
Bila akan dibuat 1000 botol sediaan tetes mata Timolol Maleat @7,5 ml
(dilebihkan 5 ml untuk pembilasan) maka jumlah timolol maleat yang
harus disiapkan adalah....
A. 31,25 mg
B. 39,07 mg
C. 46,88 mg
D. 54,69 mg
E. 62,5 mg

29.Pada buku gudang tempat penyimpanan obat jadi diperoleh data sebagai
berikut:
Nama produk Tanggal masuk ke Expire date
gudang
Vitamin C tablet A 24 Januari 2020 13 Maret 2022
Vitamin C tablet B 15 Juli 2020 20 September 2022
Vitamin C tablet C 2 April 2020 14 Juni 2022
Vitamin C tablet D 10 Agustus 2020 4 November 2022
Berdasarkan data di atas, menurut sistem FIFO urutan tablet vitamin C yang
harus cepat keluar adalah….
A. Tablet A - tablet C- tablet B- tablet D
B. Tablet D - tablet C- tablet B- tablet A
C. Tablet B - tablet A- tablet C- tablet D
D. Tablet A – tablet B- tablet C- tablet D
E. Tablet C - tablet B- tablet A- tablet D

30.Yang termasuk dokumen produksi meliputi:


1. Dokumen produksi induk
2. Prosedur produksi induk
3. Catatan produksi bets
Bila petugas bagian produksi telah selesai melakukan penimbangan bahan
untuk pembuatan obat, maka petugas tersebut harus menandatangani bukti
kegiatannya yang terdapat dalam dokumen.....
A. Dokumen produksi induk
B. Prosedur pengolahan induk
C. Catatan pengolahan bets
D. Prosedur pengemasan induk
E. Catatan pengemasan bets

31.Bahan awal yang telah dikarantina akan diambil sampelnya oleh personil QC
di area....
A. Pengambilan sampel
B. Bahan diterima
C. Karantina
D. Bahan ditolak
E. Penerimaan barang

32.Diperoleh data pengujian beberapa bahan baku aktif aspirin, sebagai berikut:
Bahan Pemerian Susut Kelarutan Kadar Kandungan
Baku (putih; Pengeringan (kurang (99,5%- LogamBerat
Aspirin serbukkristal) (≤ 0,5%) larut 101,0%) (≤ 20%)
dalam air)
I Putih; kristal 0,6% Kurang 101,1% 22,5%
larut
II Putih; kristal 0,4% Kurang 100,9% 10%
larut
III Putih; kristal 0,4% Kurang 99,6% 20,5%
larut
IV Putih; kristal 0,3% Kurang 100,7% 22,5%
larut
V Putih; kristal 0,2% Kurang 97,5% 22,5%
larut
Bahan baku aspirin yang masih baik digunakan untuk produksi sediaan
adalah....
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
33.Perhatikan tabel berikut ini:
Nama Bahan Persediaan di Kapasitas Produksi Kondisi Mesin
Gudang (Kg) per Bets
Asam Mefenamat 100 100.000 tablet 3 ( 1 rusak, 1
(500 mg/tablet) perawatan)
Aspirin 75 75.000 tablet 2
(500 mg/tablet)
Vitamin C 50 50.000 tablet 2 (1 perawatan)
(100 mg/tablet)
Parasetamol 25 75.000 tablet 2
(500 mg/tablet)
CTM 15 100.000 tablet 3
(4 mg/tablet)
Dari data di atas, bahan baku yang habis setelah 2 kali proses adalah ....
A. CTM
B. Parasetamol
C. Vitamin C
D. Aspirin
E. Asam Mefenamat

34.Proses penutupan wadah (sealing) yang baik akan menghindarkan dari


masalah berupa....
A. Berkurangnya kadar
B, Stiker terlepas
B. Kebocoran wadah
C. Warna berubah
D. Volume bertambah

35.Sediaan sirup yang dibuat ternyata bersifat higroskopis. Pengemasan yang


baik adalah dalam ....
A. Kemasan tertutup baik
B. Kemasan tertutup rapat
C. Kemasan tidak tembus cahaya
D. Kemasan tertutup kedap
E. Kemasan tersegel

36.Berikut ini adalah proses-proses yang terjadi dalam pengemasan blister:


I. Penandaan (labelling)
II. Pengisian tablet (filling)
III. Pembentukan material (forming)
IV. Pendinginan (cooling)
V. Raw material
VI. Blister pack
Setelah ruang yang terbentuk akibat pemanasan didinginkan maka
selanjutnya adalah proses ....
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V

37.Wadah kaca tipe III lebih tepat digunakan sebagai kemasan primer untuk
sediaan....
A. Ceftriaxone serbuk untuk injeksi
B. Vitamin C larutan untuk injeksi
C. Kloramfenikol obat tetes mata
D. Asam borat larutan pencuci mata
E. NaCl larutan infus

38.Sirup parasetamol yang sudah dikemas dalam botol akan ditempeli stiker
tipe perekat. Salah satu pengujian terhadap stiker adalah loop tack yang
dilakukan dengan cara menentukan....
A. Memberikan gaya untuk meregangkan stiker hinggar obek
B. Kesulitan melepaskan kembali stiker setelah ditempelkan
C. Kestabilan stiker menempel di botol
D. Kemudahan menempelnya stiker segera setelah ditempelkan
E. Mengukur panjang maksimum stiker dapat diregangkan

39.Perhatikan table hasil evaluasi pengemasan primer sediaan injeksi berikutini:


Kesimpulan Uji Uji Uji Uji
HasilUji Kejernihan Kebocoran Sterilitas Keseragaman
Volum
MemenuhiSyarat - √ - √
TidakMemenuhiS √ - √ -
yarat
Dari kesimpulan hasil pengujian evaluasi di atas, untuk menghindari terjadi
masalah tersebut saat proses pengemasan perlu kehati-hatian di tahap ....
A.Penutupan wadah (sealing)
B. Penandaan wadah (labelling)
C. Pengepakan sediaan (packing)
D. Pencampuran bahan (mixing)
E. Pengisian ediaan (filling)
40.Pemeriksaan terhadap bahan kemasan sekunder sediaan cair yang
menunjukkan kekuatan kemasan adalah ....
A. Teks dan warna cetakan
B. Material dan ketebalan bahan
C. Kerekatan tinta dan kondisi pengiriman
D. Ukuran dan berat bahan
E. Nomor registrasi dan penandaan

Anda mungkin juga menyukai