Anda di halaman 1dari 20

PERCOBAAN III

IC LOGIKA KOMBINASIONAL
1. Tujuan Percobaan
1. Mengerti dan memahami sifat dan operasional decoder dan encoder.
2. Mengerti dan memahami sifat dan operasional multiplekser dan
demultiplekser.

2. Alat – Alat Percobaan


1. Board Percobaan III
2. Multimeter digital

3. Dasar Teori
1) Decoder 2 ke 4
Merupakan jenis decoder yang memiliki 2 input 4 output. Kita misalkan 2
input yaitu A1 dan A0 dan 4 output yaitu Y3, Y2, Y1 dan Y0. Decoder 2 ke 4 ini
berfungsi menafsirkan kode-kode biner2-bit. Dalam hal ini, jika
demultiplexer akan difungsikan sebagai decoder, maka input demultiplexer
menjadi input enable decoder, dan pemilih demultiplexer menjadi input
decoder.
Berikut adalah gambar diagram logika decoder 2 ke 4.

2) Decoder 3 ke 8
Decoder ini dapat disebut juga decoder 3 ke 8 saluran, karena decoder ini
memiliki 3 saluran masukan dan 8 saluran keluaran. Decoder ini dapat
disebut juga decoder biner ke octal, atau converter, karena decoder ini
mengambil 3-bit biner dari kode masukan dan mengaktifkan 1 dari 8 (octal)
keluaran bersesuaian dengan kode tersebut.
Berikut adalah gambar diagram logika decoder 3 ke 8
U6A
2 1A 1Y0 4
3 1B 1Y1 5
1Y2 6
1 ~1G 1Y3 7

74LS139N
3) Decoder 4 ke 16
Untuk merancang decoder 4 ke 16 maka dapat digunakan decoder 3 ke 8.
Seperti yang diketahui Decoder 3 ke 8 memiliki tiga input A2, A1 dan A0
dan delapan output, Y7 ke Y0. Sedangkan decoder 4 ke 16 Decoder memiliki
4 input yaitu A3, A2, A1 dan A0 dan 16 ouput yaitu Y15 hingga Y0 Dengan
kata lain, diperlukan 2 decoder 3 ke 8 untuk merancang 1 decoder 4 ke 16.
Berikut adalah gambar diagram logika decoder 4 ke 16.
U1
2 A0 O0 11
3 A1 O1 9
21 A2 O2 10
22 A3 O3 8
O4 7
1 EL O5 6
23 ~E O6 5
O7 4
O8 18
O9 17
O10 20
O11 19
O12 14
O13 13
O14 16
O15 15

4514BD_5V

4) Encoder 8 ke 3
Seperti namanya, encoder 8 to 3 memiliki 8 input yang dimulai dari Y0,
Y1,Y2 sampai Y7 dan 3 output A2, A1 dan A0. Setiap satu input mewakili
satu digit oktal dan tiga output menghasilkan kode biner yang sesuai dengan
nilai inputnya.
Berikut adalah diagram logika encoder 8 ke 3.
U5
10 D0 A0 9
11 D1 A1 7
12 D2 A2 6
13 D3
1 D4 GS 14
2 D5 EO 15
3 D6
4 D7
5 EI

74148N

5) Multiplekser Digital
Multiplexter adalah suatu rangkaian kombinasional yang hanya menghasilkan
satu output berdasarkan beberapa input yang ada. Pada multiplexter terdapat
beberapa sinyal pengendali (selector) yang mengatur input yang bisa
diteruskan ke output pada satu output. Multiplexter umumnya dipakai sebagai
pemilih data/masukan (data selector).
Berikut adalah diagram logika multiplekser digital
6) Multiplekser Analog 4 To 1
memiliki 4 pin input dan 1 pin output dengan dua jalur kontrol. Kedua garis
kontrol ini dapat membentuk 4 sinyal logika kombinasional yang berbeda dan
untuk setiap sinyal akan dipilih satu masukan tertentu.Jadi, misalnya
Multiplexer 2 to 1 akan memiliki 1 garis kontrol karena 21 = 2 dan
Multiplexer 4 to 1 akan memiliki 2 garis kontrol karena 22 = 4.
Berikut adalah diagram logika multiplekser analog 4 to 1

7) Dekoder BCD TO 7 SEGMENT


Decoder BCD ke 7 segment merupakan rangkaian elektronika yang berfungsi
untuk mengubah kode BCD menjadi karakter tampilan angka desimal yang
dapat dilihat secara visual.
Berikut adalah gambar diagram logika BCD TO 7 SEGMENT
4. Langkah – Langkah Percobaan
4.1 Percobaan Decoder 2 To 4, Decoder 3 To 8, Decoder 4 To 16, dan
Encoder 8 To 3
1. Menghubungkan satu daya dengan menancapkan konektor ke digital
electronic trainer dan nyalakan powernya.
2. Memasukan input yang sesuai dengan truth table dari modul, dimana
dengan IC yang berbeda.
3. Dengan tipe IC masing – masing percobaan yaitu, decoder 2 to 4
(74LS139), decoder 3 to 8 (74LS138), decoder 4 to 16 (4514) dan encoder
8 to 3 (74LS148)
4. Mencatat output yang dihasilkan dari percobaan. Kemudian Mematikan
power digital electronic trainer terlebih dahulu untuk menghindari
shortcut.

4.2 Percobaan Multiplekser Digital, Multiplekser Analog 4 To 1,


Demultiplekser Analog 1 To 4
1. Menghubungkan satu daya dengan menancapkan konektor ke digital
electronic trainer dan nyalakan powernya.
2. Memasukan input yang sesuai dengan truth table dari modul percobaan,
dimana dengan IC yang berbeda.
3. Dengan tipe IC masing-masing percobaan yaitu multiplekser digital
(74LS157), multiplekser analog 4 to 1 (CD4052BE), dan demultiplekser
analog 1 to 4 (CD452BE).
4. Mengukur tegangan yang dihasilkan dari output dan input yang diberikan
dari digital electronic trainer, dengan menggunakan multimeter dan
kemudian mencatatnya.
5. Mematikan power digital electronic trainer terlebih dahulu untuk
menghindari shortcut pada digital electronic trainer.

4.3 Percobaan Decoder To 7 Segment


1. Menghubungkan satu daya dengan menancapkan konektor ke digital
electronic trainer dan nyalakan powernya.
2. Memasukan input yang sesuai dengan truth table dari modul percobaan
dan mencatat output yang dihasilkan dimana menggunakan tipe IC
74LS47.
3. Mematikan power digital electronic trainer terlebih dahulu untuk
menghindari shortcut pada digital electronic trainer.

5. Tugas Pendahuluan
5.1 Percobaan Decoder 2 To 4
Tabel 5.1 Percobaan Decoder 2 To 4
-E B A Y3 Y2 Y1 YO

0 0 0 1 1 1 0

0 0 1 1 1 0 1
0 1 0 1 0 1 1

0 1 1 0 1 1 1

1 X X 1 1 1 1

Tipe IC Percobaan Decoder 2 To 4: 74LS139


5.2 Percobaan Decoder 3 To 8
Tabel 5.2 Percobaan Decoder 3 To 8
-E1 -E2 E3 C B A Y7 Y6 Y5 Y4 Y3 Y2 Y1 Y0

1 1 0 X X X 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 X X X 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 X X X 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 0 X X X 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 0 X X X 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 0 X X X 1 1 1 1 1 1 1 1

0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0

0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1

0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1

0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

Tipe IC Percobaan Decoder 3 To 8: 74LS138

5.3 Percobaan Decoder 4 To 16


Tabel 5.3 Percobaan Decoder 4 To 16
L - D C B A Y1 y1 Y1 Y1 Y1 Y1 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
5 4 3 2 1 0 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
E E

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tipe IC Percobaan Decoder 4 To 16: 4514


5.4 Percobaan Encoder 8 ke 3
Tabel 5.4 Percobaan Encoder 8 ke 3
INPUT OUTPUT
EI 0 1 2 3 4 5 6 7 C B A GS EO
1 X X X X X X X X 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
0 X X X X X X X 0 0 0 0 0 1
0 X X X X X X 0 1 0 0 1 0 1
0 X X X X X 0 1 1 0 1 0 0 1
0 X X X X 0 1 1 1 0 1 1 0 1
0 X X X 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1
0 X X 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
0 X 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
Tipe IC Percobaan Encoder 8 ke 3: 74LS148

5.5 Percobaan Multiplekser Digital


Tabel 5.5 Percobaan Multiplekser Digital
1A 2A 3A 4A 1B 2B 3B 4B -A/B G 1Y 2Y 3Y 4Y
1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0
1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0
0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1
0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
Tipe IC Percobaan Multiplekser Digital: 74LS157

5.6 Percobaan Multiplekser Analog 4 To 1


Tabel 5.6 Percobaan Multiplekser Analog 4 To 1

B X0 A X1 X2 X3 Y0 Y1 Y2 Y3 Xout Yout
0,44 3,44 0,44
0 0 1,51 2,092 3,126 1,876 2,09 3,13 0,445
6 5 6
0,44 3,44
0 1 1,51 2,092 3,126 1,876 2,09 3,13 1,51 1,076
6 5
0,44 3,44 2,09
1 0 1,51 2,092 3,126 1,876 2,09 3,13 2,09
6 5 2
0,44 3,44 3,12
1 1 1,51 2,092 3,126 1,876 2,09 3,13 3,13
6 5 6
Tipe IC Percobaan Mltiplekser Analog 4 To 1: CD4052BE

5.7 Percobaan Demutiplekser Analog 1 To 4


Tabel 5.7 Percobaan Demutiplekser Analog 1 To 4

B A X Y X0 X1 X2 X3 Y0 Y1 Y2 Y3
0 0 1,04 3,07 1,04       3,07      
0 1 1,04 3,07   1,04       3,07    
1 0 1,04 3,07     1,04       3,07  
1 1 1,04 3,07       1,04       3,07
Tipe IC Percobaan Demutiplekser Analog 1 To 4: CD452BE

5.8 Percobaan Dekoder BCD TO 7 SEGMENT


Tabel 5.8 Percobaan Dekoder BCD TO 7 SEGMENT
-LT -BI / -RBI D C B A DIS a= b= c= d= e= f= g=
RBO on/off
PLAY on/off on/off on/off on/off on/ off on/off

0 1 1 X X X X

1 0 1 X X X X

1 1 0 X X X X

1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0

1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0

1 1 1 0 0 1 0 2 1 1 0 1 1 0 1

1 1 1 0 0 1 1 3 1 1 1 1 0 0 1

1 1 1 0 1 0 0 4 0 1 1 0 0 1 1

1 1 1 0 1 0 1 5 1 0 1 1 0 1 1

1 1 1 0 1 1 0 6 0 0 1 1 1 1 1

1 1 1 0 1 1 1 7 1 1 1 0 0 0 0

1 1 1 1 0 0 0 8 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 0 0 1 9 1 1 1 0 0 1 1

Tipe IC Percobaan Dekoder BCD TO 7 SEGMENT: 74LS47

6. Hasil dan Pembahasan Percobaan III (IC Logika Kombinasional)


6.1 Percobaan Decoder 2 To 4
Tabel 6.1 Percobaan Decoder 2 To 4
-E B A Y3 Y2 Y1 YO

0 0 0 1 1 1 0

0 0 1 1 1 0 1

0 1 0 1 0 1 1

0 1 1 0 1 1 1

1 X X 1 1 1 1

Tipe IC Percobaan Decoder 2 To 4: 74LS139


Pada percobaan decoder 2 ke 4 dimana pada rangkaian menggunakan tipe IC
74LS139. Hasil percobaan dari decoder 2 to 4 menunjukan bahwa hasil
percobaan dan teori dari decoder 2 to 4 ini sesuai. Karena pada hasil
percobaan yaitu rangkaian ketika inputnya berlogika (0,0) maka output Y0
berlogika 0 (LED mati) dan output yang lain bernilai 1 (LED menyala).
Ketika inputnya berlogika (0,1) maka output Y1 berlogika 0 (LED mati) dan
output yang lain berlogika 1 (LED menyala). Ketika inputnya berlogika (1,0)
maka output Y2 berlogika 0 (LED mati) dan output yang lain berlogika 1
(LED menyala). Ketika inputnya berlogika (1,1) maka output Y3 berlogika 0
(LED mati) dan output yang lain berlogika 1 (LED menyala). Jika enable
berlogika 1, maka decoder akan ON dan saluran output yang aktif akan
berlogika 1 (LED menyala) sesuai dengan inputnya.
6.2 Percobaan Decoder 3 To 8

Tabel 6.2 Percobaan Decoder 3 To 8


-E1 -E2 E3 C B A Y7 Y6 Y5 Y4 Y3 Y2 Y1 Y0

1 1 0 X X X 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 X X X 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 X X X 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 0 X X X 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 0 X X X 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 0 X X X 1 1 1 1 1 1 1 1

0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0

0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1

0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1

0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

Tipe IC Percobaan Decoder 3 To 8: 74LS138


Pada percobaan decoder 3 ke 8 dimana pada rangkaian menggunakan tipe IC
74LS138. Hasil percobaan dari decoder 3 to 8 menunjukan bahwa hasil percobaan
dan teori dari decoder 3 to 8 ini sesuai. Jika input pada enable (E1, E2) salah
satunya berlogika 1, maka semua output akan berlogika 1 (LED menyala) dan
tidak peduli pada input lainnya. Begitu pula jika input pada E3 berlogika 0 maka
semua output akan berlogika 1 (LED menyala). Jika input pada enable E3
berlogika 1 dan kedua enable (E1, E2) lainnya berlogika 0, maka output pada
rangkaian akan bergantung pada tiga input lainnya. Output akan berlogika 0 (LED
mati) sesuai dengan input yang bernilai 0 yaitu sesuai dengan 2n pada
keluarannya.

6.3 Percobaan Decoder 4 To 16


Tabel 6.3 Percobaan Decoder 4 To 16
L - D C B A Y1 y1 Y1 Y1 Y1 Y1 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
5 4 3 2 1 0 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
E E

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tipe IC Percobaan Decoder 4 To 16: 4514


Pada percobaan decoder 4 ke 16 dimana pada rangkaian menggunakan tipe IC
4514. Hasil percobaan dari decoder 4 to 16 menunjukan bahwa hasil percobaan
dan teori dari decoder 4 to 16 ini sesuai. Jika input LE berlogika 1 dan enable E
berlogika 0 maka output akan menghasilkan logika sesuai dengan nilai input (A,
B, C dan D) yang diberikan, dimana sesuai dengan 2 n. Kemudian ketika LE
berlogika 0 dan enable E berlogika 1 maka semua output yang dihasilkan
berlogika 0 dan tidak memperdulikan input (A, B, C dan D) yang diberikan.
6.4 Percobaan Encoder 8 ke 3

Tabel 6.4 Percobaan Encoder 8 ke 3


INPUT OUTPUT
EI 0 1 2 3 4 5 6 7 C B A GS EO
1 X X X X X X X X 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
0 X X X X X X X 0 0 0 0 0 1
0 X X X X X X 0 1 0 0 1 0 1
0 X X X X X 0 1 1 0 1 0 0 1
0 X X X X 0 1 1 1 0 1 1 0 1
0 X X X 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1
0 X X 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
0 X 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
Tipe IC Percobaan Encoder 8 ke 3: 74LS148
Pada percobaan encoder 8 ke 3 dimana pada rangkaian menggunakan tipe IC
74LS148. Hasil percobaan dari encoder 8 to 3 menunjukan bahwa hasil percobaan
dan teori dari encoder 8 to 3 ini sesuai. Jika input EI berlogika 1 maka semua
output akan berlogika 1 (LED menyala) dan tidak memperdulikan input dari 0-7.
Kemudian jika EI berlogika 0 dan GS berlogika 1, EO berlogika 0 maka semua
output yang dihasilkan akan berlogika 1 (LED menyala). Jika EI berlogika 0, GS
berlogika 0, EO berlogika 1, dan maka output yang dihasilkan sesuai dengan
input yang diberikan pada input 0-7.
6.5 Percobaan Multiplekser Digital

Tabel 6.5 Percobaan Multiplekser Digital


1A 2A 3A 4A 1B 2B 3B 4B -A/B G 1Y 2Y 3Y 4Y
1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0
1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0
0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1
0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
Tipe IC Percobaan Multiplekser Digital: 74LS157
Pada percobaan multiplekser digital dimana pada rangkaian menggunakan tipe IC
74LS157. Hasil percobaan dari multiplekser digital menunjukan bahwa hasil
percobaan dan teori dari multiplekser digital ini sesuai. Jika input pada G
berlogika 1 maka semua output yang dihasilkan akan berlogika 0 (LED mati).
Kemudian jika input G berlogika 0, serta A/B berlogika 0 maka output mengikuti
input dari A dan jika A/B berlogika 1 maka output yang dihasilkan mengikuti
input dari B.
6.6 Percobaan Multiplekser Analog 4 To 1

Tabel 6.6 Percobaan Multiplekser Analog 4 To 1

B A X0 X1 X2 X3 Y0 Y1 Y2 Y3 Xout Yout
0,44 0,44 0,44
0 0 1,51 2,092 3,126 1,876 2,09 3,13 0,445
6 5 6
0,44 0,44
0 1 1,51 2,092 3,126 1,876 2,09 3,13 1,51 1,076
6 5
0,44 0,44 2,09
1 0 1,51 2,092 3,126 1,876 2,09 3,13 2,09
6 5 2
0,44 0,44 3,12
1 1 1,51 2,092 3,126 1,876 2,09 3,13 3,13
6 5 6
Tipe IC Percobaan Multiplekser Analog 4 To 1: CD4052BE
Pada percobaan multiplekser analog 4 to 1 dimana pada rangkaian menggunakan
tipe IC CD4052BE. Hasil percobaan dari multiplekser analog 4 to 1 menunjukan
bahwa hasil percobaan dan teori dari multiplekser analog 4 to 1 ini sesuai.
Maksud dari multiplexer analog 4 to 1 yaitu kita memberikan 4 input maka akan
menghasilkan 1 output. Dimana output yang dihasilkan akan sama dengan input
yang diberikan. Jika input pada X1 sebesar 0,446 V maka output untuk X akan
sama bernilai 0,446 V. Jika input Y1 sebesar 0,445 V maka output untuk Y akan
sama bernilai 0,445 V.

6.7 Percobaan Demutiplekser Analog 1 To 4


Tabel 6.7 Percobaan Demutiplekser Analog 1 To 4

B A X Y X0 X1 X2 X3 Y0 Y1 Y2 Y3
0 0 1,04 3,07 1,04 3,07
0 1 1,04 3,07 1,04 3,07
1 0 1,04 3,07 1,04 3,07
1 1 1,04 3,07 1,04 3,07

Tipe IC Percobaan Demutiplekser Analog 1 To 4: CD4052BE


Pada percobaan demutiplekser analog 1 to 4 dimana pada rangkaian menggunakan
tipe IC CD4052BE. Hasil percobaan dari demutiplekser analog 1 to 4 menunjukan
bahwa hasil percobaan dan teori dari demutiplekser analog 1 to 4 ini sesuai. Pada
demultiplexer analog 1 to 4 ini, dimana 1 input yang diberikan pada X atau Y
akan menghasilkan 4 output yang sama, baik pada output X (X0, X1, X2, X3) dan
output Y (Y0,Y1, Y2, Y3).
6.8 Percobaan Dekoder BCD TO 7 SEGMENT

Tabel 6.8 Percobaan Dekoder BCD TO 7 SEGMENT


-LT -BI / -RBI D C B A DIS a= b= c= d= e= f= g=
RBO on/
PLAY on/off on/off on/off on/off on/ off on/off
off

0 1 1 X X X X 8 1 1 1 1 1 1 1

1 0 1 X X X X NO 0 0 0 0 0 0 0
DIS

1 1 0 X X X X LOCK 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0

1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0

1 1 1 0 0 1 0 2 1 1 0 1 1 0 1

1 1 1 0 0 1 1 3 1 1 1 1 0 0 1

1 1 1 0 1 0 0 4 0 1 1 0 0 1 1

1 1 1 0 1 0 1 5 1 0 1 1 0 1 1

1 1 1 0 1 1 0 6 0 0 1 1 1 1 1

1 1 1 0 1 1 1 7 1 1 1 0 0 0 0

1 1 1 1 0 0 0 8 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 0 0 1 9 1 1 1 0 0 1 1

Tipe IC Percobaan Dekoder BCD TO 7 SEGMENT: 74LS47


Pada percobaan dekoder bcd to 7 segment dimana pada rangkaian menggunakan
tipe IC 74LS47. Hasil percobaan dari dekoder bcd to 7 segment menunjukan
bahwa hasil percobaan dan teori dari dekoder bcd to 7 segment ini sesuai. Jika
salah satu dari input LT, BI, dan RBI berlogika 0, maka output yang dihasilkan
akan tidak dipedulikan dari input yang diberikan atau don’t care. Output yang
dihasilkan akan sesuai dengan input yang diberikan dan akan tampil angka
desimal pada displaynya. Dimana angka display yang ditampilkan sesuai dengan
kode biner yang di inputkan.
7. Pertanyaan dan Jawaban
1. Dari percobaan IV.1 buatlah diagram logic dan truth tabel untuk decoder 2 ke 4
Jawaban:

2. Berikan gambar rangkaiannya (dengan diagram blok), cara agar IC 74LS139


menjadi decoder 3 ke 8, jelaskan jawaban anda.
Jawaban:
Cara agar IC 74LS139 menjadi decoder 3 ke 8 adalah dengan cara
menggabungkan 2 ic tersebut seperti gambar dibawah.
3. Dari percobaan IV.2 buatlah diagram logic untuk decoder 3 ke 8, jelaskan cara
operasional IC ini.
Jawaban:
Apabila salah satu input berlogika 1 maka output akan berlogika 1, dan apabila 3
input disatukan yang select maupun enable maka salah satu output atau Y akan
berlogika 0.

4. Apa fungsi pin LE/STR dan –E/INH pada percobaan IV.3


Jawaban:
1) Fungsi dari pin LE/STR atau Strobe digunakan sebagai sinyal sinkronisasi
ketika tidak ada jam sinkron; dalam memori, ini digunakan untuk
menunjukkan awal dan akhir dari sebuah blok.
2) Pin Inhibit adalah input logika open-collector/drain-negatif yang
direferensikan ke GND. Menerapkan sinyal ground level rendah ke input ini
menonaktifkan output modul. Ketika kontrol Inhibit aktif, arus input yang
ditarik oleh regulator berkurang secara signifikan.

5. Dari percobaan encoder 8 ke 3 gambarkan diagram logikanya (FUNCTIONAL


BLOCK DIAGRAMS) dan berikan persamaan aljabarnya
Jawaban:
Berikut adalah diagram blok dan persamaan aljabar encoder 8 ke 3.

6. Apa fungsi pin -EO dan -GS pada percobaan encoder 8 to 3 pd percobaan IV.4
Output GS (Group Signal) aktif rendah ketika salah satu input rendah.Dan pin EO
sebagai grey output pin.
Jawaban:

7. Berikan prinsip operasional IC multiplekser dan demultiplekser CD4052


Jawaban:
Multiplexer bekerja seperti sebuah saklar (switch) multi posisi yang dikontrol
secara digital, dimana kode digital yang diberikan ke input-input SELECT
mengontrol input-input data mana yang di switch ke output. Misalnya, pada
multiplexer dua input, output z akan sama dengan input data IO untuk kode input
SELECT berlogik 1, z akan sama dengan I1 untuk kode input SELECT berlogik
0, dengan kata lain multiplexer memilih 1 dari N data input dan menyalurkan data
yang terpilih ke suatu chanel output tunggal.
Pada rangkaian demultiplexer, gerbang yang digunakan adalah gerbang AND,
output dari multiplexer di cabangkan ke salah satu input dari gerbang AND.
Sedangkan input gerbang yang satunya berfungsi sebagai saklar untuk penerima
data yang masuk yang kemudian dikeluarkan ke masing-masing output.

8. Apa fungsi pin –LT dan –RBI pada IC 74LS47


Jawaban:
1) Pin LT berfungsi untuk mengeset display, bila diberi logika ‘0’ maka semua
keluaran dari IC ini akan berlogika 0. Sehingga seven segment akan
menunjukkan angka delapan (8).
2) Pin RBI berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC. Bila diberi logika “0”
maka semua keluaran IC akan berlogika “1” dan seven segment akan mati.

9. Berikan nama-nama segment dari komponen seven segmen


Jawaban:
Seven segment terbagi menjadi 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8.
LED tersebut juga dapat digunakan untuk menampilkan huruf A-F yang disebut
juga DOT Matriks.

10. Berikan 2 perbedaan IC 74LS47 dengan 74LS48


Jawaban:
1) Pada IC 74LS47 displaynya disambungkan ke power sedangkan pada IC
74LS48 displaynya disambungkan ke ground.
2) Pada IC 74LS47 dari IC dipakai gerbang NOT untung menyambungkan ke
displaynya. Sedangkan pada IC 74LS48 tidak memakai gerbang NOT untuk
menyambung dari IC ke displaynya

8. Kesimpulan
Melalui percobaan III ini yang memuat mengenai ic logika kombinasional
dimana dalam percobaan di lab dapat ditarik kesimpulan bahwa ic logika
kombinasional berjalan sesuai kode biner. Adapaun ic logika kombinasional yang
dicobakan dalam percobaan III ini, yaitu sebagai berikut:
1) Decoder 2 To 4
Dimana pada rangkaian menggunakan tipe IC 74LS139. Ketika inputnya
berlogika (0,0) maka output Y0 berlogika 0 (LED mati) dan output yang lain
bernilai 1 (LED menyala). Ketika inputnya berlogika (0,1) maka output Y1
berlogika 0 (LED mati) dan output yang lain berlogika 1 (LED menyala).
Ketika inputnya berlogika (1,0) maka output Y2 berlogika 0 (LED mati) dan
output yang lain berlogika 1 (LED menyala). Ketika inputnya berlogika (1,1)
maka output Y3 berlogika 0 (LED mati) dan output yang lain berlogika 1
(LED menyala). Jika enable berlogika 1, maka decoder akan ON dan saluran
output yang aktif akan berlogika 1 (LED menyala) sesuai dengan inputnya.
2) Decoder 3 To 8
Dimana pada rangkaian menggunakan tipe IC 74LS138. Jika input pada
enable (E1, E2) salah satunya berlogika 1, maka semua output akan berlogika
1 (LED menyala) dan tidak peduli pada input lainnya. Begitu pula jika input
pada E3 berlogika 0 maka semua output akan berlogika 1 (LED menyala).
Jika input pada enable E3 berlogika 1 dan kedua enable (E1, E2) lainnya
berlogika 0, maka output pada rangkaian akan bergantung pada tiga input
lainnya. Output akan berlogika 0 (LED mati) sesuai dengan input yang
bernilai 0 yaitu sesuai dengan 2n pada keluarannya.
3) Decoder 4 To 16
Dimana pada rangkaian menggunakan tipe IC 4514. Jika input LE berlogika 1
dan enable E berlogika 0 maka output akan menghasilkan logika sesuai
dengan nilai input (A, B, C dan D) yang diberikan, dimana sesuai dengan 2n.
Kemudian ketika LE berlogika 0 dan enable E berlogika 1 maka semua
output yang dihasilkan berlogika 0 dan tidak memperdulikan input (A, B, C
dan D) yang diberikan.
4) Encoder 8 To 3
Dimana pada rangkaian menggunakan tipe IC 74LS148. Jika input EI
berlogika 1 maka semua output akan berlogika 1 (LED menyala) dan tidak
memperdulikan input dari 0-7. Kemudian jika EI berlogika 0 dan GS
berlogika 1, EO berlogika 0 maka semua output yang dihasilkan akan
berlogika 1 (LED menyala). Jika EI berlogika 0, GS berlogika 0, EO
berlogika 1, dan maka output yang dihasilkan sesuai dengan input yang
diberikan pada input 0-7.
5) Multiplekser Digital
Dimana pada rangkaian menggunakan tipe IC 74LS157. Jika input pada G
berlogika 1 maka semua output yang dihasilkan akan berlogika 0 (LED mati).
Kemudian jika input G berlogika 0, serta A/B berlogika 0 maka output
mengikuti input dari A dan jika A/B berlogika 1 maka output yang dihasilkan
mengikuti input dari B.
6) Multiplekser Analog 4 to 1
Dimana pada rangkaian menggunakan tipe IC CD4052BE. Maksud dari
multiplexer analog 4 to 1 yaitu Ketika kita memberikan 4 input maka akan
menghasilkan 1 output. Dimana output yang dihasilkan akan sama dengan
input yang diberikan.
7) Demutiplekser Analog 1 To 4
Dimana pada rangkaian menggunakan tipe IC CD4052BE. Yang dimaksud
dengan demutiplekser analog 1 to 4 yaitu dimana ketika 1 input yang
diberikan pada X atau Y akan menghasilkan 4 output yang sama, baik pada
output X (X0, X1, X2, X3) dan output Y (Y0,Y1, Y2, Y3).
8) Dekoder BCD To 7 SEGMENT
Dimana pada rangkaian menggunakan tipe IC 74LS47. Jika salah satu dari
input LT, BI, dan RBI berlogika 0, maka output yang dihasilkan akan tidak
dipedulikan dari input yang diberikan atau don’t care. Output yang dihasilkan
akan sesuai dengan input kode biner yang diberikan dan akan tampil angka
desimal pada displaynya. Dimana angka display yang ditampilkan sesuai
dengan kode biner yang di inputkan.

Anda mungkin juga menyukai