Anda di halaman 1dari 2

TOR (TERM OF REFERENCE)

PELATIHAN KOMUNIKASI EFEKTIF


TAHUN 2022

A. Latar Belakang
Dalam standar akreditasi RS 2012 SKP.2/JCI IPSG.2 mensyaratkan agar Rumah Sakit
menyusun cara komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan dapat
dipahami penerima. Hal itu untuk mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan
keselamatan pasien. Setiap Rumah Sakit di Indonesia harus terakreditasi KARS versi 2012.
Enam unsur sasaran keselamatan pasien yang utama dari layanan asuhan ke pasien adalah
komunikasi efektif.
Salah satu hal yang menyebabkan banyak orang berselisih paham adalah karena
kurangnya komunikasi. Komunikasi terkadang menjadi hal yang disepelekan, padahal
kesalahan dalam komunikasi dapat menimbulkan sebuah permasalahan yang runyam dalam
relasi dua orang atau lebih. Pengertian konsep komunikasi yang paling sederhana adalah
proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Proses ini dapat
menghasilkan feedback dari komunikan sehingga komunikasi dapat berlangsung secara dua
arah antara komunikator dan komunikan.
Kmunikasi efektif adalah unsur utama dari sasaran keselamatan pasien karena
komunikasi adalah penyebab pertama masalah keselamatan pasien (patient safety).
Komunikasi diantara petugas maupun antara petugas dengan pasien dan keluarganya yang
efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan dipahami oleh penerima mengurangi
kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien. Maka dalam komunikasi efektif harus
dibangun aspek kejelasan, ketepatan, sesuai dengan konteks baik bahasa dan informasi, alur
yang sistematis dan budaya.
Dalam memberi pelayanan di Rumah Sakit, diperlukan keterampilan komunikasi efektif
agar pemberian pelayanan dapat memberikan informasi kesehatan yang dapat diterima sesuai
dengan tujuan. Perawat sebagai tenaga kesehatan terbanyak di Rumah Sakit, memiliki peran
yang sangat vital untuk memenuhi setiap standar akreditasi Nasional maupun Internasional.
Perawat juga sebagai profesi yang paling sering dan paling lama kontak dengan pasien. Oleh
karena itu profesi perawat yang paling banyak melakukan komunikasi dengan pasien dan
keluarganya.
Kerangka komunikasi efektif yang digunakan di Rumah Sakit adalah komunikasi SBAR
(Situation, Background, Assassement, Recommendation), metode komunikasi ini digunakan
pada saat perawat melakukan handover ke pasien. Komunikasi SBAR adalah kerangka teknik
komunikasi yang disediakan untuk petugas kesehatan dalam menyampaikan kondisi pasien.
SBAR adalah metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi penting yang
membutuhkan perhatian segera dan tindakan berkontribusi terhadap eskalasi yang efektif dan
meningkatkan keselamatan pasien. SBAR juga dapat digunakan secara efektif untuk
meningkatkan serah terima antara shift atau antara staf di daerah klinis yang sama atau
berbeda. Melibatkan semua anggota tim kesehatan untuk memberikan masukan kedalam
situasi pasien termasuk memebrikan rekomendasi. SBAR memberikan kesempatan untuk
diskusi antara anggota tim kesehatan atau tim kesehatan lainnya. Penerapan

Anda mungkin juga menyukai