Anda di halaman 1dari 7

A.

STRUKTUR INTI

Inti atom tersusun dari proton dan neutron. Suatu inti dengan jumlah nukleon (proton + neutron) tertentu disebut
nuklida. Suatu nuklida dilambangkan sebagai berikut:

A
X
X = lambang atom
A = nomor massa = jumlah proton + neutron
Z Z = nomor atom = jumlah proton

Bila ditinjau dari nomor massa, nomor atom dan jumlah neutronnya, nuklida dapat dikelompokkan sebagai berikut:
NUKLIDA

ISOTOP ISOBAR ISOTON

Isotop adalah nuklida-nuklida Isobar adalah nuklida-nuklida Isoton adalah nuklida-nuklida


dengan nomor atom (Z) sama dengan nomor massa (A) sama dengan jumlah neutron (A – Z)
tetapi nomor massa (A) berbeda. tetapi nomor atom (Z) berbeda. sama.

Contoh: Contoh: Contoh:


6C12 dengan 6C14 6C14 dengan 7N14 C14 dengan 7N15
6

B. ZAT RADIOAKTIF

Gejala keradioktifan (radioaktifitas) pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh Henry Becquerel pada suatu
garam uranium. Selanjutnya Pierre & Marrie Curie menemukan zat-zat radioaktif lainnya yaitu polonioum dan
radium. Zat-zat radioaktif adalah suatu zat yang aktif memancarkan radiasi baik berupa partikel maupun gelombang
elektromagnetik. Berikut adalah beberapa partikel atau gelombang elektromagnetik yang lazim dipancarkan pada
suatu transisi inti:

PATIKEL LAMBANG PARTIKEL LAMBANG


4 4 1
Partikel alfa 2 α ; 2 He Neutron 0n
0 0 1 1
Partikel beta −1 β ; −1 e Proton 1p ; 1H
0 2 2
Sinar gamma 0γ Deutron 1D ; 1H
0 0 3 3
Positron −1 β ; −1
e Triton 1T ; 1H

Suatu nuklida bersifat radioaktif karena intinya tidak stabil, ketika inti tidak stabil berusaha menjadi stabil maka inti
tersebut memancarkan radiasi. Radiasi yang dipancarkan dapat berupa partikel alfa (), partikel beta () atau sinar
gamma (). Daya tembus sinar  > partikel  > partikel . Proses perubahan inti tidak stabil menjadi inti stabil
disebut peluruhan.
Salah satu yang menentukan kestabilan suatu inti adalah perbandingan jumlah neutron (n) dan proton (p). Unsur-
n n
unsur yang stabil mempunyai harga p  1; untuk nuklida-nuklida stabil dengan Z < 20 mempunyai harga p =1,
n
sedangkan untuk Z > 20 harga p > 1 membentuk suatu kurva, yang disebut sebagai kurva kestabilan inti.

Nuklida-nuklida yang terletak di luar kurva kestabilan inti adalah nuklida-nuklida yang tidak stabil, yang dapat
digolongkan menjadi dua:
 Nuklida yang surplus neutron, terletak di atas kurva kestabilan inti. Nuklida ini mencapai kestabilan dengan
cara memancarkan partikel beta ().
 Nuklida yang surplus proton, terletak di bawah kurva kestabilan inti. Nuklida ini mencapai kestabilan dengan
cara memancarkan partikel positron atau menangkap elektron pada kulit K (electron capture).

C. WAKTU PARUH

1
t
Waktu paruh ( 2 ) adalah waktu yang diperlukan oleh suatu zat radioaktif agar massanya/keaktifannya berkurang
setengahnya (50%). Karena laju reaksi peluruhan adalah reaksi orde pertama, maka massa /keaktifan suaut zat
radioaktif pada saat tertentu dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut:
t Nt = massa/keaktifan yang tersisa

( 12 )
1 N0 = massa/keaktifan mula-mula
t
N t =N 0 2 t = waktu peluruhan
1
t 2 = waktu paruh

1. SPMB 2002 Regional 1 (A) 50% (C) 12,5% (E) 3,12%


Suatu radioaktif mempunyai waktu paruh 18 (B) 25% (D) 6,25%
hari. Jika unsur radioaktif tersebut disimpan
selama 72 hari, maka sisa unsur radioaktif Pembahasan
tersebut adalah Bila dalam persentase maka N0 = 100%
72

()
dapat dinyatakan bahwa waktu paruh unsur Z
1
N t =100% 18 adalah
2 (A) 10 bulan (C) 7 bulan (E) 5 bulan
(B) 8 bulan (D) 6 bulan

() ( )
4
1 100 % Pembahasan
N t =100 % = =6,25%
2 16 42 42
1 1
() () ()
1 6 1
1 1
t t
Jawab: D =1 2 = 2
64 2  2 2  6
2. UMPTN 1997 Rayon A 42
Waktu paruh Bi adalah 5 hari. Jika mula-mula
t 12
disimpan beratnya 40 gram, maka setelah =  t½ = 7 bulan
disimpan selama 15 hari beratnya berkurang Jawab: C
sebanyak
(A) 5 gram (C) 20 gram (E) 35 gram 4. UMPTN 1996 Rayon B
(B) 15 gram (D) 30 gram 65
Pembahasan Waktu paruh 29
Cu
adalah 128 hari. Jika semula
15 disimpan 0,8 gram dan ternyata tersisa 0,05
N t =40
1
2 () 5 gram, maka unsur tersebut telah disimpan selama
(A) 640 hari (C) 384 hari
(B) 512 hari (D) 256 hari
(E) 128 hari

() ( )
3
1 40 Pembahasan
N t =40 = =5 gram
2 8 t
Pengurangan berat = N0 – Nt
= 40 – 5 = 35 gram
0,05=0,8()
1
2
128

Jawab: E t
= =( ) =( )
4
0,05 1 1 1 128
0,8 16 2 2 
3. UMPTN 1997 Rayon B t = 512 hari
Bila suatu unsur radioaktif Z sesudah 42 bulan Jawab: B
1
masih tersisa 64 bagian dari berat semula, maka

D. REAKSI INTI

Pada suatu reaksi inti selalu berlaku:

 Jumlah nomor massa pereaksi = jumlah nomor massa hasil reaksi


 Jumlah nomor atom pereaksi = jumlah nomor atom hasil reaksi

JENIS-JENIS REAKSI INTI

1. Reaksi Peluruhan
Reaksi peluruhan berjalan dengan spontan dan exoergik (melepas energi). Pada reaksi peluruhan terjadi
perubahan inti tidak stabil menjadi inti stabil.
226 222 4
Contoh: 88 Ra→ 86 Rn+ 2 α
14 14 0
6 C → 7 N +−1 β

2. Reaksi Transmutasi Inti


Pada reaksi transmutasi inti, suatu inti menyerap suatu partikel dan berubah menjadi inti lain dengan
memancarkan suatu radiasi.
14 4 17 1 14 17
Contoh: 7 N + 2 α→ 8 O+1 p atau dapat dituliskan 7 N (α , p) 8 O
27 1 28 0 27 28
13 Al+ 0 n→ 14 Si+−1 β atau dapat dituliskan 13 Al(n , β) 14 Si

3. Reaksi Penghasil Energi


(a) Reaksi Fisi
Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti, dimana suatu nuklida berat ditembak oleh suatu partikel dan
belah menjadi dua nuklida yang massanya masing-masing kira-kira setengah massa nuklida awal.
235 1 94 139 1
Contoh: 92 U + 0 n→ 36 Kr+ 56 Ba+3 0 n
Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi 1 gram uranium setara dengan energi dari reaksi pembakaran 3 ton
batubara.

(b) Reaksi Fusi


Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan inti, dimana dua atau lebih nuklida ringan bergabung membentuk
nuklida yang lebih berat
1 1 1 4
Contoh: 1 H + 1 H +2 0 n→ 2 He
Pada matahari terjadi perubahan 637 juta ton hidrogen menjadi 633 juta ton helium setiap detiknya. Empat
juta ton massa yang hilang diubah menjadi energi (E = mc 2) yang dipancarkan ke segenap penjuru
tatasurya.

1. UMPTN 2001 Rayon A (A) neutron (D) positron


Proses peluruhan yang memancarkan elektron (B) elektron (E) sinar 
terjadi pada (C) proton
40 40 7 7 Pembahasan
(1) 19
K → 18 Ar (3) 4
Be→ 3 Li 44
14 14 90 Ca ( x, n ) 4421 Sc
(2) 6 C→ 7 N (4) 38
Sr→ 90
39 Y
Reaksi transformasi 20
44 1 44 1
, dapat

Pembahasan dituliskan, 20 Ca +1 x → 21 Sc +0 n , maka x =


Pada proses pelauruhan suatu radioaktif selalu proton.
berlaku: nomor massa ruas kiri = nomor Jawab: C
massa ruas kanan; nomor atom ruas kiri =
nomor atom ruas kanan. 3. UMPTN 1998 Rayon A
40 40 0 238 1
19 K → 18 Ar+ 1 e Pada reaksi inti 92
U + α→ x+ 3 0 n , x adalah
(1) (memancarkan positron)
14 14 0 235 240
6 C → 7 N +−1 e (A) (C) 92 U (E) 94 Pu
(2) (memancarkan elektron)
7 7 0 236 239
4 Be→ 3 Li + 1 e (B) 90 Th (D) 94 Pu
(3) (memancarkan positron)
90 90 0 Pembahasan
(4) 38 Sr→ 39 Y +−1 e (memancarkan elektron) Pada reaksi inti selalu berlaku: nomor massa
Jawab: C ruas kiri = nomor massa ruas kanan; nomor
atom ruas kiri = nomor atom ruas kanan.
2. UMPTN 2000 Rayon B Dengan demikian reaksi inti,
44 44
20 Ca ( x, n ) 21 Sc , x
238 4 239 1 239
Pada reaksi transmutasi 92 U + 2 α→ 94 x +3 0 n , maka x = 94 Pu.
adalah Jawab: D
E. PENGGUNAAN RADIOISOTOP

Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut (scanner) atau sumber radiasi.

RADIOISOTOP SEBAGAI PERUNUT

Bidang Kedokteran Bidang Hidrologi Bidang Sains

 I–131 untuk diagnosa kelenjar tiroid/gondok.  Na–24 untuk mempelajari  I–131 untuk mempelajari
 Tc–99 digunakan dalam berbagai runutan kecepatan aliran air sungai. kesetimbangan dinamis.
(scanner) diantaranya: otak, hati, sel darah, dll.  Radioisotop Na–24 dalam  O–18 untuk mempelajari
 Tl–201 untuk mendeteksi kerusakan jantung. bentuk karbonat untuk reaksi esterifikasi.
 Xe–133 untuk mendeteksi penyakit paru-paru. menyelidiki kebocoran pipa  C–14 untuk mempelajari
 P–32 untuk mendeteksi penyakit mata air bawah tanah. mekanisme reaksi fotosintesis.
 Sr–85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.
 Se–75 untuk mendeteksi penyakit pankreas.

RADIOISOTOP SEBAGAI SUMBER RADIASI

Bidang Kedokteran Bidang Pertanian Bidang Industri

 Co–60 adalah suatu sumber radiasi  Radiasi yang dihasilkan dapat  Radiasi gamma yang dihasilkan
gamma untuk terapi tumor dan digunakan untuk pemberantasan dapat digunakan untuk memeriksa
kanker. hama dan pemuliaan tanaman. cacat pada logam.
 P–32 digunakan untuk  Radiasi gamma dapat juga digunakan
penyembuhan penyakit leukimia. untuk pengawetan kayu, barang-
 Co – 60 dan Cs–137 digunakan barang seni, dll.
untuk sterilisasi.

1. SPMB 2005 Regional 1 (C) sinar 


Proses peluruhan radioaktif umumnya mengikuti
kinetika reaksi orde-1. Suatu isotop memiliki 3. SPMB 2005 Regional 2
waktu paruh 10 menit. Jumlah isotop radioaktif Manakah di antara transmutasi berikut yang
yang tersisa setelah 40 menit adalah menghasilkan inti helium?
(A) 1/8 x semula (D) 1/20 x semula 214 218 214 214
(A) 82
Pb →84 Pb (D) 83
Bi → 84 Po
(B) 1/10 x semula (E) 1/40 x semula
24 24 239 235
(C) 1/16 x semula (B) 13
Al → 12 Mg (E) 92
U → 92 U
230 226
2. SPMB 2005 Regional 1 (C) 90
Th → 88 Ra
Pemancaran positron dari suatu inti radioaktif
disebabkan proton dalam inti berubah menjadi 4. SPMB 2005 Regional 2
(A) elektron (D) sinar X
(B) neutron (E) sinar 
214 214
Pada reaksi peluruhan 82 Pb→ 83 Bi + X dan
11. SPMB 2004 Regional 3
222 218
86 Rn → 84 Po + Y Apabila unsur X ditembak dengan sebuah
36
X dan Y berturut-turut adalah neutron, maka akan dihasilkan unsur 25 Mn
(A) proton, positron disertai pelepasan partikel . Unsur X tersebut
(B) positron, elektron adalah
(C) elektron, alfa 60 59 57
(D) positron, proton (A) 28 Ni (C) 27 Co (E) 26 Fe
(E) elektron, neutron 59 58
(B) 28 Ni (D) 27 Co

5. SPMB 2005 Regional 3


14 17 12. UM – UGM 2004
Dalam reaksi inti 7 N (α ,x) 8 O , partikel yang 238
U
Jika 92 berturut-turut memancarkan x partikel
dilepaskan adalah
(A) deuterium (D) proton alfa dan y partikel beta, maka akan dihasilkan
(B) positron (E) neutron 206
82 Pb jumlah x dan y adalah
(C) elektron
(A) 8 dan 7 (C) 7 dan 8 (E) 7 dan 6
6. SPMB 2005 Regional 3 (B) 6 dan 8 (D) 8 dan 6
Dari persamaan reaksi inti:
27 24 13. SPMB 2003 Regional 1, 2 dan 3
13 Al + X → 11 Na + Y 242
dapat disimpulkan X dan Y beerturut-turut Isotop 94
Pu
memancarkan lima buah partikel 
adalah dan dua buah partikel . Isotop yang terbentuk
(A) partikel  dan neutron pada proses ini adalah
(B) proton dan partikel  232 244
(A) 90
Th (D) 94 Pu
(C) neutron dan partikel 
220 222
(D) elektron dan partikel  (B) 87
Fr (E) 86
Rn
(E) neutron dan proton 247
(C) 96
Cm
7. UM – UGM 2005
Suatu radioisotop X mempunyai waktu paruh 15 14. UMPTN 2000 Rayon A
hari, setelah disimpan selama 60 hari, maka berat 27
radioisotop tersebut akan tersisa sebanyak Jika atom aluminium 13 Al ditembaki dengan
(A) 50,00% (C) 12,50% (E) 3,125% partikel x, akan terjadi isotop fosfor sesuai
(B) 25,00% (D) 6,250% 27 30 1
dengan reaksi 13 Al+x → 15 P+ 0 n . Dalam
8. SPMB 2004 Regional 1 persamaan reaksi ini, x adalah
Jika pada suhu tertentu waktu paruh reaksi orde (A) partikel beta (D) foton
3
pertama 2A  2B + C adalah 3 jam, maka (B) partikel neutron (E) atom tritium, 1 H
jumlah A yang terurai dalam waktu 9 jam adalah (C) partikel alfa
(A) 12,5 % (C) 50,0% (E) 87,5%
(B) 25,0 % (D) 75,0%
15. UMPTN 2000 Rayon B
44
9. SPMB 2004 Regional 2 (
Pada reaksi transmutasi 20 Ca x,n 21 Sc , x adalah
) 44
9 12 1
Pada reaksi inti: 4 Be + X → 6 C + 0 n , X adalah (A) neutron (D) positron
(A) sinar  (C) sinar  (E) positron (B) elektron (E) sinar 
(C) proton
(B) sinar  (D) sinar X
16. UMPTN 1998 Rayon B
10. SPMB 2004 Regional 3 239 4 y 1 1
Pada reaksi 94 Pu+ 2 α→ x Am+ 1 p+2 0 n , x dan y
238
Jika 92 U ditembak dengan neutron akan
239 pada reaksi tersebut adalah
dihasilkan isotop uranium 92 U disertai (A) 93 dan 240 (D) 95 dan 240
pelepasan (B) 93 dan 242 (E) 95 dan 241
(A)  (B)  (C)  (D) n (E) p (C) 94 dan 241
19. UMPTN 1995 Rayon A
238
17. UMPTN 1998 Rayon C
Pada reaksi antara 92 U dengan neutron akan
218
Jika 84 Po memancarkan satu partikel alfa, satu 239
93 Np
dihasilkan dan partikel beta.
partikel beta dan sinar gamma, maka isotop yang
SEBAB
terbentuk adalah
214 214 214 Partikel beta merupakan elektron
(A) 81 Tl (C) 82 Pb (E) 83 Bi
213 215 20. UMPTN 1993 Rayon A
(B) 82 Pb (D) 82 Pb Proses yang megakibatkan kenaikan nomor atom
dengan satu satuan adalah…
18. UM – POLTEK ITB (POLBAN) 1998 (A) emisi proton
Nuklida-nuklida yang tergolong isotop adalah (B) emisi sinar beta
13 13 210 208
6 C dan 7 N 84 P 82 Pb
(C) emisi sinar gamma
(A) (D) dan
76 76 212 213 (D) emisi sinar alfa
(B) 32 Ge dan 34 Ge (E) 84 P dan 85 At (E) penangkapan elektron K
13 14
(C) 6 C dan 6 C



Anda mungkin juga menyukai