Setiap suku bangsa yang mendiami kepulauan Indonesia memiliki rumah adat
masing-masing. Aceh juga memiliki rumah adat yang dinamakan Rumoh
Aceh (rumoh = rumah Aceh). Walaupun masing-masing etnis di Aceh memiliki
rumah adat tersendiri, namun Rumoh Aceh disepakati sebagai bangunan rumah adat
untuk mewakili masyarakat Aceh.
3. Rumah Bolon (Sumatra Utara)
Penduduk Sumatera Utara yang terdiri dari banyak suku mempunyai beragam budaya
salah satunya adalah budaya rumah adat. Suku Batak Toba yang merupakan salah satu
suku di Sumatera Utara juga mempunyai rumah adat. Rumah adat Batak Toba disebut
dengan ‘Rumah Bolon’. Dihuni oleh beberapa keluarga yang menempati ruang dalam
secara terbuka bersama. Posisinya terkelompok berdasarkan aturan adat dari yang
paling penting sampai keluarga lainnya dalam masing-masing fungsi.
Rumah adat di provinsi Riau bernama Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar. Ruangan
rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur. ruangan bersila, anjungan dan
dapur. Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk
pertemuan dan musyawarah adat. Bentuk rumah tradisional daerah Riau pada
umumnya adalah rumah panggung yang berdiri di atas tiang dengan bangunan persegi
panjang.
5. Rumah Kejang Lako (Jambi)
Rumah Kejang Lako oleh masyarakat Marga Bathin dibangun dengan tipologi bangunan
rumah panggung yang berbentuk empat persegi panjang. Rata-rata bangunan dibuat
dalam ukuran 9 m x 12 m dengan menggunakan kayu ulim yang banyak tumbuh di
daerah Jambi. Untuk merangkai kayu-kayu pada bagian rumah, masyarakat Marga
Bathin mengandalkan teknik tradisional, seperti teknik tumpuan, sambung kait, dan
pengait menggunakan pasak.
Rumah Rakit sesuai dengan namanya yaitu rumah yang berada di atas perairan dengan
bentuk seperti rakit. Mengingat Bangka Belitung terbatasi oleh perairan baik sungai
maupun lautan maka banyak masyarakat Bangka yang membuat rumah diatas air sebagai
tempat tinggal dan tempat bisnis ekonomi.