Anda di halaman 1dari 18

PENERIMAAN PASIEN BARU DI NICU

NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN


DOKUMEN
1/2
Ditetapkan Oleh
PROSEDUR
TANGGAL Direktur RSU Citra Bunda Medical
TETAP TERBIT Center

9 JULI 2010

Dr. Helgawati MM
PENGERTIAN Pasien baru di NICU adalah pasien yang baru diterima masuk ke NICU
yang akan mendapat penatalaksanaan intensif oleh staf NICU selama
masa perawatan di NICU
TUJUAN  Pemanfaatan tempat tidur yang optimal di NICU
 Pasien baru di PICU mendapat penatalaksanaan intensif yang tepat
dan benar
KEBIJAKAN Sesuai dengan kebijakan penerimaan pasien NICU
PROSEDUR  Dilakukan serah terima yang baik dengan dokter yang merujuk untuk
perawatan di NICU usahakan mendapatkan informasi yang penting
selengkap mungkin.
 Survei primer:
o Pastikan jalan nafas dan pernafasan adekuat dan berikan pada
pasien oksigen dengan fraksi tertinggi (100%) sampai pemeriksaan
analisa gas darah selesai dilakukan.
o Periksa sirkulasi dan akses vena.
 Survei sekunder: pemeriksaan pasien secara menyeluruh.
 Monitor dasar yang sesuai untuk pasien: Saturasi oksigen, EKG, arterial
line, kateter vena sentral.
 Instruksi penting yang harus ditulis di status pasien:
o Pola ventilasi
o Sedasi/analgesia
o Obat-obatan, infus
o Cairan
 Lakukan pemeriksaan dasar:
PENERIMAAN PASIEN BARU DI NICU
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2

o Darah rutin, kimia darah, kalau perlu profil koagulasi


PROSEDUR o Pemeriksaan mikrobiologi kalau perlu
Analisa gas darah
o Foto thorak (setelah terpasangnya jalur kateter vena sentral atau
arteri pulmonalis)
o EKG
 Jelaskan rencana penatalaksanaan pasien pada staff perawat.
 Informasikan pada konsultan harian ICU yang bertugas.
Pemeriksaan tambahan lain
 Monitor tambahan bisa dilakukan bila ada indikasi (kateter arteri
pulmonaslis, tekanan intrakranial dan sebagainya).
 Semua hasil pemeriksaan dan intruksi harus ditulis di status harian
pasien di NICU

UNIT TERKAIT Unit rawat inap


IDENTIFIKASI BAYI
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/1
Ditetapkan Oleh
TANGGAL Direktur RSU Citra Bunda Medical
PROSEDUR TERBIT Center
TETAP
9 JULI 2010

Dr. Helgawati MM
PENGERTIAN Memberikan keamanan dan mencegah tertukarnya bayi satu sama lain
TUJUAN Mencegah terjadinya tertukarnya pasien / bayi
KEBIJAKAN Jangan sampai bayi tertukar, perhatikan nama bayi dan nama orangtua
bayi
PROSEDUR A. Pada saat mendaftar
Tanyakan nama ibu bayi pada keluarga / pengantar yang meliputi
1. Nama lengkap orangtua
2. Tempat dan tanggal lahir orangtua
3. Alamat orangtua
4. Tempat dan tanggal lahir pasien
5. Jenis kelamin
B. Diruang perawatan
1. Cocokkan nama yang tertera pada surat keterangan rawat inap,
peneng dan status pasien
a. Tanyakan kepada orangtua /keluarga pasien
b. Jika terdapat kesalahan segera perbaiki dan melaporkan ke
bagian rekam medik dan bagian keuangan
2. Jika dalam satu ruang perawatan terdapat nama yang sama maka :
- Tulis nama ibu dan ayah pasien
3. Setiap akan melakukan tindakan cek tanda pengenal pasien /
peneng

PROSEDUR KONSULTASI DAN KRITERIA PASIEN


MASUK NICU
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
PROSEDUR 1/1
TETAP
Ditetapkan Oleh
TANGGAL Direktur RSU Citra Bunda Medical
TERBIT Center

9 JULI
2010
Dr. Helgawati MM

PENGERTIAN Kriteria pasien masuk NICU adalah persyaratan keadaan tertentu pada
pasien yang diharapkan akan memperoleh manfaat besar bila dirawat di
NICU
TUJUAN Pemanfaatan pelayanan NICU secara tepat dan benar.
KEBIJAKAN Sesuai dengan kebijakan pasien masuk ruang rawat NICU.
PROSEDUR NICU menerima pasien dari unit-unit dalam rumah sakit dari semua
disiplin, maupun dari rumah sakit luar:
 Dokter primer (pemilik pasien) mengajukan permintaan rawat NICU
secara tertulis, walaupun dapat dilakukan secara lisan lebih dulu.
 Untuk pasien rujukan dari rumah sakit luar, dokter pengirim
menyampaikan kronologis kondisi pasien dan hasil laboratorium dan
alasan merujuk pasien. Untuk ini dokter NICU segera melakukan
konsultasi dengan kepala NICU atau staf medik tetap dan staf nurse
tentang kemungkinan rawat NICU
 Transportasi pasien dari rumah sakit luar merupakan tanggung jawab
rumah sakit yang merujuk/mengirim pasien.
 Untuk konsultasi dari unit perawatan dokter NICU sesegera mungkin
datang untuk melakukan penilaian pasien.
 Dokter konsulen NICU memutuskan pasien masuk atau tidak,
memberikan jawaban secara tertulis.
 Pasien indikasi masuk NICU berdasarkan prioritas (lihat atas).
 Pasien atau keluarga harus menandatangani setuju rawat NICU dan
memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku di NICU
PROSEDUR KONSULTASI DAN KRITERIA PASIEN
MASUK NICU
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2
PROSEDUR  Pasien selama dalam transportasi pindah ke NICU harus diawasi oleh
dokter NICU sesuai standar transportasi pasien kritikal.
 Dilakukan serah terima pasien antara petugas unit rawat dengan
perawat dengan/tanpa bersama dokter NICU.
 Dokter NICU melakukan penatalaksanaan pasien sesuai standar
penerimaan pasien baru NICU
 .Pada pasien pasca bedah berencana yang akan dimasukkan NICU,
bila keadaan pasien memungkinkan pasien dan keluarga orientasi ke
NICU menjelang hari operasi.
UNIT TERKAIT Standar menerima rujukan pasien dari rumah sakit luar, standar transportasi
pasien kritikal
MENERIMA RUJUKAN PASIEN DARI
RUMAH SAKIT LUAR
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/1
PROSEDUR Ditetapkan Oleh
TETAP TANGGAL Direktur RSU Citra Bunda Medical
TERBIT Center

9 JULI 2010

Dr. Helgawati MM
PENGERTIAN Menerima pemindahan pasien dari NICU rumah sakit diluar RSBM untuk
mendapatkan pelayanan NICU RSBM.
TUJUAN  Memberikan pelayanan NICU sesuai kondisi medik dan kondisi social
pasien.
 Membina kerja sama antar rumah sakit guna peningkatan pelayanan
pasien.
 Menjaga citra rumah sakit.
KEBIJAKAN Sesuai dengan kebijakan menerima pasien.
PROSEDUR  Dokter NICU rumah sakit yang merujuk, yang merawat pasien harus
lebih memberitahu kepada dokter NICU RSBM tentang alasan merujuk
pasien ke NICU RSBM secara lisan dan tertulis.
 Resume tertulis tentang diagnosis penyakit primer, keadaan pasien
secara kronologis dan obat-obatan yang diberikan disertakan dan
menjadi bagian rekam medik pasien.
 Pasien harus bersedia secara tertulis memenuhi peraturan-peraturan
yang berlaku di NICU RSBM dan
 Bila dokter NICU RSBM setuju pemindahan dan persyaratan
administratif telah dipenuhi, maka pasien dapat ditransfer ke NICU
RSBM.
 Transportasi pasien menjadi tanggung jawab yang merujuk pasien.
 Sesampai pasien di NICU, setelah serah terima penatalaksanaan NICU
dilakukan sesuai prosedur penerimaan pasien baru.
 Konsultasi kepada disiplin sesuai dengan diagnosis penyakit primer,
guna memudahkan pemindahan pasien ke ruang rawat.
UNIT TERKAIT Standar penerimaan baru di NICU
PROSEDUR PENGISIAN REKAM MEDIK NICU
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/1
Ditetapkan Oleh
PROSEDUR TANGGAL Direktur RSU Citra Bunda Medical
TETAP TERBIT Center

9 JULI 2010

Dr. Helgawati MM

PENGERTIAN Adalah tata cara mengisi rekam medik di NICU.


TUJUAN  Ada rekam dokumen tentang kondisi dan pengelolaan pasien selama di
NICU.
 Dokumen diisi dengan baik dan benar dan dapat merupakan bagian
dari rekam medik rumah sakit.
KEBIJAKAN Sesuai dengan kebijakan pengisian rekam medik.
PROSEDUR  Lembar khusus catatan medik diisi oleh dokter NICU yang berwenang
dan catatan asuhan keperawatan oleh nurse yang berwenang.
 Catatan berisi riwayat penyakit, penyakit kronik yang sebelumnya
sudah ada (preexisting) pada waktu masuk NICU, kondisi klinik pasien
tiap hari.
 Parameter fisiologik yang dimonitor dan dicatat: fungsi sistem susunan
syaraf pusat, kardiovaskuler, pernafasan, metabolic, renal, pencernaan,
balans cairan.
 Interval pemantauan bergantung berat-ringan kondisi pasien, minimal
satu kali tiap jam.
 Catatan berisi hasil pemeriksaan laboratorium, dan data diagnostik lain.
 Resume dibuat saat pasien masuk, secara berkala sesuai
perkembangan penting kondisi pasien yang terjadi, dan saat pasien
keluar dari NICU.
 Resume ditulis dalam lembar khusus resume dan salinannya disimpan
dalam rekam medik.
 Resume berisi indikasi masuk, diagnosis, permasalahan medik penting,
kondisi klinik selama dirawat, apa yang dilakukan di NICU.
PROSEDUR PENGISIAN REKAM MEDIK NICU
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2

PROSEDUR  Rekaman parameter fisiologik untuk analisis prognosis (prognostic


score) ditata dalam lembar khusus yang lain.
 Daily chart disimpan di NICU.
 Resume disimpan di NICU sebagai arsip.
 Copy resume disertakan dalam rekam medik rumah sakit
 Resume pasien saat pasien keluar di serah terimakan kepada dokter
yang menerima.

UNIT TERKAIT Rawat Inap


TRANSPORTASI PASIEN KRITIKAL
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/1
Ditetapkan Oleh
PROSEDUR TANGGAL Direktur RSU Citra Bunda Medical
TETAP TERBIT Center

9 JULI 2010

Dr. Helgawati MM
PENGERTIAN Transportasi pasien kritikal adalah pemindahan pasien dalam keadaan
kritis dari ruang rawat, kamar beah, ruang UGD ke NICU atau dari NICU
lain atau dari NICU ke ruang rawat.
TUJUAN Agar pasien terjamin (aman) selama transportasi.
KEBIJAKAN Sesuai kebijakan tranportasi pasien critical.
PROSEDUR  Komunikasi dengan petugas tempat tujuan pasien tentang identitas,
diagnosis, dan kondisi pasien.
 Personil yang mengantar pasien minimal 2 orang dan harus terlatih.
Dokter, nurse dan/atau petugas ambulans.
 Familiar dengan kondisi alat transportasi.
 Ada alat dan prosedur komunikasi yang aman dalam keadaan
emergency.
 Tersedia alat pelindung personil. Pemadam api/kebakaran.
 Jenis pasien:
- Potensial mengalami perburukan
- Kebutuhan untuk monitoring fisiologik dan intervensi akut
- Kelanjutan terapi yang telah dilakukan selama transportasi.
 Alat-alat sesuai dengan kebijakan peralatan dan obat-obatan keluar
RSBM.
 Persiapan pasien sebelum transportasi.
- Sedapat mungkin kondisi stabil, kecuali pasien memerlukan
internesi segera di rumah sakit tujuan.
TRANSPORTASI PASIEN KRITIKAL
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2

PROSEDUR - Jalan nafas pasien harus aman, sendiri atau dengan intubasi dan
bantuan ventilasi manual/mekanik.
- Pasien sudah harus ada akses vena.
- Pasien harus dalam keadaan keamanan terjamin di stretcher dan
terpasang monitor.
 Selama transportasi terapi, monitor dan dokumentasi harus tetap
dilakukan.
 Serah terima tentang kondisi pasien, terapi yang telah dan sedang
dilakukan dokumen resume rekam medik diserah terimakan pada
petugas ditempat tujuan.

UNIT TERKAIT Prosedur intubasi, resusitasi jantung paru, prosedur medik ICU.
MENYIAPKAN INKUBATOR
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/1
Ditetapkan Oleh
TANGGAL Direktur RSU Citra Bunda Medical
PROSEDUR TERBIT Center
TETAP
9 JULI 2010

Dr. Helgawati MM

PENGERTIAN Menyiapkan tempat tidur khusus agar segera siap pakai


TUJUAN ▪ Memudahkan dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan
▪ Memberi rasa aman dan nyaman
KEBIJAKAN Digunakan untuk pasien-pasien yang akan segera masuk NICU
PROSEDUR Persiapkan alat :
1. Inkubator
2. Kasur dan bantal
3. Alat-alat tenun untuk memudahkan cara bekerja,maka alat-alat tenun
harus dilipat dan disusun menurut urutan pemakaian.
4. Alat kasur atau sarung kasur
5. Perlak
6. Bantal U
7. Laken
8. Perlak dan pengalas kepala
9. Selimut
10. Sarung bantal
UNIT TERKAIT Bagian Lenen
CARA MEMBERSIHKAN INKUBATOR &
TT
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/1
Ditetapkan Oleh
TANGGAL Direktur RSU Citra Bunda Medical
PROSEDUR TERBIT Center
TETAP
9 JULI 2010

Dr. Helgawati MM

PENGERTIAN Membersihkan semua kotoran yang ada di inkubator


TUJUAN Inkubator selalu bersih, terawat dan siap dipakai
KEBIJAKAN Mengacu pada pedoman pengendalian infeksi nasokomial
PROSEDUR 1. Tiap pagi sudah menyiapkan untuk pasien, ember kecil berisi
larutan bayclin dan lap kering pada tempatnya
2. Inkubator dilap basah dari permukaan sampai sela-selanya hingga
bersih
3. Kemudian inkubator di lapangan kering sampai kering dan bersih
4. Mengembalikan peralatan pada tempatnya
5. Mencuci tangan
UNIT TERKAIT Unit rawat inap
RJP ( RESUSITASI JANTUNG PARU ) PADA ANAK
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/1
Ditetapkan Oleh
PROSEDUR TANGGAL Direktur RSU Citra Bunda Medical
TETAP TERBIT Center

9 JULI 2010

Dr. Helgawati MM
PENGERTIAN RJP dalam kamus diartikan dihidupkan kembali atau memberi hidup baru.
Dalam arti luas merupakan segala bentuk usaha yang dilakukan terhadap
mereka yang dalam keadaan darurat atau kritis untuk mencegah kematian
PROSEDUR A. Persiapan alat alat
1. Oksigen ( O2 ) siap pakai
2. Ambu bag sesuai ukuran
3. Masker sesuai ukuran
4. Gudel sesuai ukuran
5. Mesin penghisap dan catheter suction pasien sesuai ukuran
6. Papan pengalas
7. Baki yang berisi :
a. Obat-obatan :
- Adrenlin
- Atropin
- Lidokain 2 %
- Kalsium gluconas
- Dex 40 %
b. Alat untuk intubasi
- ETT sesuai ukuran
- Laringoscope, blade sesuai ukuran
- Magil forcep / Mandrain
- Spuit-spuit berbagai ukuran
B. Persiapan pasien
Pasien ditidurkan terlentang dengan posisi datar
RJP ( RESUSITASI JANTUNG PARU ) PADA ANAK
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2

PROSEDUR C. Pelaksanaan
1. Melakukan RJP harus lebih dari 1 orang
2. Dekatkan semua alat /kebutuhan kedekat tempat tidur pasien
3. Bebaskan jalan nafas, posisi agak sedikit ekstensi
4. Nafas buatan dengan cara memberikan tekanan positif
menggunakan ambu bag dan masker bila perkembangan dada
tidak efektif pasang gudel
5. Sirkulasi ( peredaran darah ) bila dengan nafas buatan tidak
berhasil, lanjutkan dengan kompresi jantungdari luar dengan
melakukan tekanan pada daerah dada, dengan hitungan 5x tekan
1x pompa ( 5 : 1 )
6. Drugs ( obat-obatan ) bila RJP yang dilakukan tidak menunjukkan
hasil, maka harus dibantu dengan obat resusitasi dan jangan lupa
mencatat obat apa dan berapa banyak yang sudah diberikan
7. Monitor jantung selama resusitasi harus terpasang untuk
mengetahui gambaran EKG pada jantung
Jangan mencelakakan pasien dengan metode yang salah
Jangan membuang waktu untuk prosedur yang tidak berguna
Jangan memulai usaha apapun yang memakai biaya untuk menunda
kematian
Khususnya untuk bayi usahakan jangan sampai hipotermi
UNIT TERKAIT Ruang rawat inap / UGD
ICU anak
PERSIAPAN VENA SEKSI / LONGLINE
PADA PASIEN ANAK
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/1
PROSEDUR Ditetapkan Oleh
TETAP TANGGAL Direktur RSU Citra Bunda Medical
TERBIT Center

9 JULI 2010

Dr. Helgawati MM

PENGERTIAN Suatu tindakan yang dilakukan pada pasien untuk mencari pembuluh
darah vena dengan cara penyayatan pada kulit
TUJUAN 1. Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit
2. Untuk memberikan cairan hipertonik
3. Pemberian nutrisi parenteral
KEBIJAKAN Pada pasien dengan kesulitan pemasangan IVFD
PROSEDUR a. Persiapan alat
1. Baki berisi alat alat steril :
▪ Sarung tangan
▪ Katheter vena sesuai ukuran
▪ Lidi kapas
▪ Benang jahit
▪ Disposible single 2,5 cc
▪ Lidocain
2. Satu set alat alat vena seksi
▪ Gunting lurus / bengkok ( 1 buah )
▪ Bisturi
▪ Jarum jahit
▪ Arteri klem ( 2 buah )
▪ Pinset kail ( 2 buah )
▪ Hak ( 2 buah )
▪ Nacl dalam spuit steril
PERSIAPAN VENA SEKSI / LONGLINE
PADA PASIEN ANAK
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
2/2

PROSEDUR 3. Baki berisi alat alat :


▪ Desinfektan : alcohol, betadine
▪ Cairan dan infus set
▪ Plester,gunting,verban
▪ Pengalas
▪ Bengkok
▪ Masker

b.Persiapan pasien dan pelaksanaan prosedur


▪ Menjelaskan kepada pasien dan keluarga maksud dan
tujuan tindakan yang akan dilakukan
▪ Siapkan surat izin tindakan
▪ Atur posisi pasien senyaman mungkin
▪ Dekatkan alat alat ke pasien
▪ Prosedur ini dilakukan oleh dokter dengan dibantu perawat
▪ Cuci tangan
▪ Pasang pengalas,mendampingi dokter saat melakukan
tindakan VC
▪ Setelah selesai tindakan,alat alat dirapihkan kembali
▪ Mencatat pada catatan perawatan dan tindakan yang
dilakukan
▪ Catat tanggal,jam dan nama dokter yang melakukan
tindakan VC

UNIT TERKAIT Ruang rawat inap


Ruang Intensif care
PROTAP TATA CARA PEMERIKSAAN RONGENT
TORAKS DI RUANG INTENSIF
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/1
PROSEDUR TANGGAL Ditetapkan Oleh
TETAP TERBIT Direktur RSU Citra Bunda Medical
Center
9 JULI 2010

Dr. Helgawati MM

PENGERTIAN Sinar X (X-Ray) unit adalah alat yang menghasilkan energi radiasi dan
dipergunakan untuk tindakan radiografi dan Fluorascany untuk
mendiagnosa gangguan dalam tubuh pasien.
TUJUAN - Untuk melihat kelainan dasar/penyakit yang mendasari pada paru dan
jantung.
- Untuk mengevaluasi dan membandingkan hasil foto yang lalu.
- Untuk mengevaluasi ketepatan posisi ETT, CVP kanule setelah
pemasangan.
- Melihat adanya komplikasi akibat tindakan dan prosedur invasive yang
berhubungan langsung dengan rongga dada.

KEBIJAKAN - Rontgent foto thoraks dapat dilakukan di ruang Intensif


- Pembayaran di dan administrasi dilakukan do loket radiology

PROSEDUR 1. Dokter di ruang Intensif membuat permintaan untuk dilakukan foto


rontgent dengar, lengkap ditandatangani sesuai dengan ketentuan
pada cara pembayaran/jaminan pasien.
2. Formulir diserahkan kepada keluarga untuk dibawah di loket radiologi,
untuk menyelesaikan administrasi dan pembayaran.
3. Petugas radiology datang ke ruang di ruang Intensif
4. Pengambilan hasil dilakukan oleh keluarga.

UNIT TERKAIT Departemen radiologi.


INDIKASI PASIEN KELUAR DARI NICU
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/1
Ditetapkan Oleh
PROSEDUR TANGGAL Direktur RSU Citra Bunda Medical
TETAP TERBIT Center

9 JULI 2010

Dr. Helgawati MM
PENGERTIAN Pasien indikasi keluar dari NICU adalah pasien yang sudah dinilai tidak
memerlukan perawatan Intensif dan sudah dinyatakan layak untuk
dipindahkan ke ruang rawat intermediate (bila ada) atau ruang biasa atau
kembali ke rumah sakit perujuk.
TUJUAN  Pemanfaatan tempat tidur NICU secara optimal.
 Tempat tidur Intensif dapat dimanfaatkan sesuai prioritas indikasi rawat
Intensif
KEBIJAKAN Sesuai dengan kebijakan kriteria pasien keluar ruang rawat Intensif
PROSEDUR  Staf medik menginformasikan kepada dokter primer dan kepada pasien
dan/atau keluarganya bahwa dari penilaian keadaan penyakit pasien,
perawatan Intensif sudah tidak diperlukan dan/atau manfaatnya kecil.
 Staf medik atau staf nurse, memberitahu kepala ruang rawat atau
wakilnya dari unit atau rumah sakit yang merujuk dimana pasien
Intensif tersebut akan dipindahkan.
 Dilakukan serah terima tentang resume keadaan dan pengobatan serta
masalah perawatan pasien.
 Bila dokter primer belum atau tidak setuju, maka kepala Intensif
berwenang untuk memutuskan berdasarkan prioritas pemanfaatan
tempat tidur Intensif yang sesuai.

UNIT TERKAIT SOP pelayanan dan prosedur medik NICU

Anda mungkin juga menyukai