0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan2 halaman
Dokumen ini merangkum wawancara singkat antara mahasiswa bernama Adriano Hartanto dengan mahasiswi bernama Dewi Fitria mengenai tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada pertandingan sepak bola antara Arema FC melawan Persebaya pada 1 Oktober 2022. Dewi menjelaskan bahwa insiden ini menjadi salah satu insiden sepak bola terbesar kedua di dunia dan terbesar di Asia karena jumlah korban yang sangat besar. Ia juga mengung
Dokumen ini merangkum wawancara singkat antara mahasiswa bernama Adriano Hartanto dengan mahasiswi bernama Dewi Fitria mengenai tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada pertandingan sepak bola antara Arema FC melawan Persebaya pada 1 Oktober 2022. Dewi menjelaskan bahwa insiden ini menjadi salah satu insiden sepak bola terbesar kedua di dunia dan terbesar di Asia karena jumlah korban yang sangat besar. Ia juga mengung
Dokumen ini merangkum wawancara singkat antara mahasiswa bernama Adriano Hartanto dengan mahasiswi bernama Dewi Fitria mengenai tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada pertandingan sepak bola antara Arema FC melawan Persebaya pada 1 Oktober 2022. Dewi menjelaskan bahwa insiden ini menjadi salah satu insiden sepak bola terbesar kedua di dunia dan terbesar di Asia karena jumlah korban yang sangat besar. Ia juga mengung
NIM : 201610007 M.K : PUBLIKASI KOMUNIKASI OLAHRAGA
TRAGEDI SEPAKBOLA DI KANJURUHAN
Pada selasa 4 oktober 2022 tepatnya di kampus III Universitas Mercubuana
Yogyakarta,saya mendapat tugas yang awalnya sedikit berat untuk berinteraksi langsung dengan beberap mahasiswa di kampus tersebut. Namun di karenakan banyaknya dukungan dari rekan rekan akhirnya saya memberanikan diri untuk langsung bertanya kepada salah satu mahasiswi atas nama Dewi Fitria dan yang saya beruntungnya beliau kebetulan mengikuti perkembangan sepakbola indonesia . Singkat cerita saya langsung menuju topik yang akan saya tanyakan kepada kak Dewi Fitra. Hallo kak,bagaimana pendapat kakak soal kerusuhan yang terjadi pada pertandingan antara Arema Fc VS Persebaya,01 Oktober lalu? Pendapat saya? Ini gila sekali karena dengan statistikan korban sebanyak itu, belum termasuk yang luka - luka, bisa dibilang insiden yang berhubungan dengan sepak bola ini menjadi yang terbesar kedua di dunia dan terbesar di Asia. Inti dari insiden ini sebenarnya bukan dikarenakan kedua kubu pendukung saling bertabrakan melainkan karena besarnya luapan kekecewaan pendukung Arema pasca kekalahan 2–3 melawan Persebaya yang memang dari dulu sudah menjadi rival terbesar mereka. Banyak faktor juga sebenarnya yang menjadi pemicu kerusuhan. Bisa dibilang dari awal tampaknya pihak penyelenggara sudah meremehkan potensi kerusuhan. Tentunya masing - masing pihak baik itu pihak penyelenggara, kepolisian, serta pendukung yang fanatismenya berlebihan turut berkontribusi dalam insiden Kanjuruhan ini. Namun yang perlu digarisbawahi adalah keputusan pihak kepolisian yang menembakkan gas air mata menuju tribun yang padat dengan penonton, ini selain dilarang dalam aturan FIFA juga sebenarnya membuktikan bahwa mereka dari awal tidak berusaha menggunakan alternatif lain misalnya membuat barisan di kiri-kanan penonton. Meskipun begitu juga saya rasa bakal sulit untuk membayangkan jika saya menjadi petugas di lapangan, berbicara di media sosial tentu jauh lebih mudah dibandingkan berhadapan langsung dengan ribuan orang yang emosinya meledak. Kemudian saya bertanya kepada narsum “Harapan untuk liga 1 kedepannya bagaimana ya kak menurut kak dewi?” Beliau menjawab “Harapan saya kedepannya semoga kejadian ini tidak terjadi lagi mengingat korban yang sangat fantastis”. Lalu,setelah saya berbincang-bincang yahh dengan waktu yang relatif sangat singkat saya berterimakasih kepada beliau karena sudah berkenan memberikan pendapatnya mengenai tragedi kanjuruhan tersebut. Baik,akhir kata terimakasih teman-teman atas perhatiannya. Satujiwa Ilkor!!