Anda di halaman 1dari 8

PART 1

“Diceritakan di sebuah negeri terdapat seorang pemuda yang dikenal dermawan bernama Kara Anderpati”
(Kara jalan menuju sofa dan menyalakan televisi)
(Kamera zoom ke TV, suara reporter + kondisi palestina)
“Serangan Israel semakin gencar pada hari ini, banyak rumah warga Palestina yang di gusur secara paksa”
(Kazeem dan Rami sedang tidur, tiba-tiba 3 tentara Israel grebek masuk ke rumah, Kazeem terbangun
dari tidur dan langsung membangunkan Rami) Kazeem : Rami ! nak bangun nak !
Rami : Ada apa abi ?
Kazeem : Cepat bangun nak ! ada tantara Israel
(Kazeem menarik tangan Rami keluar dari kamar, Rami mengumpat di balik Kazeem) Kazeem
: Mau apa kalian ?
Tentara 1 : Keluar ! area ini akan kami ratakan !
Kazeem : Tidak, tanah ini milik Palestina !
(Kazeem menyuruh Rami bersembunyi, kemudian Rami langsung bersembunyi di balik lemari) Tentara
2 : Diam ! Keluar !
Kazeem : Apa-apaan ini ? Kami sudah tinggal di rumah ini lebih dari 10 tahun !
(Tentara 2 memukul Kazeem dengan gagang senapan) Tentara
1 : Diam ! banyak omong kau !
(Tentara 1 dan Tentara 2 menyeret Kazeem kepada Abimelech)
Rami : Abiiii !
Abimelech : Ooo ini pemberontak kita ! (sambil menjambak rambut Kazeem) Kazeem
: Berani-beraninya kalian merampas tanah kami !
Abimelech : AHAHAHAHAHA Tanah kalian ?! Tanah ini akan menjadi milik kami !
(Abimelech menendang Kazeem, Kazeem terhempas ke tanah)
Kazeem : Allah ! (Kazeem teriak kesakitan dan tersungkur) Demi Allah sesungguhnya perbuatanmu akan
dibalas dan kaummu akan dibinasakan.
Abimelech : Alah ! Banyak omong !
(Tanpa basa-basi, Abimelech menodongkan pistol dan menembakkan kearah perut Kazeem)
Abimelech : (Sambil menyeringai & bersiul, Abimelech pergi diikuti 2 tentara dibelakangnya)
Abimelech : Jika kalian tidak ingin bernasib sama dengan orang ini, maka tinggalkan tanah ini secepatnya !
(Sambil berbicara ke masyarakat Palestina)
(Rami Speechless sambil menghampiri Kazeem)
Rami : Abii ! bertahanlah ! (Sambil menangis dan menutup luka pendarahan dengan sobekan
bajunya)
Kazeem : Rami, Rami, Rami, tidak apa-apa nak, abi tidak apa-apa.
Rami : Tidak abi, bertahanlah, aku akan mencari pertolongan
(Kazeem memegang tangan Rami dan menatapi Rami secara dalam)
Kazeem : Rami berjanjilah kepada abi, kamu akan terus mempertahankan bentala
Palestina dari tawa zionis yang mengiris luka paling dalam menembus dinding manusiawi.
Rami : Tidak abi, mari pertahankan bentala Palestina bersama dari wadi tangis anak-anak
derita yang gersang dalam pijar kedzoliman.
(Kazeem menarik nafas panjang dan rami menuntun Kazeem untuk mengucapkan dua
kalimat syahadat) ( Dengan perlahan tatapan mata Kazeem mulai kosong dan nadi mulai
berhenti berdenyut )

==Puisi Kolosal==

(Rami mengambil belati dari sabuk Kazeem)


Rami : Belati ini sangat berarti dan akan menjadi saksi perjuangan abi
(Kembali ke reporter)
“Ya begitulah keadaan Palestina, banyak pertumpahan air mata, empati dan kemanusiaan
sudah hilang tiada tara”
( Tv mati )
(Kara sedih lalu berdoa untuk kebaikan palestina. Setelah itu, Kara bernadzar
untuk membantu Palestina)
Kara : Ya Allah, tolonglah kaum Muslimin dan Mujahidin di Palestina. Ya Allah, teguhkanlah
Iman mereka dan turunkanlah ketenteraman di dalam hati mereka dan satukanlah barisan
mereka. Ya Allah, hancurkanlah kaum kuffar dan kaum musyrikin.

Part 2

(Kara tahiyat lalu salam kemudian dia mengambil Al-Quran dan membacakannya)
Al-isra 4-7
َ ‫الهمُْ ا ب َعَْ ثْنا‬
َ ‫( فإ َ ِذا َ َجا َء َو ْع ُد ُأو‬4) ‫يرا‬
ً ِ‫ُلوُْ ا َكب‬
ًّ ‫لنُْ ع‬ ْ َ ‫تيَْ ِن َول‬
َّ َْ‫تع‬ ْ ‫ض َم َّر‬ ْ ِ ‫تف ْْ ِسد َُّن في‬
ِ ‫األر‬ ِ َ ‫ِى بَني ِ إسْرائِي َل في ِ ْالكِتا‬
ُ َ‫ب ل‬ َ ‫ضيْنا َ إل‬
َ َ‫َوق‬
َ َ ‫( ث َّمُْ َر َددْنا َ لكَ ُمُْ ْالك ََّرة‬5) ‫عوال‬
‫علَ ْي ِه ْم َوأ ْمَْ دَ دْناَكُ ْم ب ِأ ْمَْ َوا ٍل‬ َ ْْ ‫علَ ْي ُك ْم عِباَدًا لَنا َ ُأولِي بأ َ ٍس‬
ُ ‫شدِي ٍد فَ َجاسُوا خِ ال َل ال دِيا َ ِر َوكَا َن َو ْعدًا َم ْف‬ َ
‫يرا‬ َ َْ ْ‫َوبَنِينَ َو َجعل َْْنا َ ُك ْم أك‬
ً َْ ِ‫ثرَْ نف‬

‫أسَْ أتْ ْمُْ فلَهََْ ا فإ َ ِذا َ َجا َء َو ْع ُد اآلخِ َرةِ ِليَسُو ُءوا ُو ُجو َهكُ ْم َولِي َد ْْ ُخ ُلوا ْال َمس ِْج َد َك َما‬ ِ ‫فسُْ ُك ْم َو‬
َ ْْ ‫إن‬ ِ ‫س ْنت ْمُْ أل ْن‬
َ َْ ْ‫س ْنت ْمُْ أح‬
َ َْ ْ‫إن ْْ أح‬
ِ (6)
‫َد َخ ُلوهُ َّأوَْ َل َم َّرةٍ َو ِليتُ بَِْ ُروا‬
ً ‫علَ ْوا تتَ ْْ ِب‬
‫يرا‬ َ ‫) َما‬7(
(Kara menabung di celengan untuk Palestina lalu searching lowongan relawan)
(laptop menunjukkan laman lowongan relawan, kamera zoom ke laptop)
(Kara sedang menggalang dana untuk Palestina bersama para relawan (distand-stand)
Relawan-Relawan : Ayo donasi ! (improvisasi)
(Kara dan relawan lainnya berkumpul di ruang relawan)
Kara : Yuk kumpul-kumpul ! itung uang donasi yuk Edgar
: Eh HP aku mana dah?
Dirga : Itu di meja gar
Edgar : Oiyaa, makasi
(Kara dan relawan lainnya menghitung uang donasi)
Edgar : 50.000.000, 60.000.000, 70.000.000, 80.000.000, 90.000.000, 100.000.000 (sambil
menghitung uang di handphone)
Semua Relawan : yeyy alhamdulillah ! (improvisasi)
Kara : Oke..oke..oke…karena uang donasi sudah terkumpul cukup banyak, gimana kalau kita besok
langsung turun ke lapangan aja?
Alvaro : Maksudnya ke Palestina?
Kara : Iya, gimana ?
Dirga : Setuju banget lah ! (sambil ngerangkul Kara)
Satria : Iya boleh
Angkasa : Kalian yakin mau kesana? Becandakan ? (Muka sewot) Kara
: Beneran lah, semua setuju kan?
Angkasa : Ga dulu, belom bisa banggain orang tua Alvaro
: Ke Palestina aja itu udah bisa banggain ortu, sa Satria :
We’ll never know if we don’t try, right?
Dirga : Ayolah sa ! kesempatan sekali seumur sehidup loh, kapan lagi coba
Angkasa : Yaudah besok gua ikut
Relawan lain : Nah gitu dong ! Hahahahaha
PART 3

“Malam hari pun tiba, seseorang mengendap-endap masuk kedalam ruang relawan dan berusaha
mencuri uang hasil donasi”
(Dirga mengendap-endap masuk kedalam ruang relawan dan mengambil uang donasi dengan HP)
(Kara dan relawan lainnya tiba di ruang relawan dan Edgar mengecek uang donasi) Edgar
: Innalillahi ! uang donasinya kemana?
Kara : Kenapa gar?
Edgar : Uang donasinya hilang !
(Seluruh Relawan kaget) Alvaro
: Yang bener gar?
Edgar : Sumpah beneran hilang
Satria : Terus rencana kita ke Palestina gimana?
Kara : Tenang dulu, coba cek lagi gar
Dirga : Sa, bukan kamu yang nyuri kan?
Angkasa : Apaansi ! asal main tuduh aja
Alvaro : Udahlah ngaku aja sa, jelas-jelas kamu kan yang gamau ikut kemaren
Angkasa : Jadi kamu nuduh aku (Sambil mendorong Alvaro)
(Angkasa dan Alvaro bertengkar)
Kara : Udah udah udah ! Kalau kayak gini ga bakal selesai urusannya
(Edgar mendapatkan notifikasi dan terkaget) Edgar
: Masya Allah !
(Seluruh relawan menengok kepada Edgar) Kara
: Kenapa Gar?
Edgar : uuu..uuu..uuu uang banyak !
Dirga : Uang apaan !? (Muka panik) Edgar
: Ada yang transfer uang banyak !
Dirga : Hah dari siapa?
Edgar : Ga ada nama pengirimnya si disini
Satria : Berapa berapa? (Sambil mendekati Edgar)
Edgar : Rp. 250.000.000 !!! Ini uang yang ga sedikit loh ! tapi disini tertulis untuk donasi Palestina !
Satria : Alhamdulillah !
Angkasa : Tuh kan bukan aku, jangan asal nuduh makannnya
Alvaro : Ahh ini kan duit baru, tetep aja duit 100.000.000 kita ilang
Angkasa : Apaansi, dibilangin bukan aku
Kara : Udah gausa berantem mulu, setidaknya kita punya duit lebih sekarang
Edgar : Iya bener tau, mending sekarang kita langsung berangkat, duit 100.000.000 kita pikirin nanti
aja.
Satria : Dah kalian mending maafan
(Angkasa mengulurkan tangan namun sambil mengalihkan pandangan, namun Alvaro tetap diam)
Edgar : Dah dahh cepetann salaman, atau kita tinggal nih
(Alvaro membalas salaman Angkasa)
“Dan merekapun langsung bergegas pergi ke Palestina”
(Seluruh relawan berangkat ke Palestina)
(Seluruh pemeran keluar frame)

PART 4

“Setelah 1 hari perjalanan menuju Palestina, merekapun akhirnya sampai”


(Kara dan relawan lainnya sudah sampai di Palestina dan melanjutkan perjalanan ke kamp
pengungsian)
Alvaro : Waahh ! Kita udah di Palestina nih !
Satria : Apaan si al, norak banget,
Alvaro : Yaudah, biasa aja kali
Kara : Udah udah jangan berisik
(Relawan Indonesia sudah sampai di kamp pengungsian)
(Rami dan masyarakat Palestina menghampiri relawan Indonesia)
Rami : Assalamualaikum, selamat datang di kamp pengungsian kami di tanah tercinta ini, negeri
Palestina (Sambil mengulurkan tangan ke Kara)
Kara : Waalaikumussalam, terima kasih atas penyambutannya (menjawab uluran tangan Rami)
Rami : Perkenalkan saya Rami Suker, saya ketua masyarakat di pengungsian ini
Kara : Salam kenal, saya Kara Anderpati, dan ini teman-teman relawan saya, ada Dirga, Edgar,
Angkasa, Satria, dan Alvaro.
(Rami menyalami seluruh relawan Indonesia, kemudian relawan Indonesia menyalurkan donasi
kepada masyarakat Palestina)
Kara : Kami dari rakyat Indonesia ingin mengulurkan tangan kepadaa masyarakat Palestina melalui
donasi yang telah kami dapatkan

Rami : Masya Allah, terima kasih atas donasi yang disalurkan, semoga Allah membalas kebaikan
kalian semua, Aamiin
Seluruh masyarakat dan relawan : Aamiin
(Telepon Dirga berdering, dan ia mengendap-endap keluar dari kerumunan)
(Padus mulai nyayi)
(Transisi siang -> malam)
“Matahari mulai merudupkan sinarnya, dan terganti oleh sinar rembulan, Kara meninggalkan
peristirahatannya dan menghampiri Rami yang sedang menikmati indahnya langit malam.”
(Kara menghampiri Rami yang sedang menjaga malam)
Kara : Assalamualaikum (Kara menghampiri Rami, lalu sambil menyodorkan susu jahe hangat)
Rami : Waalaikumussalam, lihatlah hamparan bintang yang mengelilingi langit malam Palestina
Kara : Subhanallah, indah sekali langit di malam hari ini
Rami : Keindahan langit malam ini hanya manipulasi semata, Bertahun-tahun kami semua berpesta
kembang api memercik dari Meriam, Tangguh dalam penjara raksasa dan hidup di kuburan gulita Kara
: Aku turut berduka atas semua apa yang terjadi di tanah Palestina, namun ingatlah bahwa
sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.
Rami : Aku adalah salah satu pemuda Palestina yang kehabisan air mata, kehilangan asa, tak
mengharapkan iba, tak pernah ceria, dan tak sempat manja, ibuku sudah meninggalkanku saat aku
menginjak usia balita dan ayahku juga sudah menginggalkanku saat aku menginjak usia remaja,
kehadiranmu sangat berarti bagiku. Terima kasih Kara, aku harap kita bisa berteman selamanya.
(Kara merangkul Rami)
Kara : Semua akan baik-baik saja (sambil menepuk-nepuk pundak Rami)
(Alarm berbunyi)

PART 5

(Alarm berbunyi)
(Kara dan Rami berpelukan, Rami terkejut mendengar alarm dan menghempas pelukan dari Kara)
Kara : Ada apa ini Rami ?
Rami : Israel ! Israel sudah mengepung tanah Palestina! Cepat bantu aku memanggil bala bantuan
agar bersiap di garda terdepan dan mengamankan masyarakat sekitar
(Kara mengangguk dan segera berlari)
(Situasi Perang, Rami dan Masyarakat Palestina sudah siap di garda terdepan)
Improvisasi : Suasana heboh peperangan
(Pasukan Palestina mulai kewalahan, dan tiba-tiba Kara, Satria, Alvaro datang untuk membantu
pasukan Palestina sedangkan Angkasa dan Edgar berjaga di kamp)
Improvisasi : Suasana heboh peperangan
(Setelah beberapa waktu, suasana perang mulai mereda, hingga akhirnya pasukan Palestina
tersisa 2 orang (Rami dan Kara) dan pasukan Israel tersisa 2 orang (Dirga dan Abimelech))
Abimelech : Dirga ! sepertinya kita harus menyisir kawasan ini untuk memastikan para pemberontak
ini sudah mati
Dirga : Siap laksanakan kapten !
(Abimelech dan DIrga mulai menyisir area peperangan, dalam keadaan yang sekarat, Rami
berusaha untuk merampas senjata tentara Israel yang sudah tewas)
(Rami menghampiri Kara yang sedang tidak sadarkan diri di balik bebatuan secara
mengendapendap)
Rami : Kara ! Sadar !
Kara : hah…hah… Apa yang terjadi?
Rami : Kara kamu mengalami pendarahan di kepalamu !
(Rami merobek sebagian baju dari pasukan yang sudah gugur dan membalut kepala Rami)
Rami : Pegang ini Kara (sambil menyerahkan senapan rampasan)
Rami : Lihat, 2 tentara itu sudah mulai mendekat, dengarkan aku Kara, kita harus pura-pura mati dan
ikuti aba-abaku, dalam hitungan ketiga kita lumpuhkan mereka, ingat kita harus fokus ke kaki !
(Tentara Israel tidak sadar melewati tempat persembunyian Rami dan Kara)
Rami : 1….2…..3 …! Dor
(Rami dan Kara langsung melumpuhkan kedua tentara Israel itu)
Abimelech dan Dirga ; AAAAAA! (sambil terhempas ke tanah)
Rami : Diam kalian ! Kara cepat ikat kedua tangannya (sambil menondongkan senapan kedua
tentara Israel)
Kara : Iyaaa (sambil mengikat tangan kedua tentara Israel) (Abimelech
mencoba melepas ikatan tangannya dan memberontak) Rami : Tutup
mulut kalian !
(Rami dan Kara membuka topeng kedua tentara Israel itu, dan terkejut karena mendapati bahwa
dua tentara itu adalah orang yang mereka kenal) Kara : hah! DIRGA ?!
Rami : Dasar penjagal !
Kara : Dia siapa rami? Apakah kamu mengenalnya?
Rami : Ya, dia adalah orang yang telah merenggut nyawa abi ku
(trauma masa lalu nya membuat drinya tidak terkendali dan mengokang senapannya dan
langsung menodongkan ke kepala)
(Sontak Kara langsung menahan tangan Rami dan menenangkannya)
Kara : Rami ! Kendalikan dirimu, sama saja buruknya kamu dengan zionis ini kalau kau
membunuhnya, sekarang kita bawa saja mereka ke camp.
Rami : Ya (sambil mengangguk dan nafasnya masih terengah-engah)
(Seketika Rami teringat wasiat ayahnya dan mengurungkan niatnya untuk membunuh)
“Setelah lamanya pertumpahan darah di medan pertempuran, mereka kembali ke kamp membawa
tawanan yang mereka tidak pernah sangka”
(Lalu mereka menyeret kedua tentara Israel tersebut ke camp. Sesampainya di camp Abimelech dan
Dirga diikat dikursi dan mereka disambut dengan masyarakat palestina yang berada di camp
pengungsian)

==Padus dan semua panita ikut bernyanyi==

Anda mungkin juga menyukai