Anda di halaman 1dari 2

Nama:Yovan Alinskie Nathaniel

Kelas:87
TEKS EKPLANASI
Judul teks: Tsunami selat Sunda
Penulis: Josua Sonak Malela
Sumber: liputan 6
Identifikasi fenomena
Tsunami Selat Sunda merupakan salah satu bencana alam yang akhir-
akhir ini melanda bumi Indonesia. Namun, berbeda dengan bencana alam
lain atau tsunami pada umumnya, tsunami kali ini berlangsungan dengan
begitu senyap. Bahkan BMKG sekalipun yang merupakan badan
berkompeten untuk hal-hal semacam ini dibuat seolah-olah kehilangan
informasi terkait serangan tsunami. Informasi yang simpang siur semakin
menambah banyaknya korban jiwa dan luka yang muncul akibat bencana
ini.
Proses kejadian
Tsunami sendiri merupakan salah satu fenomena alam yang menarik untuk
dipelajari. Secara umum, terdapat tiga penyebab terjadinya tsunami yaitu
gempa bumi, erupsi gunung berapi, hingga kondisi atmosfer. Pada
kejadian tsunami Selat Sunda, para ahli dapat memastikan bahwa tsunami
kali ini terjadi akibat erupsi Gunung Anak Krakatau. Tsunami akibat erupsi
gunung berapi sedikit berbeda dengan tsunami akibat gempa bumi. Untuk
dapat menciptakan tsunami, sebuah gunung berapi yang terletak di dalam
atau di daerah perairan harus mengalami erupsi dalam skala besar. Hal ini
karena untuk menciptakan gelombang tinggi, diperlukan energi yang tidak
sedikit. Ketika erupsi tersebut terjadi, sebagian besar material dinding
gunung berapi akan luruh. Peluruhan inilah yang akan mendorong
terciptanya gelombang tinggi dengan energi yang sangat masif
menyertainya. Gelombang yang tercipta akan semakin tinggi dan
mematikan ketika mendekati wilayah darat. Hal ini dikarenakan semakin
landai dan dangkalnya wilayah yang dilewati oleh gelombang tsunami
tersebut. Adapun bukti dari erupsi Gunung Anak Krakatau sebagai
penyebab terjadinya tsunami Selat Sunda dipastikan melalui pengamatan
udara setelah bencana terjadi. Informasi awal yang disampaikan oleh
BMKG terkait tinggi gelombang yang tidak mencapai 1 meter dipatahkan
dengan kenyataan di lapangan yang menunjukkan sebagian besar dinding
gunung berapi longsor. Hal ini kemudian dipertegas dengan pernyataan
saksi korban di lapangan yang menyatakan tinggi gelombang tsunami
bahkan mencapai angka belasan meter. Tentunya angka ini dapat
memberikan gambaran betapa dahsyatnya bencana yang melanda
kawasan Selat Sunda kala itu, terutama mereka yang berada di kawasan
pesisir pantai di sekitar Banten dan Lampung.
Ulasan
Bencana tsunami Selat Sunda setidaknya mengajarkan kita bahwa sebaik
apapun pengetahuan kita tentang alam dan bencana, tetap ada hal yang
tidak dapat kita pastikan. Kekuatan alam kerap melebihi daya manusia.
Oleh karena itu, diperlukan tindakan preventif dan mitigasi bencana yang
tepat agar di masa depan tidak perlu banyak saudara-saudari kita yang
harus meregang nyawa akibat kelalaian kita dalam mengantisipasi dampak
bencana.

Simpulan
Teks eksplanasi tersebut disusun dengan baik, salah satunya karena
mampu menjelaskan secara detil terjadinya fenomena alam berupa
tsunami di Selat Sunda dengan menggunakan pola pengembangan
kronologis atau rangkaian peristiwa.

Anda mungkin juga menyukai