Anda di halaman 1dari 14

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by E-Journal UNTAG Semarang

Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang


ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No. 1, 2018

Optimalisasi Kinerja Melalui Kualitas Kehidupan Kerja,


Karakteristik Pekerjaan, Dan Kepuasan Kerja
(Studi pada Aparatur Sipil Negara Sekretariat Daerah Kabupaten Jepara)
Suparjo1
suparjo_ws@yahoo.com
Endang Sri Sunarsih2
endss2007@yahoo.co.id
Anis Sakdiyah3
nasya_anissa@yahoo.co.id
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh kualitas kehidupan kerja,
karakteristik pekerjaan, dan kepuasan kerja terhadap kinerja Aparatur Sipil Negara(ASN) pada
Sekretariat Daerah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Populasi penelitian ASN sebanyak 126 orang dan diambil sebagai sampel sejumlah 120 responden.
Analisis data menggunakan program SPSS versi 22 dengan pendekatan structural equation
modeling (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan empat hipotesis diterima dan satu hiotesis ditolak: (1) hipotesis
pertama diterima, kualitas kehidupan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja;
(2) hipotesis kedua ditolak, karakteristik pekerjaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja ; (3) hipotesis ketiga diterima, kualitas kehidupan kerja berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja; (4) hipotesis keempat diterima, karakteristik pekerjaan berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja; dan (5) hipotesis kelima diterima, kepuasan kerja berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja .
Kata kunci: kualitas kehidupan kerja, karakteristik pekerjaan, kinerja

Abstract
The purpose of this research is to know and analyze the influence of quality of work life, job
characteristics, and job satisfaction on performance of National Civil Apparatus (ASN) at
Sekretariat Daerah Regency of Jepara, Central Java. ASN research population as many as 126
people and taken as a sample of 120 respondents. Data analysis using SPSS program version 22
with structural equation modeling (SEM) approach. The results showed four accepted hypothesis
and one hiotesis rejected: (1) first hypothesis accepted, quality of work life have a significant
positive effect on job satisfaction; (2) the second hypothesis is rejected, job characteristics have no
significant effect on job satisfaction; (3) third hypothesis accepted, quality of work life have a
significant positive effect on performance; (4) fourth hypothesis accepted, job characteristics have a
significant positive effect on performance; and (5) the fifth hypothesis accepted, job satisfaction has
a significant positive effect on performance.
Keywords: quality of work life, job characteristics, performance

1
Dosen pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNTAG Semarang
2
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
3
Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNTAG Semarang

28
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No. 1, 2018
kerja adalah persepsi karyawan bahwa
mereka ingin merasa aman, secara
1. Pendahuluan relatif merasa puas dan mendapat
kesempatan mampu tumbuh dan
1.1. Latar Belakang berkembang selayaknya manusia
Sumber daya manusia mempunyai (Wayne, 2012). Konsep kualitas
peranan yang penting dan merupakan kehidupan kerja mengungkapkan
sumber daya penentu tercapainya visi pentingnya penghargaan terhadap
dan misi organisasi. Dengan demikian, manusia dalam lingkungan kerjanya.
sumber daya manusia harus dikelola Dengan demikian peran penting dari
sedemikian rupa sehingga berdaya guna kualitas kerja adalah mengubah iklim
dan berhasil guna dalam upaya kerja agar organisasi secara teknis dan
mencapai tujuan organisasi. manusiawi membawa kepada kualitas
Organisasi merupakan suatu sistem, kehidupan kerja yang lebih baik
rangkaian dan hubungan antar bagian (Arifin, 2012).
yang terdiri dari kumpulan orang dan Faktor lain yang berpengaruh terhadap
komponen lain yang bekerjasama kinerja adalah karakteristik pekerjaan.
secara keseluruhan. Oleh karenanya Menurut Robbins (2006), karakteristik
terdapat hubungan yang erat antara pekerjaan adalah upaya
kinerja perseorangan dengan kinerja mengidentifikasikan karakteristik tugas
organisasi, sehingga dapat dikatakan dari pekerjaan, bagaimana karakteristik
bila kinerja pegawai secara perorangan itu digabung untuk membentuk
baik, maka kemungkinan besar kinerja pekerjaan yang berbeda dan
organisasi juga baik. Kinerja hubungannya dengan motivasi,
merupakan ekspresi potensi berupa kepuasan kerja dan kinerja karyawan.
perilaku atau cara seseorang atau Karakteristik pekerjaan (job
kelompok orang dalam melaksanakan characteristics models) merupakan
suatu kegiatan atau tugas sehingga suatu pendekatan terhadap
menghasilkan suatu produk yang pemerkayaan pekerjaan (job
merupakan wujud dari semua tugas dan enrichment). Program pemerkayaan
tanggung jawab pekerjaan yang pekerjaan (job enrichment) berusaha
diberikan kepadanya (Amins, 2012). merancang pekerjaan dengan cara
Salah satu faktor yang mempengaruhi membantu para pemangku jabatan
kinerja adalah kualitas kehidupan kerja. memuaskan kebutuhan mereka akan
Kualitas kehidupan kerja merupakan pertumbuhan, pengakuan dan tanggung
masalah utama yang patut mendapat jawab. Pemerkayaan pekerjaan
perhatian organisasi (Lewis, et all, menambah sumber kepuasan terhadap
2011). Ada dua pandangan mengenai pekerjaan.
maksud dari kualitas kehidupan kerja. Dengan adanya kualitas kehidupan
Pandangan pertama mengatakan bahwa kerja yang baik dan karakterietik
kualitas kehidupan kerja adalah pekerjaan yang menarik diharapkan
sejumlah keadaan dan praktek dari kepuasan kerja pegawai akan
tujuan perusahaan. Contohnya: meningkat. Kepuasan kerja merupakan
perkayaan kerja, manajer yang ungkapan menyenangkan atau tidak
demokratis, keterlibatan pekerja dan menyenangkan yang timbul dari
kondisi kerja yang aman (Lewis, et all, pegawai dalam memandang pekerjaan.
2011). Sementara yang lainnya Robbins (2006) menyatakan bahwa
menyatakan bahwa kualitas kehidupan kepuasan kerja mengacu kepada sikap

29
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No. 1, 2018
individu secara umum terhadap 2. Telaah Pustaka
pekerjaannya. Seseorang dengan
tingkat kepuasan kerja yang tinggi 2.1. Kualitas kehidupan kerja
mempunyai sikap positif terhadap Kualitas kehidupan kerja merupakan
pekerjaannya, sedangkan seseorang sejumlah keadaan dan praktek dalam
yang tidak puas dengan pekerjaannya suatu lembaga/organisasi dalam upaya
mempunyai sikap negatif terhadap mencapai tujuan perusahaan.
pekerjaannya. Pernyataan ini Contohnya: perkayaan kerja,
menunjukkan setiap individu memiliki penyeliaan yang demokratis,
tingkat kepuasan yang berbeda-beda keterlibatan pekerja dan kondisi kerja
antara pegawai yang satu dengan yang aman (Lewis, et all, 2011).
pegawai yang lain. Kepuasan kerja Sementara yang lainnya menyatakan
merupakan salah satu komponen dari bahwa kualitas kehidupan kerja adalah
kepuasan hidup, sehingga hal tersebut persepsi karyawan bahwa mereka ingin
menjadi sangat penting untuk merasa aman, secara relatif merasa
diperhatikan dalam pengembangan dan puas dan mendapat kesempatan mampu
pemeliharaan tenaga kerja. tumbuh dan berkembang selayaknya
manusia (Wayne, 2012). Konsep
1.2. Research Gap kualitas kehidupan kerja
Terdapat perbedaan hasil penelitian mengungkapkan pentingnya
pengaruh kualitas kehidupan kerja dan penghargaan terhadap manusia dalam
karakteristik pekerjaan terhadap kinerja lingkungan kerjanya. Dengan demikian
. Beberapa peneliti menemukan bahwa peran penting dari kualitas kerja adalah
kualitas kehidupan kerja dan mengubah iklim kerja agar organisasi
karakteristik pekerjaan berpengaruh secara teknis dan manusiawi membawa
positif dan signifikan terhadap kinerja. kepada kualitas kehidupan kerja yang
Di sisi lain ada penelitian yang lebih baik (Noor Arifin, 2012).
menunjukkan kualitas kehidupan kerja Menurut Noor Arifin, (2012) Kualitas
dan karakteristik pekerjaan kehidupan kerja merupakan suatu
kepercayaan tidak berpengaruh konsep atau filsafat manajemen dalam
terhadap kinerja. rangka perbaikan kualitas sumber daya
Kualitas kehidupan kerja dan manusia yang telah dikenal sejak
karakteristik pekerjaan adalah variabel dekade tujuh puluhan. Pada saat itu
yang sangat menarik dan relevan untuk kualitas kehidupan kerja diartikan
diteliti bagi suatu lembaga secara sempit yaitu sebagai teknik
pemerintahan. manajemen yang mencakup gugus
Dengan karakteristik pekerjaan yang kendali mutu, perkayaan pekerjaaan,
sesuai keahlian dan ketrampilan suatu pendekatan untuk bernegosiasi
pegawai serta keseimbangan kualitas dengan serikat pekerja, upaya
hidup yang baik, serta kepuasan kerja manajemen untuk memelihara
pegawai yang tinggi, maka akan dapat kebugaran mental para pegawai,
meningkatkan kinerja pegawai di dalam hubungan industrial yang serasi,
organisasi pemerintah. Research gap manajemen yang partisipatif dan salah
dalam penelitian ini dapat dilihat pada satu bentuk intervensi dalam
tabel 1. pengembangan organisasional
Kualitas kehidupan Kerja atau Quality
of Work Life (QWL) merupakan salah
satu bentuk filsafat yang diterapkan

30
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No. 1, 2018
manajemen dalam mengelola organisasi keahlian. Karakteristik pekerjaan dapat
pada umumnya dan sumberdaya dipahami sebagai modal untuk
manusia pada khususnya. Sebagai pencapaian kinerja yang merupakan
filsafat, kualitas kehidupan kerja hasil yang dicapai oleh pegawai dalam
merupakan cara pandang manajemen menjalankan fungsinya, yang dapat
tentang manusia, pekerja dan diukur dari sejauh mana pegawai yang
organisasi. bersangkutan telah menjalankan
Ada 3 (tiga) indikator dalam fungsinya secara profesional khususnya
pengukuran kualitas kehidupan kerja dalam rangka interaksi kegiatan dan
yang dikembangkan oleh Wayne, tugas yang diberikan. Keberhasilan
(2012) adalah : 1) Sistem imbalan yang peran tersebut ditentukan dengan
inovatif, artinya bahwa imbalan yang tingginya komitmen terhadap
diberikan kepada karyawan organisasi, yang besar pengaruhnya
memungkinkan mereka untuk terhadap produktivitas.
memuaskan berbagai kebutuhannya Robbins, (2006), mengemukakan
sesuai dengan standard hidup karyawan karakteristik pekerjaan adalah upaya
yang bersangkutan dan sesuai dengan mengidentifikasikan karakteristik tugas
standard pengupahan dan penggajian dari pekerjaan, bagaimana karakteristik
yang berlaku di pasaran kerja. Sistem itu digabung untuk membentuk
imbalan ini mencakup gaji, tunjangan, pekerjaan yang berbeda dan
bonus‐bonus dan berbagai fasilitas hubungannya dengan motivasi,
lain sebagai imbalan jerih payah kepuasan kerja dan kinerja karyawan.
karyawan dalam bekerja; 2) Karakteristik pekerjaan (job
Lingkungan kerja, artinya tersedianya characteristics models) merupakan
lingkungan kerja yang kondusif, suatu pendekatan terhadap
termasuk di dalamnya penetapan jam pemerkayaan pekerjaan (job
kerja, peraturan yang berlaku enrichment). Program pemerkayaan
kepemimpinan serta lingkungan pekerjaan (job enrichment) berusaha
fisik.Lingkungan ini sangat penting merancang pekerjaan dengan cara
terutama bagi keselamatan dan membantu para pemangku jabatan
kenyamanan karyawan dalam memuaskan kebutuhan mereka akan
menjalankan tugasnya. 3) pertumbuhan, pengakuan dan tanggung
Restrukturisasi kerja, yaitu memberikan jawab. Pemerkayaan pekerjaan
kesempatan bagi karyawan untuk menambah sumber kepuasan terhadap
mendapatkan pekerjaan yang tertantang pekerjaan (Henry Simamora, 2007).
(job enrichment) dan kesempatan yang Karakteristik pekerjaan adalah variasi
lebih luas untuk pengembangan ketrampilan, identitas tugas,
diri.Sehingga dapat mendorong kekhususan tugas, otonomi dan umpan
karyawan untuk lebih mengembangkan balik yang dilakukan oleh
dirinya. pekerja/karyawan dalam melakukan
tugasnya yang dapat mempengaruhi
2.2. Karakteristik pekerjaan tingkat kepuasan kerja (Hackman
Organisasi yang mampu bersaing di et.al.,2008).
masa mendatang adalah yang memiliki Model karakteristik pekerjaan (JCM –
sumber daya manusia dengan kaya Job Characteristics Model) dalam
akan karakteristik pekerjaan yang Munandar (2012), setiap pekerjaan
berbasis pada pengetahuan dan dapat dideskripsikan dalam lima
memiliki berbagai keterampilan dan dimensi pekerjaan inti: 1)

31
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No. 1, 2018
Keanekaragaman keterampilan : sejauh seperti kompensasi (gaji, kompensansi
mana pekerjaan itu menuntut pelengkap dan intensif). Karyawan
keragaman kegiatan yang berbeda menginginkan system kompensasi yang
sehingga pekerja itu dapat adil, tidak meragukan dan segaris
menggunakan sejumlah keterampilan dengan pengharapannya. Bila
dan bakat yang berbeda. 2) Identitas kompensasi dilihat sebagai adil yang
tugas : sejauh mana pekerjaan itu didasarkan pada tuntutan pekerjaan,
menuntut diselesaikannya seluruh tingkat ketrampilan individu, dan
potongan kerja secara utuh dan dapat standar pengupahan komunitas
dikenali. 3) Pentingnya tugas : sejauh kemungkinan besar akan dihasilkan
mana pekerjaan itu mempunyai dampak kepuasan ; 2) Pekerjaan itu sendiri.
yang cukup besar pada kehidupan atau Karyawan cenderung lebih menyukai
pekerjaan orang lain. 4) Otonomi : pekerjaan-pekerjaan yang memberi
sejauh mana pekerjaan itu memberikan kesempatan untuk mengunakan
kebebasan, ketidaktergantungan, dan kemampuan dan ketrampilannya,
keleluasaan yang cukup besar kepada kebebasan, dan umpan balik mengenai
individu dalam menjadwalkan betapa baik mereka bekerja.
pekerjaan itu dan dalam menentukan Karakteristik ini membuat kerja lebih
prosedur yang digunakan dalam menantang. Pekerjaan yang kurang
menyelesaikan kerja itu. 5) Umpan menantang menciptakan kebosanan,
balik : sejauh mana pelaksanaan tetapi yang terlalu banyak menantang
kegiatan pekerjaan yang dituntut oleh juga dapat menciptakan frustasi dan
pekerjaan itu menghasilkan perasaan gagal.; 3) Rekan kerja. Bagi
diperolehnya informasi yanlangsung kebanyakan karyawan kerja juga
dan jelas oleh individu mengenai mengisi kebutuhan akan interaksi
keefektifan kinerjanya. sosial. Oleh karena itu tidaklah
mengejutkan bila mempunyai rekan
2.3. Kepuasan kerja kerja yang ramah dan mendukung
Kepuasan kerja mempunyai peran menghantar ke kepuasan kerja yang
penting dalam rangka mendukung meningkat; 4) Promosi pekerjaan.
tercapainya tujuan perusahaan. Promosi terjadi pada saat seorang
Kepuasan kerja memberikan karyawan berpindah dari suatu
sumbangan yang besar terhadap pekerjaan ke posisi lainnya yang lebih
keefektifan organisasi, serta tinggi, dengan tanggung jawab dan
merangsang semangat kerja dan jenjang organisasionalnya. Pada saat
komitmen organisasional karyawan. dipromosikan karyawan umumnya
Kepuasan kerja merupakan ungkapan menghadapi peningkatan tuntutan dan
menyenangkan atau tidak keahlian, kemampuan dan tanggung
menyenangkan yang timbul dari jawab. Sebagian besar karyawan
karyawan dalam memandang pekerjaan merasa positif karena dipromosikan.
(Tella, 2007). Kepuasan kerja atau job Promosi memungkinkan perusahaan
satisfaction menurut Handoko (2008) untuk mendayagunakan kemampuan
adalah keadaan emosional yang dan keahlian karyawan setinggi
menyenangkan di mana para karyawan mungkin.; 5) Kepenyeliaan (supervisi).
memandang pekerjannya. Supervisi mempunyai peran yang
Menurut Tella (2007) faktor yang penting dalam manajemen. Supervisi
mempengaruhi kepuasan kerja terdiri berhubungan dengan karyawan secara
dari lima faktor yaitu : 1) Pembayaran, langsung dan mempengaruhi karyawan

32
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No. 1, 2018
dalam melakukan pekerjaannya. pengetahuan tentang kerja, (5)
Umumnya karyawan lebih suka kemandirian kerja, (6) kehadiran dan
mempunyai supervisi yang adil, terbuka ketepatan waktu, (7) pengetahuan
dan mau bekerjasama dengan bawahan. tentang kebijakan dan tujuan
Pada dasarnya bahwa seseorang dalam organisasi, (8) inisiatif dan
bekerja akan merasa nyaman dan tinggi penyampaian ide-ide yang sehat, (9)
kesetiannya pada perusahaan apabila kemampuan supervisi dan teknis.
dalam bekerjanya memperoleh Gambar 1
kepuasan kerja sesuai dengan apa yang Pengembangan hipotesis penelitian
diinginkan. sebagai berikut :
1) Kualitas kehidupan kerja
2.4. Kinerja berpengaruh positif signifikan
Menurut Mangkunegara (2009) kinerja terhadap kepuasan kerja.
dapat didefinisikan sebagai hasil kerja 2) Karakteristik pekerjaan berpengaruh
secara kualitas dan kuantitas yang dapat positif signifikan terhadap kepuasan
dicapai oleh seseorang karyawan dalam kerja.
melaksanakan tugas sesuai dengan 3) Kualitas kehidupan kerja
tanggung jawab yang diberikan berpengaruh positif signifikan
kepadanya. Soeprihantono (2008) terhadap kinerja.
mengatakan bahwa kinerja merupakan 4) Karakteristik pekerjaan berpengaruh
hasil pekerjaan seorang karyawan positif signifikan terhadap kinerja.
selama periode tertentu dibandingkan 5) Kepuasan kerja berpengaruh positif
dengan berbagai kemungkinan, signifikan terhadap kinerja.
misalnya standard,
target/sasaran/criteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu dan telah 3. Metode Penelitian
disepakati bersama. Kinerja menurut
Achmad Amins (2012) diartikan 3.1. Definisi Operasional
sebagai ekspresi potensi berupa 1) Kualitas kehidupan kerja
perilaku atau cara seseorang atau Pengukuran variabel kualitas
kelompok orang dalam melaksanakan kehidupan kerja dengan
suatu kegiatan atau tugas sehingga menggunakan indikator : sistem
menghasilkan suatu produk yang imbalan yang inovatif ; lingkungan
merupakan wujud dari semua tugas dan kerja yang menyenangkan ;
tanggung jawab pekerjaan yang restrukturisasi kerja yang baik; peluang
diberikan kepadanya untuk berkembang yang tinggi; rekan
Pengukuran kinerja (performance kerja yang mendukung
appraisal) pada dasarnya merupakan 2) Karakteristik pekerjaan
tolok ukur efisiensi sumber daya yang Pengukuran terhadap variabel
tersedia dalam perusahaan. Walaupun
karakteristik pekerjaan mengunakan
kinerja hanyalah merupakan rasio atau
indikator : keahlian yang berbeda ;
perbandingan namun demikian manfaat
mengerti akan tugas yang
kinerja pegawai cukup besar
pengaruhnya bagi negara pada dikerjakan ; tanggung jawab
umumnya dan perusahaan pada pekerjaan; kebebasan dalam
khususnya. Menurut Keban (2008) menyelesaikan pekerjaan;
kinerja diukur dari: (1) kuantitas kerja, mendapatkan mafaat dari pekerjaan
(2) kualitas kerja, (3) kerjasama, (4) yang dilaksanakan

33
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No. 1, 2018

3) Kepuasan kerja apakah muatan faktor masing-


Pengukuran variabel kepuasan kerja masing item pada suatu konstruk
dengan menggunakan indikator : yang mendasarinya adalah
kepuasan terhadap gaji yang sesuai; signifikan pada taraf signifikansi
kepuasan terhadap pekerjaan saat ini ; yang ditetapkan (Purwanto, 2002).
kepuasan terhadap penyelia atasan; Penilaian data-model fit didasarkan
kepuasan terhadap promosi jabatan pada banyak indeks, yang dipilih
yang adil.
dari: (a) X2 chi square statistic, (b)
4) Kinerja
CMIN/DF (Normed Chisquare), (c)
Pengukuran kinerja yang dengan
GFI (Goodness of Fit Index), (d)
menggunakan indikator : kuantitas
AGFI – Adjusted Goodness of Fit
kerja ; kualitas kerja ; pengetahuan
Index, (e) NFI (Normed Fit Index),
tentang kerja ; kemandirian kerja ;
(f) TLI (Tucker-Lewis Index) (g)
kehadiran dan ketepatan waktu :
inisiatif dan penyampaian ide-ide yang
CFI (Comparative Fit Index), (h)
sehat . RMR (The Root Mean Square
Residual), (i) RMSEA (The Root
3.2. Jenis Penelitian Mean Square of Approximation)
Jenis penelitian ini termasuk
Explonatory research, yakni penelitian 3.4. Pengujian Hipotesis
yang menyoroti hubungan antara Hipotesis yang merepresentasikan
variabel- variabel penelitian dan pengaruh langsung suatu konstruk
menguji hipotesa yang dirumuskan terhadap konstruk lain diuji dengan
sebelumnya (Singarimbun, 2000). memeriksa apakah koefisien path
Jumlah sampel dalam penelitian (regression weights estimate)
sebanyak 120 orang Aparatur Sipil
signifikan pada taraf signifikansi
Negara sebagai responden. Teknik
tertentu. Setiap hipotesis diuji
pengambilan sample dalam penelitian
ini adalah purposive sampling.
dengan membandingkan nilai
critical ratio (CR) dan nilai t-tabel
3.3. Penilaian Kesesuaian Data pada degree of freedom (df) tertentu.
– Model Apabila nilai CR lebih besar dari
Pengujian model dilakukan dengan pada nilai t-tabel pada df tertentu
menggunakan Structural Equation maka hubungan variabel yang diuji
Modeling (SEM) dengan two step dapat dinyatakan signifikan pada
approach. Dalam Two-Step Approach level probabilitas tertentu. Selain itu
to SEM, model pengukuran bisa juga dilihat dari tingkat
(measurement model) terlebih dahulu probabilitasnya jika p < 0,05
dirumuskan dan dievaluasi secara
hipotesis ditolak, dan jika p >0,05
terpisah dan kemudian di tetapkan pada
hipotesis diterima.
langkah kedua ketika model struktural
diestimasi (Hair et al., 1998). Pengujian
3.5. Uji Validitas
terhadap model pengukuran
memungkinkan pendugaan yang Uji Validitas pada penelitan ini
komprehensif terhadap validitas menggunakan teknik factor analisis.
konstruk dimana validitas convergent Asumsi yang mendasari dapat
dapat diestimasi melalui penentuan tidaknya digunakan analisis faktor

34
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No. 1, 2018
adalah matrik harus memiliki Evaluasi terhadap multivariate
korelasi yang cukup. Indikator yang outliers perlu dilakukan karena
valid harus memiliki nilai loading walaupun data yang dianalisis
factor >0.40. menunjukkan tidak ada outliers
Dapat terlihat bahwa pada pengujian pada tingkat univariate tetapi
analisis faktor menghasilkan nilai observasi-observasi itu dapat
faktor loading tiap-tiap indikator menjadi outliers bila sudah
pada masing-masing konstruk dikombinasikan. Jarak Mahalonobis
memiliki nilai yang lebih besar dari (The Mahalonobis distance) untuk
angka 0,40 sehingga dapat tiap-tiap observasi dapat dihitung
disimpulkan bahwa semua indikator dan akan menunjukkan jarak sebuah
pertanyaan berstatus valid. observasi dari rata-rata semua
Berdasarkan hasil tersebut di atas variabel dalam sebuah ruang
dapat terlihat bahwa semua nilai multidimensional (Ferdinand,
construct reliability lebih besar dari 2005). Untuk menghitung
0,7. Hal ini menandakan bahwa mahalanobis distance berdasarkan
semua konstruk penelitian berstatus nilai chisquare pada derajat bebas
reliabel. sebesar 20 (indikator variabel) pada
tingkat P < 0,001 adalah 52,40
3.6. Evaluasi Outliers (berdasarkan tabel distribusi Chi
Outliers merupakan observasi atau Square). Jadi data yang memiliki
data yang memiliki karakteristik jarak mahalanobis lebih besar dari
unik yang terlihat sangat berbeda 49,80 adalah multivariate outliers.
jauh dari observasi-observasi yang Maka untuk semua kasus yang
lain dan muncul dalam bentuk nilai mempunyai nilai mahalanobis
ekstrim, baik untuk sebuah variabel distance yang lebih besar dari 52,40
tunggal maupun variabel-variabel dari model yang diajukandalam
kombinasi. Adapun outliers penelitian ini merupakan
dievaluasi dengan dua cara, yaitu multivariate outliers.
analisis terhadap univariate outliers Dari hasil perhitungan Structural
dan analisis terhadap multivariate Equation Modeling, maka model
outliers (Hair et al., 1995). dalam penelitian ini dapat diterima.
Seperti disajikan dalam Tabel 3,
3.7. Uji Reliabilitas hasil pengukuran telah memenuhi
Uji reliabilitas (reliability) kriteria goodness-of-fitt.
dilakukan untuk mngetahui apakah Selanjutnya, berdasarkan model fit
alat ukur yang digunakan dapat ini dilakukan pengujian pada 5
memberikan hasil yang relatif sama hipotesis yang diajukan dalam
apabila dilakukan pengukuran penelitian ini yang hasil
kembali pada subyek yang sama. perhitungannya disajikan dalam
Uji reliabilitas dalam SEM Tabel 4.
diperoleh melalui rumus
(Ferdinand, 2006):

35
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No. 1, 2018

4. Hasil Penelitian dan kerja, dan menerima hopotesis nol.


Pembahasan Hal ini berarti bahwa karakteristik
pekerjaan yang ada saat ini tidak
4.1. Hasil Penelitian dapat menimbulkan kepuasan kerja
Hasil pengujian hipotesis Aparatur Sipil Negaradi lingkungan
menunjukkan bahwa dari lima kantor sekretariat daerah kabupaten
hipotesis yang diajukan 4 Jepara .
memperoleh dukungan dan 1 Hipotesis 3 : Kualitas kehidupan
ditolak. kerja berpengaruh positif signifikan
Hipotesis 1 : Kualitas kehidupan terhadap kinerja diterima.
kerja berpengaruh positif signifikan Dengan melihat hasil analisis
terhadap kepuasan kerja diterima. statistik menunjukkan nilai Critical
Jika dilihat dari nilai Critical Ratio Ratio (CR) sebesar 3,8615 nilai
(CR) sebesar 4,462 berarti nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan
tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan nilai t-tabel sebesar 3,00
dengan nilai t-tabel sebesar 3,00 dengan tingkat probabilitas sebesar
dengan tingkat probabilitas sebesar 0,013 < 0,05 dengan nilai beta
0, 032 < 0,05 dengan nilai beta 0,495 sehingga menerima hipotesis
0,566 sehingga menerima hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan
alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa kualitas kehidupan kerja
bahwa kualitas kehidupan kerja berpengaruh positif signifikan
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja, dan menolak
terhadap kepuasan kerja, dan hopotesis nol. Hal ini berarti bahwa
menolak hopotesis nol. Hal ini kualitas kehidupan kerja yang ada
berarti bahwa kualitas kehidupan saat ini telah dapat meningkatkan
kerja telah dapat menimbulkan kinerja Aparatur Sipil Negaradi
kepuasan kerja Aparatur Sipil lingkungan kantor sekretariat daerah
Negaradi lingkungan kantor kabupaten Jepara .
sekretariat daerah kabupaten Jepara. Hipotesis 4 : Karakteristik
Hipotesis 2 : Karakteristik pekerjaan berpengaruh positif
pekerjaan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
signifikan terhadap diterima.
kepuasan kerja ditolak. Berdasarkan hasil analisis statistik
Hasil analisis statistik menunjukkan menunjukkan nilai Critical Ratio
nilai Critical Ratio (CR) sebesar (CR) sebesar 4.645 nilai tersebut
2,743 nilai tersebut lebih rendah lebih tinggi dibandingkan dengan
dibandingkan dengan nilai t-tabel nilai t-tabel sebesar 3,00 dengan
sebesar 3,00 dengan tingkat tingkat probabilitas sebesar 0,028 <
probabilitas sebesar 0,074 > 0,05 0,05 dengan nilai beta 0,662
dengan nilai beta 0,051 sehingga sehingga menerima hipotesis
menolak hipotesis alternatif (Ha) alternatif (Ha) yang menyatakan
yang menyatakan bahwa bahwa kepuasan kerja berpengaruh
karakteristik pekerjaan berpengaruh positif signifikan terhada kinerja,
positif signifikan terhadap kepuasan dan menolak hopotesis nol. Hal ini

36
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No. 1, 2018
berarti bahwa tingkat kepuasan kepada kualitas kehidupan kerja
kerja yang terjadi pada saat ini yang lebih baik.
dapat meningkatkan kinerja Hasil penelitian ini mendukung
Aparatur Sipil Negaradi lingkungan penelitian sebelumnya mengenai
kantor sekretariat daerah kabupaten pengaruh kualitas kehidupan kerja
Jepara . terhadap kepuasan kerja pegawai
Hipotesis 5 : Kepuasan kerja yang dilakukan oleh Dian Kristianto
berpengaruh positif signifikan dkk (2011) dan Noor Arifin (2012)
terhadap kinerja yang menyatakan bahwa kualitas
diterima. kehidupan kerja berpengaruh positif
Hasil analisis statistik menunjukkan dan signifikan terhadap kepuasan
nilai Critical Ratio (CR) sebesar kerja pegawai. Namun
5.778 nilai tersebut jauh lebih hasilpenelitian ini tidak sesuai
tinggi dibandingkan dengan nilai t- dengan hasil penelitian Setiawan
tabel sebesar 3,00 dengan tingkat (2013), yang mengemukakan bahwa
probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 kualitas kehidupan kerja tidak
dengan nilai beta 0,327 sehingga berpengaruh signifikan terhadap
menerima hipotesis alternatif (Ha) kepuasan kerja karyawan.
yang menyatakan bahwa Pembuktian hipotesis kedua
karakteristik pekerjaan berpengaruh menyatakan bahwa karakteristik
positif signifikan terhadap kepuasan pekerjaan tidak berpengaruh
kerja, dan menolak hopotesis nol. signifikan untuk menimbulkan
Hal ini berarti bahwa karakteristik kepuasan kerja Aparatur Sipil
pekerjaan yang ada saat ini tidak Negara di lingkungan kantor
dapat meningkatkan kinerja sekretariat daerah kabupaten Jepara.
Aparatur Sipil Negaradi lingkungan Karakteristik pekerjaan dapat
kantor sekretariat daerah kabupaten dipahami sebagai modal untuk
Jepara . pencapaian kinerja yang merupakan
hasil yang dicapai oleh pegawai
4.2. Pembahasan dalam menjalankan fungsinya, yang
Mendasarkan diri dari pembuktian dapat diukur dari sejauh mana
hipotesis pertama bahwa kualitas pegawai yang bersangkutan telah
kehidupan kerja telah dapat menjalankan fungsinya secara
menimbulkan kepuasan kerja profesional khususnya dalam rangka
Aparatur Sipil Negaradi lingkungan interaksi kegiatan dan tugas yang
kantor sekretariat daerah kabupaten diberikan. Karakteristik pekerjaan
Jepara. Konsep kualitas kehidupan adalah atribut dari tugas yang
kerja mengungkapkan pentingnya meliputi besarnya tanggung jawab,
penghargaan terhadap manusia variasi tugas, dan sejauh mana
dalam lingkungan kerjanya. Dengan pekerjaan itu sendiri memberikan
demikian peran penting dari kualitas kepuasan baik bagi karyawan
kehidupan kerja adalah mengubah maupun atasanya. Menurut Firman
iklim kerja agar organisasi secara (2011) karakteristik pekerjaan
teknis dan manusiawi membawa sebagai kepuasan upah dan

37
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No. 1, 2018
pertumbuhan karir, kejelasan tugas, penelitian ini tidak mendukung hasil
penggunaan keahlian (skill), dan penelitian Sih Darmi Astuti, dkk.
signifikansi tugas. (2010), Heriawan dan Widhy
Hasil penelitian ini tidak Setyowati (2013) yang menunjukan
mendukung penelitian sebelumnya bahwa karakteristik pekerjaan tidak
yang dilakukan oleh Zunaidah berpengaruh signifikan terhadap
(2010) dan Destia Aktarina (2012) kinerja karyawan. Hasil perhitungan
yang mengemukakan karakteristik statistik menunjukkan hipotesis
pekerjaan berpengaruh positif dan kelima yang menyatakan bahwa
signifikan terhadap kepuasan kepuasan kerja berpengaruh positif
pegawai. Hasil analisis statistik dan signifikan terhadap kinerja
pembuktian hipotesis ketiga memperoleh dukungan. Hasil
menunjukkan kualitas kehidupan penelitian ini mendukung penelitian
kerja berpengaruh terhadap upaya yang dilakukan oleh Kristianto dkk.
peningkatkan kinerja aparatus sipil (2011), Artadi (2015), dan
nasional di kantor sekretariat daerah Juniantara (2015). Namun hasil
kabupaten Jepara. Konsep kualitas penelitian ini tidak seui dengan hasil
kehidupan kerja mengungkapkan penelitian Nur Abidin (2011) yang
pentingnya penghargaan terhadap menemukan bahwa kepuasan kerja
manusia dalam lingkungan tidak berpengaruh signifikan
kerjanya. Dengan demikian peran terhadap kinerja karyawan.
penting dari kualitas kerja adalah
mengubah iklim kerja agar
organisasi secara teknis dan 4.3. Implikasi Manajerial
manusiawi membawa kepada Untuk meningkatkan kepuasan kerja
kualitas kehidupan kerja yang lebih di lingkungan Aparatur Sipil
baik. Hasil penelitian mendukung Negarapada kantor sekretariat
penelitian sebelumnya yang daerah kabupaten Jepara dapat
dilakukan oleh Husnawati (2006) dilakukan dengan 1) manajemen
dan Arifin (2012). Namun hasil perlu mengupayakan sistem imbalan
penelitian ini berbeda dengan yang inovatif, 2) terus menerus
penelitian yang dilakukan oleh dilakukan usaha agar lingkungan
Setiawan (2013) yang menemukan kerja dapat menyenangkan, 3) secara
bahwa kualitas kehidupan kerja periodik dilaksanakan restrukturisasi
berpengaruh tidak signifikan kerja dengan baik, 4) dengan selalu
terhadap kinerja karyawan. dilaksanakannya kegiatan inovatif yang
Hasil analisis statistik pembuktian memberikan peluang untuk
hipotesis keempat menunjukkan berkembang, 5) pengelolaan
manajemen sumberdaya manusia yang
bahwa karakteristik pekerjaan
baik agar antar rekan kerja dapat saling
berpengaruh positif dan signifikan
mendukung untuk mencapai tujuan
terhadap kinerja. Hasil penelitian ini
organisasi.
sesuai dan mendukung penelitian Untuk meningkatkan kinerja Aparatur
yang dilakukan Zunaidah (2010) Sipil Negara diantaranya dapat
dan Destia Aktarina (2012), namun dilakukan dengan: 1)
38
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No. 1, 2018
mengusahanakan agar keahlian 5. Kesimpulan
berbeda ayng dimiliki aparatur sipil Hasil pengujian hipotesis menunjukan
nasioanl ditingkatkan kualitasnya, 2) bahwa empat hipotesis yang diajukan
mengupayakan agar setiap Aparatur memperoleh dukungan dan satu
Sipil Negara mengerti akan tugas yang hipotesis tidak memperoleh dukungan.
dikerjakan , 3) manajemen sumber daya 1) Kualitas kehidupan kerja
manusia mengusahakan setiap pribadi berpengaruh positif signifikan
Aparatur Sipil Negaradapat mengerti terhadap kepusan kerja.
tanggung jawab pekerjaan, 4) kepada
2) Karakteristik pekerjaan tidak
aparatutur sipil nasioanl diberi
berpengaruh signifikan
kebebasan dalam menyelesaikan
terhadap kepuasan kerja.
pekerjaan, 5) mengelola agar setiap
Aparatur Sipil Negara mendapatkan 3) Kualitas kehidupan kerja
mafaat dari pekerjaan yang berpengaruh positif signifikan
dilaksanakan. terhadap kinerja
Alternatif lain untuk menigkatkan 4) Karakteristik pekerjaan
kinerja dapat pula dilakukan dengan :1) berpengaruh positif signifikan
secara kontunyu pihak manajemen terhadap kinerja
mengupayakan agar sistem imbalan 5) Kepuasan kerja berpengaruh
semakin inovatif, 2) dilakukan positif signifikan terhadap
usaha-usaha kongkrit agar kinerja
lingkungan kerja dapat menyenangkan
terutama fasilitas kantor, 3)
restrukturisasi kerja dilakukan dengan Daftar Pustaka
sekecil mungkin resistensi yang terjadi, Adeyinka Tella, 2007, Work Motivation,
4) kegiatan inovatif untuk memberikan Job Satisfation and Organisational
peluang untuk berkembang bagi Commmitment of Library Personnel
aparatus sipil nasional , 5) manajemen in Academic and Research Libraries
in Oyo State, Nigeria, Library
sumberdaya manusia yang lebih baik
Philosopy and Practice 2007.
dengan memperhatikan perubahan
lingkungan yang terjadi. Bernadin and Russell Stone, 2013, A
Berdasarkan hasil temuan penelitian review of servant leadership
attributes; developing a practical
ini, untuk meningkatkan kuantitas dan
model. Leadership & Organitation
kualitas kerja, pengetahuan tentang Development Journal, 23(3) 145-
kerja, kemandirian kerja , pegawai 157.
bersedia hadir tepat waktu , serta agar
Destia Aktarina, 2012 Pengaruh
pegawai memiliki inisiatif dan Karakteristik Individu, Pekerjaan
bersedia menyampaian ide-ide yang Dan Lingkungan Kerja Terhadap
sehat , maka perlu diupayakan agar Motivasi Dan Dampaknya Terhadap
Aparatur Sipil Negaradi sekretariat Kinerja Anggota Polri di Polresta
daerah kabupaten Jepara memiliki Palembang, Jurnal Media Wahana
Ekonomika, Vol. 12, No.3,Oktober
kepuasan terhadap gaji yang sesuai;
2015 : 42 – 54
kepuasan terhadap pekerjaan saat ini;
kepuasan terhadap penyelia atasan; dan Greenberg, J. dan Baron 2000.
puas terhadap promosi jabatan. Organizational Bahavior. 7th
Edition, Prentice Hall International
Inc.

39
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No. 1, 2018
Gunastri, Ni Made. 2009. Karakteristik Incorporating Leadership in Health
Individu, Karakteristik Pekerjaan, Service. Vol. 14. p.9‐15
Karakteristik Organisasi, Motovasi
Robbins, S.P., 2006, Organizational
Kerja, Kinerja Karyawan. Study
Behaviour : Concepts, Controversus
Pada CV. Kecak Denpasar. Study
and Aplications, New York,
Pada CV. Kecak Denpasar. Forum
Prentice Hall
Manajemen,Vol.1
Sih Darmi Astuti, Herry Subagyo, Yeri
Hackman, et.al, 2008, Personnel
Adriyanto (2010) Pengaruh
Management ad Human Recourse,
Karakteristik Pekerjaan Dan
Tokyo : McGraw-Hill Kogakusha,
Motivasi Terhadap Komitmen
Ltd.
Organisasional Serta Dampaknya
Imam Ghozali, 2013. Aplikasi Analisis Terhadap Kinerja Pegawai (Studi
Multivariate dengan Program SPSS. Pada Balai Penelitian dan
Badan Penerbit Universitas Pengembangan Agama Kementrian
Diponegoro. Semarang. Agama), Jurnal Manajemen dan
Kreitner, Robert and Angelo Kinicki, Bisnis Volume 15, Nomor 1, Juni
2001, Organizational Behavior, 2010, hlm. 17-28
Fifth Edition, Irwin/McGraw-Hill Wayne, 2012 “ Relationship among Five
Publisher, New York. Forms of Commitment : An
Lewis, et all, 20011 “Extrinsic and Empirical Assesment”, Journal of
Intrinsic Determinants of Quality of Organizational Behaviour. Vol. 20.
Work Life”. International Journal p.285‐308
of health Care Quality Assurance

Lampiran :
Tabel 1:
Research Gap
Hubungan Variabel Peneliti Hasil
Kualitas kehidupan kerja
Kualitas kehidupan kerja Husnawati (2006) ; Arifin berpengaruh positif dan
dan Kinerja (2012) signifikan terhadap kinerja
karyawan
Setiawan (2013) Kualitas kehidupan kerja
tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
karyawan
Karakteristik pekerjaan
Karakteristik pekerjaan dan Zunaidah (2010) ; berpengaruh positif dan
Kinerja Destia Aktarina (2012 signifikan terhadap kinerja
karyawan
Sih Darmi Astuti, Herry Karakteristik pekerjaan
Subagyo, Yeri Adriyanto tidak berpengaruh
(2010) ; Heriawan dan signifikan terhadap kinerja
Widhy Setyowati (2013) karyawan
Sumber : berbagai Penelitian diolah kembali 2017

40
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 7 No. 1, 2018

Gambar 1 : Model Penelitian

Kualitas
Kehidupan
H3
Kerja
(X1) H1

Kepuasan H5
Kerja Kinerja
(Y1) (Y2)
H2
Karakteristik
Pekerjaan
(X2) H4

Tabel 2:
Uji Reliabilitas data
Variabel Jumlah Std Jumlah Reliability
Loading Standar Error
Kualitas kehidupan kerja 2,755 0,715 0,991
Karakteristik pekerjaan 4,213 0,494 0,896
Kepuasan kerja 4,387 1,014 0,918
Kinerja 3,129 0,561 0,882
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Tabel 3 :
Indeks Pengujian Kelayakan Structural Equation Modelling
No Goodness of Cut of Hasil Evaluasi
fit index value Analisis model
1 χ 2 - Chi-Square < 109,77 98,97 Baik
2 Significancy Probability  0,05 0,065 Baik
3 CMIN/DF  2,00 1,981 Baik
4 GFI  0,90 0,878 Marginal
5 AGFI  0,90 0,864 Marginal
6 TLI  0,95 0,962 Baik
7 CFI  0,95 0,973 Baik
8 RMSEA  0,08 0,076 Baik
Sumber : Data primer yang diolah,2018

Tabel 4 :
Regression Weight Standardized Structural Equation Model
Estimate S.E. C.R. P Label
Kepuasan kerja <--- Kualitas keh. kerja .566 .093 4.462 ,032 par_2
kkehLayanan
Kepuasan kerja <--- Karakteristik pek. .051 .114 2.743 .074 par_23
Kinerja <--- Kualitas keh.kerja .495 .158 3.861 .013 par_7
Kinerja <--- Karakteristik pek .327 .200 4.645 *** par_3
Kinerja <--- Kepuasan kerja .662 .213 5.778 .028 par_5
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

41

Anda mungkin juga menyukai