Anda di halaman 1dari 7

Kuliah ke 14 Keuangan Internasional

Dr.Pudji Astuty

The.Counter Trade (Imbal Dagang)


Metode pembiayaan ini dilakukan dengan cara pertukaran barang dengan barang,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Metode ini banyak dilakukan oleh Negara
sedang berkembang dengan Negara sosialis yang mengalami kesulitan devisa dan
pemasaran produknya di pasar internasional . menurut perkiraan ,sejak tahun 1985
metode pembiayaan dengan counter trade semangkin banyak dipergunakan dan saat ini
mencapai sekitar 30% dari pembiayaan bisnis internasional dunia.
Variasi dari metode counter trade ini adalah sebagai berikut

1.Barter,adalah suatu metode pembiayaan dengan cara pertukaran barang denganbarang


secara langsung antara dua Negara atau perusahaan dengan kemungkinan bahwa harga salah satu
barang tidak normal(dapat lebih rendah atau lebih tinggi) karena posisi tawar
menawar(bargaining position) salah satu pihak kurang baik atau lebih baik

Contoh :

* Barter pesawat Mirage 2000 buatan Prancis dengan minyak Irak sewaktu perang Irak-Iran

tahun 1980

*Barter senjata antara PRRI/Permesta dengan pedagang di Singapure pada waktu


pemberontakkan PRRI/Permesta tahun1957/1958

2.Counter Purchase(imbal Beli),suatu metode pembiayaan dengan cara pertukaran barang


dengan barang secara langsung dengan harga yang normal karena bargaining position kedua
belah pihak seimbang.

Contoh :

 Counter purchace pesawat CN 235 IPTN dengan beras dari Thailand.


 Counter purchase pesawat CN 235 IPTN dengan mobil Proton Saga dari Malaysia
 Counter purchase Sukhoi 29 dengan CPO

3.Buy Back ,suatu metode pembiayaan dengan cara membiayai pembelian suatu barang dengan
produk yang dihasilkan dari barang yang dibeli tersebut

Contoh :

 Pembangunan pabrik aluminium PT Inalum di Tanjung Balai Asahan dengan pembiayaan


dariJepang yang dibayar dengan aluminium yang dihasilkan oleh Pabrik tersebut.
 Pembiayaan untuk pembelian mesin jahit oleh RRC dariJepang yang dilakukan dengan
produk pakaian yang dihasilkan oleh mesin jahit tersebut
 Pembiayaan pembangunan proyek gas di Siberia(Rusia) oleh Negara-negara Eropa Barat
yang dilakukan dengan gas yang dihasilkan dan dialirkan ke Eropa Barat.

5.Switch Trading,Suatu metode pembiayaan dalam bisnis internasional yang dilakukan


dengan cara pertukaran barang dengan barang antara pembeli dan penjual melalui pihak
ketiga.

Contoh: PerusahaanIndonesia membeli bus ikarus dari Hongaria yang dibiayai dengan cara
mengirim tekstil ke hongaria. Namun karena tidak bersedia menerima tektil dari
Indonesia,maka dicari pihak ketiga yang bersedia menerima tektil tersebut,misalnya
perusahaan dari Yunani sehingga pembiayaan bisnis tersebut dapat tetap tersedia.

6.Off – Set,suatu metode pembiayaan yang mengaitkan pertukaran barang antara dua pihak
dengan transfer teknologi.

Contoh : Pembelian pesawat F16 Amerika oleh Indonesia yang pembiayaannya dikaitkan
dengan transfer teknologidari bagianekor pesawat tersebut yang dibuat oleh IPTN Bandung.

F Factoring(anjak Piutang),Factoring yang disebut juga sebagai anjak piutang merupakan


suatu system pembiayaan yang diperoleh eksportir dengan cara menjual account receivable
nya dengan discount tertentu kepada suatu lembaga keuangan atau commerecial finance
company yang disebut sebagai factor broker di tempat eksportir berada. Kemudian ,factor
broker dari eksportir ini dapat menjual account receivable kepada factor broker lain ditempat
importir dengan discount tertentu pula.

Beberapa keuntungan system Factoringini bagi eksportir adalah sebagai berikut :

 Dengan menjual account receivable nya berarti eksportir tidak perlu lagi terlibat dan
memonitor administrasi account receivabelnya.
 Eksportir segera mendapat pembayaran sehingga dapat memperbaiki cash flownya.

g.Forfaiting,metode ini umumnya digunakan untuk pembiayaan pembelian barang modal yang
cukup mahal(dapat sampai lebih dari $500.000) yang dilakukan importer dengan jalan
mengeluarkan promissory notes kepada eksportir. Kemudian promissory notes ini dijual lagi
kepada forfeiting transaction ini biasanya dilakukan dengan suatu jaminan(bank Guarantee) atau
L/C yang diterbitkan oleh Bank Importir.

h. Leasing, merupakan suatu kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyedian barang


modal(Capital goods) baik secara sewa guna usaha dengan baik opsi(Finance lease) maupun
tanpa hak opsi(operating lease),untuk digunakan lessee(penyewa ) selama jangka waktu tertentu
dengan pembayaran secara berkala (SK MenKeu.No.1169/LMK.01/1999 tentang kegiatan Sewa
Guna Usaha). Dengan cara financial lease, maka pada akhir periode kontrak,lessee(penyewa)
akan mempunyai hak opsi untuk memiliki barang modal yang dikontraknya. Sedang cara
operating lease, maka lessee(penyewa) hanya mempunyai hak pakai sampai akhir kontrak dan
barang modal yang disewa dikembalikan kepada lessor.

Manfaat utama dari metode leasing adalah bahwa lessee dapat memiliki modal kerja(working
capital) yang memadai karena tidak harus menggunakan dana yang besar untuk penyedian
barang modal. Penggunaan cara leasing ini merupakan salah satu alternative pembiayaan
investasi disamping dengan cara membeli, khususnya untuk barang modal yang harganya
tinggi,misalnya alat-alat berat seperti traktor,bulldozer dan lain-lain dalam hal leasing dilakukan
dengan valas tertentu maka biaya leasing harus memperhitungkan kemungkinan fluktuasi kurs
valas yang digunakan dalam kontrak leasing.

i.Long- Term Financing

Keputusan pembiayaan jangka panjang dengan menerbitkan bonds(obligasi) yang


dilakukan ole suatu perusahaan secara akan ditentukan oleh tingkat bunga dan perubahan nilai
tukar ayau kuirs valas yang digunakan. Sebagai gambaran bagaimana pengaruh tingkat bunga
dan perubahan nilai tukar atau kurs valas terhadap pembiayaan jangka panjang dapat di
tunjukkan pada contoh dibawah ini. Misalnya :

Sebuah perusahan MNC USA yang memerlukan dana pinjaman sebesar $1.000.000 untuk jangka
waktu 3 tahun,menerbitkan bond dalam USD dan SGD dengan alternative sebagai berikut :

1.USD-Bond dengan tingkat bunga 14%

2.SGD – Bond dengan tingkat bunga 10 %


Tabel
Scanario kurs tengah
Scenario Kurs Tahun 1 Tahun 3 Tahun 3
Tengah
Stabil USD.0,50/SGD USD 0,50/SGD USD 0,50/SGD
Apresiasi USD 0,55/SGD USD 0,60/SGD USD 0,75/SGD
Depresiasi USD 0,48/SGD USD 0,46/SGD USD 0,40/SGD
Berdasarkan scenario kurs tengah yang stabil (USD.0,50/SGD), maka pada table 14.2 dapat
diketahui perbandingan biaya modal untuk USD-Bond(USD.1.000.000) dan SGD-Bond
(SGD.2.000.000) sebagai berikut.
Perbandingan Biaya Modal untuk USD – Bond & SGD-Bond
Alternatif Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
Financing
Biaya Modal US 140.000 US 140.000 US 1.140.000 14.00 %
USD-Bond
Biaya Modal S$ 200.000 S$ 200.000 S$2.200.000 10.00 %
SGD-Bond
FX Rate U$0,50/S$ U$0,50/S$ U$0,50/S$ -
Biaya Modal U$ 100.000 U$ 100.000 U$1.100.000 10,00%
dalam US
Dengan scenario apresiasi SGD, maka dapat dilihat bagaimana pengaruhnya terhadap
cost of capital
Pengaruh Apresiasi SGD terhadap Cost of Capital
Alternatif Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Biaya
Financing modal
Tahunan
Biaya modal S$200.000 S$200.000 S$2.200.000 10%
SGD-Bond
FX Rate U$ 0,55/S$ U$ 0,60/S$ U$0,65/S$ _
Biaya U$110.000 U$120.000 U$1.430.000 22,00%
Modal
dalam U$
Pengaruh Depresiasi SGD terhadap Cost of Capital
Alternatif Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Biaya
Financing modal
Tahunan
Biaya modal S$200.000 S$200.000 S$2.200.000 10%
SGD-Bond
FX Rate U$ 0,48/S$ U$ 0,46/S$ U$0,40/S$ _
Biaya U$96.000 U$92.000 U$880.000 2,27%
Modal
dalam U$
Selanjutnya pada rekapitulasi bagaimana pengaruh fluktuasi kurs terhadap cost of capital
atau biaya modal dalam valas
Rekapitulasi Pengaruh Fluktuasi Kurs terhadap Cost of Capital
Scanario FX Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Biaya
Rate modal
Tahunan
SGD Stabil S$200.000 S$200.000 S$2.200.000 10%
SGD Apresiasi U$ 0,48/S$ U$ 0,46/S$ U$0,40/S$ _
SGD U$96.000 U$92.000 U$880.000 2,27%
Depresiasi
Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa cost of capital akan semakin meningkat
bila valas yang digunakan (SGD) mengalami apresiasi dan sebaliknya akan menurun bila
valas yg digunakan (SGD) mengalami depresiasi

MARGER & AKUISISI


Restrukturisasi perusahaan(Corporate restructuring), adalah perubahan struktur organisasi
sebagai akibat ekspansi dan kontraksi usaha. Restrukturisasi akan diikuti pula dengan
perubahan pada neraca perusahaan, baik sisi aktiva maupun sisi pasiva. Termasuk ke dalam
restrukturisasi adalah merger,beli utang(LBO/Leveraged buyout), dan divestasi(divestiture).
Pada kenyataannya perusahaan tidak selamanya berhasil tumbuh dan mempertahankan
kelangsungan usahanya. Perusahaan yang mengalami ke gagalan usaha(business failure),baik
akibat pengaruh internal maupun eksternal,pada akhirnya harus melakukan langkah-langkah
penyelamatan atau reorganisasi,bahkan pembubaran usaha atau likuidasi( liquidation)

Restrukturisasi,perusahaan yang mengalami pertumbuhan pesat tentunya berkeinginan


memperluas usahanya, baik pada bidang yang serupa maupun yang berbeda. Bagi perusahaan
semacam itu membeli perusahaan lain atau menambah unit usaha baru merupakan satu pilihan
yang patut dipertimbangkan.Sebaliknya bagi perusahaan yang mengalami pertumbuhan lambat,
bahkan negative, menjual perusahaan atau melepas unit usahanya justru menjadi pilihan yang
tepat.

Pembelian atau penambahan unit baru(ekspansi) dan penjualan atau pelepasan unit usaha
saat ini (kontraksi) dinamakan restrukturisasi perusahaan, yang akan mengubah struktur organisasi
perusahaan. Jika ditinjau dari aspek akuntansi,restrukturisasi akan berdampak pada perubahan
neraca. Perubahan pada sisi aktiva(struktur aktiva) tercermin dari perubahan komposisi aktiva ,baik
aktiva lancer maupun aktiva tetap. Sementara itu,perubahan pada sisi pasiva(struktur keuangan)
tercermin dari perubahan pada sisi pasiva (struktur keuangan) tercermin dari perubahan komposisi
utang dan ekuitas.
Restrukturisasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi ytiga jenis
,yaitu merger dan akuisisi,beli utang,dan divestasi. Ketiganya akan dijelaskan pada tiga sub berikut.

Merger Konsolidasi, dan Perusahaan Induk

Tga bentuk gabungan perusahaan yang umum terjadi adalah merger,konsolidasi dan
perusahaan induk. Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan yang masih
mempertahankan salah satu identitas perusahaan yang bergabung . Konsolidasi adalah
penggabungan daua atau lebih perusahaan yang menghasilkan identitas yang sepenuh nya baru.
Perusahaan yang menghasilkan identitas yang sepenuhnya baru. Perusahaan induk (holding
company) adalah penggabungan beberapa perusahaan anak(subsidiaries) yang perusahaan
induknya mempunyai pengendalian suara(voting control) atas perusahaan anak.

Perusahaan pengakuisisi(acquiring company) vs perusahaan target(target company) , perusahaan


pengakuisisi adalah perusahaan yang dalam transaksi merger bertindak sebagai pihak yang
mengakuisisi (pembeli) perusahaan lain.perusahaan target adalah perusahaan yang dalam
transaksi merger merupakan perusahaan yang dibeli.

Pengambilalihan bersahabat(friendly takeover) VS pengambilalihan paksa/tak bersahabat(hostile


takeover). Pengambilalihan bersahabat adalah pengambilalihan dalam transaksi merger yang
disetujui secara sukarela oleh perusahaan yang dibeli. Pengambilalihan paksa adalah
pengambilalihan dalam transaksi merger yang tidak disetujui oleh perusahhaan yang dibeli.

Merger strategis(strategic merger) VS merger financial(financial merger), merger strategis


adalah merger yang dilakukan untuk mencapai skala ekonomi berupa peningkatan pangsa pasar,
perbaikan sumber bahan baku, dan distribusi produk. Merger financial adalah merger yang
dilaksanakan untuk mencapai arus kas yang lebih baik berupa penghematan biaya dan pelepasan
aktiva yang tidak lagi produktif.

Anda mungkin juga menyukai