Anda di halaman 1dari 18

PENILAIAN OBLIGASI

Oleh Dr. Almira Rizqia, SE, MM


Diberikan pada Kuliah S2 Magister Manajemen Jayabaya
Apa itu Obligasi
Pengertian obligasi adalah surat pernyataan utang dari perusahaan penerbit obligasi kepada investor
pemegang obligasi dengan janji untuk membayar kembali kupon pokok dan bunga pada tanggal jatuh
tempo pembayaran.

Obligasi berbeda dengan saham yang memberi kepemilikan kepada pemegangnya

Obligasi sebenarnya adalah pinjaman yang Anda berikan kepada perusahaan.

"Emiten" dari obligasi adalah peminjam atau debitur, "pemegang" obligasi adalah kreditur atau kreditur, dan
"kupon" obligasi adalah bunga atas pinjaman yang harus dibayarkan oleh debitur kepada kreditur.

Melalui penerbitan obligasi ini dimungkinkan bagi emiten obligasi untuk mendapatkan pembiayaan
investasi jangka panjang dengan sumber dana dari luar perusahaan.

Sumber : Buku Manajemen Investasi dan Teori Portofolio - Dr Dayan Hakim NS, SE.AK.MM.CA.
Penerbit Obligasi
Emiten obligasi sangat luas, hampir setiap badan hukum dapat menerbitkan obligasi, namun peraturan yang
mengatur prosedur penerbitan obligasi sangat ketat. Klasifikasi penerbit obligasi biasanya, yaitu :

1. lembaga supranasional, seperti misalnya Bank Investasi Eropa (European Investment Bank) atau Bank
Pembangunan Asia (Asian Development Bank);

2. pemerintah suatu negara menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang negaranya maupun
obligasi pemerintah dalam denominasi valuta asing yang biasa disebut dengan obligasi internasional
(sovereign bond)

3. sub-sovereign, propinsi, negara atau otoritas daerah, misalnya di Amerika dikenal sebagai obligasi
daerah (municipal bond) dan di Indonesia dikenal sebagai Surat Utang Negara (SUN);

Sumber : Buku Manajemen Investasi dan Teori Portofolio - Dr Dayan Hakim NS, SE.AK.MM.CA.
Penerbit Obligasi
Emiten obligasi sangat luas, hampir setiap badan hukum dapat menerbitkan obligasi, namun peraturan yang
mengatur prosedur penerbitan obligasi sangat ketat. Klasifikasi penerbit obligasi biasanya, yaitu :

4. lembaga pemerintah yang biasa juga disebut agency bonds, atau agencies;

5. perusahaan yang menerbitkan obligasi swasta

6. special purpose vehicles adalah perusahaan yang didirikan dengan suatu tujuan khusus guna
menguasai aset tertentu yang ditujukan guna penerbitan suatu obligasi yang biasa disebut Efek Beragun
Aset.

Di Indonesia, selain pemerintah pusat dan perusahaan swasta yang telah menerbitkan obligasi, beberapa dana
pensiun dan bank juga menerbitkan obligasi untuk tujuan pembiayaan

Sumber : Buku Manajemen Investasi dan Teori Portofolio - Dr Dayan Hakim NS, SE.AK.MM.CA.
Proses Penerbitan Obligasi
• Proses penerbitan obligasi yang umum diketahui adalah melalui penjamin emisi
atau juga dikenal sebagai "underwriting" atau wali amanat
• Dengan underwriting, satu atau lebih perusahaan sekuritas akan membentuk
sindikat untuk membeli semua obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan
menjualnya kembali kepada investor.
• Penjualan obligasi pemerintah biasanya melalui proses pelelangan.
• Prospektus obligasi dipresentasikan kepada calon investor dengan menyajikan
ringkasan fakta keuangan emiten dan pertimbangan penting.
• Data penting seperti laporan keuangan terakhir dilampirkan secara menyeluruh.
Sejarah singkat emiten dan pemegang saham, struktur perusahaan, aktivitas, dan
prospek bisnis.

Sumber : Buku Manajemen Investasi dan Teori Portofolio - Dr Dayan Hakim NS, SE.AK.MM.CA.
Proses Penerbitan Obligasi
• Secara umum, semakin lama obligasi akan semakin tinggi tingkat suku bunga
yang ditawarkan untuk menutupi risiko tambahan karena periode investasi yang
sangat panjang.
• Hubungan antara tingkat bunga yang dibayarkan oleh obligasi (jangka pendek
atau panjang) dengan tanggal atau tahun jatuh tempo disebut kurva imbal hasil.
• Hasil adalah nilai yang investor dapatkan dari hasil pembayaran uang mereka
terhadap obligasi.
• Investor menggunakan yield saat ini untuk membandingkan nilai relatif dari suatu
obligasi

Sumber : Buku Manajemen Investasi dan Teori Portofolio - Dr Dayan Hakim NS, SE.AK.MM.CA.
Fitur yang paling penting dalam penerbitan obligasi
sebagai berikut.
• 1. Nilai nominal atau pokok utang.
• 2. Harga penerbitan
• 3. Tanggal jatuh tempo
• 4. Kupon.
• 5. Tanggal kupon
• 6. Dokumen resmi
• 7. Hak opsi.

Sumber : Buku Manajemen Investasi dan Teori Portofolio - Dr Dayan Hakim NS, SE.AK.MM.CA.
Fitur yang paling penting dalam penerbitan obligasi
sebagai berikut.
• 1. Nilai nominal atau pokok utang : Bunga yang harus dibayar oleh emiten dan jumlah yang harus dibayarkan
pada akhir tanggal jatuh tempo.
• 2. Harga penerbitan :Harga yang ditawarkan kepada investor pada saat penjualan obligasi. Nilai bersih yang
diterima oleh emiten dikurangi dengan biaya penerbitan
• 3. Tanggal jatuh tempo : Tanggal yang ditetapkan ketika penerbit diharuskan melunasi nilai nominal obligasi.
• 4. Kupon. : Tingkat suku bunga yang dibayarkan oleh emiten kepada pemegang obligasi.
• 5. Tanggal kupon :Tanggal pembayaran bunga dari emiten ke pemegang obligasi.
• 6. Dokumen resmi : Dokumen yang merinci hak pemegang saham.
• 7. Hak opsi. :
• Hak pelunasan. Beberapa obligasi memberi hak kepada emiten untuk melunasi obligasi sebelum tanggal jatuh tempo.
• Hak menjual. Beberapa obligasi memberi hak kepada pemegang obligasi untuk memaksa emiten melakukan
pelunasan awal obligasi sebelum tanggal jatuh tempo.

Sumber : Buku Manajemen Investasi dan Teori Portofolio - Dr Dayan Hakim NS, SE.AK.MM.CA.
Jenis Obligasi
• 1. Obligasi konversi. Obligasi yang mengizinkan pemegang obligasi untuk menukarkan
obligasi yang mereka miliki dengan sejumlah saham perusahaan penerbit.
• 2. Obligasi tukar. Dikenal juga dengan nama exchangeable bond (XB), obligasi yang
memperkenankan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya
dengan saham perusahaan selain daripada saham perusahaan penerbit, biasanya
dengan saham anak perusahaan penerbit.
• 3. Obligasi tingkat bunga tetap. Memiliki kupon bunga dengan jumlah tetap yang
dibayarkan secara berkala selama masa obligasi.
• 4. Obligasi tingkat bunga mengambang. Istilah lainnya adalah floating rate note (FRN),
memiliki kupon yang perhitungan suku bunga mengacu kepada indeks pasar uang
seperti LIBOR atau Eurobor

Sumber : Buku Manajemen Investasi dan Teori Portofolio - Dr Dayan Hakim NS, SE.AK.MM.CA.
Jenis Obligasi
• 5. Junk bond. Istilah lainnya adalah "high yield bond", obligasi yang memiliki rating
peringkat investasi yang tinggi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat kredit.
Karena jenis obligasi ini memiliki risiko cukup tinggi, investor mengharapkan yield
yang lebih tinggi.
• 6. Obligasi nonbunga. Nama lainnya adalah zero coupon bond, obligasi yang tidak
memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan dengan potongan
harga dari nilai nominal. Pemegang obligasi menerima sepenuhnya pokok utang
pada saat jatuh tempo obligasi.
• 7. Obligasi inflasi. Disebut juga Inflation linked bond, jumlah pokok utang pada
obligasi mengacu kepada indeks inflasi. Suku bunga pada jenis obligasi ini lebih
rendah daripada suku bunga tetap.

Sumber : Buku Manajemen Investasi dan Teori Portofolio - Dr Dayan Hakim NS, SE.AK.MM.CA.
Risiko Obligasi
1. Risiko fluktuasi bunga
Risiko ini terjadi akibat naik-turunnya tingkat bunga komersial. Harga obligasi bergerak
berlawanan arah (berkorelasi negatif) dengan pergerakan suku bunga. Seiring kenaikan suku
bunga maka harga obligasi turun. Misalkan Anda memiliki obligasi pemerintah senilai Rp5.000.000
dengan tingkat bunga 10% pada awal 2005. Namun, sejak 2008 pemerintah mengeluarkan obligasi
baru dengan tingkat bunga 15%. Bunga yang Anda terima tetap 10% sementara yang lain
mendapatkan bunga lebih tinggi dari hari ini yaitu 15%.

2. Risiko inflasi
Anda harus memperhatikan kondisi ekonomi dari waktu ke waktu untuk mengamati pergerakan laju
inflasi. Jika Anda melihat kemungkinan adanya kenaikan inflasi, maka segera jual obligasi yang Anda
pegang karena jika inflasi meningkat maka suku bunga juga akan meningkat.

Sumber : Buku Manajemen Investasi dan Teori Portofolio - Dr Dayan Hakim NS, SE.AK.MM.CA.
Penilaian Obligasi
 Penilaian obligasi berarti penentuan harga obligasi
 Pada penilaian sekuritas (termasuk obligasi), pada umumnya,

digunakan konsep nilai sekarang (present value)


 Dengan prinsip ini, nilai obligasi akan ditentukan oleh nilai

intrinsiknya
 Nilai (intrinsik) obligasi bisa diestimasi dengan ‘mendiskonto’ semua

aliran kas yang berasal dari pembayaran kupon, ditambah pelunasan


obligasi sebesar nilai par, pada saat jatuh tempo.

Sumber : Buku Manajemen Investasi dan Teori Portofolio - Dr Dayan Hakim NS, SE.AK.MM.CA.
Penilaian Obligasi
 Persamaan matematika untuk menentukan nilai intrinsik obligasi:

dalam hal ini:


P = nilai sekarang obligasi pada saat ini (t=0)
n = jumlah tahun sampai dengan jatuh tempo obligasi
Ci = pembayaran kupon untuk obligasi i setiap tahunnya
r = tingkat diskonto yang tepat atau tingkat bunga pasar
Pp= nilai par dari obligasi

Sumber : Buku Manajemen Investasi dan Teori Portofolio - Dr Dayan Hakim NS, SE.AK.MM.CA.
Penilaian Obligasi
Obligasi XYZ akan jatuh tempo pada 20 tahun mendatang. Obligasi tersebut mempunyai
nilai par sebesar Rp 1.000 dan memberikan kupon sebesar 16% per tahun (pembayarannya
dilakukan 2 kali dalam setahun).
Jika diasumsi bahwa tingkat bunga pasar juga sebesar 16%, maka harga obligasi tersebut
adalah: 2n P
C
i/2 p
P
 t
 2n
t(1
1 
r/2)(
1 
r/2)
40 160/2 1000
P  
t 1 (1  0.16/2) t (1  0.16/2) 40

= Rp 954 + Rp 46 = Rp 1.000 (sama dengan nilai par)

Sumber : Buku Manajemen Investasi dan Teori Portofolio - Dr Dayan Hakim NS, SE.AK.MM.CA.
Penilaian Obligasi
Dengan menggunakan Tabel A-1 dan A-2 (terlampir dalam
buku), nilai obligasi XYZ juga dapat dihitung dengan
perincian sebagai berikut:

Nilai sekarang dari penerimaan bunga:


80 X 11,925 = 954
Nilai sekarang dari pelunasan nilai par:
1.000 X 0,046 = 46

Total nilai obligasi XYZ = Rp 1.000

Sumber : Buku Manajemen Investasi dan Teori Portofolio - Dr Dayan Hakim NS, SE.AK.MM.CA.
Penilaian Obligasi
 Misalnya dengan menggunakan contoh 1 tetapi
tingkat bunga pasar turun menjadi 10% maka
perhitungan harga obligasi adalah sebagai
berikut:

Nilai sekarang dari penerimaan bunga


80 X 17,159 = 1372,72
Nilai sekarang dari pelunasan nilai par
1.000 X 0,1420 = 142,00
Total nilai obligasi XYZ = Rp 1.514,72
(di atas nilai par)
Sumber : Buku Manajemen Investasi dan Teori Portofolio - Dr Dayan Hakim NS, SE.AK.MM.CA.
Ikhtisar
Obligasi adalah suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang
obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon
bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Obligasi pada
umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas sepuluh tahun. Terkait
dengan risiko investasi pada obligasi dapat diidentifikasikan beberapa risiko. Risiko
yang pertama adalah fluktuasi bunga karena naik-turunnya tingkat bunga
komersial. Risiko berikutnya adalah risiko inflasi. Risiko lainnya adalah risiko
reinvestasi. Untuk obligasi berdenominasi mata uang asing, fluktuasi nilai tukar
terhadap rupiah membuat risiko ini layak mendapat perhatian.

Anda mungkin juga menyukai