Anda di halaman 1dari 9

UTS MATA KULIAH STRATEGI MANAJEMEN PEMASARAN

Oleh: Chichie Nur Istawati (2021010161002)

JUDUL MAKALAH:

STRATEGI MEMBANGKITKAN MALL DIMASA PANDEMI

KERANGKA MAKALAH:

• BAB I PENDAHULUAN
• BAB II PEMBAHASAN
• BAB III PENUTUP
• BAB IV DAFTAR PUSTAKA

Jakarta, Oktober 2021


BAB I
PENDAHULUAN

Latarbelakang

Pembatasan Sosial Berskala Besar, yang diberlakukan di sejumlah kota besar


untuk menghambat penyebaran virus korona, memukul telak bisnis mal. Protokol
kesehatan membuat pusat perbelanjaan dan hiburan seperti hidup segan mati tak
mau. Dampak pandemi covid-19 membuat masyarakat menghindari pusat
keramaian seperti pusat belanja (mall), ditambah pemerintah sempat membatasi
jam operasional maksimal pukul 20.00, hal tersebut membuat kunjungan ke mall
anjlok hingga 50%.

Seperti diketahui, dalam ketentuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan


Masyarakat (PPKM) skala mikro, pemerintah merevisi batas maksimal
operasional pusat belanja yang sebelumnya pukul 20.00 menjadi maksimal pukul
21.00. Kendati begitu, dengan relaksasi ini tidak akan langsung mendongkrak
pengunjung. Efeknya diperkirakan baru akan terasa beberapa waktu kedepan.
Seiring dengan itu, pihak MALL akan memperketat penerapan protokol
kesehatan menghindari penyebaran Covid-19. Pihak Mall juga optimis bahwa
kedepannya pengunjung akan semakin meningkat oleh karenanya, perlu strategi
untuk mendongkrak pengunjung.
BAB II
PEMBAHASAN

Landasan Teori

Pemasaran mencakup kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tindakan


menciptakan guna atau manfaat karena tempat, waktu dan kepemilikan.
Pemasaran menggerakkan barang dari satu tempat ke tempat lainnya, menyimpan
kemudian membuat perubahan dalam kepemilikan, melalui tindakan membeli
dan menjual barang-barang tersebut. Pemasaran merupakan aktifitas komersial
yang berhubungan dengan arus barang dan jasa antara produsen dan konsumen.

Menurut Kotler dan Keller (2009), “Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok
yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam
upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.” Sedangkan
menurut Tjiptono dan Chandra (2012), “Pemasaran berarti kegiatan individu
yang diarahkan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui barter.”
Pemasaran berarti menentukan dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial
dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia, sehingga dapat
dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari
sebuah perusahaan. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang
digunakan untuk merencanakan, menentukan harga, mendistribusikan dan
mempromosikan suatu barang atau jasa yang bertujuan untuk memuaskan
kebutuhan pembeli.

Manajemen pemasaran terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,


pengendalian Ebert dan Griffin (2007) atau juga dapat dikatakan sebagai
perancangan dan pelaksanaan rencana-rencana. Menurut Kotler dan Keller
(2009), “Manajemen pemasaran didefinisikan sebagai seni dan ilmu memilih
pasar sararan dan mendapatkan, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan
melalui penciptaan, penyampaian, dan pengomunikasian nilai pelanggan
superior.”

Dalam dunia industri, strategi dapat diartikan sebagai sebuah rencana dasar dari
suatu tindakan organisasi untuk mencapai tujuannya. Menurut Tjiptono (2008),
“Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi
perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran
terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu.”

Menurut Tjiptono dan Chandra (2012), “Strategi pemasaran adalah alat


fundamental yang dirancang atau direncanakan untuk mencapai tujuan suatu
perusahaan dengan melakukan pengembangan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan lewat pasar yang dimasuki dan program yang digunakan
untuk melayani pasar sasarannya.” Berdasarkan definisi diatas, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa strategi pemasaran merupakan suatu rencana yang
digunakan oleh perusahaan untuk memasarkan produk yang dihasilkan sampai
kepada tangan konsumen.

Strategi pemasaran di setiap perusahaan merupakan perencaanaan secara


keseluruhan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan kata lain, setiap
perusahaan memiliki cara sendiri dalam melakukan proses marketing, sesuai
dengan karakteristik dan kesanggupan masing-masing perusahaan.

Permasalahan

Dimasa pandemi Covid-19 ini Dampak wabah Covid-19 terlihat hampir di


seluruh sektor kehidupan masyarakat. Aktivitas sosial dilarang dan ditunda
sementara waktu, melemahnya ekonomi, pelayanan transportasi dikurangi dan
diatur dengan ketat, pariwisata ditutup, pusat perbelanjaan sepi pengunjung dan
ditutup sektor informal, pusat perdagangan seperti mal, yang biasanya ramai
dikunjung oleh masyarakat mendadak sepi. Berkurangnya pengunjung Mall
tentunya sangat berdampak bagi keberlangsungan Mall. pengelola pusat
perbelanjaan/Mall menghadapi dilema untuk beroperasi di tengah pandemi. Hal
ini disebabkan adanya pembatasan tetapi di sisi lain sudah ada komitmen
dengan tenant. Oleh sebab itu diperlukan strategi untuk membangkitkan Mall di
masa pandemi.

Pembahasan

Dalam menghadapi tantangan untuk mendongkrak pengunjung tentunya


diperlukan strategi yang tepat. Melihat fenomena ini saya mencari data dan
informasi melalui googling mengenai strategi yang dilakukan oleh pihak Mall.
Dari hasil penelusuran ada yang menarik perhatian yaitu adanya ekspansi yang
dilakukan PT AEON Indonesia dan PT Pakuwon Jati Tbk, pemilik sejumlah mal
termasuk Blok M Plaza , Gandaria City, dan Kota Kasablanka di Jakarta serta
Tunjungan Plaza di Surabaya.

Pakuwon mengambil alih aset milik PT Delta Merlin Dunia Properti yaitu pusat
perbelanjaan Hartono Lifestyle Mall di Yogyakarta dan Solo serta Hotel Marriot
Yogyakarta. Nilai transaksi dari pembelian tiga aset tersebut sebesar Rp1,36
triliun. Menurut Direktur Perusahaan PT Pakuwon Jati Tbk. Minarto Basuki,
posisi kas dan setara kas perusahaan dinilai cukup untuk mendanai pembelian dan
tidak mengganggu stabilitas arus kas perusahaan.

Alasannya pembelian aset adalah diversifikasi geografis untuk memperoleh


peluang basis pertumbuhan di luar area Surabaya dan Jakarta, serta memperkuat
basis pertumbuhan perusahaan dari recurring income. Selain itu existing
tenancy di kedua mal tersebut tentu ikut beralih bersamaan dengan pembelian
Gedung. Artinya ada perubahan tenant dan perusahaan akan berkomitment
dengan tenant besar.
PT AEON Indonesia membuka juga Aeon Mall Sentul City, Bogor pertengahan
November, saat bisnis ritel sedang lesu . PT AEON Indonesia mengedepankan
AEON Department Store sebagai main tenant. Selain itu ada sub-inti tenant di
antaranya H&M, Uniqlo, Max Fashion, Amazone, Ace Hardware yang sudah
beroperasi dan beberapa lainnya yang akan segera buka.

Alasan AEON berekspansi diutarakan oleh Presiden Direktur PT AEON


Indonesia Toyofumi Kashi bahwa di tengah kondisi ritel yang lesu, pihaknya
optimistis kehadiran mal baru ini akan membangkitkan gairah perekonomian dan
membantu menambah lahan pekerjaan bagi warga di sekitar Sentul dan Bogor.
Penekanan pada penerapan protokol kebersihan dan new normal shopping yang
ketat bagi karyawan dan pengunjung diberlakukan demi keamanan dan
kenyamanan bersama. Walaupun diperkirakan proyeksi tingkat okupansi pusat
perbelanjaan, jumlah pengunjung dan penjualan masih akan sulit menyamai rata-
rata angka di masa normal, rata-rata tingkat hunian diperkirakan membaik pada
tahun ini.

Sedangkan PT Bima Sakti Pertiwi Tbk. (PAMG), lebih berfokus pada strategi
bisnis untuk meningkatkan minat pengunjung ke Mall menyusul membaiknya
tingkat kunjungan ke Mal Pekanbaru yang dikelola perseroan. Sejumlah strategi
dijalankan agar kinerja dapat meningkat sampai akhir tahun. Salah satunya
dengan menjaga para tenant yang menyewa agar dapat survive dari tekanan
ekonomi, dan bisa tetap menjalankan usaha dengan baik di masa pandemi. Para
tenant mendapatkan keringanan biaya sewa, yang besarannya ditentukan setiap 3
bulan, dan akan terus dievaluasi dengan mengikuti perkembangan penyelesaian
pandemi Covid-19. Kemudian menyiapkan kegiatan promosi rutin dan juga
promosi pada hari besar tertentu, dengan diskon dan cashback. Pada tahun ini
Mal Pekanbaru juga telah menyiapkan beberapa tenant baru, khususnya dari
kelompok makanan dan minuman atau food and beverage. Tenant tersebut dipilih
karena pada masa pandemi memang usaha kuliner dapat tetap berkembang
dengan baik. Saat ini perseroan masih melakukan penjajakan dan negosiasi
dengan beberapa merek F&B di Jakarta, untuk membuka outletnya di Mal
Pekanbaru tahun ini. Pihak persero meyakini dengan adanya program vaksinasi,
akan membuat aktifitas dan pergerakan masyarakat meningkat, sehingga
kunjungan ke Mal juga ikut bertambah.

Sebelumnya PAMG sempat mencatatkan kinerja positif di awal 2020, namun


dampak pandemi Covid-19 membuat perseroan menyusun strategi pemulihan
bisnis agar dapat berjalan normal kembali. Direktur Utama Bima Sakti Pertiwi
Christopher Sumasto Tjia, mengatakan sampai triwulan III/2020, kinerja
perusahaan cukup baik meski di masa pandemi Covid-19. Perseroan tercatat
mampu menghasilkan laba bersih senilai Rp2,74 miliar. Pandemi Covid-19
berdampak pada pengelolaan pusat perbelanjaan dan penyewaan gedung. Seperti
penurunan daya beli masyarakat, jumlah pengunjung pusat perbelanjaan dan
tamu hotel. Hal tersebut secara langsung berdampak terhadap cash flow
perseroan, sehingga persero memberikan relaksasi kepada tenant-tenant dan
penyewa Gedung.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasn diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap perusahaan


memiliki strategi tersendiri untuk meningkatkan pengunjung Mall berdasarkan
hasil analisa situasi masyarakat terkini dan dengan melihat kondisi perusahaan
itu sendiri. Sehingga didapatkan strategi yang tepat untuk masing-masing Mall.
Mengapa demikian sebab permasalahan yangdihadapi setiap mall memang
serupa namun penanganannya dapat berbeda menyesuaikan dengan kondisi
perusahaan itu sendiri dan apa yang memungkinkan untuk dilakukan oleh
perusahaan dan tidak menambah kerugian.

Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penulis memberi saran strategi untuk
meningkatkan pengunjung di Mall yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu:
1. Menentukan tenant yang tepat sesuai dengan kondisi saat pandemi. Tenant
food and beverage dapat menjadi pilihan utama saat ini dan didukung oleh
tenant besar.
2. Memberikan relaksasi kepada tenant-tenant. Perusahaan dapat memberikan
keringanan biaya sewa agar tenant tetap dapat beroperasi.
3. Memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan pada pengunjung dalam hal
perlindungan pengunjung dari penularan Covid-19. Penerapan protokol
kesehatan yang ketat dan melakukan sterilisasi di lingkungan Mall secara
berkala dapat menarik minat pengunjung karena meningkatkan rasa percaya
akan keamanan kesehatan pengunjung.
4. Melakukan promosi untuk menarik minat pengunjung. Promosi dapat berupa
diskon, cash back yang dilakukan pada hari besar tertentu ataupun secara
rutin.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

https://lokadata.id/artikel/ekspansi-mal-di-tengah-
pandemi?__cf_chl_managed_tk__=pmd_we5jTZnqy1HyW5SCozddY6lLSdBy
K4BW6_IbJwT4FjY-1635374371-0-gqNtZGzNAyWjcnBszQol

https://sumatra.bisnis.com/read/20210311/534/1366528/kunjungan-ke-mall-
meningkat-pamg-siapkan-strategi-bisnis-di-2021

Anda mungkin juga menyukai