Anda di halaman 1dari 40

SOP BEKAM LKP – LPK Sehat Holistik

LKHI
(dari berbagai sumber literatur ilmiah)
DAFTAR ISI
Pendahuluan
Pengantar

BAB I : SEJARAH PENGOBATAN BEKAM


1. Sejarah Pengobatan
2. Sejarah Pengobatan Bekam
3. Studi Ilmiah Pengobatan Bekam
4. Perkembangan Pengobatan Bekam di Indonesia

BAB II : DASAR PENGOBATAN BEKAM


1. Definisi Bekam
2. Dasar Hukum Pengobatan Bekam
A. Anjuran berobat “ Bekam “
B. Hal-hal yang menjadi dasar hukum bekam
C. Pendapat para pakar medis tentang “ Bekam”
D. Bekam sebagai metode pengobatan terbaik
3. Adab Berbekam
4. Bagian Tubuh Yang Tidak Boleh Dibekam
5. Waktu Bekam
6. Manfaat/Kegunaan Bekam
7. Syarat Dasar bagi Penterapi Bekam
A. Bekam menuntut keahlian dan profesional
B. Bekam mengutamakan daya tarik bukan daya tarif

BAB III : STANDAR ANALISA & ANAMNESIA PRABEKAM


1. Pertanyaan Mendasar Sebelum Melakukan Bekam
2. Contoh Rekap Medic Pasien

BAB IV : MEMAHAMI PATOFISIOLOGI PENYAKIT

1. Diabetes Mellitus / Kencing Manis


2. Penyakit Ginjal
3. Pembengkakan Kelenjar Prostat
4. Hipertensi
5. Stroke
6. Jantung
7. Hepatitis
8. Ashma
9. Bronkhitis
10. Radang paru-paru
11. Sinusitis
12. Amandel
13. Radang Lambung
14. Radang Usus Besar
15. Sembelit
16. Wasir
17. Rematik
18. Asam Urat
19. Andropause & Menopause

BAB V : STANDAR OPERASIONAL BEKAM


1. Peralatan Bekam
2. Tempat / Titik Bekam
3. Tahapan Berbekam
4. Sterilisasi Peralatan Bekam
5. Standar Penggunaan Tempat
6. Penanganan Limbah
7. Penanganan Khusus Penyakit Kronik
8. Kondisi Darurat Pada Kasus Pembekaman

BAB VI : PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DENGAN


BEKAM

BAB VII : ORANG YANG TIDAK BOLEH DIBEKAM

BAB VIII : KAJIAN STUDI KASUS


- Testimoni Penterapi Perkasus

BAB IX : REKAP PASIEN


Penutup
Lampiran
Pustaka

TEHNIK PELAKSANAAN PEMBEKAMAN

ADAB BERBEKAM
Pengobatan adalah keterampilan yang penuh dengan kebaikan, oleh karena itu setiap penterapi atau
pengobat bekam harus menunjukkan sikap yang baik dalam melakukan/membantu saudaranya yang
membutuhkan pertolongannya. Pada dasarnya ada 3 prinsip yang harus dimiliki oleh setiap tenaga
medis/kesehatan, diantaranya :

a. Baik hati dan tidak mencari kekayaan pribadi


b. Tulus dan ikhlas dalam menolong
c. Mempunya keberani dan keyakinan yang tinggi

Rasulullah SAW bersabda :

“ Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik” (HR.Ahmad).

Nabi kita Muhammad SAW adalah suri tauladan yang terbaik yang harus kita jadikan sebagai pedoman kita
dalam berprilaku, bersikap dan bertindak. Oleh kerenanya yang dilakukan oleh seorang pengobat bekam
adalah mengidupkan sunnah Rasulullah SAW dibidang pengobatan, maka adab atau sikap seorang
pembekam harus :

a. Niat karena Allah dan ikut Sunnah Rasullah SAW.

b. Ikhlas membantu atas dasar persaudaraan

c. Hendaknya dalam keadaan berwudhu

d. Ramah dan bersahabat

e. Berdialok dan sampaikan pesan-pesan hikmah kepada pasien


➢ Niatkan menjalankan sunnah
➢ Berdo’a dan mohon kesembuhan pada Allah
➢ dll
f. Bentengi diri Do’a – do’a dan dengan Ayat-ayat Allah
➢ Baca Taawwuz dan basmallah

➢ Baca Ayat-ayat Allah seperti yang termaktup dalam zikir masyur dari Rasulullah

g. Berpakaian rapih dan bersih


h. Tawakal pada Allah

1. Pembekam
Syarat :
- Pembekam harus dalam keadaan sehat, sebaiknya dalam keadaan berwudhu.
- Awali pembekaman dengan Do’a Kesembuhan
- Jelaskan kepada pasen segala sesuatu tentang bekam dan pastikan pasien sudah mengisi
lembar persetujuan tindakan
- Lakukan wawancara mengenai riwayat kesehatan pasien.
- Lakukan pemeriksaan fisik pasien.
- lakukanlah relaksasi ringan pada daerah yang akan di bekam, dengan jalan di pijat.
- Tentukan titik yang akan di bekam, bersihkan dan disinfeksi daerah tersebut.
- Sebaiknya lakukan pembekaman di titik – titik bekam yang disunnahkan.
- Buat pasien yang baru pertama kali, titik bekam perlu dibatasi.
- Setelah titik bekam ditentukan
- Pasang alat bekam atau gelas sesuai dengan ukuran, kemudian divacum
- Kekuatan pemvakuman disesuaikan dengan kondisi pasien
- Setelah 3 – 5 menit gelas vacuum dibuka, kemudian ditusuk atau disayat.
- Jumlah penusukan disesuaikan dengan besarnya kop dengan jarak antara tusukan kurang
lebih 0.5 - 1 cm dengan arah melingkar, horizontal atau vertical dan melintang .

-
- Bagi yang menggunakan sayatan, arah sayatan disesuaikan dengan jalur syaraf, dengan
hanya satu kali proses pengulangan.
- Pasang kembali gelas divacuum pada titik tersebut,
- Setelah 3 – 5 menit, gelas dibuka dan darahnya dibersihkan dengan kapas atau kasa steril
- Setelah proses vakum selesai, bekas penusukan atau sayatan dibersihkan dengan antiseptic,
kemudian di beri zaitun/habasauda oil dan dilakukan pemijatan

instrument bekam

No Nama Alat Fungsinya Caranya Keterangan


1. Cupping Set atau Untuk menarik 1. Tentukan tempat tentukan ukuran
Gelas Bekam & kulit dan darah /lokasi yang akan gelas vakum sesuai
Pompa Penyedot dari tubuh pasien dibekam. dengan lokasi
2. Setod 3 hingga 5 pembekaman.
kali atau
disesuaikan Tanyakan pada
dengan daya pasien apakah
tahan tubuh terlalu sakit atau
sipasien terasa pusing. Dsb

Tawarkan agar
memilki alat
sendiri.
Penyakit menular
harus
menggunakan alat
sendiri.
2. Lancing divice & Untuk tusukan 1. Setting ukuran Setiap pasien harus
Jarum/ Bisturi Pentorehan/ kedalam pada menggunakan
atau pisau bedah sayatan/ pada lancing divece Jarum atau pisau
permukaan kulit /pen lancet. bedah yang baru.
pasien yang telah 2. Tekan pemantik
ditentukan pen lancet agar
terjadi luka kecil
pada kulit.
3. Sayat/ torehkan
permukaan kulit
dengan ujung
pisau bedah,
dengan sayatan
kecil.
3. Sarung tangan Melindungi Masukkan kedua Gunakan sarung
karet (gloves). kontak langsung tangan kita dalam tangan plastic
antara penterapi sarung tangan sesuai dengan
dan pasien dari pelastik (gloves) ukuran tangan kita.
zat-zat/materi sebelum melakukan Ganti sarung
berbahaya yang kontak lansung tangan dengan
dapat merugikan dengan tubuh pasien yang baru setiap
kedua belah pihak terapi pasien lain.
4. Stethescope dan Untuk mendengar Balut kain yang Systolic = tekanan
tensi meter. kondisi jantung berisi karet udara darah atas yang
serta mengetahui pada lengan Pasien, detak jantung
dan mengukur letakkan bandul pertama kali
tekanan darah penyadap dibawah tertengar.
pasien. lipatan kain, pasien Diastolic= tekanan
diminta mengepal darah bawah yang
jarinya, lalu pompa terakhir detak
sambil melihat skala jantung terdengar
naiknya air raksa.
5. Kapas Steril Membersihkan Berikan cairan Gunakan kapas
lokasi antiseptic pada halus/khusus,
pembekaman kapas yang akan buatlah bulat-bulat
pada permukaan digunakan, lalu masukkan
kulit pasien, baik kemudian usapkan kedalam toples.
sebelum atau dengan lembut pada
sesudah tubuh pasien
pembekaman.

6. Kasa Steril Penutup luka Buat kotak segi Digunakan ketika


bekas bekaman, empat sesuai dengan terjadi abses pada
agar luka terbuka lokasi pembekaman kulit (melepuh)
tidak terinfeksi. lalu tempelkan dan keluarnya
dan tidak seluruh bagian yang cairan yang
mengotori baju luka. dirasakan perih
pasien oleh pasien.

7. Antiseptic Membersihkan Semprotkan /basuh Gunakanlah


peralatan bekam antiseptic ke secukupnya
dan lokasi kulit permukaan kulit atau
yang akan alat yang akan dan
dibekam untuk telah digunakan
menghindari untuk membekam
adanya
kuman/bakteri
yang berbahaya.
8. Tissue halus Untuk membantu Letakkan tissue Gunakanlah
agar tidak terjadi pada sisi bawah secukupnya
penumpahan gelas bekam, tarik
darah pada saat penutup gelas
pencopotan alat bekam, lalu
vakum yang telah miringkan gelasnya
terkumpulnya hingga darah masuk
darah. Dan kedalam gelas
membersihkan kemudian angkat
sisa darah yang bersamaan dengan
menempel pada tissue tersebut
alat vakum
9. Baskom & Baskom untuk gelas-gelas bekam Gunakan
Mankok Stanless menampung gelas yang telah dipakai di secukupnya
bekam yang telah letakan pada baskom
dipakai, Mangkok kemudian dicuci
untuk Darah yang ada pada
menampung gelas bekam
darah smentara. ditampung pada
mangkok, kemudian
darah tersebut
dimasukkan pada
bak sampah Basah.

10. Masker Sebagai penutup Sangkutkan karet Gunakan


hidung penterapi yang berada dikedua secukupnya
sisi masker pada ke
dua telinga kita

Gunting & Menggunting Gunting rambut Pada bulu-bulu


11. Pisau Cukur rambut atau bulu- yang panjang setelah halus cukup
bulu pada pendek baru dikerok menggunakan
permukaan kulit dengan pisau cukur pisau cukur.
yang dapat
mengganggu
proses
pembekamam
12. Stenless Box Sebagai tempat Sediakan
peralatan bekam secukupnya
khususnya benda
– benda tajam
13. Tempat Tidur Tempat untuk Pasien diminta untuk Untuk bekam pada
dilakukannya berbaring, telungkup bagian kepala,
tindakan Bekam atau telentang sesuai leher, dan bahu
bagian mana yang pasien diminta
akan dibekam untuk duduk

14. Kursi dan meja Tempat Pasien dipersilakan Sediakan


periksa pemeriksaan duduk dan secukupnya
pasien sebelum menceritakan
melakukan keluhannya, untuk
tindakan bekam kemudian dilakukan
pemeriksaan
15. Bak sampah Tempat Pisahkan bekas Sediakan
Basah & Kering menampung material/sisa secukupnya
bekas material peralatan yang
selama 7eruses kering dan yang
pembekaman basah

16. Pakaian & Kain Untuk menutup Pasien diminta untuk Sediakan
sarung tubuh pasien agar menanggalkan secukupnya
pakaian yang pakaiannya untuk
digunakan tidak menggunakan
terkena darah pakaian khusus
pasien atau kain
sarung

17. Pakaian penterapi Untuk menutup Gunakan setiap Sediakan


tubuh penterapi melakukan secukupnya
agar pakaian yang pembekaman
digunakan
menunjukan
profesionalisme

Proses Pembersihan & sterilisasi Peralatan Bekam

No. Nama Material Fungsi Caranya Keterangan


1. Air kran & Deterjen Membersihkan Ambil alat bekam Gunakan air dan
sisa –sisa darah
satu persatu lalu deterjen
yang menempel bersihkan dibawa secukupnya
pada gelas bekam
curahnya air dengan
dibasuh bersama
deterjen hingga
bersih
2. Container Box Untuk merendam Masukkan gelas- Sediakan
Dan Keranjang gelas – gelas gelas bekam yang secukupnya
plastic. bekam yang telah telah dibersihkan
dibersihkan darahnya
kedalamnya agar
kuman/bakteri yang
membahayakan
mati.

3. Desinfectant Untuk mematikan Gunakan pada Sediakan


kuman/bakteri semua secukupnya
yang perlengkapan
membahayakan bekam yang di
anggap perlu
4 Keranjang susun Untuk Susun dan rapihkan Sediakan
mentiriskan air alat bekam yang secukupnya
sisa pembersihan sudah di bersihkan/
dan perendaman sterilkan
dengan
Desinfectant
5. Sterilisator Untuk Masukan alat Sediakan
memgeringkan bekam yang sudah secukupnya
dengan suhu di bersihkan
panas dan
mematikan
kuman/bakteri
Tempat/titik Bekam
Ada beberapa dasar pemilihan titik bekam diantaranya :

1. Titik Sunnah
Titik sunnah adalah titik bekam yang sangat dianjurkan dan biasa dilakukan oleh Rasulullah
SAW sebagaimana dalam riwayat sebagai berikut :

ummu mugits /puncak kepala

‫ ( انه احتجم وهو محرم فى رأسه لصداع كان به) رواه البخارى‬: ‫وفى الصحيح عنه‬

“ Sesungguhnya Nabi SAW telah berbekam di kepala dalam


keadaan ihram kerana sakit kepala ” .( H.R. Bukhori)

Lokasi :

titik ini berada di puncak kepala. Cara mencarinya adalah pertemuan garis yang menghubungkan atas
pangkal ke dua daun telinga dan garis yang di tarik ke atas dari hidung.

Indikasi :

• epilepsi,
• pusing,
• vertigo,
• migrain
• darah tinggi,
• mata merah,
• kelainan mata,
• mata bengkak,
• mata terasa gatal,
• terserang sihir,
• Mimisan / epistaksis
• Menajamkan hafalan
• Gaduh , gelisah, insomnia dll
Catatan: jangan melihat indikasi, temukan dulu sindromnya

❖ “ Akhdain
Lokasi dikedua urat leher

Dari Anas ra. Ia berkata


‫ يحتجم فى األخدعين والكاهل ) رواه أحمد والترمذى وإبن ماجة‬-‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ ( كان رسول هللا‬-‫ رضى هللا عنه‬- ‫قال أنس‬

“ Sesungguhnya Rasulullah SAW dibekam pada Akhda’ain (kedua urat leher)

dan kahil (bahu).”HR. Tirmidzi, Ahmad, Abu Dawud)

Lokasi:

kedua urat leher belakang, atau ada yang berpendapat pada kedua otot sternocleidomastoideus di
bawah garis batas rambut kepala belakang.

Indikasi :

• Kaku leher
• Hipertensi
• Radang tenggorok
• Amandel
• Dll
❖ Titik Punuk “ Al-Kahil “
) ‫ وإثنتين على األخدعين‬،‫ واحدة على كاهله‬: ‫(كان رسول هللا ص يحتجم ثالثا‬: ‫وفى الصحيحين عنه‬
“ Sesungguhnya Rasulullah SAW berbekam pada 3 tempat : satu di atas ‘Kahil’ dan dua pada
‘Akhdain’ ”

Lokasi : antara tonjolan/ processus spinosus Vertebrae Cervical VII dengan Vertebarae Thoracal 1

Indikasi :
AL KAAHIL
• malaria,
• demam, Termasuk titik yang utama dalam
• TBC,
pembekaman. Baik secara
• Pilek, influenza,
• asthma bronchial, pengalaman ataupun sunnah
• epilepsi, Nabawiyahnya.
• kekakuan leher,
• muntah-muntah,
• kedutan pada punggung dan lengan atas,
• pusing,
• selesma kronis,
• dan penyakit dalam tulang belakang leher.
• Hipertensi
• Mimisan / epistaksis
• Stroke dll
Catatan:
jangan melihat indikasi, temukan dulu sindromnya

❖ katifain / titik bahu


) ‫ فى األخدعين وبين الكتفين‬-‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ قال ( إحتجم رسول هللا‬-‫ رضى هللا عنهما‬- ‫عن إبن عباس‬
‫رواه أحمد‬
“ Rasulullah SAW telah berbekam di ‘Akhdain’ dan di antara dua bahunya ” ( H.R. Ahmad)

Lokasi :

pada lekukan di atas bahu kanan dan kiri diatas spina scapula

Indikasi :

• leher kaku,
• nyeri bahu pundak,
• lengan tak dapat diangkat,
• mastitis (radang kelenjar susu)
• Masuk angin
• Batuk pilek
• Stroke dll
TITIK ‘ALA WARIK / ORGAN GINJAL
‫من وث كان به ) رواه ابو داود‬ ‫ إحتجم فى وركه‬-‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ ( أن النبى‬-‫ رضى هللا عنه‬-‫حديث جابر‬

" Nabi SAW telah berbekam pada pinggangnya kerana sakit yang ditanggung.." ( H.R. Abu Daud)

Lokasi :

2 jari di samping batas bawah process spinosus vertebrae lumbal 2

Sifat :

mengguatkan fungsi ginjal, menghilangkan penyakit lembab, menguatkan pinggang, menguatkan


unsur air dan api, menguatkan daya lihat mata, menguatkan daya dengar

Indikasi :

beser mani, ngompol, impotent, hipersex, kolik ginjal, kencing darah pada batu ginjal, sering kencing,
urine sedikit, diare kronis, susah tidur bersifat lemah, keputihan, haid tidak teratur, kuping berbunyi,
mata kabur karena Yin Ginjal kurang

Catatan: jangan melihat indikasi, temukan dulu sindromny


Titik pada Betis
) ‫ إحتجم بـ (ملل) على ظهر القدم‬-‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ أن رسول هللا‬-‫ رضى هللا عنه‬- ‫عن أنس‬
‫رواه أحمد و أبو داود والترمذى‬
“ Sesungguhnya Rasulullah SAW berbekam di ‘Malal’ (antara mekah dan madinah) pada betis Baginda ” (
H.R. Ahmad, Abu daud dan Thabroni)

Dalam kitab Ath-Thib An-Nabawi. Imam Adz-Dzahabi, tahqiq Majdi As-Sayyid hlm 43. “
Bekam pada kedua betis bias menghilangkan darah yang rusak, sedangkan bekam pada tengkuk itu
untuk sakit mata, bau mulut dan pusing.”

Lokasi : tengah-tengah antara lipat lutut belakang dan tumit.

Sifat :

menghentikan nyeri

Indikasi :

nyeri pinggang, urat terpilin, sakit dalam tulang kering, beri-beri, semua cedera dan trauma, nyeri dan
kejang betis, lumbago, wasir, hematuria, nyeri tungkai bawah

Keistimewaan : mempengaruhi dubur


TITIK Dzohrul qodami (punggung atas telapak kaki) Kode 11

Lokasi :

1 jari diatas lipatan pertemuan antara


ibu jari kaki dan telunjuk kaki

Sifat :

menurunkan api hati melenyapkan


lembab dan panas pada ruang bawah

Indikasi :

pendarahan, mani encer, hernia,


ngompol, radang testis, sakit kepala,
mulut moncong, daerah iga sakit, sakit
punggung, hiperses, hipertensi, penyakit
dada, sisi-sisi dada dan pinggang.

Catatan: jangan melihat indikasi,


temukan dulu sindromnya

2. Titik berdasarkan jalur Meridian yang terganggu


Yang dimaksud dengan titik ini adalah titik bekam yang diambil berdasarkan titik meridian yang
disesuaikan dengan penyakit yang sedang diobati.

TITIK ORGAN PARU dan ANGIN


Lokasi :

2 jari di samping batas bawah taju ruas tulang belakang kedua dan ke tiga

Indikasi :

• batuk rejan,
• rematik,
• flu, demam,
• sakit kepala,
• punggung sampai pinggang sakit,
• kaku tengkuk,
• nyeri dalam punggung,
• penyakit paru-paru, bronchitis dan batuk
• badan panas,
• batuk dan gelisah,
• TBC,
• radang paru-paru,
• bronchitis,
• asma, radang selaput dada

Catatan: jangan melihat indikasi, temukan dulu sindromnya

Pengambilan titik Kaahil dan


titik organ paru secara
bersamaan. Sinergi antar titik
akan lebih menguatkan efek
bekam
TITIK ORGAN JANTUNG

Lokasi :

2 Jari di samping batas bawah processus


spinosus vertebrae thoracal kelima

Sifat :

menyembuhkan penyakit jantung dan


peredaran darah, menyembuhkan
penyakit panas pada jantung,
menetramkan jantung

Indikasi :

• Nyeri dada,
• Nyeri jantung
• Sesak napas,
• Hipertensi,
• halusinasi,
• pemurung,
• beser mani,
• pelupa,
• gerak jantung cepat,
• histeris,
• penyakit jiwa,
• banyak keringat,
• mengeluarkan keringat malam dll

Catatan:

jangan melihat indikasi, temukan dulu


sindromnya
TITK ORGAN HATI

Lokasi :

2 jari di batas bawah processus spinosus


vertebre thoracal kesembilan

Sifat :

dapat menambah darah, menghilangkan


sumbatan-sumbatan pada peredaran darah,
menghilangkan lembab panas pada Hati dan
Empedu, menambah daya lihat mata

Indikasi :

nyeri pada sekat rongga dada, ayan,


penyakit jiwa, mata merah, mata kabur, buta
ayam, radang hati kronis dan akut,
pembesaran hati, sakit maag kronis.

Catatan:

jangan melihat indikasi, temukan dulu


sindromnya
TITIK ORGAN LAMBUNG DAN LIMPA

Lokasi :

2 jari di samping processus spinosus vertebrae thoracal kesebelas dan dua belas

Sifat :

mengaktifkan fungsi limpa lambung, membantu percernaan

mengatur fungsi lambung, menghilangkan lembab, gangguan pencernan, mengaktifkan ruang tengah.

Indikasi :

sakit kuning, muntah-muntah, kembung diare, diare kronis, desentri, edema karena ginjal kronis tetapi
pengobatannya tidak di titik beratkan pada ginjal, asma, reak banyak nyeri ulu hati, muntah-mutah,
penyakit-penyakit lambung, pembesarah hati, fungsi limpa lambung menurun, tidak tahan susu.

Catatan:

jangan melihat indikasi, temukan dulu sindromnya


TITIK KELUHAN / YES POIN

Titik keluhan adalah titik dimana pasien merasakan keluhan sakitnya. Misalnya : pasien merasakan
nyeri di daerah dada dan dia termasuk dalam sindrom panas maka dilakukan pembekaman pada lokasi
yang nyeri tersebut. Asal daerah nyeri / Yes Poin tersebut bukan termasuk daerah yang dilarang
dilakukan bekam.

Titik ini sangat banyak misalnya adalah bisa dilihat digambar dibawah ini:
3.Titik yang sesuai dengan lokasi keluhan.
Yang dimaksud dengan titik ini adalah dimana pasien mengeluhakan anggota badannya merasa ada
yang sakit dan lokasi itu tidak membahayakan untuk dibekam

Contoh : pasien mengeluhkan anggota kaki atau tangannya terkilir akibat


kecelakaan atau hal-hal lain, maka lokasi itu dapat kita lakukan
pembekaman.

4.Titik di sekitar lokasi keluhan.


Yang dimaksud dengan titik ini adalah dimana pasien mengeluhkan anggota badannya merasa ada yang
sakit dan lokasi itu tidak boleh untuk dibekam (atau mengalami luka) maka pembekaman dapat
dilakukan disekitar lokasi anggota badan yang sakit.

Contoh : Pasien yang terkena kanker Payudara tidak boleh dibekam pada lokasi anggota badan yang
sakit (luka) tetapi disekitarnya kurang lebih 3 – 5 cm dari lokasi yang sakit.

5.Titik yang berpasangan dengan lokasi keluhan.


Yang dimaksud dengan titik ini adalah dimana pasien mengeluhkan salah satu sisi anggota badannya
merasa ada yang sakit, maka pembekaman dilakukan dikedua sisi yang
berpasangan

Contoh : Pasien mengeluhkan kaki atau tangan kirinya sakit, maka


pembekaman dilakukan pada kedua kaki atau tangannya.

6.Titik berdasarkan letak organ tubuh yang terganggu


Yang dimaksud dengan titik ini adalah titik bekam yang diambil pada organ tubuh yang terganggu

Contoh : pasien mengeluhkan tentang ginjal atau disekitar pinggangnya dirasakan sering sakit, maka
titik bekamnya adalah titik ginjal.
Peta titik – titik Anatomi Bekam
Peta titik anatomi bekam ini untuk memudahkan para juru bekam menentukan titik-titik bekam
yang berkaitan dengan keluhan yang dirasakan oleh pasien berdasarkan struktur tubuh manusia.
Titik-titik bekam yang dituangkan dalam anatomi bekam ini diambil dari beberapa buku petunjuk
tentang Bekam dan titik-titik sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

PETA TITIK BEKAM BERDASAR SUNNAH NABI

DESKRIPSI TITIK – TITIK BEKAM


No. Kode Posisi Ukuran Manfaat Keterangan
Gelas/Kop
➢ Epilepsi Titik sunnah
Antara Kecil atau ➢ Sakit kepala bagian yang disebut
1. UB tulang sedang. depan ” Al-Yafukh ”
ubun-ubun Diameter ➢ Kepala pusing
dan tulang 4-5 Cm ➢ Rhinorea/ingusan
dahi ➢ Nyeri verteks/ubun
➢ Penglihatan kabur
➢ Aneka penyakit Titik sunnah
➢ Vertigo yang di sebut
2. PK Puncak Kecil atau ➢ Sinusitis Ummu Mughits
kepala sedang ➢ Mimisan/Epistaksis (ibu dari
Diameter ➢ Radang hidung penyakit) atau
4-5 Cm ( Rhinitis) disebut juga titik
➢ Glaukoma (penyakit pertemuan
mata karena tekanan seratus penyakit
bola mata meningkat) ( The hundred
➢ Prolapsus uteri ( meetings). Titik
pergeseran rahim ke ini yang
bawah ) mengatur
➢ Prolapsus rekti ( pergerakan
pergeseran rektum ke sensor tubuh
bawah) (motoric &
➢ Gangguan emosional sensory)
(Mania)
➢ Telinga berdengung
(tinitus)
➢ Epilepsi ( ayan)
➢ Sakit ubun-ubun
➢ Darah tinggi
➢ Nyeri pada kening Titik sunnahnya
Pada Kecil atau ➢ Hidung tersumbat ” Hammah ” titik
3. DH kepala sedang ➢ Pusing atau sakit kepalaketika kita sujud.
bagian Diameter pada dahi Titik ini juga
depan atau 3.5 – 4 Cm ➢ Vertigo merupakan
Dahi ➢ Mimisan (Epistaksis) pertemuan
➢ Kelainan pada mata meridian
Lambung dan
kandung
empedu.
➢ Sulit bicara (Afasia) Titik Sunnah
Kepala Kecil atau ➢ Hilangnya suara yang disebut
4. KB Belakang, sedang (Afonia) ”Qomahduwah” :
yaitu Diameter ➢ Vertigo / Pusing bagian belakang
bagian 4 -5 Cm ” ➢ Gangguan emosional kepala,
tengah (Mania) menempel ke
yang agak ➢ Gangguan Kejiwaan tanah saat tidur
menonjol ➢ Flu, Demam terlentang, titik
pada ➢ Nyeri ubun-ubun ini berhubungan
kepala ➢ Gangguan Kelopak dengan pusat
bagian mata penglihatan
belakang ➢ Kejang (optic area)
➢ Kuduk kaku/berat
Urat leher ➢ Pusing Titik Sunnah
Kanan ➢ Punggung & leher kaku yang disebut
5. UL 1 Urat leher Kecil / nyeri ”Al-Akhdain ”
Kiri. Diameter ➢ TBC kelenjar limfe Penyakit yang
Sekitar otot 4 Cm ➢ Muka bengkak berkaitan dengan
UL 2 sternocleid ➢ Tuli mendadak bagian kepala
omastoideu ➢ Tenggorokan nyeri dan yang disebabkan
s dan serak karena kelebihan
platysma, ➢ Rahang kaku darah dan
atau ➢ Nyeri pada gigi rusaknya
disekitar ➢ Radang tulang jaringan darah
Vena mastoid(Mastoiditis)
jugularis ➢ Telinga berdengung (
Interna tinitus)
➢ Gondongan (Parotitis)
➢ Radang selaput otak ( Titik sunnah
Meningitis) disebut dengan
6. PN Daerah Sedang ➢ Asma bronkialis AL-Kahil.
Punuk yaitu atau Besar ➢ TBC Titik pertemuan
sekitar Diameter ➢ Kejang & sakit Kepala meridian usus
tonjolan 5 – 6 Cm ➢ Flu, Batuk, Pilek besar, lambung,
tulang leher ➢ Leher kaku/tegang usus kecil,
belakang ( (Tortikalis) kandung kemih,
Vertebrae ➢ Kelumpuhan tungkai kandung empedu
Cervical 7) (Paraparesis inferior) dan organ tri
➢ Peradangan sendi lutut energizer
➢ Ayan ( Epilepsi)
➢ Nyeri otot pundak dan
punggung
➢ Gangguan pada mata
➢ Darah Tinggi
➢ Gangguan pada jantung
➢ Sakit gigi Titik sunnah
➢ Gusi bengkak disebut dengan
7. DG Sekitar Kecil ➢ Sekitar mata bengkak Al – Dzuqnu
Dagu dan Diameter ➢ Jerawat, kelemahan otot
Janggut 2.5-3.5 Cm wajah (Paralisis fasialis)
➢ Gangguan emosi
➢ Batuk
➢ Amandel
➢ Nyeri dan berat pada Titik sunnah
Sedang bahu atau pundak disebut dengan
BU 1
8. Bahu Kanan atau Besar ➢ Leher agak kaku Al-Katifain yaitu
Diameter ➢ Memperbaiki tingkat kedua bahu
BU 2 Bahu Kiri 4-5 Cm kolesterol, tekanan
darah dan gangguan
jantung
9. PL 1 Pelipis Kecil ➢ Kepala pusing Posisikan
kanan dengan ➢ Gangguan pada mata dibagian kepala
Diameter ➢ Migren dekat mata.
PL 2 Pelipis kiri 2.5–3.5 ➢ Telinga berdengung (
Cm Tinitus)
➢ Pipi/leher bengkak
10. DD 1 Dada Sedang ➢ Sesak Nafas/Ashma Pada dada
Kanan atau Besar ➢ Nyeri pada pergerakan mendekati
Diameter sendi tangan ketiak,
DD 2 Dada Kiri 4-5 Cm ➢ Gangguan pada jantung Pada bagian kiri
untuk titik
jantung
➢ Tuberkolosis (TBC) Letakkan pada 4
➢ Batuk darah jari dibawah
11. BP 1 Bawah Besar ➢ Bronkhitis punuk, 2 jari
punuk Diameter ➢ Ashma antara tulang
kanan 5-6 Cm ➢ Muntah belakang. Posisi
➢ Nyeri punggung ini bertepatan
Bawah ➢ Nyeri sekitar meridian
BP 2 Punuk kiri iga/jantung kandung kemih
➢ Pneumonia
➢ Keringat dimalam hari
➢ Nyeri perut bagian atas Letakkan 4 jari
➢ Hepatitis dibawah BP dan
12. Blk 1 Belikat Besar ➢ Pankreatitis 2 jari antara
kanan Diameter ➢ Pendarahan paru-paru / tulang belakang
5 - 6 Cm TBC
Blk 2 Belikat ➢ Nyeri lambung/ usus
kiri
13. GJ 1 Ginjal Besar ➢ Radang ginjal Posisi pada
kanan Diameter ➢ Batu ginjal torakal 9 – 11
5 - 6 cm ➢ Nyeri Pinggang atau dapat
GJ 2 Ginjal kiri ➢ Nyeri lambung/usus disejajarkan
➢ Diabetes dengan siku
➢ Asam urat
14. PG 1 Pinggang Besar ➢ Sering kencing Titik sunnah
kanan Diameter ➢ Diabetes yang disebut
PG 2 Pinggang 5 - 6 Cm ➢ Nyeri pinggang ’Ala Warik
kiri ➢ Radang/batu ginjal Posisi dibelakang
➢ Haid tidak teratur pusar, 2 jari
➢ Impotensi antara tulang
➢ Anyang- anyangan belakang.
➢ Nyeri Buang air kecil (
Disuria)
➢ Ganguan prostat
15. TE Tulang Ekor Besar ➢ Ngompol Titik sunnah
diameter ➢ Nyeri Pinggang yang disebut
5-6 cm ➢ Penglihatan kabur ’Al- Qithon
➢ Kram ginjal Posisi tulang
➢ Kesulitan kemih belakang bagian
(Disuria) bawah atau
➢ Haid tidak lancar tulang ekor
➢ Impotensi
➢ Keputihan
➢ Telinga berdengung
➢ Sering kencing
➢ Radang sekitar rahim (
adneksitis)
15. PH 1 Paha kanan Besarr ➢ Kaku dan pegal-pegal Posisi 4 jari
Paha kiri Diameter pada paha diatas lipatan
PH 2 5 - 6 Cm lutut

16. BT 1 Betis kanan Sedang ➢ Nyeri tungkai bawah Posisi 4 jari


Betis kiri atau besar ➢ Kaki Kejang/keram/ dibawah lipatan
BT 2 Diameter kesemutan (Spasme lutut
4-5 Cm Betis)
➢ Kaku punggung
➢ Nyeri tulang ekor
17. TM 1 Tumit Kecil ➢ Nyeri pada tumit Posisikan
kanan Diameter ➢ Perbaikan indung dibawah mata
TM 2 Tumit kiri 2.5– 3.5 telur/testis kaki
cm ➢ Nyeri Pinggul
18. UH Uluhati Sedang ➢ Nyeri uluhati Posisikan 4 jari
atau besar ➢ Gangguan asam diatas pusar
Diameter lambung
4-5 Cm ➢ Cegukan
➢ Berdebar-debar
(Palpitasi)
➢ Sulit menelan (Disfagia)
➢ Ayan ( epilepsi)
19. TI 1 Tulang iga Sedang ➢ Diare Posisikan agak
kanan atau besar ➢ Hepatitis menyamping
Tulang iga Diameter ➢ Pembesaran hati dibawah tulang
TI 2 kiri 4-5 Cm (Hepatomegali) iga paling bawah
➢ Pembesaran Limpa
(Splenomegali)
➢ Radang pankreas
(Pankreatitis)
➢ Radang usus besar
(Enteritis akut)
20. KK Kandung Sedang ➢ Haid tidak teratur Posisikan 5 jari
kemih atau besar ➢ Keputihan (Lekorea) dibawah pusar
Diameter ➢ Nyeri perut bawah
4-5 Cm ➢ Pendarahan rahim
➢ Ngompol (Eneuresis
➢ Sering Kencing
(Polakisuria)
➢ Anyang – anyangan
(Inkontenensia)
➢ Impotensi
➢ Kesuburan
21. BK 1 Bawah Sedang ➢ Radang kemih Posisikan 3 jari
kemih atau besar ➢ Susah kencing (Disuria) dibawah KK
BK 2 kanan Diameter ➢ Hernia kebagian luar
Bawah 4-5 Cm ➢ Radang usus buntu
kemih kiri (Apendisitis akut)
➢ Kelainan di
endometrium rahim
(Endometriosis)
➢ Nyeri pada lutut Titik Sunnah
➢ Radang payudarah ( yang disebut ”
22. AL 1 Atas lutut Sedang Mastitis) Ar-Rukbah
Kanan atau besar ➢ Haid tidak teratur ”Posisikan diatas
Diameter ➢ Nyeri haid (Dismenorea) lutut bagian luar
Atas lutut 4-5 Cm ➢ Radang kandung kemih
AL 2 Kiri (Sistisis)

23. BL 1 Bawah Sedang ➢ Nyeri Lambung Posisikan 4 jari


Lutut atau besar ➢ Asam urat dibawah lutut
Kanan Diameter ➢ Nyeri lutut bagian luar
4-5 Cm ➢ Demam/FLu
Bawah ➢ Kelumpuhan
BL 2 Lutut Kiri ➢ Rematik
➢ Sembelit
➢ Bengkak-benkak atau
nyeri seluruh badan
24. AK 1 Atas kaki Kecil atau ➢ Kaku jari kaki Titik Sunnah
kanan sedang ➢ Salah urat pada kaki yang disebut ’Ala
Diameter ➢ Radang kelopak mata ( Dzohril Qodami”
3.5 – 4 Cm Conjungtivis ) Posisikan
Atas kaki ➢ Nyeri kepala dipunggung kaki
AK 2 kiri ➢ Sakit pinggang disekitar tulang-
➢ Kelemahan otot wajah tulang telapak
➢ Perut terasa penuh ( kaki.
Distensi perut )
25. LD 1 Lengan Sedang ➢ Nyeri lengan atas Posisikan 3 jari
dalam atau besar ➢ Kelumpuhan tangan dekat lipatan
kanan Diameter ➢ Nyeri pada jantung tangan ke bagian
LD 2 Lengan 4-5 Cm ➢ Batuk atas
dlam Kiri
26. AS 1 Atas siku Kecil atau ➢ Nyeri pada jantung Posisikan dekat
kanan sedang ➢ Kelumpuhan tangan lipatan tangan
AS 2 Atas siku Diameter ➢ Tremor tangan pada bagian luar
kiri 3.5 – 4 Cm (bergetar)
➢ Nyeri siku
➢ Radang syaraf
(Neuralgia)
➢ Muntah-muntah
➢ Ketakutan
27. AT 1 Atas tangan Kecil atau ➢ Jari-jari tangan kaku Posisikan diatas
kanan sedang ➢ Gangguan gerak tangan pergelangan
AT 2 Atas tangan Diameter ➢ Kebas pada tangan tangan
kiri 3.5 – 4 Cm ➢ Mata merah
➢ Tremor
➢ Radang sendi siku

1. Pra Bekam
Pertanyaan dasar sebelum melakukan proses pengobatan bekam
a. Tanyakan apa yang menjadi keluhan utamanya
b. Tanyakan apakah pasien ada keluhan tambahan atau tidak
c. Tanyakan sejak kapan perjalanan penyakit mulai diderita
d. Tanyakan pada pasien ada riwayat penyakit diabetes atau tidak, kalau ya apakah pernah
melaukan pengecekkan kadar gula darahnya
e. Tanyakan pada pasien berapa tekanan darahnya atau juru bekam mengukur tekanan
darah si pasien jika data tekanan darah belum ada
f. Tanyakan apakah pasien dalam keadaan kekenyangan atau tidak
g. Tanyakan apakah pasien semalaman cukup istirahat atau tidak
h. Tanyakan apakah pasien dalam keadaan fit atau tidak
i. Tanyakan pada pasien apa telah menggunakan Narkoba bila juru bekam mengetahui
adanya indikasi/gejala pengguna Narkoba. Seperti:
Pasien terlihat lemas dan menggigil, mual dan muntah, adanya jamur dan luka-luka
pada lidahnya dsb.
j. Khusus untuk pasien wanita tanyakan apakah dalam keadaan hamil, sedang menstruasi
atau tidak.
k. Dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
Mencatat keadaan pasien dalam Rekam medik yang meliputi Nama, tgl lahir, alamat, jenis kelamin,
pekerjaan dan keluhan penyakit serta Kondisi organ pasien dan sebagainya.

Ada 3 hal yang harus dipersiapkan dalam berbekam agar mendapatkan hasil yang optimal , sebagai
berikut :
a) Persipan peralatan bekam :
➢ Gelas Kop/kaca pastikan sudah dalam keadaan Steril
➢ Jarum atau surgical blade hanya satu kali pakai/satu orang satu
➢ Sarung tangan sekali pakai
➢ Kapas/ kasa steril
➢ Gunting
➢ Alat cukur.
➢ Masker
➢ Tempat sampah/Limbah cair & Kering
➢ Minyak Zaitun
➢ Antiseptik

b) Persiapan untuk pasien :


➢ Pasien dalam keadaan rileks, nyaman dan jangan terlalu tegang atau takut.
➢ Pasien dalam keadaan tidak terlalu kenyang
➢ Pastikan bahwa pasien tidak sedang mengkonsumsi obat pengencer darah.
➢ Pasien harus menceritakan keadaan penyakit yang dideritanya
➢ Pasien hendaknya selalu membaca do’a kesembuhan dirinya
c) Persiapan untuk pembekam :
➢ Pembekam harus dalam keadaan sehat, sebaiknya dalam keadaan berwudhu.
➢ Awali pembekaman dengan Do’a Kesembuhan
➢ Jelaskan kepada pasen segala sesuatu tentang bekam dan pastikan pasien sudah mengisi
lembar persetujuan tindakan
➢ Lakukan wawancara mengenai riwayat kesehatan pasien.
➢ Lakukan pemeriksaan / diagnosa tanda vital dan fisik pasien dan catat dalam lembar
pemeriksaan.
➢ Perhatikan Suhu Udara pasien dan lingkungan / ruangan,
➢ Penentuan titik bekam disesuaikan dengan keluhan pasien.
➢ Tentukan titik yang akan di bekam, bersihkan dan disinfeksi daerah tersebut.
➢ Sebaiknya lakukan pembekaman di titik – titik bekam yang disunnahkan.
➢ Buat pasien yang baru pertama kali, titik bekam perlu dibatasi.
➢ Setelah titik bekam ditentukan, lakukanlah relaksasi ringan pada daerah yang akan di
bekam, dengan jalan di pijat atau di dikop luncur.
➢ Pasang alat bekam atau gelas sesui dengan ukuran, kemudian divacum
➢ Kekuatan pemvakuman disesuaikan dengan kondisi pasien
➢ Setelah 3 – 5 menit gelas vacuum dibuka, kemudian ditusuk atau disayat.
➢ Jumlah penusukan disesuaikan dengan besarnya kop dengan jarak antara tusukan
kurang lebih 0.5 - 1 cm dengan arah melingkar, horizontal atau vertical dan melintang .

➢ Bagi yang menggunakan sayatan, arah sayatan adalah mengikuti arah anatomi kulit /
langerhans dengan hanya satukali proses pengulangan.
➢ Pasang kembali gelas divacuum pada titik tersebut
➢ Setelah 3 – 5 menit, gelas dibuka dan darahnya dibersihkan dengan kapas atau kasa
steril
➢ Pembekaman dengan menggunakan penusukan jarum dapat diulang kurang lebih 2 – 3
kali pengulangan.
➢ Setelah proses vakum selesai, bekas penusukan atau sayatan dibersihkan dengan
antiseptic, kemudian di beri zaitun/habasauda oil dan dilakukan pemijatan ringan.

2. Pada Saat Bekam

- Maksimal Jumlah titik : sesuai titik sunah


- Lamanya pengulangan : 2 – 3 kali
- Jumlah darah maksimal 250 cc

➢ Titik – titik pembekaman wajib di awasi oleh pembekam sejak awal hingga akhir
selama proses pembekaman.
➢ Perhatikan dan komunikasikan mengenai kondisi pasien selama pembekaman, seperti
kenyamanan dan keadaan fisik.
➢ Bila pasien mengalami ketidak nyamanan misalnya mual, muntah atau mukanya pucat,
maka segera lepaskan pembekaman.
➢ Bila pasien pingsan, lepaskan alat bekam, bersihkan luka bekamnya kemudian pasien
dibaringkan.
➢ Lakukanlah penekanan (akupresur) pada titik dibawah hidung
➢ Berikan minuman manis hangat seperti madu, jahe, atau jus kurma.

3. PASCA BEKAM
Pembersihan Instrumen Bekam
PEDOMAN UMUM :

1. Semua peralatan bekam yg menginvasi ke dalam jaringan tubuh, sistem


vaskuler atau melalui saluran darah harus selalu dalam keadaan steril
sebelum digunakaan ( jarum, bisturi pisau, dll)

2. Semua peralatan yang menyentuh motor point/ lokasi yg akan d bekam /


kulit pasien harus disterilkan/didisinfeksi dahulu sebelum digunakan

3. Semua peralatan bekam setelah dibersihkan dari jaringan tubuh, darah


atau sekresi Harus selalu dalam keadaan steril sebelum dipergunakan
kembali kpd pasien berikutnya.

Standar oprasional prosedur Sterilisasi alat

Semua benda atau alat yang akan disterilkan/didesinfeksi harus terlebih dahulu
dibersihkan secara seksama untuk menghilangkan semua bahan organik (darah dan
jaringan tubuh) dan sisa bahan linennya

Buatlah air Rendaman yang berisi larutan klorin 0,5 %( kira kira 2 ltr airbiasa
dicampur dg 2 sendok makan serbuk kaporit ) atau dengan menggunakan larutan
pemutih pakaian (Bycleane ) yng mengandung 5,25% dengan perbandingan air
biasa 1 : 9

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5 % dari larutan konsentrat berbentuk
cair.

Jumlah bagian air = % larutan konsentrat -1


% larutan yang di inginkan

untuk membuat larutan klorin 0,5 % dari larutan klorin 5,25 %


( misalkan BAYCLIN®):
Jumlah bagian air = 5,25 % - 1 = 10 – 1 = 9,5
0,5 %
Tambahkan 9 bagian (pembulatan kebawah dari 9,5) air kedalam 1 bagian larutan klorin
konsentrat (5,25 %).
Catatan : air tidak perlu dimasak

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5 % dari serbuk kering


Jumlah bagian air = % larutan yang dinginkan X 1000
% konsentrat
Contoh :
Untuk membuat larutan klorin 0,5 % dari serbuk yang bisa melepaskan klorin ( seperti kalsium
hipoklorida) yang mengandung 60 % klorin.
• gram/ liter = 0,5 % X 1000 = 8,3 Gram/liter
60 %

• Tambahkan 8 gram (pembulatan kebawah dari 8,3 ) serbuk kedalam 1 liter air mentah yang
bersih.

SOP STERILISASI/DISINFEKSI ALAT ALAT BEKAM


TUJUAN

1. Membersihkan perlengkapan bekam dari berbagai macam mikro organism pathogen yang
membahayakan kesehatan
2. Memutus rantai penyakit menular yang dibawa oleh pasien lewat perlengkapan bekam
3. Menimbulkan rasa aman dan kepercayaan pasien terhadap bekam

DEFINISI

Sterilisasi/ Disinfeksi merupakan suatu tindakan untuk membinasakan berbagai bentuk


mikroorganisme pathogen berupa bakteri, virus dan jamur dengan bahan kimia atau cara fisik lainnya

RUANG LINGKUP

1. Gelas Kop/ cup


2. Pompa / pump
3. Lanching
4. Kain kasa
5. Tempat Bekam/ Tempat tidur bekam

PROSEDUR

DISINFEKSI GELAS KOP

1. Bersihkan bekas darah pada gelas kop dengan menggunakan cairan Hydrogen Piroxyde (H2O2)
dengan kadar 3%
2. Bilas gelas kop dengan air mengalir hingga bekas darah pada bagian dalam dan luarnya hilang
3. Jika terdapat sisa darah pada bagian dalam yang sulit dibersihkan maka hendaknya bagian atas
gelas kop dibuka/ dibongkar untuk mempermudah pembersihan darah
4. Kop yang sudah dibersihkan direndam dalam larutan NaClO (Klorin) 5% dan air dengan
perbandingan 1 bagian klorin dan 9 bagian air selama minimal 15 menit
5. Kop yang sudah direndam dicuci dengan menggunakan sabun pencuci
6. Kop diangkat dari rendaman lalu ditiriskan pada rak/ lemari khusus
7. Jika sudah tiris semprotkan Alkohol 70 % lalu lap dengan lap bersih/ tissue
8. Jika memungkinkan sterilisasikan kop dengan alat UV sterilization selama minimal 15 menit
9. Kop yang sudah disterilkan disimpan dalam box khusus dengan penutup yang rapat untuk siap
digunakan
10. Jika alat kop digunakan untuk waktu lama maka didalam box hendaknya diletakan formalin
yang dibungkus kain kasa
DISINFEKSI POMPA

1. Cuci alat pemompa deng air mengalir hingga bekas darah dan kotoran hilang
2. Jika terdapat sisa darah pada bagian dalam dan sulit dibersihkan maka hendaknya alat
pemompa dibuka/ dibongkar untuk mempermudah pembersihan darah
3. Alat pemompa yang sudah dibersihkan direndam dalam larutan NaClO (Klorin) 5% dan air
dengan perbandingan 1 bagian klorin dan 9 bagian air selama minimal 15 menit
4. Kop yang sudah direndam dicuci dengan menggunakan sabun pencuci
5. Kop diangkat dari rendaman lalu ditiriskan pada rak/ lemari khusus
6. Jika sudah tiris semprotkan Alkohol 70 % lalu lap dengan lap bersih/ tissue
7. Jika memungkinkan sterilisasikan kop dengan alat UV sterilization selama minimal 15 menit
8. Alat pemompa yang sudah disterilkan disimpan dalam box khusus dengan penutup yang rapat
untuk siap digunakan
9. Jika alat pemompa digunakan untuk waktu lama maka didalam box hendaknya diletakan
formalin yang dibungkus kain kasa

DISINFEKSI LANCHING

1. Cuci lanching deng air mengalir dan sabun pencuci hingga bekas darah dan kotoran hilang
2. Jika terdapat sisa darah pada bagian dalam dan sulit dibersihkan maka hendaknya lanching
dibuka/ dibongkar untuk mempermudah pembersihan darah
3. Lanching yang sudah dibersihkan direndam dalam larutan NaClO (Klorin) 5% dan air dengan
perbandingan 1 bagian klorin dan 9 bagian air selama minimal 15 menit
4. Kop yang sudah direndam dicuci dengan menggunakan sabun pencuci
5. Kop diangkat dari rendaman lalu ditiriskan
6. Jika sudah tiris semprotkan Alkohol 70 % lalu lap/ keringkan dengan lap bersih/ tissue (
perhatikan jangan ada air yang tertinggal dalam lanching)
7. Jika memungkinkan sterilisasikan kop dengan alat UV sterilization selama minimal 15 menit
8. Alat lanching yang sudah disterilkan disimpan dalam box khusus dengan penutup yang rapat
untuk siap digunakan
9. Jika alat lanching digunakan untuk waktu lama maka didalam box hendaknya diletakan
formalin yang dibungkus kain kasa

DESINFEKSI KAIN KASA

1. Simpan kain kasa yang telah dipotong pada box khusus yang memiliki penutup rapat
2. Letakan formalin yang sudah dibungkus kain kasa pada box tersebut
3. Simpan / biarkan selama minimal 1 jam setelah itu kain kasa siap untuk digunakan

DISINFEKSI TEMPAT BEKAM/ TEMPAT TIDURBEKAM

1. Lap / bersihkan tempat bekam dengan kain basah / air sabun


2. Semprot tempat bekam dengan alcohol 70%
3. Lap dengan kain bersih hingga kering
4. Tempat bekam siap digunakan
5. Lakukan disinfeksi tempat bekam pada setiap pergantian pasien
Penanganan Limbah
Tujuan :
➢ Melindungi penyebaran infeksi terhadap para terapis bekam
➢ Mencegah penularan infeksi terhadap para terapis
➢ Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya

Sampah medis terbagi 2 :


1. Tidak terkontaminasi
➢ Tidak memberikan resiko infeksi
➢ Contoh : kertas, kardus, botol, wadah plastik yang digunakan didalam klinik
➢ Dapat dibuang ditempat sampah umum
2. Terkontaminasi
➢ Membawa mikroorganisme yang mempunyai potensi menularkan infeksi kepada orang yang
kontak baik terapis maupun masyarakat
➢ Contoh : bekas pembalut luka, sampah dari ruang terapi(jaringan, darah, nanah,kasa,
kapas,dll),), alat-alat yang dapat melukai (jarum , pisau bisturi)

SOP PENGELOLAAN LIMBAH BEKAM

TUJUAN

1. Menghindari penyebaran penyakit yang akan ditularkan lewat limbah bekam


2. Menjaga lingkungan dari limbah berbahaya

DEFINISI

Limbah Bekam adalah limbah yang dihasilkan dari pelaksanaan bekam berupa darah, lanchet/blade,
kain kasa, tissue, saraung tangan dll

RUANG LINGKUP

1. Darah
2. Limbah selain darah meliputi lanchet/ jarum/ blade/ pisau bedah,, kain kasa, tissue, sarung
tangan dll
PROSEDURE PENGELOLAAN LIMBAH DARAH

1. Darah yang dihasilkan dari bekam dipisahkan dengan dikumpulkan dalam sebuah tempat
stenless yang tertutup rapat
2. Darah yang sudah terkumpul dimasukan kedalam tangki septic

PROSEDURE PENGELOLAAN LIMBAH SELAIN DARAH

1. Limbah bekam selain darah seperti jarum, kain kasa, tissue, sarung tangan dimasukan dalam
kantong plastic
2. Semua limbah dibakar dalam insinerator

Jika fasilitas insinerasi tidak tersedia, limbah klinik dapat ditimbun dengan kapur
dan ditanam. Langkah-langkah pengapuran (Liming ) tersebut meliputi sebagai berikut :
• Menggali lubang, dengan kedalaman sekitar 2,5 meter
• Tebarkan limbah klinik didasar lubang samapi setinggi 75 cm
• Tambahkan lapisan kapur
• Lapisan limbah yang ditimbun lapisan kapur masih bisa ditanamkan
samapaiketinggian 0,5 meter dibawah permukaan tanah
• Akhirnya lubang tersebut harus ditutup dengan tanah
.

KONDISI DARURAT PADA KASUS PEMBEKAMAN.


Untuk pasien yang mengalami pusing dan muntah atau mual pada saat dibekam hendaknya proses
bekam di hentikan, alat kop di lepas, kemudian bersihkan dan pasien diberi minuman manis lagi
hangat. Pasien di baringkan kemudian dilakukan relaksasi pada daerah sekitar kepala, lengan dan kaki.

PENANGANAN KEGAWATAN PADA PASIEN BEKAM


Kegawatan adalah; kasus yang perlu mendapatkan perhatian khusus karena akan mengancam nyawa
seseorang. Kegawatan belum tentu darurat. Dan darurat belum tentu gawat.

PINGSAN SAAT DIBEKAM


Pingsan terkadang terjadi saat dilakukan pembekaman. Hal ini terjadi karena beberapa kemungkinan
misalnya:

• pasien takut dengan darah bekam,


• kondisi pasien yang lemah energinya,
• pasien habis makan dalam jumlah banyak
• pasien habis melakukan huubungan suami istri
• salah diagnose yang seharusnya pasien tidak dilakukan pembekaman dll

Beberapa gejala yang bisa muncul menjelang pingsan adalah sbb:

• Pasien keluar keringat dingin


• Mata berkunang kunang
• Nafas pendek
• Kepala pusing
• Ada rasa mual
• Anggota gerak terasa dingin
• Bibir pucat dll

Cara penanganan:

1. Pengobat harus tenang


2. Semua kop bekam dilepaskan
3. Darah dibersihkan
4. Baringkan pasien dalam posisi terlentang dengan posisi kepala lebih rendah dari badan
5. Longgarkan semua pakaian yang melekat
6. Diberikan udara segar dengan membuka ruangan atau kalau memungkinkan berikan oksigen
7. Jika pasien dalam kondisi sadar maka berikanlah minuman penambah energy yang rasanya
manis dan hangat misalnya madu hangat atau teh manis hangat.
8. Jika pasien dalam kondisi tidak sadar maka pemberian minuman dilarang karena bisa masuk ke
paru paru.
9. Jika pasien tidak sadar maka sadarkan dulu dengan memijat titik yang menstimulasi munculnya
kesadaran yaitu ujung jari kelingking luar, antara bibir dan hidung atau puncak kepala. Lokasi
bisa dilihat digambar dibawah ini.

DARAH BEKAM KELUAR TIDAK BERHENTI


Hal ini bisa saja terjadi jika pembekam melakukan penyanyatan yang terlalu dalam atau pasien yang
sangat lemah sehingga darah keluar tidak dapat berhenti

Langkah yang bisa dilakukan adalah:

1. Ambil beberapa kasa jadikan satu tempelkan pada daerah yang terluka, tempelkan dan tekan
beberapa menit sampai darah berhenti.
2. Jika dilakukan penekanan darah tidak berhenti maka kemungkinan luka terlalu dalam sehingga
perlu dilakukan penjahitan pada luka. Maka hal ini harus dibawa ke pelayanan kesehatan yang
ada seperti puskesmas, perawat atupun praktek dokter
3. Dalam membawa pasien ke pusat rujukan usahakan kasa tetap dilakukan penekanan dengan
cara di ikat atau di plester.
4. Jika dilakukan penekanan darah bisa berhenti maka oleskan pada daerah luka minyak zaitun
atau minyak nabati lainnya yang bisa menghentikan perdarahan.

Penanganan kegawatdaruratan Umum


PENYAKIT YANG DAPAT DI SEMBUHKAN
DENGAN TERAPI BEKAM

Berdasarkan studi penelitian dan kajian-kajian ilmiah dinyatakan bahwa pengobatan bekam efektif
untuk mengobati berbagai penyakit diantaranya :
a. Mengatasi Sakit kepala secara umum
b. Mengatasi Vertigo
c. Mengurangi kaku pada tengkuk dan leher
d. Menyegarkan badan dan menghilangkan pegal-pegal
e. Mengatasi kelumpuhan & Encok pada pangkal paha / pinggul
f. Meredakan ketegangan otot
g. Pendarahan pada otak
h. Mengurangi Sakit gigi
i. Mengatasi sakit mata
j. Stroke dan kelumpuhan
k. Mengatasi gangguan ginjal
l. Gangguan pada hidung (Sinus dan polip )
m. Mengatasi varises
n. Mengurangi nyeri rematik dan nyeri tulang punggung
o. Mengatasi asam urat
p. Menormalkan siklus haid
q. Mengempiskan Tumor
r. Mengurangi sakit tenggorokan dan melancarkan pernafasan ( penderita ashma )
s. Menurunkan kolesterol
t. Menurunakana tekanan darah tinggi
u. Mengatasi gangguan pada fungsi jantung
v. Penyakit liver dan limpa
w. Mengatasi gangguan lambung dan mengatasi perut kembung
x. Melancarkan peredaran darah
y. Melancarkan buang air besar dan mengatasi Wasir
ORANG YANG TIDAK BOLEH DIBEKAM

Beberapa hal yang harus menjadi perhatian setiap para pembekam diantaranya :

1. Penderita diabetes mellitus (kecing manis) kronis, kecuali juru bekam yang benar benar ahli
dan berpengalaman dalam menangani penyakit seperti ini.
2. Pasien yang kulitnya tidak memungkinkan dilakukan proses pembekaman

3. Infeksi kulit didaerah pembekaman

4. Anak-anak penderita dehidrasi ( kekurangan cairan)

5. Penderita kelainan darah ( hemofilia, kanker darah )

6. Penderita anemia

7. Pasien yang menderita penyakit gagal ginjal.

8. Wanita yang sedang menstruasi sementara kondisinya dalam keadaan lemah dan mengalami
pendarahan cukup banyak.

9. Pasien penderita hipotensi.

10. Orang yang baru saja memberikan donor darah, kecuali setelah berlalu dua atau tiga hari,
tergantung pada kondisi kesehatannya

Anda mungkin juga menyukai