Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SURVEI MAWAS DIRI

A. Pendahuluan
Puskesmas adalah fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang
bertanggung olehjawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
pada satu atau bagian wilayah kecamatan, berfungsi menyelanggarakan
kegiatan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan
perorangan (UKP) tingkat pertama. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan kabupaten/kota, sehingga dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya, akan mengacu pada kebijakan
pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
bersangkutan, yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan
kabupaten/kota. Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan
dengan baik dan berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka
Puskesmas harus menyusun rencana kegiatan untuk periode 5 (lima)
tahunan yang selanjutnya akan dirinci lagi ke dalam rencana tahunan
Puskesmas sesuai siklus perencanaan anggaran daerah. Semua rencana
kegiatan baik 5 (lima) tahunan maupun rencana tahunan. Kegiatan dalam
setiap program puskesmas disusun oleh kepala Puskesmas dan
penanggung jawab UKM tidak hanya mengacu pada pedoman atau acuan
yang sudah ditetapkan oleh kemantrian kesehatan, dinas kesehatan
propinsi maupun dinas kesehatan kabupaten tetapi perlu memperhatikan
kebutuhan dan harapan masyarakat terutama sasaran program.
Kebutuhan dan harapan masyarakat terutama sasaran program dapat
diidentifikasi melalui kegiatan surv ei mawas diri, kotak saran maupun
tatap muka dengan tokoh masyarakat atau sasaran program.

B. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat serta mampu
menjangkau pelayanan kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan sehat
dan memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan
puskesmas harus mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Puskesmas berdasarkan Permenkes no. 75 tahun 2014 adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok, dan masyarakat. Untuk upaya kesehatan masyarakat essensial
terdiri dari : pelayanan promosi kesehatan; pelayanan kesehatan
lingkungan; pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
pelayanan gizi; dan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Secara geografis, Puskesmas Beji mempunyai kedudukan yang sangat
penting dan strategis, baik dipandang dari segi pembangunan ekonomi,
pembangunan fisik prasarana maupun dari segi komunikasi dan
perhubungan.
Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan memperhatikan
kebutuhan masyarakat. Dalam menentukan jenis pelayanan dipuskesmas
dan perbaikan proses pelayanan, puskesmas mendapatkan informasi /
masukan untuk perencanaan puskesmas diperlukan informasi tentang
kebutuhan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, perlu dilaksanakannya
survei mawas diri untuk mengetahui kebutuhan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Beji.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran kesehatan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Beji
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran karakteristik responden di wilayah kerja
Puskesmas Beji
b. Mengetahui gambaran akses pelayanan dan pembiayaan kesehatan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Beji
c. Mengetahui gambaran upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga
berencana di wilayah kerja Puskesmas Beji
d. Mengetahui gambaran upaya perbaikan gizi masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Beji
e. Mengetahui gambaran rumah dan upaya kesehatan lingkungan di
wilayah kerja Puskesmas Beji
f. Mengetahui gambaran upaya pencegahan dan pengendalian
penyakit dan surveilans di wilayah kerja Puskesmas Beji
g. Mengetahui gambaran upaya promosi kesehatan dan perilaku
anggota keluarga di wilayah kerja Puskesmas Beji
h. Mengetahui gambaran upaya kesehatan remaja di wilayah kerja
Puskesmas Beji
i. Mengetahui gambaran upaya kesehatan lansia di wilayah kerja
Puskesmas Beji

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Penyusunan Kuesioner a. Menyusun daftar isian data
Survei Mawas Diri (SMD) karakteristik responden
b. Menyusun daftar pertanyaan
tentang akses pelayanan dan
pembiayaan kesehatan
c. Menyusun daftar pertanyaan
tentang upaya kesehatan
perorangan (UKP)
d. Menyusun daftar pertanyaan
tentang upaya kesehatan
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
masyarakat (UKM)
e. Menyusun daftar isian lembar
observasi sanitasi lingkungan
2 Perhitungan jumlah a. Penentuan teknik perhitungan
sampel dan penentuan sampel
teknik pengambilan b. Penentuan teknik perhitungan
sampel sampel tiap desa
c. Penentuan teknik pengambilan
sampel
2 Pelaksanaan Survei a. Mengajukan permohonan
Mawas Diri (SMD) pelaksanaan Survei Mawas Diri
b. Mempersiapkan kader yang akan
melaksanakan Survei Mawas Diri
(SMD)
3 Laporan Pelaksanaan a. Membuat rekapitulasi hasil SMD
Survei Mawas Diri (SMD) b. Membuat laporan pelaksanaan
SMD
4 Evaluasi Pelaksanaan a. Melakukan evaluasi SMD
SMD b. Melakukan analisa terhadap
kegiatan SMD
5 Rencana tindak lanjut Membuat rencana tindak lanjut dalam
hasil SMD rangka perbaikan Upaya kegiatan
puskesmas

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Petugas Puskesmas membuat kuesioner Survei Mawas Diri (SMD).
2. Petugas Puskesmas menghitung jumlah sampel dan penentuan
teknik pengambilan sampel.
a. Penentuan Teknik Penghitungan Sampel
Pada survei ini menggunakan penentuan besar sampel
menggunakan rumus sebagai berikut :
N
n= 2
N ( d) +1
9982
n= 2
9982(0,05) +1
9982
n=
25,955
n=384,59 dibulatkan menjadi 385 KK

Keterangan :
n = Besar sampel minimum
N = Besarnya populasi Kepala Keluarga (KK) sebanyak 9982
(berdasarkan data jumlah KK di wilayah kerja
Puskesmas Beji tahun 2018)
d = Tingkat penyimpangan yang diinginkan (0,05)

b. Penentuan Teknik Penghitungan Sampel Tiap Desa


Petugas menghitung sampel untuk tiap desa menggunakan
teknik Proportional Random Sampling dengan cara sebagai berikut
Nk
n k= xn
N
Keterangan :
nk = Besarnya sampel untuk sub populasi
Nk = Total masing-masing sub populasi
N = Total populasi secara keseluruhan
n = Besar sampel

Tabel Perhitungan Sampel pada Masing-Masing Desa


Nama Desa/ Nk
No. Nk N n n k= xn
Kelurahan N
1. Beji 2538 9982 385 98
2. Torongrejo 2095 9982 385 81
3. Mojorejo 1689 9982 385 65
4. Pendem 3660 9982 385 141
Jumlah 385
c. Penentuan Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel acak sistematis (Systematic Random
Sampling) dengan menggunakan interval dalam memilih sampel
penelitian, sebagai berikut :
Tabel Perhitungan Interval pada Masing-Masing Desa
Nama Desa/ RW RW RW RW RW RW RW RW
No. TOTAL
Kelurahan 01 02 03 04 05 06 07 08
1. Beji 17 17 16 16 16 16 98

2. Torongrejo 12 12 12 12 11 11 11 81

3. Mojorejo 9 8 8 8 8 8 8 8 65

4. Pendem 21 20 20 20 20 20 20 141

TOTAL KESELURUHAN 385

3. Petugas Puskesmas dan bidan desa mengajukan permohonan


pelaksanaan SMD kepada masing-masing kepala desa.
4. Petugas Puskesmas mengadakan pertemuan dengan bidan desa dan
kader yang ditugaskan untuk melaksanakan SMD dengan kegiatan
meliputi :
a. Pengenalan instrumen (daftar pertanyaan) yang akan
dipergunakan dalam pengumpulan data dan informasi masalah
kesehatan.
b. Penentuan sasaran baik jumlah KK ataupun lokasinya.
c. Penentuan cara memperoleh informasi masalah kesehatan dengan
cara wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan.
5. Kader yang telah ditunjuk melaksanakan SMD dengan bimbingan
petugas Puskesmas dan bidan desa untuk mengumpulkan informasi
masalah kesehatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
6. Petugas Puskesmas dan bidan desa mengolah data SMD yang telah
semua terkumpul, sehingga dapat diperoleh perumusan masalah
kesehatan untuk selanjutnya merumuskan prioritas masalah
kesehatan, lingkungan dan perilaku di desa/kelurahan yang
bersangkutan.
7. Petugas Puskesmas membuat rekapitulasi hasil SMD dan laporan
hasil SMD.
8. Petugas Puskesmas membuat evaluasi dan analisa terhadap
kegiatan SMD.
9. Petugas Puskesmas membuat rencana tindak lanjut dalam rangka
perbaikan Upaya kegiatan Puskesmas Beji.

F. Sasaran
Sasaran SMD adalah masyarakat yang ada pada 4 desa di wilayah
kerja Puksesmas Beji, yaitu Desa Beji, Desa Torongrejo, Desa Mojorejo,
dan Desa Pendem yang terpilih sebagai sampel SMD sebanyak 385 KK.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


2019
No Kegiatan
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Juli Ags Spt Okt Nov Des
1 Penyusunan
Kuesioner
Survei V
Mawas Diri
(SMD)
2 Perhitungan
jumlah
sampel dan
penentuan V
teknik
pengambilan
sampel
3 Pelaksanaan
Survei V
Mawas Diri
(SMD)
4 Laporan
Pelaksanaan
Survei V
Mawas Diri
(SMD)
5 Evaluasi
Pelaksanaan V
SMD
6 Rencana V
tindak lanjut
2019
No Kegiatan
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Juli Ags Spt Okt Nov Des
hasil SMD

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Survey dinyatakan berhasil apabila dapat dilaksakan sesuai jadwal dan
tujuan yang telah ditetapkan sesuai rencana

I. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dilakukan dengan membuat notulen pada saat acara
berlangsung, dilengkapi dengan daftar hadir dan foto kegiatan.
Pelaporan pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah pelaksanaan
kegiatan pada saat rapat program kepada penanggung jawab UKM, dan
kepada Kepala Puskesmas pada saat minlok bulanan.

Anda mungkin juga menyukai