Anda di halaman 1dari 4

Menghidupkan Spirit Ramadhan Sepanjang Masa menjalankan Ramadhan dengan baik semestinya bulan ini adalah bulan

kehidupan baru, sebuah kehidupan yang lain daripada sebelum bulan


Khutbah I Ramadhan kemarin.

Bulan ini merupakan momentum pembaharuan kita untuk berusaha


‫ الَّ ِذيْ َأ ْك َم َل لَنَا‬، َ‫ اَ ْل َح ْم ُد هللِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْين‬،ْ‫بسم هللا الرحمن الرحيم اَ ْل َح ْم ُد هلل‬
menapaki kehidupan dengan cara-cara yang lebih baik. Bulan Syawal ini
،‫طفِ ِه‬ ْ ُ‫ض َل َعلَ ْينَا بِ َمنِّ ِه َو َك َر ِم ِه َول‬ َّ َ‫ تَف‬.‫ض َي لَنَا اِإْل ْساَل َم ِد ْينًا‬ِ ‫ َوَأتَ َّم لَنَا النِّ ْع َمةَ َو َر‬، َ‫ال ِّد ْين‬ adalah bulan kelahiran baru kita. Bukan justru bulan kematian kita. Jangan
ُّ‫ضنَا َويُ ِذل‬ َ ‫ يُ ِع ُّز بَ ْع‬،ٌ‫ َربُّنَا َو َربُّ ُك ْم َوهُ َو َعلَى ُك ِّل َش ْيٍئ َو ِك ْيل‬،ُ‫ُأ َسبِّ ُح لَهُ ُسب َْحانَه‬ sampai kita yang kemarin saat bulan Ramadhan kita rajin beribadah malam,
mengaji Al-Qur'an, bersedekah, I’tikaf dan lain sebagainya, namun karena
َ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن ال‬.‫ك َو ْال ُم َماثِ ِل‬ ِ ‫ َجلِ ْي ٌل ُمنَ َّزهٌ ع َِن ال َّشبِ ْي ِه َوال َّش ِر ْي‬،‫اح ٌد‬ ِ ‫ ِإلَهٌ َك ِر ْي ٌم َو‬،‫ْضنَا‬ َ ‫بَع‬ sekarang ini sudah tidak Ramadhan lagi, kita hentikan semua rutinitas baik
‫ َشهَا َدةً تُ ْن ِج ْي قَاِئلَهَا يَوْ َم اَل يَ ْنفَ ُع لَهُ َما ٌل َوالَ بَنُوْ ٌن ِإاَّل‬،ُ‫ك لَه‬ َ ‫ِإلَهَ اِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬ tersebut. Kalau kita berhenti melakukan rutinitas baik yang selama ini
‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا َونَبِيَّنَا َو َشفِ ْي َعنَا َوقُ ْد َوتَنَا ُم َح َّمدًا ﷺ َع ْب ُد‬.‫ب َسلِي ٍْم‬ ٍ ‫َم ْن َأتَى هللاَ بِقَ ْل‬ dijalankan pada bulan Ramadhan, berarti bulan Syawal ini sebagai bulan
kematian.
‫ار ْك َو َسلِّ ْم َعلَ ْي ِه َو َعلَى آلِ ِه‬ َ .‫ق ْال َو ْع ِد اَأْل ِمي ُْن‬
ِ َ‫ص ِّل اللَّهُ َّم َوب‬ ُ ‫هللاِ َو َرسُوْ لُهُ الصَّا ِد‬
‫ف َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َع ْف ِوكَ َو َك َر ِمكَ يَا‬ ُ ‫ َوا ْع‬،‫صحْ بِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن‬ َ ‫َو‬ Apabila kita ingin bulan Syawal ini sebagai bulan suci yaitu bulan kelahiran,
sebagaimana orang yang baru lahir, seorang anak mulai bisa menghirup udara
‫ فَقَ ْد‬،ِ‫ص ْينِ ْي نَ ْف ِس ْي َواِيَّا ُك ْم بِتَ ْق َوى هللا‬ ِ ْ‫ اُو‬، ُ‫ أما بعد فَيَا اَيُّهَا النَّاس‬. َ‫َّاح ِم ْين‬ ِ ‫َأرْ َح َم الر‬ dunia, lambungnya mulai berfungsi, ada hal-hal yang baru. Itu namanya
ُ‫ ِإنَّ َما َأ ْم ُره‬،‫ بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬،‫ال هللاُ تَ َعالَى ِف ْى ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم‬ َ َ‫فَا َز ْال ُمتَّقُوْ نَ ق‬ kelahiran. Maka bulan Syawal ini, kita seharusnya mempunyai kebaikan-
ُ ‫ول لَهُ ُك ْن فَيَ ُك‬
‫ون‬ َ ُ‫ِإ َذا َأ َرا َد َش ْيًئا َأ ْن يَق‬ kebaikan yang baru lagi, yang baru lagi dan seterusnya. Bukan malah
mematikan kebaikan-kebaikan yang sudah berjalan. Begitu pula hati kita,
Hadirin jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, karena kelahiran baru.

Kita sekarang sudah melewati separuh dari bulan Syawal. "Syawal" berarti Dalam mengelola hati, selayaknya bagaimana kita berusaha menjadikan hati
meningkat. Kita telah melewati bulan kesembilan dalam hitungan bulan kita sebagai hatinya orang yang hidup, selalu berdzikir kepada Allah, ingat
hijriah, yaitu bulan Ramadhan yang mulia. Pada bulan kemarin, dosa orang- Allah, selalu peka terhadap masalah keluarga, sosial, dan lain sebagainya. Ini
orang mukmin telah diampuni oleh Allah subhanahu wa ta’ala sehingga namanya hati yang lahir dan hidup di bulan Syawal.
diibaratkan bagi orang-orang yang memenuhi hak Ramadhan, akan menjadi
Jangan jadikan hati kita sebagai hati yang mati, tidak ingat Allah, tidak peka
fitrah kembali sebagaimana anak yang baru dilahirkan dari rahim ibunya.
terhadap urusan sesama, menyakiti orang lain, menggunjing dan lain
Bagaimana anak yang dilahirkan dari rahim ibunya? Artinya ia mempunyai sebagainya, maka ini termasuk hati mati yang tidak merasakan kelahiran
kehidupan yang baru, yakni kehidupan di alam dunia. Begitu pula bulan kembalinya bulan Syawal. Naudzu billah.
Syawal ini. Bulan Syawal, bulan kesepuluh, bagi orang-orang yang kemarin

1
Dengan begitu, barang siapa yang bisa menghidupkan Ramadhan sepanjang ubah. Waktu dan bulan sepanjang masa memilik Tuhan yang tidak pernah
hari dan bulan selama setahun penuh sampai tiba bulan Ramadhan berganti selamanya. Dialah Allah subhanahu wa ta’ala.
berikutnya, maka saat orang tersebut dipanggil oleh Allah, ia akan kembali
kepada Allah dalam keadaan suci kapan pun Allah mau memanggil ke rahmat- ْ ‫فَاَل يَجْ ِريْ َعلَ ْي ِه َز َم‬
‫ان‬
Nya.
"Allah tidak terpengaruh oleh waktu."
Ia patut merayakan kepulangannya kepada Allah karena ia selalu menjaga
napas Ramadhan sepanjang tahun setelah bulan Ramadhan. ْ ‫َوالَ يَحْ ِو ْي ِه َم َك‬
‫ان‬
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: "Dan Ia tidak terdiri atas unsur waktu."

َ ْ‫ت واَألر‬
‫ض‬ ِ ‫ق هَّللا السَّماوا‬
َ َ‫ِإ َّن ال َّز َمانَ قَ ِد ا ْستَدَا َر َكهَيَْئتِ ِه يَوْ َم َخل‬ ْ ‫ان َو ْال َم َك‬
‫ان‬ ْ ‫ق ال َّز َم‬ ْ ‫ان قَب َْل‬
ِ ‫خَل‬ ْ ‫َوهُ َو َعلَى َما َك‬
Artinya: “Sesungguhnya zaman itu selalu berputar sebagaimana semula yaitu "Dia ada sebelum masa dan tempat tercipta."
ketika Allah menciptakan langit dan bumi.”
ْ ‫ان يَ ُك‬
‫ون‬ ْ ‫ون َو َما لَ ْم يَ ُك ْن لَوْ َك‬
ْ ‫ان َك ْيفَ َك‬ ْ ‫ان َو َما َسيَ ُك‬
ْ ‫َعلِ َم َما َك‬
Zaman boleh berganti, namun semangat kita harus semakin meningkat untuk
menjalankan ibadah-ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. "Dia tahu apa yang telah dan akan terjadi. Dia pula tahu hal-hal yang tidak
akan pernah terjadi karena Dia tahu apa yang akan terjadi jika satu hall
Maasyiral hadirin hafidhakumullah, tersebut itu terjadi."
Kita bukan lah orang yang menyembah waktu seperti bulan Ramadhan dan
ٍ ‫َوَأ ْم ُرهُ بَ ْينَ َك‬
ْ ُ‫اف َون‬
‫ون‬
kita tidak menyembah tempat seperti Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan
lain sebagainya. "Jika Allah menghendaki sesuatu itu terjadi, maka perintah Allah akan
terwujud secepat antara jeda pembacaan huruf kaf dan nun dalam kalimat
Kita menyembah Allah tanpa terkait dengan lokasi mana pun. Kalau kita
kun."
menyembah Allah terkait dengan lokasi atau waktu saja, tentunya bagi orang
yang meninggalkan kota Makkah dan Madinah, misalnya, mereka akan ُ ‫ضى َأ ْمرًا فَِإنَّ َما يَقُو ُل لَهُ ُك ْن فَيَ ُك‬
‫ون‬ َ َ‫َوِإ َذا ق‬
menjadi malas-malasan, karena tidak berada di tempat mulia.
"Apabila Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya mengatakan kun, maka
Tempat-tempat yang mulia, waktu dan bulan yang mulia bisa jadi akan selalu
kemudian akan terwujud." Dia lah Tuhan yang maha murah. Barangsiapa
berubah seseuai perputaran waktu dan lokasi domisili seseorang, namun
kenal dengan Tuhannya, pasti akan mencintainya. Bagi orang yang kenal
tempat dan waktu mempunyai Tuhan yang tidak silih berganti, tidak berubah-
dengan Allah, tidak ada yang ia miliki kecuali kecintaan dia kepada Allah.

2
Bagaimana mungkin ada orang yang dalam hatinya sudah terpatri kecintaan Rasul kemudian menjawab ada dua hal, yaitu
kepada Allah akan mencintai selain Allah?. Kecintaan ini lah yang telah
ditanamkan dalam madrasah atau sekolahan yang bernama Madrasah Bulan ُ ‫قُلْ آ َم ْن‬
‫ت بِاهلل‬
Ramadhan. Kecintaan ini lah yang menjadi fondasi penting, sehingga sampai
“Katakan, yang pertama, saya iman kepada Allah.” Kedua,
ada sahabat yang berkata kepada Baginda Nabi:
‫ثُ َّم ا ْستَقِ ْم‬
ِ ‫ُول هَّللا‬
َ ‫َمتَى السَّا َعةُ يَا َرس‬
“Lalu konsistenlah memegang kalimat itu terus-menerus.”
"Ya Rasulallah, kapan kiamat akan terjadi?" Rasul tidak langsung menjawab.
Beliau kembali menanyakan balik kepada sahabat tersebut: Dengan istiqamah, maka orang menjadi tidak peduli, entah itu Ramadhan
sudah kelewat atau tidak, yang namanya cinta kepada Allah, maka akan
‫َما َأ ْع َددْتَ لَهَا‬ istiqamah dalam beribadah, mestinya selalu merawat ketakwaan-ketakwaan
yang telah dibina dalam Madrasah Ramadhan kemarin untuk dibawa secara
“Apa yang sudah kamu persiapkan menghadapi kiamat itu?”
terus menerus sepanjang tahun.
َ ‫ َولَ ِكنِّي ُأ ِحبُّ هَّللا‬،‫ص َدقَ ٍة‬
َ َ‫صوْ ٍم َوال‬
َ َ‫صالَ ٍة َوال‬
َ ‫ير‬ ُ ‫ َما َأ ْع َد ْد‬: ‫ال‬
ِ ِ‫ت لَهَا ِم ْن َكث‬ َ َ‫ق‬ Ciri-ciri orang mukmin adalah sangat cinta kepada Allah
ُ‫َو َرسُولَه‬
ِ ‫َوالَّ ِذينَ آ َمنُوا َأ َش ُّد ُحبًّا هَّلِل‬
“Saya tidak mempersiapkan shalat yang banyak, tidak pula puasa dan
Artinya: “Orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.” (QS Al-
sedekah, Ya Rasul. Namun aku cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.”
Baqarah: 165)
Mendengar jawaban sahabat satu tadi, Rasul kemudian bersabda:
Tentu saja, kita akan selalu merindukan Ramadhan tahun depan. Bagaimana
َ‫َأ ْنتَ َم َع َم ْن َأحْ بَبْت‬ kita tidak rindu, sedangkan Ramadhan adalah bulan yang pernah bertemu dan
digunakan oleh Rasulullah menjalankan berbagai macam kebaikan. Yang
“Kamu akan bersama orang yang kamu cintai.” (HR. Bukhari) Dengan hadits namanya cinta, jika tidak bertemu langsung orang yang dicintai, tentu akan
di atas, para sahabat mengaku tidak pernah bergembira melebihi merasa cukup gembira dengan bertemu dengan orang atau hal-hal yang
kegembiraan mereka setelah mendengar hadits tersebut. Ada sahabat lain bertemu langsung dengan orang yang dicintai. Ramadhan adalah bulan mulia
yang bertanya kepada Rasulullah. yang pernah digunakan semaksimal mungkin oleh Rasulullah untuk
beribadah, maka kalau kita cinta kepada Allah dan Rasul, kita tentu juga
“Ya Rasul, jelaskan kami tentang satu Islam yang dengan jawaban Anda nanti, merindukan Ramadhan.
saya tidak butuh jawaban lagi setelahnya.”
Hadirin hafidhakumullah,
3
‫‪Pada bulan Ramadhan, kita diperintahkan untuk puasa selama sebulan penuh.‬‬ ‫ُصلُّوْ نَ‬ ‫ال تَعاَلَى ِإ َّن هللاَ َو َمآلِئ َكتَهُ ي َ‬ ‫بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل ِئ َكتِ ِه بِقُ ْد ِس ِه َوقَ َ‬
‫‪Maka, pada bulan Syawal ini, kita biasakan puasa tersebut pada setiap‬‬
‫‪seminggu dua kali yaitu pada hari Senin dan Kamis. Hari Senin adalah hari‬‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا‬ ‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‪ .‬اللهُ َّم َ‬ ‫عَل َى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا َ‬
‫‪, sedangkah hari Kamis‬ﷺ ‪dilahirkannya Baginda Nabi Agung Muhammad‬‬ ‫آل َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ْنبِيآِئكَ َو ُر ُسلِكَ َو َمآلِئ َك ِة ْال ُمقَ َّربِ ْينَ َوارْ َ‬
‫ض‬ ‫ُم َح َّم ٍد‪َ ،‬و َعلَى ِ‬
‫‪adalah hari dimana amal setiap hamba dilaporkan periodik mingguan kepada‬‬ ‫َّحابَ ِة‬ ‫َّاش ِد ْينَ َأبِى بَ ْك ٍر َو ُع َمر َو ُع ْث َمان َو َعلِى َوع َْن بَقِيَّ ِة الص َ‬ ‫اللَّهُ َّم َع ِن ْال ُخلَفَا ِء الر ِ‬
‫‪ lebih suka amalnya‬ﷺ ‪Allah subhanahu wa ta’ala, maka Nabi Muhammad‬‬
‫‪saat dilaporkan kepada Allah, beliau dalam kepada berpuasa. Selain puasa‬‬
‫ض َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِكَ‬ ‫ان اِلَى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن َوارْ َ‬ ‫َوالتَّابِ ِع ْينَ َوتَابِ ِعي التَّابِ ِع ْينَ لَهُ ْم بِاِحْ َس ٍ‬
‫‪mingguan, ada pula puasa sunnah bulanan, yaitu setiap tanggal 13,14, 15‬‬ ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫ت‬ ‫َّاح ِم ْينَ اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬ ‫يَا َأرْ َح َم الر ِ‬
‫‪pada setiap bulan hijriahnya, kita disunnahkan untuk berpuasa. Begitu pula‬‬ ‫ت‪ ،‬اللهُ َّم َأ ِع َّز ْاِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ كَ َو ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ‬ ‫اَالَحْ يآ ِء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا ِ‬
‫‪tarawih, mengajarkan kita untuk shalat malam, maka mari kita biasakan untuk‬‬
‫‪shalat malam secara rutin walau dua rakaat saja dalam semalam. Dengan‬‬
‫اخ ُذلْ َم ْن خَ َذ َل ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو‬ ‫َص َر ال ِّد ْينَ َو ْ‬ ‫ين‪َ ،‬وا ْنصُرْ َم ْن ن َ‬ ‫ك ْال ُم َوحِّ ِد ْ‬ ‫َوا ْنصُرْ ِعبَا َد َ‬
‫‪adanya bulan Syawal ini, atas dasar latihan selama Ramadhan, semoga‬‬ ‫َد ِّمرْ َأ ْع َداَئكَ َأ ْعدَا َء ال ِّدي ِْن َوَأ ْع ِل َكلِ َماتِكَ ِإلَى يَوْ َم ال ِّدي ِْن‪ .‬اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء‬
‫‪menjadikan ibadah kita semakin meningkat, tidak justru menurun kualitasnya,‬‬ ‫لوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َوسُوْ َء ْالفِت َِن َو ْال ِم َح ِن‪َ ،‬ما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ‪ ،‬ع َْن بَلَ ِدنَا‬ ‫َو ْا َ‬
‫‪yang pada akhirnya kelak kita akan kembali kepada Allah selalu dalam‬‬
‫‪keadaan bersih karena selalu membawa nilai-nilai Ramadhan.‬‬
‫آت ِنا َ فِى‬ ‫ن‪َ .‬ربَّنَا‬ ‫لعالَمِ ْي َ‬ ‫ب اْ َ‬ ‫عآم ًة يَا َر َّ‬ ‫ن َّ‬ ‫سلِمِ ْي َ‬ ‫لم ْ‬‫َان اْ ُ‬
‫ساِئر ِ اْل ُب ْلد ِ‬ ‫آص ًة َو َ‬ ‫خ َّ‬‫س َّيا َ‬ ‫اِنْدُون ِ ْي ِ‬
‫ار‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َوِإ ْن لَ ْم تَ ْغفِرْ‬ ‫ِ‬ ‫اب النَّ‬‫آلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬ ‫ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ْا ِ‬
‫مِناآْل َياِت‬‫افِيهِ َ‬‫ِي َوِإيَّا ُك ْمب ِ َم ْ‬ ‫ظ ْيمِ‪َ ،‬و َ َ‬
‫ج َعلن ْ‬ ‫آن ْال َع ِ‬ ‫ْ‬
‫فِيال ُق ْر ِ‬ ‫ِي َولَ ُك ْم‬
‫هللا ْ‬
‫ك ُل‬ ‫بَا' َر َ‬
‫لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ْالخَا ِس ِر ْينَ ‪ِ .‬عبَا َدهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َسا ِن‬
‫َّح ْي ُم‪ .‬أ ُعو ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّشيْطا ِن‬
‫ف الر ِ‬ ‫َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‪ِ .‬إنَّهُ هُ َو البَرُّ التَّوَّابُ الرَُّؤ وْ ُ‬
‫بى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ‬ ‫َوِإيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ َ‬
‫سر ٍ (‪)٢‬‬ ‫ان ل ِفي خُ ْ‬ ‫َ‬ ‫س َ‬ ‫ن اِإْلنْ َ‬ ‫ْ‬
‫َّجيْم‪ ،‬بسم هللا الرحمن الرحيم‪َ ،‬وال َعصْ ِ‪i‬ر (‪ِ )١‬إ َّ‬ ‫الر ِ‬ ‫َلى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَرْ‬
‫َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ هُ ع َ‬
‫صب ِْر (‪ )٣‬ـ َوقُلْ‬ ‫ق َوتَ َو َ‬
‫اصوْ ا‪ i‬بِال َّ‬ ‫صوْ ا بِ ْال َح ِّ‬
‫ت َوت ََوا َ‬ ‫ِإاَّل الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا ِ‬
‫َربِّ ا ْغفِرْ َوارْ َح ْم َوَأ ْنتَ َأرْ َح ُم الرّا ِح ِم ْينَ ـ‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ عَل َى ِإحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ عَل َى تَوْ فِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‪َ .‬وَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ‬
‫أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ال َّدا ِعي إل َى‬ ‫ك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َّ‬ ‫َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ‬
‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا‬ ‫ِرضْ َوانِ ِه‪ .‬اللهُ َّم َ‬
‫َأ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا هللاَ فِ ْي َما َأ َم َر َوا ْنتَهُوْ ا َع َّما نَهَى َوا ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم‬
‫‪4‬‬

Anda mungkin juga menyukai