Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/342355635

Studi Pertumbuhan dan Aktivitas Enzim Antioksidan pada Kultur In Vitro


Tomat Akibat Cekaman Salinitas

Article · June 2020


DOI: 10.21776/ub.jpt.2020.005.1.8

CITATIONS READS

0 218

2 authors, including:

Deffi Armita
Brawijaya University
4 PUBLICATIONS   3 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Deffi Armita on 17 November 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


64
Plantropica: Journal of Agricultural Science 2020. 5(1): 64-73

Studi Pertumbuhan dan Aktivitas Enzim Antioksidan pada Kultur In Vitro Tomat
Akibat Cekaman Salinitas
Study of Plant Growth and Antioxidant Response to Salinity Stress in Tomato
Cultured In Vitro
Deffi Armita*) dan Nur Alfiyana Wardhani Alawiyatun

Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya


Jl. Veteran, Malang 65145 Jawa Timur, Indonesia

Korespondensi : deffiarmita@gmail.com

Diterima 25 November 2019 / Disetujui 21 Januari 2020

ABSTRAK
Tanaman yang tumbuh pada lingkungan yang tidak sesuai akan memberikan respon berupa
perubahan proses metabolisme yang bervariasi diantara spesies dan varietas. Tanaman tomat tahan
salinitas merupakan langkah alternative untuk pemanfaatan tanah salin pada beberapa area di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi varietas tomat tahan salinitas yang banyak dibudidayakan secara
komersial. Empat varietas tomat (Servo, Warani, Karina, Optima) ditumbuhkan dengan metode kultur
jaringan pada media MS yang disuplai dengan 0, 20, 40, 60 dan 80 mM NaCl. Hasil menunjukkan bahwa
varietas Servo yang paling toleran terhadap salinitas, dengan persentase perkecambahan yang paling
tinggi hingga 20 hari setelah tanam. Varietas Servo kemudian ditumbuhkan lagi pada media yang sama
selama 21 hari. Hasil analisis lanjutan menunjukkan bahwa pertumbuhan bibit tomat varietas Servo
dipengaruhi oleh cekaman salinitas pada level 40 dan 80 mM dengan indikator penurunan panjang tunas
dan panjang akar serta bobot total disertai dengan kenaikan aktifitas enzim catalase sebagai enzim
antioksidan.
Kata kunci : cekaman salinitas, tomat, in vitro

ABSTRACT
Plants that growing under inappropriate environment will respond in the form of changes in metabolic
processes which varies between species and varieties. Salinity-resistant tomatoes are an alternative step
to utilize saline soil in several areas in Indonesia. This study aims to select salinity-resistant tomato variety
that are widely cultivated commercially. Four tomato varieties (Servo, Warrant, Karina, Optima) were grown
by tissue culture methods on MS media which were supplied with 0, 20, 40, 60 and 80 mM NaCl. The
results showed that Servo variety was the most tolerant to salinity, with the highest percentage of
germination up to 20 days after planting. Servo variety was further sub-cultured on the same media for 21
days. The results of the follow-up analysis showed that the growth of Servo tomato seedlings was
influenced by salinity stress at levels 40 and 80 mM, by showing decreasing of shoot length and root length
and total weight followed by an increase in catalase enzyme activity as an antioxidant enzyme.
Keywords : salinity stress, tomato, in vitro
65

Deffi Armita & Nur Alfiyana Wardhani Alawiyatun, Studi Pertumbuhan dan …

PENDAHULUAN Respon tanaman terhadap cekaman


Tanah salin merupakan masalah serius salinitas bervariasi antar species dan varietas.
dalam bidang pertanian yang mempengaruhi Hasil penelitian Srinieng et al. (2015)
produktivitas tanaman. Hal ini berkaitan menunjukkan bahwa cekaman salinitas dapat
dengan fakta bahwa salinitas mempengaruhi menghambat perkecambahan dan
banyak aspek dalam fisiologi tanaman, pertumbuhan enam kultivar tomat pada
pertumbuhan dan perkembangan. Diantara berbagai level. Hasil penelitian juga
banyak jenis garam yang mempengaruhi menunjukkan bahwa secara berurutan
salinitas tanah, NaCl merupakan senyawa konsentrasi NaCl rendah, medium dan tinggi
yang paling banyak dan paling kuat berkaitan dapat meningkatkan, menurunkan dan
dengan kemampuannya untuk bersaing meningkatkan kembali aktivitas enzim
dengan unsur hara esensial dan antioksidan. Pengaruh lain dari salinitas
menyebabkan terjadinya defisiensi unsur hara menunjukkan bahwa konsentrasi 50mM dan
dan gejala keracunan tertentu pada tanaman 75mM NaCl mampu meningkatkan padatan
(Neto et al., 2006). terlarut total sebesar 3,92% dan 4,03%,
Kebanyakan kultivar tomat bersifat sedangkan control hanya mampu
moderat sensitif terhadap salinitas pada meningkatkan padatan terlarut total sebesar
semua tahapan perkembangan tanaman, 2,29% (Lu et al., 2010).
termasuk perkecambahan, pertumbuhan Disisi lain, tanaman yang berada pada
vegetatif, dan reproduksi yang menyebabkan kondisi salinitas tinggi akan memproduksi
penurunan hasil ekonomis tomat pada Reactive Oxygen Species (ROS) seperti
cekaman salinitas. Kadar garam yang dapat superoxide (O2-), hydrogen peroxide (H2O2)
ditoleransi oleh tomat berkisar antara 1,3 dan hydroxyl radicals (OH-). Peningkatan
dS/m sampai 6 dS/m. Oleh karena itu, tomat jumlah ROS akan menyebabkan terjadinya
akan mudah mengalami kerusakan sel saat oksidasi pada komposisi lipid pada membran
hidup pada media dengan salinitas tinggi. sel, denaturasi protein dan kerusakan asam
Meskipun demikian, tomat dapat bertahan nukleat (Mittler, 2002). Secara alami,
hidup dengan mengurangi hasil ekonomisnya beberapa tanaman dapat mengembangkan
(Cuartero dan Fernandez, 1999). Beberapa beberapa mekanisme perlindungan yang bisa
studi menunjukkan bahwa irigasi dengan secara efektif mengeliminasi atau mengurangi
konsentrasi garam moderat dapat produksi ROS pada beberapa taraf cekaman.
meningkatkan mutu buah tomat. Peningkatan Sebagai upaya untuk mengurangi dampak
ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kerusakan sel akibat cekaman oksidatif maka
konsentrasi bahan kering dan padatan terlarut tanaman membentuk enzim antioksidan yang
total. Peningkatan padatan terlarut total terjadi dapat mengkatalisis reaksi untuk mengurangi
melalui osmoregulasi atau pengaturan tingkat detoksifikasi ROS secara langsung
potensial osmotik sel terhadap cekaman maupun tidak langsung di dalam sel tanaman
salinitas. Selain itu, salinitas juga dilaporkan (Pritchard et al., 2000). Enzim antioksidan
dapat meningkatkan kandungan antioksidan yang dibentuk oleh tanaman diantaranya
dalam buah (Gautier et al., 2010). Kajian adalah Glutation Peroksidase (GPX),
mutakhir tentang tomat menunjukkan adanya Glutation Reduktase (GR), Superoxida
keterlibatan enzim yang bersifat antioksidatif Dismutase (SOD), Ascorbat Peroksidase
dalam mekanisme toleransi terhadap (APOD), Katalase, Peroxidase,
cekaman salinitas yang disebabkan oleh NaCl Dehydroascorbate Reduktase (DAR) dan
(Mittova et al., 2000). Monodehydroascorbate Reductase (MDAR)
66

Deffi Armita & Nur Alfiyana Wardhani Alawiyatun, Studi Pertumbuhan dan …

(Pritchard et al., 2000). Sistem antioksidan di mM; N2 = 40 mM; N3 = 60 mM; N4 = 80 mM.


dalam sel tanaman menyediakan Faktor kedua yaitu varietas tomat yang terdiri
perlindungan melawan pengaruh racun dari dari: V1 = Servo; V2 = Warani; V3 = Karina;
ROS. Komponen penting dari sistem V4 = Optima. Masing-masing kombinasi
perlindungan itu adalah pertahanan secara perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga
enzimatis, seperti SOD dan katalase yang didapatkan total sebanyak 60 kombinasi.
dapat menghindari O2- dan H2O2 selain Untuk uji lanjutan analisis aktivitas
metabolit seperti askorbat, glutation dan antioksidan menggunakan Rancangan Acak
tokoperol yang berfungsi untuk mengatur Lengkap dengan perlakuan perbedaan kadar
tingkat keaktifan oksigen pada jaringan salinitas media seperti pada uji
tanaman (Bosch dan Alegre, 2002). perkecambahan menggunakan satu varietas
Salah satu mekanisme perlindungan terpilih.
terhadap radikal bebas adalah pembentukan
Penentuan Kecepatan Perkecambahan Biji
enzim antioksidan diantaranya enzim catalase
Biji dari empat varietas tomat disterilisasi
yang mengeliminasi H2O2 dengan
menggunakan 95% ethanol dan 15% larutan
merubahnya menjadi molekul air. Peningkatan
chlorox masing-masing selama 10 menit
taraf cekaman pada tanaman biasanya akan
dilanjutkan dengan pencucian menggunakan
diikuti peningkatan enzim antioksidan
air aquades. Kemudian biji ditanam pada
sehingga analisis toleransi suatu tanaman
media MS (pH 5,7) yang ditambahkan dengan
terhadap cekaman dapat dilihat dari jumlah
NaCl 0-80mM pada lingkungan aseptic 25oC
produksi enzim tersebut.
dengan penyinaran 16 jam/hari selama 20
Penelitian tentang pengaruh salinitas
hari. Jumlah biji yang tumbuh diamati pada 5,
terhadap pertumbuhan tomat telah banyak
10, 15 dan 20 hst dan dihitung persentasenya.
dilakukan, namun informasi tentang
Varietas yang menunjukkan persentase
mekanisme pertahanan terhadap cekaman
perkecambahan paling tinggi akan diseleksi
salinitas secara fisiologis masih terbatas. Oleh
dan digunakan untuk uji lanjutan dalam
karena itu, kajian mengenai aktivitas enzim
pengukuran aktivitas enzim antioksidan.
antioksidan pada tomat akibat cekaman
salinitas menarik untuk dikaji. Melalui Penentuan Aktivitas Enzim Antioksidan
penelitian ini, juga akan didapatkan informasi Biji yang berkecambah dari varietas
mengenai varietas tomat yang memiliki terseleksi selanjutnya ditumbuhkan di media
kemampuan toleran terhadap cekaman yang sama sesuai perlakuan selama 21 hari.
salinitas melalui seleksi kultur in vitro. Pengamatan pertumbuhan meliputi panjang
batang, panjang akar, bobot batang dan juga
BAHAN DAN METODE bobot akar diamati pada 7, 14 dan 21 hari
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium setelah inkubasi. Sedangkan untuk
Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas pengamatan fisiologis dilakukan pengukuran
Brawijaya pada bulan Juni hingga November enzim SOD, CAT dan kadar klorofil.
2019. Penelitian terbagi menjadi dua tahapan Analisis Enzim Catalase (CAT)
yaitu uji perkecambahan untuk seleksi Penentuan aktivitas enzim katalase
varietas dan uji lanjutan untuk analisis
didasarkan pada metode Beers dan Sizer
aktivitas antioksidan.
(1952), dalam hal ini prinsip pengukuran
Uji perkecambahan disusun dalam
adalah pengukuran penguraian H2O2. Untuk
Rancangan Acak Lengkap yang disusun
ekstraksi enzim, sebanyak 0.5 g sampel segar
secara faktorial. Faktor pertama adalah kadar
dihaluskan menggunakan 5 ml extraction
NaCl dalam media, yaitu: N0 = 0 mM; N1 = 20
67

Deffi Armita & Nur Alfiyana Wardhani Alawiyatun, Studi Pertumbuhan dan …

buffer terdiri dari 50mM phosphate buffered HASIL DAN PEMBAHASAN


potassium (PBP, pH 7.0), 0,4% polyvinylpoly Analisis Perkecambahan Empat Varietas
pyrrolidone (PVP) dan mortar lalu ditempatkan Tomat
pada es. Sebanyak 1,5 ml campuran reaksi Biji dari empat varietas tomat diuji daya
terdiri dari 950µl air destilasi, 500µl 5,29mM perkecambahannya dalam media dengan
H2O2 dan 50µl ekstraksi enzim disiapkan. beberapa tingkat salinitas dan hasil
Aktivitas enzim CAT dilakukan dengan ditampilkan pada Gambar 1. Pada grafik dapat
mengukur absorbansi campuran reaksi pada dilihat bahwa biji dari Varietas Servo yang
240nm. Satu unit enzim didefinisikan sebagai paling awal berkecambah (5 hari setelah
jumlah enzim yang dibutuhkan untuk tanam). Laju perkecambahan pada varieatas
menghidrolisis 1 mmol substrat per menit Servo kemudian meningkat secara cepat pada
pada 25oC. 10 hst dengan persentase perkecambahan
Analisis Klorofil mencapai 80-90% pada semua level salinitas
Pengukuran Kandungan klorofil pada dan mencapai rata-rata persentase 100%
daun tomat dilakukan dengan menggunakan pada 20 hst. Perkecambahan biji varietas
spektofotometer (Harborne, 1987). Sampel Warani muncul mulai pada umur 10 hst dan
daun tanaman tomat dihaluskan dan persentase perkecambahan meningkat
ditimbang beratnya hingga mencapai 1 g. secara bertahap pada umur 15 dan 20 hst
Hasil ekstraksi daun dicampur dengan aseton dengan persentase perkecambahan tertinggi
80% hingga mencapai 10 ml, kemudian pada media dengan tingkat salinitas 40 mM.
larutan dihomogenkan sampai klorofil terlarut. Pola perkecambahan yang sama didapatkan
Ekstrak tersebut disaring dan filtrat yang pada varietas Optima, namun pada level
didapat ditempatkan dalam cuvet untuk salinitas 80 ppm, dengan persentase
selanjutnya diukur kandungan klorofil total perkecambahan yang hanya mencapai 60%
menggunakan spektofotometer pada panjang pada 20 hst. Sedangkan persentase
gelombang 646 nm, dan 663 nm. Setelah perkecambahan varietas Optima paling tinggi
didapat nilai absorbansi, kandungan klorofil didapatkan pada kontrol (0 mM) dan salinitas
dengan menggunakan Konsentrasi klorofil 20 mM. Varietas Karina memiliki laju
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: perkecambahan yang lebih lambat
Klorofil total (mg/100ml) = (17,3 x D646)+ dibandingkan ketiga varietas tomat yang lain
(7,18 x D663) karena biji baru mulai berkecambah setelah
A646 = Absorbansi pada panjang gelombang 10 hst. Namun pada tingkat salinitas 80 mM,
646 nm varietas Karina dapat berkecambah hingga
A663 = Absorbansi pada panjang gelombang 80% pada 20 hst.
663 nm Berdasarkan hasil uji perkecambahan,
maka dapat disimpulkan bahwa varietas
Analisis Data
Servo merupakan varietas tomat yang tahan
Data dianalisis dengan menggunakan
salinitas dan digunakan untuk uji lanjutan.
uji varian (ANOVA) dengan tingkat uji F 5%
Secara umum, salinitas dapat memperlambat
dan apabila terdapat pengaruh nyata, maka
laju perkecambahan karena garam
dilanjutkan dengan uji DMRT pada tingkat F 5
konsentrasi tinggi menurunkan osmotik
%.
normal dan berpotensi menyebabkan
berkurangnya penyerapan air dan nutrisi yang
dibutuhkan untuk perkecambahan. Selain itu,
garam atau ion juga bisa menjadi racun bagi
68

Deffi Armita & Nur Alfiyana Wardhani Alawiyatun, Studi Pertumbuhan dan …

embrio dan memengaruhi perkecambahan konsentrasi garam dari medium yang


biji. Hasil percobaan sesuai dengan penelitian digunakan atau dengan kata lain, tingkat
Rahman et al. (2008) dan Srinieng et al. keterlambatan terkait langsung dengan jumlah
(2015) yaitu tingkat keterlambatan air yang tersedia dan diserap oleh biji.
perkecambahan terkait langsung dengan

Warani
100

% Perkecambahan
0
50 20
40
0 60
5 10 15 20
80
Waktu (Hari)

Karina Optima
100 100
% Perkecambahan

% Perkecambahan

0 0
50 20 50 20
40 40
0 0
60 60
5 10 15 20 5 10 15 20
80 Waktu (Hari) 80
Waktu (Hari)

Gambar 1. Laju perkecambahan empat varietas tomat pada salinitas 0, 20, 40, 60, 80 ppm saat
5, 10, 15 dan 20 hst

Disamping konsentrasi garam,


Analisis Pertumbuhan Bibit Tomat
kemampuan toleransi salinitas suatu tanaman
Varietas tomat dengan kemampuan toleran
dapat bervariasi sesuai dengan jenis garam
terhadap salinitas seharusnya tidak hanya
yang ada dan potensi osmotik medium
memiliki tingkat perkecambahan biji yang baik
(Kayani & Rahman, 1988). Dengan demikian,
di salinitas tinggi, tetapi pertumbuhan bibitnya
studi lebih lanjut diperlukan untuk mencapai
harus bisa bertahan dalam kondisi seperti itu
informasi inklusif dari varietas toleransi garam.
juga.
69

Deffi Armita & Nur Alfiyana Wardhani Alawiyatun, Studi Pertumbuhan dan …

Gambar 2. Pengaruh cekaman salinitas pada panjang tunas (a) dan panjang akar (b)
perkecambahan varietas Servo pada 7, 14 dan 21 hst

Gambar 3. Pengaruh cekaman salinitas pada bobot total kecambah varietas Servo pada 7, 14
dan 21 hst

Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa dan 80 mM dibandingkan dengan kontrol.


cekaman salinitas berpengaruh pada panjang Tunas dan akar yang lebih pendek adalah
tunas saat umur 21 hst. Tunas pada respon umum dari salinitas yang juga
perlakuan 80mM NaCl secara nyata lebih menyebabkan penurunan bobot total bibit.
pendek dibandingkan dengan kontrol, namun Pertumbuhan menurun secara signifikan
tidak berbeda nyata dengan panjang tunas dengan peningkatan level NaCl disebabkan
pada perlakuan 40mM NaCl. Pertumbuhan oleh stress osmotik, toksisitas ion dan
akar juga dipengaruhi oleh cekaman salinitas ketidakseimbangan nutrisi (Bernstein, 1964).
pada umur kecambah 7 dan 14 hst (Gambar Pertumbuhan kecambah varietas Servo
2). Pada umur 7 hst, panjang akar pada terdapat pada Gambar 4.
tingkat salinitas 60 mM dan 80 mM secara
Analisis Kandungan Klorofil
nyata lebih pendek dibandingkan kontrol (0
Kandungan klorofil pada daun tomat
mM), namun pada 14 hst panjang akar pada
dianalisis sebagai indikator perubahan
14 hst secara nyata lebih pendek
fisiologis tanaman terhadap cekaman
dibandingkan pada salinitas 20 mM. Pada
salinitas. Data analisis klorofil menunjukkan
umur 21 hst, cekaman salinitas juga
bahwa secara signifikan, penurunan
berpengaruh pada bobot total bibit. Pada
kandungan klorofil paling banyak terjadi pada
Gambar 3 dapat dilihat bahwa bobot bibit
perlakuan NaCl 40 mM (Gambar 6).
secara signifikan turun pada level NaCl 40
70

Deffi Armita & Nur Alfiyana Wardhani Alawiyatun, Studi Pertumbuhan dan …

Servo 7hst 14 hst 21 hst

(a)

(b)

(c)

(d)

(e)

Gambar 4. Karakteristik pertumbuhan perkecambahan tomat varietas Servo pada


konsentrasi NaCl: (a) 0 mM, (b) 20 mM, (c) 40 mM, (d) 60 mM, (e) 80 mM saat umur 7, 14 dan
21 hst
71

Deffi Armita & Nur Alfiyana Wardhani Alawiyatun, Studi Pertumbuhan dan …

(a) (b) (c) (d) (e)

Gambar 5. Karakteristik daun pada perkecambahan varietas Servo pada media MS dengan
berbagai konsentrasi NaCl pada umur 21 hst. Konsentrasi NaCl: (a) 0 mM, (b) 20 mM, (c) 40
mM, (d) 60 mM, (e) 80 mM

Gambar 6. Pengaruh cekaman salinitas pada kandungan klorofil daun varietas Servo pada 7,
14 dan 21 hst

Gambar 7. Pengaruh cekaman salinitas terhadap aktivitas enzim Catalase pada daun varietas
Servo pada 7, 14 dan 21 hst
72

Deffi Armita & Nur Alfiyana Wardhani Alawiyatun, Studi Pertumbuhan dan …

Penurunan kandungan klorofil ini disebabkan dapat dijadikan varietas rekomendasi


oleh penghambatan penyerapan nutrisi untuk pengembangan tanaman tomat di
karena faktor salinitas. Selanjutnya daerah salin.
perubahan warna pada daun terlihat pada
umur 21 hst (Gambar 5). Pada gambar 5 UCAPAN TERIMAKASIH
defisiensi nitrogen nampak pada semua Ucapan terimakasih kepada Fakultas
perlakuan pemberian NaCl dengan gejala Pertanian Universitas Brawijaya yang telah
daun kekuningan (klorosis). Bahkan menurut memberikan pendanaan penelitian melalui
Cha-Um dan Kirdmanee (2009), salinitas dana PNBP.
menurunkan konsentrasi total klorofil dua
varietas jagung. Berkurangnya konsentrasi DAFTAR PUSTAKA
klorofil mungkin disebabkan oleh efek Ali, Y., Z. Aslam, M. Y. Ashraf, and G. R.
penghambatan akumulasi ion (Ali, 2004). Tahir. 2004. Effect of salinity on
chlorophyll concentration, leaf area,
Aktivitas Enzim Antioksidan
yield and yields components of rice
Catalase merupakan enzim yang genotypes grown under saline
terlibat pada degradasi hidrogen peroksida environment. Environmen.Sci. Technol.
menjadi air dan oksigen dan merupakan 1(3): 221-226
enzim antioksidan yang paling efektif dalam Beers, R.F. and I.W. Sizer. 1952. A
pencegahan kerusakan oksidatif. Hasil spectrophotometric method for
analisis aktifitas enzim catalase pada daun measuring the breakdown of hydrogen
tomat akibat cekaman salinitas pada Gambar peroxide by catalase. J. Biol. Chem
7 menunjukkan tren kenaikan aktifitas enzim 195: 133-140
seiring dengan peningkatan kadar salinitas. Bernstein, L. 1964. Effects of salinity on
Peningkatan aktivitas catalase dengan pola mineral composition and growth of
yang sama juga ditemukan pada penelitian plants. Plant Anal. Fert. Probl. olloq., 4:
Srinieng et al. (2015), yaitu meningkat hingga 25-45.
pada cekaman salinitas 100 mM. Perubahan Bosch M and L. Alegre. 2002. The function of
aktifitas enzim catalase bergantung pada tocopherols and tocotrienols in plants.
spesies, tahap perkembangan dan Crit. Rev. In Plant Sci. 21(1): 31-57
metabolisme tanaman, sesuai dengan durasi Chaparzadeh, N., M.L. Amico, R.K. Nejad, R.
dan intensitas (Chaparzadeh et al., 2004). Izzo and F.N. Izzo. 2004. Antioxidative
responses of Calendula officinalis
KESIMPULAN under salinity conditions. Plant Physiol.
1. Cekaman salinitas (NaCl) dapat Biochem. 42 (9): 695-701.
menghambat perkecambahan biji dan Gautier H., F.L Lauri, C. Masscot, R.
pertumbuhan bibit pada empat varietas Murshed, I. Marty, D. Grassely, C.
tomat tetapi pada level yang berbeda. Keller, H. Sallanon and M. Genard.
2. Varietas Servo menunjukkan 2010. Impact of ripening and salinity on
pertumbuhan yang baik pada cekaman tomato fruit ascorbate content and
salinitas 20 dan 60 mM, ditunjukkan enzymatic activities related to
dengan respon aktivitas enzim ascorbate recycling. Functional Plant
antioksidan yang tinggi. Sci. and Biotech.4 (1): 66-75
3. Servo terbukti sebagai varietas yang
tahan terhadap cekaman salinitas dan
73

Deffi Armita & Nur Alfiyana Wardhani Alawiyatun, Studi Pertumbuhan dan …

Mittler R. 2002. Oxidative stress, antioxidants


and stress tolerance. Trends Plant Sci.
7 (9): 405-410.
Mittova V, M. Volokita, M Guy and M Tal.
2000. Activities of SOD and ascorbate-
glutathione cycle enzymes in
subcellular compartments in leaves and
roots of the cultivated tomato and its
wild salt-tolerant relative Lycopersicon
pennellii. Physiol. Plant. 110 (1): 42-51
Kayani, S.A. and M. Rahman. 1988. Salt
tolerance in Corn (Zea mays L.) at the
germination stage. Pak. J. Bot., 19: 9-
15.
Lu, S., T. Li and J.Jiang. 2010. Effects of
salinity on sucrose metabolism during
tomato fruit development. African J. of
Biotech. 9(6): 842-849.
Neto, A.D.A, J. T. Prisco, J.E. Filho, C.E.B de
Abreu and E.G. Filho. 2006. Effect of
salt stress on antioxidative enzymes
and lipid peroxidation in leaves and
roots of salt-tolerant and salt-sensitive
maize genotypes. Environ. Exper. Bot.
56(1): 87-94.
Pritchard, S.G, Z. Ju, E.V. Santen, J. Qiu,
D.B. Weaver, S.A. Prior and H. Roger.
2000. The influence of elevated CO2 on
the activities of antioxidative enzymes
in two soybean genotypes. Aust. J.
Plant Physio.l 27(11): 1061-1068.
Rahman, M.U., U.A. Soomro, M. Zahoor-ul-
Haq and S. Gul. 2008. Effects of NaCl
salinity on wheat (Triticum aestivum L.)
cultivars. World J. Agri. Sci. 4 (3): 398-
403.
Srinieng, K., T. Saisavoey and A.
Karnchanatat. 2015. Effect of salinity
stress on antioxidative enzyme
activities in tomato cultured in vitro.
Pak. J. Bot. 47(1): 1-10.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai