Anda di halaman 1dari 8

SEMINAR PENDAHULUAN suboptimal adalah lahan yang mempunyai kadar garam tinggi

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TIDAR (salin). Tanah yang termasuk salin jika tanah memiliki daya
hantar listrik (EC=electric conductivity) lebih dari 4 ds/m, setara
JUDUL : Pengaruh Cekaman Salinitas Dan Priming dengan 40 mM NaCl dalam larutan tanah. Lahan salin yang
Dengan Ekstrak Jambu Biji Terhadap tersebar di sepanjang pantai di Indonesia mencapai seluas
Perkecambahan Benih Padi (Oryza Sativa L.) 400.000 ha (Rachman, dkk, 2007).
NAMA : Farahifa Risdana Putri Tanaman yang hidup di lahan salin akan mengalami cekaman
NPM : 1710401081 osmotik sehingga menyebabkan penurunan produktivitas tanaman
PEMBIMBING I : Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si karena penurunan penyerapan air (Sopandie, 2013).
PEMBIMBING II : Ayu Lestiyani, S.P., M.Sc Meningkatnya garam di dalam tanah yang dapat menimbulkan
keracunan bagi sel tanaman sehingga menurunkan laju
I PENDAHULUAN perkecambahan, daya kecambah dan penghambatan pertumbuhan
tanaman (Suryaman dkk., 2019). Tanaman yang hidup dalam
1.1 Latar Belakang cekaman salinitas akan mengeluarkan senyawa ROS (Reactive
Tanaman padi merupakan komoditas penting bagi konsumsi Oxygen Species) dalam jumlah di atas ambang batas dan bersifat
masyarakat di Indonesia, karena padi menghasilkan beras yang sebagai radikal bebas mengganggu proses metabolisme tanaman
merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. (Waszczak et al., 2018). Senyawa ROS mengakibatkan keracunan
Luas panen padi di Indonesia mengalami penurunan dalam ion, cekaman osmotik, kekurangan nutrisi. Stres oksidatif yang
beberapa tahun terakhir sehingga berdampak pada penurunan dialami tanaman bervariasi di bawah tekanan garam. Selama
produksi beras di Indonesia. Tahun 2018 luas panen padi kondisi stres ROS merusak keseimbangan dan menyebabkan
mencapai 11,38 juta hektar dan pada tahun 2020 luas panen padi kerusakan sel serta penurunan produktivitas tanaman
hanya 10,79 juta hektar (BPS, 2020). Hal ini berdampak pada (Hasanuzzaman et al., 2020). Oleh sebab itu perlindungan pada
penurunan produksi padi, pada tahun 2020 sebesar 31,63 juta ton, fase perkecambahan benih merupakan tahap penting untuk
angka ini masih rendah dibanding produksi beras pada tahun 2018 pengembangan tanaman. Tahapan ini paling sensitif terhadap
sebesar 32,42 juta ton (BPS, 2020). Kebutuhan beras terus stres abiotik (Widajati, dkk., 2013).
meningkat dan produksi nasional tidak dapat mencukupi Metode invigorasi benih atau disebut dengan priming menjadi
konsumsi beras nasional, sehingga impor dilakukan. Impor beras solusi untuk mengurangi efek dari cekaman salinitas. Priming
di Indonesia bukanlah hal baru, pada tahun 2020 indomesia masih merangsang proses metabolism pra-perkecambahan dan membuat
melakukan impor beras sebesar 356 ribu ton bras (BPS, 2020). benih siap memunculkan akar, sehingga meningkatkan aktivitas
Pengembangan padi dalam negeri diupayakan melalui strategi sistem antioksidan dan perbaikan membran (Hemalatha et al.,
peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam. Perluasan 2017). Perlakuan priming sangat bermanfaat bagi tanaman yang
areal tanam padi dapat dilakukan baik pada lahan yang produktif peka pada stadia perkecambahan. Fase perkecambahan adalah
maupun pada lahan yang suboptimal atau lahan marginal. fase yang paling rentan dari fase pertumbuhan tanaman.
Terdapat banyak lahan di Indonesia belum dimanfaatkan akibat (Soepandi, 2013).
keterbatasan teknik budidaya. Salah satu lahan yang termasuk
1
Priming benih dengan ekstrak jambu biji merah diketahui 1.4 Manfaat
mampu meningkatkan daya berkecambah, indeks vigor, 1.4.1 Manfaat bagi peneliti
kecepatan relatif tumbuh dan keserempakan tumbuh benih.
z(Tasfa dkk., 2016). Antioksidan diketahui mampu untuk Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan
berperan dalam aktivitas fisiologi dan mekanisme pertahanan keilmuan bagi peneliti mengenai potensi priming dengan
tanaman yang diakibatkan oleh meningkatnya ROS. Namun ekstrak jambu biji merah mampu mengurangi dampak cekaman
demikian, antioksidan endogen yang dihasilkan tanaman tidak salinitas terhadap perkecambahan benih padi.
cukup untuk mengatasi kerusakan akibat ROS (Soundararajan et
al. 2019). Oleh karena itu untuk mengatasi cekaman salinitas 1.4.2 Manfaat bagi institusi
perlu ditambahkan antioksidan secara eksogen. Jambu biji merah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
memiliki kandungan vitamin c yang tinggi. Menurut Santos et al., informasi dan kebijakan dalam upaya penanganan lahan sub
(2011) aktivitas antioksidan ekstrak buah jambu biji dari 280 optimal terutama lahan salin sebagai areal pertanaman padi.
hingga 812 mg / 100 g. Penelitian Thaipong et al., (2006) 1.4.3 Manfaat bagi petani
kandungan fenolik pada jambu biji variasi dari 170 hingga 340 Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah
mg / 100 g pada buah yang sama. Kandungan fenolik yang tinggi informasi bagi petani mengenai budidaya padi dicekaman
sebagai faktor utama atas aktivitas antioksidan yang tinggi pada salinitas secara berkelanjutan.
jambu biji. Menurut Djanis (2009) Kandungan yang terdapat 1.5 Hipotesis
dalam jambu biji merah seperti senyawa flavonoid, kombinasi Hipotesis penelitian diduga bahwa, priming dengan
senyawa dalam jambu biji merah diketahui mampu dapat ekstrak jambu biji merah mampu mengurangi dampak cekaman
mencegah terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. salinitas terhadap perkecambahan benih padi.

II TINJAUAN PUSTAKA
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah cekaman salinitas dan pemberian priming dengan 2.1 Morfologi Tanaman Padi
ekstrak jambu biji merah berpengaruh terhadap fase Tanaman Padi adalah tanaman pangan yang menjadi makanan
perkecambahan tanaman padi ? pokok dari sebagian besar penduduk di dunia. Berikut merupakan
2. Apakah terdapat interaksi antara cekaman salinitas dan klasifikasi dari tanaman padi (ITIS, 2021).
priming dengan ekstrak jambu biji terhadap perkecambahan Kingdom : Plantae
benih padi? Division : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophytina
1.3 Tujuan Class : Magnoliopsida
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: Order : Poales
1. Pengaruh cekaman salinitas dan priming dengan ekstrak Family : Poaceae
jambu biji merah terhadap perkecambahan benih padi, Genus : Oryza L.
2. Interaksi antara pengaruh cekaman salinitas dan priming
Species : Oryza sativa L.
terhadap perkecambahan benih padi Padi merupakan tumbuhan Graminae dengan batang yang
tersusun dari ruas-ruas. (Rembang dkk., 2018). Bagian akar padi
2
yang baru atau masih muda berwarna putih. Radikula adalah penyebab peningkatan kadar garam dalam tanah. (Rachman dkk.,
bagian akar padi yang tumbuh saat benih berkecambah (Herawati, 2018).
2012). Setiap daun terdiri dari helai daun, pelepah daun, telinga Kendala utama pertumbuhan tanaman pada kondisi kadar
daun, lidah daun (Sitorus, 2014). Daun yang muncul pada saat garam tinggi ada tiga hal yaitu deficit air yang ditimbulkan oleh
terjadi perkecambahan dinamakan koleoptil (Suhartatik dan rendahnya potensial air dari media, toksisitas ion akibat serapan
Makarim, 2009). Buah padi merupakan hasil penyerbukan dan berlebih ion natrium dan klorida, dan ketidak seimbangan nutrisi
pembuahan yang mempunyai bagian-bagian sebagai berikut: 1. akibat inhibisi dari serapan ion dan atau transport ke pucuk serta
Embrio: Bakal lembaga yang terletak pada bagian lemma, dan ketidaksesuaian distribusi mineral nutrisi pada internal, terutama
terdiri dari daun lembaga (calon batang dan calon daun) serta akar kalsium. (Djukri, 2009).
lembaga (calon akar) 2. Endosperm yaitu bagian dari buah/biji Cekaman salinitas menyebabkan akumulasi Reactive Oxygen
padi yang besar,. 3. Apex: Biji padi setelah masak dapat terus Species (ROS) yang berlebihan dalam sel, karena terganggunya
tumbuh, akan tetapi kebanyakan baru beberapa waktu sesudah proses transpor elektron dalam kloroplas, mitokondria dan
dituai (4-6 minggu). Jadi biji padi perlu istirahat terlebih dulu membran plasma. (Waszczak et al., 2018). ROS termasuk
beberapa waktu untuk dapat tumbuh (Pracaya dan Kahono, 2019). kelompok radikal bebas, bersifat destruktif dan sangat reaktif
karena memiliki elektron yang tidak berpasangan. Peningkatan
2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Padi jumlah ROS akan merusak biomolekul komponen pembentuk sel
Tanaman padi mampu tumbuh pada iklim tropis dan seperti lemak, protein dan DNA (Irianti et al. 2017). Antioksidan
subtropis. Curah hujan per tahun rata-rata 1500 mm – 2000 mm. endogen yang dihasilkan tanaman tidak cukup untuk mengatasi
Ketinggian tempat untuk tanaman padi antara 0 sampai dengan kerusakan akibat ROS (Soundararajan et al. 2019), oleh karena itu
650 m dpl dengan suhu antara 22,5℃ sampai 26,5℃. Suhu untuk mitigasi akibat cekaman perlu ditambahkan antioksidan
sangat berpengaruh terhadap pembentukan gabah di mana suhu secara eksogen.
yang tidak cocok dapat mengakibatkan gabah hampa (Taufik
dkk., 2016). Sinar matahari sangat diperlukan untuk pertumbuhan 2.4 Perkecambahan
tanaman padi, apalagi untuk proses fotosintesis, terutama saat
Perkecambahan benih secara morfologi adalah perubahan
tanaman berbunga sampai proses pemasakan buah. Tanaman padi
bentuk dari embrio menjadi kecambah, secara fisiologi yaitu
menghendaki tanah yang subur, namun juga dapat tumbuh pada
dimulainya kembali proses metabolisme dan perubahan struktur
tanah masam (pH 4-7) (Rozen dan Kasim, 2018).
penting embrio yang sempat tertunda ditandai dengan
munculnya embrio menembus kulit benih, Proses yang terjadi
2.3 Cekaman Salinitas
pada masa perkecambahan adalah imbibisi, reaktivasi enzim,
Peningkatan kadar garam dalam tanah umumnya dapat terjadi
inisiasi pembentukan embrio, retaknya kulit benih sehingga
karena tingginya masukan air yang mengandung garam, misalnya
muncul akar. (Widajati, dkk., 2013).
akibat terjadinya intrusi air laut atau masuknya aliran air dengan
Perkecambahan biji dan pertumbuhan bibit adalah tahapan
kadar garam tinggi ke saluran irigasi misalnya akibat pencemaran
yang paling sensitif terhadap salinitas. Stres garam menyebabkan
limbah cair pabrik. Sebab lain yaitu lebih tingginya evaporasi dan
perubahan fisiologis dan biokimia yang merugikan pada benih
evapotranspirasi dibandingkan presipitasi (curah hujan). Bahan
yang berkecambah. Hal ini dapat mempengaruhi perkecambahan
induk tanah yang mengandung deposit garam juga merupakan
benih dan pembentukan tegakan melalui cekaman osmotik, efek
3
spesifik ion dan cekaman oksidatif. Salinitas menunda atau tinggi karena mengandung asam asam askorbat (50 – 3000 mg /
mencegah perkecambahan benih melalui berbagai faktor, seperti 100 g berat segar). Antioksidan dan asam askorbat diketahui
penurunan ketersediaan air, perubahan dalam mobilisasi cadangan mampu untuk berperan dalam aktivitas fisiologi dan mekanisme
yang disimpan dan mempengaruhi organisasi struktural protein pertahanan tanaman yang diakibatkan oleh meningkatnya ROS
(Hemalatha et al., 2017). (Thaipong et al., 2006). Antioksidan merupakan senyawa yang
dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan mengikat radikal
2.5 Priming Benih bebas dan molekul yang sangat reaktif. Akibatnya, kerusakan sel
Priming merupakan perlakuan awal pada benih dengan akan dihambat. Contoh yang populer dari antioksidan sekunder
berbagai metode dalam rangka memperbaiki tingkat adalah vitamin C, dan betakaroten yang dapat diperoleh dari
perkecambahan benih, persentase berkecambah, keseragaman buah-buahan. (Winarsi, 2007).
benih berkecambah dengan mengontrol ketersediaan air dalam
benih. Perlakuan priming menunjukkan kecepatan berkecambah
pada benih, percepatan pertumbuhan akar dan tunas, dan tanaman III METODE PENELITIAN
lebih vigor. (Nawaz et al., 2013). Priming benih mampu untuk
meningkatkan toleransi suatu tanaman dalam menghadapi 3.1 Waktu dan Tempat
cekaman yang terjadi pada lingkungan tumbuhnya. (Prakoso dan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli di Laboratorium
Kurniasih, 2020). Priming dengan Antioksidan dan vitamin C Fakultas Pertanian Universitas Tidar.
pada cekaman salinitas dapat meningkatkan laju perkecambahan, 3.2 Bahan dan Alat
dan memacu pertumbuhan kedelai (Suryaman dkk., 2019). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih padi
Pemberian senyawa antioksidan pada benih kedelai mampu dapat varietas Mekongga dan Pepe, kertas merang, aquades, NaCl,
membantu nilai viabilitas benih, karena antioksidan yang diserap ekstrak jambu biji merah.
oleh benih berperan dalam menghambat terjadinya autooksidasi Alat-alat yang digunakan adalah pH meter, cawan petri,
yang terjadi pada benih sehingga dapat meningkatkan daya pinset, kertas, label, gelas ukur, gelas beaker, erlenmeyer,
berkecambah pada benih (Tasfa dkk., 2016). petridish, hand sprayer, blender, gelas plastik, pisau, pinset,
eksikator, timbangan digital, aerator, penggaris, gunting, dan alat
2.6 Ekstrak Jambu biji tulis.
Penggunaan buah jambu biji merah merupakan salah satu cara 3.3 Metode
proses menghambat kemunduran benih karena kandungan Penelitian dilaksanakan dalam bentuk Rancangan Acak Lengkap
vitamin C dan betakaroten dalam buah jambu biji merah (Psidium (RAL) dengan faktorial 3x3. Faktor pertama yaitu cekaman
guajava L.) diketahui berkhasiat sebagai antioksidan dan dapat salinitas pada media perkecambahan. Cekaman salinitas (C)
menambah daya tahan tubuh, selain itu buah jambu biji juga terdiri dari 3 taraf yaitu (Suryaman dkk., 2020):
memiliki serat yang tinggi yang larut dalam air terutama pada C0 : NaCl 0 % (Air = kontrol),
bagian kulitnya sehingga dapat berperan dalam menghambat C1 : NaCl 0,5 %
kenaikan kadar lipid (Tasfa dkk., 2016). C2 : NaCl 1 %
Sumber antioksidan alami seperti buah jambu biji sangat Faktor kedua yaitu priming benih dengan 3 taraf yaitu :
bermanfaat karena memiliki kandungan antioksidan yang cukup P0: Benih tanpa priming

4
P1: Benih dengan priming ekstrak jambu biji merah jam (Tasfa dkk., 2016). Perlakuan selanjutnya adalah priming
P2: Benih dengan Priming PEG benih dengan PEG bertindak sebagai kontrol positif. Benih
yang telah siap direndam dalam PEG selama 6 jam (Prakoso
dan Kurniasih, 2020). Setelah itu benih yang telah di priming
dibilas dengan air hingga bersih.
Dengan demikian, diperoleh 9 kombinasi perlakuan pada varietas d. Pengeringan benih
mek ongga yaitu: Selanjutnya adalah proses pengeringan benih yang
telah di priming. Pengeringan benih dikering anginkan selama
C0P0 C0P1 C0P2
48 jam.
C1P0 C1P1 C2P2
e. Pembuatan media perkecambahan dengan cekaman
C2P0 C2P1 C2P2
salinitas
Media perkecambahan menggunakan 3 lembar kertas
Penelitian ini menggunakan 2 pembanding varietas yaitu varietas
merang selanjutnya direndam dengan larutan NaCl 0%, 0,5%,
mekongga dan pepe. Percobaan dengan 3 ulangan sehingga total
dan 1% sampai kondisi lembab sesuai dengan perlakuan
perlakuan adalah 27 percobaan pada setiap varietas.
salinitas. Kondisi kelembaban media perkecambahan terus
3.4 Pelaksanaan penelitian dipelihara dengan cara menambahkan larutan NaCl (0%,
a. Persiapan benih 0,5%, 1%) hingga lembab sampai percobaan berakhir (sampai
Benih padi yang digunakan adalah benih padi varietas 7 hari).
Mekongga dan Pepe benih yang dibutuhkan adalah 100 benih f. Perkecambahan benih
setiap ulangan sehingga total benih adalah 5400 benih. Benih Benih dikecambahkan di atas media kertas merang
dipilih secara acak menggunakan metode paruhan tangan. sebanyak 3 lembar. Jumlah benih yang dikecambahkan setiap
b. Pembuatan Ekstrak jambu biji merah ulangan sejumlah 100 benih. Sejumlah 100 benih padi ditata
Buah jambu biji merah yang digunakan adalah buah diatas kertas yang telah dibasahi dengan larutan NaCl 0%,
yang sudah masak fisiologis. Buah jambu biji dicuci dengan 0,5%, dan 1% dan digulung. Perkecamabahn benih selama 7
air mengalir, dipotong dengan ukuran kecil tanpa dikupas dan hari di dalam inkubator.
bijinya dihaluskan dengan mesin penghalus (blender) tanpa
dicampur air. Setelah itu dilakukan penyaringan dengan kain 3.5 Parameter penelitian
kasa sehingga didapatkan ekstrak jambu biji yang murni. a. Daya berkecambah
Ekstrak jambu dengan konsentrasi 50% (125 ml) ditambahkan Daya berkecambah adalah jumlah benih yang mampu
aquades hingga mencapai 250 ml (Tasfa dkk., 2016). berkecambah dari jumlah benih yang dikecambahkan pada
c. Priming benih media tumbuh pada waktu yang telah ditetapkan dan
Perlakuan Benih dengan Ekstrak Jambu Biji Merah dinyatakan dalam persen. Penghitungan daya berkecambah
Benih padi diberi perlakuan antioksidan ekstrak jambu biji jumlahbenih yang berkecambah
adalah DB (%) = = x100.
merah melalui metode priming, kemudian benih dimasukkan jumlahbenih
ke dalam botol air mineral yang sudah berisi ekstrak jambu b. Indeks vigor
biji merah dengan menggunakan metode priming selama 6
5
Indeks vigor ditentukan dengan pengamatan jumlah
kecambah normal pada hitungan pertama (first count) pada
hari ke-5 (ISTA, 2010). DAFTAR PUSTAKA
Jumlah kecambah normal pada hitungan pertama
IV (%) = Badan Pusat Statistik. 2020. Statistik Tanaman Pangan Indonesia.
jumlah benih yang ditanam
x100. Badan Pusat Statistik. Jakarta.
Arief, R. dan, F. Koes. 2010. Invigorasi Benih. Prosiding Pekan
c. Kecepatan tumbuh Serealia Nasional. 473–477. balitsereal.litbang.pertanian.go.id
Kecepatan tumbuh (KCT) dihitung setiap hari selama Ashraf, M., dan M. R. Foolad, 2005. Pre-Sowing Seed Treatment-A
7 hari pada benih yang tumbuh normal. Kecepatan tumbuh Shotgun Approach to Improve Germination, Plant Growth, and
dihitung dengan rumus: Crop Yield Under Saline and Non-Saline Conditions. In
tn Advances in Agronomy. https://doi.org/10.1016/S0065-
KN N
𝐾𝐶𝑇 = (% =∑ 2113(05)88006-X
etmal 0 t Denaxa, N.K., T. Damvakaris, dan P. A. Roussos. 2020. Antioxidant
Keterangan: defense system in young olive plants against drought stress and
t = waktu pengamatan ke- i mitigation of adverse effects through external application of
N = persentase kecambah normal setiap waktu pengamatan alleviating products. Sci Hortic (Amsterdam). 259:1–11.
tn = waktu akhir pengamatan (hari ke 7) doi:10.1016/j.scienta.2019.108812.
Herawati, W. 2012. Budidaya Padi. Yogyakarta. Javalitera.
d. Keserempakan tumbuh (%) Hasanuzzaman, M., M. H. M. B., Bhuyan, F., Zulfiqar, A. Raza, dan
Pengamatan keserempakan tumbuh dilakukan V.Fotopoulos. 2020. Reactive Oxygen Species and Antioxidant
terhadap jumlah bibit normal diantara hitungan pertama dan Defense in Plants under Abiotic Stress : Revisiting the Crucial
kedua sehingga pengamatan dilakukan pada hari keenam. Role of a Universal Defense Regulator. Journal Antioksidant.
Perhitungan dilakukan dengan rumus (Suryaman dkk., 2019): Hemalatha, G., J. Renugadevi, dan T. Evera. 2017. Seed priming to
alleviate the effect of salinity stress in rice Seed priming to
Keserempakan tumbuh = x 100%
alleviate the effect of salinity stress in rice. International
Journal of Chemical Studies, 5(6), 1140–1143.
e. Berat basah dan Berat kering
Irianti T, Sugianto, S. Nuranto, dan Kuswandi. 2017. Antioksidant.
Berat basah kecambah diperoleh dengan menimbang
Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.
kecambah normal. Berat kering kecambah diperoleh dengan
Juhriah, A., E. Tambaru dan A. Sajak. 2013. Karakterisasi Morfologi
menimbang kecambah normal yang telah dikeringkan di
Malai Plasma Nutfah Padi Lokal Kabupaten Tana Toraja Utara,
dalam oven bersuhu 60℃ selama 72 jam.
Sulawesi Selatan. Sainsmat, II(1), 22–31.
http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat
3.6 Analisis Data Muttaqien, M. I., dan D. Rahmawati. 2019. Karakter Kualitatif dan
Data dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Kuantitatif Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa L.) terhadap
jarak berganda Duncan (DMRT) dengan α = 5%. Cekaman Salinitas (NaCl). Agriprima, Journal of Applied

6
Agricultural Sciences, 3(1), 42–53. Overcome Salinity Stress. In: Sabkha Ecosystems. Springer,
https://doi.org/10.25047/agriprima.v3i1.94 Cham. p. 335–347.
Nawaz, J., M. Hussain, A. Jabbar, G. A. Nadeem, M. Sajid, M. Sopandie, D. (2013). Fisiologi adaptasi tanaman terhadap Cekaman
Subtain, dan I. Shabbir. 2013. Seed Priming A Technique. Abiotik pada Agroekosistem Tropika. IPB Press. Bogor.
International Journal of Agriculture and Crop Sciences, 6(20), Suhartatik, E dan A.K. Makarim. 2009. Kebutuhan hara padi di lahan
1373–1381. rawa lebak. Jurnal penelitian Pertanian Tanaman Pangan 28
Pracoyo dan P.C. Kahono. 2019. Budidaya Padi. Jakarta. PT Sunda (2):101-108
Kelapa Pustaka. Suryaman, M., M. Hikmat, I. Hodiyah, dan A. Karnasih. 2019. Efek
Prakoso, M. N. E. A., dan B. Kurniasih. 2020. Pengaruh Induksi cekaman salinitas terhadap perkecambahan, pertumbuhan, dan
Benih dengan Natrium Klorida terhadap Pertumbuhan dan Hasil hasil kedelai yang diberi antioksidan dari kulit manggis dan
Tiga Kultivar Kedelai (Glycine max L.) pada Cekaman Salinitas. vitamin c. Seminar Nasional Agroteknologi, 185–194.
Vegetalika, 9(2), 388. https://doi.org/10.22146/veg.42753 Suryaman, M., I. Hodiyah, dan N. Inten. 2020. Potensi Ekstrak Kulit
Rachman, A., A. Dariah, dan S. Sutono. 2018. Pengelolaan sawah Buah Naga untuk Mitigasi Cekaman Salinitas pada
salin berkadar garam tinggi. In Iaard Press. Perkecambahan Benih Kedelai. Agroteknologi Research
Rachman, A., Subiksa, I. G. M., & Wahyunto. (2007). Perluasan Journal. 4(2), 106–110.
Areal Tanaman Kedelai ke Lahan Suboptimal. Kedelai: Teknik https://doi.org/10.20961/agrotechresj.v4i2.43434
Produksi Dan Pengembangan, 185–204. Tasfa, D. M., S. Syamsuddin, dan H. Halimusyadah. 2016.
http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/publikasi/monograf/kedel Efektivitas Ekstrak Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.)
ai-teknik-produksi-dan-pengembangan/ sebagai Antioksidan terhadap Laju Kemunduran Beberapa
Rembang, J. H. W., A. W.Rauf, dan J. O. M Sondakh. 2018. Karakter Varietas Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merril.). Jurnal
Morfologi Padi Sawah Lokal di Lahan Petani Sulawesi Utara. Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 1(1), 239–250.
Buletin Plasma Nutfah, 24(1), 1–8. https://doi.org/10.17969/jimfp.v1i1.1111
Rozen, N., dan M. Kasim. (2018).Teknik Budidaya Tanaman Padi Taufik, M., A. Hasan, dan Rahayu. 2016. Padi Gogo si Mutiara
Metode SRI (The System of Rice Intensification). PT Raja Pangan Bioekologi, Budidaya, Hama & Penyakit Utama, dan
Grafindo Persada, Depok. Pengendalian.
Santos, C. A. F., F. Vianello, dan G. P. P. Lima,. (2011). Antioxidant Thaipong, K., U. Boonprakob, K. Crosby, L. Cisneros-Zevallos dan
content in guava ( Psidium ´ ( Psidium spp .) guajava ) and arac D. Hawkins Byrne. 2006. Comparison of ABTS, DPPH, FRAP,
¸ a germplasm from different Brazilian regions. 9, 384–391. and ORAC assays for estimating antioxidant activity from guava
https://doi.org/10.1017/S1479262111000025 fruit extracts. Journal of Food Composition and Analysis, 19(6–
Sitorus, H. L., Marulak, S., & Bilman, W. (2014). Respon Beberapa 7), 669–675. https://doi.org/10.1016/j.jfca.2006.01.003
Kultivar Padi Gogo pada Ultisol Terhadap Pemberian Waszczak, C., M. Carmody, dan J. Kangasjärvi. 2018. Reactive
Aluminium dengan Konsentrasi Berbeda (Doctoral dissertation, Oxygen Species in Plant Signaling. In Annual Review of Plant
Universitas Bengkulu). Retrieved from Biology. https://doi.org/10.1146/annurev-arplant-042817-
http://repository.unib.ac.id/10392/ 040322
Soundararajan P., A. Manivannan, dan B.R. Jeong. 2019. Different Widajati, E., E. Muniarti, E.R. Palupi, T. Kartika, M.R. Shartanto,
Antioxidant Defense Systems in Halophytes and Glycophytes to dan A. Qadir.2013. Dasar Ilmu Teknologi Benih. IPB Pres.
7
Bogor.

Anda mungkin juga menyukai