Anda di halaman 1dari 17

RORO JONGGRANG JAMAN NOW

Keterangan Pendahuluan:
Bandung: Serak-serak becek (pakai cincin batu akik dari kertas di semua jari)
Roro Jonggrang: cempreng
Patih: Asma, (fisik harus orang yang ceking dan wajah nelangsa)
Dalang: agak bencong
Texter (pemegang text emoji/emoticon 2 orang, berlutut di sisi masing-masing
penutur/pelakon sambil memegang text bertulis/bergambar emoji, dibuat dari kertas A5
ditempel di sumpit/stik/tongsis atau bisa juga pakai tablet yang disiapkan gambar2).
Penonton Pendukung: Ikut berkomentar sekedarnya (seperti penontong lenong)
Symbol: ( ) berarti akting pemeran
[ ] adalah akting pemegang emoji/pemegang info scene atau pendukung lain
Huruf miring: kata-kata dalang

Suasana panggung: (Bandung duduk di kursi tanpa sandaran atau meja di sebelah kiri
panggung, sambil menghisap astor, diibaratkan rokok, kepalanya memakai mahkota
dari koran bertulisan “GUE RADJA”, disampingnya berdiri Patihnya memakai kalung
kertas A4 bertulisan “Djelek-djelek Gini, Gw Orang Nomor 02”. Di luar panggung di
depan kiri-kanan arah penonton, berjongkok 2 orang pemegang emoji. sementara itu
dalang berdiri di luar panggung sebelah kanan agak di belakang). Sementara itu, ada
mesin fotocopy warna yang ditutupi kain dan disembunyikan agak dipojokan.

Background music: [lagu Ikang Fawzi “Preman” hanya bagian chorus, diganti lirik:
“Pak cipak pak Preman…preman…..Ouwo…ooo Pak cipak pak Preman
Prambanan….volume mengecil perlahan]

Dalang: [sambil pukul kayu]…tek..tek..tek…..tek…. Disuatu masa dahulu, duluuuu, kita


belum lahir lho, jadi jangan tersinggung kalo kisah ini mirip-mirip sama kisah asmara
kalian yang gagal,… hiduplah seorang radja yang sangat kejam yang bernama
Bandung Bondowoso [emoji gambar 2 peta jawa di tangan masing-masing pemegang
emoji: kota bandung, dan kota bondowoso] …husshhh bukan bandung-bondowoso itu,
emang jaman dulu udah ada jalan toll?turunin!!! [pemegang emoji menurunkan papan
tanda sambil kecewa, Background music: dari music game, scene “Game Over”]

Ia terkenal kekejamannya karena selalu memblokir akun orang-orang yang tidak


menuruti perkataannya, berhenti sebentar, blokir akuuunn boooookkk…ni radja apa
allay? Selain itu juga Bandung selalu ingin memperluas daerah kerajaanya, tentunya
supaya jumlah member grup chatnya terus bertambah, Mas Bandung ini juga terkenal
sebagai Playboy cap kampak atau highclass kata orang perancis, suka menggoda anak
bini orang, lupa anak isteri sendiri, ndak percaya? ini buktinya…[pukul kayu]
tek..tek..tek….tek:
Adegan 1, Introduction

[Background Music: Blackpink “Ddu…du..ddu…du..scene:Reffrain]

[Cewe cantik, beneran bukan KW, membawa papan tanda bertulisan “Adegan 1”, berkeliling
seperti dalam acara tinju dimana setiap ronde dijeda dengan tulisan “Ronde 1 dst”, Para
penonton pendukung bersorak karena ada cewek cantik, tapi Bandung harus diam merengut.
sementara para pemeran yang lain diam seperti patung, dan baru bergerak setelah terdengar
bunyi gelas kaca diketuk garpu]

Bandung: (lagi duduk di Bale Bengong, menoleh kepada penonton) kalian ini kenapa,
cewek lewat kok matanya siwar-siwer, emangnya belum pernah lihat cewek beneran
po? dasar katrok (sambil mendengus) [emoji, papan bertulisan “Sok Alim”]
Penonton: Huuuuu….

(beberapa waktu kemudian, tiba-tiba ada rombongan cewe2 KW lewat rombongan)

Bandung: [emoji ngiler�] suit-suit keteprok-teprok (pakai kaki ke lantai, harus


ditegaskan bahwa saat pemegang papan Adegan lewat Bandung tidak tertarik, tapi saat
lewat yang KW, baru dia semangat)
Rombongan Cewe KW: ihh genit…(sambil lari manjah)
Bandung: He…he….semua cewe kalo aku goda, gak bakal marah, meskipun pura-
pura marah, tetep aja besoknya pasti lewat lagi biar kugoda he…he…..[emoji capek
deh �]
Patih: (sambil menjilat atasannya) bener kali tu bos, bosqu ini memang hensam
sak jagad…(2 jempol keatas)

(beberapa saat kemudian ada cewe sorangan bae, lewat...)


Bandung: suit-suitttt….
Cewe: (menoleh sambil matanya melotot) aku ini ibumu...gemblung!!
Bandung: Oh iya maaf sendika, aku khilaf…(sambil berlutut bersama sang Patih
menyembah ibunya) [emoji monyet takut �]
Cewe: (pergi sambil mendengus..)
Patih: (berbisik di telinga) Ati-ati Sinuwun, jangan asal tebar pesona…
Bandung: (sambil manggut-manggut) ho-oh jhe, lupa gw sama simbok sendiri…

[Background music: Lagu Celine Dion “Titanic” Scene: intro instrumental]


(Sesudah beberapa saat, lewatlah mobil Alphard, disimbolkan dengan sopir dan roro
jonggrang, berdua berhimpitan didalam sebuah kardus yang terbuka bagian atas dan
bawahnya, diikat 4 tali raffia ke pundak. Di samping kardus bertulisan logo Toyota dan
tulisan “Alphard” dan dibawahnya ada tulisan “11 bulan lagi lunas”, berhenti didepan
Bandung yang sedang tercenung. Bandung kaget liat bidadari turun dari Alphard,
[emoji lidah melelet, jakun turun-naik ��]
Bandung: Wahai gadis cantik, siapakah namamu? (dengan rasa ingintahu)
[pemegang emoji pertama turunkan papan tandanya, pemegang emoji
kedua menaikan tanda emoji melotot �)
Roro Jonggrang : Namaku Roro Jonggrang, siapakah nama masbro?(sambil
tersenyum)
Penonton: Cie….cie….
Patih: (sambil melihat semua penonton) ssttt…biarkan bosqu gerilya dulu ya….
Bandung : Namaku Bandung Bondowoso, dan bolehkah abang minta share location
rumahmu?
Roro Jonggrang : Idih baru kenal udah minta share loc? [emoji hati berdebar-debar]
Bandung: Adik, jaman sekarang, siapa cepat dia dapat (cengengesan)
Roro Jonggrang: maaf, pulsaku mau habis nih mas (berusaha menolak kasih alamat)
Bandung : o....! yaudah, kalo gitu bisa gak kita ngobrol sambil jalan-jalan?
Roro Jonggrang : Memangnya mau jalan-jalan kemana Mas?
Bandung : ya, kemana saja.. yang Roro mau !! nanti mas carikan ojol.
Roro Jonggrang : Mas ini mau ngajak kencan, atau mau carikan teman kencan buat
Roro? Roro kalo boncengan biasanya meluk kenceng-kenceng lho mas? (merengut
manjah)
Bandung: (mak celeguk sambil pegang dada sendiri), oh iya…iya…jangan naik ojol,
nanti kucari bajaj aja ya…
Roro Jonggrang: ya, baiklah!!!, aku nurut saja, mari...(berdua mereka jalan keluar area
panggung.
Dalang: Onok Alphard, habis pulsa….iki jaman opo seh??? [garuk-garuk kepala]
yang buat script wong gendeng iki mesti….

[Background music: Iwan Fals “Kemesraan”, scene: bagian refrain]

Bandung dan Roro Jonggrang masuk lagi area panggung. Sambil jalan-jalan mereka
pun berbincang bincang (tidak ada suara, hanya acting sedang berbincang sambil
putar-putar panggung)

Dalang: [pukul kayu]….tek..tek..tek….tek….Dan kini setiap hari mereka bertemu


dan menjalin hubungan yang lebih dekat...3 kali sehari musti ketemu, sesuai dosis yang
dianjurkan si pertapa dari gunung sahari. Sekali aja gak ketemu, pasti badan panas-
dingin, tubuh gemetaran, tenggorokan kering….napas sesak…[emoji gambar orang
lagi sakaw]
Penonton: stop…stop….Mas dalang, itu jatuh cinta apa lagi SAKAW?
Dalang: Yo…… wes lah, pokoknya perasaannya begitu. Hingga suatu
hari….[pukul kayu]…tek..tek..tek…..tek….

Bandung : Dunia ini serasa milik kita berdua ya Roro…


Roro Jonggrang: Yang lain nyewa ya Mas?
Bandung: Gak, mereka TST, kan udah lunas
Bandung: Roro, setelah berberapa lama kita menjalin hubungan seperti ini,
apakah kamu mau menjamin hubungan yang lebih dekat lagi (sambil malu-malu
meong, tangan kiri-kanan berpegangan di depan perut sambil goyang/putar badan ke
kanan ke kiri mata kedap-kedip). [emoji capek deh �]

[Background music: Armada “Mau dibawa kemana Hubungan kita…” scene: Reffrain]

Roro Jonggrang : Maksudmu apa, tho Mas.?


Bandung : Begini lho...!! apakah kau mau menjalin hubungan ini lebih dekat?
Seperti berpacaran, dan maukah kau menjadi pacarku?
Roro Jonggrang : Apa,(dengan kagetnya) menjadi pacarmu? [emoji kaget]
Bandung : emmm, ya...ya seperti itu,apakah kau mau?(muka kepo)
Roro Jonggrang : mmmm... gimana ya..! aku jadi bingung(salah tingkah)
Bandung : Bagaimana, mau tidak??
Roro Jonggrang : iya deh aku mau !! (pipi menjadi merah)
Bandung : Beneran mau jadi pacarku?!!!(dengan terkejutnya)
Roro Jonggrang : iya, aku mau Bandung...
Bandung : Terimakasih atas kau menerimaku menjadi pacarmu (lompat-
lompat/tari)!!!
[emoji gambar kembang api atau ledakan confetti]
Roro Jonggrang : ya,,, sama-sama, Tetapi
Bandung : Tetapi apa Roro?(dengan rasa penasaran)
Roro Jonggrang : Tetapi..
Bandung : apa Roro, katakan saja...[emoji geregetan gak sabar] (Bandung
bergaya agak bungkuk, kedua tangan terkepal di depan mulut)
Roro Jonggrang : kau harus bisa membahagiakan aku, dan mencintaiku sepenuh
hati!! Dan jangan buat aku kecewa.
Bandung : tenang saja Roro, aku akan membahagiakanmu Roro sekalipun
Harus mengorbankan nyawaku !! (dengan PD)
Penonton: Huuuu….ngapusi….hati-hati mbak Roro….
Roro Jonggrang : ya.. baguslah tapi kau harus berjanji tak akan khianatiku,
Bandung : ya Roro, aku sanggup…[emoji nyengir]
Roro Jonggrang : ngomong ngomong apa kau seorang raja?
Bandung : iya, aku adalah seorang raja, yang memiliki harta benda yang
melimpah (dengan sedikit mengeluarkan kesombongan)
Roro Jonggrang : jadi.... Mas Bandung ini kaya raya?
Bandung : ya, tentu Roro,Kekayaan ku sudah terkenal di berbagai tempat.
Roro Jonggrang: kalau kaya, kok sering nongkrong di bale bengong?
Bandung: itu bukan nongkrong sayang, itu kan dalam rangka blusukan…
Roro Jonggrang : berarti kamu raja yang makmur bukan!!?!
Bandung : ya, begitulah... (sambil bergaya kipas-kipas dengan tangan jari
terbuka memperlihatkan cincin batu akik yang sebesar ginjal terbuat dari kertas warna)
hemmm…ngomong ngomong! kamu putri siapa?
Roro Jonggrang : aku adalah seorang putri dari kerajaan prambanan
Bandung : wow, apakah kerajaan tersebut luas?
Roro Jonggrang : iya kerajaan prambanan sangat luas sekali..
Bandung : wah berarti kerajaanmu sama besarnya dengan kerajaanku..
Roro Jonggrang : iyaa berarti kita sama sederajat ya...
Bandung : ya begitulah...(sambil manggut-manggut)
Roro Jonggrang : Bandung apakah kau sungguh mencintaiku?
Bandung : iya Roro
Roro Jonggrang : Tetapi aku meragukanmu,,,
Bandung : jadi kau masih meragukan cintaku kepadamu?

[Background music: Jinggle iklan “Percayalah, apa yang dikatakan rudy…”]

Bandung: (menyelak sambil teriak) Bandung!!! Bukan Rudy…


Dalang: Maaf bosqu, titipan sponsor…
Roro Jonggrang : iya iya aku percaya kepadamu...(sambil memutar badan)
Bandung : nah begitu, kita kan harusnya saling percaya...
Roro Jonggrang : Bandung, hari ini terasa cepat , hari sudah mulai petang,, dan
sebaiknya aku harus segera pulang...
Bandung : ahhhhhh!!! Knapa hari begitu cepatnya berlalu...
Roro Jonggrang : ya kalau sudah petang mau apa lagi, menurut ibu Peri, aku harus
segera pulang sebelum kentongan 12 berbunyi…
Dalang: Kok kentongan? Harusnya jam dinding tho….
Roro Jonggrang: aqyu kan bukan Cinderella cyn…
[Sopir Alphard tiba dan ngetem di kiri panggung, ciiiieeettt suara rem, kemudian sopir
ngetem sambil baca koran]
Bandung : Baiklah kalau begitu kau ku antar pulang.
Roro Jonggrang : Tak usah, aku bisa pulang sendiri..itu taksi online langgananku dah
tiba.
Bandung : Tidak apa apa aku antar kau pulang
Roro Jonggrang : ahhh, tak susahlah aku bisa pulang sendiri...
Bandung : biarlah aku mengantarmu, sekali sekali...
Roro Jonggrang : aahhh, jadi enak nih, kalau begitu baiklah, kalau kau mau
mengantar...tapi Mas Bandung harus bayarin taksinya….(sambal merengek manja,
bandung pun membayar dengan 2 kepeng)
Sopir: Makasih mas bro….[Sopir taksi pergi cari penumpang lain]
Bandung : mas bro…mas bro…aku ini radja tau. Ni lihat mahkotaku (sambil
tunjuk ke topinya).
Yuk dinda, Ayo kita naik kudaku saja...(Bandung naik kuda lumping
terbuat dari kardus bekas diikat tali ke pundah, di samping tertulis
“Kuda Liar”)
Roro Jonggrang : tapi pelan pelan saja ya...
Bandung : Pegangan yang erat aku akan mengebut untuk cepat sampai ke
kekerajaanmu
Roro Jonggrang : iya iya ini aku sudah pegangan dengan erat...
Bandung : ya sudah kita berangkat....
(Merekapun Berangkat dengan menaiki kuda yang berlari cepat...tiba-tiba….ciiiiittt,
Bandung mengerem kudanya)
Roro Jonggrang: Ada apa mas?
Bandung: Gakpapa dinda, banyak polisi tidur nih….(sambil melambatkan
kudanya, kemudian berdua bergaya seakan melompati polisi tidur)
[Background music: Toing…toing…scene: game super Mario lompat]

Roro Jonggrang : pelan pelan saja kanda, aku takut...


Bandung : ehmmmm, baiklah aku pelankan kudaku...
Selang beberapa menit merekapun tiba...
Roro Jonggrang : (turun dari kuda) terimakasih ya kangmas, sudah mengantarku...
Bandung : iya... gak apa...
Roro Jonggrang : apakah besok kita jalan lagi?
Bandung : tentu saja dinda, apapun untuk dinda pasti abang luluskan, bahkan
bintangpun abang petik jika adinda memintanya...

[Background music: Melly Goeslaw “Bintang dilangit” scene: chorus]

(Kedua pasangan pun menolehkan kepalanya keatas sambil berjalan perlahan ke


belakang panggung)

ADEGAN 2 “Bandung merajalela”

[Background Music: Blackpink “Ddu…du..ddu…du..scene:Reffrain]

[Cewe cantik, beneran bukan KW lagi, berjalan lenggak-lenggok membawa papan


tanda bertulisan “Adegan 2”, berkeliling. Para penonton pun kembali bersorak karena
ada cewek cantik, tapi ketika Bandung melotot ke penonton, penonton langsung diam
mak ceklakep. sementara para pemeran yang lain diam seperti patung, dan baru
bergerak setelah terdengar bunyi gelas kaca diketuk garpu kecuali sang patih, ketika si
Cewek hampir keluar panggung kasih kode tangan dengan jari jempol dan kelingking
terbuka sebagai kode “Call Me”, si cewek Cuma tersenyum sambil mengangguk]
Dalang : seting pindah ke kerajaan pengging
Suasana : menegangkan. Para punggawa semua nungging…
[Background Musik:dari film Tom & Jerry scene kejar-kejaran lewat perabot rumah
tangga]
Dalang: Sek…sek….sek….ini kerajaan Pengging, bukan NUNGGING
…….(sambil bergaya capek deh, tangan kanan di jidat, telapak tangan menghadap
kedepan, para punggawa: oohhh….. kembali duduk)

Bandung : (keluar dari belakang panggung) hahaha. Akhirnya aku berhasil


mendapatkan hati Roro Jonggrang rasanya aku mau istirahat lelah rasanya setelah
seharian diluar sana.

[Sementara itu warga semakin resah akan tingkah Bandung bondowoso yang semakin
merajalela. Dua orang warga berjalan diluar area panggung sambil bergosip ria.]
(Bandung mengeluarkan teropongnya, mengintip mereka, setelah itu mengeluarkan
stetoskop, dan mengarahkannya ke 2 warga tersebut.)

Rakyat 1 : bagaimana ini Bandung semakin merajalela, ia semena-mena


memperlakukan kita.
Rakyat 2 : iya bagaimana ini.!! Bagaimana kita harus menanggapi Bandung semakin
kejam terhadap kita semua.

Bandung pun mendengar pembicaraan orang orang tersebut dan ia langsung


menyentak pembicaraan kedua rakyat tersebut.
Bandung : siapa tadi yang membicarankan aku?
Rakyat 2 : Kok radja tau???
Bandung: Naaahhh kejebak kamu ya, ayo ngaku…
Rakyat 2: ampun raja, aku yang melakukannya. (dengan badan gemetar takut)
Bandung : kesini kalian...
Rakyat 1 dan 2 : baik raja !!
Bandung : Apa yang kalian bicarakan tadi !!!! (dengan suara keras)
Rakyat 1: a...aa....aa. anu
Bandung : ayo cepat jawab..!!!
Rakyat 2 : tidak bicara apa-apa raja!
Bandung : Kau bohong.. akan ku hukum kalian!!!
Rakyat 2 : ampun raja saya jangan dihukum..
Bandung : tidak bisa, kau harus mempertanggung jawabkan berbuatanmu. Kemari
aku akan hukum cambuk kau...
Rakyat 2 : ampun raja, saya jangan dicambuk..
Bandung : rasakan ini.. ctarrrrrrrrrrrrrrr.!!!
Rakyat 2 : aaak, a..ampun raja saya jangan dicambuk lagi...
Bandung : biarkan inilah akibatnya kau hina aku..
Rakyat 2 : ampun raja, ampun saya tidak tahan lagi..
Bandung : pengawal!!(teriak) Bawa orang ini ke penjara bawah tanah
Pengawal : siap raja....
Rakyat 2 : tolong jangan pengawal, tolong
Bandung : seret dia masukan dia ke penjara!!! Hahahaha siapa suruh
menghinaku..Ayo siapa yang mau menghinaku lagi!!!?!!
Rakyat 1 pun selamat karena dia tidak jadi berbicara dia pun segera pergi dengan
perlahan ketika Rakyat 2 dihukum. Selang beberapa waktu....
Bandung : wah sekarang beberapa rakyatku sudah mulai berani melawanku.apa
yang harus kulakukan
Patih : kita hukum saja semua rakyat mu yang berani melawanmu raja!!!
Bandung : Jangan..tolol, nanti aku tidak punya rakyat apalah arti kerajaan tanpa
sebuah rakyat..
Patih : lalu bagaimana caranya agar rakyat tidak semakin membangkang
kepadamu raja?
Bandung : Malah ganti nanya!!! Aku saja tanya kau e malah... ! biar saja mereka
sesuka hatinya asalkan tidak melawanku...
Patih : Lalu jika keadaan masih seperti ini??
Bandung : biarkan saja, ku tunggu perubahannya nanti jika ku diamkan mereka.
Patih : iya terserah saja...
Bandung : haduuuuuh apa gunanya kau menjadi patihku jika bisanya
bilang..’terserah terserah dan terserah tuan saja...’ apa kamu Cuma makan gaji buta?
Patih : lha mau gimana lagi,, kan aku harus menuruti raja?
Bandung : benar memang benar tapi mbokyo jangan bilang Terserah saja, komentar
lah beri masukan ide kepadaku dan nasehat yang baik.. Nah, Patih, bagai mana kalau
kita perbesar kerajaan kita agar pengikutku semakin banyak?
Patih : wah, menurut saya itu ide yang cemerlang tuan..
Bandung : ya . apasih kataku yang tak bagus...
Patih : Baiklah, kita perluas kerajaan tuan agar pengikut tuan semakin banyak!!
Tetapi kerajaan mana yang akan kita hancurkan?
Bandung : oo iya ya mana ya kerajaan yang cocok kita cadikan santapan kita..
Patih : Bagaimana kalau kerajaan prambanan yang kita hancurkan?
Bandung : tetapi kerajaan Prambanan dipimpin oleh raja jahat dan kuat
Patih : Apakah tuan takut terhadap raja Prambanan?
Bandung : ha.. apa? Kamu bilang rajamu ini takut, patih patih* hah aku tak takut
pada siapapun sekalipun raja Prambanan itu.
Background music: [OST lagu kera sakti]
Bandung: sek…sek….sakti ya sakti, tapi kok kera???
Dalang: Lagu Bandung sakti belum ada nDan, adanya Bandung Lautan Api, mau?
Bandung: Hallahhh…..
Patih : Tuan akan menyerang kerajaan kapan?
Bandung : hmmm., besok sajalah siapkan pasukannya lagi pula aku masih lelah.
Patih : baik tuan.
Keesokan harinya patih menyiapkan pasukan di belakang istana kerajaan
Patih : perhatian-perhatian bagi seluruh prajurit sebentarlagi kita akan berperang
melawan kerajaan Prambanan. Jadi siapkan mental dan fisik agar kita bisa menang..
Prajurit : Siap Patih, saya akan persiapkan diri.

Diruang raja..
(Bandung masuk ke ruang/panggung yang saat itu sudah ada patih dan prajurit)
Bandung : patih apakah kau sudah mempersiapkan semua prajurit?
Patih : sudah tuan, sudah saya sampaikan!!
Bandung : Baiklah kita istirahat sejenak dahulu agar tenaga kita cukup!!
Patih & Prajurit : Siap raja!!!

ADEGAN 3 “Persiapan perang”

[Background Music: Blackpink “Ddu…du..ddu…du..scene:Reffrain]

[Sekali lagi Cewe cantik, berjalan lenggak-lenggok membawa papan tanda bertulisan “Adegan
3”, berkeliling. sementara para pemeran yang lain dan penonton diam seperti patung, dan tidak
juga bergerak meskipun terdengar bunyi gelas kaca diketuk garpu]

Setting: dikerajaan prambanan


Suasana : Menegangkan
[Background music: dari trailer film horror]

Dalang: Whoooiii kok pada diam semua?


Penonton: Takut dalang…radjanya galak…iya…galak…[dan seruan2 lain]
(Bandung keluar dari belakang panggung, penonton pun menahan napas)
Bandung : hmmm. Setelah sebentar beristirahat rasanya tenagaku sudah pulih.
Patih : Raja, raja apakah raja sudah siap?
Bandung : sudah, apakah kau juga siap?
Patih : siap tuan, saya sudah siap sekali !!!
Bandung : Baiklah, apakah kau sudah mempersiapkan semua kebutuhan perang
kita?
Patih : siap sudah, raja !!!

BEBERAPA SAAT KEMUDIAN...


Patih : apakah Kallian sudah siap Para prajurit?
Prajurit : Siap !!!!! kami sudah siap patih!!
Patih : Kalau begitu kita tunggu dulu raja!
Prajurit : Baik!
Patih : Tuan!, semua prajurit sudah saya siapkan..
Bandung : ya.. Kalau begitu kita tunggu waktu yang tepat dan sebelumnya kita atur
strategi terlebih dahulu
Patih : siap bisa!!!
Bandung : Jadi, strategi kita yang terbaik menurutmu apa? Patih.
Patih : Serang saat mereka Lengah, seperti dimalam hari.. bagaimana tuan?
Bandung : wah, ide bagus jadi, Prambanan kita serang malam hari..gunakan strategy
capit udang dengan menjepit kota dari arah utara-selatan, sementara pasukan induk
menunggu dari arah timur yang lebih tinggi.
Patih : emmmm….
Bandung: Kenapa patih?
Patih: Anu paduka, saya alergi udang…
Bandung: Goblok, ini bukan makan udang, tapi strategi capit udang, pasukan utama
dari timur, kemudian pasukan sekunder dari utara dan selatan. Diantara kedua pasukan
sekunder dengan pasukan utama ada pasukan yang menjaga jalur komunikasi dan
logistic.
Patih: Ooo gitu ya, Lalu apakah semua prajurit kita kerahkan dalam preang kali
ini?
Bandung : iya tentu, kerahkan semua prajurit agar kita cepat menang melawan
Prambanan
Patih : Raja!! Bagaimana jika kita serang kerajaan prambanan tengah malam?
Bandung : mmm. Ya , ide yang bagus,,
Patih : ya raja soalnya dalam strategi ini dengan mudah mengepung kerajaan
prambanan
Bandung : seep, jadi aku putuskan kita serang tengah malam..
Patih : Baik raja, aku akan umumkan ke semua prajurit..
Bandung : segera!!!
Patih : PENGUMUMAN!!! Kita serang kerajaan prambanan tengah malam, kalian
istirahat dulu
Prajurit : siap!!!!
Bandung : Sudah kau umumkan kepada semua prajurit?
Patih : Siap sudah!!!
Bandung : Kalau begitu kita istirahat setelah itu kita bersiap dan tunggu waktu yang
tepat
Patih : Siap tuan!!!!

ADEGAN 4, “Penyerangan Kerajaan Prambanan”

[Background Music: Blackpink “Ddu…du..ddu…du..scene:Reffrain]


[Sekali lagi Cewe cantik, berjalan lenggak-lenggok membawa papan tanda bertulisan “Adegan
3”, berkeliling. sementara para pemeran yang lain dan penonton diam seperti patung tanpa
bernafas, hingga terdengar bunyi gelas kaca diketuk garpu, semua menarik nafas lega karena
sudah lama menahan napas sambil usap-usap dada sendiri]

Setting : Di kerajaan Prambanan


Suasana : Menegangkan
Musik :
Ket:

(Pada tengah Malam Bandung Beserta prajuritnya pun mulai bersiap.)


Patih : Apakah kalian siap para prajurit?
Prajurit : siap (sambil membatin ‘dasar patih dari tadi ditanya siap siep siap
siep, patih tolol”
Patih : Bagus kita tunggu aba-aba dari Raja
Bandung : Apakah Kalian sudah standby?
Patih: siap raja, semua sudah siap berperang!!
Bandung : Baik kalau begitu kita berangkat ke kerajaan Prambanan
Prajurit : siiiiiiiaaaaaap
Patih : nanti dijalan sambil berdo’a ya agar kita menang melawan
prambanan.
Prajurit : Mengerti...
Bandung : Berhenti dahulu semua!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Patih : ada apa tuan?
Bandung : nanti kita serang dengan cera mengendap endap agar para
penjaga tidak bangun.
Patih : okeeeeee . semua prajurit ketika kita akan sampai disana kita
mengendap endap!!
Prajurit : siaaaaaap patih..
Bandung : kalau nanti aku beri aba-aba kita serang!!
Prajurit : Baik raja!
Bandung : zzzzzzzzzz.......... SERANGG........!!!!!!!!!!!!!!!
Prajurit ; ayooooooooooooooooooooooo.....(saking kencangnya penjaga
bangun)
Patih : Majuu semuuuuua jangan ada yang nganggur!!!
Prabu Boko: wah(terkejut) ada apa ini di kerajaanku?
Patih Boko : Raja... kita diserang kerajaan pengging!!!!!!!!!!!!!
Prabu Boko: Langsung siapkan pasukan, kita lakukan pertahanan!!!
Patih Boko : Siap Prabu..
Prabu Boko: Kurang ajaar si Bandung beraninya menyerang kerajaanku!!
PRABU BOKO PUN KELUAR MENEMUI BANDUNG...
Prabu Boko : hei bocah ingusan!!!! Mau apa kau tiba tiba datang dan menyerang
keerajaan ku
Bandung : Aku akan menguasai kerajaanmu agar kau menjadi orang yang
terkuat dan terhebat disemua kerajaan.. hahaha,,,
Prabu boko : Tidak semudah ucapan mu bandung, langkahi dulu mayatku
Bandung : siapa takut,,,,!! Aku akan mengalahkanmu dan akan menguasai
kerajaannu hia, ha haha
Prabu boko : baik, kalau mau itu kemauan mu akan ku turuti semua
keiinginanmu
Bandung : ayo kita mulai
Prabu boko : ayo!!!
Bandung : serbuuuuuuuuu......
Prabu boko: Serang !!!!
Bandung : ayooooooooooooooooooooooooo
Setelah beberapa lama peperangan pun usai
Bandung : hah.. kerajaanmu tidak apa-apannya dengan kerajaanku!!
Prabu boko: ahhhhhhg!!!
Bandung : Akhirnya aku bisa menguasi kerajaan pramaban akan ku bunuhku
Prabu book…
Bandung : MATI KAU Prabu boko!!!!!!!!!!!
Patih P.B : raja............! saya akan lapor pada putri
Roro Jonggrang : ada apa patih kau terlihat seperti ketakutan!
Patih P.b : P..p..prabu.
Roro jonggrang : ada apa dengan prabu!!????
Patih p.b : Prabu putri.. prabu telah tiada... T_T!!!!!
Roro jonggrang : apa!!! Ayahanda Telah tiada!!
Patih p.b : ya putri...
Roro jonggrang : Siapa yang telah membunuhnya?!
Patih p.b : Bandung Bondowoso, putri!!
Roro jonggrang : ha.. Bandung bondowoso yang telah membunuh ayahanda!!
Patih p.b : benar putri
Roro jonggrang : awas kau bandung, lihat saja pembalasanku....
Patih p.b : bagaimana caranya putri?
Roro jonggrang: Wadu..h bagaimana ya?
Patih p.b : hmmmmm. Bagaimana ya?
Roro jonggrang : biarlah patih. Tunggu saja pembalasanku

Keesokan harinya
Background music: Ayah…(ebiet g ade, atau eddy sillitonga)...(Roro jonggrang duduk
di panggung sendiri, Bandung masuk)
Roro jonggrang : (menangis) hiiiiiiiiii. Hmiiiiiiii
Bandung : ada apa roro? Kenapa kau menangis sampai seperti itu?
Roro jonggrang : a... a..ayahku telah tiada!!!
Bandaung : ayahmu telah tiada!!! Siapa nama ayahmu roro?
Roro jonggrang : Nama ayahku adalah Prabu Boko
Bandung : apa!!!! Prabu boko ayahmu?!!!! Oh Em Ji…(pegang kepala sambil
ngedumel keliling panggung)
Roro jonggrang : iya... dan kaukan yang membunuh ayahku!!!!
Bandung : aku tidak tahu bahwa Prabu boko ayahmu roro!!!
Roro jonggrang : aku tidak peduliiiii!!!!!!!! Pergi kau dari sini, hubungan kita sampai
disini.
Bandung : Tidak roro!!! Tapi aku masih mencintaimu!!!
Roro jonggrang : tidak bisa!!! Kau telah membunuh ayahku..!!yang ku cintai sekarang
telah tiada!!
Bandung : tetapi aku benar-benar tidak tahu, bahwa prabu boko adalah
ayahmu!!
Roro jonggrang : Aku tidak perduli!! Pergi kau... jangan pernah kembali lagi...
Bandung : tidak roro!! Aku tidak akan pergi aku masih mencintaimu...
Roro jonggrang : kalau kaku masih mencintaiku lakukan persyaratan yang aku buat
Bandung : apa persyaratanya,Roro?
Roro jonggrang : Buatkan aku seratus buah yang seperti ini (sambil menunjukkan
gambar candi prambanan) !!!
Bandung : apa?? Hahaha….baik..jangankan Cuma seratus, sepuluhribu pun
aku sanggup…
Roro jonggrang : gak perlu banyak-banyak, aku hanya minta seratus yang seperti ini,
tetapi waktunya hanya satu malam saja!!
Bandung : apa ?? satu malam saja!!! Hhmmmm baik, aku akan minta bantuan
sohib karib aku untuk membuatnya, boleh?
Roro jonggrang : aku tidak peduli, pokoknya malam besok, kau sudah harus mulai
membuatnya…, dan harus seindah aslinya!!!!
Bandung : Okay, siapa takut, siap bikin seratus, seindah aslinya…

ADEGAN 5 Memulai Project

[Tidak ada Cewe cantik, berjalan lenggak-lenggok berkeliling. sementara para pemeran yang lain
dan penonton pada heran, sampai terdengar bunyi gelas kaca diketuk garpu]

Dalang: Adegan 5 dimulai


Penonton: lho, Mana ceweknya???
Dalang : Percuma, didiemin aja, jadi ngambek…
Penonton: yaaaa…
Dalang: setting dikerajaan Prambanan
Suasana: tegang
Background musik: [OST film bravehearth]

Bandung : wahai para lelembut, datanglah bantu aku


Lelembut : [berpakaian teknisi lengkap dengan tools datang ke panggung] ada pa
Bandung kau memanggil kami!
Bandung : bantulah aku untuk membuat seratus benda ini!!! (sambil menunjukkan
gambar candi prambanan), ingat!!! Harus seindah aselinya, berarti ukuran juga harus
sama, tinggi, panjang, lebar harus sama!!!
Lelembut : baiklah bandung , akan kami bantu!!! Ayo, sedulur…kita bantu mas
Bandung….
Bandung : cepatlah wahai lelembut, waktu kita hanya satu malam saja!!!
Lelembut : Baiklah bandung, akan kami selesaikan kurang dari sejam!!!
Bandung : baguslah kalau begitu..
Dalang: nDung, itu beneran lelembut???
Bandung: beneran mbah dalang, kalo gak percaya diraba aja (sambil tangannya
mengelus pipi lelembut)
Lelembut: Ihhh…najonk deh…
[para lelembut mengatur panggung, menutupi panggung dengan kain]

Dari Kejauhan Patih p.b dan Roro jonggrang mengintip Bandung


Roro jonggrang : wah, rupanya bandung meminta bantuan para lelembut itu, kalau
begini caranya , ia akan selesai membangun seratus candi lebih cepat!!
Patih p.b : Wah betul, betul juga itu putri!! Bagaimana cara menghentikannya?
Roro jonggrang ; hmmmmmm, bagaimana ya?apakah kau punya ide , paatih?
Patih: tapi bagaimana caranya, sedangkan cara mereka kerja saja gak
kelihatan dan gak terdengar suaranya!
(matanya mencari-cari sekitar panggung, hingga akhirnya melihat kabel listrik) hmm,
lelembut itu sedang membangun bagaimana kalau kita matikan aliran listrik supaya
lelembut itu kalang-kabut…
Roro jonggrang: wah bagus juga rupanya idemu itu, tapi jangan langsung dimatikan,
nanti ketahuan kalau sabotase, baiknya nyalakan saja alarm token listrik mau habis…
.
Patih pb: ha..ide bagus, bentar aku nyalakan alarmnya (sambil buka Hp,
buka suara token listrik habis)...
Beberapa saat kemudian....
Roro jonggrang : cepat patih!!! Nyalakan ringtonenya…
Patih PB menyalakan ringtone (peringatan token listrik mau habis)
Suara peringatan token listrik sangat keras dan langsung membuat bingung para
jin dan bandung
Bandung : apa!!! Listriknya mau habis???
Lelembut: hmm, sebentar lagi listriknya mati. ayo para teman2, kita pergi dari
sini, percuma kalo listrik mati.
Bandung ; Hei jangan pergi para lelembut nanti aku belikan token listriknya
deh…
Lelembut : tapi hari masih gelap Bandung, gak ada yang jual token, lagian
ngantuk tau.
Bandung : tetapi ini belum selesai para lelembut
Lelembut : kami sudah tidak bisa melanjutkan pekerjaan kami bandung
Bandung: hah... dasar lelembut sialan beraninya meninggalkan aku!!!
Patih p.b Kita berhasil putri para jin-jin itu telah pergi
Roro jonggrang : betul patih idemu memang bagus , dapat berhasil mengusir para
jin-jin itu...
Patih .p.b: iya putri

Sementara itu
Bandung : hah mau ku apakan gambar-gambar ini, biarklah akan kulanjutkan
sendiri (sambal garuk garuk karena tidak bisa mengoperasikan mesin fotocopy)
Roro jonggrang : dia tinggal sendirian patih..
Patih p.b : Benar Putri... tapi apakah mungkin dia bisa melanjutkan pekerjaan
para lelembut itu?
Roro jonggrang : ya saya tidak tau patih.. kita tunggu besok apakah bandung dapat
menyelesaikannya.
Patih p.b : tetapi, kalau Bandung dapat menyelesaikanya bagaimana putri?
Roro jonggrang : ya.. kita berdo’a saja semoga bandung tidak dapat
menyelesaikannya.
Patih p.b : iya putri, semoga saja.,
Roro jonggrang : ya sudah ayo kita pulang...
Patih p.b :ya putri,,,

ADEGAN 6 “Serah-Terima Project”

[Tidak ada Cewe cantik, yang ada malah sang berjalan lenggak-lenggok berkeliling pegang
papan “Adegan 6”. sementara para pemeran yang lain dan penonton pada teriak “Huuuuu….”,
sampai terdengar bunyi gelas kaca diketuk garpu]

Setting : di kerajaan Prambanan


Suasana : Menegangkan
Musik :
Ket :
Ke’esokan harinya...
Roro jonggrang : ahhhhh!!!
Patih p.b : putri ayo kita cepaat lihat bandung.. apakah sudah selesai...
Roro jonggrang : iya patih.. tunggu aku dulu..
Patih p.b : cepat putri!!
Roro jonggrang : iya, iya patih tunggu sebentar..
Patih p.b : apakah bandung dapat menyelesaikan pembangunan candi itu
tuan putri?
Roro jonggrang : entahlah , saya tidak tahu patih!!!!!
Patih p.b : makannya ayo lihat bandung!!!J\
Roro jonggrang : (membatin “dasar patih gila nanya nanya e.. malah) iya,iya sabar
sebentar patih...

DARI GERBANG ISTANA BANDUNG PUN BERTERIAK

[semua lelembut membuka kain penutup panggung, sehingga terlihat mesin fotocopy
warna yang sedang menyala]
Bandung : Roro jonggrang!!!! aku sudah menyelesaikan yang kau pinta, 100
banyaknya.
Roro jonggrang : Apakah kau yakin sudah menyelesaikan pekerjaan yang aku miinta
bandung?
Bandung : sudah, sudah aku buatkan semua...
Roro jonggrang : Baguslah kalau begitu...
Bandung : mari roro saya antar...
Roro jonggrang : sudah tenanglah saja dulu..
Patih p.b. : iya aku akan tenang putri
Roro jonggrang : tenanglah saja dulu
Roro jonggrang : ingat jangan ikut campur dulu jika perlu saja
Bandung : nah ini contohnya roro! (sambil memperlihatkan salah satu Salinan
gambar yang diminta.
Roro jonggrang : (membuka gambar miliknya sendiri, dan membandingkan dengan
miliknya Bandung) wah kelihatannya kau telah berhasil, bahkan detail, cuaca, alam
sekitar bisa kamu tiru dengan sempurna, benar-benar sesuai yang aku pinta.
Bandung : iya roro aku sudah melakukan apa yang kamu minta
Patih p.b : wah bagaimana putri,,,? Bandung bisa menyelesaikannya...
Roro jonggrang : tenang... biaar ku lihat dulu semuanya
Bandung : bagai mana roro? Apakah benar?
Roro jonggrang : biarlah ku lihat dahulu
Bandung : ooo ya silahkan
Roro jonggrang : baik akan ku lihat yah (sambil berusaha mengintip ke panggung
yang yang tutupnya sudah terbuka dengan mendongakkan lehernya)
Bandung : bagai mana roro? Apakah ada yang kurang?
Roro jonggrangv : Mana bangunannya, kok tidak ada yang terlihat???
Bandung : Oooh tidak perlu lihat kesana Roro, ini sudah aku pegang semua
(sambil mengeluarkan semua hasil kerjanya, 100 lembar fotocopy gambar candi)
Roro jonggrang : (heran dan bingung, sambil menatap mata Bandung Bondowoso),
aku minta kamu buatkan 100 candi seperti ini (sambil menunjukkan gambar candi
miliknya).
Bandung : Iya, ini 100 candi, tuh cocok kan? (sambil menjejer semua gambar)
Roro jonggrang : aku minta dibangun, bukan difoto-copy!!!
Bandung : Apa..??? kamu minta dibuatkan seperti ini (sambil menggoyang-
goyang gambar candi), bukan membangun candi, ingat kata-katamu..>!!!
Roro jonggrang : hahhhh!!! Bandung Bondowoso, kalau Cuma fotocopyan, aku
tinggal pergi ke copy center, ngapain minta kamu, aku minta kamu bangun 100 candi
karena tau kamu itu KAYA….!!!
Bandung : hmmmm, jadi begitu, putri matre kamu, Cuma mau menguras
kekayaanku saja..
Roro jonggrang : kau telah gagal memenuhi persyaratan ku Bandung. Cepat pergi
sana dasar pembunuh !
Bandung : Aku sudah bersabar dari tadi Roro tetapi kau tidak mau mengerti
Roro jonggrang : kau sudah gagal Bandung, dasar pembunuh cepat pergi sana
kau!!!!
Bandung : apa kau bilang, penbunuh!!!
Roro jonggrang : memang betulkan kau itu seorang pembunuh cepat pergi sana
jangan pernah temui aku lagi...
Bandung : Kau sudah membuat kesabaranku habis Roro.biarlah aku tak bisa
mendapatkanmu, kusihir kau menjadi candi untuk pelengkapnya,,,haiiiiiiaaaaaaaaaaa!!!!
Roro jonggrang : ahhhhhhhhhhh !!!!!!
Patih p.b : Putriiiii.......tidaaaaaaaakk...!!
(Bandung menyeret Roro Jonggrang ke mesin fotocopy, menempelkan kepalanya pada
kaca mesin, lalu memfotocopy wajah Roro Jonggrang)
Bandung : (sambil memperlihatkan fotocopy wajah Roro Jonggrang] itulah
akibat melawanku, tidak mau menuruti perkataanku...

ENDING
Dalang: Ahirnya Bandung bondowoso dapat menguasai kerajaan Pradana
dan Roro jonggrang pun menjadi gambar model kalender tahun 541 saka....

Anda mungkin juga menyukai