Anda di halaman 1dari 23

BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

A. Kemungkinan-kemungkinan Penyebab Terjadinya Missing Material


pada Fan Blade Engine no 1 CFM56-7B

Dalam pelaksanaan on the job training di PT. BATAM AERO


TECHNIC ditemukan missing material dari fan blade engine nomor 1
CFM56-7B. Dengan demikian, kejadian seperti ini tentu sangat perlu
dilakukan troubleshooting, karena engine adalah bagian yang sangat penting
terhadap pesawat. Dengan fakta yang ditemukan serta berdasarkan teori
yang mendukung kemungkinan-kemungkinan adanya penyebab terjadi
missing material dari fan blade engine no 1 CFM56-7B adalah :

1. Kesalahan Maintenance

Maintenance adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk


menjaga peralatan dalam kondisi terbaik. Proses maintenance meliputi
pengetesan, pengukuran, penggantian, dan perbaikan. Namun pada
saat melakukan maintenance ada tools/peralatan yang tertinggal pada
engine, sehingga mengakibatkan terjadinya missing material dari fan
blade engine nomor 1 CFM56-7B. Setelah dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut, kerusakan missing material dari fan blade tidak
disebabkan oleh kesalahan maintenance. Karena pada saat dilakukan
pemeriksaan tools/peralatan, berada dalam kondisi yang lengkap.

26
27

2. Korosi

Korosi sangat sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.


Nama lain korosi disebut juga dengan karatan. Korosi sendiri
umumnya terjadi pada benda-benda logam seperti besi. Korosi adalah
reaksi antara logam dengan zat-zat disekitarnya misalnya udara dan
air sehingga menimbulkan senyawa baru. Dalam perkaratan senyawa
baru yang dimaksud ialah zat padat berwarna coklat kemerahan yang
bersifat rapuh serta berpori. Korosi dibagi menjadi dua yaitu chemical
dan elektrochemical.

a. Ada 3 faktor yang menyebabkan korosi

1) Adanya anoda dan katoda

2) Adanya elektrolit

3) Adanya kontak antara anoda dan katoda

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih dalam ternyata missing material


tidak di akibatkan oleh korosi, karena sebelum pesawat lepas landas
telah dilakukan daily check dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda
korosi.

3. Foreign Object Damage (FOD)

FOD adalah kerusakan yang disebabkan oleh adanya benda


asing (yaitu benda yang bukan merupakan bagian dari engine /
pesawat). Adanya FOD yang membentur fan blade dapat
mengakibatkan missing material pada fan blade, pada saat pesawat
dilakukan daily check terdapat missing material pada fan blade.
28

a. Faktor-faktor yang menyebabkan FOD bisa membentur fan


blade adalah :

1) Pesawat sedang lepas landas (take off)

Pada saat pesawat sedang lepas landas bisa saja ada


benda keras yang terhisap oleh engine dan membentur fan
blade, karena pada saat lepas landas pesawat memiliki
take off power yang sangat tinggi dan bisa menghisap
benda-benda yang berada disekitarnya.

2) Pesawat sedang mendarat (landing)

Pada saat pesawat sedang mendarat bisa saja batu


terhisap oleh engine dan membentur fan blade yang
mengakibatkan missing material, hal ini dapat terjadi
karena kondisi bandara yang sedang dalam perbaikan.

3) Pesawat climb

Pada saat pesawat sedang climb dan ternyata ada sebuah


layangan yang terhisap oleh fan blade dan mengakibatkan
kerusakan pada fan blade.

4) Adanya birdstrike
Pada saat pesawat sedang melakukan penerbangan, dan
ternyata seekor burung menabrak fan blade dan
menyebabkan missing material pada fan blade.
29

B. Akibat Terjadinya Missing Material pada Fan Blade Engine no 1


CFM56-7B

Berdasarkan analisa, penulis menyimpulkan akibat terjadinya missing


material dari fan blade engine no 1 CFM56-7B pesawat Boeing 737-800
PK-LJL adalah foreign object damage (FOD) yang disebabkan oleh batu.
Pada saat kejadian pesawat sedang mendarat sehingga mengakibatkan batu
tersebut terhisap dan membentur fan blade. Batu bisa terhisap karena
kondisi bahu runway yang sedang dalam perbaikan. Oleh karena itu harus
dilakukan maintenance apakah fan blade masih bisa digunakan atau harus
diganti dengan yang baru.
Apabila terjadi kerusakan pada fan blade dan fan blade tidak diganti
dengan yang baru maka akan menyebabkan terjadinya vibration pada engine
dan akan merusak komponen.

C. Cara Penanggulangan Missing Material pada Fan Blade Engine no 1


CFM56-7B

Cara penanggulangan pertama adalah dengan cara mengetahui batasan


maksimal dari sebuah kerusakan fan blade, apakah harus diganti atau tidak.
Jika kerusakan fan blade melebihi batas maksimal yang telah ditentukan
oleh aircraft maintenance manual, maka lakukan penggantian fan blade
yang rusak dengan fan blade yang baru. Sebelum dilakukannya penggantian
fan blade, terlebih dahulu harus mengecek kondisi bagian dalam pada
engine tersebut, apakah di dalam engine mengalami kerusakan yang sama,
atau kondisi bagian dalam baik-baik saja. Untuk melakukan maintenance
sebaiknya tools yang digunakan harus sesuai dengan standart atau registrasi
yang ditetapkan.
30

1. Perbaikan / Repair

Periksa fan blade untuk kerusakan yang dialami, apakah fan


blade masih bisa di perbaiki atau harus diganti dengan fan blade yang
baru. Pada fan blade engine nomor 1 CFM56-7B telah terjadi
kerusakan missing material yang diakibatkan oleh FOD, missing
material berada pada fan blade bagian trailing edge, berikut
penjelasan mengenai batas maksimal kerusakan fan blade pada
trailing edge.

Gambar 3.1 Fan Blade Area K1

1
CFM56-7B, Aircraft Maintenance Manual Boeing 737-600/700/800/900, hlm 629.
31

Lihat kerusakan pada fan blade airfoil area K (gambar 3.1)

CATATAN : Area K tidak termasuk bagian ujung fan blade.

1) Crack dan tears

Tidak diijinkan

2) Semua nick dan dents pada leading edge dan trailing edge
diijinkan dengan membatasi :

Tidak lebih dari 0,04 inch (1,0 mm) secara mendalam.

3) Semua nick, dents dan scratches pada airfoil (contour surface)


diijinkan dengan membatasi :

Tidak lebih dari 0,012 inch (0,3 mm) secara mendalam.

Setelah dilakukan perbaikan pada fan blade, ternyata kerusakan dari


fan blade melebihi batas yang di tentukan, maka dari itu fan blade
harus diganti dengan yang baru.

2. Boroscope Inspection (BSI)

Pelaksanaan boroscope inspection dilakukan dengan mengacu pada


Aircraft Maintenance Manual.
SUBTASK 72-00-00-200-804-F00

Boroscope inspection yaitu visual inspection yang berupa alat


kamera dan alat dengan memori sebagai penyimpanan dari hasil visual
pada bagian dalam engine. Maksud dan tujuan dilakukan proses
boroscope adalah untuk melihat kondisi bagian dalam engine apakah
ada crack atau lainnya setelah mengalami FOD. Boroscope juga
32

metode untuk menghemat biaya pemeliharaan karena engine tidak


perlu dibelah untuk melihat bagian dalamnya.

Gambar
3.2 Boroscope Inspection2

Sebelum melakukan boroscope inspection pastikan bateri pada tools


boroscope terisi penuh, agar bisa melihat bagian dalam engine secara
keseluruhan.

a. Alat / Peralatan

Berikut ini adalah alat yang digunakan untuk melakukan


boroscope inspection :

1) Twister

2) Cutting plier

3) Wire type number 32

4) Wrench torsion 60 lb.in

2
Dokumentasi Pribadi
33

5) Socket 11/16 inch

6) Socket 7/8 inch

7) T-handle

8) X-tension

9) Combination wrench 5/16 inch atau socket 5/16

10) Socket handle

b. Tahap pelaksanaan Boroscope Inspection

Berikut ini adalah langkah yang dilakukan sebelum


melaksanakan proses boroscope inspection :

1) Buka lock pengunci engine cowling yang berada pada


posisi bagian bawah engine.

2) Buka engine cowling pada bagian kiri terlebih dahulu.

3) Pasang safety tag dengan membukanya dari engine


cowling sebelah kiri.

4) C-duct dibuka perlahan sampai penahan c-duct mengunci.

5) Lepaskan safety wire pada boroscope plug dengan


memotong menggunakan cutting plier.

6) Buka port boroscope pada stage :

1) 1,3, dan 8 HP Compressor Blades

2) Combustion Chamber
34

7) Lepas hand cranking cover untuk memutar N2 shaft.

c. Bagian-bagian yang dilakukan Boroscope Inspection

1) HP Compressor Blades Boroscope Inspection

Tujuan inspeksi pada HPC yaitu untuk mengetahui


setiap bagian HPC, apakah terjadi kerusakan atau tidak
setelah mengalami FOD. HPC terdiri oleh 9 stage blade
stator yaitu :

a) Stage 1 memiliki 38 blade

b) Stage 2 memiliki 53 blade

c) Stage 3 memiliki 60 blade

d) Stage 4 memiliki 68 blade

e) Stage 5 memiliki 75 blade

f) Stage 6 memiliki 82 blade

g) Stage 7 memiliki 82 blade

h) Stage 8 memiliki 80 blade

i) Stage 9 memiliki 76 blade


35

Gambar 3.3 HPC Stage3

2) Combustion Chamber Boroscope Inspection

Tujuan inspeksi combustion chamber yaitu untuk


mengetahui apakah terjadi crack atau lainnya setelah
mengalami FOD.

a) Combustion chamber terdiri oleh dua tipe yaitu :

(1) Single annular combustor (SAC)

(2) Double annular combustor (DAC)

3
CFM56-7B, Aircraft Maintenance Manual Boeing 737-600/700/800/900, hlm 607.
36

Bagian yang diidentifikasi yaitu bagian outer liner atau


slongsong kosong dan inner liner yang sering diinspeksi
setiap bagian ini memiliki beberapa panel yang
dilinndungi oleh beberapa film cooling dan memiliki dua
lubang yang digunakan untuk tempat igniter.

b) Pada outer liner terdiri dari 5 panel dan inner liner


terdiri dari 4 panel.

(1) Outer liner terdiri oleh 5 panel yaitu :

(a) 1 panel utama pada 2 lubang igniter dan


diantara 38 lubang besar 4 lubang besar
digunakan untuk port boroscope.

(b) 3 panel utama diantara 60 lubang


lainnya.

(c) Dome band.

(2) Inner liner terdiri oleh 4 panel yaitu :

(a) 1 panel utama diantara 40 lubang besar

(b) 3 panel utama diantara 60 lubang besar

(c) Dome band.


37

Gambar 3.4 Port Boroscope Inspection Combstion Chamber4

d. Pelaksanaan Boroscope Inspection

1) Siapkan alat boroscope, pastikan bateri terisi penuh.

2) Catat tipe engine dan tipe pesawat pada alat boroscope.

Gambar 3.5 Pencatatan tipe pesawat5

4
CFM56-7B, Aircraft Maintenance Manual Boeing 737-600/700/800/900.
5
Dokumentasi Pribadi
38

3) Masukan tube boroscope pada lubang port boroscope dan


lihat secara perlahan pada layar alat boroscope.

4) Lakukan pengambilan gambar dan simpan hasil gambar.

e. Proses Penyelesaian Boroscope Inspection

Berikut ini adalah proses yang harus dilakukan setelah


pelaksaan boroscope inspection telah selesai dilakukan :

1) Setelah melakukan boroscope inspection, install port


boroscope yang telah dilepas.

2) Pastikan kekancangan plug boroscope dengan torsi 60 lb.in

Gambar 3.6 Torsi6

3) Kemudian lalukan locking wire dengan diameter 0,032


inch (0,81 mm).

4) Setelah itu install hand cranking cover.

5) Pastikan tidak ada tools atau apapun yang tertinggal


didalam engine.
6
Dokumentasi Pribadi
39

6) Setelah pengecekan selesai tutup C-duct bagian kanan dan


kiri.

7) Dan kunci kembali lock yang berada pada bawah engine.

Metode boroscope telah dilakukan, metode ini dilakukan hanya untuk


melihat kadaan bagian dalam engine setelah mengalami FOD, dan
setelah dilakukan pengecekan melalui metode boroscope tidak terjadi
kondisi apapun pada bagian dalam engine, maka akan dilanjutkan
proses selanjutnya untuk penggantian fan blade yang rusak dengan fan
blade yang baru.

2. Fan Blade Replacement dan Fan Blade Lubrication

a. Fan Blade Replacement

Penggantian fan blade dilaksanakan dengan mengacu pada


Aircraft Maintenance Manual
SUBTASK 72-21-02-000-801-F00

Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) General

a) Mendapatkan akses ke fan blade melalui inlet cowl


setelah melepas spinner front.

b) Setiap engine memiliki 24 fan blade yang dipasang


di fan disk.

c) Setiap fan blade terpasang dengan fan blade spacer


dan posisinya dengan platform.
40

2) Alat / Peralatan yang digunakan :

a) STD-585 Mat – pelindung, 3/8 Inch Minimum Tebal,


42x60 Minimum Inch.

b) Socket 3/8 Inch

c) Socket 5/16 Inch

d) Handle Rachet 3/8 Inch

e) Extension 3/8 Inch

f) Wrench Torque 115 lb.in

g) Screw Driver Plat

h) Purrer

i) Malet

3) Consumable Material

Berikut ini adalah consumable material yang digunakan


pada saat fan blade replacement :

Alcohol – Isopropyl

4) Prosedur melepas Fan Blade / Persiapan Untuk


Replacement
41

Penggantian fan blade dilaksanakan dengan mengacu pada


Aircraft Maintenance Manual
SUBTASK 72-21-02-000-801-F00

Tahapan untuk melakukan replacement fan blade :

a) Buka circuit breakers dan pasang safety tags.

b) Pastikan start levers berada pada posisi CUTOFF.

c) Pasang tikar pelindung, STD-585 di cowl fan inlet.


CATATAN : PASTIKAN ANDA MEMBERIKAN
PERLINDUNGAN YANG CUKUP DIDALAM
PERMUKAAN INLET COWL. JIKA ANDA
TIDAK MEMBERIKAN PERLINDUNGAN
YANG CUKUP PADA INLET COWL,
KERUSAKAN BISA TERJADI.

d) Beri penomoran pada blade dan platform agar tidak


terjadi kesalahan peletakan.

Gambar 3.7 penomoran pada blade dan platform7


e) Lakukan langkah berikut, Lepas bolt pada front
spinner cones dengan menggunakan handle rachet
3/8 inch, socket 5/16 inch, extension 3/8 inch.

7
Dokumentasi Pribadi
42

Gambar 3.8 Front Spinner Cones8

f) Lepas bolt pada rear spinner cones dengan handle


rachet 3/8 inch, socket 3/8 inch.

Gambar 3.9 Rear Spinner Cones9

g) Lepas fan retaining flange.

h) Lepask elastomer (berwarna merah) dengan


menggunakan screw driver plat.

i) Lepask retaining ring.


8 9
, Dokumentasi Pribadi
9
43

j) Tarik spacer dengan menggunakan puller dan kawat


tebal yang runcing, lepas fan blade spacer dimulai
dari fan blade nomor 1.

Gambar 3.10 Cara Melepas Spacer dengan Puller10

k) Lumasi pinggiran platform dengan menggunakan


compound petrolelim VVP-P-236A agar platform
mudah dilepas.
l) Lepas platform dimulai dengan nomor yang terbesar
sampai terkecil, bila terjadi kesulitan gerakan fan
blade agar platform tidak mengencang.

10
CFM56-7B, Aircraft Maintenance Manual Boeing 737-600/700/800/900, hlm 419.
44

m) Lepas fan blade dimulai dengan nomor terbesar


sampai dengan nomor terkecil.
PERINGATAN : PASTIKAN ANDA MEMAKAI
SARUNG TANGAN KETIKA ANDA
MENANGANI FAN BLADES. JIKA ANDA
MELAKUKAN TIDAK MEMAKAI SARUNG
TANGAN KETIKA MENANGANI FAN BLADES,
ANDA BISA MELUKAI TANGAN ANDA.

n) Ganti fan blade yang rusak dengan fan blade yang


baru.

b. Fan Blade dan Fan Disk Lubrication

Adalah pelumasan atau lubrikasi pada komponen yang


terdapat pada bagian fan blade yang bertujuan untuk
mengurangi terjadinya engine vibration (vibration yang
disebabkan oleh fan blade dan fan disk yang bergesekan).

Gambar 3.11 Fan Blade11

1) General

a) Prosedur untuk lubrikasi fan rotor blade dan fan


disk.
11
Dokumentasi Pribadi
45

b) Fan dan boster assembly setelah inlet cowl.

2) Alat / Peralatan

Alat yang digunakan pada saat melaksanakan fan


lubrication :

a) Scoth Brite type A CFS

b) Kuas

c) Mask

d) Gloves

e) STD-585 (karpet)

f) Compound Petrolim VVP-P-236A

g) Molykote G-n Plus Paste

3) Proses Fan Lubrication

Proses lubrikasi pada komponen fan blade :

a) Bersihkan semua kotoran dan material yang tidak


diinginkan dari komponen yang sudah dilepas
seperti platform, spacer, shim, dan fan blade dengan
menggunakan scoth brite type A CFS.

b) Melumasi bagian dalam platform, spacer, fan blade


dan shim dengan menggunakan molykote G-n plus
paste (tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis).
46

c) Pasang kembali komponen yang telah dilepas.

4) Prosedur Pemasangan/Install Fan Blade

Tahap untuk memasang fan blade yang telah dilepas :

a) Pasang casing pangkal fan blade pada pangkal fan


blade.

b) Pasang fan blade ke bagian shaft searah dengan


jarum jam, dimulai dengan fan blade nomor 24 dan
sampai fan blade nomor 1.

c) Pasang platform pada bagian fan blade dan rapatkan


dengan mallet (dengan mengetuk secara perlahan).

d) Masukan spacer satu persatu dan pastikan


kerapatannya baik.

e) Pasang retaining ring secara benar.

f) Masukan elastomer satu persatu agar fan blade dan


spacer tidak bergesekan.

g) Pasang retaining flange.

h) Pasang spinner rear cones dengan menggunakan


handle rachet 3/8”, socket 3/8”.

i) Torsi setiap bolt di spinner rear cones dengan


wrench torsion 150 lb.in
j) Pasang spinner front cones menggunakan handle
wrench dengan torsion 115 lb.in
47

k) Torsi setiap bolt di spinner front cones


menggunakan wrench torsion 115 lb.in

l) Bersihkan area dan lepaskan penomoran pada blade,


dan platform.
PERINGATAN : PASTIKAN TIDAK ADA
TOOLS, PARTS ATAU MATERIAL LAIN YANG
TIDAK DIINGINKAN PADA INLET COWL. JIKA
PERINGATAN INI TIDAK DIPATUHI, DAPAT
MENYEBABKAN KERUSAKAN PADA
ENGINE.
48

Gambar 3.12 Fan Blade Installation12

12
CFM56-7B, Aircraft Maintenance Manual Boeing 737-600/700/800/900, hlm 408.

Anda mungkin juga menyukai