BAB II
PEMBUMIAN NETRAL SISTEM
PADA DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH
II.1. PENDAHULUAN
Pembumian netral sistem pada distribusi tegangan menengah, adalah
hubungan secara elektris antara transformator tenaga atau generator yang
mempunyai hubungan belitan Wye (Y) dengan tanah, yang digunakan untuk
memperkecil besarnya arus gangguan satu fasa ketanah dan kenaikan
tegangan, saat salah satu fasa terhubung tanah.
Pada bab ini membahas tentang macam-macam Pembumian netral sistem
yang terpasang pada sistem distribusi Tegangan Menengah. Tujuannya agar
para peminat atau mahasiswa dapat mengetahui perlunya pembumian yang
terpasang pada transformator tenaga atau generator.
Transformator Tenaga
Sekunder
transformator
tenaga
CT
XT ZL
IG
Transformator Tenaga
Tahanan
R JaringanTegangan Menengah 20 kV
NGR = 40 ohm
NGR = 40 ohm
Neutral Grounding
Resistance (NGR) 40
Ohm yang terpasang di
Gardu Induk
R JaringanTegangan Menengah 20 kV
NGR = 12 Ohm
NGR = 12 Ohm
R R
20.000 / 3
I= = 23 Amp
500
Dengan arus sebesar 23 Amp, tidak merusak jaringan distribusi baik
mempergunakan kabel tanah atau jaringan udara.
Untuk NGR = 500 Ohm arus ( I ) = 28 A – 30 A, 10 detik, hal ini
menunjukan kalau arus melewati NGR sebesar 28 A selama 10 detik
maka NGR tersebut akan rusak.
6,3/20 kV
JaringanTegangan Menengah 20 kV
R R
Gambar II.9: Sistem Pembumian dengan resitans yang di pasok dari satu PLTD
Dari penjelasan diatas dan seperti terlihat pada gambar II.9, bahwa
pemakaian NGR 500 ohm baik untuk PLTD yang mempunyai
kapasitas < 10 MW.
Misal: Kapasitas generator di PLTD= 3 MW, saat terjadi gangguan 1
fasa ketanah generator ini memperoleh tambahan daya sebesar:
Vph2
P= watt
R
diperoleh
(20000/ 3 ) 2
P= = 0,266 MW
500
Rel pengumpul
Netral dengan
kotak
500 Ω
Unit tahanan
pembumian
dengan kotak
Trafo Arus
dengan/tanpa
kotak
Gambar II.10: Sistem Pembumian dengan resitans yang di pasok dari beberapa
buah PLTD pada satu lokasi
SUMBER A
SUMBER B
500 Ω 500 Ω
Switch
ke NGR
NGR 500
Ohm
Gambar II.12: NGR 500 ohm Gambar II.13: Tahanan NGR 500 ohm
Terpasang di PLTD
Mautapaga Ende
a)
b)
R2 T
CT
RY SISTEM TRANSFORMATOR
SISTEM GENERATOR
Keterangan gambar:
R2 = Tahanan pembumian
T = Trafo pembumian
CT = Current transformer
Ry = Relai gangguan tanah (51N)
Contoh:
Sebuah generator mempunyai tegangan 6,3 kV, maka trafo pembumian
dipasang 6,3 kV/100 V
Tentukan
Penyelesaian:
Dengan mempergunakan persamaan (II.2), diperoleh:
k = (6300/100)
= 63
Vph −ph / 3
R1 =
I
6300 / 3
= ohm
10
= 363,7 ohm
R1 363,7
R2 = 2
=
k 632
= 0,09 ohm.
Pemasangan tahanan pembumian untuk mempertahankan arus
gangguan 1 fasa ketanah sebesar 10 Amp = 0,09 ohm.
Dengan R2 = 0,09 ohm dan If1fasa(1) (maksimum) dibatasi 10 Amp (untuk
gangguan di terminal).
Sistem generator-Bus
II.4.1 Komponen arus, tegangan dan power pada netral mengam bang
(floating) sewaktu gangguan satu fasa ketanah.
Pada suatu sistem kelistrikan dengan Netral mengambang, arus
gangguan satu fasa ketanah di titik gangguan mengalir arus kapasitif
fasa yang sehat dari jaringan untuk kembali ke sumbernya seperti
terlihat pada gambar II.20.
B C
B C
N
VBN N VCN VBG VCG
VNG
VAN
ICC
ICT
A,G
A ICB
A VAG
B C Sumbu putar
N
VBG VCG
VNG
ICC
ICT
A,G
ICB
. II.22: Vektor tegangan saat sinusoidal arus kapasitif melalui
Gambar
nol pada kejadian arcing ground
B C B C
VBN N VCN N
VBG VCG
VNA
VAN
ICC
ICT
A G A
ICB
B C
VBG N
VCG
ICC
ICT VNA
G
ICB A
Gambar II.25: Vektor tegangan dan arus saat gangguan tanah pada
sistem dengan pasokan mesin/generator kecil
B C B C
VBN N VCN N
VBG VCG
VAN VNG
ICC
ICT I LL
A A,G
ICB
Gambar II.26: Vektor tegangan sistem Gambar II.27: Vektor tegangan dan arus
kondisi normal saat gangguan tanah
Seperti halnya uraian vektor tegangan dan arus pada sistem Netral
mengambang, pada kondisi normal tagangan sistem tiap fasanya