Anda di halaman 1dari 21

RPP PERAWATAN MESIN SEPEDA MOTOR

SISTEM PELUMAS SEPEDA MOTOR


Kompetensi Dasar : 3.2 Menerapkan prinsip kerja sistem pelumas

Disusun oleh

Ananto Nur hasan

MAHASISWA PPG DALAM JABATAN ANGKATAN 3


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
TAHUN 2021
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah 1 Salam


Mata Pelajaran : Pemeliharaan Motor Sepeda Motor
Komp. Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
Kelas/Semester : XI/1 (Gasal)
Alokasi Waktu : 1x50
Pertemuan 2
Materi Pokok : Sistem Pelumas

A. Kompetensi Inti
KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
KI. 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis
Sepeda Motor Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsungMenunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
B. Kopetensi Dasar
3.2 Menerapkan prinsib kerja sistem pelumas

C. Indikator Pencapaian Kopetensi


3.2.1 Menerapkan fungsi dan cara kerja sistem pelumas

3.2.1 Menyusun langkah perawatan sistem pelumas

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dengan menggunakan model pembelajaran
problem based learning. Peserta didik diharapkan dapat :
1. Mengidentifikasi komponen sistem pelumas sepeda motor
2. Menjelaskan cara kerja dan fungsi komponen sistem pelumas sepeda motor
3. Menjelaskan prosedur perawatan sistem pelumas sepeda motor dengan penuh tanggung jawab
E. Materi Pembelajaran
Materi Faktual  Cara kerja dan fungsi system pelumas
dapat diamati dengan indera  Prinsip system pelumas
atau alat  Merawat berkala system pelumas

Materi Konseptual  Perawatan Sistem Pelumas


Gabungan antar fakta-fakta
yang saling berhubungan

F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik dan TPACK
Metode : Teknik ATM, diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan, demonstrasi
Model : problem based learning
G. Media Pembelajaran
1. Media LCD projector
2. Hp da internet yang memadai
3. Google clasroom
4. Google meet
5. Power poin sistem pelumas
6. Laptop
7. Bahan Tayang
H. Sumber Belajar
1. Buku perawatan berkala mesin sepeda motor kelas XI
2. Service publication office, (2014) Buku Pedoman Reparasi CB 150 R. PT
ASTRA HONDA MOTOR, Jakarta
3. Service Publication Office, (2014) Buku Pedoman Reparasi Umum “Modul
Lanjutan SMK, ASTRA HONDA TRAINING CENTRE, Jakarta.
4. Jalius Jama, dkk (2008), Teknik Sepeda motor Jilid 1, 2, dan 3, Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Nilai Karakter
Langkah - Langkah Alokasi
Tahap (PPK), Literasi,
Pembelajaran Waktu
4C, HOTS
Kegiatan Orientasi 10 menit
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam
melalui gruop whatsahapp
kelas dan meminta peserta Religius
didik untuk bergabung di
google meet (TPACK).
2. Guru menyapa dan
mengkondisikan peserta didik
melalui aplikasi google meet
dan memimpin berdoa.
3. Guru mengecek dan meminta
peserta didik untuk melakukan Disiplin
presensi online melalui aplikasi
google clasroom (TPACK).

Apersepsi
1. Guru memberikan apersepsi
dengan mengaitkan materi
sebelumnya melalui google
meet (TPACK).
2. Guru memberikan
pertanyaan kepada peserta
didik terkait materi yang akan
disampaikan melalui google
meet (TPACK).

Motivasi
1. Guru memberikan semangat
belajar kepada peserta didik
dengan game ringan supaya
tercipta suasana yang
menyenangkan melalui google
meet (TPACK).
2. Guru menjelaskan kepada
peserta didik tentang manfaat
mempelajari sistem pelumas
dalam kehidupan sehari-hari
melalui google meet
(TPACK).
3. Guru menyampaikan
indikator dan tujuan
pembelajaran pada proses
pembelajaran yang sedang
berlangsung melalui google
meet (TPACK).
4. Guru memberikan soal pre test

Kegiatan Inti Orientasi peserta didik pada Literasi


masalah Cermat
1. Peserta didik mengamati
sebuah tayangan/gambar
tentang sistem pelumas pada
sebuah sepeda motor yang
ditampilkan melalui google
meet (TPACK).
Mengorganisasikan peserta Tanggung jawab
didik untuk belajar
1. Peserta didik dapat
mengemukakan secara lisan
melalui google meet tentang
fungsi dan cara kerja sistem
pelumas berdasarkan hasil
pengamatan (TPACK).
30 menit
Membimbing penyelidikan Cermat
individu atau kelompok
1. Peserta didik menyaksikan
power poin dan vidio tentang
fungsi dan cara kerja sistem
pelumas melalui link yang
telah dibagikan melalui chatt
di google meet (TPACK).
2. Peserta didik menyimak dan
mengamati fungsi dan cara
kerja sistem pelumas dan
membuat laporan
tertulis di dalam LKPD.

Mengembangkan dan Kerja sama


menyajikan hasil karya (Collaborative)
1. Peserta didik melakukan
pembelajaran diskusi kelas
tentang fungsi dan cara kerja
sistem pelumas dengan
mengumpulkan informasi
yang diperlukan dari berbagai
sumber baik modul
pembelajaran atau
internet (TPACK).
Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
1. Peserta didik
mengkomunikasikan hasil Tanggung jawab
analisis yang telah dilakukan
tentang fungsi dan dan cara
kerja sistem pelumas melalui
google meet (TPACK).
2. Guru memberikan feedback
untuk menyamakan
persepsi terkait dengan fungsi
dan cara kerja sitem pelumas
3. Guru memberikan soal berupa Kerja sama
postest untuk dikerjakan oleh (Collaborative)
peserta didik.

Cermat
Kegiatan 1. Guru beserta peserta didik Kreativitas 10 menit
Penutup melakukan kegiatan refleksi (Creativity)
melalui aplikasi google meet
dengan menanyakan hal-hal
seperti berikut : (TPACK)
a. Apa yang kalian
pelajari hari ini ?
b. Adakah yang belum
kalian pahami pada
pembelajaran hari ini
?
2. Guru dan peserta didik
membuat rangkuman/simpulan
pelajaran melalui google
meet (TPACK).
3. Guru merencanakan tindak
lanjut pembelajaran
pertemuan berikutnya
melalui google meet
(TPACK).
4. Guru menutup kegiatan belajar
dengan berdoa dan
mengucapkan salam melalui
google meet (TPACK).
J. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian : Tes tertulis (pilihan ganda)
2. Instrumen Penilaian
(terlampir)
3. Kunci Jawaban dan Skor
(terlampir)
4. Instrumen Penilaian Sikap
(terlampir)

Salam, 5 Agustus 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Produktif TBSM

HASAN ANSORI. S.T Ananto Nur Hasan, S.Pd.


NBM.
Lampiran materi pembelajaran

SISTEM PELUMAS

A. FUNGSI SISTEM PELUMAS


Pelumasan adalah proses memberikan lapisan minyak pelumas di antara dua permukaan yang
bergesek. Semua permukaan komponen motor yang bergerak seharusnya selalu dalam keadaan basah
oleh bahan pelumas. Fungsi utama pelumasan ada dua yaitu mengurangi gesekan (friksi) dan sebagai
pendingin. Bila terjadi suatu keadaan luar biasa, dimana sistem pelumasan tidak bekerja, maka akan
terjadi gesekan langsung antara dua permukaan yang mengakibatkan timbulnya keausan dan panas
yang tinggi. Bahan pelumas di dalam mesin bagaikan lapisan tipis (film) yang memisahkan antara
permukaan logam dengan permukaan logam lainnya yang saling meluncur sehingga antara logam-
logam tersebut tidak kontak langsung.
Selain seperti yang diterangkan diatas, bahan pelumas juga berfungsi sebagai sekat (seal) pada
cincin torak yang dapat menolong memperbesar kompresi motor Kegagalan pada sistem pelumasan
tidak hanya berakibat rusaknya sepeda motor tetapi juga dapat menimbulkan kebakaran dan
kecelakaan pengemudi. Kebakaran akan terjadi disebabkan oleh bagian yang panas dapat melelehkan
pembalut kabel dan karenanya akan segera terjadi hubungan singkat dan percikan api. Bahan bakar
bensin menyambar percikan api dan akan terjadi kebakaran. Pelumasan dinding silinder merupakan
bagian yang penting untuk diperhatikan. Fungsi pelumasan disini sebagaimana dikatakan bukan saja
untuk mengurangi gesekan tetapi juga untuk perapat. Dengan adanya minyak pelumas antara ring
piston dan dinding silinder maka diharapkan kebocoran kompresi dari langkah usaha dapat
dihindarkan. Untuk menjamin pelumasan dinding silinder maka dipasang ring oli. Ring oli tidak
dapat bekerja dengan baik jika pelumas terlalu kental, atau bila terjadi lumpur (sludge) pada celah
ring. Begitu pentingnya fungsi dan peran minyak pelumas, maka diperlukan sistem pelumasan yang
bekerja dengan pasti, mudah dikontrol dan dipelihara.

Sistem pelumas pada mesin sepeda motor mempunyai fungsi:

1. Mengurangi gesekan
Mesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen, terdapat komponen yang diam dan ada yang bergerak.
Gerakan komponen satu dengan yang lain akan menimbulkan gesekan, dan gesekan akan mengurangi
tenaga, menimbulkan keausan, menghasilkan kotoran dan panas. Guna mengurangi gesekan maka antara
bagian yang bergesekan dilapisi oli pelumas (oil film).
a. Mengurangi friksi (gesekan) Bagian engine terlumasi dan mengurangi gesekan pada bagian engine,
mencegah bagian besi bersentuhan , mengurangi keausan, gesekan, dan kehilangan daya / power.
b. Mencegah keausan
Dapat dicegah saat bagian engine oleh film oil.
2. Sebagai pendingin
Proses pembakaran di dalam silinder menghasilkan panas, demikian pula gesekan antar komponen, sistem
pendingin membantu mengurangi panas yang terjadi dengan mengabil panas pada bagian yang dilewati
dan mendinginkan pada bak engkol. Oli mesin berfungsi untuk mendinginkan atau menyalurkan
panas dari komponen-komponen mesin seperti cylinder head dan piston.

3. Sebagai perapat
Piston dengan silinder mempunyai celah tertentu, pelumas membantu mengurangi kebocoran kompresi
maupun tekanan hasil pembakaran dengan membuat lapisan oli mengisi celah antara kedua bagian
tersebut.

4. Sebagai peredam
Piston, batang piston dan poros engkol merupakan bagian mesin menerima gaya yang berfluktuasi,
sehingga saat menerima gaya tekan yang besar memungkinkan menimbulkan benturan yang keras dan
menimbulkan suara berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan meredam
benturan yang terjadi sehingga suara mesin lebih halus.
5. Sebagai pembersih
Salah satu efek gesekan adalah keausan, sistem pelumas membantu membawah kotoran sehingga bagian
yang bergesekan tetap bersih. Oli mesin bersirkulasi di dalam mesin, untuk mencegah kotoran-
kotoran seperti karbon melekat pada komponen mesin, yang akan mengakibatkan karat dan aus.

Oli berfungsi untuk melapisi kotoran sehingga tidak menjadi sludge (lumpur).

6. Sebagai anti karat


Sistem pelumas berfungsi untuk melapisi logam dengan oli, sehingga mencegah kontak langsung antar
logam dengan udara maupun maupun air dan terbentuknya karat dapat dihindari. Oli mesin membentuk
selaput tipis pada permukaan komponen di dalam mesin untuk menghindari kontak langsung
dengan asam dan kelembaban.
Jika sistem pelumasan pada suatu mesin tidak dilakukan maka akan
mengakibatkan hal-hal berikut ini:
 Bagian peralatan yang bergesekan akan cepat aus.
 Timbulnya panas yang berlebihan;
 Tenaga mesin berkurang;
 Timbul karat/korosi;
 Umur pemakaian berkurang
Sehingga pelumasan yang teratur dan selalu memperhatikan mutu minyak pelumas dapat
memperpanjang usia motor bakar terhadap kerusakan, karena terhindar dari:
 Keausan silinder
 Terbakarnya bantalan
 Pengotoran busi
 Kemacetan cincin-cincin torak
 Pelumpuran
 Deposit
 Pemborosan bahan bakar

SISTEM PELUMAS MOTOR 2 TAK

Pada motor 2 tak bak engkol (crank case) tidak berisi oli pelumas, karena difungsikan sebagai pompa bilas.
Guna melumasi bagian poros engkol, batang piston, piston, ring piston dan dinding silinder maka minyak pelumas
dicampur dengan campuran bahan bakar yang masuk ke dalam bak engkol dan silinder. Metode mencampur
minyak pelumas ada 2 macam, yaitu:

1. Pelumas dicampur langsung dengan bensin di dalam tangki (Premix type lubrication)
2. Pelumas injeksi oleh pompa pelumas (Injection pump type lubrication)

1. Premix type lubrication

Premix type lubrication merupakan metode sistem pelumas motor 2 tak dengan cara mencampur langsung
oli pelumas pada tangki bensin pada perbandingan tertentu. Perbandingan antara bensin dengan oli adalah 20
– 25 : 1, artinya untuk 20- 25 liter bensin dicampur dengan 1 liter oli.
Gb. 6.1 Sistem pelumas 2 tak premix type lubrication

Saat mesin hidup bensin yang bercampur oli mengalir ke karburator, di karburator campuran bensin dengan oli
dikabutkan, dan masuk ke dalam bak engkol (crank case), campuran bensin dan oli melumasi poros engkol,
bantalan, batang piston, pena piston dan dinding silinder. Saat proses bilas campuran masuk ke dalam silinder
untuk melumasi piston, ring piston dan dinding silinder. Saat proses

pembakaran campuran bensin dengan oli terbakar, sisa gas buang dibuang melalui knalpot. Sistem pelumas

premix type lubrication mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya:

a. Di dalam tangki dan di dalam karburator ada kemungkinan oli mengendap, sehingga campuran
kurang homogen, komposisi campuran tidak stabil, pelumasan kurang sempurna.
b. Bensin campur mempunyai viscositas yang lebih tinggi sehingga:
1) pengabutan pada karburator kurang halus,
2) proses pembakaran kurang sempurna,
3) tenaga mesin menurun
4) banyak endapan karbon di ruang bakar,saluran buang maupun knalpot
5) emisi gas buang tinggi
c. Komposisi campuran tetap, padahal kebutuhan pelumas sebanding dengan putaran mesin,
sehingga oli berlebihan pada putaran rendah dan menengah, tetapi kurang saat putaran tinggi.

2. Injection pump lubrication


Injection pump lubrication merupakan sistem pelumas pada motor 2 tak dengan cara mempompa sejumlah
oli pelumas pada intake manifold. Minyak pelumas yang disemprotkan kemudian bercampur dengan
campuran bensin dan udara dari karburator, dan bersam-sama masuk ke dalam bak engkol. Pada bak engkol
campuran bensin dan oli melumasi poros engkol, bantalan, batang piston, pena piston dan dinding silinder.
Saat proses bilas campuran masuk ke dalam silinder untuk melumasi piston, ring piston dan dinding silinder.
Saat proses pembakaran campuran bensin dengan oli terbakar, sisa gas buang dibuang melalui knalpot.

Komponen sistem pelumas injeksi adalah:

a. Tangki oli pelumas untuk menampung oli yang diperlukan


b. Pompa pelumas yang berfungsi untuk menghisap oli dari tangki oli dan menekan oli pada intake
manifold.
c. Kabel pompa oli untuk mengontrol jumlah oli yang disemprotkan.
Gb. 6. 2 Sistem pelumas 2 tak injection pump type

Dengan adanya pompa oli yang dikontrol bersama gas, memungkinkan jumlah oli yang disemprotkan
sesuai dengan kebutuhan beban dan kecepatan sepeda motor. Kebutuhan oli untuk beban ringan sebesar
80 - 120 : 1 , untuk beban menengah 40 – 70 : 1, sedangkan untuk beban tinggi sebesar 18 – 30 : 1.
Dengan adanya sistem injeksi kelemahan pada sistem pelumas campur dapat teratasi.

Produsen sepeda motor Yamaha menyebut sistem pelumas dengan injeksi dengan istilah Autolub, yaitu
sistem pelumas dengan automatis mencampur oli dengan campuran bahan bakar pada komposisi yang
tepat menggunakan Autolub pump.

Produsen sepeda motor Suzuki mengembangkan sistem pelumas CCI (Carburetor Crankshaft
Injection), yaitu sistem pelumas injeksi, yang menginjeksikan oli pada karburator (carburetor) dan
pada poros engkol (crank shaft). Injeksi pelumas langsung ke poros engkol diharapkan mampu
mengatasi keausan pada poros engkol. Pada premix type lubrication, penetrasi oli yang bercampur
dengan bensin ke poros engkol lemah sehingga gesekan poros engkol dengan batang piston besar.
Dengan sistem pelumas CCI kelemahan tersebut dapat diatasi. Prinsip sistem pelumas CCI juga
digunakan oleh produsen sepeda motor Kawasaki.
SISTEM PELUMAS MOTOR 4 TAK

Motor 4 tak tidak memerlukan pompa bilas, sehingga bak engkol (crank case) digunakan untuk bak transmisi,
sehingga poros engkol, batang piston, didnding silinder, piston dan ring piston dilumasi oleh oli yang sama
dengan transmisi dan kopling.

Metode sistem pelumas motor 4 tak dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

1. Sistem pelumas basah


2. Sistem pelumas kering

Sistem pelumas basah Sistem pelumas kering

Gb. 6.10 Macam sistem pelumas motor 4 tak

1. Sistem Pelumas Basah (Wet Sum Type)

Sistem pelumas basah merupakan sistem pelumas dimana oli ditempatkan di bak engkol (crank case), sehingga
transmisi, kopling dan poros engkol terendam dalam oli pelumas. Sirkulasi oli dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gb. 6.11 Sirkulasi sistem pelumas pada Honda MegaPro

Gb. 6.12 Sirkulasi sistem pelumas sistem basah

Prinsip kerja :

Saat mesin hidup maka pompa oli berputar menghisap oli dari bak engkol melalui striner screen. Oli ditekan
oleh pompa menuju saringan (oil filter), dari saringan disalurkan secara parallel menuju transmisi, poros engkol
dan roker arm. Pada transmisi setelah melumasi transmisi oli jatu ke bak engkol, sedangkan yang ke poros
engkol oli melumasi connecting rod bearing dan jatu ke bak engkol. Connecting rod dilengkapi dengan oil
control orifice, melalui lubang kecil tersebut oli disemprotkan ke connecting rod small end, piston dan
silinder, saat piston bergerak turun oli yang menempel pada dinding silinder dikikis oli ring pelumas.

Oli yang menuju roker arm shaft melumasi roker arm shaft, cam shaft, valve dan spring valve, kemudian
akibat gaya grafitasi mengalir kembali ke bak engkol. Oli yang menuju kepala silinder harus melewati saluran
oli di dalam silinder, karena kurang hati-hati saluran ini sering tersumbat oleh sealer,
sehingga jumlah oli yang dialirkan berkurang, roker arm shaft , cam shaft, valve dan valve guide
menjadi cepat aus.

2. Sistem Pelumas Kering (Dry Sump Type)

Sistem pelumas kering merupakan sistem pelumas dimana oli ditempatkan pada penampung terpisah atau tidak
di bak engkol (crank case), sehingga transmisi, kopling dan poros engkol tidak lagi terendam dalam oli
pelumas.

Keuntungan:

a. Tahanan oli pada bagian bergerak berkurang


b. Pendinginan oli lebih baik
c. Pengecekan dan penambahan oli lebih mudah

Kelemahan:

a. Konstruksi mesin lebih rumit


b. Perlu tambahan komponen penampung oli dan pendingin oli
Pendingin oli

Bak penampung
oli

Saringan oli

Kabel pengontrol
Pompa oli

Gb. 6.13 Dry wet type

Prinsip kerja:

Saat mesin hidup maka pompa oli berputar menghisap oli dari bak penampung oli. Oli ditekan oleh pompa
menuju pendingin oli kemudian ke saringan (oil filter), dari saringan disalurkan secara parallel menuju
transmisi, poros engkol dan roker arm. Pada transmisi setelah melumasi transmisi oli jatu ke bak engkol,
sedangkan yang ke poros engkol oli melumasi connecting rod bearing dan jatu ke bak engkol. Connecting
rod dilengkapi dengan oil control orifice, melalui lubang kecil tersebut oli disemprotkan ke connecting rod
small end, piston dan silinder, saat piston bergerak turun oli yang menempel pada dinding silinder dikikis oli
ring pelumas. Oli yang menuju roker arm shaft melumasi roker arm shaft, cam shaft, valve dan spring
valve, kemudian akibat gaya grafitasi mengalir kembali ke bak engkol. Pada bak engkol oli dihisap oleh
pompa dan ditekan pada penampung oli.
G. POMPA PELUMAS MOTOR 4 TAK

Pompa pelumas berfungsi untuk menghisap oli dari tangki pelumas/bak engkol dan menekan ke bagian-bagian
yang dilumasi. Terdapat 2 macam pompa yang sering digunakan pada motor 4 tak, yaitu:

1. Pompa jenis roda gigi (Gear pump)


2. Pompa jenis trocoida (Trocoid pump)

Gb. 6.14 Macam pompa oli motor 4 tak

1. Pompa pelumas tipe roda gigi

Pompa roda gigi terdiri dari dua gigi,


yaitu gigi penggerak (drive gear)
dan gigi yang digerakan (driven
gear), kedua gigi ditempatkan pada
rumah pompa. Pada rumah pompa
terdapat dua lubang yaitu lubang
masuk (inlet) dan lubang keluar (out
let).

Gb. 6.15 Pompa roda gigi

Prinsip kerja

Saat mesin berputar maka gigi penggerak berputar, berputarnya gigi penggerak menyebabkan gigi yang
digerakkan juga ikut berputar. Akibat putaran kedua gigi maka oli yang berada pada saluran masuk berada
diantara gigi ikut berputar terbawah pada gigi, oli tersebut keluar pada saluran keluar (outlet) dan ditekan
kebagian yang dilumasi.
Kelebihan pompa tipe ini adalah konstruksi sederhana, kelemahan adalah kurang presisi sehingga tekanan
pompa rendah.

2. Pompa oli tipe trocoid

Pompa trocoid terdiri dari dua rotor, yaitu rotor penggerak (drive rotor) bentuk bintang 4 sisi dan rotor yang
digerakan (driven rotor) bentuk luar silinder dan bagian dalam bentuk bintang 5 sisi, kedua rotor ditempatkan
pada rumah pompa. Pada rumah pompa terdapat dua lubang yaitu lubang masuk (inlet hole) dan lubang keluar
(discharge hole).

Gb. 6.16 Komponen pompa trocoid

Prinsip kerja:

Saat mesin berputar maka rotor penggerak berputar (drive rotor), berputarnya rotor penggerak menyebabkan
rotor yang digerakkan juga ikut berputar, karena sumbu kedua rotor tidak sama (offset), maka kedua rotor
membentuk ruang yang berubah-ubah. Saluran masuk dihubungkan ke ruangan yang membesar, saluran keluar
dihubungkan ke saluran yang menyempit. Akibat putaran kedua rotor maka oli yang berada pada saluran
masuk terhisap masuk keruang pompa dan ditekan kebagian yang dilumasi.
Gb. 6.17 Prinsip kerja pompa trocoid

Kelebihan pompa tipe ini adalah lebih presisi sehingga kapasitas pompa lebih besar, tekanan pompa lebih tinggi.

Memeriksa komponen pompa trocoid

Gb. 6.19 Sistem pelumas pada Suzuki Shogun


H. SARINGAN OLI (OIL FILTER)

Saringan oli berfungsi untuk menyaring kotoran pada oli agar tidak ikut beredar pada sistem pelumas. Kotoran
pada aoli dapat berupa bram atau serpian logam akibat bagian yang aus maupun endapan karbon yang dibawah
oli selama bersirkulasi. Terdapat dua model saringan oli yang banyak dipakai pada sepeda motor yaitu saringan
kasa yang mencegah kotoran pada oli masuk ke pompa pelumas, dan saringan centrifugal, yang menyaring
kotoran dengan memanfaatkan gaya centrifugal.

Prinsip kerjanya yaitu saat mesin hidup, oli dari pompa melewati saringan sentrifugal. Akibat gaya centrigugal
maka bagian oli yang berat yaitu kotoran akan terlempar keluar dan menempel pada dinding saringan. Dengan
demikian semakin lama saringan sentrifugal semakin banyak endapan kotoran sehingga perlu dibersihkan.

Saringan kasa Saringan centrifugal

Gb. 6.20 Saringan oli


LAMPIRAN 2

JURNAL PENILAIAN SIKAP

Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah 1 Salam


Kelas/Semester : XI TBSM/Ganjil
Tahun pelajaran : 2021/2022
Mata Pelajaran : Perawatan Mesin Sepeda Motor

Butir
No Hari/Tanggal Nama Siswa Kejadian Tindak lanjut
Sikap

Salam, 5 Agustus 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Produktif TBSM

HASAN ANSORI. S.T Ananto Nur Hasan, S.Pd.


NBM.
Lampiran 3

FORMAT PENILAIAN ANTAR TEMAN (Sosial)

Nama teman yang dinilai : ………………………………….


Nama penilai : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….

Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
kalian yang sebenarnya.

No Pernyataan Ya Tidak
Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan
1.
aktivitas.
Teman saya tidak mengganggu teman saya yang
2.
beragama lain berdoa/beribadah sesuai
Teman saya tidak menyontek dalam
3.
mengerjakan ujian/ulangan.
Teman saya tidak melakukan plagiat
(mengambil/menyalin karya orang lain tanpa
4.
menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap
tugas.
Teman saya mengemukakan perasaan
5.
terhadap sesuatu apa adanya.
Teman saya melaporkan data atau informasi apa
6.
adanya.
7. Teman saya mentaati peraturan (tata-tertib)
8. Teman saya selalu membuang sampah pada
9. Teman saya suka menolong teman lain yang
10. Teman saya mengerjakan sendiri tugas-tugas
Jumlah

Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang
dinilai.

Salam,................................2021
Penilai

(………....………….)

Anda mungkin juga menyukai