0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut menjelaskan proses produksi bibit jati mulai dari kebun pangkas, produksi pucuk, induksi akar, aklimatisasi, hingga area persemaian terbuka. Bibit diinduksi akar dengan hormon dan dicelup ke media tanam, lalu ditempatkan di area persemaian tertutup sebelum dipindah ke area terbuka untuk menjadi bibit siap tanam.
Dokumen tersebut menjelaskan proses produksi bibit jati mulai dari kebun pangkas, produksi pucuk, induksi akar, aklimatisasi, hingga area persemaian terbuka. Bibit diinduksi akar dengan hormon dan dicelup ke media tanam, lalu ditempatkan di area persemaian tertutup sebelum dipindah ke area terbuka untuk menjadi bibit siap tanam.
Dokumen tersebut menjelaskan proses produksi bibit jati mulai dari kebun pangkas, produksi pucuk, induksi akar, aklimatisasi, hingga area persemaian terbuka. Bibit diinduksi akar dengan hormon dan dicelup ke media tanam, lalu ditempatkan di area persemaian tertutup sebelum dipindah ke area terbuka untuk menjadi bibit siap tanam.
1. Kebun Pangkas ● Asal bibit: S P (Puslitbang Cepu) ● Tahun tanam: 2007 ● Luas: 1,0 Ha ● Kapasitas: 10.000 Phn ● Jarak tanam: 1 x 1 meter Perlakuan pemeliharaan ● Pembersihan lapangan ● Pemangkasan cabang ● Dangir jalur ● Pemupukan ● Penyiraman secara berkala Kebun pangkas yang digunakan pada Persemaian Kucur ini merupakan kebun pangkas dari tahun 2007 dengan kapasitas 10.000 pohon dengan rincian 5000 pohon termasuk dalam bht 1 dan 5000 pohon masuk dalam bht 2. Persyaratan persemaian dan kebun pangkas yang harus dipenuhi diantaranya adalah dekat dengan mata air, jauh dari penggembalaan, mudah menemukan tenaga kerja (SDM), dan juga tidak terkena angin. Setelah kebuh pangkas dibentuk, kemudian dilakukan penggebrusan atau pengolahan lahan. 2. Produksi Pucuk ● 8 kali pengambilan (2 minggu sekali) @15-20 pucuk/pohon atau sebanyak 1.250.000-1.600.000 pucuk/ha/tahun Persyaratan seleksi pucuk ● Umur: 2 minggu setelah tunas baru tumbuh ● Jumlah daun: 3 ruas ● Ukuran panjang: 5-7 cm Setalah pembuatan kebun pangkas, kemudian dilakukan penanaman bibit. Pada umur 1 bulan setelah penanaman dibuat guludan dan saluran air, serta dilakukan pembersihan gulma. Tujuan pembuatan guludan dan saluran air yaitu agar saat musim penghujan tidak terjadi genangan air, dan saat musim kemarau dapat digunakan untuk irigasi serta penyiraman tanaman. Pada saat umur 3 bulan, pohon indukan dengan tinggi >50 cm dilakukan pemangkasan batang pertama yang mana bagian yang disisakan dari tanah sekitar 25- 30 cm. Setelah dipangkas daun kemudian dipotong dan disisakan sekitar 1/3 dari lebar daun. Lalu dilakukan pemupukan lagi sebanyak 50 gr per pohon. Setelah 1,5 bulan dri pangkas batang pertama dilakukan pangkas batang kedua dengan cara yang sama seperti pangkas batang pertama. Setelah 1,5 bulan dari pangkas batang kedua dilakukan lagi pangkas batang ketiga dengan cara yang juga sama. Setelah pemangkasan yang ke 3 sekitar umur 6 bulan, bibit sudah bisa diproduksi pucuknya, tetapi tidak semua bagian diambil hanya sekitar 60% dari jumlah pucuk yang diambil.Yang 40% sisanya dibiarkan selama 10 hari baru dipangkas buang bersih dimana semua pucukan dibuang. Ciri-ciri tunas dan pucukan yang bagus dan memenuhi syarat yaitu : batangnya silindris, berbulu, autotrof. Setelah dilakukan seleksi pucuk kemudian dilakukan pemupukan lagi sebanyak 50 gr per pohon. Pada saat umur 23 hari pucukan sudah bisa diambil dan diseleksi. Pucuk jati kalau umurnya diatas 25 hari nanti perakarannya sulit dimana yang seharusnya bisa 2 minggu sudah tumbuh akar, tapi karena umurnya sudah melebihi atau kurang dari 23 hari maka nanti bisa sampai 3 bulan tidak tumbuh akar dan bibitnya tidak normal. 3. Induksi Akar ● Bedeng induksi akar ditutup dengan sungkup plastik bening dengan tujuan menjaga suhu lingkungan tetap berada pada kisaran 40-50 derajat celcius. Kelembapan 79-83% ● Waktu yang dibutuhkan kurang lebih 1,5 bulan untuk mendapatkan perakaran yang kuat dan kompak ● Sebelum ditanam dalam pollybag, pangkal pucuk hasil seleksi disayat dan dicelupkan dalam larutan IBA (Perangsang akar) dengan dosis 0,02 gram/liter air (untuk 1000 pucuk) selama 5-10 menit ● Pollybag warna bening, dengan perbandingan media 3:2:1 (kompos: 0,1449 kg pasir 0,000014 m3: top soil 0,00007 m3 untuk pollybag ukuran 10x15x0,04 cm jadi 2500 kantong Jika kebun pangkas sudah dipangkas bersih, pada areal persemaian sudah harus dilakukan pencampuran media dan juga pembersihan lapangan yang dilakukan secara bersamaan. Tujuannya supaya saat dilakukan pemanenan media tanam nya sudah siap. Sebelum ditanam dalam pollybag, pangkal pucuk hasil seleksi disayat dan dicelupkan atau direndam dalam larutan hormon NAL selama 5-10 menit untuk dilakukan penanaman induksi akar. Sebelum ditanam, media atau polybag disiram sampai jenuh karena jika tidak jenuh di dalam media akan ada uap panas yang dapat menyebabkan hasil seleksi pucuk akan mati. Bedeng induksi akar kemudian ditutup dengan sungkup plastik bening yang bertujuan untuk menjaga suhu lingkungan tetap berada pada kisaran 40-500 C. Pada umur sekitar 2 minggu sampai 1 bulan, bibit sudah mulai berakar lalu disemprot supaya tidak ada jamur. Jika ada yg mati secepatnya dikeluarkan supaya tidak menular karena kalau sudah menular akan merusak 1 bedeng persemaian. Pada umur 1 bulan/1,5 bulan perakaran sudah terbentuk serempak diatas 60% dan dilakukan seleksi akar yang dilihat dari polybag yg berwarna putih. 4. Aklimatisasi ● Aklimatisasi dilakukan dengan menyeleksi pertumbuhan batang jelas serta perakaran kuat dan kompak ● Aklimatisasi dilakukan selama kurang lebih 2 minggu Bibit-bibit yang sudah tumbuh perakaran yang kuat dan kompak dikumpulkan kemudian di aklimatisasi, sedangkan yg belum berakar dikumpulkan dan diinduksi akar lagi sampai 2 minggu sudah kuat terbuka dipindah ke shading area. 5. Shading Area dan Open Area ● Setelah diaklimatisasi dipindahkan ke shading area selama kurang lebih 2 minggu kemudian dipindahkan ke open area selama kurang lebih 2 bulan ● Bibit siap tanam dan yang paling bagus berada di open area adalah diatas 4 bulan.