Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 4141-4149 http://j-ptiik.ub.ac.id

Penerapan Algoritme Genetika Untuk Optimasi Penyusunan Barang


Dalam Mobil Box
Fitria Dwi Nurhayati1, Wayan Firdaus Mahmudy2, Achmad Arwan3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1fdn.fitriadwi@gmail.ac.id, 2wayanfm@ub.ac.id, 3arwan@ub.ac.id

Abstrak
Semakin berkembangnya industri secara massal, maka laba yang dicari juga semakin maksimal dengan
meminimalkan biaya pengeluaran. Salah satu aktivitas perusahaan dalam meminimalkan biaya
pengeluaran adalah dengan mengoptimalkan proses distribusi barang. Mencari pola penyusunan barang
dalam proses distribusi barang yang optimal sangat diperlukan untuk menghindari besarnya biaya
pengeluaran seperti membutuhkan biaya akomodasi kendaraan tambahan, overload barang atau bahkan
memerlukan waktu yang lebih banyak jika tidak menggunakan sistem. Oleh karena itu penelitian ini
dilakukan untuk mengatasi masalah penyusunan barang dalam mobil box agar optimal menggunakan
algoritme genetika. Algoritme genetika dipilih karena dapat menyelesaikan masalah kompleks dengan
waktu yang relative cepat. Dalam penelitian ini diawali dengan inisialisasi individu awal dengan
dibangkitkan secara acak. Representasi yang digunakan representasi integer. Kemudian dilakukan
proses reproduksi crossover dan mutasi. Metode crossover dan mutasi yang digunakan Partially Mapped
Crossover dan Reciprocal Exchange Mutation. Selanjutnya yaitu proses seleksi menggunakan Elitsm
Selection. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh akurasi sebesar 84,6% dengan
parameter terbaik yaitu pada jumlah populasi sebesar 100, cr 0.6, mr 0.4 dan generasi 90. Hasil akhir
yang diperoleh merupakan rekomendasi optimasi penyusunan barang yang optimal
Kata kunci: optimasi, penyusunan barang, algoritme genetika, mobil box
Abstract
As the industry grows massively, the profits sought are also maximized by minimizing the cost of
expenditure. One of the company's activities in minimizing the cost of expenditure is by optimizing the
goods distribution process. Looking for patterns of arrangement of goods in the optimal goods
distribution process is necessary to avoid the cost of such expenses incurred additional vehicle
accommodation costs, overload of goods or even require more time if not using the system. Therefore,
this research is done to overcome the problem of the preparation of goods in the car box for optimal
use of genetic algorithm. Genetic algorithm is chosen because it can solve complex problems with a
relatively fast time. In this study begins with initial individualization with random raised. The
representation used is an integer representation. Then the process of reproduction of crossover and
mutation. The crossover and mutation methods used by Partially Mapped Crossover and Reciprocal
Exchange Mutation. Next is the selection process using Elitsm Selection. Based on the results of the tests
that have been done, obtained accuracy of 84,6% with the best parameters that is on the population
amount of 100, cr 0.6, mr 0.4 and generation 90. The final result obtained is optimization
recommendations optimize the preparation of goods.
Keywords: optimization, preparation of goods, genetic algorithm, car box

untuk meminimalkan biaya pengeluaran dan


1. PENDAHULUAN memaksimalkan laba (Erny, 2013). Proses
Semakin berkembangnya bermacam- distribusi barang dengan alat transportasi
macam industri yang memproduksi produk- merupakan salah satu kegiatan di dalam
produk secara massal (Gazali & Manik, 2010), perusahaan, yang kemudian dituntut agar lebih
efisiensi sangat diperlukan dalam segala bidang efisien dalam penyusunannya untuk

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 4141
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4142

meminimalisir biaya pengeluaran (Safrina, 3. KAJIAN PUSTAKA


2015).
Salah satu permasalahan dalam proses 3.1. Penataan Barang
distribusi barang adalah ketika penyusunan Dalam permasalahan optimasi penyusunan
barang yang tidak optimal, sehingga akan barang dalam mobil box menggunakan dua
memperbesar biaya pengeluaran karena objek yaitu barang dan mobil box. Data barang
memerlukan kendaraan tambahan untuk dibutuhkan untuk mengetahui berapa banyak
mendistribusikannya (Gazali & Manik, 2010). barang yang akan disusun ke dalam kendaraan,
Selain itu, ada beberapa hal juga yang perlu yang memiliki parameter panjang barang, lebar,
dipertimbangkan, seperti petugas lapangan yang tinggi, berat dan rotasi barang. Parameter
akan terus mencoba untuk meletakkan dan panjang digunakan untuk membatasi agar berat
menggeser posisi barang satu dengan yang barang tidak melebihi kapasitas kendaraan,
lainnya agar tetap optimal, dan tentunya juga parameter rotasi digunakan untuk
akan menguras lebih banyak tenaga (Gazali & mengidentifikasi apakah barang tersebut dapat
Manik, 2010). dirotasi atau tidak.
Beberapa penelitian sebelumnya telah Gambaran umum objek barang dapat dilihat
membahas mengenai permasalahan optimasi pada Gambar 1.
penyusunan barang menggunakan algoritme
Greedy oleh Gazali dan Manik (2013), dan
menggunakan algoritme firefly dalam optimasi
penyusunan barang dalam mobil box (Safrina,
2015).
Berdasarkan pemaparan informasi yang
telah dijelaskan, maka dibutuhkan algoritme
yang bisa menyelesaikan masalah kompleks
Gambar 1. Objek Barang (Safrina, 2015)
dalam proses penyusunan barang dalam mobil
box dan mampu menghasilkan solusi optimal, Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa barang i
yaitu menggunakan algoritme genetika memiliki dimensi 1 (panjang) pada sumbu x,
(Mahmudy, 2015). dimensi 2 (tinggi) pada sumbu y dan dimensi 3
Diharapkan algoritme genetika ini mampu (lebar) sumbu z.
menyelesaikan permasalahan optimasi Proses rotasi barang dapat dilakukan
penyusunan barang dengan hasil yang optimal. sebanyak enam variasi. Jika rotasi barang
bernilai “tidak” maka barang tersebut bernilai 1
2. BATASAN MASALAH yang artinya hanya memiliki 1 variasi rotasi.
Batasan masalah yang digunakan dalam Sedangkan jika bernilai “ya” maka barang
penelitian ini adalah: tersebut dapat dirotasi sebanyak enam variasi.
1. Barang yang akan disusun telah Gambar rotasi barang dapat dilihat dalam
dikemas dalam bentuk balok atau kubus Gambar 2.
2. Berat barang merupakan berat barang
asli yang sudah ditambah dengan berat
barang packing.
3. Rute pengiriman barang tidak
diperhatikan (semua barang turun di
tempat yang sama).
4. Berat barang yang berada di atas barang
lain tidak mempengaruhi barang yang
berada di bawahnya.
5. Beban maksimal yang dapat ditampung
tidak melebihi beban maksimal mobil
box.
6. Rotasi barang dapat dilakukan sebanyak
Gambar 2. Variasi Rotasi Barang (Susanto, 2009)
6 variasi.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4143

Sedangkan data mobil box diperlukan untuk 4. METODOLOGI PENELITIAN


mengetahui kapasitas ruangan maksimal, dan
Penelitian ini termasuk sebagai penelitian
memiliki parameter antara lain panjang, lebar,
implementatif dengan pendekatan perancangan
tinggi dan beban optimal yang mampu
(design). Tahap-tahap penelitian yang dilakukan
ditampung oleh mobil box. Untuk gambaran
dapat dilihat dalam Gambar 4.
umum objek kendaraan dapat dilihat dalam
Gambar 3.

Gambar 3. Gambaran Mobil Box dalam Koordinat Tiga


Dimensi (Susanto, 2009)

Pada Gambar 3, sumbu x menggambarkan


lebar mobil, sumbu y menggambarkan tinggi
mobil dan sumbu z menggambarkan panjang
mobil.

3.2. Algoritme Genetika


Algoritme genetika merupakan bagian dari
algoritme evolusi (Panharesi & Mahmudy,
2015). Algoritme genetika merupakan metode
algoritme yang populer untuk memecahkan Gambar 4. Tahap Penelitian
permasalahan baik kompleks maupun non-
kompleks (Mahmudy, 2015). Terdapat beberapa Tahap studi literatur dilakukan dengan
penerapan algoritme genetika seperti melakukan pengumpulan literatur yang sesuai
permasalahan penjadwalan kuliah, optimasi dengan penelitian. Pengumpulan data digunakan
penugasan mengajar bagi dosen dan lain-lain untuk menentukan data-data yang dibutuhkan
(Mahmudy, 2015). dalam penelitian. Perancangan sistem dilakukan
Proses dalam algoritme genetika dimulai dengan perhitungan manual, membuat diagram
dengan tahap inisialisasi, yaitu menciptakan alir dan antar muka sistem. Proses implementasi
individu-individu secara acak yang memiliki dilakukan dengan membangun perangkat lunak
susunan gen (kromosom) tertentu (Wahyuni, sesuai dengan perancangan sistem. Proses
Mahmudy, dan Setiawan, 2017). Kromosom pengujian dan analisis digunakan untuk menguji
tersebut mewakili solusi dari permasalahan. parameter yang ditentukan dan menganalisisnya.
Tahap selanjutnya yaitu proses reproduksi yang
terdiri dari proses crossover dan mutasi yang 5. PERHITUNGAN MENGGUNAKAN
menghasilkan offspring dari induk secara ALGORITME GENETIKA
random yang terdapat dalam populasi.
Dalam melakukan perhitungan, parameter
Selanjutnya yaitu proses evalusi yang ditandai yang digunakan dalam proses algoritme genetika
dengan semakin besar nilai fitness, maka yaitu popSize (jumlah populasi), jumlah
peluang untuk mendapatkan solusi maksimal generasi, crossover rate (cr) dan mutation rate
akan semakin besar.
(mr). Langkah-langkah yang dilakukan untuk
Tahap akhir dalam algoritme genetika yaitu
menyelesaikan masalah terdapat pada Gambar 6
tahap seleksi, yaitu dengan memilih individu
(Mahmudy, 2015).
terbaik dengan fitness terbesar. Individu terbaik Penyelesaian masalah dimulai dengan
hasil seleksi akan dipertahankan untuk generasi
memasukkan data barang, data kendaraan dan
berikutnya (Mahmudy, 2015).
parameter algoritma genetika. Kemudian
membentuk inisialisasi populasi awal dengan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4144

membangkitkan kromosom secara random Tabel 1. Contoh representasi kromosom


sesuai dengan data parameter yang dilakukan. …. Segmen
Segmen 1 …..
Kemudian melakukan proses crossover, mutasi, . 10
evaluasi dengan menentukan fitness tertinggi Individu x1 x2 … … … … x19 x20
yang akan terseleksi menjadi individu baru pada k r … … … … k r
generasi selanjutnya. … … … …
P1 B3 1 B1 5
Representasi kromosom merupakan proses
penyelesaian masalah dengan cara pengkodean P2 B5 6 … … … … B7 1
ke dalam algoritme genetika yang merupakan P3 B2 5 … … … … B4 2
proses awal dan paling penting untuk Tabel 1 merupakan contoh representasi
memberikan solusi (Mahmudy, 2015). Dalam kromosom. Nilai pada gen pertama masing-
penelitian ini menggunakan representasi integer. masing segmen sesuai dengan kode barang (k
Di dalam penelitian ini, dalam satu kromosom merupakan kode barang) sesuai dengan
terdapat dua karakter gen yaitu kode barang dan banyaknya barang yang akan dimasukkan dan
kode rotasi barang, sehingga nilai panjang gen nilai pada gen kedua masing-masing segmen
sebanyak 2 x n, dengan n merupakan banyak menunjukkan batasan rotasi barang (r) yang
barang. Visualisasi gen dalam individu dapat nilainya dari 1 sampai 6 sesuai dengan variasi
dilihat dalam Gambar 5. barang pada Gambar 2. Pada tabel tersebut
terdapat 3 individu yaitu P1, P2 dan P3.
Banyaknya individu sesuai dengan popSize yang
dimasukkan.
Setelah mendapatkan populasi awal,
kemudian melakukan tahap reproduksi yang
terdiri dari proses crossover dan mutasi. Proses
Gambar 5.Visualisasi Gen crossover menggunakan Partially Mapped
Crossover dengan melakukan persilangan dua
induk dan menentukan hubungan pemetaan.
Untuk crossover, misalkan memilih P1 dan
P2 sebagai induk (parents)
P1: 1 2 5 6 4 3 8 7
P2: 1 4 2 3 6 5 7 8
Kemudian dipilih secara acak dua titik
potong sebagai berikut:
P1: 1 2 | 5 6 4 | 3 8 7
P2: 1 4 | 2 3 6 | 5 7 8
Selanjutnya range (di dalam dua titik
potong) ditukar antara induk, menjadi:
P1: 1 2 | 2 3 6 | 3 8 7
P2: 1 4 | 5 6 4 | 5 7 8
Sehingga di dapatkan hasil pemetaan:
2 ↔ 5, berarti 2 akan diganti dengan 5 dan
sebaliknya, berlaku diluar dua titik potong
3 ↔ 6 ↔ 4, 4 dapat diganti dengan 6 atau
3, sehingga menjadi:
C1: 1 5 2 3 6 4 8 7
C2: 1 3 5 6 4 2 7 8
Setelah melakukan proses crossover,
selanjutnya dilakukan proses mutasi reciprocal
exchange mutation, yaitu dengan cara menukar
nilai yang terdapat pada dua posisi (exchange
point/XP) (Mahmudy, 2015) yang sebelumnya
telah dipilih secara acak seperti pada Gambar 7.

Gambar 6. Langkah perhitungan Algoritme Genetika

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4145

Keterangan :
f (x) = Fungsi objektif / fitness
Vb = Seluruh volume barang yang masuk
Vk = Volume kendaraan i = Indeks Barang
Gambar 7. Proses Mutasi n = Jumlah Barang
Setelah mendapatkan individu hasil mutasi, i = Indeks Barang
kemudian dilakukan proses evaluasi dengan w = Berat barang i
menentukan fitness terbesar yang akan menjadi W = Beban maksmimum mobil box
tolak ukur penentuan generasi selanjutnya pi, li, ti = Masing-masing panjang, lebar dan
(Panharesi & Mahmudy, 2015). Semakin besar tinggi barang i
nilai fitness maka peluang akan menjadi solusi P, L, T = Masing-masing panjang, lebar dan
akan semakin besar (Mahmudy, 2015). tinggi mobil box
Penentuan nilai fitness dalam penelitian ini xi = Variabel biner yang mengidentifikasikan
menggunakan Persamaan 1 (Lim, Gunadi & dapat atau tidaknya barang i disusun pada
Gang, 2004). mobil box. Bernilai 1 jika barang berada di
∑𝑉𝑏 dalam mobil box dan 0 jika tidak.
𝑓(𝑥) = 𝑉𝑘 ∗ 100% (1)
Setelah menghitung fitness kemudian
Fungsi objektif / fitness berfungsi untuk dilanjutkan dengan proses seleksi dengan
mengoptimalkan penggunaan ruang yang memilih individu terbaik yang akan bertahan
tersedia dengan menggunakan total volume untuk berproses pada generasi selanjutnya.
barang yang dapat disusun pada mobil box. Hal Proses seleksi yang digunakan dalam penelitian
yang harus diperhatikan dalam penyusunan ini yaitu Elitsm Selection, yaitu dengan
barang yaitu fungsi objektif (objective function) mengurutkan nilai fitness dari yang terbesar ke
dan batasan (constraint) (Safrina, 2015). yang kecil atau yang dikenal dengan istilah
Batasan-batasan dalam penyusunan barang perankingan.
adalah sebagai berikut (Safrina, 2015): Proses reproduksi akan dilakukan sampai
1. Orientasi Barang salah satu syarat keadaan kondisi berhenti telah
Barang yang disusun berbentuk balok atau terpenuhi, yaitu (Mahmudy, 2015):
kubus yang memiliki dimensi panjang, lebar dan 1. Ketika sudah mencapai kondisi generasi n
tinggi. Ada barang yang dapat dirotasi atau tidak yang telah ditentukan.
sesuai dengan Gambar 2. 2. Ketika tidak dijumpai solusi terbaik saat
2. Beban Maksimal Mobil Box sudah mencapai generasi ke n.
Masing-masing dari mobil box memiliki 3. Ketika telah mencapai t satuan waktu.
batas beban maksimal barang yang dapat
ditampung. Sehingga beban barang tidak boleh 6. ARSITEKTUR SISTEM
melibihi beban maksimal mobil box. Model
matematika yang digunakan terdapat pada Dalam penelitian ini menggunakan bahasa
Persamaan 2. pemograman java dengan struktur diagram class
∀𝑖 ∈ {1, … , 𝑛} ∑𝑛𝑖=1 𝑤𝑖 ∗ 𝑥𝑖 ≤ 𝑊 (2) utama seperti Gambar 8.
3. Kapasitas Ruang Mobil Box
Batasan kapasitas ruang mobil box 7. PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
digunakan supaya barang-barang yang akan Pada penelitian ini terdapat 3 pengujian,
disusun ke dalam mobil box memiliki ukuran yaitu pengujian ukuran populasi, pengujian
sama atau kurang dari kapasitas mobil box. ukuran crossover rate dan mutation rate,
Volume barang yang disusun tidak boleh pengujian banyaknya generasi. Setelah
melebihi volume mobil box. Persamaan yang mendapatkan parameter terbaik, kemudian akan
digunakan seperti pada Persamaan 3. dilakukan pengujian kembali menggunakan
∀𝑖 ∈ {1, … , n} ∑𝑛𝑖=1 𝑝𝑖 ∗ 𝑙𝑖 ∗ 𝑡𝑖 ∗ 𝑥𝑖 ≤ 𝑃 ∗ 𝐿 ∗ 𝑇 parameter terbaik masing-masing pengujian.
(3)
Masing-masing dimensi panjang, lebar dan
tinggi barang juga tidak boleh melebihi panjang,
lebar dan tinggi mobil box. Persamaan yang
digunakan seperti pada Persamaan 4:
∀𝑖 ∈ {1, … , n} ∑𝑛𝑖=1 𝑝𝑖 ≤ 𝐿 𝑑𝑎𝑛 𝑙𝑖 ≤
𝑃 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑖 ≤ 𝑇 (4)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4146

Pengujian Ukuran Populasi


45,00

Rata-rata fitness
44,00
43,00
42,00
41,00
40,00
39,00

40
10
20
30

50
60
70
80
90
100
110
Populasi

Gambar 9. Grafik Hasil Pengujian Ukuran Jumlah


Populasi

Pada Gambar 9 dapat diketahui bahwa nilai


rata-rata nilai fitness terbesar terjadi pada
populasi ke 100 sebesar 43.96. Sedangkan nilai
rata-rata fitness terendah terjadi pada populasi ke
10 sebesar 41.03. Dari hasil pengamatan di atas
bahwa ketika nilai populasi semakin besar,
kemungkinan untuk mendapatkan kromosom
optimal semakin besar. Selanjutnya rata-rata
nilai fitness yang diperoleh mengalami kenaikan
yang tidak signifikan karena proses reproduksi
memiliki kesamaan dengan induknya
(Lesmawati, Rahmni, dan Mahmudy, 2016).

7.2. Pengujian Ukuran Crossover Rate (cr)


dan Mutation Rate (mr)
Pengujian ukuran cr dan mr digunakan untuk
menentukan ukuran cr dan mr yang terbaik.
Gambar 8. Diagram class sistem Nilai populasi yang digunakan dari hasil
pengujian ukuran populasi terbaik yaitu 100,
7.1. Pengujian Ukuran Populasi sedangkan nilai kombinasi cr 0,1 dan mr 0,2.
Hasil uji coba kombinasi ukuran cr dan mr dapat
Pengujian ukuran populasi digunakan untuk dilihat dalam Gambar 10.
menentukan ukuran populasi yang terbaik.
Parameter ukuran populasi yang digunakan yaitu Pengujian Ukuran Cr dan Mr
kelipatan 10, sampai dengan 110. Untuk banyak
generasi yaitu 10, cr sebanyak 0,1 dan mr 45,00
Rata-rata fitness

sebanyak 0,2. Pengujian dilakukan sebanyak 44,50


sepuluh kali untuk mendapatkan hasil yang 44,00
mewakili kemampuan algoritme secara utuh.
43,50
Lalu akan didapatkan nilai rata-rata fitness yang
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1
terbaik. Sehingga dapat dilakukan analisis
terhadap nilai populasi terbaik yang digunakan. Mr 1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0
Hasil uji coba ukuran populasi dapat dilihat Cr
dalam Gambar 9.

Gambar 10. Grafik Hasil Pengujian Kombinasi Cr dan Mr

Pada Gambar 10 dapat diketahui bahwa


hasil rata-rata nilai fitness terbesar terjadi pada
ukuran cr 0.6 dan mr 0.4 sebesar 44.81.
Sedangkan nilai rata-rata fitness terendah terjadi

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4147

pada ukuran cr 0 dan mr 1 sebesar 43.98. komputasi yang lama karena bisa jadi algoritme
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kombinasi genetika akan mengeksplorasi area yang tidak
crossover rate (cr) dan mutation rate (mr) mempunyai nilai optimal (Mahmudy, 2015).
terbaik adalah 0,6 : 0,4. Apabila cr rendah dan
mr tinggi maka algoritme genetika tidak akan 7.4. Pengujian Parameter Terbaik
mampu mengeksplorasi daerah pencaraian Hasil parameter terbaik berdasarkan
secara efektif (Mahmudy, 2015), karena pengujian yang telah dilakukan sebelumnya
crossover yang rendah tidak bisa belajar efektif akan dijadikan nilai input masing-masing
dari generasi sebelumnya (Riyandani, 2016). parameter untuk mendapatkan solusi yang
Sedangkan sebaliknya, jika nilai cr tinggi dan mr mendekati optimal. Yaitu dengan parameter
rendah maka akan mengalami penurunan populasi sebesar 100, kombinasi cr dan mr
kemampuan dalam mengeksplorasi ruang 0,6:0,4 dan generasi sebesar 90.
pencarian, sehingga kehilangan kesempatan
untuk mengeksplorasi ruang pencaraian lainnya Pengujian Parameter
(Mahmudy, 2015), karena ketika nilai crossover
tinggi akan menghasilkan offspring yang Terbaik

Rata-rata fitness
memiliki kemiripan tinggi dengan induk 48,50
(Riyandani, 2016). 48,00
47,50
47,00
7.3. Pengujian Banyaknya Generasi 46,50
Pengujian ukuran generasi digunakan untuk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
menentukan ukuran generasi yang terbaik. Nilai Pengujian ke-
populasi, kombinasi cr dan mr diperoleh
berdasarkan hasil pengujian nilai terbaik pada uji Gambar 12.Uji Coba Parameter Terbaik
coba populasi 100, kombinasi cr 0,6 dan mr 0,4.
Gambar 12 dapat disimpulkan bahwa nilai
Hasil uji coba ukuran banyak generasi dapat
fitness yang dihasilkan sudah mendekati
dilihat dalam Gambar 11.
optimal. Karena hasil nilai rata-rata fitness dari
Pengujian Ukuran Generasi 10 kali percobaan di atas menghasilkan nilai
rata-rata fitness yang hampir sama. Untuk
48,00 mengetahui nilai akurasi yang diperoleh,
Rata-rata fitness

46,00 dilakukan perhitungan dengan menggunakan


parameter pengujian algoritma genetika terbaik
44,00 dan data artificial data barang dan kendaraan.
42,00 Penentuan nilai akurasi dengan menggunakan
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 persamaan :
𝑛
Jumlah Generasi 𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = ∑
𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 (𝑠𝑖𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖)
𝑥 100%
𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 (𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚)
𝑘=𝑛

Gambar 11.Uji Coba Banyaknya Generasi Sehingga didapatkan nilai rata-rata akurasi
sebesar :
Pada Gambar 11 dapat diketahui nilai rata- Σ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 (%) =
Σ 𝑢𝑗𝑖 𝑐𝑜𝑏𝑎
rata nilai fitness terbesar terjadi pada generasi 90
sebesar 47.62. Sedangkan nilai rata-rata fitness 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 =

terendah terjadi pada generasi 10 sebesar 44.42. 86 + 79 + 86 + 93 + 86 + 79 + 86 + 93 + 79 + 79


=
10
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketika nilai
846
generasi bertambah, maka nilai rata-rata fitness =
10
cenderung bertambah. Pada setiap kenaikan = 84.6 %
jumlah generasi terjadi perubahan nilai rata-rata
fitness yang tidak terlalu signifikan, dan waktu 8. KESIMPULAN
yang dibutuhkan untuk melakukan komputasi
semakin lama. Sehingga dapat disimpulkan Permasalahan penyusunan barang dalam
bahwa semakin meningkat nilai generasi, maka mobil box dapat diselesaikan dengan
nilai rata-rata fitness cenderung mengalami menggunakan algoritme genetika. Representasi
peningkatan, akan tetapi membutuhkan waktu kromosom yang digunakan berbasis integer
berdasarkan kode barang yang akan disusun.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4148

Dalam proses algoritme genetika terdapat proses 10. DAFTAR PUSTAKA


crossover dan mutasi dengan digunakan
Erny, 2013. Optimasi Pola Penyusunan Barang
menggunakan Partially Mapped Crossover dan
dalam Peti Kemas Menggunakan
Reciprocal Exchange Mutation. Nilai fitness
Algoritma Particle Swarm
yang diperoleh berdasarkan Batasan volume
Optimization. Jurnal Matematika,
optimal, rotasi barang dan beban maksimal yang
Komputasi. Universitas Hasanuddin.
telah melalui proses algoritme genetika. Untuk
mendapatkan nilai fitness dengan nilai terbaik Gazali, W. & Manik, IN., 2010. Perancangan
yang ditandai dengan memiliki fitness tertinggi Program Simulasi Optimasi Penyusunan
yaitu dengan menggunakan proses Elitsm Barang dalam Kontainer menggunakan
Selection. Algoritma Greedy. Jurnal Mat Stat, vol.
10, no. 2, pp. 100-113
Nilai dari masing-masing parameter
Lesmawati, W., Rahmi, A., Mahmudy, WF.,
algoritme genetika sangat berpengaruh untuk
2016. Optimization Of Frozen Food
mendapatkan kromosom terbaik yang ditandai
Distribution Using Genetic Algorithms.
dengan memiliki fitness terbesar. Nilai
Journal of Environmental Engineering &
parameter jumlah populasi, cr, mr dan generasi
Sustainable Technology, vol. 03, no. 1, pp.
yang semakin bertambah akan mampu
51-58
menghasilkan keragaman individu yang lebih
banyak, dan memiliki kecenderungan nilai Lim, R., Gunadi, K. & Gang, OW., 2004.
fitness yang semakin meningkat. Akan tetapi Optimasi Pengambilan dan Penataan
fitness yang dihasilkan tidak terlalu signifikan Ulang Barang di gudang dengan
dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Nilai Penerapan Stack Menggunakan Metode
fitness yang dihasilkan sangat bergantung Genetic Algorithm. Jurnal Informatika,
dengan banyaknya data barang dan kendaraan vol. 5, no. 1, pp. 39 - 52
yang tersedia. Jika jumlah banyaknya barang
Mahmudy, WF., 2015. Modul Algoritma
yang tersedia semakin banyak, maka nilai fitness
Evolusi, Program Teknologi Informasi dan
akan bertambah. Begitu pula sebaliknya ketika
Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya.
jumlah barang yang tersedia sedikit maka akan
menghasilkan nilai fitness optimum yang Panharesi, YG. & Mahmudy, WF., 2015.
semakin kecil. Optimasi Distribusi Barang Dengan
Algoritma Genetika. DORO: Repository
Hasil akurasi berdasarkan pengujian
Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas
menghasilkan akurasi sebesar 84.6% dengan
Brawijaya, vol.5, no.11
konfigurasi nilai masing-masing parameter
algoritme genetika yang terbaik mendekati Riyandani, 2016. Optimalisasi Komposisi Pakan
optimal sebesar jumlah populasi 100; cr 0,6; mr Sistem Polikultur Ikan dan Udang
0,4; dan generasi 90. Menggunakan Algoritma Genetika.
Skripsi. Program Teknoligi Informasi dan
9. SARAN Ilmu Komputer, Univeristas Brawijaya.
Agar fitness yang dihasilkan semakin Safrina, 2015. Optimalisasi Barang pada Mobil
optimal, maka tidak hanya menggunakan data Box Menggunakan Algortima Firefly.
barang dan kendaranan, akan tetapi juga Skripsi. Fakultas Ilmu Komputer dan
memperhatikan batasan-batasan tentang titik Teknologi Informasi, Univeristas
berat barang yang berada di bawahnya atau Sumatera Utara
beban maksimum tumpukan barang, dan bisa
Susanto, YH., 2009. Perancangan Program
ditambahkan rute tujuan pengiriman. Sehingga
Simulasi Optimasi Penyusunan Barang
dengan adanya kombinasi tersebut akan mampu
dalam Komtainer Menggunakan
menghasilkan fitness yang optimal.
Algortima Greedy (Studi Kasus: Best
Penelitian selanjutnya Algoritme Genetika
Global Ekspress). Skripsi. Universitas
dapat dimodifikasi atau dilakukan
Bina Nusantara
penggabungan dengan algoritme lainnya agar
mampu menghasilkan solusi yang lebih baik lagi Wahyuni, R., Mahmudy, FM., Setiawan, BD.,
atau optimal. 2017. Penentuan Portofolio Saham
Optimal Menggunakan Algortima

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4149

Genetika. Jurnal Pengembangan


Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,
vol. 1, no. 1, pp. 63-68

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai