Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi ini pemanfaatan waktu yang efektif dan efisien sangatlah

penting terutama dalam mendapatkan informasi serta pemanfaatan dalam

menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Persaingan bisnis yang semakin ketat

dimasa kini menurut perusahaan untuk menggunakan kemampuan yanga ada

semaksimal mungkin agar memiliki daya saing yang kuat sehingga dapat tetap

bertahan dalam persaingan tersebut. Pemanfaatan teknologi informasi yang sangat

pesat saat ini dapat menjadi salah satu solusi dalam menghadapi persaingan bisnis.

Perusahaan-perusahaan kini harus menyelaraskan teknologi dengan kebutuhan

perusahaan.

Sistem informasi akuntansi membantu mengatur dan mengendalikan hal-hal

yang berkaitan dengan bagian keuangan. Pengaturan dan pengendalian tersebut akan

mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan, kecurangan, dan mempercepat

kegiatan bisnis dalam perusahaan. Dengan adanya sistem informasi akuntansi dan

dibantu dengan sistem logistik yang dibangun diharapkan dapat memenuhi kebutuhan

perusahaan dalm memenuhi kebutuhan akan informasi yang berkaitan dalam proses

bisnis perusahaan tersebut dengan penerapansistem informsi akuntansi ini dapat

membantu dalam meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan, yang


berhubungan dengan pengendalian kinerja, serta memfasilitasi proses transaksi

keuangan perusahaan

Seiring berjalannya waktu internet berkembang sangat pesat. Internet telah

menunjang efektifitas dan efisensi dalam kehidupan masyarakat, dimana internet

sudah menjadi kebutuhan sehari-hari manusia dalam bertukar informasi, bisnis,

edukasi, bahkan hiburan. Internet dapat diakses dengan mudah melalui perangkat

seperti komputer, smartphone, dll. Internet juga dapat diakses kapan saja dan dimana

saja. Pada saat ini internet juga dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Pada saat

internet juga dapat digunakan dalam mendukung basis data, sehingga basis data akan

mudah di akses tanpa terhambat oleh lokasi dan waktu.

PT. Suryagita Nusaraya salah satu perusahaan Domestic and Internasional

Freight Forwarararding yang bergerak di bidang cargo dengan layanan pengiriman

barang hingga kebeberapa wilayah di Indonesia. PT. Suryagita Nusaraya sudah

memiliki beberapa cabang di seluruh wilayah indonesia salah satunya terletak di kota

palu provinsi sulawsi tengah. PT. Suryagita Nusaraya Cabang Palu menjadi agen

tunggal penjualan SMU Surat Muatan Udara.

PT. Suryagita Nusaraya Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah yang hingga saat

ini masih terus beroprasi. Salah satu masalah yang berpengaruh terhadap operasional

perusahaan adalah penerapan biaya yang akan dianggarkan dimana seringkali

terdapat ketidaksesuaian antara anggaran dan realisasinya, sehingga sistem informasi

akuntansi yang menyediakan Informasi keuangan ini tentunya akan dijadikan

pedoman dalam menyusun anggaran biaya selanjutnya.


Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji terkait

“Kesuksesan sistem informasi akuntansi logistik studi kasus pada PT. Suryagita

Nusaraya Cabang Palu”

1.2 Fokus Penelitian dan Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat di kemukakan bahwa penelitian ini

memfokuskan pada sistem informasi akuntansi yang terdapat pada PT. Suryagita

Nusaraya cabang kota palu dan rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana

kesuksesan sistem informasi akuntansi logistik pada PT. Suryagita Nusaraya cabang

palu.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat di rumuskan tujuan penelitian yaitu

untuk mengetahui dan memahami kesuksesan sistem informasi akuntansi

logistik di PT. Suryagita Nusaraya cabang Palu.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitian

ini memuat uraian yang mempertegas bahwa masalah pada penelitian dapat

bermanfaat bagi segi teoritas maupun dari segi praktis, diantaranya adalah sebagai

berikut:
1. Teoritis penerapan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi khususnya tentang

peran bagaimana pemimpin dalam memutuskan dan menetapkan pengambilan

keputusan.

2. Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan dapat

memberikan kontribusi yang berupa informasi bagi pimpinan khusnya dalam

rangka pengambilan keputusan pada perusahaan dalam tiap periode.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini disajikan dalam 5 bab dengan beberapa subbab sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tiga poin penting yaitu penelitian terdahulu, konsep teori

dan terakhir kerangka pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang objek penelitian, jenis penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis

data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil dan pembahasan mengenai penelitian yang

telah dilakukan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan tentang penelitian yang dilakukan dan saran-saran

untuk penelitian selanjutnya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Tedahulu

Penelitan terdahulu merupakan salah satu hal yang penting dalam penelitian, di

mana hasil penelitian tersebut dapat menjadi bahan referensi atau acuan bagi peneliti-

peneliti selanjutnya yang memililki persamaan topik penelitiaan. Berikut ini ada

beberapa penelitiaan yang memiliki relevansi dengan penelitaan ini, yaitu

(Yulia, Natalia and Setiawan 2012) melakukan penelitian dengan judul sistem

informasi logistik untuk perusahaan ekspedisi PT. Rajawali Imantaka Sempurna.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem yang dibuat mampu menangani

proses pengiriman barang mulai dari penerimaan order pengiriman, menentukan truk

yang akan mengangkut barang, menjadwalkan pengiriman barang, pembuatan

dokumen pengiriman serta pembuatan laporan.

(Tandrian 2018) melakukan penelitian dengan judul Informasi Manajemen

logistik PT Arah Dunia Televisi Yogyakarta penelitian ini menggunakan metode

menggunakan SDLC (Softwere Development life cycle ) adalah proses pembuatan

dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk

mengemba ngkan sebuah sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem dapat

menyajikan data peralatan yang sedang dipinjam dan tersedia, peralatan dapat

menyimapan kondisi peralatan dan mencetak jika terjadi perubahan kondisi peralatan
saat pengembalian selain itu sistem dapat menampilkan data peralatan dan detail data

peralatan dengan lengkap.

(Dika and Fitriansyah 2016) melakukan penelitian dengan judul perancangan

sistem informasi jasa pengiriman barang berbasis Web. Penelitian ini menggunakan

metode diagram alir data . Hasil penelitian menunjukkan aplikasi web yang dibuat

dapat memberikan informasi mengenai perjalanan barang sehingga meminimalisir

hilangnya barang atau kecelakaan kerja.

Tabel 2.1
\Matriks Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu

No Judul Persamaan Perbedaan


1 1. Sistem Informasi 1. Penelitian ini
(Yuli 2012) Sistem Akuntansi menggunakan data
informasi logistik 2. Pengambilan primer dan sekunder.
untuk perusahaan keputusan 2. penelitian ini tidak
ekspedisi PT.Rajawali anggaran biaya menggunakan teknik
Imantaka Sempurna pengumpulan data
dokumentasi.

2 (Chan Rizky Tandrian Sistem informasi 1. Penelitian lakukan di


2018) Sistem akuntansi Kecamatan Tarokan,
Informasi Manajemen Kabupaten Kediri,
logistik PT Arah Dunia
Jawa Timur.
Televisi Yogyakarta
2. Penelitian ini berfokus
pada pengambilan
keputusan aktiva
Tetap.
3 (Dhika Harry 2016) Peranan sistem Penelitian ini di
Perancangan sistem informasi akuntansi lakukan pada pengrajin
informasi jasa Batik Ukm Kabupaten
pengiriman barang Banyuwang
berbasis Web.

(Diolah Peneliti, 2022)


2.1 Manajemen Logistik

Manajemen logistik adalah salah satu aktivitas perusahaan yang tertua tetapi

juga termuda. Aktivitas logistic (lokasi fasilitas, transportasi, inventarisasi,

komunikasi, dan pengurusan & penyimpanan) telah dilaksanakan orang semenjak

awal spesialisasi komersil. Sulit untuk dapat membayangkan sesuatu pemasaran atau

manufakturing yang tidak membutuhkan sokongan logistic.

Tujuan logistik adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam

material dalam jumlah yang tepat pada waktu dibutuhkan, dalam keadaan yang dapat

dipakai, ke lokasi di mana ia dibutuhkan, dan dengan total biaya yang terendah.

Melalui proses logistik material mengalir ke kompleks manufakturing yang sangat

luas dari negara industri dan produk-produk didistribusikan melalui saluran-saluran

distribusi untuk konsumsi.

Penyelenggaraan logistik memberikan kegunaan (utility) waktu dan tempat.

Kegunaan tersebut merupakan aspek penting dari operasi perusahaan dan juga

pemerintah. Semua bentuk perilaku yang terorganisir membutuhkan sokongan

logistic. Nilai dalam bentuk tersedianya barang pada waktunya yang ditambahkan

kepada material atau produk adalah suatu hasil dari proses logistic. Nilai yang

demikian mahal untuk dicapai. Walaupun sulit untuk mengukurnya dengan persis,

namun pengeluaran logistic Amerika Serikat per tahun lebih dari 20% dari total PNB-

nya

Sasaran penyelengaraan logistik adalah mencapai level sokongan

manufakturing pemasaran yang ditentukan sebelumnya dengan total biaya yang


serendah mungkin. Tanggung jawab utama manajer logistik adalah merencanakan

dan mengelola suatu sistem operasi yang mampu mencapai sasaran ini. Dalam

tanggung jawab perencanaan dan pengelolaan yang luas ini terdapat banyak sekaligus

yang kompleks dan mendetil. Ciri-ciri utama logistik adalah integrasi berbagai

dimensi dan tuntutan terhadap pemindahan (movement) dan penyimpanan (storage)

yang strategis.

2.2 Sistem logistik

Sistem logistik adalah serangkaian fasilitas yang berhubungan dengan jasa

pelayanan transportasi. Fasilitas yang disebutkan itu memiliki maksud tempat dimana

suatu material diolah mulai dari pembuatan,penyimpanan,sortir,hingga

konsumsi.struktur organisasi individual itu berbeda-beda menurut missi khususnya,

menurut tenaga kerja yang tersedia, dan menurut kemampuan

sumberdayanya.Beberapa pola dasar dari struktur organisasi ini akan diberikan nanti

sebagai pedoman bagi manajer.

Kekuatan-kekuatan luar dari perusahaan adalah kekuatan bisnis lingkungannya

yang membatasi fleksibilitas disain perusahaan itu. Secara bersama-sama kekuatan-

kekuatan ini merupakan suatu lingkungan ekologis bagi

2.3 Operasi logistik

Operasi logistik adalah mengenai manajemen pemindahan (movement) dan

penyimpanan material dan produk jadi perusahaan. Salah satu cara untuk lebih

memahami sifat dari operasi logistik terpadu ini adalah dengan membayangkan

seluruh kegiatan itu terjadi dalam usaha dalam usaha struktur yang kompleks dari
siklus-siklus usaha. Dengan membayangkan operasi logistik itu sebagai sekelompok

siklis-usaha, maka dapatlah kita memperoleh suatu orientasi dasar yang dapat

digunakan untuk analisa disain dan untuk administrasi operasional. Pada level paling

dasar, masing-masing kelompok penjual, fasilitas-fasilitas perusahaan, dan/atau

lokasi nasabah yang bergerak dalam aktivitas logistik apa saja, haruslah saling

berhubungan melalui komunikasi dan transportasi. Lokasi fasilitas spesifik dalam

suatu siklus usaha dikenal sebagai nodes. Aspek-aspek komunikasi dan transportasi

dari siklus usaha (performance cycle) dikenal sebagai links.

Disamping nodes dan links, suatu siklus usaha logistik haruslah ditunjang oleh

suatu level persediaan yang merupakan bagian integral dari sistem operating.

Persediaan ini terdiri dari rata-rata investasi untuk menutup waktu pemesanan ulang

plus stock pengamanan.

Akhirnya, siklus usaha haruslah disesuaikan dengan kebutuhan masukan iuran

(input/output requirement) agar ia dapat berfungsi secara dinamis. Masukan (input)

bagi suatu siklus usaha adalah volume pesanan produk atau pesanan material yang

ditangani oleh sistem tersebut. Jika rata-rata permintaan untuk usahatersebut adalah

besar, maka volume throughput (produk antara) juga akan besar. Alhasil, luasnya

alternatif-alternatif disain. Begitu pula, sistem throughput yang bervolume besar akan

mungkin sekali membutuhkan berbagai siklus usaha untuk memenuhi seluruh

kebutuhannya. Jika masukan (input) tidak besar, maka kompleksitas jaringan kerja

juga akan berkurang. Pilihan disain juga berkurang, karena sedikit kemungkinan

untuk menghimpun pengangkutan yang besar diantara dua nodes.


Luaran sistem (system output) adalah berkenan dengan kemamouan struktur

siklus usaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan operasionalnya. Bila kebutuhan

operasional individual ini ada terpenuhi, maka struktur siklus usaha tersebut adalah

efektif dalam mencapai tugasnya yang telah ditetapkan. Efisiensi adalah pengeluaran

sumber daya yang perlu untuk efektifnya sistem logistik itu keseluruhannya.

2.4 Kordinasi logistik

Kordinasi logistik adalah penentuan kebutuhan dan spesifikasi yang

memadukan seluruh operasi logistik. Tujuan utama dari manajemen material adalah

untuk memelihara teraturnya arus barang yang diberi dari luar ke dalam perusahaan.

Operasi distribusi fisik mengatur penyerahan/pengantaran produk keluar perusahaan

ke para langganan. Sedangkan transfer persedianinternal adalah untuk

menyeimbangkan operasi-operasi tersebut dengan mengatur pergerakan barang-

barang setengah jadi diantara beragai tahap pembuatan (manufacturing) dan

pergerakan barang jadi dan diantara gudang-gudang yang dipakai oleh perusahaan itu.

Fungsi koordinasi logistik adalah untuk memastikan bahwa seluruh pergerakan dan

penyimpanan itu ada diselesaikan seefektif dan seefisien mungkin.

Apabila suatu perusahaan melaksanakan banyak operasi distribusi fisik maupun

manajemen material, maka tentulah diperlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Oleh

karena kegiatan manajerial yang dapat diarahkan untuk pencapaian koordinasi yang

efektif itu seringkali sudah ada dalam suatu perusahaan, maka untuk memperbaiki

koordinasi yang efektif itu seringkali sudah ada dalam suatu perusahan, maka untuk
memperbaiki koordinasi logistik tidak perlu lagi menciptakan atau membentuk

aktivitas baru. Sebaliknya, aktivitas yang sudah ada haruslah dilaksanakan

sedemikian rupa dengan tujuan tercapainya prestasi dan biaya logistik yang terbaik.

2.5 Sistem Informasi Akuntansi

2.6.1 Pengertian Sistem Akuntansi

Informasi Akuntansi secara garis besar dapat digambarkan sebagai rangkaian

aktivitas yang menggambarkan pemrosesan data-data dari aktivitas bisnis pengolahan

data keuangan perusahaan dengan menggunakan sistem informasi komputer yang

terinegrasi secara harmonis. Sistem informasi akuntansi dapat pula didefinisikan

sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengorganisasi formulir, catatan dan

laporan yang dikoordinasi untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan

dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan perusahaan dan dapat

memudahkan pengelolaan perusahaan.

Secara garis besar aktivitas utama dari sistem informasi akuntansi adalah

mengelolah/memproses data transaksi keuangan menjadi laporan keuanagan dengan

menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung dengan jaringan komunikasi

antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Bagian Pemrosesan (Proses).

Pemrosesan merupakan proses mengolah data menjadi informasi. Pemrosesan ini

meliputi penggunaan jurnal dan register untuk mencatat data masukan secara

permanen dan kronologis. Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi keuangan

secara kronologis ke dalam buku jurnal sedangkan register mencatat jenis data lain

yang tidak langsung berhubungan dengan akuntansi.


2.6.2 Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi

Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi secara umum adalah untuk mengolah

data transaksi keuangan perusahaan adapun penggunaan yang lebih khusus dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Pembuatan Laporan Rutin untuk pihak internal dan pihak eksternal, perusahaan
menggunakan sistem informasi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan-badan pemerintah dll.
b. Pendukung Utama Aktivitas Rutin suatu Organisasi/entitas, para pimpinan dan
manajer, membutuhkan sistem informasi untuk membantu aktivitas rutin suatu
organisasi perusahaan perusahaan. Aktivitas rutin yang dilakukan perusahaan
seperti: Penerimaan pesanan pelanggan, mengirimkan barang atau jasa, membuat
faktur penagihan, dan melakukan penagihan pada pelanggan.
c. Pendukung dalam Proses Pengambilan Keputusan. Dengan adanya sistem
informasi aakuntansi proses pengambilan keputusan pada setiap lini organisasi
dapat tercapai dengan segera, contohnya informasi yang berkaitan dengan produk
jasa yang penjualannya bagus dan pelanggan mana yang paling banyak
melakukan transaksi pembelian dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan.

Melaksanaan aktivitas Perencanaan dan Pengendalian Internal Sistem informasi

akuntansi diperlukan juga dalam proses perencanaan dan pengendalian. Informasi

mengenai anggaran biaya dan penerimaan kas perusahaan yang disimpan dalam

database perusahaan dapat digunakan untuk aktivitas perencanaan perusahaan.

Pengendalian internal mencangkup kebijakan-kebijakandan prosedur-prosedur yang

diterapkan dengan tujuan untuk melindungi asset kekayaan perusahaan dari kerugian

korporasi dan memelihara keakuratan data keuangan perusahaan. Sebagai contoh

suatu sistem informasi dapat mencegah adanya penyalahgunaan penggunaan data-

data keuangan perusahaan karena dengan adanya sistem komputerisasi seorang

pegawai memiliki hak akses masing-masing terhadap sistem operasi komputer yang

akan dikerjakannya. Sistem komputer akan membatasi hak akses dari masing-maing
pengguna sistem informasi tersebut sehingga kerahasiaan dapat terjaga dengan baik.

Di samping itu dengan adanya sistem informsi format data entri dapat dirancang

secara otomatis untuk memeriksa error dan mencegah jenis tertentu dari data entri

yang akan melanggar aturan-aturan yang sudah dibuat. (Anggadini and Puspitawati

2014)

Pemrosesan transaksi keuangan harus menggunakan perangkat keras

(hardware) dan perangkat lunak (software), perangkat keras yang digunakan dalam

pemrosesan data yaitu: Central Processing Unit (CPU), Yang terdiri dari bagian

penglahan dan bagian penyimpanan.

1. Pengolahan

a) Prosesor merupakan otaknya sistem komputer tetapi walaupun demikian


otaknya sistem komputer tidak akan berarti bila tidak bersinergi dengan
komponen sistem informasi yang lainnya. Prosesor dengan komponen sistem
pendukung lainnya saling terintegrasi membentuk suatu sistem komputer
komputer, prosesor ini kemampuannya berkembang dengan sangat cepat
b) Motherboard/mainboard. Motherboard merupakan sebuah papan rangkaian
yang disusun yang berfungsi sebagai tempat penampungan komponen-
komponen pendukung suatu sistem komputer (Azhar:20)
c) BUS merupakan kabel-kabel yang tersusun dengan rapidan digunakan untuk
menghubungkan CPU dengan media penyimpanan utama (Primary Storage),
BUS juga dapat digunakan untuk mentransfer data atau informasi dari memori
ke berbagai macam peralatan input atau output. Dengan kata lain BUS dapat
digunakan sebagai jalur transformasi informasi antara dua atau lebih alat-alat
dalam sistem komputer.
d) Driver card merupakan rangkaian tercetak yang berfungsi untuk memperluas
kemampuan (expansion) suatu sistem komputer. Misalnya untuk menambah
kemampuan komputer agar dapat mengeluarkan suara yang baik maka
komputer harus ditambah dengan “SOUND CARD”.
e) Cache Memory. Alat ini berfungsi supaya CPU dapat bekerja dengan lebih
efisien dan mengurangi waktu yang terbuang Cache berfungsi sebagai Buffer
(penyeimbang) antara CPU yang berkecepatan tinggi dengan memori yang
memiliki kecepatan rendah.
2. Bagian Penyimpanan,

Bagian penyimpanan pada intinya berfungsi untuk melakukan penimpanan

hasil penginputan dan pengolahan transaksi. Dalam sistem akuntansi manual

penyimpanan hasil dari penginputan dan pengolahan transaksi. Dalam sistem

akuntansi manual penyimpanan data dilakukan pada buku besar dan

berkas/dokumen-dokumen perusahaan :

a) Buku Besar, catatan nilai terakhir yang menyediakan ikhtisar transaksi


akuntansi. Prosesnya disebut posting
b) Berkas, kumpulan data yang terorganisasi
c) Berkas, kumpulan data masukan transaksi yang bersifat sementara
d) Berkas Master, memuat data permanen.
e) Berkas tabel (referensi), memuat data yang diperlukakan untuk mendukung
pemrosesan data.

Sedangkan pada sistem berbasis komputerisasi data-data keuangan akan

disimpan pada media penyimpanan komputer atau yang kita kenal dengan memory,

Pengelolaan terhadap media penyimpanan komputer dapat menggunakan dalam

menggunakan Sistem Manajemen Data Base (DBMS). Memory sebagai media

penyimpanan pada intinya terdiri dari dua bagian utama (Susanto 2004) yaitu:

1. Memory Utama (Primary Storage) memory utama merupakan memory yang


dapat dibaca (access) dengan cepat oleh CPU. Memory ini digunakan untuk
menyimpan program, menimpan data, menyimpan sistem operasi, sebagai
Buffer (penyangga perbedaan kecepatan prosesor), dan menyimpan gambar di
layar. Memory utama terdiri dari Random Access Memory (RAM) dan Read
Only Memory (ROM). RAM merupakan memory yang selain dapat diakses
juga dapat diisi baik oleh operator maupun oleh operator maupun oleh
programmer sedangkan ROM hanya dapat diisi satu oleh pabrik pembuatnya
untuk selanjutnya dapat dibaca, ROM tidak dapat diisi oleh programmer.
2. Memory ke dua (secondary storage/memory) dapat di katakan sebagai media
penyimpanan tambahan.
3. Bagian keluaran (output), hasil dari pemrosesan data transaksi tersebut dapat
berupa laporan keuangan, laporan operasional, neraca saldo, pembayaran cek,
dokumen pengiriman, faktur cek, dan lain-lain. Perangkat keras yang
digunakan untuk mengeluarkan output hasil pemrosesan data adalah: printer,
layar monitor, HMD (Head Mount Display), LCD (liquid crystal display
projector) Speake

2.7 Kerangka Pemikiran

PT. Suryagita Nusaraya Cabang Palu merupakan salah satu perusahaan

Domestic and Internasional Freight Forwarding yang bergerak di bidang jasa cargo

Membutuhkan sistem informasi akuntansi sebagai media informasi untuk mengetahui

keadaan keuangan dan perekonomian perusahaan tersebut. Sistem pencatatan yang

baik akan sangat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan. Salah satu

pengambilan keputusan dalam sebuah perusahaan adalah pengambilan keputusan

anggaran biaya. Sistem informasi akuntansi menjadi faktor yang penting untuk

membangun performa perusahaan melalui informasi-informasi keuangan yang

dihasilkan. Melalui informasi tersebut dapat diketahui secara pasti keadaan

perusahaan tersebut, sehingga perencanaan perusahaan di masa mendatang lebih

mudah di susun. Penganggaran merupakan komponen penting dalam sebuah

perusahaan.

Dalam menyusun anggaran di butuhkan suatu perencanaan yang matang agar

anggaran tersebut sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Salah satu cara dalam

menyusun anggaran yang baik ialah dengan merupakan sistem informasi akuntansi.

Informasi yang di hasilkan oleh sistem informasi akuntansi akan menjadi tolak ukur

bagi perusahaan untuk pengambilan keputusan anggaran biaya. Hal ini menarik
perhatian peneliti untuk menggali peran sistem informasi akuntansi dalam sebuah

perusahaan sehingga menghasilkan informasi yang dapat menjadi pedoman bagi

perusahaan dalam menentukan pengambilan keputusan anggaran biaya. Jika

digambarkan dalam sebuah bagan maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini

sebagai berikut.
Kesuksesan

Pengumpulan Data:

1. Pengamatan
2. Wawancara
3. Dokumentasi

Sistem Informasi
Akuntansi Logistik

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi yang merupakan

mengelolah/memproses data transaksi keuangan menjadi laporan keuangan dengan

menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung dengan jaringan komunikasi

antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya dan juga keputusan anggaran

biaya merupakan perincian rencana penggunaan keuangan dalam jangka waktu

tertentu.

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian yang

digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah

berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus (case study). Penelitian

ini memusatkan diri secara intensif pada satu objek tertentu yang mempelajarinya

sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang

bersangkutan, dengan kata lain dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber

(Nawawi 2003).

Penelitian studi kasus akan kurang kedalamannya bilamana hanya dipusatkan

pada fase tertentu saja atau salah satu aspek tertentu sebelum memperoleh gambaran

umum tentang kasus tersebut. Sebaliknya studi kasus akan kehilangan artinya kalau

hanya ditujukan sekedar untuk memperoleh gambaran umum namun tanpa

menemukan sesuatu atau beberapa aspek khusus yang perlu dipelajari secara intensif
dan mendalam. Studi kasus yang baik harus dilakukan secara langsung dalam

kehidupan sebenarnya dari kasus yang diselidiki. Walaupun demikian, data studi

kasus dapat diperoleh tidak saja dari kasus yang diteliti, tetapi, juga dapat diperoleh

dari semua pihak yang mengetahui dan mengenal kasus tersebut dengan baik. Dengan

kata lain, data dalam studi kasus dapat diperoleh dari berbagai sumber namun terbatas

dalam kasus yang akan diteliti (Nawawi, 2003:2).

Secara ringkasnya yang membedakan metode studi kasus dengan metode

penelitian kualitatif lainnya adalah kedalaman analisisnya pada kasus yang lebih

spesifik.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini hanya fokus dilakukan pada satu perusahaan yang dinilai besar

karena PT. Suryagita Nusaraya Cabang Palu yang besar biasanya menerapkan sistem

informasi akuntansi. Kategori sebuah perusahaan dinilai besar karena dilihat dari

adanya kantor pengurus serta pegawai dengan keahlian di bidangnya (Andriani,

2011). Salah satu perusahaan besar yang ada di Kota Palu adalah PT. Suryagita

Nusaraya Cabang Palu yang terletak di Jl. Basuki Rahmat No. 75, Palu Selatan yang

selanjutnya dijadikan objek penelitian. Pemilihan lokasi studi kasus di PT. Suryagita

Nusaraya Cabang Palu ini didasarkan kepada asumsi bahwa pengelola PT. Suryagita

Nusaraya Cabang Palu memiliki niat transparasi yang cukup bagus, sehingga

kemungkinan pemerolehan data yang akurat dapat terlaksana. Penelitian ini

dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan, yaitu pada bulan januari 2022.

3.4 Jenis dan Sumber Data


Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif, yaitu data informasi yang

berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan. Data kualitatif

didapat melalui suatu proses menggunakan teknik analisis mendalam dan tidak bisa

diperoleh secara langsung.

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu data primer. Sumber

primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data, sedangkan sumber sekunder merupakan sumber yang data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, namun diperoleh melalui media perantara

(Sugiono 2014). Dalam penelitian ini, data primer diperoleh melalui wawancara

dengan berbagai pihak yang terkait dengan penelitian atau informan dan juga

observasi langsung ke lapangan. Informan tersebut yaitu:

1. Manajer PT. Suryagita Nusaraya Cabang Palu

2. Karyawan PT. Suryagita Nusaraya Cabang Palu

1.5 Teknik Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian.

Lofland dan Lofland (1984:47) dalam (Moelong 2017) menjelaskan, sumber data

utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah

data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Data utama penelitian ini berupa hasil

pengamatan, hasil wawancara dan hasil dokumentasi, sedangkan data tambahan

berupa data yang diperoleh dari penelusuran dokumen yang relevan dengan objek

penelitian.
Interaksi peneliti dengan informan merupakan penentu untuk tercapainya

pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

observasi (pengamatan), wawancara mendalam, dan dokumentasi yang sering disebut

sebagai teknik pengumpulan data triangulasi/gabungan (Sugiyono, 2014). Teknik

tersebut memberikan kemudahan kepada peneliti dalam memahami fenomena yang

terjadi di lapangan terhadap hasil yang ditemukan.

1.5.1 Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati secara langsung terhadap objek penelitian kemudian mencatat gejala-

gejala yang ditemukan lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan

sebagai acuan untuk yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Teknik ini

memungkinkan peneliti menelusuri langsung, melihat dan mengamati sendiri

perilaku informan dan kemudian perilaku serta kejadian yang diamati, peneliti rekam

kedalam sebuah media dengan tujuan menghilangkan “keraguan” dalam diri peneliti

untuk menginterpretasikan perilaku didalam laporan hasil penelitian. Melalui teknik

ini peneliti diharapkan akan mendapat gambaran lebih lengkap dan menyeluruh

mengenai subjek yang diamati.

Teknik pengumpulan data observasi dapat diklasifikasikan menjadi dua cara,

yaitu partisipasi aktif dan partisipasi pasif. Observasi partisipasi aktif mengharuskan

peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh narasumber, sedangkan observasi

partisipasi pasif mengharuskan peneliti untuk datang di tempat kegiatan orang yang

diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data observasi dengan pendekatan partisipasi

pasif.

1.5.2 Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya-

jawab kepada informan untuk mengetahui informasi yang lebih mendalam tentang

data-data dan keterangan yang berkaitan dengan topik penelitian. Patton (1980:197)

dalam Moleong (2017:186) mengemukakan tiga teknik wawancara, yakni wawancara

pembicaraan informal, pendekatan dengan petunjuk umum wawancara, dan

wawancara baku terbuka.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dengan

pendekatan petunjuk umum wawancara. Jenis wawancara ini mengharuskan peneliti

membuat kerangka dan garis besar pokok permasalahan yang diimplementasikan

kedalam sebuah interview guide. Pertanyaan yang diajukan kepada informan dipandu

dengan interview guide dan pertanyaan tersebut bisa berkembang sedemikian rupa

sesuai dengan kebutuhan dan kedalaman data yang ingin diperoleh. Data hasil

wawancara direkam dengan menggunakan alat perekam audio dan disimpan dalam

file komputer sebagai arsip data.

1.5.3 Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk mendukung data utama dari hasil observasi dan

wawancara. Telaah dokumentasi dilakukan dengan mengintegrasikan dokumen yang


relevan dengan topik penelitian, diantaranya: jurnal-jurnal, dan bahan tulisan lain

berupa buku-buku dan referensi lainnya yang relevan dengan permasalahan

penelitian. Peneliti juga melakukan dokumentasi terkait dengan proses pengumpulan

data berupa foto atau gambar yang direkam menggunakan media kamera untuk

mendukung kelengkapan proses penelitian.

1.6 Teknik Analisis Data

Penelitian kualitatif deskriptif menggunakan analisis data, yaitu:

1. Teori Induksi

Peneliti harus memfokuskan perhatiannya pada data yang dilapangan

sehingga segala sesuatu tentang teori yang berhubungan dengan penelitian menjadi

tak penting. Data akan menjadi sangat penting, sedangkan teori akan dibangun

berdasarkan temuan data di lapangan. Data merupakan segalanya yang dapat

memecahkan semua masalah penelitian.

Posisi peneliti benar-benar bereksplorasi terhadap data, dan apabila peneliti

secara kebetulan telah memiliki pemahaman teoritis tentang data yang akan di

teliti, proses pembuatan teori itu harus dilakukan. Peneliti berkeyakinan bahwa

data harus terlebih dahulu di peroleh untuk mengungkapkan misteri penelitian dan

teori baru akan di pelajari apabila seluruh data sudah diperoleh (Bungin 2001).

2. Reduksi Data
Analisis data dalam penelitian berlangsung bersamaan dengan proses

pengumpulan data. Diantaranya adalah melalui reduksi data, penyajian data, dan

verifikasi. Namun, ketiga tahapan tersebut berlangsung secara simultan.

3.7 Pengujian Keredibilitas data

Penerapan kriteria ini pada dasarnya menggantikan konsep vadilitas internal

dari nonkualitatif. Kriteria ini berfungsi: pertama, melaksanakan inkuiri sedemikian

rupa sehingga tingkat kepercayaan hasil-hasil penemuannya dapat dicapai; kedua,

mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian

oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti (Meloeng, 2011:324).

Dalam Sugiyono (2014:270) uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap

data penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,

peningkatan ketekunan dalam penelitian, triagulasi, diskusi dengan teman sejawat,

analisis kasus negatif, dan membercheck.

a. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber, berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan

demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data,

dan triangulasi waktu.

b. Member check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para

pemberi data berarti data tersebut sudah valid, sehingga semakin dipercaya,
tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya

tidak disepakati oleh pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam, maka

peneliti harus merubah temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa yang

diberikan oleh pemberi data.


Daftar Pustaka

Anggadini, and Puspitawati. 2014. Sistem Informasi Akuntnsi. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis Ke Arah


Ragam Varian Kontemporer. Jakarta.

Dika, Harry, Lukman, and Aswin Fitriansyah. 2016. “Perancangan Sistem Informasi
Pengiriman Jasa Pengiriman Barang Berbasis Web.”

Moelong, Lexy J. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Nawawi, Hadari. 2003. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.

Permatasari, Anita Yulianti. 2017. “Analisis Informasi Akuntansi Manajemen Dalam


Proses Pengambilan Keputusan Investasi Aktiva Tetap Pada UD Wahyu
Putra.”

Puspitaningtyas, Zarah. 2015. “Pemanfaatan Informasi Akuntansi Untuk


Pengambilan Keputusan Bisnis Bagi Pelaku Usaha Kecil Dan Menengah.”

Sugiono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Susanto, Azhar. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Linggar Jaya.

Tandrian, Chan Rizky. 2018. “Sistem Infomasi Manajemen Logistik PT. Arah Dunia
Televisi.”

Yulia, Winda Natalia, and Indro Setiawan. 2012. “Sistem Informasi Logistik Untuk
Perusahaan Ekspedisi PT. Rajawali Imantaka Sempurna.”
Pedoman Wawancara

1. Bagaimana pengalaman bapak selama bekerja di sini?


2. Bagaimana pendapat bapak mengenai Sistem Informasi Akuntansi logistik di
sini?
3. Apa saja masalah tentang Sistem Informasi akuntansi logistik selama bapak
bekerja disini?
4. Apa saja yang bapak ketahui tentang Sistem Informasi Akuntansi logistik?
5. Bagaimana
6. Apakah selama ini terdapat pembaharuan terdapat Sistem Informasi
Akuntansi logistik?
7. Jika informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi tidak sesuai
dengan apa yang telah di rencanakan oleh perusahaan menanggapi hal
tersebut?

Anda mungkin juga menyukai