Abstrak:
JNE merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang. Untuk
mendukung kemampuan dan tingkat pelayanan agar dapat bersaing di dunia jasa pengiriman
barang maka perlu adanya pengelolaan yang berbasis Teknologi Informasi (TI). Teknologi
Informasi menjadi peluang terjadinya peningkatan dan produktivitas bisnis menjadi semakin
cepat. Pemanfaatan teknologi informasi jika diterapkan pada industri jasa pengiriman seperti
JNE ini menjadi kebutuhan yang sangat mutlak. Selain itu, hadirnya teknologi, banyak
dimanfaatkan oleh pelaku bisnis untuk memperoleh keuntungan yang berupa material maupun
yang bersifat non-material. Tujuan yang ingin dicapai dalam laporan ini adalah untuk
mengetahui Analisis Penerapan Teknologi Informasi, Pengendalian Internal, Dan Audit
Berbasis TI Pada PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Hasil penulisan makalah ini
menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi terhadap sistem informasi manajemen sangat
berpengaruh dalam kebijakan audit. Sistem My Orion yang digunakan PT. JNE Logistik dapat
memperkecil kelemahan dibandingkan dengan Visual Basic, baik dalam proses input data
sampai out data.
Kata Kunci:
JNE is a company engaged in the delivery of goods. To support the capability and level of
service in order to compete in the world of freight forwarding services, it is necessary to have
management based on Information Technology (IT). Information Technology is an opportunity
for business productivity to increase and become faster. The use of information technology when
applied to the shipping service industry such as JNE is an absolute necessity. In addition, the
presence of technology is widely used by business people to gain material and non-material
benefits. The objective of this report is to find out the Analysis of Information Technology
Implementation, Internal Control, and IT-Based Auditing at Pt Tiki Jalur Nugraha Ekakurir
(Jne). The results of this paper indicate that the use of technology for management information
systems is very influential in audit policy. The My Orion system used by PT. JNE Logistics can
minimize weaknesses compared to Visual Basic, both in the process of data input to data output.
Keywords
PENDAHULUAN
Kehidupan di era revolusi industri 4.0 yang serba digital tidak dapat dipisahkan dari teknologi.
Dalam satu dekade terakhir, teknologi menunjukkan perkembangan yang sangat pesat yang
berdampak langsung pada lingkungan pribadi, sosial, maupun profesional. Pengaruh
perkembangan teknologi di lingkup profesional ditunjukkan dengan banyaknya aplikasi dan
software baru yang bekerja secara offline maupun online yang diaplikasikan di hampir seluruh
bidang kerja.
Dalam implementasinya terhadap perusahaan, perancangan struktur, basis data, sistem operasi,
komunikasi, hingga network management sangat bergantung pada sistem berbasis teknologi
informasi. Hal ini tidak terkecuali pada salah satu perusahaan bidang logistik dan ekspedisi
barang terbesar di Indonesia, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau yang lebih dikenal sebagai PT
JNE. Sejak berdiri dan memulai usahanya pada 26 November 1990, PT JNE senantiasa berupaya
membangun layanan logistik dan ekspedisi yang mengakomodasi perubahan kebutuhan para
penggunanya dan melakukan adaptasi dengan melahirkan terobosan produk-produk baru yang
inovatif. Melalui artikel ini, kami memaparkan analisis secara menyeluruh terkait penerapan
teknologi informasi, pengendalian internal, dan fungsi audit berbasis teknologi informasi pada
PT JNE sebagai sarana edukasi dan evaluasi terhadap kinerja teknologi informasi PT JNE.
METODE PENELITIAN \
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah kualitatif. Menurut
Walidin, Saifullah & Tabran (2015) yang ditulis oleh F, Muhammad Rijal (2021) metode
kualitatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian untuk memahami permasalahan dalam
manusia dan sosial untuk memberikan gambaran yang rinci melalui kata-kata yang referensinya
didapatkan dari pemberi informasi. Pada penelitian ini, digunakan pendekatan studi literatur.
Data-data yang didapatkan melalui literatur teori yang akan dibahas dalam penelitian. Referensi
tersebut dapat berupa buku, jurnal, artikel, dan riset-riset yang telah tersedia.
Pada penelitian ini ditujukan untuk mengetahui “Analisis Penerapan Teknologi Informasi,
Pengendalian Internal, dan Audit Berbasis TI pada PT TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR
(JNE). Sumber-sumber yang didapat dari penelitian ini menggunakan referensi melalui buku,
jurnal, artikel yang memiliki riset-riset tentang penerapan, pengendalian, serta penerapan TI
dalam audit. Setelah mendapatkan sumber informasi tersebut, akan dilakukannya olah data untuk
menjadikan penelitian terhadap artikel Analisis Penerapan Teknologi Informasi, Pengendalian
Internal, dan Audit Berbasis TI pada PT TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE).
KAJIAN TEORI
Teori pendukung yang lain menurut Behan dan Holme dalam Munir (2009:31) teknologi
informasi dan komunikasi adalah segala sesuatu yang mendukung untuk me-record,
menyimpan, memproses, mendapat lagi, memancar/mengantarkan dan menerima
informasi Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi
adalah suatu teknologi berupa (hardware, software, useware) yang digunakan untuk
memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan,
dan menggunakan data secara bermakna untuk memperoleh informasi yang berkualitas.
- Pengendalian Internal
Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris,
manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang dirancang guna mendapatkan
keyakinan memadai mengenai pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut: keandalan
pelaporan keuangan, kesesuaian dengan undang-undang, dan peraturan yang berlaku,
efektifitas dan efisiensi operasi. Al Haryono Jusup (2001:252). Menurut Mulyadi
(2001:163), “sistem pengendalian internal mencakup struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan guna menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan
manajemen.
- Audit TI
Audit dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian
terhadap pengendalian intern di mana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan
pengamanan agar dapat mendeteksi terjadinya penyelewengan dan ketidakwajaran yang
dilakukan perusahaan. Proses audit diperlukan perusahaan karena dengan adanya proses
audit seorang auditor dapat menyatakan pendapat terhadap kewajaran atau kelayakan
laporan keuangan berdasarkan international standards auditing yang berlaku umum.
Untuk memahami pengertian audit secara baik, berikut ini pengertian audit menurut
pendapat beberapa ahli akuntansi. Menurut Agoes (2012:4) audit dapat diartikan sebagai
suatu pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis dan kritis, oleh pihak yang
independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta
catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, yang bertujuan untuk
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan.
Menurut Mulyadi (2014:9) audit diartikan sebagai suatu proses sistematik untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan
tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, yang bertujuan untuk menetapkan tingkat
kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan, dan menyampaikan hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Menurut Arens dkk (2015:2) audit merupakan pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai
informasi guna menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan
kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat
dikatakan bahwa audit dapat diartikan sebagai suatu proses pemeriksaan yang dilakukan
secara sistematik terhadap laporan keuangan, pengawasan intern, dan catatan akuntansi
suatu perusahaan. Audit sendiri bertujuan untuk mengevaluasi dan memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan berdasarkan bukti bukti yang diperoleh dan
dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten.
PEMBAHASAN
Kebutuhan akan informasi sangat diperlukan oleh semua kalangan termasuk di dalamnya adalah
perusahaan. Data yang digunakan harus diproses atau diolah sehingga terciptalah sistem
manajemen yang mengatur dan menganalisis data hingga menjadi informasi. Perkembangan
organisasi yang dinamis mengharuskan organisasi perlu melakukan penyempurnaan sistem
informasinya. Keberhasilan sistem informasi sangat bergantung pada maksud dan tujuan dari
penerapan sistem informasi itu sendiri bagi perusahaan, apakah sistem ini mampu mengadaptasi
kebutuhan perusahaan, mudah digunakan dan mampu menyajikan segala jenis informasi yang
diperlukan. Ketergantungan akan sistem informasi di era modern ini merupakan hal yang masih
dirasakan oleh semua kalangan. Pemanfaatan teknologi untuk sistem informasi manajemen pun
mulai ramai digunakan oleh perusahaan-perusahaan startup, ini membuktikan bahwa tak hanya
perusahaan sekelas multinasional atau perusahaan yang terbilang besar saja yang menerapkan
sistem informasi manajemen ini. Maka dari itu terdapat beberapa komponen yang digunakan
dalam Analisis Penerapan Teknologi Informasi, Pengendalian Internal, dan Audit Berbasis TI
pada PT TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE). Antara lain yaitu:
1. Teknologi Informasi
a. Sistem dan Teknologi Informasi
Pembahasan terkait teknologi tidak dapat dipisahkan dari istilah sistem. Secara
umum, sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai
komponen yang saling berkaitan, mendukung, dan bergantung satu sama lain dengan
tujuan mencapai suatu tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Dengan kata lain,
adanya sistem menjadi suatu prosedur yang membentuk jaringan kerja untuk
bersama-sama mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan informasi dapat
diartikan sebagai ide atau fakta yang disampaikan atau disajikan melalui berbagai
media agar memberikan manfaat bagi penerimanya. Dari kedua definisi ini, sistem
informasi dapat didefinisikan sebagai suatu prosedur yang terdiri dari berbagai
komponen yang saling berkaitan yang akan mengolah ide atau fakta sehingga mudah
dimengerti dan bermanfaat bagi penggunanya.
Dewasa ini, teknologi sebagai alat dan sarana yang digunakan untuk mempermudah
segala aspek kebutuhan manusia memiliki peran besar dalam implementasi sistem
informasi melalui teknologi informasi. Teknologi informasi atau yang biasa dikenal
dengan istilah information technology (IT) merupakan suatu perangkat (keras dan
lunak) yang mendukung implementasi manajemen informasi yang berbasis
komputer, sehingga sistem informasi yang sudah dirancang dapat berjalan dengan
lebih mudah, cepat, dan tepat.
c. Sistem Perangkat
Sebagai sebuah sistem yang terdiri dari berbagai unsur yang terintegrasi, komputer
membutuhkan komponen-komponen yang dapat menerima data masukan (input),
mengolah atau memproses data, menghasilkan keluaran (output), serta menyimpan
seluruh data. Oleh karena itu, sistem komputer merupakan kombinasi dari perangkat
keras (hardware) dan juga perangkat lunak (software).
● Perangkat Keras
Adapun sistem perangkat keras pada sistem informasi berbasis teknologi yang
digunakan pada proses bisnis PT JNE meliputi komputer, printer, barcode
scanner, web server, dan GPS.
● Perangkat Lunak
Perangkat lunak (software) merupakan peranGkat yang mengerjakan instruksi
yang diberikan oleh sistem dna merupakan penghubung antara pengguna dan
perangkat keras. Perangkat lunak terdiri dari sistem operasi dan program aplikasi
yang didalamnya memiliki fungsi masing-masing sesuai programnya. PT JNE
sendiri sudah mempunyai aplikasi dan sistem perangkat lunaknya sendiri yaitu
My-ORION dan MyJNE.
1) My-ORION
2) My JNE
My JNE adalah aplikasi mobile berbasis android yang menghubungkan
nomor telepon konsumen JNE dengan seluruh kiriman yang dikirim melalui
JNE. Sesuai dengan namanya, aplikasi My JNE ini menjadi One Stop
Application yang menghadirkan semua layanan JNE dalam satu aplikasi.
Berikut ini fitur-fitur yang tersedia di My JNE:
▪ Fitur My Shipment
Fasilitas layanan pengecekan tarif atau ongkos kirim ini dapat digunakan baik
pengguna yang telah terdaftar (registrasi) maupun sebagai pengguna tanpa
login (Guest User). Pengguna dapat memasukkan kota asal di kolom From,
dan kota tujuan di kolom tujuan/destinasi (To), dan aplikasi akan
menginformasikan tarif pengiriman sesuai dengan kota yang diinginkan.
Fasilitas layanan untuk mencari lokasi gerai/titik layanan JNE terdekat dengan
Anda ini dapat diakses baik pengguna yang terdaftar (Registered User)
maupun pengguna tanpa login (sebagai Guest User) dengan menggunakan
GPS.
▪ Fitur My COD
Enterprise Resource Planning atau yang disingkat sebagai ERP merupakan sebuah
konsep perencanaan sumber daya dalam suatu perusahaan. Sumber daya yang
dimaksud merupakan yang berkaitan dengan keuangan, sumber daya manusia, rantai
suplai, penyimpanan data, dan masih banyak sebagaimnya. Dengan menggunakan
sistem kerja ERP, berdasarkan fungsi ERP sendiri akan dapat mewujudkan pekerjaan
yang lebih efektif, efisien, dan tentu dengan pelayanan ERP yang sangat baik
sehingga mampu membuahkan keuntungan yang maksimal. Terdapat beberapa
program aplikasi dari ERP sendiri, seperti mencari jurnal, NetSuite ERP,
Brightpearl, Ecount ERP, dan lain-lain.
Salah satunya perusahaan logistik yaitu PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir yang
biasanya dikenal sebagai JNE memilih salah satu aplikasi ERP untuk membantu
inisiatif transformasi digitalnya, sekaligus untuk membantu perusahaan JNE sendiri
agar tetap bisa memberikan pelayanan yang baik bagi konsumennya, yaitu Oracle
Cloud. Adanya Oracle Management Cloud ini digunakan untuk memantau lebih dari
seratus layanan JNE, salah satunya seperti yang ada pada pengiriman ekspres yaitu
‘track and trace’.
Dengan mengikuti perkembangan teknologi yang berkembang dengan baik secara
cepat, serta tren yang didorong oleh meningkatnya pasar e-commerce. JNE
menggunakan Oracle Management Cloud untuk memantau beberapa inovasi
aplikasi, salah satunya dalam Sistem Pelaporan untuk pelacakan barang bagi para
konsumen e-commerce. Hal ini digunakan untuk memungkinkan konsumen dalam
mengetahui terkait dimana kiriman mereka berada pada setiap tahap perjalanan
pengiriman barangnya. Oracle Management Cloud ini juga memberikan visibilitas
menyeluruh untuk keseluruhan transaksi, yang menghasilkan performa JNE ini
sangat baik dengan waktu respon yang lebih cepat. Inovasi aplikasi ini dimonitori
langsung oleh bagian Management Cloud, juga dengan harapan agar menghasilkan
pengembalian investasi (ROI) bisa signifikan dalam waktu tiga tahun sejak adopsi.
Berdasarkan berita yang dilampirkan dari JNE, M. Feriadi yang merupakan Presiden
Direktur JNE mengatakan bahwa dari JNE ini sangat senang bisa berkolaborasi
dengan Oracle Management Cloud dalam memenuhi kebutuhan bisnisnya. Dengan
mengetahui serta merasakan secara nyata impact yang diberikan Oracle Management
Cloud pada JNE dengan merancang aplikasi JNE dengan rangkaian yang sesuai ini
terbukti bisa meningkatkan kemampuan digital, sistem IT, dan kesinambungan bisnis
JNE sendiri.
b. Komunikasi Data
c. Jaringan Komputer
Dalam praktiknya PT. JNE telah menggunakan jaringan komputer yang sudah
mencakup WAN (Wire Area Network) dengan jumlah kurang lebih 200 komputer.
Wide Area Network (WAN) sendiri merupakan jaringan komputer yang mencakup
area yang luas, seperti jaringan komputer antar wilayah, kota, atau bahkan negara.
Ini juga dapat didefinisikan sebagai jaringan komputer apa pun yang memerlukan
router atau saluran komunikasi publik. Komputer-komputer ini terkoneksi satu sama
lain melalui jaringan internet maupun kabel/nirkabel dan membentuk sebuah
jaringan komputer.
PT. JNE mempunyai aplikasi online (ORION) yang selalu memperbarui informasi
pengiriman barang ke kantor pusat, cabang, agen serta akses VPN PT. JNE. Saat
penggunaan jaringan secara bersamaan sering terjadi tumpukan paket (conclusion),
load data, dan ipconfig. VLAN (Virtual Local Area Network) mempunyai manfaat
seperti router yang dapat membagi Broadcast Domain, VLAN secara fisik mungkin
terlihat seperti satu jaringan saja, di mana semua terkoneksi ke Switch. Namun
sebenarnya mereka dipisahkan ke dalam bagian-bagian kecil (bisa dibagi menurut
departemen masing-masing).
Keamanan jaringan komputer sangat penting untuk mengontrol akses jaringan dan
mencegah penggunaan sumber daya jaringan yang tidak sah. Tugas keamanan
jaringan dikendalikan oleh administrator jaringan. PT.JNE menggunakan FortiGate
1240b Fortinet untuk memprediksi risiko jaringan komputer. Sistem kerja alat ini
terhubung langsung dari ISP, dikelola oleh firewall Fortinet dan diteruskan ke router
atau sakelar.
Sedangkan, MyJNE adalah aplikasi berbasis android yang terhubung dengan nomor
telepon pelanggan JNE Express, baik sebagai pengirim maupun sebagai penerima.
Melalui aplikasi ini pengguna dapat mengecek tarif pengiriman JNE seluruh
Indonesia, memonitor status pengiriman, mengecek lokasi JNE terdekat serta
melakukan transaksi jual beli antara penjual dan pembeli individual. Selain itu,
MyJNE juga menawarkan fitur-fitur baru seperti history data pengiriman yang
terhubung dengan nomor telepon pengguna serta fitur My COD yang memungkinkan
para individual seller menghubungkan data pesanan toko online dengan sistem JNE.
B. PENGENDALIAN INTERNAL
Menurut Institute of Internal Auditor (2003) risiko dapat diartikan sebagai suatu
ketidakpastian terjadinya suatu peristiwa yang dapat memberikan dampak terhadap
pencapaian tujuan sehingga risiko diukur dalam konteks konsekuensi dan
kemungkinan. Risiko akan selalu kita temui dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
di dalam bisnis. Risiko pada bisnis atau perusahaan bukanlah risiko yang dihadapi
oleh individu tertentu dalam perusahaan, melainkan risiko yang dihadapi oleh
perusahaan itu sendiri yang biasanya terdiri dari sekumpulan risiko yang luas. Oleh
karena itu, manajemen risiko merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan
untuk mengantisipasi dan mengendalikan risiko yang mungkin terjadi pada
perusahaannya.
ERM merupakan metode manajemen risiko yang lebih bersifat top-down atau dari
atas ke bawah karena berbasis pada pimpinan organisasi, yang dimana ERM
merupakan sarana yang bisa digunakan oleh pimpinan dalam mengestimasi dan
mengelola risiko yang terjadi dan belum terjadi di perusahaan. Para pimpinan
organisasi ini secara langsung akan mengeksekusi, menilai, dan mempersiapkan
potensi terhadap kerugian, bahaya, serta potensi-potensi kerugian lain yang dapat
mengganggu operasional dan tujuan organisasi.
Studi kasus yang kami ambil terkait penerapan dan pemahaman ERM adalah pada
PT. JNE, khususnya JNE Teluk dalam. Agar risiko yang terjadi di perusahaan dapat
dikelola, maka perusahaan perlu mengklasifikasikan berbagai risiko berdasarkan
jenisnya. Dalam hal ini, risiko yang diidentifikasi adalah terkait risiko operasional
JNE Teluk Dalam yang terdiri dari 10 penyebab resiko jenis resiko operasional,
yaitu:
· Menyesuaikan biaya
pengiriman berdasarkan lokasi,
berat, mudah rusak atau
berisiko tinggi
· Melakukan pengecekan
secara berkala sebelum barang
dikirim ke alamat yang dituju
· Memberikan diskon
Salah satu penerapan ERM Berbasis Teknologi adalah ISO 31000. ISO ini diterbitkan
digunakan untuk menjadi standar untuk pengelolaan resiko untuk membantu organisasi
atau perusahaan dalam mengelola risiko yang nantinya mungkin bisa terjadi. Di Dalam
ISO 31000 ini berisi terkait standar dan komitmen organisasi yang meliputi
perencanaan, akuntabilitas karyawan, dan proses dalam mengelola risiko yang nantinya
bisa menyerang suatu organisasi atau perusahan tersebut.
Manfaat diterapkannya ISO 31000 bagi perusahaan ini digunakan untuk efisiensi dalam
proses pelaporan keuangan, mendorong peningkatan manajemen organisasi. Membantu
perusahaan dalam mengidentifikasi peluang dan ancaman. Serta berguna untuk
membantu perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi.
Sebenarnya didalam perusahaan JNE sendiri ini masih belum menerapkan ISO 31000
yang merupakan juga ERM yang berbasis teknologi. Namun dalam JNE ini menerapkan
terkait manajemen mutu, yaitu Risk Based Thinking dalam ISO 9001. Konsep RBT ini
merupakan konsep yang digunakan menjadi Tindakan pencegahan, perencanaan
strategis dan operasional. Dengan adanya RBT (Risk Based Thinking) dalam ISO 9001
ini perusahaan JNE berharap bisa mampu mengidentifikasi resiko dan peluang, serta
mampu mengeksekusi Langkah SMART yang sesuai dengan sasaran mutu dan
perencanaan yang membawa perubahan lebih baik. Pertimbangan perusahaan terhadap
risiko juga diharapkan bisa menjadi proaktif dari reaktif yang dalam mempengaruhi
factor-faktor pengendali perusahaan. Pada dasarnya pun Risk Based Thinking ini juga
mirip dengan ERM, alat seluruh sistem manajemen yang digunakan dalam perencanaan
pencegahan. Kabar baiknya pun JNE juga akan ikut menerapkan ISO 31000 yang
merupakan alat asli yang digunakan dalam membantu menerapkan ERM.
Agar teknologi yang telah diterapkan di JNE tersebut bisa berjalan sesuai dengan tujuan
bisnis perusahaannya, maka dibutuhkan banyak faktor yang harus benar-benar
diperhatikan. Bukan hanya fokus pada pengelolaan teknologi informasinya saja, namun
juga harus seimbang dengan pengendaliannya. Pengendalian dalam JNE diperlukan juga
alat bantu sistem informasi yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang telat,
akurat, serta efisien waktu dan efektif cepat. Untuk mengukur keselarasan antara proses
bisnis, teknologi informasi, dan strategi organisasi ini diperlukannya pengendalian
teknologi informasi. Salah satu metode pengendalian teknologi informasi yang
digunakan pada JNE yaitu IT Governance yang ada pada COBIT 5.0 (Control Objective
for Information and Related Technology). Cobit 5.0 mampu memberikan gambaran
detail mengenai strategi dan pengaturan proses teknologi informasi yang memiliki
strategi bisnis, serta memiliki kerangka kerja yang ada pada lima domain yaitu:
Cobit ini dirancang untuk bisa menjadi alat bantu dalam menyelesaikan permasalahan IT
Governance untuk memahami dan mengelola resiko serta laba yang berhubungan
dengan sumber daya operasional perusahaan. Untuk penelitian aspek tersebut, bisa
menggunakan salah satu domain yang ada di COBIT 5.0, yaitu pada domain DSS
(Delivery, Service, and Support).
3. Risiko kecurangan dan kesalahan serta Desain Control dan cara mendeteksi
kelemahannya.
a. Konsepsi Kecurangan dan Kesalahan.
Kualitas pelayanan yang baik dapat menjadi salah satu keunggulan kompetitif bagi
perusahaan jasa, khususnya pada perusahaan jasa ekspedisi. PT. Tiki Jalur Nugraha
Ekakurir (JNE) merupakan salah satu perusahaan jasa ekspedisi domestik yang
cukup populer. Dengan adanya sistem pengendalian internal yang baik maka
aktivitas operasional perusahaan akan berjalan efektif dan dapat meminimalisir
resiko terjadinya fraud. Kesalahan dan kecurangan bisa terjadi dalam berbagai
bentuk, berikut ini diantaranya:
1) Lingkungan Pengendalian
Berikut ini merupakan hasil pengamatan peneliti pada PT. Tiki Jalur Nugraha
Ekakurir Cabang Serang mengenai lingkungan pengendalian:
PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang telah mempunyai komitmen
atas integritas dan nilai etika. Hal ini dapat dibuktikan dengan sudah adanya
nilai dasar dan peraturan yang menjadi pedoman mengenai etika dalam
perusahaan. Selain itu, PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang
memberlakukan sanksi terhadap Tindakan pelanggaran yang bertujuan
supaya peraturan yang telah dibuat dapat dipatuhi.
PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang telah mempunyai komitmen
terhadap kompetensi. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kebijakan
terkait rekrutmen karyawan baru dan pelatihan. Dengan adanya kebijakan
mengenai rekrutmen karyawan baru dan pelatihan ini PT. Tiki Jalur Nugraha
Ekakurir cabang Serang akan mendapatkan karyawan yang berkualitas dan
kompeten, dan juga mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang
dibutuhkan sesuai dengan bidang masing-masing.
PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang telah berupaya mendorong
akuntabilitas kinerja. Hal ini dapat dibuktikan dengan diterapkannya
penilaian kinerja, pemberian penghargaan dan intensif. Aktivitas penilaian
kinerja ini dinilai sudah efektif karena dilakukan oleh Section Head masing-
masing departemen dengan diawasi oleh Branch Head. Tinjauan kinerja ini
juga rutin dilaksanakan setahun sekali. Dengan sudah dilakukannya tinjauan
kinerja yang dilakukan setiap tahun, lalu perusahaan dapat memantau tingkat
pencapaian kinerja yang telah ditetapkan. Selain itu, dengan adanya
kebijakan pemberian insentif dan penghargaan memicu karyawan untuk
lebih meningkatkan kinerjanya dalam bekerja.
2) Penilaian Risiko
Analisis penilaian risiko pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang
didasarkan pada prinsip internal control yang meliputi menentukan tujuan,
mengidentifikasi dan menganalisis risiko, menilai fraud, dan mengidentifikasi
dan menganalisis perubahan.
▪ Menentukan Tujuan
Visi dari perusahaan yakni untuk menjadi perusahaan rantai pasok global
terdepan di dunia. Sedangkan misi perusahaan adalah untuk memberi
pengalaman terbaik kepada pelanggan secara konsisten. Dalam meraih visi misi
tersebut perusahaan juga menetapkan nilai dasar yakni jujur, disiplin, tanggung
jawab, dan visioner. Nilai dasar ini kemudian menjadi landasan bagi kebijakan
dan peraturan yang diterapkan oleh perusahaan. Selain itu, mengacu pada
semboyan “Express Across Nations” perusahaan menerapkan filosofi dalam
beroperasi yaitu efisien, efektif, fleksibel, dan seimbang. Dari penjelasan ini
dapat disimpulkan bahwa PT. Tiki jalur Nugraha Ekakurir telah menetapkan
tujuan secara jelas, sehingga memungkinkan dalam mengidentifikasi dan
menilai risiko yang dihadapi dalam upaya pencapaian tujuan tersebut.
▪ Mengelola Risiko.
Perubahan Risiko bisa saja muncul akibat adanya perubahan baik dari
lingkungan internal maupun eksternal. Setiap perubahan tersebut akan
menimbulkan risiko-risiko yang lain. Namun, hal ini tidak menjadi
kendala bagi PT. Tiki jalur Nugraha Ekakurir karena setiap rencana yang
dibuat perusahaan memiliki ukuran target kinerja dan setiap akhir
pelaksanaan rencana tersebut memiliki ukuran hasil kinerja. Selain itu
adanya evaluasi berkelanjutan dapat memantau apabila dalam kurun
waktu tertentu terjadi perubahan yang dapat menjadi ancaman terhadap
pencapaian tujuan maka akan dapat segera mungkin diatasi.
3) Aktivitas Pengendalian
a. Pemisahan Tugas.
b. Pengendalian Atas Akses.
c. Pengendalian Pemrosesan Informasi
d. Penilaian Kinerja
▪ Mengembangkan Kontrol Umum atas Teknologi
Analisis informasi dan komunikasi pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir
cabang Serang didasarkan pada prinsip internal control yang meliputi
penggunaan informasi yang relevan, komunikasi internal yang efektif dan
komunikasi eksternal yang efektif.
4. Pemantauan
a. Evaluasi Berkelanjutan dan/atau Terpisah
Evaluasi berkelanjutan pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang
dilakukan dalam beberapa periode. Tujuan dari evaluasi ini untuk memantau
pencapaian dari target kinerja masing masing departemen atau unit dan mengetahui
permasalahan yang dihadapi. Setiap hari unit head melakukan pengawasan pada
aktivitas operasional pengiriman barang dan setiap minggunya unit head
melaporkan hasil pengawasan terkait kinerja kepada section head. Kemudian untuk
setiap bulannya kinerja cabang keseluruhan dievaluasi oleh Branch Head. Evaluasi
ini dilakukan dengan mengadakan rapat rutin dengan masing-masing kepala
departemen. Dalam rapat ini masing-masing kepala departemen menyampaikan
laporan kinerja dari departemennya dan permasalahan yang dihadapi. Dengan
adanya rapat ini maka diharapkan apabila terdapat permasalahan yang terjadi dapat
segera diatasi dengan cepat sehingga target kinerja akan dapat tercapai.
Evaluasi terpisah PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir dilaksanakan oleh internal audit
PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir pusat yang dilakukan rutin setahun sekali. Selain
melakukan audit pada setiap kantor cabang, internal audit melakukan evaluasi
terhadap kinerja setiap cabang dan memberikan rekomendasi atas kekurangan yang
terjadi. Hasil evaluasi ini juga dibutuhkan oleh manajemen PT. Tiki Jalur Nugraha
Ekakurir pusat dalam pengambilan keputusan manajerial.
PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang selalu menerima setiap saran dan
rekomendasi yang diberikan kepada mereka. Setiap saran dan keluhan dari customer
yang masuk melalui departemen pelayanan pelanggan akan ditampung dan akan
dianalisis terlebih dahulu, yang kemudian akan menjadi bahan evaluasi supaya
sesegera mungkin dilakukan tindak lanjut demi pencapaian yang lebih baik. Target
kinerja juga dilakukan evaluasi atas pencapaiannya dan apabila terdapat kekurangan
maka pihak manajemen akan mengkaji kembali apa yang menjadi kendala. Selain
itu, setiap hasil maupun rekomendasi dari proses audit yang dilakukan setiap tahun
oleh internal audit pusat dilaporkan kepada manajemen dan kemudian akan
dilakukan perbaikan dari hasil audit tersebut dengan diawasi secara berkelanjutan.
C. AUDIT BERBASIS TI
1. Computer Assisted Audit Techniques (CAATs).
Berbagai macam penggunaan komputer dalam audit disebut dengan istilah teknik audit
berbantuan komputer (TABK) atau computer assisted audit techniques (CAATs). Tujuan
dan lingkup keseluruhan suatu audit tidak berubah bila audit dilaksanakan dalam suatu
lingkungan sistem informasi akuntansi (PSA No. 29). Teknik audit berbantuan komputer
(TABK) diartikan sebagai penggunaan perangkat lunak tertentu yang digunakan
pemeriksa untuk melakukan pemeriksaan dan mencapai tujuan pemeriksaan dalam
pelaksanaan pengumpulan bukti audit dengan menggunakan komputer yaitu dengan test
of control dan substantif test. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dengan TABK
Dalam pendekatan audit disekitar komputer, auditor dapat melangkah kepada perumusan
pendapat dengan hanya menelaah struktur pengendalian dan melaksanakan pengujian
transaksi dan prosedur verifikasi saldo perkiraan dengan cara sama seperti pada sistem
manual (bukan sistem informasi berbasis komputer).
Auditor tidak perlu menguji pengendalian sistem informasi berbasis komputer klien
(yaitu terhadap file program/data di komputer), melainkan cukup terhadap input serta
output sistem aplikasi saja. Dari penilaian terhadap kualitas dan kesesuaian antara input
dengan output sistem aplikasi ini, auditor dapat mengambil kesimpulan tentang kualitas
pemrosesan data yang dilakukan klien (meskipun proses/program komputernya tidak
diperiksa). Oleh karena itu auditor harus dapat mengakses ke dokumen sumber yang
cukup dan daftar laporan/keluaran (output) yang terinci dalam bentuk yang dapat dibaca.
Kuncinya adalah pada penelusuran transaksi terpilih mulai dari dokumen sumber sampai
ke bagan-perkiraan (akun) dan laporan keuangan.
Dalam pendekatan audit ke sistem komputer (audit through the computer) auditor
melakukan pemeriksaan langsung terhadap program-program dan file-file komputer pada
audit sistem informasi berbasis komputer. Auditor menggunakan komputer (software
bantu) atau dengan cek logika atau listing program (desk test on logic or program source
code) untuk menguji logika program dalam rangka pengujian pengendalian yang ada
dalam komputer. Selain itu auditor juga dapat meminta penjelasan dari para teknisi
komputer mengenai spesifikasi sistem dan/ atau program yang diperiksanya.
Dalam pengujian substantif, para auditor memeriksa file/data komputer. Apabila auditor
menggunakan alat bantu program audit, besar kecilnya penggunaan (peranan) komputer
dalam audit tergantung pada kompleksitas dari sistem komputer perusahaan yang diaudit.
Penggunaannya dapat sederhana atau lebih rumit. Dalam pendekatan ini fokus perhatian
auditor langsung pada operasi pemrosesan di dalam sistem komputer.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan oleh kelompok kami pada PT. Tiki Jalur
Nugraha Ekakurir mengenai analisis penerapan teknologi informasi, pengendalian internal, dan
audit berbasis TI pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir sudah cukup baik. Dikarenakan
penerapan teknologi informasi, Pengendalian Internal, dan Audit Berbasis TI Pada PT Tiki Jalur
Nugraha Ekakurir (JNE) memiliki hasil penulisan yang menunjukkan bahwa pemanfaatan
teknologi terhadap sistem informasi manajemen sangat berpengaruh dalam kebijakan audit.
Sistem My Orion yang digunakan PT. JNE Logistik dapat memperkecil kelemahan
dibandingkan dengan Visual Basic, baik dalam proses input data sampai out data. Analisis
pengendalian internal yang dilakukan oleh peneliti bersumber pada framework yang
dikembangkan oleh Committee of Sponsoring of the Treadway Commission (2013:4) yang
terbagi menjadi 5 bagian, yakni: Lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan
komunikasi, aktivitas pengendalian, dan yang terakhir pengawasan. Namun, masih ada saja
bagian yang harus diperbaiki dan dilengkapi oleh PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) yakni,
struktur organisasi yang diterapkan sudah lumayan baik. Tetapi pada pelaksanaannya struktur
organisasi tersebut belum terealisasi dengan sesuai, karena masih ada jabatan yang belum terisi.
Dengan adanya kekosongan jabatan ini, sangat memungkinkan akan terjadinya kecurangan.
https://www.jne.co.id/id/berita/berita-detail/jne-menghadirkan-sistem-pengiriman-pintar-
dengan-oracle-cloud Tahun 2018
http://repository.umsu.ac.id/bitstream/handle/123456789/14542/SKRIPSI%20SHELLA
%20%28REVISI%20FIX%29.pdf?sequence=1&isAllowed=y Tahun 2020
https://dosenit.com/jaringan-komputer/pengertian-jaringan-komputer-menurut-para-ahli Tahun
2020
https://www.jne.co.id/en/news/news-detail/jne-luncurkan-7-magnificent-di-awal-tahun-2016
https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/3461
https://triabdeeamir.blogspot.com/2012/06/audit-around-computer-and-audit-through.html
https://cyberthreat.id/read/5746/Audit-Aplikasi-JNE-Rangkul-Komunitas-Cybersecurity
https://triabdeeamir.blogspot.com/2012/06/audit-around-computer-and-audit-through.html
https://accounting.binus.ac.id/2017/06/20/computer-assisted-audit-technique-caats/
Notes:
- Tulisan dengan font berwarna merah masih perlu di parafrase.