Anda di halaman 1dari 36

ANALISIS PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI, PENGENDALIAN INTERNAL,

DAN AUDIT BERBASIS TI PADA PT TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE)

Dina Amaliyah1, Putri Regina Prayoga2, Febri Musa Abdillah.3


123
Universitas Negeri Malang
*Email: 1dina.amaliyah.2004226@students.um.ac.id
2
putri.regina.2004226@students.um.ac.id
3
febri.musa.2004226@students.um.ac.id

Abstrak:

JNE merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang. Untuk
mendukung kemampuan dan tingkat pelayanan agar dapat bersaing di dunia jasa pengiriman
barang maka perlu adanya pengelolaan yang berbasis Teknologi Informasi (TI). Teknologi
Informasi menjadi peluang terjadinya peningkatan dan produktivitas bisnis menjadi semakin
cepat. Pemanfaatan teknologi informasi jika diterapkan pada industri jasa pengiriman seperti
JNE ini menjadi kebutuhan yang sangat mutlak. Selain itu, hadirnya teknologi, banyak
dimanfaatkan oleh pelaku bisnis untuk memperoleh keuntungan yang berupa material maupun
yang bersifat non-material. Tujuan yang ingin dicapai dalam laporan ini adalah untuk
mengetahui Analisis Penerapan Teknologi Informasi, Pengendalian Internal, Dan Audit
Berbasis TI Pada PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Hasil penulisan makalah ini
menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi terhadap sistem informasi manajemen sangat
berpengaruh dalam kebijakan audit. Sistem My Orion yang digunakan PT. JNE Logistik dapat
memperkecil kelemahan dibandingkan dengan Visual Basic, baik dalam proses input data
sampai out data.

Kata Kunci:

Teknologi Informasi, Pengaruh Pemanfaatan Teknologi, Efisien dan Efektifitas


Abstract:

JNE is a company engaged in the delivery of goods. To support the capability and level of
service in order to compete in the world of freight forwarding services, it is necessary to have
management based on Information Technology (IT). Information Technology is an opportunity
for business productivity to increase and become faster. The use of information technology when
applied to the shipping service industry such as JNE is an absolute necessity. In addition, the
presence of technology is widely used by business people to gain material and non-material
benefits. The objective of this report is to find out the Analysis of Information Technology
Implementation, Internal Control, and IT-Based Auditing at Pt Tiki Jalur Nugraha Ekakurir
(Jne). The results of this paper indicate that the use of technology for management information
systems is very influential in audit policy. The My Orion system used by PT. JNE Logistics can
minimize weaknesses compared to Visual Basic, both in the process of data input to data output.

Keywords

Information Technology, Effect of Technology Utilization, Efficient and Effectiveness

PENDAHULUAN

Kehidupan di era revolusi industri 4.0 yang serba digital tidak dapat dipisahkan dari teknologi.
Dalam satu dekade terakhir, teknologi menunjukkan perkembangan yang sangat pesat yang
berdampak langsung pada lingkungan pribadi, sosial, maupun profesional. Pengaruh
perkembangan teknologi di lingkup profesional ditunjukkan dengan banyaknya aplikasi dan
software baru yang bekerja secara offline maupun online yang diaplikasikan di hampir seluruh
bidang kerja.

Dalam implementasinya terhadap perusahaan, perancangan struktur, basis data, sistem operasi,
komunikasi, hingga network management sangat bergantung pada sistem berbasis teknologi
informasi. Hal ini tidak terkecuali pada salah satu perusahaan bidang logistik dan ekspedisi
barang terbesar di Indonesia, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau yang lebih dikenal sebagai PT
JNE. Sejak berdiri dan memulai usahanya pada 26 November 1990, PT JNE senantiasa berupaya
membangun layanan logistik dan ekspedisi yang mengakomodasi perubahan kebutuhan para
penggunanya dan melakukan adaptasi dengan melahirkan terobosan produk-produk baru yang
inovatif. Melalui artikel ini, kami memaparkan analisis secara menyeluruh terkait penerapan
teknologi informasi, pengendalian internal, dan fungsi audit berbasis teknologi informasi pada
PT JNE sebagai sarana edukasi dan evaluasi terhadap kinerja teknologi informasi PT JNE.

METODE PENELITIAN \

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah kualitatif. Menurut
Walidin, Saifullah & Tabran (2015) yang ditulis oleh F, Muhammad Rijal (2021) metode
kualitatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian untuk memahami permasalahan dalam
manusia dan sosial untuk memberikan gambaran yang rinci melalui kata-kata yang referensinya
didapatkan dari pemberi informasi. Pada penelitian ini, digunakan pendekatan studi literatur.
Data-data yang didapatkan melalui literatur teori yang akan dibahas dalam penelitian. Referensi
tersebut dapat berupa buku, jurnal, artikel, dan riset-riset yang telah tersedia.

Pada penelitian ini ditujukan untuk mengetahui “Analisis Penerapan Teknologi Informasi,
Pengendalian Internal, dan Audit Berbasis TI pada PT TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR
(JNE). Sumber-sumber yang didapat dari penelitian ini menggunakan referensi melalui buku,
jurnal, artikel yang memiliki riset-riset tentang penerapan, pengendalian, serta penerapan TI
dalam audit. Setelah mendapatkan sumber informasi tersebut, akan dilakukannya olah data untuk
menjadikan penelitian terhadap artikel Analisis Penerapan Teknologi Informasi, Pengendalian
Internal, dan Audit Berbasis TI pada PT TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE).

KAJIAN TEORI

- Teknologi dan Sistem Informasi

Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian


informasi yang selanjutnya dikenal dengan istilah (Teknologi Informasi ). Pada awalnya
Teknologi Informasi dikembangkan manusia pada masa pra sejarah dan berfungsi sebagai
sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan
informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang
buruannya. Sampai saat ini teknologi informasi terus terus berkembang tetapi
penyampaian dan bentuknya sudah lebih modern. Menurut Bambang Warsita (2008:135)
teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem
dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan,
mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna. Hal yang sama juga
diungkapkan oleh Lantip dan Rianto (2011:4) teknologi informasi diartikan sebagai ilmu
pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer dan perkembanganya
sangat pesat.

Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo (2011:57) juga mengemukakan teknologi


informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data. 8 9 Pengolahan
itu termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data
dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi
yang relevan, akurat, dan tepat waktu. Menurut McKeown dalam Suyanto (2005:10)
teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk
menciptakan, menyimpan, mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala
bentuknya. Teori yang lain juga diungkapkan oleh Williams dalam Suyanto (2005:10)
teknologi informasi merupakan sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap
teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan,
mengkomunikasikan, dan atau menyampaikan informasi.

Teori pendukung yang lain menurut Behan dan Holme dalam Munir (2009:31) teknologi
informasi dan komunikasi adalah segala sesuatu yang mendukung untuk me-record,
menyimpan, memproses, mendapat lagi, memancar/mengantarkan dan menerima
informasi Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi
adalah suatu teknologi berupa (hardware, software, useware) yang digunakan untuk
memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan,
dan menggunakan data secara bermakna untuk memperoleh informasi yang berkualitas.
- Pengendalian Internal

Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris,
manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang dirancang guna mendapatkan
keyakinan memadai mengenai pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut: keandalan
pelaporan keuangan, kesesuaian dengan undang-undang, dan peraturan yang berlaku,
efektifitas dan efisiensi operasi. Al Haryono Jusup (2001:252). Menurut Mulyadi
(2001:163), “sistem pengendalian internal mencakup struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan guna menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan
manajemen.

Pengertian sistem pengendalian internal menurut AICPA ( American Institute of Certified


Public Accountants ) yang dikutip oleh Bambang Hartadi menyatakan, sistem
pengendalian intern mencakup struktur organisasi, semua metode dan ketentuan-
ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta
kekayaan, memeriksa ketelitian, dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya.
Sedangkan IAI (2001: 319.2) mendefinisikan Pengendalian internal merupakan suatu
proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang
didesain guna memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan
berikut ini:

1. Keandalan laporan keuangan,

2. Efektivitas dan efisiensi operasi, dan

3. Kepatuhan terhadap hukum yang berlaku. Berdasarkan pengertian yang telah


dikemukakan di atas, dapat dipahami bahwa pengendalian intern adalah suatu sistem
yang terdiri dari berbagai unsur dan tidak terbatas pada metode pengendalian yang
dianut oleh bagian akuntansi dan keuangan, tetapi meliputi pengendalian anggaran,
biaya standar, program pelatihan pegawai dan staf pemeriksa intern.

Arens (2008:316) menyatakan, Tujuan pengendalian intern yakni:


a. Keandalan Laporan Keuangan. Manajemen mempunyai tanggung jawab hukum
maupun profesional untuk meyakinkan bahwa informasi yang dibuat oleh
manajemen disajikan dengan wajar sesuai dengan ketentuan dalam pelaporan seperti
General Accepted Accounting Principles (GAAP).
b. Efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi. Pengendalian dalam suatu perusahaan
akan mendorong penggunaan sumber daya perusahaan secara efisien dan efektif
untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan sasaran yang dituju perusahaan.
c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Perusahaan publik, perusahaan non
publik, maupun organisasi nirlaba diharuskan untuk mematuhi berbagai ketentuan
hukum dan peraturan yang berlaku. Sehingga, tujuan utama dirancangnya
pengendalian internal dari segi pandang manajemen yakni untuk dapat diperolehnya
data yang dapat dipercaya, dipatuhinya kebijakan akuntansi, dan pengamanan aset
perusahaan. Namun pada umumnya tujuan pengendalian internal ini merupakan
tujuan ideal yang harus dicapai setiap perusahaan, tercapai atau tidak tercapainya
tujuan tersebut tergantung pada kelengkapan unsur-unsur pengendalian internal yang
dilaksanakan oleh perusahaan, dan hubungan yang saling menangani diantara unsur-
unsur tersebut.

- Audit TI

Audit dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian
terhadap pengendalian intern di mana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan
pengamanan agar dapat mendeteksi terjadinya penyelewengan dan ketidakwajaran yang
dilakukan perusahaan. Proses audit diperlukan perusahaan karena dengan adanya proses
audit seorang auditor dapat menyatakan pendapat terhadap kewajaran atau kelayakan
laporan keuangan berdasarkan international standards auditing yang berlaku umum.
Untuk memahami pengertian audit secara baik, berikut ini pengertian audit menurut
pendapat beberapa ahli akuntansi. Menurut Agoes (2012:4) audit dapat diartikan sebagai
suatu pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis dan kritis, oleh pihak yang
independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta
catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, yang bertujuan untuk
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan.
Menurut Mulyadi (2014:9) audit diartikan sebagai suatu proses sistematik untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan
tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, yang bertujuan untuk menetapkan tingkat
kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan, dan menyampaikan hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Menurut Arens dkk (2015:2) audit merupakan pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai
informasi guna menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan
kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat
dikatakan bahwa audit dapat diartikan sebagai suatu proses pemeriksaan yang dilakukan
secara sistematik terhadap laporan keuangan, pengawasan intern, dan catatan akuntansi
suatu perusahaan. Audit sendiri bertujuan untuk mengevaluasi dan memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan berdasarkan bukti bukti yang diperoleh dan
dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten.

Sedangkan untuk penggabungannya Audit berbasis teknologi informasi merupakan


proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
terhadap aset teknologi informasi dan komunikasi dengan tujuan untuk menetapkan
tingkat kesesuaian antara teknologi informasi dan komunikasi dengan kriteria-kriteria
maupun standar yang telah ditetapkan.

PEMBAHASAN

Kebutuhan akan informasi sangat diperlukan oleh semua kalangan termasuk di dalamnya adalah
perusahaan. Data yang digunakan harus diproses atau diolah sehingga terciptalah sistem
manajemen yang mengatur dan menganalisis data hingga menjadi informasi. Perkembangan
organisasi yang dinamis mengharuskan organisasi perlu melakukan penyempurnaan sistem
informasinya. Keberhasilan sistem informasi sangat bergantung pada maksud dan tujuan dari
penerapan sistem informasi itu sendiri bagi perusahaan, apakah sistem ini mampu mengadaptasi
kebutuhan perusahaan, mudah digunakan dan mampu menyajikan segala jenis informasi yang
diperlukan. Ketergantungan akan sistem informasi di era modern ini merupakan hal yang masih
dirasakan oleh semua kalangan. Pemanfaatan teknologi untuk sistem informasi manajemen pun
mulai ramai digunakan oleh perusahaan-perusahaan startup, ini membuktikan bahwa tak hanya
perusahaan sekelas multinasional atau perusahaan yang terbilang besar saja yang menerapkan
sistem informasi manajemen ini. Maka dari itu terdapat beberapa komponen yang digunakan
dalam Analisis Penerapan Teknologi Informasi, Pengendalian Internal, dan Audit Berbasis TI
pada PT TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE). Antara lain yaitu:

A. TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI

1. Teknologi Informasi
a. Sistem dan Teknologi Informasi

Pembahasan terkait teknologi tidak dapat dipisahkan dari istilah sistem. Secara
umum, sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai
komponen yang saling berkaitan, mendukung, dan bergantung satu sama lain dengan
tujuan mencapai suatu tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Dengan kata lain,
adanya sistem menjadi suatu prosedur yang membentuk jaringan kerja untuk
bersama-sama mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan informasi dapat
diartikan sebagai ide atau fakta yang disampaikan atau disajikan melalui berbagai
media agar memberikan manfaat bagi penerimanya. Dari kedua definisi ini, sistem
informasi dapat didefinisikan sebagai suatu prosedur yang terdiri dari berbagai
komponen yang saling berkaitan yang akan mengolah ide atau fakta sehingga mudah
dimengerti dan bermanfaat bagi penggunanya.

Dewasa ini, teknologi sebagai alat dan sarana yang digunakan untuk mempermudah
segala aspek kebutuhan manusia memiliki peran besar dalam implementasi sistem
informasi melalui teknologi informasi. Teknologi informasi atau yang biasa dikenal
dengan istilah information technology (IT) merupakan suatu perangkat (keras dan
lunak) yang mendukung implementasi manajemen informasi yang berbasis
komputer, sehingga sistem informasi yang sudah dirancang dapat berjalan dengan
lebih mudah, cepat, dan tepat.

b. Computer Based Information System


Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, teknologi informasi yang digunakan saat
ini adalah teknologi informasi berbasis komputer (computer-based information
system). Melalui integrasi yang dimiliki antar subsistem pada komputer, sistem
informasi akan secara otomatis diolah untuk menghasilkan informasi yang cepat dan
akurat. Terdapat banyak aplikasi dari CBIS ini, diantaranya seperti Sistem Informasi
Akuntansi (SIA), Sistem Informasi Manajemen (SIM), Sistem Pendukung Keputusan
(DSS), dan lain sebagainya.

c. Sistem Perangkat

Sebagai sebuah sistem yang terdiri dari berbagai unsur yang terintegrasi, komputer
membutuhkan komponen-komponen yang dapat menerima data masukan (input),
mengolah atau memproses data, menghasilkan keluaran (output), serta menyimpan
seluruh data. Oleh karena itu, sistem komputer merupakan kombinasi dari perangkat
keras (hardware) dan juga perangkat lunak (software).

● Perangkat Keras

Perangkat keras (hardware) adalah perangkat komputer yang memiliki wujud


fisik yang nyata, dapat disentuh atau dipindahkan, yang dapat berguna sebagai
perangkat masukan (input), keluaran (output), pemroses (processor), memori dan
penyimpanan/storage (Tim Kemdikbud, 2021, hlm. 72). Perangkat keras
masukan (input) meliputi mouse, keyboard, scanner, dan perangkat input lainnya.
Perangkat keras pemroses meliputi CPU, processor, RAM, ROM, dsb. Perangkat
keras output meliputi layer monitor, printer, dan speaker. Sedangkan perangkat
penyimpanan meliputi HDD, SSD, dan CD.

Adapun sistem perangkat keras pada sistem informasi berbasis teknologi yang
digunakan pada proses bisnis PT JNE meliputi komputer, printer, barcode
scanner, web server, dan GPS.

● Perangkat Lunak
Perangkat lunak (software) merupakan peranGkat yang mengerjakan instruksi
yang diberikan oleh sistem dna merupakan penghubung antara pengguna dan
perangkat keras. Perangkat lunak terdiri dari sistem operasi dan program aplikasi
yang didalamnya memiliki fungsi masing-masing sesuai programnya. PT JNE
sendiri sudah mempunyai aplikasi dan sistem perangkat lunaknya sendiri yaitu
My-ORION dan MyJNE.

1) My-ORION

My-ORION Integrated System merupakan sistem terintegrasi yang


dimanfaatkan oleh JNE sebagai layanan pengelolaan berbagai aspek dari
proses bisnis JNE dalam hal logistic. Fungsi My-ORION dalam sistem
informasi PT JNE:

▪ Transaction Processing System

Untuk pencarian tarif, wilayah, dan hardware (barcode) dimana user


dapat menggunakan prosedur hardware maupun software yang kemudian
akan terhubung ke database melalui internet (telecommunication).

▪ Process Control System

Untuk memantau pergerakan barang kiriman, sehingga cukup membantu


pelanggan yang sering kali ingin mengetahui status barang nya melalui
website www.jne.co.id

▪ Information Reporting System

Penerapan sistem My-Orion mampu memperbaiki keakuratan data dalam


setiap perubahan waktu pemprosesan. Walaupun rata-rata dalam sebulan
menangani satu juta kiriman paket, sistem ini mampu memberikan status
yang jelas. Setiap kali barang berpindah, selalu ada proses pemindahan
dan pencatatan.

2) My JNE
My JNE adalah aplikasi mobile berbasis android yang menghubungkan
nomor telepon konsumen JNE dengan seluruh kiriman yang dikirim melalui
JNE. Sesuai dengan namanya, aplikasi My JNE ini menjadi One Stop
Application yang menghadirkan semua layanan JNE dalam satu aplikasi.
Berikut ini fitur-fitur yang tersedia di My JNE:

▪ Fitur My Shipment

Pelanggan JNE akan dimudahkan dalam melihat riwayat pengiriman, fasilitas


ini hanya diperuntukkan bagi pengguna yang terdaftar (Registered User).

▪ Fitur Check Tariff

Fasilitas layanan pengecekan tarif atau ongkos kirim ini dapat digunakan baik
pengguna yang telah terdaftar (registrasi) maupun sebagai pengguna tanpa
login (Guest User). Pengguna dapat memasukkan kota asal di kolom From,
dan kota tujuan di kolom tujuan/destinasi (To), dan aplikasi akan
menginformasikan tarif pengiriman sesuai dengan kota yang diinginkan.

▪ Fitur JNE Nearby

Fasilitas layanan untuk mencari lokasi gerai/titik layanan JNE terdekat dengan
Anda ini dapat diakses baik pengguna yang terdaftar (Registered User)
maupun pengguna tanpa login (sebagai Guest User) dengan menggunakan
GPS.

▪ Fitur My COD

My COD (Cash on Digital) adalah fitur dalam aplikasi My JNE yang


memberikan layanan pembayaran belanja online dengan sistem escrow. My
COD Berperan sebagai pihak mediator transaksi yang netral untuk
meminimalisir resiko kerugian yang dapat dialami oleh penjual atau pembeli.
Fasilitas layanan COD ini diperuntukkan bagi pengguna yang terdaftar
(Registered User) dan Fasilitas layanan ini terdapat di menu My COD. My
COD juga menginformasikan jumlah transaksi termasuk ongkos kirim yang
harus dibayar menggunakan virtual account JNE atau e-wallet JNE.

▪ 5 Fitur My COD Wallet

Fasilitas yang tersedia di MY COD WALLET ini antara lain melakukan


pelimpahan dana sesama pengguna wallet MY COD (TRANSFER), pengisian
atau penambahan dana di virtual account (TOP UP), pencairan dana ke
rekening yang ditunjuk (CASH OUT), dan melihat riwayat transaksi yang
telah dilakukan di MY COD WALLET (HISTORY). Fasilitas layanan MY
COD WALLET ini diperuntukkan bagi pengguna yang terdaftar (Registered
User) dan Fasilitas layanan ini terdapat di menu My COD WALLET.

2. ERP Berbasis WEB


a. Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning atau yang disingkat sebagai ERP merupakan sebuah
konsep perencanaan sumber daya dalam suatu perusahaan. Sumber daya yang
dimaksud merupakan yang berkaitan dengan keuangan, sumber daya manusia, rantai
suplai, penyimpanan data, dan masih banyak sebagaimnya. Dengan menggunakan
sistem kerja ERP, berdasarkan fungsi ERP sendiri akan dapat mewujudkan pekerjaan
yang lebih efektif, efisien, dan tentu dengan pelayanan ERP yang sangat baik
sehingga mampu membuahkan keuntungan yang maksimal. Terdapat beberapa
program aplikasi dari ERP sendiri, seperti mencari jurnal, NetSuite ERP,
Brightpearl, Ecount ERP, dan lain-lain.

Salah satunya perusahaan logistik yaitu PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir yang
biasanya dikenal sebagai JNE memilih salah satu aplikasi ERP untuk membantu
inisiatif transformasi digitalnya, sekaligus untuk membantu perusahaan JNE sendiri
agar tetap bisa memberikan pelayanan yang baik bagi konsumennya, yaitu Oracle
Cloud. Adanya Oracle Management Cloud ini digunakan untuk memantau lebih dari
seratus layanan JNE, salah satunya seperti yang ada pada pengiriman ekspres yaitu
‘track and trace’.
Dengan mengikuti perkembangan teknologi yang berkembang dengan baik secara
cepat, serta tren yang didorong oleh meningkatnya pasar e-commerce. JNE
menggunakan Oracle Management Cloud untuk memantau beberapa inovasi
aplikasi, salah satunya dalam Sistem Pelaporan untuk pelacakan barang bagi para
konsumen e-commerce. Hal ini digunakan untuk memungkinkan konsumen dalam
mengetahui terkait dimana kiriman mereka berada pada setiap tahap perjalanan
pengiriman barangnya. Oracle Management Cloud ini juga memberikan visibilitas
menyeluruh untuk keseluruhan transaksi, yang menghasilkan performa JNE ini
sangat baik dengan waktu respon yang lebih cepat. Inovasi aplikasi ini dimonitori
langsung oleh bagian Management Cloud, juga dengan harapan agar menghasilkan
pengembalian investasi (ROI) bisa signifikan dalam waktu tiga tahun sejak adopsi.
Berdasarkan berita yang dilampirkan dari JNE, M. Feriadi yang merupakan Presiden
Direktur JNE mengatakan bahwa dari JNE ini sangat senang bisa berkolaborasi
dengan Oracle Management Cloud dalam memenuhi kebutuhan bisnisnya. Dengan
mengetahui serta merasakan secara nyata impact yang diberikan Oracle Management
Cloud pada JNE dengan merancang aplikasi JNE dengan rangkaian yang sesuai ini
terbukti bisa meningkatkan kemampuan digital, sistem IT, dan kesinambungan bisnis
JNE sendiri.

b. Komunikasi Data

Komunikasi Data merupakan interaksi atau hubungan dalam pengiriman dan


penerimaan antar device yang telah terhubung dalam sebuah jaringan, baik dari
jangkauan yang sempit maupun dengan jangkauan yang lebih luas. Kecepatan dan
kehandalan layanan yang konsisten serta tanggung jawab menjadi kredibilitas dalam
perusahaan JNE ini semakin tinggi di mata pelanggan maupun mitra kerjanya.

JNE yang merupakan bisnis jasa memanfaatkan perkembangan teknologi dalam


inovasi bisnisnya. Dari mesin X-Ray, GPS, hingga alat komunikasi satelit. Salah satu
aplikasi komunikasi yang digunakan dalam perusahaan JNE yaitu komunikasi massa
“whatsapp”, penggunaan media whatsapp ini sebagai media komunikasi internal
perusahaan, yang dalam penelitian whatsapp merupakan penggunaan sarana
komunikasi yang dinilai sangat efektif dalam meningkatkan komunikasi dan kinerja
karyawan perusahaan JNE tersebut. Agar efektivitas kinerja para karyawan bisa
berjalan dengan baik, maka PT JNE ini mengharuskan setiap karyawannya yang
bekerja ikut bergabung dalam media whatsapp, agar segala jenis informasi dapat
sampai kepada unit yang bersangkutan melalui aplikasi komunikasi tersebut. Selain
itu, komunikasi data lain yang digunakan dalam JNE adalah aplikasi JNE sendiri
yaitu “JNE” yang digunakan untuk menghubungkan data nomor telepon konsumen
JNE dengan seluruh kiriman yang dikirim dengan menggunakan JNE.

c. Jaringan Komputer

Kristanto (dalam Tiranda, 2014) menyatakan bahwa jaringan komputer adalah


sekelompok komputer otonom yang terhubung satu sama lain dan menggunakan
protokol komunikasi, semua komputer yang terhubung menggunakan perangkat
keras lain untuk memproses informasi, program, dan sumber daya dapat digunakan
bersama. printer, hard drive, dll. Sedangkan pengertian Internet menurut pakar Onno
W. Purbo, Internet merupakan media yang memungkinkan terjadinya proses
komunikasi yang efisien dengan menghubungkan berbagai aplikasi.

Semakin meningkatnya penggunaan teknologi jaringan komputer sebagai media


komunikasi data saat ini. Berpengaruh terhadap kebutuhan untuk berbagi sumber
daya jaringan yang ada, baik perangkat lunak maupun perangkat keras, telah
menyebabkan berbagai perkembangan dalam teknologi jaringan. Menurut banyak
pengguna jaringan yang mengharapkan efisiensi kerja yang maksimal dari tingkat
keamanan jaringan komputer, oleh karena itu berbagai orang di bidang jaringan
berusaha untuk meningkatkan jaringannya, dengan menggunakan berbagai teknik,
terutama teknik subnetting, dan menggunakan perangkat keras yang lebih baik.

Dalam praktiknya PT. JNE telah menggunakan jaringan komputer yang sudah
mencakup WAN (Wire Area Network) dengan jumlah kurang lebih 200 komputer.
Wide Area Network (WAN) sendiri merupakan jaringan komputer yang mencakup
area yang luas, seperti jaringan komputer antar wilayah, kota, atau bahkan negara.
Ini juga dapat didefinisikan sebagai jaringan komputer apa pun yang memerlukan
router atau saluran komunikasi publik. Komputer-komputer ini terkoneksi satu sama
lain melalui jaringan internet maupun kabel/nirkabel dan membentuk sebuah
jaringan komputer.

d. Internet dan Aplikasi Berbasis Web

PT. JNE mempunyai aplikasi online (ORION) yang selalu memperbarui informasi
pengiriman barang ke kantor pusat, cabang, agen serta akses VPN PT. JNE. Saat
penggunaan jaringan secara bersamaan sering terjadi tumpukan paket (conclusion),
load data, dan ipconfig. VLAN (Virtual Local Area Network) mempunyai manfaat
seperti router yang dapat membagi Broadcast Domain, VLAN secara fisik mungkin
terlihat seperti satu jaringan saja, di mana semua terkoneksi ke Switch. Namun
sebenarnya mereka dipisahkan ke dalam bagian-bagian kecil (bisa dibagi menurut
departemen masing-masing).

Keamanan jaringan komputer sangat penting untuk mengontrol akses jaringan dan
mencegah penggunaan sumber daya jaringan yang tidak sah. Tugas keamanan
jaringan dikendalikan oleh administrator jaringan. PT.JNE menggunakan FortiGate
1240b Fortinet untuk memprediksi risiko jaringan komputer. Sistem kerja alat ini
terhubung langsung dari ISP, dikelola oleh firewall Fortinet dan diteruskan ke router
atau sakelar.

e. SOA Service Oriented Architecture

Dalam teknik informasi, Service Oriented Architecture (SOA) adalah metode


pengembangan perangkat lunak yang menggunakan komponen-komponen layanan
(service) untuk membuat aplikasi bisnis. Setiap layanan akan menjalankan fungsinya
masing-masing dan dapat berkomunikasi dari satu layanan ke layanan lainnya.
Dengan kata lain, SOA digunakan untuk menggunakan kembali data dari layanan
dalam sistem yang berbeda atau menggabungkan beberapa layanan independen
untuk melakukan tugas yang kompleks.

PT JNE sendiri telah mewujudkan rencana pengembangan bisnis perusahaan yang


fokus pada pengembangan di bidang Information Technology (IT) dan infrastruktur
melalui program “7Magnificent”. Di dalamnya terdapat 7 produk layanan yang
meliputi Aplikasi MyJNE; JNE-PopBox; prepaid@box; Promo JNE Super Speed;
JNE International Shipment; Layanan CD Music dan JNE Trucking. Fokus
pengembangan perusahaan di bidang teknologi lantas diterjemahkan pada penciptaan
produk layanan MyJNE dan PopBox.

PopBox merupakan layanan yang memberikan kemudahan bagi pengguna yang


memiliki mobilitas tinggi dan selalu bergerak dengan menempatkan paket pada loker
otomatis yang mudah dan aman. Di tahap awal, fasilitas JNE - PopBox disediakan
khusus bagi pemilik kartu JLC (JNE Loyalty Card). Dengan fasilitas ini, penerima
dapat meminta shipper mengirimkan paket ke alamat tujuan loker JNE - PopBox
sehingga dapat melakukan pengambilan paket di loker-loker yang terdapat di
beberapa lokasi sesuai dengan keinginannya.

Sedangkan, MyJNE adalah aplikasi berbasis android yang terhubung dengan nomor
telepon pelanggan JNE Express, baik sebagai pengirim maupun sebagai penerima.
Melalui aplikasi ini pengguna dapat mengecek tarif pengiriman JNE seluruh
Indonesia, memonitor status pengiriman, mengecek lokasi JNE terdekat serta
melakukan transaksi jual beli antara penjual dan pembeli individual. Selain itu,
MyJNE juga menawarkan fitur-fitur baru seperti history data pengiriman yang
terhubung dengan nomor telepon pengguna serta fitur My COD yang memungkinkan
para individual seller menghubungkan data pesanan toko online dengan sistem JNE.

B. PENGENDALIAN INTERNAL

1. Corporate Risk dan Paradigma Audit


a. Deskripsi Corporate Risk

Menurut Institute of Internal Auditor (2003) risiko dapat diartikan sebagai suatu
ketidakpastian terjadinya suatu peristiwa yang dapat memberikan dampak terhadap
pencapaian tujuan sehingga risiko diukur dalam konteks konsekuensi dan
kemungkinan. Risiko akan selalu kita temui dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
di dalam bisnis. Risiko pada bisnis atau perusahaan bukanlah risiko yang dihadapi
oleh individu tertentu dalam perusahaan, melainkan risiko yang dihadapi oleh
perusahaan itu sendiri yang biasanya terdiri dari sekumpulan risiko yang luas. Oleh
karena itu, manajemen risiko merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan
untuk mengantisipasi dan mengendalikan risiko yang mungkin terjadi pada
perusahaannya.

Manajemen risiko merupakan suatu prosedur penerapan berbagai kebijakan untuk


meminimalisir peristiwa-peristiwa yang menurunkan kualitas kerja perusahaan
dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mengendalikan
risiko perusahaan. Manajemen risiko dapat memberikan early warning sehingga
meminimalkan risiko yang terjadi. Sehubungan dengan hal itu, manajemen risiko
dapat melindungi perusahaan dan meningkatkan kinerjanya. Selain itu, juga dapat
memahami mana risiko yang bisa ditoleransi, segera diatasi dan dapat dihindari.

b. Perubahan Paradigma Audit

Menurut McName (1998), paradigma merupakan seperangkat aturan atau cara


bagaimana melihat dunia. Orang yang berbeda dengan paradigma yang berbeda akan
melihat data yang sama dengan tanggapan atau kesimpulan yang berbeda pula. Pada
proses auditing, terjadi perubahan paradigma dimana pada paradigma lama, auditor
berfokus pada pengendalian yang sifatnya korektif dan reaktif dimana audit
dilakukan untuk mengungkap temuan atau mengevaluasi proses bisnis yang sudah
berjalan. Sementara itu, paradigma baru berfokus pada risiko dan bersifat proaktif,
dimana auditor melakukan evaluasi untuk menemukan kemungkinan risiko yang
akan terjadi pada perusahaan sehingga sifat hasil auditnya selain korektif juga
preventif dan prediktif.

Dari pembahasan terkait identifikasi risiko sebelumnya, PT JNE terbukti sudah


menerapkan paradigma baru. Pihak auditor internal PT JNE sudah melakukan
identifikasi risiko yang terdapat pada perusahaannya terlebih dahulu, yang kemudian
setelah risiko diidentifikasi barulah pengendalian atas risiko yang ada dilakukan.

2. ERM berbasis teknologi


a. ERM (Enterprise Risk Management)
Secara umum, Enterprise Risk Management (ERM) didefinisikan sebagai suatu
metodologi yang digunakan untuk mengelola risiko secara strategis dari perspektif
seluruh organisasi atau perusahaan. Risiko disini dapat diartikan sebagai suatu
kemungkinan terjadinya penyimpangan atau sesuatu hal yang tidak diharapkan yang
dapat menyebabkan kerugian pada usaha atau bisnis perusahaan.

ERM merupakan metode manajemen risiko yang lebih bersifat top-down atau dari
atas ke bawah karena berbasis pada pimpinan organisasi, yang dimana ERM
merupakan sarana yang bisa digunakan oleh pimpinan dalam mengestimasi dan
mengelola risiko yang terjadi dan belum terjadi di perusahaan. Para pimpinan
organisasi ini secara langsung akan mengeksekusi, menilai, dan mempersiapkan
potensi terhadap kerugian, bahaya, serta potensi-potensi kerugian lain yang dapat
mengganggu operasional dan tujuan organisasi.

Studi kasus yang kami ambil terkait penerapan dan pemahaman ERM adalah pada
PT. JNE, khususnya JNE Teluk dalam. Agar risiko yang terjadi di perusahaan dapat
dikelola, maka perusahaan perlu mengklasifikasikan berbagai risiko berdasarkan
jenisnya. Dalam hal ini, risiko yang diidentifikasi adalah terkait risiko operasional
JNE Teluk Dalam yang terdiri dari 10 penyebab resiko jenis resiko operasional,
yaitu:

1. Kesalahan Mengentri Data (Score 8)

2. Kerusakkan Barang Pelanggan (Score 9.8)

3. Kebakaran Gedung (Score 4.4)

4. Pencurian Barang (Score 7.5)

5. Kesalahan Pengiriman Barang (Score 9.2)

6. Keterlambatan pengiriman Barang (Score 10.5)

7. Kecelakaan Kerja (Score 13.5)

8. Penumpukan Barang (Score 7)


9. Biaya Pengiriman Mahal (Score 13.9)

10. Pelayanan dan kepuasan pelanggan. (Score 10.1)

Dari identifikasi risiko diatas, kemudian dilakukan penelitian menyeluruh yang


menghasilkan suatu pengendalian risiko. Pengendalian risiko merupakan sesuatu
tindakan dalam memprioritaskan controlling/pengendalian pada level risiko high
dan moderate. Berikut ini tabel pengendalian risiko yang dapat dilakukan oleh PT
JNE Teluk Dalam.

L No. Risiko Pengendalian Risiko


ev
el

L 7 Kecelakaan kerja · Menyediakan pelatihan


ev kerja
el
· Melakukan
Hi
pemeliharaan pada mesin dan
gh
peralatan

· Memberikan shift kerja


pada kurir

9 Biaya pengiriman · Memberikan diskon


mahal kepada pelanggan yang
mengirim barang dengan
jumlah banyak

· Menyesuaikan biaya
pengiriman berdasarkan lokasi,
berat, mudah rusak atau
berisiko tinggi

L 2 Kerusakan barang · Menyusun barang sesuai


ev pelanggan ukuran dan jenis Barang
el
· Memberikan petunjuk
M
pada barang berupa symbol
od
er
at 3 Kebakaran gedung · Menyediakan tabung
e apar

· Tidak menyalakan api


sembarang

5 Kesalahan · Memastikan alamat


pengiriman barang yang dituju dengan benar

· Melakukan pengecekan
secara berkala sebelum barang
dikirim ke alamat yang dituju

6 Keterlambatan · Menambah jumlah kurir


pengiriman barang dan alat transportasi darat

· Pilih jasa kurir yang


memiliki integritas dan sudah
terkenal

10 Kurangnya · Buat pelanggan merasa


pelayanan dan didengar seperti
kepuasan pelanggan mendengarkan keluhan
pelanggan,

· Memberikan diskon

· Menjaga kesabaran dan


kesopanan kepada pelanggan

b. Penerapan ERM Berbasis Teknologi

Salah satu penerapan ERM Berbasis Teknologi adalah ISO 31000. ISO ini diterbitkan
digunakan untuk menjadi standar untuk pengelolaan resiko untuk membantu organisasi
atau perusahaan dalam mengelola risiko yang nantinya mungkin bisa terjadi. Di Dalam
ISO 31000 ini berisi terkait standar dan komitmen organisasi yang meliputi
perencanaan, akuntabilitas karyawan, dan proses dalam mengelola risiko yang nantinya
bisa menyerang suatu organisasi atau perusahan tersebut.

Manfaat diterapkannya ISO 31000 bagi perusahaan ini digunakan untuk efisiensi dalam
proses pelaporan keuangan, mendorong peningkatan manajemen organisasi. Membantu
perusahaan dalam mengidentifikasi peluang dan ancaman. Serta berguna untuk
membantu perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi.

Sebenarnya didalam perusahaan JNE sendiri ini masih belum menerapkan ISO 31000
yang merupakan juga ERM yang berbasis teknologi. Namun dalam JNE ini menerapkan
terkait manajemen mutu, yaitu Risk Based Thinking dalam ISO 9001. Konsep RBT ini
merupakan konsep yang digunakan menjadi Tindakan pencegahan, perencanaan
strategis dan operasional. Dengan adanya RBT (Risk Based Thinking) dalam ISO 9001
ini perusahaan JNE berharap bisa mampu mengidentifikasi resiko dan peluang, serta
mampu mengeksekusi Langkah SMART yang sesuai dengan sasaran mutu dan
perencanaan yang membawa perubahan lebih baik. Pertimbangan perusahaan terhadap
risiko juga diharapkan bisa menjadi proaktif dari reaktif yang dalam mempengaruhi
factor-faktor pengendali perusahaan. Pada dasarnya pun Risk Based Thinking ini juga
mirip dengan ERM, alat seluruh sistem manajemen yang digunakan dalam perencanaan
pencegahan. Kabar baiknya pun JNE juga akan ikut menerapkan ISO 31000 yang
merupakan alat asli yang digunakan dalam membantu menerapkan ERM.

Agar teknologi yang telah diterapkan di JNE tersebut bisa berjalan sesuai dengan tujuan
bisnis perusahaannya, maka dibutuhkan banyak faktor yang harus benar-benar
diperhatikan. Bukan hanya fokus pada pengelolaan teknologi informasinya saja, namun
juga harus seimbang dengan pengendaliannya. Pengendalian dalam JNE diperlukan juga
alat bantu sistem informasi yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang telat,
akurat, serta efisien waktu dan efektif cepat. Untuk mengukur keselarasan antara proses
bisnis, teknologi informasi, dan strategi organisasi ini diperlukannya pengendalian
teknologi informasi. Salah satu metode pengendalian teknologi informasi yang
digunakan pada JNE yaitu IT Governance yang ada pada COBIT 5.0 (Control Objective
for Information and Related Technology). Cobit 5.0 mampu memberikan gambaran
detail mengenai strategi dan pengaturan proses teknologi informasi yang memiliki
strategi bisnis, serta memiliki kerangka kerja yang ada pada lima domain yaitu:

a. EDM (Evaluated, Direct, and Monitor.

b. APO (Align, Plan, and Organize).

c. BAI (Build, Acquire, and Monitor).

d. DSS (Delivery, Service, and Support).

e. MEA (Monitor, Evaluate, and Implement).

Cobit ini dirancang untuk bisa menjadi alat bantu dalam menyelesaikan permasalahan IT
Governance untuk memahami dan mengelola resiko serta laba yang berhubungan
dengan sumber daya operasional perusahaan. Untuk penelitian aspek tersebut, bisa
menggunakan salah satu domain yang ada di COBIT 5.0, yaitu pada domain DSS
(Delivery, Service, and Support).
3. Risiko kecurangan dan kesalahan serta Desain Control dan cara mendeteksi
kelemahannya.
a. Konsepsi Kecurangan dan Kesalahan.

Kualitas pelayanan yang baik dapat menjadi salah satu keunggulan kompetitif bagi
perusahaan jasa, khususnya pada perusahaan jasa ekspedisi. PT. Tiki Jalur Nugraha
Ekakurir (JNE) merupakan salah satu perusahaan jasa ekspedisi domestik yang
cukup populer. Dengan adanya sistem pengendalian internal yang baik maka
aktivitas operasional perusahaan akan berjalan efektif dan dapat meminimalisir
resiko terjadinya fraud. Kesalahan dan kecurangan bisa terjadi dalam berbagai
bentuk, berikut ini diantaranya:

▪ Intentional Error merupakan bentuk kesalahan disengaja yang bertujuan


untuk menguntungkan diri sendiri dalam bentuk window dressing
(merekayasa laporan keuangan supaya terlihat lebih baik, sehingga lebih
mudah mendapat kredit dari bank) dan check kiting (saldo rekening bank
ditampilkan lebih besar dari yang sesungguhnya, sehingga current ratio
terlihat lebih baik).
▪ Unintentional Error merupakan bentuk kesalahan yang terjadi secara
tidak sengaja (kesalahan manusiawi), semisal salah menjumlah,
penerapan standar akuntansi yang salah karena ketidaktahuan.
▪ Collusion merupakan bentuk kecurangan yang dilakukan oleh lebih dari
satu orang dengan cara bekerjasama dan tujuan untuk menguntungkan
orang-orang tersebut, biasanya merugikan perusahaan maupun pihak
ketiga.
b. Contoh Kecurangan dan Kesalahan.

Kecurangan dan kesalahan dapat terjadi karena adanya kelemahan pengendalian


internal dalam kegiatan operasional perusahaan. Semakin longgar pengendalian
internal perusahaan, maka semakin besar potensi terjadinya kecurangan dan
kesalahan tadi. Berikut ini beberapa contoh temuan kelemahan yang berpotensi
menyebabkan terjadinya kecurangan dan kesalahan pada JNE Cabang Makassar:
1) Adanya perangkapan tugas antara bagian kurir operasional dengan bagian
Admin Operasional.
2) Bagian yang melakukan pick up barang, menerima barang, menyimpan
barang, dan yang mengirim barang tidak dipisahkan.
3) Tidak adanya kasir yang bertugas menerima uang dari customer yang
bersifat tidak tetap.
4) Kurir terkadang tidak mengisi secara lengkap dan benar data-data yang
diperlukan dalam konsumen.
5) Tidak adanya pengawasan terhadap proses pengiriman barang. Ini
menandakan lemahnya internal control perusahaan. Hal ini menunjukkan
rendahnya pengawasan atas pengiriman barang.
6) Adanya perangkapan tugas antara bagian Finance dengan bagian admin
finance.
7) Barang yang dikirim seringkali tidak tepat waktu sesuai dengan layanan atau
dengan kata lain seringnya terjadi keterlambatan sampainya barang ke
tempat tujuan.

c. Sistem Pengendalian Internal

Pengendalian internal merupakan aktivitas yang penting dalam perusahaan guna


mengawasi jalannya operasional perusahaan agar tetap berjalan dengan baik sesuai
dengan yang diharapkan. Menurut Romney dan steinbart (2014:229) pengendalian
internal merupakan metode bisnis dan rencana organisasi yang digunakan untuk
menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal guna mendorong dan
memperbaiki efisiensi jalannya organisasi serta mendorong kesesuaian dengan
kebijakan yang telah ditetapkan. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Control
Objectives for Information and Related Technology (COBIT) (2007:5) yakni,
Kebijakan, prosedur, praktik, struktur organisasi yang dirancang untuk memberikan
keyakinan yang wajar bahwa tujuan organisasi mampu dicapai dan hal -hal yang
tidak diinginkan dapat dicegah, dideteksi maupun diperbaiki. Committee of
Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) (2013:3)
mendefinisikan pengendalian internal merupakan sebuah proses yang dijalankan
oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lain, yang dirancang untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan yang berkaitan dengan
operasi, pelaporan, dan kepatuhan Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, jadi
dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal merupakan sistem yang telah
terstruktur yang berguna untuk menjaga keandalan laporan keuangan, meningkatkan
efektivitas dan efisiensi, serta menjaga jalannya operasional agar sesuai dengan
peraturan yang berlaku sehingga tujuan tercapai.

d. Analisis Pengendalian Internal

Analisis pengendalian internal yang dilakukan oleh peneliti bersumber pada


framework yang dikembangkan oleh Committee of Sponsoring of the Treadway
Commission (2013:4) yang terbagi menjadi 5 elemen, yakni:

1) Lingkungan Pengendalian

Berikut ini merupakan hasil pengamatan peneliti pada PT. Tiki Jalur Nugraha
Ekakurir Cabang Serang mengenai lingkungan pengendalian:

▪ Komitmen Terhadap Integritas dan Nilai Etika

PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang telah mempunyai komitmen
atas integritas dan nilai etika. Hal ini dapat dibuktikan dengan sudah adanya
nilai dasar dan peraturan yang menjadi pedoman mengenai etika dalam
perusahaan. Selain itu, PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang
memberlakukan sanksi terhadap Tindakan pelanggaran yang bertujuan
supaya peraturan yang telah dibuat dapat dipatuhi.

▪ Melaksanakan Tanggung Jawab Pengawasan

PT.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang sudah melakukan tanggung


jawab pengawasan melalui komite audit. Komite Audit bertanggung jawab
langsung kepada dewan direksi dalam melakukan audit baik pada pusat
maupun cabang secara rutin. Tugas dari internal audit PT.Tiki Jalur
Nugraha Ekakurir yakni melakukan inspeksi rutin yang bersifat umum dan
berkala, juga melakukan investigasi jika terdapat kasus penyelewengan dan
manipulasi. Sedangkan dalam proses pengawasan rutin terhadap aktivitas
operasional dilakukan oleh Operations Section Head dan akan dievaluasi
oleh Branch Head.

▪ Menetapkan Tanggung Jawab, Struktur, dan Wewenang

Penetapan tanggung jawab, struktur, dan wewenang yang ditetapkan oleh


PT.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang sudah lumayan baik dengan
adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab secara jelas kepada
masing-masing departemen dan unit. Namun, masih ditemukan kelemahan
karena masih terdapat kekosongan jabatan. Kekosongan ini tentu dapat
menimbulkan permasalahan apabila tidak segera diisi karena rantai komando
akan terputus dan akan mengalami kesulitan dalam melakukan koordinasi.
Hal ini, juga akan menimbulkan kebingungan pada karyawan karena batas
wewenang dan tanggung jawab menjadi kurang jelas.

▪ Komitmen Terhadap Kompetensi

PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang telah mempunyai komitmen
terhadap kompetensi. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kebijakan
terkait rekrutmen karyawan baru dan pelatihan. Dengan adanya kebijakan
mengenai rekrutmen karyawan baru dan pelatihan ini PT. Tiki Jalur Nugraha
Ekakurir cabang Serang akan mendapatkan karyawan yang berkualitas dan
kompeten, dan juga mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang
dibutuhkan sesuai dengan bidang masing-masing.

▪ Mendorong Akuntabilitas Kinerja

PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang telah berupaya mendorong
akuntabilitas kinerja. Hal ini dapat dibuktikan dengan diterapkannya
penilaian kinerja, pemberian penghargaan dan intensif. Aktivitas penilaian
kinerja ini dinilai sudah efektif karena dilakukan oleh Section Head masing-
masing departemen dengan diawasi oleh Branch Head. Tinjauan kinerja ini
juga rutin dilaksanakan setahun sekali. Dengan sudah dilakukannya tinjauan
kinerja yang dilakukan setiap tahun, lalu perusahaan dapat memantau tingkat
pencapaian kinerja yang telah ditetapkan. Selain itu, dengan adanya
kebijakan pemberian insentif dan penghargaan memicu karyawan untuk
lebih meningkatkan kinerjanya dalam bekerja.

2) Penilaian Risiko

Analisis penilaian risiko pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang
didasarkan pada prinsip internal control yang meliputi menentukan tujuan,
mengidentifikasi dan menganalisis risiko, menilai fraud, dan mengidentifikasi
dan menganalisis perubahan.

▪ Menentukan Tujuan

Visi dari perusahaan yakni untuk menjadi perusahaan rantai pasok global
terdepan di dunia. Sedangkan misi perusahaan adalah untuk memberi
pengalaman terbaik kepada pelanggan secara konsisten. Dalam meraih visi misi
tersebut perusahaan juga menetapkan nilai dasar yakni jujur, disiplin, tanggung
jawab, dan visioner. Nilai dasar ini kemudian menjadi landasan bagi kebijakan
dan peraturan yang diterapkan oleh perusahaan. Selain itu, mengacu pada
semboyan “Express Across Nations” perusahaan menerapkan filosofi dalam
beroperasi yaitu efisien, efektif, fleksibel, dan seimbang. Dari penjelasan ini
dapat disimpulkan bahwa PT. Tiki jalur Nugraha Ekakurir telah menetapkan
tujuan secara jelas, sehingga memungkinkan dalam mengidentifikasi dan
menilai risiko yang dihadapi dalam upaya pencapaian tujuan tersebut.

▪ Mengidentifikasi dan Menganalisis Risiko.

Mengenai proses identifikasi dan penaksiran risiko terhadap aktivitas


operasional pengiriman barang bukanlah wewenang dari pihak kantor
cabang. proses identifikasi, penilaian dan pertimbangan terkait risiko
merupakan wewenang dari manajemen kantor pusat. Kantor cabang PT.
Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang hanya sebagai pelaksana.
Namun dari kebijakan-kebijakan yang diterapkan menunjukkan sudah
terdapat upaya dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko. Kebijakan-
kebijakan ini diantaranya sebagai berikut:

1) Asuransi Terhadap Kiriman.


2) Packing Kayu Terhadap Kiriman Yang Mudah Rusak.
3) Barang kiriman yang Tidak Dapat Dikirim.

▪ Mengelola Risiko.

Perubahan Risiko bisa saja muncul akibat adanya perubahan baik dari
lingkungan internal maupun eksternal. Setiap perubahan tersebut akan
menimbulkan risiko-risiko yang lain. Namun, hal ini tidak menjadi
kendala bagi PT. Tiki jalur Nugraha Ekakurir karena setiap rencana yang
dibuat perusahaan memiliki ukuran target kinerja dan setiap akhir
pelaksanaan rencana tersebut memiliki ukuran hasil kinerja. Selain itu
adanya evaluasi berkelanjutan dapat memantau apabila dalam kurun
waktu tertentu terjadi perubahan yang dapat menjadi ancaman terhadap
pencapaian tujuan maka akan dapat segera mungkin diatasi.

3) Aktivitas Pengendalian

Analisis terhadap aktivitas pengendalian PT JNE didasari pada prinsip


internal control yang meliputi pengembangan kegiatan pengendalian,
pengembangan control umum atas teknologi, dan merinci dalam kebijakan
dan prosedur.

● Mengembangkan Kegiatan Pengendalian

Perusahaan telah menyeleksi dan membangun aktivitas pengendalian


yang mendukung mitigasi risiko sehingga risiko berada pada level yang
dapat diterima. Aktivitas pengendalian yang sudah diterapkan oleh
PT.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang Meliputi:

a. Pemisahan Tugas.
b. Pengendalian Atas Akses.
c. Pengendalian Pemrosesan Informasi
d. Penilaian Kinerja
▪ Mengembangkan Kontrol Umum atas Teknologi

Perusahaan telah menyeleksi dan membangun aktivitas pengendalian


umum dengan menggunakan teknologi untuk mendukung pencapaian
tujuan perusahaan. PT.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir telah menggunakan
teknologi dalam mendukung proses operasional pengiriman barang.
Sistem My Orion yang digunakan oleh PT. Tiki Jalur Nugraha
terintegrasi dengan seluruh kantor cabang dan pusat. Dengan dukungan
sistem ini dapat lebih mempersingkat waktu yang digunakan untuk
memproses administrasi pengiriman barang.

● Merinci ke dalam Kebijakan dan Prosedur

Secara keseluruhan pada pelaksanaan di PT. Tiki Jalur Nugraha


Ekakurir cabang Serang sudah terdapat kebijakan yang mengatur secara
keseluruhan. Kebijakan ini tertuang dalam peraturan-peraturan yang
telah ditetapkan dan tertulis pada buku saku karyawan. Peraturan-
peraturan ini sudah secara rinci mengatur apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan oleh karyawan. Selain itu setiap jabatan pada PT.Tiki
Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang secara rinci telah dijelaskan
dalam job description terkait wewenang, tanggung jawab serta
kedudukan dalam struktur organisasi. Prosedur khususnya prosedur
terkait dengan pengiriman barang juga sudah ada dan tertulis. Prosedur
ini menjelaskan langkah demi langkah untuk membantu karyawan
dalam melaksanakan pekerjaannya dan sebagai pedoman baku. Namun,
prosedur ini hanya berbentuk narasi terkait langkah-langkah dan belum
dilengkapi dengan bagan alur atau flowchart. Dengan adanya bagan alur
atau flowchart akan lebih memudahkan dalam memahami proses dan
langkah-langkah yang harus dilakukan.
4) Informasi dan Komunikasi

Analisis informasi dan komunikasi pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir
cabang Serang didasarkan pada prinsip internal control yang meliputi
penggunaan informasi yang relevan, komunikasi internal yang efektif dan
komunikasi eksternal yang efektif.

● Penggunaan Informasi yang Relevan

Perusahaan memperoleh atau menghasilkan dan menggunakan informasi


yang relevan untuk mendukung berfungsinya seluruh komponen
pengendalian internal. Informasi awal yang dibutuhkan dalam aktivitas
pengiriman barang diperoleh dari pelanggan atau customer. Informasi
ini berkaitan dengan data kiriman yang kemudian diolah melalui sistem
My Orion. Sistem ini saling terintegrasi menggunakan jaringan internet.
Dengan adanya sistem My Orion ini membantu proses penyebaran
informasi terkait kiriman. Setiap tahapan dalam proses pengiriman dapat
dipantau secara real time melalui sistem My Orion.

● Komunikasi Internal yang Efektif

Perusahaan mengkomunikasikan informasi secara internal, termasuk di


dalamnya tujuan dan tanggung jawab terhadap pengendalian internal
untuk mendukung berfungsinya seluruh komponen pengendalian
internal. Aliran informasi pada PT. Tiki jalur Nugraha Ekakurir cabang
Serang dari pegawai pada tingkat yang paling bawah pada struktur
organisasi hingga kepada tingkat tertinggi yakni Branch Head, telah
berjalan sesuai berdasarkan hirarki jabatan. Komunikasi setiap pegawai
terkait hasil kinerja khususnya proses pengiriman barang yang mereka
lakukan didukung dengan adanya sistem My Orion, hal ini juga
memudahkan dalam proses pemantauan kinerja. Oleh sebab itu dengan
adanya dukungan sistem tersebut proses komunikasi secara internal
telah berjalan dengan efektif.
● Komunikasi Eksternal yang Efektif

Perusahaan berkomunikasi dengan pihak eksternal terkait berbagai hal


yang dapat mempengaruhi berfungsinya seluruh komponen
pengendalian internal. Dalam berkomunikasi dengan pihak eksternal PT.
Tiki Jalur Nugraha Ekakurir memiliki situs resmi dan aplikasi untuk
smartphone bernama MY JNE yang menjadi media komunikasi. Pada
situs dan aplikasi ini menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan
oleh pihak eksternal. Informasi ini seperti pengecekan status kiriman,
pengecekan tarif untuk setiap wilayah, lokasi agen/counter terdekat
jenis-jenis layanan, dan informasi-informasi lain terkait PT. Tiki jalur
Nugraha Ekakurir. Selain itu PT. Tiki jalur Nugraha Ekakurir juga
menyediakan jalur customer care dan live chat dengan customer service
untuk berkomunikasi secara langsung.

4. Pemantauan
a. Evaluasi Berkelanjutan dan/atau Terpisah

Evaluasi berkelanjutan pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang
dilakukan dalam beberapa periode. Tujuan dari evaluasi ini untuk memantau
pencapaian dari target kinerja masing masing departemen atau unit dan mengetahui
permasalahan yang dihadapi. Setiap hari unit head melakukan pengawasan pada
aktivitas operasional pengiriman barang dan setiap minggunya unit head
melaporkan hasil pengawasan terkait kinerja kepada section head. Kemudian untuk
setiap bulannya kinerja cabang keseluruhan dievaluasi oleh Branch Head. Evaluasi
ini dilakukan dengan mengadakan rapat rutin dengan masing-masing kepala
departemen. Dalam rapat ini masing-masing kepala departemen menyampaikan
laporan kinerja dari departemennya dan permasalahan yang dihadapi. Dengan
adanya rapat ini maka diharapkan apabila terdapat permasalahan yang terjadi dapat
segera diatasi dengan cepat sehingga target kinerja akan dapat tercapai.

Evaluasi terpisah PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir dilaksanakan oleh internal audit
PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir pusat yang dilakukan rutin setahun sekali. Selain
melakukan audit pada setiap kantor cabang, internal audit melakukan evaluasi
terhadap kinerja setiap cabang dan memberikan rekomendasi atas kekurangan yang
terjadi. Hasil evaluasi ini juga dibutuhkan oleh manajemen PT. Tiki Jalur Nugraha
Ekakurir pusat dalam pengambilan keputusan manajerial.

b. Melaporkan dan Tindak Lanjut Setiap Kekurangan

PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir cabang Serang selalu menerima setiap saran dan
rekomendasi yang diberikan kepada mereka. Setiap saran dan keluhan dari customer
yang masuk melalui departemen pelayanan pelanggan akan ditampung dan akan
dianalisis terlebih dahulu, yang kemudian akan menjadi bahan evaluasi supaya
sesegera mungkin dilakukan tindak lanjut demi pencapaian yang lebih baik. Target
kinerja juga dilakukan evaluasi atas pencapaiannya dan apabila terdapat kekurangan
maka pihak manajemen akan mengkaji kembali apa yang menjadi kendala. Selain
itu, setiap hasil maupun rekomendasi dari proses audit yang dilakukan setiap tahun
oleh internal audit pusat dilaporkan kepada manajemen dan kemudian akan
dilakukan perbaikan dari hasil audit tersebut dengan diawasi secara berkelanjutan.

C. AUDIT BERBASIS TI
1. Computer Assisted Audit Techniques (CAATs).
Berbagai macam penggunaan komputer dalam audit disebut dengan istilah teknik audit
berbantuan komputer (TABK) atau computer assisted audit techniques (CAATs). Tujuan
dan lingkup keseluruhan suatu audit tidak berubah bila audit dilaksanakan dalam suatu
lingkungan sistem informasi akuntansi (PSA No. 29). Teknik audit berbantuan komputer
(TABK) diartikan sebagai penggunaan perangkat lunak tertentu yang digunakan
pemeriksa untuk melakukan pemeriksaan dan mencapai tujuan pemeriksaan dalam
pelaksanaan pengumpulan bukti audit dengan menggunakan komputer yaitu dengan test
of control dan substantif test. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dengan TABK

- Audit sampling, komputer berperan dalam menghitung parameter sample,


memilih sampel dan menilai hasil sampel.
- Simulasi, komputer digunakan dalam menilai software yang dimiliki oleh klien.
- Pengumpulan data yang akan diuji
- Penelaahan analisis
- Penyusunan kertas kerja pemeriksaan
- Kalkulasi, perbandingan, dan manipulasi data.
- Kalkulasi telaah analisis
- Informasi proyek seperti anggaran dan pemonitoran waktu.
- Korespondensi audit standar
- Cek kelengkapan data, konsistensi, alokasi dan ketepatan.
- Cek rumus
- Membanding integritas data
- Ikhtisar, sort, merge, split, ratio untuk analisis data
- Membandingkan data antar berbagai prosedur audit yang dilakukan.

Terdapat beberapa pendekatan TABK, diantaranya meliputi:

a. Audit Around the Computer.

Dalam pendekatan audit disekitar komputer, auditor dapat melangkah kepada perumusan
pendapat dengan hanya menelaah struktur pengendalian dan melaksanakan pengujian
transaksi dan prosedur verifikasi saldo perkiraan dengan cara sama seperti pada sistem
manual (bukan sistem informasi berbasis komputer).

Auditor tidak perlu menguji pengendalian sistem informasi berbasis komputer klien
(yaitu terhadap file program/data di komputer), melainkan cukup terhadap input serta
output sistem aplikasi saja. Dari penilaian terhadap kualitas dan kesesuaian antara input
dengan output sistem aplikasi ini, auditor dapat mengambil kesimpulan tentang kualitas
pemrosesan data yang dilakukan klien (meskipun proses/program komputernya tidak
diperiksa). Oleh karena itu auditor harus dapat mengakses ke dokumen sumber yang
cukup dan daftar laporan/keluaran (output) yang terinci dalam bentuk yang dapat dibaca.
Kuncinya adalah pada penelusuran transaksi terpilih mulai dari dokumen sumber sampai
ke bagan-perkiraan (akun) dan laporan keuangan.

Pada penerapannya, PT JNE sudah memiliki aplikasi berbasis cloudnya sendiri


(ORACLE) yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan proses audit around the
computer, dimana data setiap transaksi yang terdapat pada sistem aplikasi dapat dijadikan
acuan dalam mencocokkan dan menilai kesesuaian input maupun output proses audit.

b. Audit Through the Computer

Dalam pendekatan audit ke sistem komputer (audit through the computer) auditor
melakukan pemeriksaan langsung terhadap program-program dan file-file komputer pada
audit sistem informasi berbasis komputer. Auditor menggunakan komputer (software
bantu) atau dengan cek logika atau listing program (desk test on logic or program source
code) untuk menguji logika program dalam rangka pengujian pengendalian yang ada
dalam komputer. Selain itu auditor juga dapat meminta penjelasan dari para teknisi
komputer mengenai spesifikasi sistem dan/ atau program yang diperiksanya.

Dalam pengujian substantif, para auditor memeriksa file/data komputer. Apabila auditor
menggunakan alat bantu program audit, besar kecilnya penggunaan (peranan) komputer
dalam audit tergantung pada kompleksitas dari sistem komputer perusahaan yang diaudit.
Penggunaannya dapat sederhana atau lebih rumit. Dalam pendekatan ini fokus perhatian
auditor langsung pada operasi pemrosesan di dalam sistem komputer.

Pada penerapannya, PT JNE melakukan audit through computer dengan menguji


keamanan (pentest) sistem informasi dan aplikasi yang dimilikinya secara berkala. Setiap
tahun dalam audit keamanan aplikasi, selain mengandalkan tim internal, perusahaan kurir
tersebut juga menggandeng komunitas cybersecurity professional. JNE telah menerapkan
sistem keamanan berlapis-lapis (multilayer) dan memastikan setiap aplikasi aman
sebelum dirilis ke pasaran, termasuk aplikasi dari pihak ketiga.

2. Standar dan Siklus Akuntansi


3. Program Audit dan Kertas Kerja

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan oleh kelompok kami pada PT. Tiki Jalur
Nugraha Ekakurir mengenai analisis penerapan teknologi informasi, pengendalian internal, dan
audit berbasis TI pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir sudah cukup baik. Dikarenakan
penerapan teknologi informasi, Pengendalian Internal, dan Audit Berbasis TI Pada PT Tiki Jalur
Nugraha Ekakurir (JNE) memiliki hasil penulisan yang menunjukkan bahwa pemanfaatan
teknologi terhadap sistem informasi manajemen sangat berpengaruh dalam kebijakan audit.
Sistem My Orion yang digunakan PT. JNE Logistik dapat memperkecil kelemahan
dibandingkan dengan Visual Basic, baik dalam proses input data sampai out data. Analisis
pengendalian internal yang dilakukan oleh peneliti bersumber pada framework yang
dikembangkan oleh Committee of Sponsoring of the Treadway Commission (2013:4) yang
terbagi menjadi 5 bagian, yakni: Lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan
komunikasi, aktivitas pengendalian, dan yang terakhir pengawasan. Namun, masih ada saja
bagian yang harus diperbaiki dan dilengkapi oleh PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) yakni,
struktur organisasi yang diterapkan sudah lumayan baik. Tetapi pada pelaksanaannya struktur
organisasi tersebut belum terealisasi dengan sesuai, karena masih ada jabatan yang belum terisi.
Dengan adanya kekosongan jabatan ini, sangat memungkinkan akan terjadinya kecurangan.

REFERENSI JANGAN LUPA REFERENSI

https://www.jne.co.id/id/berita/berita-detail/jne-menghadirkan-sistem-pengiriman-pintar-
dengan-oracle-cloud Tahun 2018

https://www.jne.co.id/id/perusahaan/profil-perusahaan Tahun 2020

http://repository.umsu.ac.id/bitstream/handle/123456789/14542/SKRIPSI%20SHELLA
%20%28REVISI%20FIX%29.pdf?sequence=1&isAllowed=y Tahun 2020

https://dosenit.com/jaringan-komputer/pengertian-jaringan-komputer-menurut-para-ahli Tahun
2020

https://www.qubisa.com/article/pengertian-internet-menurut-para-ahli Tahun 2021

https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jtk/article/view/1592/1167 Tahun 2016

https://aws.amazon.com/what-is/service-oriented-architecture/ Tahun 2022

https://www.jne.co.id/en/news/news-detail/jne-luncurkan-7-magnificent-di-awal-tahun-2016

https://www.ekrut.com/media/erm-adalah Tahun 2022


https://skripsistie.files.wordpress.com/2018/03/sepintas-daya_analisis-risiko-operasional-
dengan-pendekatan-metode-erm-pada-jne-telukdalam.pdf Tahun 2019

https://wqa.co.id/apa-itu-risk-based-thinking/ Tahun 2016

https://prezi.com/hhxj8niv3yfi/presentasi-risk-management-jne/ Tahun 2016

http://repository.maranatha.edu/19760/3/1475015_Chapter1.pdf Tahun 2019

https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/3461

https://triabdeeamir.blogspot.com/2012/06/audit-around-computer-and-audit-through.html

https://cyberthreat.id/read/5746/Audit-Aplikasi-JNE-Rangkul-Komunitas-Cybersecurity

https://triabdeeamir.blogspot.com/2012/06/audit-around-computer-and-audit-through.html

https://accounting.binus.ac.id/2017/06/20/computer-assisted-audit-technique-caats/

Notes:
- Tulisan dengan font berwarna merah masih perlu di parafrase.

Anda mungkin juga menyukai