Anda di halaman 1dari 6

LO M BO K U TA R A PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

UPTD BLUD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN LOMBOK UTARA

Jln. Raya Tioq Tata Tunaq


Kode Pos : 83352
Telp. (0370) 6123010;
6197550 email :
rsud_klu@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR UPTD BLUD RSUD KABUPATEN LOMBOK UTARA


TENTANG

KEBIJAKAN PENGELOLAAN BMHP KEDALUWARSA

DAN PENGGUNAAN ULANG ALAT MEDIS SEKALI PAKAI

NOMOR : 188.4/08/UPTD BLUD RSUD-KLU/I/2022

DIREKTUR UPTD B

MENIMBANG : 1. Bahwa untuk tetap lancarnya pelayanan terhadap pasien yang


menggunakan alat medis single use yang sulit untuk
didapatkan

2.

3.

MENGINGAT : 1.

2.

3.

4. KMK RI nomor HK.01.07/Menkes/1128/2022 tentang Standar


Akreditasi Rumah Sakit

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEBIJAKAN PENGELOLAAN BMHP KEDALUWARSA DAN


PENGGUNAAN ULANG ALAT MEDIS SEKALI PAKAI

PERTAMA : Kebijakan ini mengatur tatakelola BMHP yang sudah


kedaluwarsa dan penggunaan ulang (re-use) alat medis sekali
pakai
KEDUA : Rumah Sa

KETIGA : Keputusan
hari terdap

Ditetapkan di : Tanjung
Pada tanggal : 2 Januari 2022

Mengetahui
A. Daftar Alat medis sekali pakai yang dipakai ulang

NO ALAT/BMHP KATEGORI ALAT RE-USE KET


Pengalaman
1 Couter OK Semi kritkal 5 kali
klinis
Pengalaman
2 LMA Non kritikal 3 kali
klinis
Pengalaman
3 Guedel Airway Non kritikal 5 kali
klinis
Pengalaman
4 Dialyzer Non kritikal 4 kali
klinis

B. BMHP yang kedaluwarsa


Yang dimaksud disini adalah BMHP yang masih utuh dalam kemasan
pabrikan, tidak ada tanda-tanda kerusakan, belum pernah dipakai ke pasien,
namun sudah kedaluwarsa.

METODE
TANGGAL
NO ALAT DAN/ BMHP JML STERILISASI
KEDALUWARSA
PABRIKAN
1 Masker oksigen Feb 2022 53 pcs EO
Sep 2021, jan-agus
2 Benang jahit 485 pcs EO
2022
3 Guedel airway Feb 2021, feb 2022 35 pcs EO
Mei 2020, mei 2021,
4 ETT 12 pcs EO
feb 2022
5 Suction catheter Feb-apr 2022 7 pcs EO
Agus 2020, mei
6 Foley catheter 110 pcs EO
2022
Mar-apr 2020, apr
7 NGT 6 pcs EO
2022

BMHP yang kedaluwarsa tersebut bisa dilakukan reprocessing di CSSD


melalui proses sterilisasi menyesuaikan dengan metode sterilisasi yang ada
(steam atau plasma) dan kompatibilitas alat tersebut terhadap proses
sterilisasi.
C. Identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan keretakan yang menandakan
bahwa alat tidak dapat dipakai lagi
Pengecekan alat dilakukan oleh user setelah alat digunakan. Apabila
ditemukan adanya defeact/kecacatan pada alat seperti : alat berubah warna
dari aslinya, alat berubah bentuk dari aslinya, adanya keretakan, adanya
robekan, adanya lubang-lubang kecil, itu menandakan alat tidak bisa diproses
lagi. Alat langsung dibuang di tempat sampah infeksius
Pengecekan juga harus dilakukan pada saat pengujian alat setelah
proses pencucian, sebelum alat dikemas untuk memastikan alat tersebut
masih dalam kondisi baik dan layak untuk dilanjutkan ke proses sterilisasi.

D. Proses pembersihan setiap alat yang segera dilakukan setelah digunakan dan
mengikuti protokol yang jelas

Pembersihan alat diusahakan sesegera mungkin dilakukan setelah


digunakan untuk mengurangi proses pengeringan darah dan cairan tubuh
pasien yang menempel pada alat, dengan prosedur sebagai berikut :
1. Lakukan prosedur pre-cleaning di ruangan pengguna alat
2. Serah terimakan ke petugas CSSD
3. setelah alat sampai di ruang dekontaminasi di CSSD, alat langsung
dibilas, dibersihkan kotoran-kotoran yang besar apabila ada yang
menempel di alat, disemprot dengan alat spray gun rinser apabila alat
memiliki lumen
4. alat dicuci bersih dengan manual cleaning. Jika memungkinkan
lakukan pencucian dengan mesin ultrasonic cleaner
5. alat dicek kembali, apakah ada defeact/kecacatan untuk memastikan
kelayakan untuk proses selanjutnya
6. lakukan penandaan warna dengan ketentuan sebagai berikut :
a. warna biru : re-use sekali
b. warna hijau : re-use dua kali
c. warna putih : re-use tiga kali
d. warna hitam : re-use empat kali
e. warna merah : re-use lima kali
7. alat dikemas sesuai dengan metode sterilisasi yang akan digunakan
(steam atau plasma)
8. Lakukan sterilisasi sesuai SPO
9. apabila alat tidak kompatibel dengan mesin sterilisasi, lakukan DTT
sesuai SPO

E. Pencantuman identitas pasien pada BMHP untuk hemodialisis


Dialyzer merupakan BMHP single use yang dipakai ulang. Dialyzer ini
direprocessing dengan alat disinfeksi khusus yang ada di ruang HD. SPO
penggunaan dan pengoperasian alat ini harus tersedia di ruang HD. Identitas
pasien harus ditulis pada dialyzer untuk menghindari terjadinya salah pasien
yang menggunakannya dan memudahkan dalam proses pengawasannya.
Identitas pasien yang dimaksud yaitu :
1. nama pasien
2. re-use ke berapa dengan menuliskan tanda 1x, 2x, 3x dan 4x

F. Pencatatan alat dan/atau BMHP re-use di rekam medis


Alat medis dan/atau BMHP single use yang dipakai ulang harus di catat
di lembaran rekam medis untuk mempermudah proses pelacakan, apabila
ditemukan kejadian yang tidak diharapakan (KTD) misalnya kejadian infeksi
yang berhubungan dengan pemakaian alat single use yang di re-use. Yang
perlu dicatat yaitu :
1. Nama alat medis atau BMHP
2. Re-use ke berapa

G. Evaluasi untuk menurunkan risiko infeksi BMHP yang di re-use


Evaluasi dilakukan secara berkala dengan audit dan assesmen risiko
(ICRA). Evaluasi ini dilakukan oleh kepala ruangan pengguna alat
bekerjasama dengan kepala CSSD dan IPCN.

Ditetapkan di : Tanjung
Tanggal : 2 Januari 2022

Anda mungkin juga menyukai