Anda di halaman 1dari 9

``` PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

Jln .Tan Malaka No 1 Suliki, Kode Pos. 26255, Telp/ Faks. ( 0752 ) 97718.
E-Mail: rsudsuliki@rocketmail.com,

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD DR ACHMAD DARWIS

NOMOR : 445 / / RSUD AD/II/2016

Tentang

KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT KESEHATAN


SINGLE USE – RE USE
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR AHCMAD DARWIS
DIREKTUR RSUD ACHMAD DARWIS

Menimbang :

a. Bahwa dalam mempertahankan kualitas prosedur pelayanan di rumah sakit harus selalu
berorientasi pada pencegahan terjadinya infeksi dan keselamatan pasien di rumah sakit.
b. Perlu ditentukan penggunaan alat kesehatan single use – re use dengan
mempertimbangkan keamanan dalam pengelolaannya karna adanya keterbatasan
penyediaan peralatan kesehatan tersebut, sulit didapatkan atau biaya pembelian yang
relative mahal.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b perlu ditetapkan
dengan keputusan kepala rumah sakit.

Mengingat :

1. Undang- undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan


2. Keputusan Menkes RI Nomor 270/Menkes/SK/III/2007 tentang pedoman manajerial
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
3. Keputusan Menkes RI Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis.
4. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Sterilisasi Supply Departement/CSSD) di
rumah sakit. Departemen Kesehatan RI,Tahun 2009

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG KEBIJAKAN
PENGGUNAAN ALAT KESEHATAN SINGLE USE – RE USE DI RUMAH SAKIT

Kedua : Kebijakan yang dimaksud dalam keputusan ini adalah kebijakan penggunaan
alat kesehatan single use re-use dan alat kesehatan single use yang tidak boleh di re-use
Ketiga : Komite PPI rumah sakit bertanggung jawab atas pelaksanaan sosialisasi
kebijakan penggunaan alat kesehatan single use re-use, melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut

Keempat : Penggunaan alat single use re-use harus memperhatikan syarat-syarat


keamanan dan batas maksimal penggunaan alat tersebut yang direkomendasikan oleh
komite PPI berdasarkan saran dari perhimpunan
Kelima : keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini

Ditetapkan di Suliki
Pada tanggal
Direktur RS
KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT MEDIS SINGLE USE – RE USE
DI RUMAH SAKIT

Kebijakan Umum
1. Penggunaan alat medis single use-re use harus diberlakukan menurut ketentuan yang ditetapkan
oleh Kepala RS atas rekomendasi Komite PPI.
2. Bahwa peralatan medis single use – re use yang di maksud adalah alat medis yang di kategorikan
dalam kriteria kritikal yaitu alat yang masuk kedalam pembuluh darah
3. Alat medis single use - re use yang di maksud adalah alat yang te
4. rdapat dalam daftar yang ditulis, yaitu : Acromionizer Pul Radius Incisor (Shaver) , Super
Turbovac 90 (Arthrocare), Aortic root, Venous canule, Aortic canule, Aortic punch, Dialyser,
Biopsy Forcep EGI, Spuit BMP, Spuit Biopsy Sumsum tulang, Biopsy Forcep/Alligator
Bronchoscopy, Aspiration Biopsy Sheath Bronchoscopy, Cytology Brushes Bronchoscopy
5. Penggunaan peralatan single use-re use yang direkomendasikan sebagai berikut :
No Nama Alat Ruang Penggunaan

1 2 3 4

1 Endo Tracheal Tube (ETT) OK 27 kali re use

2 LMA OK 2 kali re use

3 Spuit BMP Penyakit Dalam 5 kali re use

10

12

13 7

6.
7.
8. Alat medis single use yang tidak direkomendasikan untuk re use adalah Blood line, AV Fistula,
Needle, Set infuse, IV Line, Aspiration Biopsy Needle Bronchoscopy, CVP Set dan Catheter
Double Lumen (CDL) Akses HD, Scalpel, Spinal needle,OPA, dengan pertimbangan bahwa alat
tersebut mudah didapatkan, harga masih terjangkau, dan alat tersebut akan berubah fungsi atau
rusak jika digunakan ulang.
9. Pengelolaan peralatan single use - re use dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi sesuai dengan bidangnya masing-masing, dalam pelaksanaan sehari-hari diawasi dan
dipantau oleh instalasi CSSD.

Kebijakan Khusus
1. Pemprosesan alat medis single use–re use harus sesuai dengan SPO yang telah disahkan sebagai
berikut :
a. Endo Trakheal Tube,(ETT) Dilakukan proses dekontaminasi oleh petugas Kamar Operasi
kemudian dilakukan sterilisasi dengan Autoclave
b. LMA Dilakukan proses dekontaminasi di ruang TSSU oleh petugas kamar operasi (Tim
bedah jantung), pengeringan dan pensortiran, di packing, kemudian di sterilkan
c. Dialyser. Dilakukan proses dekontaminasi dan pensterilan pada mesin Renatron di Ruang
Haemodialisa.
d. Biopsy Forcep EGI. Dilakukan proses dekontaminasi di ruang Endoscopy kemudian dikirim
ke TSSU
e. BMP, Spuit Biopsi Sumsum Tulang. Dilakukan proses dekontaminasi di ruang Haematology
kemudian dikirim ke CSSD untuk di lakukan sterilsasi
f. Biopsy Forcep/Alligator Bronchoscopy, Aspiration Biopsy Sheath Bronchoscopy dan
Cytology Brushes Bronchoscopy. Dilakukan proses dekontaminasi kemudian di kirim ke
TSSU untuk dilakukan sterilsasi

Setiap alat single use- reuse yang akan digunakan dipastikan terlebih dahulu bahwa alat tersebut aman
untuk pasien dengan kriteria sebagai berikut :
a. Endo Trakheal Tube (ETT): Bentuk masih utuh dan, warna tidak berubah
b. Laringeal……(LMA): Bentuk masih utuh, warna tidak berubah dan tidak patah.
c. Aortic Root: Bentuk masih utuh, jarum masih tajam, warna tidak berubah, tidak kingking.
d. Venous Canule: Bentuk masih utuh, warna tidak berubah, tidak kingking, bila menggunakan
mandrin tampak mandrinnya masih utuh.
e. Aortic Canule: Bentuk masih utuh, warna tidak berubah, tidak kingking.
f. Aortic Punch: Bentuk masih utuh, warna tidak berubah dan pisau masih tajam.
g. Dialyser: Bentuk masih utuh dan saat dilakukan sterilisasi dengan mesin renatron tidak
memberikan tanda reject.
h. Biopsy Forcep EGI: Bentuk masih utuh dan alat tidak kingking, tidak patah, kedua mulut
biopsi terbuka/tertutupnya masih baik, tidak miring kesalah satu sisi.
i. Spuit BMP dan Spuit Biopsy Sumsum tulang: Bentuk masih utuh, tidak retak, jarum masih
tajam, dan tidak patah.
j. Biopsy Forcep /Alligator Bronchoscopy: Bentuk masih utuh, tidak kingking, tidak patah,
kedua mulut biopsi terbuka/tertutupnya masih baik, tidak miring kesalah satu sisi.
k. Aspiration biopsy sheath bronchoscopy dan Cytology Brushes Bronchoscopy: Bentuk masih
utuh dan tidak kingking.

Penandaan alat single use - re use yang akan digunakan ulang adalah sebagai berikut:
a. Bagi personel yang akan memakai alat single use - re use, packing sebelumnya jangan di
buang untuk bukti penggunaan
b. Informasikan ke petugas TSSU, bahwa alat yang telah dipakai sudah di re use 1(satu) kali
atau 2 (dua) kali dan seterusnya.
c. Siapkan alat dalam keadaan sudah bersih (sudah dekontaminasi)
d. Alat di cek keefektifannya (yakinkan bisa dipakai kembali atau tidak ada yang rusak)
e. Packing alat tersebut dengan pouches
f. Penandaan alat re use dengan stempel warna merah dan di letak kan/ ditempelkan pada ujung
kertas pouches ( bukan pada plastiknya), yang berisikan nama alat, nama personil yang
mensortir alat (user), tanggal sterilisasi, tanggal kadaluwarsa, penggunaan re use 1 (satu) kali,
2 (dua) kali, 3 (tiga) kali, 4 (empat) kali, 5 (lima) kali, 6 (enam) kali, 7 (tujuh) kali,
nama dan tanda tangan petugas yang menyeterilkan
g. Setelah selesai penandaan kemudian alat tersebut di sterilisasi
h. Alat re use langsung di buang setelah di pakai oleh user apabila dalam etiket atau stempel
tertera check list waktu terahir pemakaian (1 kali, 3 kali dan 7 kali) yang sudah mencapai
batas maksimal langsung dibuang
i. Alat medis single use–re use yang sudah dinilai tidak layak meskipun belum mencapai batas
maksimal tidak boleh digunakan kembali dan dilakukan pencatatan dan pelaporan kepada
petugas TSSU (Formulir: 17.b, 18.b, 19.b, 20.b, 21.b).

Ruang TSSU, Endoscopy, Hemotologi, Brochoscopy, dan haemodialisa, melaporkan ke komite PPIRS
tentang penggunaan alat single use – re use dengan menggunakan formulir pelaporan (Formulir 17.a,
18.a, 19.a, 20.a, 21.a)

Komite PPIRS akan memonitor tanda- tanda infeksi (Peningkatan suhu tubuh lebih dari 38ºC) sampai 30
hari dan 1 tahun jika ada implant dengan menggunakan formulir follow up alat single use – re use
(Formulir : 22 dan 23)
KOMITE PPIRS Form 17.a

LAPORAN PENGGUNAAN ALAT SINGLE USE - RE USE


RSUD dr. ACHMAD DARWIS

JENIS ALAT YANG RUANG PENGGUNAAN


NO NAMA PASIEN CM TANGGAL
OPERASI DI REUSE RAWAT YANG KE BERAPA

1 2 3 4 5 6 7 8

Mengetahui, Suliki, 2016

Karu Petugas

( ) ( )

Form 17.b
KOMITE PPIRS
LAPORAN KERUSAKAN PENGGUNAAN ALAT RE USE
RSUD dr. ACHMAD DARWIS

NO NAMA ALAT RE USE PENGGUNAAN KE BERAPA JENIS KERUSAKAN

1 2 3 4

Mengetahui, Suliki, 2016

Karu Petugas

( ) ( )

Form 22
KOMITE PPIRS
FOLLOW UP ALAT SINGLE USE – RE USE RAWAT INAP
RSUD dr. ACHMAD DARWIS

Nama :
Umur :
CM :
Jenis Tindakan/Nama alat :
Tanggal Tindakan  :
Ruang Rawat :
NO Telephone :

NO TANGGAL HASIL EVALUASI IPCN/IPCLN

1 2 3 4

Form 23
KOMITE PPIRS
FOLLOW UP ALAT SINGLE USE – RE USE RAWAT JALAN
RSUD dr. ACHMAD DARWIS

Nama :
Umur :
CM :
Jenis Tindakan/Nama Alat :
Tanggal Tindakan  :
Poliklinik :
No. Telp :

NO TANGGAL HASIL EVALUASI IPCN/IPCLN

1 2 3 4

Anda mungkin juga menyukai