Anda di halaman 1dari 4

RUMAH SAKIT HATIVE PASSO

Jl. Laskdya Leo Wattimena Passo 97232


Telp / Fax ; 0911 -362199 ; Email : hativers@ymail. Com

SURAT KEPUTUSAN

No : 04/KEP-DIR.RSHTV/IV/2016

Tentang
KEBIJAKAN PEMAKAIAN PERALATAN SINGLE USE KE RE USE

DIREKTUR RUMAH SAKIT HATIVE PASSO

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya mempertahankan kualitas prosedur pelayanan di


rumah sakit harus selalu berorientasi pada pencegahan terjadinya infeksi
dan keselamatan pasien di rumah sakit.
b. Perlu ditentukan penggunaan alat medis single use - re use dengan
mempertimbangkan keamanan dalam proses pengelolaannya karena
adanya keterbatasan penyediaan peralatan medis tersebut, sulit
didapatkan atau biaya pembelian yang relatif mahal.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b
perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala RS.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang


kesehatan
2. Keputusan Menkes RI Nomor 270/Menkes/SK/III/2007 tentang pedoman
manajerial rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
3. Keputusan Menkes RI Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis
4. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Sterilisasi Supply
Department/CSSD) di rumah sakit. Departemen Kesehatan RI, Tahun
2009

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN KEPALA RS TENTANG KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT MEDIS
SINGLE USE-RE USE DI RS.
Kedua : Kebijakan yang dimaksud dalam keputusan ini adalah Kebijakan Penggunaan
Alat Medis single use-re use dan alat medis single use yang tidak boleh di re
use

Ketiga : Komite PPI RS bertanggung jawab atas pelaksanaan sosialisasi kebijakan


penggunaan alat medis single use-re use, melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut

Keempat : Penggunaan alat single use-re use harus memperhatikan syarat syarat
keamanan dan batas maksimal penggunaan alat tersebut yang
direkomendasikan oleh Komite PPI berdasarkan saran dari perhimpunan.

Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini

Ditetapkan di : Ambon
Pada tanggal : 20 April 2016

Direktur RS Hative Passo

dr. Hans Liesay, M.Kes

Surat Keputusan ini dan lampirannya diserahkan kepada:


1.Ketua Yayasan St. Lukas.
2. Pengawas RS Hative Passo.
3. Staf Direksi RS Hative Passo.
4. Kepala Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS Hative Passo.
5. Arsip.
KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT MEDIS SINGLE USE RE USE

DI RS HATIVE PASSO

Kebijakan Umum

1. Penggunaan alat medis single use-re use harus diberlakukan menurut ketentuan yang
ditetapkan oleh Kepala RS atas rekomendasi Komite PPI.

2. Penggunaan peralatan single use-re use yang direkomendasikan sebagai berikut :

NO NAMA ALAT RUANGAN PENGGUNAAN KETERANGAN


1 ETT NON KING-KING OK SAMPAI RUSAK KECUALI PADA
PASIEN INFEKSIUS
2 LMA OK 9X KECUALI PADA
PASIEN INFEKSIUS
3 CANULE SUCTION OK 9X
4 SELANG SUCTION OK 9X
5 STICK COUTER OK SAMPAI RUSAK
6 PISH MASH OK 9X
7 MAYO/ GUDEL OK,IGD, 9X KECUALI PADA
RAWAT PASIEN INFEKSIUS
INAP

3. Alat medis single use yang tidak direkomendasikan untuk re use pertimbangan bahwa alat
tersebut mudah didapatkan, harga masih terjangkau, dan alat tersebut akan berubah fungsi
atau rusak jika digunakan ulang.

4. Pengelolaan peralatan single use - re use dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi sesuai dengan bidangnya masing-masing, dalam pelaksanaan sehari-hari diawasi
dan dipantau oleh Komite PPI.

Kebijakan Khusus

1. Pemprosesan alat medis single usere use harus sesuai dengan SPO yang telah disahkan.
2. Setiap alat single use- reuse yang akan digunakan dipastikan terlebih dahulu bahwa alat
tersebut aman untuk pasien dengan kriteria sebagai berikut :
a. Bentuk masih utuh, warna tidak berubah

3. Penandaan alat single use - re use yang akan digunakan ulang adalah sebagai berikut:
a. Bagi personel yang akan memakai alat single use - re use, packing sebelumnya jangan di
buang untuk bukti penggunaan
b. Informasikan ke petugas , bahwa alat yang telah dipakai sudah di re use 1(satu) kali atau
2 (dua) kali dan seterusnya.
c. Siapkan alat dalam keadaan sudah bersih (sudah dekontaminasi)
d. Alat di cek keefektifannya (yakinkan bisa dipakai kembali atau tidak ada yang rusak)
e. Packing alat tersebut dengan pouches
f. Penandaan alat re use dengan stempel warna merah dan di letak kan/ ditempelkan
pada ujung kertas pouches ( bukan pada plastiknya), yang berisikan nama alat, nama
personil yang mensortir alat (user), tanggal sterilisasi, tanggal kadaluwarsa, penggunaan
re use 1 (satu) kali, 2 (dua) kali, 3 (tiga) kali, 4 (empat) kali, 5 (lima) kali, 6 (enam)
kali, 7 (tujuh) kali, nama dan tanda tangan petugas yang menyeterilkan
g. Setelah selesai penandaan kemudian alat tersebut di sterilisasi
h. Alat re use langsung di buang setelah di pakai oleh user apabila dalam etiket atau
stempel tertera check list waktu terakhir pemakaian (1 kali, 3 kali dan 7 kali) yang sudah
mencapai batas maksimal langsung dibuang
i. Alat medis single usere use yang sudah dinilai tidak layak meskipun belum mencapai
batas maksimal tidak boleh digunakan kembali dan dilakukan pencatatan dan pelaporan
kepada Komite PPI

4. Komite PPIRS akan memonitor tanda- tanda infeksi (Peningkatan suhu tubuh lebih dari 38C)
sampai 30 hari dan 1 tahun jika ada implant dengan menggunakan formulir follow up alat single
use re use .

Anda mungkin juga menyukai