SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT HAPSAH
No : 045/SK/DIR/RSH/III/2016
Tentang
KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT MEDIS SINGLE USE-RE USE
RUMAH SAKIT HAPSAH
TAHUN 2016
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya mempertahankan kualitas prosedur
pelayanan di rumah sakit harus selalu berorientasi pada
pencegahan terjadinya infeksi dan keselamatan pasien di rumah
sakit.
Tembusan :
1. Direktur Rumah sakit Hapsah
2. Ketua Komite PPI
3. Kepala Instansi/Unit Kerja Rumah Sakit Hapsah
4. Pertinggal
Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit Hapsah
Nomor : 044/SK/DIR/RSH/III/2016
Tanggal : 01 Maret 2016
A. Kebijakan Umum
1. Penggunaan alat medis single use-re use harus diberlakukan menurut
ketentuan yang ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit Hapsah Kab. Bone atas
rekomendasi Komite PPI.
2. Bahwa peralatan medis single use – re use yang di maksud adalah alat medis
yang di kategorikan dalam kriteria kritikal yaitu alat yang masuk kedalam
pembuluh darah
3. Alat medis single use - re use yang di maksud adalah alat yang terdapat dalam
daftar yang ditulis,
4. Penggunaan peralatan single use-re use yang direkomendasikan sebagai
berikut:
Daftar Alat Medis Single Use - Re Use :
B. Kebijakan Khusus
1. Pemprosesan alat medis single use–re use harus sesuai dengan SPO yang
telah disahkan
2. Alat single use yang akan digunakan kembali harus dinilai oleh user (operator)
3. Setiap alat single use- reuse yang akan digunakan dipastikan terlebih dahulu
bahwa alat tersebut aman untuk pasien dengan kriteria sebagai berikut :
a. Tidak berubah bentuk.
b. Tidak berubah warna
c. Tidak cacat
d. Mudah digunakan kembali
4. Proses, dekontaminasi, pembersihan,pengemasan, pelabelan sesuai SPO
yang berlaku
5. Penandaan alat single use - re use yang akan digunakan ulang adalah sebagai
berikut:
a. Bagi personel yang akan memakai alat single use - re use, packing
sebelumnya jangan di buang untuk bukti penggunaan
b. Informasikan ke petugas penunjang, bahwa alat yang telah dipakai sudah di
re use 1(satu) kali atau 2 (dua) kali dan seterusnya.
c. Siapkan alat dalam keadaan sudah bersih (sudah dekontaminasi)
d. Alat di cek keefektifannya (yakinkan bisa dipakai kembali atau tidak ada
yang rusak)
e. Packing alat tersebut dengan pouches
f. Penandaan alat re use dengan stempel warna merah dan di letak kan/
ditempelkan pada ujung kertas pouches ( bukan pada plastiknya), yang
berisikan nama alat, nama personil yang mensortir alat (user), tanggal
sterilisasi, tanggal kadaluwarsa, penggunaan re use 1 (satu) kali, 2 (dua)
kali, 3 (tiga) kali, 4 (empat) kali, 5 (lima) kali, 6 (enam) kali, 7 (tujuh) kali,
nama dan tanda tangan petugas yang menyeterilkan
g. Setelah selesai penandaan kemudian alat tersebut di sterilisasi
h. Alat re use langsung di buang setelah di pakai oleh user apabila dalam
etiket atau stempel tertera check list waktu terahir pemakaian (1 kali, 3 kali
dan 7 kali) yang sudah mencapai batas maksimal langsung dibuang
i. Alat medis single use–re use yang sudah dinilai tidak layak meskipun
belum mencapai batas maksimal tidak boleh digunakan kembali dan
dilakukan pencatatan dan pelaporan kepada petugas Unit Sterilisasi .
Ditetapkan di Watampone
Pada tanggal 01 Maret 2016
Rumah Sakit Hapsah
Direktur
Watampone, 20
( )
LAPORAN PENGGUNAAN ALAT SINGLE USE - RE USE
RUMAH SAKIT HAPSAH KABUPATEN BONE
PENGGUNAAN
RUANG YANG KE
NO TANGGAL ALAT YANG DI REUSE
RAWAT BERAPA
1 2 3 4 5
Watampone, 20
Kepala Ruang/Unit/Instalasi
( )