Anda di halaman 1dari 8

RUMAH SAKIT HAPSAH

Jl. Urip Sumoharjo, No. 10. Bone Kode pos 92731


Telepon : 082 347 191 810 / (0481) 2 911 811, Email : rshapsah@yahoo.co.id

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT HAPSAH
No : 045/SK/DIR/RSH/III/2016
Tentang
KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT MEDIS SINGLE USE-RE USE
RUMAH SAKIT HAPSAH
TAHUN 2016
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya mempertahankan kualitas prosedur
pelayanan di rumah sakit harus selalu berorientasi pada
pencegahan terjadinya infeksi dan keselamatan pasien di rumah
sakit.

b. Perlu ditentukan penggunaan alat medis single use - re use


dengan mempertimbangkan keamanan dalam proses
pengelolaannya karena adanya keterbatasan penyediaan
peralatan medis tersebut, sulit didapatkan atau biaya pembelian
yang relatif mahal.

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam


point a dan b perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah
Sakit Hapsah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009


tentang kesehatan.

2. Keputusan Menkes RI Nomor 270/Menkes/SK/III/2007 tentang


pedoman manajerial rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.

3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993


tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan
Medis.

4. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Sterilisasi Supply


Department/CSSD) di rumah sakit. Departemen Kesehatan RI,
Tahun 2009.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT HAPSAH TENTANG
KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT MEDIS SINGLE USE-RE
USE DI RUMAH SAKIT HAPSAH.
Kedua : Komite PPI Rumah Sakit Hapsah Kabupaten Bone bertanggung
jawab atas pelaksanaan sosialisasi kebijakan penggunaan alat
medis single use-re use, melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut.
Ketiga : Penggunaan alat single use-re use harus memperhatikan syarat–
syarat keamanan dan batas maksimal penggunaan alat tersebut
yang direkomendasikan oleh Komite PPI berdasarkan saran dari
produk
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan
dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Watampone
Pada tanggal 01 Maret 2016
Rumah Sakit Hapsah
Direktur

dr. ANDI MELDA SAKKIRANG

Tembusan :
1. Direktur Rumah sakit Hapsah
2. Ketua Komite PPI
3. Kepala Instansi/Unit Kerja Rumah Sakit Hapsah
4. Pertinggal
Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit Hapsah
Nomor : 044/SK/DIR/RSH/III/2016
Tanggal : 01 Maret 2016

KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT MEDIS SINGLE USE-RE USE


RUMAH SAKIT HAPSAH

A. Kebijakan Umum
1. Penggunaan alat medis single use-re use harus diberlakukan menurut
ketentuan yang ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit Hapsah Kab. Bone atas
rekomendasi Komite PPI.
2. Bahwa peralatan medis single use – re use yang di maksud adalah alat medis
yang di kategorikan dalam kriteria kritikal yaitu alat yang masuk kedalam
pembuluh darah
3. Alat medis single use - re use yang di maksud adalah alat yang terdapat dalam
daftar yang ditulis,
4. Penggunaan peralatan single use-re use yang direkomendasikan sebagai
berikut:
Daftar Alat Medis Single Use - Re Use :

No Nama Alat Penggunaan


1. Kateter IV Single Use
2. Infu set Single Use
3. Transfusi set Single Use
4. Stetoskop Reuse (Sampai tidak layak pakai)
5. Urine Bag Single Use
6. Kateter Urin Single Use
7. Naso Gastric Tube Single Use
8. Spuit Single Use
9. Aguades Single Use
10. Kasa Single Use
11. Plester Single Use
12. Perban Elastis Reuse (3 kali re use)
13. Spalak Reuse (Sampai tidak layak pakai)
14. Kapas Alkohol Single Use
15. Termometer Reuse (Sampai tidak layak pakai)
16. Spatel Lidah Reuse (Sampai tidak layak pakai)
17. Handscoon Single Use
18. Waslap Reuse (Sampai tidak layak pakai)
19. Tourniquet Reuse (Sampai tidak layak pakai)
20. Garputala Reuse (Sampai tidak layak pakai)
21. Tensimeter Reuse (Sampai tidak layak pakai)
22. Jelly Single Use
23. Masker Single Use
24. Duk Lubang Reuse (Sampai tidak layak pakai)
25. Celemek Reuse (Sampai tidak layak pakai)
26. Trolly Emergency Reuse (Sampai tidak layak pakai)
27. Linen Reuse (Sampai tidak layak pakai)
28. Pispot Reuse (Sampai tidak layak pakai)
29. Tabung Oksigen Reuse (Sampai tidak layak pakai)
30. Brankar Reuse (Sampai tidak layak pakai)
31. Kursi Roda Reuse (Sampai tidak layak pakai)
32. Timbangan Reuse (Sampai tidak layak pakai)
33. Meteran Reuse (Sampai tidak layak pakai)
34. Pen Light Reuse (Sampai tidak layak pakai)
35. Refleks Hammer Reuse (Sampai tidak layak pakai)
36. Cekungan Muntah Reuse (Sampai tidak layak pakai)
37. Gunting Jaringan Reuse (Sampai tidak layak pakai)
38. Gunting Verban Reuse (Sampai tidak layak pakai)
39. Nalpulder Hecting Single Use
40. Needle Holder Reuse (Sampai tidak layak pakai)
41. Klem Reuse (Sampai tidak layak pakai)
42. Scapel Blade Single Use
43. Scapel Handle Single Use
44. Bengkok (Nierbeken) Reuse (Sampai tidak layak pakai)
45. Needle Single Use
46. Bak Instrumen Reuse (Sampai tidak layak pakai)
47. Pinset Anatomis Reuse (Sampai tidak layak pakai)
48. Pinset Chirugis Reuse (Sampai tidak layak pakai)
49. Catgut Single Use
50. Kom Reuse (Sampai tidak layak pakai)
51. Korentang Reuse (Sampai tidak layak pakai)
52. Bedside Monitor Reuse (Sampai tidak layak pakai)
53. Elektrokardiogram (EKG) Reuse (Sampai tidak layak pakai)
54. Oropharyngeal Airway Single Use
55. Nasopharyngeal Airway Single Use
56. Endotracheal Tube (ETT) Single Use
57. Laringoskopi Reuse (Sampai tidak layak pakai)
58. Simple Face Mask Single Use
59. Maker Bag Valve Reuse (Sampai tidak layak pakai)
60. Kanula Nasal Reuse (3 kali re use)
61. Masker Oksigen Single Use
62. Pocket Mask Reuse (Sampai tidak layak pakai)
63. Suction (Hisapan) Reuse (3 kali re use)
64. Defibrilator Reuse (Sampai tidak layak pakai)
65. Nebulizer Reuse (3 kali re use)

5. Pengelolaan peralatan single use - re use dilaksanakan oleh tenaga kesehatan


yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya masing-masing, dalam
pelaksanaan sehari-hari diawasi dan dipantau oleh Petugas Unit Sterilisasi dan
Tim PPI .

B. Kebijakan Khusus

1. Pemprosesan alat medis single use–re use harus sesuai dengan SPO yang
telah disahkan

2. Alat single use yang akan digunakan kembali harus dinilai oleh user (operator)

3. Setiap alat single use- reuse yang akan digunakan dipastikan terlebih dahulu
bahwa alat tersebut aman untuk pasien dengan kriteria sebagai berikut :
a. Tidak berubah bentuk.
b. Tidak berubah warna
c. Tidak cacat
d. Mudah digunakan kembali
4. Proses, dekontaminasi, pembersihan,pengemasan, pelabelan sesuai SPO
yang berlaku
5. Penandaan alat single use - re use yang akan digunakan ulang adalah sebagai
berikut:
a. Bagi personel yang akan memakai alat single use - re use, packing
sebelumnya jangan di buang untuk bukti penggunaan
b. Informasikan ke petugas penunjang, bahwa alat yang telah dipakai sudah di
re use 1(satu) kali atau 2 (dua) kali dan seterusnya.
c. Siapkan alat dalam keadaan sudah bersih (sudah dekontaminasi)
d. Alat di cek keefektifannya (yakinkan bisa dipakai kembali atau tidak ada
yang rusak)
e. Packing alat tersebut dengan pouches
f. Penandaan alat re use dengan stempel warna merah dan di letak kan/
ditempelkan pada ujung kertas pouches ( bukan pada plastiknya), yang
berisikan nama alat, nama personil yang mensortir alat (user), tanggal
sterilisasi, tanggal kadaluwarsa, penggunaan re use 1 (satu) kali, 2 (dua)
kali, 3 (tiga) kali, 4 (empat) kali, 5 (lima) kali, 6 (enam) kali, 7 (tujuh) kali,
nama dan tanda tangan petugas yang menyeterilkan
g. Setelah selesai penandaan kemudian alat tersebut di sterilisasi
h. Alat re use langsung di buang setelah di pakai oleh user apabila dalam
etiket atau stempel tertera check list waktu terahir pemakaian (1 kali, 3 kali
dan 7 kali) yang sudah mencapai batas maksimal langsung dibuang
i. Alat medis single use–re use yang sudah dinilai tidak layak meskipun
belum mencapai batas maksimal tidak boleh digunakan kembali dan
dilakukan pencatatan dan pelaporan kepada petugas Unit Sterilisasi .

Ditetapkan di Watampone
Pada tanggal 01 Maret 2016
Rumah Sakit Hapsah
Direktur

dr. ANDI MELDA SAKKIRANG


LAPORAN KERUSAKAN PENGGUNAAN ALAT RE USE
RUMAH SAKIT HAPSAH KABUPATEN BONE

PENGGUNAAN KE JENIS KERUSAKAN


NO NAMA ALAT RE USE
BERAPA
1 2 3 4

Watampone, 20

Petugas Unit Sterilisasi

( )
LAPORAN PENGGUNAAN ALAT SINGLE USE - RE USE
RUMAH SAKIT HAPSAH KABUPATEN BONE

PENGGUNAAN
RUANG YANG KE
NO TANGGAL ALAT YANG DI REUSE
RAWAT BERAPA

1 2 3 4 5

Watampone, 20

Kepala Ruang/Unit/Instalasi

( )

Anda mungkin juga menyukai