Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

DINAS KESEHATAN
UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BORONG
Jln. Lehong – Borong, Kode Pos 86571
email : rsudborong@gmail.com, rsudborong@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BORONG
NOMOR : UM.090/RSUD-KP/SK023/I/2023
TENTANG
KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT MEDIS SINGLE USE- RE USE
DI UPTD RSUD BORONG

DIREKTUR RSUD BORONG

Menimbang : a) Bahwa dalam upaya memepertahankan kualitas prosedur pelayanan di rumah

sakit harus selalu berorientasi pada pencepatan terjadinya infeksi dan

keselamatan pasien di rumah sakit.

b) Perlu ditentukan penggunaan alat medis single use – re use dengan

mempertimbangkan keamanan dalam prises pengelolaannya karena adanya

keterbatasan penyediaan peralatan medis tersebut, sulit di dapatkan atau biaya

pembelian yang relatif mahal.

c) Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud dalam a dan b

perlu di tetapkan dengan kepitusan Direktur RS

Mengingat : 1) Undang-undang Republik Indonesia No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2) Keputursan Menkes RI No 270//Menkes/SK/III/2007 tentang pedoman

manajerial rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

3) Keputusan Menkes RI No 436/Menkes/SK/VI/1993 tentang Standar Pelayanan


Rumah Sakitdan Standar Pelayanan Medis
4) Pedoman Instalasi Pusat sterilisasi ( central sterilisasi Supply
Departement/CSSD) di rumah sakit. Departemen Kesehatan RI, Tahun 2009
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR UPTD RSUD BORONG TENTANG KEBIJAKAN

PENGGUNAAN ALAT MEDIS SINGLE USE – RE USE DI UPTD RSUD

BORONG

KEDUA : Kebijakan yang di maksud dalam kepitusan ini adalah kebijakan penggunaan

alat medis single use – re use dan alat medis single use yang tidak boleh di re

use

KETIGA : Komite PPI RS bertanggung jawab atas pelaksanaan sosialisasi kebijakan

penggunaan alat medis single use – re use melakukan monitoring dan evaluasi

terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut.

KEEMPAT : Penggunaan alat single use - re use harus memperhatikan syarat-syarat

keamanan dan batas maksimal penggunaan alat tersebut yang di

rekomendasikan oleh Komite PPI berdasarkan saran dari perhimpunan.

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan dan akan di lakukan

perbaikan sebagaimana mestinya di kemudian hari apabila terdapat kekeliruan

dalam penetapan ini.

Di Tetapkan : Borong
Pada tanggal : 9 Januari 2023
Direktur UPTD RSUD Borong

dr. Emilia H. Y. Dorsi


NIP. 19830225 200804 2 001
Lampira : Keputusan Direktur UPTD RSUD Borong Tentang
n Kebijakan Penggunaan Alat Medis Single Use – Re Use
Di UPTD RSUD Borong
Nomor : UM.090/RSUD-KP/SK023/I/2023
Tanggal : 9 Januari 2023

KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT MEDIS SINGLE USE – RE USE DI UPTD RSUD


BORONG

A. Kebijakan Umum
1. Penggunaan alat medis single use-re use harus diberlakukan menurut ketentuan
yang ditetapkan oleh Direktur RS atas rekomendasi Komite PPI
2. Bahwa peralatan medis single use – re use yang di maksud adalah alat medis
yang di kategorikan dalam kriteria kritikal dan semi kritika yaitu alat yang masuk
kedalam pembuluh darah maupun alat yang hanya menyentuh selaput lender
atau kulit luar yang terluka.
3. Alat medis single use - re use yang di maksud adalah alat yang terdapat dalam
daftar yang ditulis.
4. Penggunaan peralatan single use-re use yang direkomendasikan sebagai berikut
:

NO Nama Alat Penggunaan Keterangan

1 Infus set Single Use


2 Transfusi Set Single Use
3 Stetoskope Reuse Sampai tidak layak pakai
4 Urine bag Single Use
5 Kateter Urine Single Use
6 Naso Gastrik Tube Single Use
7 Plester Single Use
8 Aquades Single Use
9 Kasa Single Use
10 Plester Single Use
11 Perban elastis Reuse 3 X Reuse
12 Spalak Reuse Sampai tidak layak pakai
13 Kapas Alkohol Single Use
14 Thermometer Reuse Sampai tidak layak pakai
15 Spatel Lidah stainless Reuse Sampai tidak layak pakai
16 Handscoen Single Use
17 Waslap Reuse Sampai tidak layak pakai
18 Tourniquet Reuse Sampai tidak layak pakai
19 Tensimeter Reuse Sampai tidak layak pakai
20 Jelly Single Use
21 Masker Single Use
22 Duk lubang Reuse Sampai tidak layak pakai
23 Celemek Reuse Sampai tidak layak pakai
24 Trolly Emergency Reuse Sampai tidak layak pakai
25 Linen Reuse Sampai tidak layak pakai
26 Pispot Reuse Sampai tidak layak pakai
27 Tabung oksigen Reuse Sampai tidak layak pakai
28 Brankar Reuse Sampai tidak layak pakai
29 Kursi Roda Reuse Sampai tidak layak pakai
30 Timbangan Reuse Sampai tidak layak pakai
31 Meteran Reuse Sampai tidak layak pakai
32 Pen Light Reuse Sampai tidak layak pakai
33 Reflex Hammer Reuse Sampai tidak layak pakai
34 Gunting jaringan Reuse Sampai tidak layak pakai
35 Gunting Verban Reuse Sampai tidak layak pakai
36 Nalpuder Hecting Reuse Sampai tidak layak pakai
37 Needle Holder Reuse Sampai tidak layak pakai
38 Klem Reuse Sampai tidak layak pakai
39 Scapel Blade Single Use
40 Scapel Handle Single Use
41 Bengkok (Nierbeken) Reuse Sampai tidak layak pakai
42 Needle Single Use
43 Bak instrument Reuse Sampai tidak layak pakai
44 Pinset Anatomis Reuse Sampai tidak layak pakai
45 Pinset Cirurgis Reuse Sampai tidak layak pakai
46 Catgut Single Use
47 Kom Reuse Sampai tidak layak pakai
48 Korentang Reuse Sampai tidak layak pakai
49 Bedside Monitor Reuse Sampai tidak layak pakai
50 Elektrogram (EKG) Reuse Sampai tidak layak pakai
51 Botol bethadine Reuse 1 X Reuse
52 Sonde plastik Single use
53 Selang Oksigen Single use

54 Selang suction Single use

55 Masker Oksigen Single use


56 Pocket Mask Single use

57 LMA Reuse 3 X Reuse

58 Oropharing airway (gudel) Reuse 3 X Reuse


59 Sirkuit anestesi Single use

60 Nasal Chanule Oksigen Single use

61 Simple Face Mask Reuse 5 X Reuse

62 Maker Bag Valve Reuse 5 X Reuse

63 Selang Nebulizer Reuse 3 X Reuse

64 Defibrillator Reuse Sampai tidak layak pakai

65 Nebulizer Reuse Sampai tidak layak pakai

66 LMA Reuse Sampai tidak layak pakai

67 Tabung Reaksi (EDTA K-3) Single use

68 Tabung LED Reuse 2 X Reuse

69 Alkohol swab single use

70 breathing circuit reuse Sampai tdk layak pake

71 Cateter Tip 50 ml reuse Sampai tdk layak pake

72 Certofix Duo Paed single use

73 Closed Suction for ETT no single use


14

74 Elektroda Anak Single Use

75 ETT Single Use

76 Folley chateter Single Use

77 Handscoon Steril Single Use

78 HME Single Use

79 Micropore Single Use

80 Minosep Single Use

81 Extension Tube Single

82 Silkam Single
83 Disposable Single Use

84 Suction Chateter Single Use

85 Suction Conector Single Use

86 Three Way Single

87 Abocath Single Use

88 LMA reuse 2x

89 Spinocan Single Use

90 Benang Mono Single Use

91 Benang Silk Single Use

92 Canula Suction Single Use

93 Handscoon Obgyn Single Use

94 Bisturi Single Use

95 Vaselin Swab Single Use

96 Under Pad Single Use

97 Benang T-lene Single Use

98 Benang T-Vio Single Use

5. Alat medis single use yang tidak direkomendasikan untuk re use seperti ada
beberapa pada daftar di atas dengan pertimbangan bahwa alat tersebut mudah
didapatkan, harga masih terjangkau, dan alat tersebut akan berubah fungsi atau
rusak jika digunakan ulang.
6. Pengelolaan peralatan single use - re use dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya masing-masing, dalam
pelaksanaan sehari-hari diawasi dan dipantau oleh masing-masing unit dan Tim
PPI.

B. Kebijakan Khusus
1. Pemprosesan alat medis single use–re use harus sesuai dengan SPO yang telah
disahkan
2. Alat single use yang akan digunakan kembali harus dinilai oleh user (operator).
3. Setiap alat single use- reuse yang akan digunakan dipastikan terlebih dahulu
bahwa alat tersebut aman untuk pasien dengan kriteria sebagai berikut :
a. Tidak berubah bentuk
b. Tidak berubah warna
c. Tidak cacat
d. Mudah digunakan kembali
4. Proses, dekontaminasi, pembersihan, pengemasan, pelabelan sesuai SPO yang
berlaku
5. Penandaan alat single use - re use yang akan digunakan ulang adalah sebagai
berikut:
a. Bagi personel yang akan memakai alat single use - re use, packing
sebelumnya jangan di buang untuk bukti penggunaan
b. Informasikan ke petugas penunjang, bahwa alat yang telah dipakai sudah di
re use 1(satu) kali atau 2 (dua) kali dan seterusnya.
c. Siapkan alat dalam keadaan sudah bersih (sudah dekontaminasi)
d. Alat di cek keefektifannya (yakinkan bisa dipakai kembali atau tidak ada
yang rusak)
e. Packing alat tersebut dengan pouches atau dengan kain katun yang sudah
direkomendasikan.
f. Penandaan alat re use dengan stempel warna merah dan di letak kan/
ditempelkan pada ujung kertas pouches ( bukan pada plastiknya), yang
berisikan nama alat, nama personil yang mensortir alat (user), tanggal
sterilisasi, tanggal kadaluwarsa, penggunaan re use 1 (satu) kali, 2 (dua)
kali, 3 (tiga) kali, 4 (empat) kali, 5 (lima) kali, 6 (enam) kali, 7 (tujuh) kali,
nama dan tanda tangan petugas yang menyeterilkan
g. Setelah selesai penandaan kemudian alat tersebut di sterilisasi
h. Alat re use langsung di buang setelah di pakai oleh user apabila dalam
etiket atau stempel tertera check list waktu terahir pemakaian (1 kali, 3 kali
dan 7 kali) yang sudah mencapai batas maksimal langsung dibuang
i. Alat medis single use–re use yang sudah dinilai tidak layak meskipun belum
mencapai batas maksimal tidak boleh digunakan kembali dan dilakukan
pencatatan Dan pelaporan kepada petugas CSSD

Anda mungkin juga menyukai