DINAS KESEHATAN
UPTD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BORONG
Jln. Lehong – Borong, Kode Pos 86571
email : rsudborong@gmail.com, rsudborong@yahoo.com
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BORONG
NOMOR : UM.090/RSUD-KP/SK023/I/2023
TENTANG
KEBIJAKAN PENGGUNAAN ALAT MEDIS SINGLE USE- RE USE
DI UPTD RSUD BORONG
Menetapkan :
BORONG
KEDUA : Kebijakan yang di maksud dalam kepitusan ini adalah kebijakan penggunaan
alat medis single use – re use dan alat medis single use yang tidak boleh di re
use
penggunaan alat medis single use – re use melakukan monitoring dan evaluasi
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan dan akan di lakukan
Di Tetapkan : Borong
Pada tanggal : 9 Januari 2023
Direktur UPTD RSUD Borong
A. Kebijakan Umum
1. Penggunaan alat medis single use-re use harus diberlakukan menurut ketentuan
yang ditetapkan oleh Direktur RS atas rekomendasi Komite PPI
2. Bahwa peralatan medis single use – re use yang di maksud adalah alat medis
yang di kategorikan dalam kriteria kritikal dan semi kritika yaitu alat yang masuk
kedalam pembuluh darah maupun alat yang hanya menyentuh selaput lender
atau kulit luar yang terluka.
3. Alat medis single use - re use yang di maksud adalah alat yang terdapat dalam
daftar yang ditulis.
4. Penggunaan peralatan single use-re use yang direkomendasikan sebagai berikut
:
82 Silkam Single
83 Disposable Single Use
88 LMA reuse 2x
5. Alat medis single use yang tidak direkomendasikan untuk re use seperti ada
beberapa pada daftar di atas dengan pertimbangan bahwa alat tersebut mudah
didapatkan, harga masih terjangkau, dan alat tersebut akan berubah fungsi atau
rusak jika digunakan ulang.
6. Pengelolaan peralatan single use - re use dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya masing-masing, dalam
pelaksanaan sehari-hari diawasi dan dipantau oleh masing-masing unit dan Tim
PPI.
B. Kebijakan Khusus
1. Pemprosesan alat medis single use–re use harus sesuai dengan SPO yang telah
disahkan
2. Alat single use yang akan digunakan kembali harus dinilai oleh user (operator).
3. Setiap alat single use- reuse yang akan digunakan dipastikan terlebih dahulu
bahwa alat tersebut aman untuk pasien dengan kriteria sebagai berikut :
a. Tidak berubah bentuk
b. Tidak berubah warna
c. Tidak cacat
d. Mudah digunakan kembali
4. Proses, dekontaminasi, pembersihan, pengemasan, pelabelan sesuai SPO yang
berlaku
5. Penandaan alat single use - re use yang akan digunakan ulang adalah sebagai
berikut:
a. Bagi personel yang akan memakai alat single use - re use, packing
sebelumnya jangan di buang untuk bukti penggunaan
b. Informasikan ke petugas penunjang, bahwa alat yang telah dipakai sudah di
re use 1(satu) kali atau 2 (dua) kali dan seterusnya.
c. Siapkan alat dalam keadaan sudah bersih (sudah dekontaminasi)
d. Alat di cek keefektifannya (yakinkan bisa dipakai kembali atau tidak ada
yang rusak)
e. Packing alat tersebut dengan pouches atau dengan kain katun yang sudah
direkomendasikan.
f. Penandaan alat re use dengan stempel warna merah dan di letak kan/
ditempelkan pada ujung kertas pouches ( bukan pada plastiknya), yang
berisikan nama alat, nama personil yang mensortir alat (user), tanggal
sterilisasi, tanggal kadaluwarsa, penggunaan re use 1 (satu) kali, 2 (dua)
kali, 3 (tiga) kali, 4 (empat) kali, 5 (lima) kali, 6 (enam) kali, 7 (tujuh) kali,
nama dan tanda tangan petugas yang menyeterilkan
g. Setelah selesai penandaan kemudian alat tersebut di sterilisasi
h. Alat re use langsung di buang setelah di pakai oleh user apabila dalam
etiket atau stempel tertera check list waktu terahir pemakaian (1 kali, 3 kali
dan 7 kali) yang sudah mencapai batas maksimal langsung dibuang
i. Alat medis single use–re use yang sudah dinilai tidak layak meskipun belum
mencapai batas maksimal tidak boleh digunakan kembali dan dilakukan
pencatatan Dan pelaporan kepada petugas CSSD